Laporan Praktikum.docx

  • Uploaded by: febriani alhidayah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,629
  • Pages: 23
LAPORAN PRAKTIKUM I Pengenalan Alat-Alat Laboratorium dan Mikroskop

OLEH : Febriani Alhidayah 1720802007 Dosen Pembimbing : Riri Novita S, M.Si

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laboratorium merupakan sesuatu yang sudah menjadi salah satu kebutuhan dalam sistem pembalajaran. Bahkan kini sekolah didesa sudah mulai mebangun dan menyiapkan sarana dan

prasarana terkait

laboratorium (Wijana,2015) Selain untuk mengetahui cara penggunaan dan fungsi, pengenalan terhadap alat-alat laboratorium juga ditujukan untuk keselamatan didalam laboratorium. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk memperoleh bayangan yang diperbesar dari suatu benda atau organisme (mahluk hidup) yang berukuran sangat kecil, sehingga benda atau organisme tersebut dapat terlihat dengan jelas (Rogers, 2007). Selain mikroskop alat-alat laboratorium mempunyai berbagi jenis, diaman bentuk, fungsi, dan cara memakainya berbeda-beda. Dunia penelitian selain membutuhkan orang-orang benar-benar ahli dalam bidangnya juga selalu memeriksa peralatan yang benar-benar akurat dan teliti. Adanya peralatan ukur, perlatan penguji, maupun peralatan pereaksi mutlak diperlukaan pada saat kegiatan penelitian baik di laboratorium maupun di lapangaan (Khamidinal, 2014). Karena itulah pengenalan terhadap alat-alat laboratorium amatlah penting karena dengan demikian mahasiswa yang selama masa SMA tidak memiliki kesempatan untuk mengenal laboratorium sekarang dapat mempelajarinya. Karena tidak semua mahaiswa pernah bekerja atau melakukan praktikum di labororium

B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui macam-macam mikroskop 2. Mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya 3. Mengetahui sifat-sifat bayangan pada bioskop

4. Melatih keterampilan dalam pengukuran objek mikroskopis dengan micrometer 5. Mengetahui fungsi alat-alat laboratorium dan mampu menggunakan secara langsung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mikroskop Mikroskop berasal dari bahasa yunani yaitu micros yang berarti kecil dan scopein berarti melihat. Mikroskop adalah perangkat untuk melihat benda yang berukuran kecil untuk dilihat manusia. Ilmu yang memperlajari benda kecil dengan meenggunakan alat ini disebut mikroskopi. Dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat oleh mata (Wijana, 2015). Para ilmuan mulai membuat mikroskop pada awal abad tujuh belas. Tak seorangpun yang menyatakan diri sebagai penemu mikroskop, karena berbagai jenis mikroskop muncul disaat bersamaan. Alat-alat ini masih kasar tapi mereka memungkinkan terciptanya beberapa penemuan (Rogers, 2010). Lensa

pembesar

sederhana

mememiliki

batas

pembesaran

maksimal 15-20 kali. Sangat berbeda dengan mikroskop, menggunakan 2 pusat lensa, hal ini memungkinkan pembesaran 2000 kali atau lebih. Mikroskop ini dimulai sekitar tahun 1600 (Rogers, 2010). Gambar sengat daun jelatang digambar oleh ilmuan

inggris

bernama Robert Hooke. Ilustrasi ini dimuat dalam buku micrographia yang diterbitkan pada tahun 1665. Buku ini memuat gambar-gambar specimen yang ia amati dalam mikroskop. Obyek yang diamati meliputi kutu tubuh, sel tumbuhan, fungi dan keeping salju. (Rogers, 2010). Mikroskop memungkinkan Hooke mengetahi jelatang menyengat. Ia dapat mengamati racun yang mengalir dari rongga rambut menyengat ke jarinya. Mikroskop memungkinkannya menemukan sel-sel satuan sangat kecil yang membentuk tumbuhan astau hewan (Rogers, 2010). Hooke membuat gambar pada halaman ini sambil mengamati dengan mikroskop. Mikroskop ini menggunakan tiga lensa kaca untuk memperbesar objek yang disinari dengan lampu minyak. Cahaya

