Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian Fixx.docx

  • Uploaded by: riddina h
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian Fixx.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,717
  • Pages: 18
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Nama : Muninggar Eka Widiarsih Nim : D1A017162 Dosen Pengampu : Dr. Husda Marwan, S.P.,MP

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Laboratorium adalah tempat peneliti untuk melakukan percobaan. Melakukan percobaan dilaboratorium tidak lepas dari pengguanaan zat-zat yang beraneka ragam, baik yang berbahaya maupun yang aman bagi tubuh manusia. Untuk itu alat-alat laboratorium di perlukan, selain mempermudah percobaan juga mendukung keselamatan praktikan ketika melakukan percobaan. Namun, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat laboratorium tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk itu, karena masing-masing alat laboratorium memiliki prosedur-prosedur tersendiri dalam pengguanannya. Setiap percobaan, selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukurannya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit kita harus menggunakan gelas ukurbukan gelas beaker. Karena ketelitian gelas ukur yang tinggi dan memang untuk mengukur zat cair, sedangkan gelas beaker skalanya tidak akurat dan hanya sebagai wadah atau tempat larutan atau sampel. Begitu pula dengan alat yang lain. Mengingat betapa pentingnya pengetahuan dan prosedur penggunaan peralatan laboratorium, maka pengenalan alat-alat labortorium sangat penting agar setiap praktikum dapat berjalan dengan baik tanpa terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

1.2 Tujuan Untuk mengetahui beberapa peralatan timbangan dan beberapa pealatan gelas yang digunakan di laboratorium serta mengetahui fungsinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alt-alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunanya.

Pengenalan alat-alat praktikum ini penting dilakukan guna keselamatan kerja dala melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutana dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan ataupun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan, alat-alat laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dlam

prosedur

pemakaiannya

maka

diperlukan

pengenalan

alat-alat

laboratorium.

Untuk memudahkan dalam memahami alat–alat laboratorium, penulisan alat-alat diurutkan sesuai abjad. Agar alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai.

Saat melakukan pengamatan, terutama jika hasil yang diharaokan berupa data kuantitatif, dibutuhkan ketelitian yang sangta tinggi. Seringkali kita membutuhkan alat bantu untuk mendapatkan ketelitian yang diharapkan. Perlatan yang digunakan dalam pengamatan biasanya digunakan untuk

mengukur atau mengamatai objek yang ukurannya tidak dapat diamati oleh indra manusia secara langsung. penggunaan alat-alat harus dilakukan secara hati-hati agar dapat digunakan dalam jangka waktu panjang, terutama peralatan laboratorium. Dalam menggunakan peralatan laboratorium harus memiliki keterampilan, kecermatan, dan ketelitian agar data yang diperoleh akurat.

BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Mikrobiologi Pertanian mengenai Pengenalan Alat-alat Laboratorium dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Kamis, 01 Maret 2018 Pukul

: 10:00 – 11.30 WIB

Tempat

: Laboratorium Hama dan Penyakit (HPT) Universitas Jambi

3.2 Alat dan Bahan  Gelas ukur

 Mikroskop

 Tabung reaksi

 Lampu bunsen

 Erlemeyer

 Jarum ose

 Pipet tetes

 Autoclave

 Cawan petri

 Shaker

 Oven

 Laminer air floe

 Vortek

 Ent case

 TSA ( tryptic soy agar )

 Rak tabung reaksi

 Objek glass

 Deck glas

 PDA (potato dextrose agar)

3.3 Prosedur kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Menggambar peralatan dan menjelaskan fungsinya. 3. Menulis fungsi dari masing-masing alat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium: NO Nama alat 1 Mikroskop majemuk

2

Auto clave

3

Laminar Air Flow

4

Lampu Bunsen

Dokumentasi

Fungsi Mikroskop Majemuk berfungsi untuk melihat mikroba yang tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung.

Autoklaf berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan menggunakan uap air panas bertekanan 1 atm dan suhu 121oC ditunggu 20 menit. LAF berfungsi untuk bekerja secara aseptik atau steril agar terhindar dari kontaminan. Bunsen berfungsi untuk memsterilkan alat atau sebagai sumber panas untuk memanaskan bahan atau lat praktikum

5

Oven berfungsi untuk mensterilan secara kering.

Oven

` Shaker digunakan untuk menghomogenkan larutan, biasanya erlenmeyer.

6

Shaker

7

Jarum ose

arum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.

8

Gelas ukur

9

Pinset

Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya.

