Laporan Praktikum Lemak.docx

  • Uploaded by: Ervan Iksan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum Lemak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,069
  • Pages: 6
UJI KUALITATIF LEMAK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Oleh: Ervan Iksan Prasetyo 522018046

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2018

I.

DASAR TEORI Lemak dan minyak adalah senyawa lipida yang paling banyak di alam. Perbedaan antara keduanya adalah perbedaan konsistensi/sifat fisik pada suhu kamar, yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. Perbedaan titik cair dari lemak disebabkan karena pebedaan jumlah ikatan rangkap, panjang rantai karbon, bentuk cis atau trans yang terkandung di dalam asam lemak tidak jenuh (Sartika, 2008). lemak merupakan senyawa organik yang sukar larut dalam pelarut organik seperti eter, benzena, dan kloroform. Lemak yangmerupakan kelompok ikatan organik ini terdiri atas unsur-unsur carbon (C),hidrogen (H), oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak). Dalam tubuh manusia, lemak berfungsi sebagai komponen struktural membran sel, sebagai bentuk penyimpanan energi, sebagai bahan bakar metabolik, dan sebagai agen pengemulsi (Mantogomery, 1993). Sifat-sifat lemak (Almatsier, 2002), adalah berat jenis lemak lebih rendah daripada air, oleh karena itu air dan lemak tidak dapat bercampur sehingga lemak akan berada di atas dan air berada dibawah. Semakin banyak mengandungasam lemak rantai pendek dan ikatan tidak jenuh, maka konsistensi lemak akan semakin cair. Sebaliknya semakin banyak mengandung asam lemak jenuh danrantai panjang maka konsistensi lemak akan semakin padat. Sifat fisika lemak dan minyak adalah tidak larut dalam air, hal ini disebabkan oleh adanya asam lemak berantai karbon panjang dan tidak adanya gugus polar. Viskositas lemak dan minyak akan bertambah dengan bertambahnya panjang rantai karbon (Deman, 1997). Lemak tersusun dari asam-asam lemak dan suatu polihidroksi (gliserol). Asam lemak adalah asam karboksilat rantai panjang yang dapat mengandung ikatan rangkap (tidak jenuh) dan jenuh. Lemak yang mengandung ikatan rangkap dinamakan minyak. Lemak dan minyak berfungsi sebagai cadangan energi metabolit. Konsumsi lemak tak jenuh, seperti minya kelapa sawit dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Lemak dan minyak dapat dihidrolisis dengan suatu basa alkali membentuk sabun (Suhardjo dan Kusharto, 1992). Lipid tidak memiliki rumus yang molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu asam lemak, lemak dan fosfolopid. Lemak secara kimia diartikan sebagai ester dari asam lemak dan gliserol. Rumus umum lemak yaitu: R1, R2, dan R3 adalah rantai hidroksida dengan jumlah atom karbon

dari 3 sampai 23, tetapi yang paling umum dijumpai yaitu 15 dan 17 (Salirawati, 2007). Fungsi lipid seperti minyak dan lemak sebagai nutrisi dan 1uga merupakan sumber energi utama yang digunakan sebagai energi cadangan makanan yang disimpan pada jaringan adiposa dalam tubuh, dalam bentuk lipoprotein fosfalipid yang berfungsi sebagai pengangkut zat-zat yang melewati memberan sel. Steroid senyawasenyawa memiliki beberapa fungsi misalnya kolestrol berperan sebagai hormon kelamin: dehidroksikolestrol dan ergastrol berperan sebagai provitamin D (Sutresna, 2009).

II.

TUJUAN 1. Dapat menentukan derajat kelarutan lemak melalui uji kelarutan. 2. Mengetahuai pengaruh jenis pelarut terhadap sifat kelarutan lemak. 3. Mengetahui tingkat ketidakjenuhan berbagai jenis lemak.

III.

ALAT DAN BAHAN  Alat : 1. Tabung reaksi 2. Rak tabung reaksi 3. Bunsen 4. Penjepit 5. Vortex  Bahan : 1. Larutan klorofrom 2. Larutan eter 3. Larutan aquades 4. Larutan etanol panas 5. Larutan etanol suhu ruang 6. Larutan Na2CO3 7. Larutan HCL 8. Reagen I2 9. Minyak curah 10. Minyak bekas 11. Minyak sawit

IV.