dipusatkan kesatu titik terang dengan sebuah bola berisi air (Rogers, 2010). Lensa-lensa mikroskop awal terbuat dari kaca yang berkualitas lebih rendah daripada masa kini. Lensa berkualitas rendah menghasilkan gambar yang sering kali mengalami distorsi dan pada tepiannya terdapat cincin warna buram (Rogers, 2010). Walaupun

ada

masalah,

gambar-gambar

yang

dihasilkan

menunjukan bahwa banyak pengamatan awal ini ternyata akurat. Namun ada pengecualian pada percobaan sel sperma yang dilihat menggunakan mikroskop dahulu dan mikroskop elektron (Rogers, 2010). Penemuan sperma menggunakan mikroskop dulu dibuat oleh pembuat mikroskop berkebangsaan Belanda yang bernama Nicolaas Hartsoeker. Ia yakin bahwa sperma mengandung bayi-bayi kecil (Rogers, 2010). Peralatan mikrop ini merupakan mikroskop buatan orang berkebangsaan belanda pada tahun 1686 bernama Antoni van Leeuwenhoek (Rogers, 2010). Dengan peralatan primitif ini, Leewenhoek menemukan berbagai hal yang belu pernah dilihat orang, seperti sel darah merah dan bakteri dalam lapisan putih lengket yang dikikis dari giginya (Rogers, 2010). Lensa mikroskop awal memiliki kualitas dan hanya memperbesar objek sekitar 200 kali. Perbaikan pada awal abad ke-19 meningkatkan kekuatan perbesaran jingga 2000 kali. Penemuan mikroskop electron pada 1930 memungkinkan perbesaran hingga 1.000.000 kali (Rogers, 2010). Mikroskop yang berkualitas lebih baik dikembangkan pada awal abad ke 19, oleh orang-orang seperti Joseph Lister. Pada tahun 1830 ia dapat menghasilkan gambar objek penelitian tampak lebih jelas (Rogers, 2010). Pada abad ke-19 orang mulai menyadari hubungan antara kuman dan penyakit. Mikroskop buatan Joseph memungkinkan para ilmuan membuktikan kebenaran dugaan ini (Rogers, 2010).

Seorang ilmuan asal Prancis dari abad ke-19, Louis Pasteur. Ia menggunakan mikroskop untuk membuktikan hal yang telah cukup lama diduga para ilmuwan- bahwa kuman menularkan penyakit dari satu makhluk ke makhluk lain. Mikroskop Pasture juga membantunya menemukan penyebab susu, bird an anggur menjadi basi. Ia melihat bakteri kecil dalam melipat gandakan diri dalam jumlah besar, dan membuat cairan ini . Ia juga mengetahui dengan memanaskan cairan pada suhu tak terlalu tinggi, kita bisa membunuh bakteri didalanya dan membuat cairan lebih tahan lama. Proses ini disebut pasteurisasi (Rogers, 2010). Pada tahun 1930-an, ilmuwan menemukan mikroskop electron. Mikroskop ini menggunakan

partikel kecil dari atam yang disebut

electron. Mikroskop electron membuka dunia baru bagi para ilmuwan. Mikroskop ini memungkinkan kita mempelajari objek-objek terkecil dibumi (Rogers, 2010). Menurut Wijana (2015), Mikroskop electron dapat focus pada sesuatu dengan ukurunan 1 nm (10-9mm). Mikroskop electron dibagi menjadi 2, yaitu: 1.

Transmission electron microsope, adalah sebuah tabung televise tegak dengan sumber pancaran elekton berada pada bagian atas dan bawah dan layar.

