Laporan Praktikum Ttl - Transformator Berbeban.docx

  • Uploaded by: Alfiani Wardani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum Ttl - Transformator Berbeban.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,028
  • Pages: 9
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK TRANSFORMATOR BERBEBAN

Kelompok 1 LT -2E Adittyas Prasetyo

(3.39.17.1.01)

Ahmad Syakur

(3.39.17.1.02)

Alfiani Kusumawardani

(3.39.17.1.03)

Amir Mulkan

(3.39.17.1.04)

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIKNEGERI SEMARANG 2019

I.

Tujuan Setelah melaksanakan praktek ini, diharapkan mahasiswa dapat :  Menentukan daya masukan transformator.  Menghitung efesiensi transformator.

II.

Pendahuluan Transformator dalam keadaan berbeban mengambil arus dari jala-jala yang terdiri atas arus yang bersifat resistif berupa beban resistor geser dan arus yang bersifat induktip untuk membangkitkan fluksi. Dengan beban resistor geser maka dapat dihitung efisiensi transformator. Rumus effisiensi transformator yaitu :  = ( P out / Pin ) x 100 % Keterangan :

III.



= Efisiensi trafo

P out

= Daya output trafo

P in

= Daya input trafo

Alat dan Bahan  ACPS Variabel 0-220 V ; 6 A

1 buah

 Transformator 220 V/48 V 50 VA

1 buah

 Rheostat 330 Ω 1,5 A

1 buah

 Multimeter Analog

2 buah

 Tang Ampere

1 buah

 Wattmeter

1 buah



20 buah

Kabel Jumper

IV.

Gambar Rangkaian a. Percobaan Trafo 2 belitan berbeban : Power supply AC W

A1

TT

V

TR

Gambar 4.1. Rangkaian Percobaan Trafo 2 belitan berbeban

b. Percobaan Trafo auto berbeban:

W

A I1

220 V

V

VACPS

Tang Ampere

A I2

R geserr

Gambar 4.2. Rangkaian Percobaan Trafo auto berbeban

a. Tes Polaritas 1

V3

V1

220 V

V2

0 – 220V

Gambar 4. 3. Rangkaian Percobaan Tes Polaritas 1

b. Tes Polaritas 2 V3

V1

V2

220 V 0 – 220V

Gambar 4. 4. Rangkaian Percobaan Tes Polaritas 2

V.

Langkah Kerja a. Trafo 2 belitan berbeban 1) Memastikan alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik dan tidak rusak, lalu merangkai peralatan seperti pada gambar 4.1 yaitu gambar percobaan untuk trafo 2 belitan berbeban. 2) Mengatur ACPS sebesar 220 V. 3) Mengukur besarnya arus I1 dan I2 dan daya P. 4) Mencatat hasil pengamatan pada tabel.

b. Trafo Auto berbeban. 1) Memastikan alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik dan tidak rusak. 2) Mengetes pole auto trafo untuk menentukan kutub yang “+” dan “-“ pada keluaran trafo menggunakan gambar rangkaian 4.3 dan 4.4. Dengan menghubungkan Voltmeter (V3) pada polaritas ‘+’ sisi primer dan pada polaritas sisi sekunder. Menghubungkan Voltmeter (V3) pada polaritas ‘+’ sisi primer dan pada polaritas sisi sekunder 3) Setelah melaksanakan tes pole, merangkai peralatan seperti gambar 4.2 yaitu rangkaian percobaan untuk trafo auto berbeban. 4) Mengatur ACPS sebesar 220 V. 5) Mengukur besarnya daya dan arus I1 dan I2. 6) Mencatat hasil pengamatan pada tabel.

VI.

Hasil Pekerjaan 

Tabel 6.1 Trafo 2 belitan berbeban

V (V)

I 1 (A)

P (W)

I 2 (A)

Beban (%)

220

0,9

17

0,25

25

220

0,148

29

0,25

50

220

0,207

41

0,75

75

220

0,275

53

1

100







VII.