10

Rak tabung reaksi

. Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung

reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain. 11

Mortar and pestle

. Menggerus dan menghaluskan suatu zat dan Alat ini berfungsi untuk menghaluskan atau menggerus suatu benda atau zat

12

Pipet tetes

13

Tabung reaksi

14

Cawan petri

. Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. . fungsinya tabung reaksi merupakan tempat dimana kita mereaksikan bahan kimia dalam laboratorium cawan petri adalah digunakan untuk membiakkan sel yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca

15

Erlemenyer

16

Incase

17

Vortex

18

Beaker glass

Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, untuk inkubasi media pada suhu kamar 25-270C

Mesin Vortex digunakan untuk mencampurkan suatu bahan yang sudah dihancurkan dengan mortar pestle dengan larutan buffer, Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dll.

PEMBAHASAN

1. Mikroskop a. Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif. b. Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop. c. Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif. d. Makrometer atau pemutar kasar adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat. e. Mikrometer atau pemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya lebih kecil dibanding makrometer. f. Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif. g. Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya. Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya. h. Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk. i. Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.

j. Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati. k. Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati. l. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop. m. Kaki mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop. n. Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.

2. Autoclave Pada dasarnya, bagian-bagian autoclave berbeda-beda berdasarkan jenis atau tipe autoclavenya. Berikut akan membahas bagian-bagian autoclave dan fungsinya secara umum. a. Tombol pengatur waktu (timer) Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama atau sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan. Berbeda dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air dengan kompor bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi dengan timer. b.

Katup uap Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katu uap merupakan salah satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air.

c.

Pengukur tekanan Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada dalam autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung.

d.

Katup pengaman Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave.

e.

Tombol on/off Pada autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin autoclave.

f.

Termometer Termometer merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang dibutuhkan atau belum.

g.

Lempeng sumber panas Lempeng sumber panas adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas.

h.

Skrup pengamanan Skrup pengaman sangat dibtuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada dalam autoclave. Pastikan srup terpasang dengan baik dan rapat.

i.

Angsa Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, angsa berfungsi sebagai batas penambahn air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan energi panas dari kompor atau pemanas konvensional lainnya, akan ditemukan alumunium container yang befungsi untuk meletakkan berbagai bahan atau alat ayng hendak di sterilisasikan.

3. Laminar Air Flow Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari suatu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara

ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.

Cara menggunakannya yaitu, menyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit sebelum laminar air flow digunakan. Menghindarkan sinarnya dari badan dan mata. Menyiapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Menyemprot terlebih dahulua lat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet dengan alkohol 70% atau spiritus. Menyemprot meja dan dinding dalam LAF dengan alkohol 70% atau spiritus untuk mensterilkan LAF. Menghidupkan blower pada LAF d untuk menjalankan air flow. Menyalakan lampu dalam LAF.

4. Lampu Bunsen Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose. Cara menggunakannya : 1.Menyalakan Bunsen 2.Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.

5. Oven Oven digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi misalnya cawan petri, tabung reaksi, labu erlenmeyer, dan lain-lain. Alat ini umumnya dilengkapi termometer. Prinsip kerjanya yaitu menyeterilkan dengan bantuan panas dari pijaran api atau listrik.

6. Shaker Shaker berfungsi untuk menghomogenkan suatu bahan atau larutan. Cara menggunakannya yaitu dengan meletakkan erlenmeyer pada tempat yang tertera dalam alat, mengencangkan batang penjapitnya, menekan tombol “mains” lalu memutar untuk menentukan berapa putaran yang dibutuhkan (rpm). Lalu mengklik mode untuk mengubah settingan ke pengaturan waktu, lalu memutar

tombol “mains” untuk menyeting waktu yang dibutuhkan, kemudian menekan tombol “start”.

7. Jarum Ose Jarum

inokulum

berfungsi

untuk

memindahkan

biakan

untuk

ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran dan disebut ose, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Ose cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak.

8. Cawan Petri Cawan petri berfungsi untuk membiakkan mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

9. Tabung Erlemenyer Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan yang akan dititrasi pada proses titrasi. Dalam mikrobiologi erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba.

10. Incase Untuk inkubasi media pada suhu kamar 25-270C dan untuk mensterilisasi alat alat praktikum yg akan di gunakan.

11. Vortex Vortex adalah perangkat yang di gunakan untuk mencampur cairan dalam wadah kecil. Alat ini terdiri dari sebuah motor listrik dengan drive shaft yang berorienasi vertikal dan melekat pada sepotong karet. Sebagai alat yang berjalan,

potongan karet berisolasi cepat dengan gerakan melingkar. Ketika tabung reaksi atau wadah lain yang sesuai ditekan ke dalam gelas karet ke tepi gerak ditransmisikan ke cairan di dalam dan pusaran yang dibuat. Kebanyakan mixer vortex memiliki pengaturan kecepatan variabel dan dapat diatur untuk terus berjalan, atau berjalan hanya ketika tekanan diterapkan ke bagian karet.