2.

scaning electron microscope (SEMs), memindai permukaan.objek untuk memperbesarnya sebanyak ±100.000 kali. Berupa 3 dimensi Pada awal 1900-an, ilmuwan hanya menggunakan satu jenis

mikroskop dasar-mikroskop

cahaya. Walaupun alat ini mengalami

perbaikan cara kerjanya kurang lebih sama sperti mikroskop 1590-an (Rogers, 2010). Sekarang ini kita dapat memilih lebih dari 40 jenis mikroskop. Salah satunya mikroskop scanning tunneling microscope, mikkroskop ini begitu kuat hingga dapat menghasilkan gambar sebuah atom. Dikendalikan oleh komputer mikroskop ini menggerakan bagian jarum

pendeteksi hingga sangat dekat dengan permukaan benda yang sedang diteliti (Rogers, 2010). Mikroskop jenis lain, disebut mikroskop akustik, menggunakan gelombang suara untuk melihat kedalam materi padat seperti logam. Mikroskop ini dapat terfokus pada wilayah yang sangat kecil dengan garis tengah satu millimeter (Rogers, 2010). Mikroskop modern lain menggunakan sinar-X, gaya megnet, atau perbedaan temperature untuk menghasilkan gambar perbesaran objek yang diperiksa. Kebanyakan mikroskop modern memperlihatkan objek penelitian pada monitor computer. Citra ini dapat diatur agar lebih jelas. Sebagai contoh, banyak citra dalam buku ini merupakan citra monitor computer yang sudah diwarnai agar lebih mudah dipahami (Rogers, 2010). B. Alat-Alat Di Laboratorium ( S u m b e r : D o c ( S u m b e r  Gambar 1. Bagan alat-alat di laboratorium (Sumber: Khamidinal, 2014)

Menurut Khamidinal (2014), Peralatan dasar yang digunakan di laboratorium meliputi: 1. Peralatan gelas (glass ware equipment), a. Peralatan gelas dasar, Peralatan gelas dasar adalah peralatam laboratorium yang sering kali kita temui (Khamidinal, 2014). Menurut Khamidinal (2014), yang termasuk peralatan gelas dasar antara lain: 1) Erlenmeyer 2) Gelas beker 3) Corong gelas 4) Corong pemisah 5) Tabung reaksi 6) Gelas arloji 7) Condesor 8) Labu pemanas 9) Botol regen 10) Gelas pengaduk 11) Pipet tetes 12) Cawan petri b. Peralatan pengukuran Peralatan pengukur adalah peralatan laboratorium yang memiliki skala angka dan digunakan untuk pengukuran suatu zat (Khamidinal, 2014). Menurut Khamidinal (2014), berikut ini beberapa contoh peralatan pengukuran: a. labu volume b. pipet ukur c. pipet volume d. buret e. gelas ukur

c. Peralatan analisis. Menurut

Khamidinal

(2014),

peralatan

analis

berdasarkan fungsi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: a. Thermometer ( digunakan untuk mengukur suhu) b. Hygrometer ( mengukur kelemnapan udara) c. Piknometer ( mengukur berat jenis) d. Hydrometer ( mengukur berat jenis) Menurut Khamidinal (2014), berdasarkan ketahanan terhadap panas, peralatan gelas dibedakan menjadi dua kelompok yaitu 1. peralatan gelas tahan panas pada suhu tinggi peralatan ini biasanya amat tahan panas sehingga bisa digumakan pada percobaan yang memerlukan pemanasan atau pengeringan zat. Peralatan gelas bermerek pyrex biasanya tahan terhadap panas (Khamidinal, 2014). 2. peralatan gelas tidak tahan pada suhu tinggi. Perlatan

ini

biasanya

digunakan untuk

percobaan yang tidak memerlukan interaksi dengan panas (Khamidinal, 2014). 2. peralatan bukan gelas (non glass equipment) Peralatan bukan gelas diperlukan untuk mendukung penggunaan peralatan lain seperti peralatan gelas, peralatan pemanas dan peralatan untuk menimbang. Sebagai contoh penjepit digunakan untuk menjepit tabung reaksi, spatula digunakan untuk mengambil bahan dalam proses penimbangan dan lain-lain (Khamidinal, 2014). Menurut Khamidinal (2014), berikut ini adalah beberapa peralatan yang tergolong dalam peralatan bukan gelas : a. spatula b. kawat kasa c. rak tabung reaksi

