Laporan Praktikum Kimiabiofisik.docx

  • Uploaded by: Roby Kurniawan
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum Kimiabiofisik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,442
  • Pages: 23
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIABIOFISIK

Disusun Oleh: ROBBY KURNIAWAN (1703511116) Kelas

:C

Kelompok : 7

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadiran tuhan yang maha Esa,karena telah memberikan anugerah kepada saya. Sehingga laporan ini dapat diupayakan agar dapat sesuai apa yang diharapkan dan dengan terselesaikannya laporan ini sekiranya saya harapkan dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya . laporan ini saya sajikan sebagai bagian dari proses pembelajaran agar kiranya saya sebagai mahasiswa dapat memahami betul tentang perlunya sebuah tugas agar menjadi bahan pembelajaran. Dalam penyusunanan laporan ini saya sangat mengucapkan terimakasih kepada dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya serta memberikan pengarahan kepada saya sehingga laporan ini dapat saya selesaikan dengan baik. Saya menyadarari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan dengan segala kerendahan hati saya mohon kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai.dan merupakan bahan kesempurnaan untuk laporan ini selanjutnya. Besar harapan saya, semoga laporan yang saya buat ini mendapatkan restu dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jimbaran,6 Desember 2017

(Robby Kurniawan)

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………

i

DAFTAR ISI……………………………………………………………..

ii

LAPORAN PRAKTIKUM PANAS TUBUH BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG……………………………………………….

1

B.TUJUAN …………………………………………………………….

2

C.MANFAAT…………………………………………………………..

2

BAB II METODE PRAKTIKUM A.ALAT DAN BAHAN………………………………………………..

2

B.CARA KERJA……………………………………………………….

2

BAB III HASIL…………………………………………………………

3

BAB IV KESIMPULAN……………………………….........................

3

PRAKTIKUM MENGAMATI OBJEK DENGAN MIKROSKOP BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG……………………………………………….

4 ii

B.TUJUAN …………………………………………………………….

4

C.MANFAAT…………………………………………………………..

4

BAB II METODE PRAKTIKUM A.ALAT DAN BAHAN……………………………………………….

5

B.CARA KERJA………………………………………………………

5

BAB III HASIL………………………………………………………..

6

BAB IV KESIMPULAN………………………………………………

7

PRAKTIKUM MENENTUKAN PH LARUTAN ASAM BASA DAN GARAM TERHIDROLISIS BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG……………………………………………….

8

B.TUJUAN …………………………………………………………….

9

C.MANFAAT…………………………………………………………..

9

BAB II METODE PRAKTIKUM A.ALAT DAN BAHAN………………………………………………..

9

B.CARA KERJA………………………………………………………..

10

BAB III HASIL…………………………………………………………

10

BAB IV KESIMPULAN………………………………………………

10

iii

PRAKTIKUM MENGHITUNG BERAT JENIS TELUR AYAM BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG……………………………………………….

11

B.TUJUAN …………………………………………………………….

11

C.MANFAAT…………………………………………………………..

11

BAB II METODE PRAKTIKUM A.ALAT DAN BAHAN………………………………………………..

12

B.CARA KERJA……………………………………………………….

12

BAB III HASIL…………………………………………………………

13

BAB IV KESIMPULAN……………………………………………….

13

PRAKTIKUM OSMOSIS DAN DIFUSI BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG……………………………………………….

14

B.TUJUAN …………………………………………………………….

14

C.MANFAAT…………………………………………………………..

14

BAB II METODE PRAKTIKUM A.ALAT DAN BAHAN………………………………………………..

15

B.CARA KERJA………………………………………………………..

15 iv

BAB III HASIL…………………………………………………………

16

BAB IV KESIMPULAN……………………………………………….

16

v

LAPORAN PRAKTIKUM PANAS TUBUH BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Pada oksidasi melalui pembakaran terjadi pembebasan panas menjadi panas yang dibebaskan sebagai energy metanolisme, sedangkan kecepatan pembentukan energy disebut LAJU REAKSI. Pengeluaran panas dari tubuh dibagi menjadi 5, seperti pengeluaran panas melalui radiasi, pengeluaran panas melalui evaporasi, aliran darah vena membantu mengendalikan suhu tubuh, efek busana –c/0. Pengertian dari pengeluaran panas melalui radiasi adalah semua benda mengeluarkan energy dalam bentuk radiasi elektromagnetik.pada kondisi normal sekitar separu energy kita lenyap melalui radiasi bahkan saat suhu dingin g jauh lebih rendah dari suhu tubuh.pengertian dari pengeluaran panas melalui konveksi dapat disimpulkan dengan persamaan: HC = Kc x Ac (Ta – Ts) Ket: Hc = Pengeluaran panas melalui konveksi Kc = Pergerakan udara (kkal/jam0 Ac = Luas permukaan (m2) Ts = Suhu awal (0C) Ta = Suhu akhir (0C) Hukum pertama termodinamika adalah perubahan simpangan energi tubuh (makanan,energy,lemak,tubuh dan panas tubuh) menjadi panas tubuh ditambah kerja yang dilakukan. Dapat disimpulkan dengan rumus : RUMUS HUKUM TERMODINAMIKA AU = AQ – AW Ket: AU = Perubahan simpangan energi (Kkal) AQ = Panas yang hilang (kkal/jam) AW = Kerja yang dilakukan (N) 1

B.TUJUAN *Untuk mengetahui derajat panas tubuh baik saat melakukan kegiatan/pembakaran atau tidak.