Tabel 6.2 Trafo auto berbeban

V (V)

I 1 (A)

P (W)

I 2 (A)

Beban (%)

220

0,054

12

0,25

25

220

0,103

22

0,5

50

220

0,153

31

0,75

75

220

0,205

44

1

100

Tabel 6. 3 Tes Polaritas 1

V1

V2

V3

Keterangan

100

25

125

V3 = V1 + V2

V1

V2

V3

Keterangan

100

25

75

V3 = V1 - V2

Tabel 6.4 Tes Polaritas 2

Analisa Data Sebelum memulai percobaan, setiap trafo harus diketahui polaritasnya menggunakan uji tes pole sesuai gambar 7.3 dan 7.4. Pada percobaan ini trafo yang digunakan adalah trafo berukuran 50 VA agar arusnya juga kecil. Jika V3= V1+V2 maka trafo tersebut bersifat aditif hanya saja pada percobaan kali ini menggunakan beban berupa resistor geser 320, 1.5 A. prinsip kerja dari rangkaian ini adalah Transformator dalam keadaan berbeban mengambil arus dari jala-jala yang terdiri atas arus yang bersifat resistif berupa beban resistor geser dan arus yang bersifat induktif untuk membangkitkan fluksi.

Pada percobaan ini pengukuran daya(watt), Arus(I1) dan arus (I2) dilakukan dengan tegangan input 220 V dan diukur setiap pada beban 25%, 50%, 75% dan 100% VIII.

Pertanyaan dan Tugas 

Trafo Berbeban 1. Tuliskan 5 langkah percobaannya. 2. Berapa efisiensi trafo jika terukur daya beban = 1 Watt ; daya hubung singkat = 2 Watt; dan daya setengah beban penuh = 20 Watt.

Jawab: 1. Langkah Percobaan : a. Memastikan alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik dan tidak rusak, lalu merangkai peralatan seperti pada gambar rangkaian. b. Mengatur ACPS sebesar 220 V. c. Mengukur besarnya arus I1 dan I2 dan daya P. d. Mencatat hasil pengamatan pada tabel. 2. Rugi tembaga : daya hasil pengukuran trafo hubungan singkat 2W Rugi besi : daya hasil pengukuran trafo tanpa beban 1W Pin = 2 x daya setengah penuh = 2 x 20 = 40 W POUT = Pin – (Rugi tembaga + Rugi besi) = 40 – 3 = 37 W  = ( P out / Pin ) x 100 % = (37/40) x 100 % = 92,5 %



Autotrafo 1. Apakah ototrafo itu? 2. Tuliskan 5 langkah urutan dalam pengujian kutub 1 polaritas! 3. Gambar rangkaian penjumlah/aditif dan pengurang/subtraktif dari uji polaritas. 4. Gambarkan rangkaian ototrafo step up dan step down. Jawab : 1. Ototrafo adalah suatu trafo yang dimana lilitan primer dan sekundernya dihubungkan pada sistem yang ditanahkan langsung. 2. Langkah Percobaan : a. Memastikan alat dan bahan dalam kondisi baik, rangkai rangkaian sesuai gambar. b. Mengatur ACPS sebesar 100 V c. Mengukur V1,V2, dan V3 d. Jika V3 = V1+ V2 maka lilitannya searah. e. Jika V3 = V1- V2 maka lilitannya berbeda arah. f. Member tanda (+ - - +) jika searah, dan tanda (+ - + -) jika berlawanan arah. 3. V3

V3

+

V1

-

+

V1

V2

-

+

Gambar 1 RangkaianAditif

+

V2

-

Gambar 2 RangkaianSubtraktif

+

4. V3

V3

+

+ V1

V1

V2

-

-

Gambar 1 Ototrafo Step Down IX.

V2

Gambar 2 Ototrafo Step Up

Kesimpulan 1. Daya trafo 2 belitan dibanding dengan trafo auto lebih besar. 2. Arus yang dihasilkan trafo auto lebih kecil dibanding dengan trafo 2 belitan. 3. Dari percobaan ini, trafo merupakan trafo step down. 4. Arus primer lebih kecil dari arus sekunder pada trafo 2 belitan, arus primer trafo auto lebih kecil dari arus sekunder.

Related Documents


More Documents from ""