d. penjepit e. dll 3. peralatan pemanas (heating equipment). Pemanas digunakan untuk berbagai kegiatan di laboratorium seperti pemanasan dan pendidihan larutan, membantu melarutkan bahan kimia dan lain-lain (Khamidinal, 2014). Menurut Khamidinal (2014), Beberapa contoh peralatan pemanas antara lainnya:

a. hotplate b. oven listrik c. lampu spirtus d. pemanas busen e. muffle

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM A. Waktu Dan Tempat Adapun

pelaksanaan

laboratorium dan mikroskop

praktikum

pengenalan

alat-alat

di langsungkan pada hari Selasa, 21

Oktober 2017 pukul 09.45 – 12.00 WIB di Laboratorium Biologi UIN Raden Fatah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. B. Alat Dan Bahan 1. Alat Adapun peralatan yang digunakan dalam praktikum kali ini, adalah: a. Mikroskop

l. Pinset

b. Pensil

m. Penjepit

c. Pena

n. Cawan petri

d. Gunting

o. Gelas ukur

e. Gelas kimia

p. Kawat nikrom

f. Labu Erlenmeyer

q. Kaca preparat

g. Tabung reaksi

r. Penutup preparat

h. Corong

s. Spatula logam

i. Rak tabung reaksi

t. Incubator

j. Lup

u. Autoclave

k. Pipa kapiler

v. Preparat penutup

2. Bahan praktikum Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini, yaitu: a. Koran b. Aquades C. Cara Kerja 1. Mikroskop Adapun cara kerja dalam praktikum pengenalan mikroskop adalah:

a. Potong huruf Y yang terdapat dikoran b. Letakan pada kaca preparat lalu tutup c. Amati objek menggunakan mikroskop dengan perbusaran 4×10 d. Lihat dan bandingkan, kemudian foto e. Geser preparat kekanan dan kekiri 2. Alat-Alat Laboratorium Adapun cara kerja dari praktikum pengenalan alat-alat di laboratorium adalah: a. Siapakan alat-alat laboratorium b. Tunjukan alat tersebut sekaligus namanya c. Foto sebagai dokumentas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Tabel 1. Pengamatan mikroskop

No

Gambar

Gambar (referensi)

(Sumber: Alhidayah, 2017)

Nama lensa okuler (1) pemutar lensa objektif (2) tabung okuler (3) meja benda (4) condenser(5) lensa objektif (6) pengatur kekuatan lampu(7) tombol on-off (8) cincin pengatur diopter (9) pengatur jarak interpupillar (10) penjepit specimen (11) sumber cahaya (12) sekrup pengatur vertika(13), horizontal (14) sekrup fokus kasar (15), halus (16) sekrup pengencang tabung okuler (17) sekrup pengatur condenser (18)

fungsi untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif. (1) memutar objektif sehingga mengubah perbesaran. (2) menempatkan spesimen. (4) mengumpulkan cahaya ke ;ensa objektif (5) memperbesar specimen (6) memperbesar dan memperkecil cahaya lampu. (7) mematikan/ menghidupkan (8) menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri (9) mengatur jarak interpupilar (10) spesimen agar tidak bergerak/beruba h tempat (11) sebagai sumber cahaya (12) menaikkan atau menurunkan object glass. (13) menggeser ke kanan/kiri objek glass (14) untuk menaikturunkan

meja benda secara kasar dan cepat. (15) untuk menaikturunkan meja benda secara halus dan lamba (16) pengencang tabung okuler agar tidak lepas (17) menaikturunkan condenser (18)

Tabel 2. Pengamatan bayangan No Gambar

Gambar referensi

Sifat-sifat  Maya  Terbalik  Diperbesar

(Sumber: Alhidayah. 2017)

  

Maya Terbalik Diperbesar

  