C.MANFAAT Setelah mengetahui dari hasil percobaan,kita dapat mengetahui bahwa berapa kalor yang membakar tubuh jika melakukan pekerjaan atau tidak.

BAB II METODE PRAKTIKUM

A.ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : termometer suhu dan seorang sebagai percobaan.

B.CARA KERJA KERJA 1.Mengukur Ts awal (suhu kulit) dari seseorang. 2.seseorang berlari berputar mengelilingi Laboratorim Nutrisi hingga kembali lagi, kemudian masuk ruangan. 3.Mengukur Ts akhir (suhu kulit) dari seseorang setelah melakukan percobaan yaitu lari berputar mengelilingi Laboratorium Nutrisi. 4.Menghitung hasil akhir HC (suhu yang kehilangan).

2

BAB III HASIL

Dik : Kc = 2,3 Kkal/jam Ac = 1,2 m2 Ts = 34,9 0C Ta = 35,2 0C Dit : 1.Hc…? 2.Au...? Jawaban 1.Hc = Kc x Ac (Ta – Ts) = 2,3 x 1,2 (35,2 – 34,9) = 2,76 (0,3) = 0,828 m2 Kkal/jam 2.Au = AQ – AW =0,828 – 0,3 = 0,528 m2Kkal/jam

BAB IV KESIMPULAN Jadi dari hasil percobaan ini dapat di ketahui bahwa suhu tubuh dipengaruhi oleh keadaan lingkungan di sekitar, aktifitas seseorang dan keadaan tubuh seseorang. Dalam hal aktifitas, seseorang yang banyak melakukan aktifitas atau kegiatan maka suhu tubuhnya meningkat dibandingkan dengan yang tidak melakukan aktifitas .

3

PRAKTIKUM MENGAMATI OBJEK DENGAN MIKROSKOP BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing masing golongan besar organisme (regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan unuselular sedangkan sel – sel eukariot beradaptasi untuk hidup saling bekerjasama dalam organisasi yang sangat rapi. Macam-macam mikroskop ,yaitu: a.Mikroskop cahaya Merupan mikroskop yang mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optic, dapat memperbesar hingga 1000 kali dari ukuran spesimen, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tidak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa. b.Mikroskop Elektron banyak komponen sel seperti mitokondria,ribosom dan reticulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop electron.

B.TUJUAN Untuk mengetahui kegunaan mikroskop biologi dengan baik dan benar.

C.MANFAAT Setelah mengetahui tentang seluk beluk mikroskop,kita dapat mengamati dan mengetahui sel dan jaringan dengan baik.

4

BAB II METODE PRAKTIKUM A.ALAT DAN BAHAN 1.Mikroskop 2.Preparat : -Ginjal P.L -Tulang Hyaline -Ovarium P.L -Sperma W.M -Usus Halus B.CARA KERJA 1.Siapkan preparat, lalu hidupkan lampunya dana atur cahayanya 2.Letakkan preparat yang akan diamati kemudian dijepit permukaan mikroskop 3.Cari titik focus terbaik dengan pembesaran yang telah ditentukan agar sampel terlihat jelas 4.Setelah semua siap, lakukan pengaratan pada preparat tersebut.

5

BAB III HASIL

1.USUS HALUS

2.TULANG HYLINE

3.GINJAL P.L

4.OVARIUM P.L

6

5.SPERMA W.M

BAB IV KESIMPULAN Mikroskop merupakan alat optic yang membantu proses penelitian untuk mengamati benda yang berukuran mikroskopis. Mikroskopis memiliki komponenkomponen yang memiliki fungsi yang berbeda-beda yaitu:lensa objektif,lensa okuler,kaca atau cermin,diafragma,kondensor,dasar atau kaki,penyangga,lengan mikroskop,meja benda ,penjepit,makrometer dan micrometer.