12. Breaker Glass Beaker glass / gelas beker adalah alat gelas kimia berbentuk silinder dengan dasar yang rata. Beaker glass ini terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas hingga 200 derajat C. Beaker glass ini memiliki takaran tapi tidak digunakan untuk mengukur volume suatu zat cair, karena alat ini hanya memiliki tingkat ketelitian dengan akurasi 10 %. Ukuran beaker glass ini bervariasi yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 150 ml, 200 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, 2000 ml. Beaker glass dapat ditutup dengan kaca arloji untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan suatu zat.

13. Gelas Ukur Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat ukur volume cairan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi. Terdapat berbagai ukuran gelas ukur ini, mulai dari 5 mL sampai 2 Liter.

14. Pinset Pinset adalah alat medis yang terbuat dari besi anti karat atau plastik sekali pakai. Pinset mempunyai banyak bentuk, tapi secara umum terbagi menjadi dua bentuk utama yaitu: Pinset yang terdiri dari dua bilah yang salah satu ujungnya saling menempel dan ujung lainnya dapat bergerak bebas satu sama lain. Cara kerjanya hampir mirip dengan sumpit makan. Pinset yang berbentuk seperti gunting, tetapi tidak ada mata pisaunya, pipih saja. Pinset seperti ini mempunyai alat pengunci di bagian gagangnya, hal ini dibutuhkan saat menjepit benda atau jaringan dalam waktu yang lama. Alat pengunci tersebut berbentuk dua besi yang saling terkait. Kekuatan penguncian

biasanya ada tiga, kuat, sedang, dan lemah. Untuk membuka kunci cukup menekan gagang saling mendekat kemudian menggeser ke samping berlawanan satu sama lain, lalu melepaskan kedua gagang tersebut. 15. Rak Tabung Reaksi Rak Tabung Reaksi adalah sebagai wadah meletakan tabung reaksi saat praktikum mereaksikan bahan kimia. Rak Tabung Reaksi ada yang terdiri dari 6 lubang dan juga ada yang terdiri dari 12 lubang. Rak Tabung Reaksi biasanya terbuat dari kayu, ada juga dari stainless steel. Ukuran dan kapasitas bermacammacam pada diameter tabung reaksi tergantung keperluannya.

16. Tabung Reaksi Fungsi tabung reaksi adalah untuk menampung, mencampur, atau memanaskan sejumlah kecil bahan kimia padat atau cair, terutama untuk uji kualitatif. 17. Pipet Tetes Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya agak meruncing dengan ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil, saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan yang kita perlukan jumlahnya tidaklah terlalu besar sehingga tidak bisa diukur dengn alat ukur yang berskala. Pipet tetes ini hanya bisa digunakan untuk bahan yang bersifat cair.

18. Mortar And Pestle Mortar dan Pestle adalah alat yang digunakan untuk menghancurkan suatu bahan atau sample seperti daun, akar, biji, dan lain-lain, untuk tujuan isolasi DNA, RNA, atau protein. Mortar adalah bagian wadahnya, sedangkan pestle adalah bagian batang yang dipegang. Lama penggerusan sangat tergantung jenis bahan, kekuatan penggerus, dan keahlian menggunakan alat tersebut.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut: 1. Fungsi dan cara kerja dari masing-masing alat laboratorium sangat penting untuk diketahui. 2. Alat-alat dalam laboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja masingmasing. 3. Kebersihan dan ketelitian seorang praktikan mempengaruhi hasil yang akan dia peroleh. 4. Kesalahan dalam penggunaan alat akan sangat mempengaruhi hasil praktikum. 5. Berbagai alat-alat laboratorium tersebut sebaai berikut :  Gelas ukur

 Mikroskop

 Tabung reaksi

 Lampu bunsen

 Erlemeyer

 Jarum ose

 Pipet tetes

 Autoclave

 Cawan petri

 Shaker

 Oven

 Laminer air floe

 Vortek

 Ent case

 TSA ( tryptic soy agar )

 Rak tabung reaksi

 Objek glass

 Deck glas

 PDA (potato dextrose agar)

5.2 Saran Pengenalan alat-alat laboratorium pada mahasiswa sangat penting agar para mahasiswa mengetahui masing-masing nama dan fungsi dari alat-alat laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

alfichry.blogspot.co.id/2016/11/v-behaviorurldefaultvlo.html?m=1 kakaarist-arista.blogspot.co.id/2015/07/laporan-praktikum-pengenalan-alatalat.html?m=1 Lahay, J. 2004. Mikrobiologi. Erlangga : Bandung

Pelczar.2008.Dasar-dasar Mikrobiologi.Universitas Indonesia.Jakarta .

Sudarmadji. 2000. Alat-alat Laboratorium. Erlangga : Jakarta.

Related Documents


More Documents from ""

Caso1 Resumen.docx
June 2020 8
Tabla_imc.pdf
May 2020 21
Past Paper Questions.docx
December 2019 19
Model Essay.docx
December 2019 25
October 2019 32