Maya Terbalik Diperbesar

(Sumber: Alhidayah. 2017)

(Sumber: Alhidayah. 2017)

  

Maya Terbalik Diperbesar

(Sumber: Alhidayah. 2017)

Tabel 3. Pengamatan alat-alat di laboratorium

No

Gambar

Gambar referensi

1

Nama

Fungsi

Autoclave

Mensterilkan peralatan dan perlengkapan laboratorium

Incubator

Pengeringan, untuk permentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi

Penjepit

Menjepit tabung reaksi

(Sumber: Alhidayah. 2017)

2

(Sumber: Alhidayah. 2017)

3

(Sumber: Alhidayah. 2017)

4

Labu erlenmey er

Penyimpanan zat cair pada titrasi

Pinset

Mengambil spesimen untuk penggunaan mikroskop

Rak tabung reaksi

Tempat meletakan tabung reaksi yang sedang dipakai

Buret

Digunakan untuk titrasi, terkadang untuk mengukur volume

thermome ter

Mengukur suhu cairan

(Sumber: Alhidayah. 2017)

5

(Sumber: Alhidayah. 2017)

6

(Sumber: Alhidayah. 2017)

7

(Sumber: Alhidayah. 2017)

8

(Sumber: Alhidayah. 2017)

9

Lup

Mempebasar ukuran objek

Spatula logam

Mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan (bubuk)

Kaca preparat

Tempat meletakan spesimen

Corong

Memasukan cairan kedalam regen

Kawat nikrom

Untuk uji nyala dari suatu zat

Gelas ukur

Untuk mengukur larutan

(Sumber: Alhidayah. 2017)

10

(Sumber: Alhidayah. 2017)

11

(Sumber: Alhidayah. 2017)

12

(Sumber: Alhidayah. 2017)

13

(Sumber: Alhidayah. 2017)

14

(Sumber: Alhidayah. 2017)

15

Gelas beaker

penyimpanan larutan

Kawat kasa

Menahan beaker pada waktu pemanasan busen

Cawan petri

Membiakkan sel

Neraca

Untuk mengukur berat bahan

(Sumber: Alhidayah. 2017)

16

(Sumber: Alhidayah. 2017)

17

(Sumber Alhidayah. 2017)

18

(Sumber: Alhidayah. 2017)

B. Pembahasan Praktikum pengenalan mikroskop dimulai dengan pengenalan bagian-bagian mikroskop mulai dari lensa okuler hingga sekrup pengatur condoser. Pada saat pengenalan juga diberitahukan beberapa fungsi dari bagian mikroskop. Selain fungsi juga dijelaskan jenis-jenis mikroskop.

Menurut Khimidinal (2014), beberapa bagian mikrokop dan fungsinyaa, yaitu lensa okuler memiliki fungi untuk memper-besar bayangan yang dibentuk lensa objektif, pemutar lensa objektif berfungsi memutar objektif sehingga mengubah perbesaran, tabung okuler,

meja

benda

berfungsi

menempatkan

condenser(mengumpulkan cahaya ke ;ensa objektif,

spesimen), lensa objektif

berfungsi memperbesar specimen, pengatur kekuatan lampu berfungsi memperbesar dan memperkecil cahaya lampu, tombol on-off berfungsi mematikan atau menghidupkan, cincin pengatur diopter berfungsi menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri, pengatur jarak interpupillar berfungsi mengatur jarak interpupilar, penjepit specimen berfungsi agar spesimen