CARA KERJA A. Uji Kelarutan 1) Dimasukan 5 tetes larutan (klorofrom, eter, aquades, etanol panas, etanol suhu ruang, Na2CO3, HCL) kedalam tabung reaksi 2) Ditambahkan 5 tetes minyak (curah, bekas, sawit) 3) Tabung reaksi kemudian di vortex kurang lebuh 1 menit 4) Diamati perubahannya B. Uji Ketidakjenuhan 1) Dimasukan 5 tetes larutan klorofrom kedalam tabung reaksi 2) Ditambahkan 3 tetes reagen I2 dan ditambahkan lagi 5 tetes minyak (curah, bekas, sawit) 3) Diamati perubahannya

V.

HASIL PENGAMATAN 1. Uji Kelarutan Larutan

Minyak curah

Minyak bekas

Minyak sawit

Klorofrom

Larut

Larut

Larut

Aquades

Tidak Larut

Tidak Larut

Tidak Larut

Etanol panas

Larut

Larut

Tidak Larut

Etanol

Tidak Larut

Tidak Larut

Tidak Larut

Na2CO3

Tidak Larut

Tidak Larut

Larut

HCI

Tidak Larut

Tidak Larut

Tidak Larut

Ester

Tidak Larut

Larut

Larut

2. Uji Ketidakjenuhan Minyak

Pelarutan

Curah

Larut

Sawit

Larut

Bekas

Tidak terlarut

VI.

PEMBAHASAN Menurut (Mantogomery, 1993). Lemak merupakan senyawa organik yang sukar larut dalam pelarut organik seperti eter, benzena, dan kloroform. Lemak yangmerupakan kelompok ikatan organik ini terdiri atas unsur-unsur carbon (C),hidrogen (H), oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak). Dalam tubuh manusia, lemak berfungsi sebagai komponen struktural membran sel, sebagai bentuk penyimpanan energi, sebagai bahan bakar metabolik, dan sebagai agen pengemulsi. Pada praktikum kemaren percobaan yang pertama adalah Menguji Kelarutan lemak dengan mengunakan 7 larutan yaitu (kloroform, eter, aquades, etanol panas, etanol suhu ruang, Na2CO3, HCL). Langkah pertama yang dilakukan adalah masukan masing-masing 5 tetes larutan (kloroform, eter, aquades, etanol panas, etanol suhu ruang, Na2CO3, HCL) kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan minyak (curah, bekas, sawit) masing-masing 5 tetes, campuran larutan dan minyak tersebut kemudian dikocok dengan menggunakan mesin vortex kurang lebih 1 menit kemudian didiamkan sejenak, kelarutan minyak tersebut lalu diamati dan dicatat. Percobaan yang kedua adalah Uji ketidakjenuhan, dimana uji ini dilakukan untuk megetahui terlarut atau tidaknya campuran larutan kloroform dan regen I2 yang direaksikan dengan minyak curah, sawit dan bekas. Langkah yang pertama masukan 5 tetes larutan klorofrom ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 3 tetes reagen I2 dan di tambahkan lagi minyak (curah, bekas, sawit) masing-masing 5 tetes. Kemudian perubahan dan kelarutan yang terjadi diamati dan di catat, hasil yang didapatka yaitu: larutan yang dicampur dengan minyak curah terjadi pelarutan atau terlarut, sedangkan larutan yang dicampur dengan minyak bekas tidak bisa terlarut karena minyak bekas sudah tidak seteril lagi.

VII.

KESIMPULAN 1. Percobaan kelarutan prinsip kerjanya kelarutan lemak dapat dilihat dengan pengamatan langsung yang tergantung dari bahan pelarut yang digunakan. 2. Kelarutan lemak terjadi pada larutan nonpolar yaitu, kloroform, sedangkan pada aquades dan etanol tidak terjadi penyatuan karena merupakan larutan nonpolar. 3. Ketidakjenuhan suatu sampel yang ditandai dengan kepudaran warna dari iodium disebabkan karena larutan iodium memutuskan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.

VIII.

DAFTAR PUSTAKA Sartika, Ratu Ayu Dewi. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 2, No. 4, Febuari 2008. Mantogomwry, R. 1993. Biokimia. Yogyakarta: UGM Press. Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Deman, J.M. 1997. Kimia Makanan. Bandung: ITB. Suhardjo , Kusharto, C.M. 1992. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius. Salirawati, et al. 2007. Belajar Kimia Menarik. Jakarta: Grasindo. Sutresna, Nana. 2009. Kimia. Bandung: Grafindo.

Related Documents


More Documents from "Khairunnisa"