tidak bergerak/berubah tempat, sumber

cahaya, sekrup pengatur berfungsi untuk mengatur objec glass, sekrup fokus berfungsu mengatur meja benda, sekrup pengencang tabung okuler , dan sekrup pengatur condenser. Pada pengamatan kedua yaitu memgamati penampakan huruf Y pada mikroskop. Pada praktikum didapatkan haril bahwa bayangan yang terlihat memiliki sifat maya, terbalik dan diperbesar. Bayangan dikatakan maya karena bayangan iru tidak dapat dipegang dan bersifat semu. Pada dasarnya semua bayangan brsifat maya. Pada mikroskop bayangan diperbesar dikarenakan penggunaan mikroskop untuk melihat benda kecil. Sedangkan untuk posisi terbalik itu dikarenakan posisi objek pada mikroskop yang menggunakan cermin cekung (Rogers, 2010) Pada praktikum terakhir yaitu tentang pengenalan alt-alat di labolatorium. Disini dikenalkan kurang lebih 18 alat. Peralatan itu dikenalkan dengan cara ditunjukan lalu disebutkan apa fungsinya. Alat-alat laboratorium tersendiri dibagi menjadi 3 pada dasarnya, yaitu peralat gelas, peralatan bukan gelas, dan peralatan pemanas. Pada pengenalan alat –alat laboratorium dikenalkan alat-alat yang biasanya digunakan pada kegiatan laboratorium dimulai dari gelas kimia, kaca preparat, spatula hingga autoclave(Khamidinal, 2014).

Menurut Khamidinal (2014), adapun beberpa fungsi dan nama dari alat-alat di laboratorium, adalah autoclave berfungsi mensterilkan peralatan

dan

perlengkapan

laboratorium,

incubator

berfungsi

pengeringan, untuk permentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi, penjepit

berfungsi menjepit tabung

reaksi, labu Erlenmeyer berfungsi penyimpanan zat cair pada titrasi, thermometer berfungsi mengukur suhu cairan, spatula logam berfungsi mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan, kaca preparat berfungsi tempat meletakan spesimen, corong berfungsi memasukan cairan kedalam regen, gelas ukur berfungsi untuk mengukur larutan, gelas beaker

berfungsi penyimpanan

membiakkan sel.

larutan, cawan petri berfungsi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari praktikum kali ini didapat beberapa

kesimpulan yaitu

sebagai berikut: 1. Mikroskop dibagi menjadi 3 jenis(mikroskop cahaya, mikroskop electron, mikroskop stereo) 2. Mikroskop memiliki 18 bagian dengan fungsi dan cara penggunaan masing-masing 3. Dari uji bayangan huruf Y dapat kita simpulkan bahwa bayangan pada mikroskop memiliki sifat antara lain: Maya, Terbalik, Diperbesar 4. Pada percobaan kali ini menggunakan

mikroskop

kita dapat melatih keterampilan kita meskipun

praktikum

kali

ini

merupakan praktikum sederhana tapi keterampilan dasar dalam penggunaan mikroskop bisa didapatkan pada percobaan ini 5. Pada praktikum kali ini kita dikenalkan pada 18 alat-alat laboratorium yang memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing B. Saran Hendaknya

pada

praktikum

selanjutnya

setiap

individu

memperhatikan penjelasan dari para pembimbing. Serta jagalah alatalat yang digunakan agar tidak rusak setelah praktikum. Dan jagalah kebersihan tempat praktikum serta alat-alat praktikum

DAFTAR PUSTAKA Farndon. John. 2000. 1000 Things You Should Know About Science. Miles Kelly Publishing Ltd: Hong Kong Khamidinal. 2014. Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Jakarta Rogers, Kristen. 2010. Panduan Lengkap Mikroskop. Erlangga: Jakarta Wijana, Nyoman. 2015. Biologi Dasar. Innosain: Yogyakarta

LAMPIRAN

Gambar 1. Bayangan tampak dari mikroskop

Gambar 2. Autoclape

(Sumber: Alhidayah. 2017)

(Sumber: Alhidayah. 2017)

Gambar 1.3 Incubator

Gambar 1.4 labu erlenmeyer

(Sumber: Alhidayah. 2017)

(Sumber: Alhidayah. 2017)

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84
Laporan
October 2019 101

More Documents from "Maura Maurizka"

Reume Ujian.docx
December 2019 5
Lp K3.docx
April 2020 8
Pancasila 6.docx
November 2019 20
Tugas Ushul Fiqih.docx
November 2019 17