7

PRAKTIKUM MENENTUKAN PH LARUTAN ASAM BASA DAN GARAM TERHIDROLISIS BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Pengertian asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton kepada senyawa lain/senyawa yang mengandung ion hydrogen dengan satu atau lebih unsur lain (ff^) atau disebut dengan ‘donor proton’. Sedangkan basa adalah senyawa yang dapat menerima proton dari senyawa lain/senyawa yang mengandung ion hidroksida dengan satu atau lebih unsur lain (0ff^) atau disebut dengan ‘akseptor proton’. a)Asam berdasarkan banyaknya ion hydrogen yang dihasilkan maka larutan asam dapat dibagi menjadi asam monobasis dan asam polibasis 1)Asam monobasis (berbasa satu)adalah asam yang dalam larutan air akan menghasilakan satu ion hydrogen (H+).contohnya adalah: HCL(aq) Asam klorida

H+ (aq)

+

Cl(aq)

ion hydrogen ion klorida

CH3OOOH(aq)

H+(aq)

Asam asetat

ion hydrogen ion asetat

+

CH3OOOH-(aq)

2)Asam polibasis (berbasa banyak) adalah asam yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hydrogen (H+) contohnya adalah : H2SO4(aq)

H+ (aq) +

Asam sulfat

ion hydrogen ion hidrogensulfat

HSO4(aq)

H+ (aq) +

ion hydrogen

sulfat ion

HSO4(aq)

SO4(aq) hydrogen ion sulfat

b)Basa Seperti halnya larutan asam, larutan basa juga dibagi menjadi basa monoasidik dan poliasidik. Pembagian ini menunjukan sifat keasaman (hidroksitas) suatu basa. 1) Basa monoasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan NaOH(aq) Na+(aq) + OH(aq) Natrium hidroksida ion natrium ion hidroksida 8

2) Basa poliasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hidroksida (OH-) Contohnya adalah : Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 20H(aq) Kalsium hidroksida ion kalsium ion hidroksida

B.TUJUAN *Untuk mengetahui Asam/Basa dari suatu larutan yang diuji melalui beberapa indicator yang ada dan diukur dengan pH universal. *Mengklasifikasi berbagai macam larutan kedalam kelompok asam dan basa.

C.MANFAAT Setelah kita dari suatu percobaan praktikum, manfaatnya adalah kita jadi tahu yang mana larutan asam atau basa, yang dalam penggunaan kehidupan kita sehari hari sangat ditemui, sehingga kita dapat mengukur sampai mana tubuh kita mampu menerima kadar asam/basa.

BAB II METODE PRAKTIKUM A.ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : *Gelas beaker *pH meter *Kertas pH universal *Kertas lakmus biru *Kertas lakmus merah * CH3COOH * H2SO4 * NH4OH *NaOH *HCl 9

B.CARA KERJA Sampel CH3COOH,H2SO4,NH4OH,NaOH,HCl di uji dengan indicator Lakmus Merah dan Biru yaitu dengan di teteskan sampel pada Lakmus Merah atau Lakmus Biru kemudian amati hasil perubahan warnanya. Setelah itu uji dengan kertas pH Universal, lihat berapa pH nya.

BAB III HASIL

Bahan CH3COOH H2SO4 NH4OH NaOH HCl

Alat LM M M B B M

LB M M B B M

pH Universal 3 1 9 12 1

pH Meter 2.295 1.357 9.011 11.705 1.217

BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka simpulan dari praktikum kali ini adalah: 1.Larutan yang bersifat asam adalah larutan yang memiliki pH < 7 dan larutan yang bersifat basa adalah larutan yang memiliki pH > 7,sedangkan larutan yang memiliki pH = 7 maka disebut larutan netral. 2.Larutan CH3COOH, H2SO4, HCl bersifat asam dan larutan NaOH, NH4OH bersifat Basa.

10

PRAKTIKUM MENGHITUNG BERAT JENIS TELUR AYAM BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Massa jenis adalah pengukuran massa setiap volume benda. Semakin tinggi massa jenis benda, semakin tinggi pula setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Massa jenis yang tinggi memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda yang memiliki massa yang sama yang memiliki massa jenis yang rendah. Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan dalam suatu zat, berapapun massa dan volumenya, massa jenis akan sama pula. Rumus menentukan massa jeni: (rho) =

𝑚 𝑣

Satuan jenis dalam gs (centimetre gram sekon) = g/cm3 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3 Ket: rho= massa jenis (kg/m3) m = massa (kg) v = volume (cm3)

B.TUJUAN Untuk mengetahui massa jenis zat yang satu dengan yang lain pada telur.

C.MANFAAT Agar kita mengetahui perbandingan antara telur yang satu dengan yang lain.

11

BAB II METODE PRAKTIKUM A.ALAT DAN BAHAN 1.Tekur 2 butir 2.Gelas Ukur 3.Aquades 4.pH Digital 5.Timbangan 6.Alu 7.Sendok

B.PROSEDUR KERJA 1.Siapkan telur ayam 2 butir yang dicuci bersih terlebih dahulu, agar kotoran dari debu yang menempel pada cangkang telur hilang dan berat jenis telur benar benar murni. 2.Timbang kedua telur secara bergantian. Beri label pada kedua telur tersebut agar dapat memudahkan membedakan,kemudian catat. 3.siapkan air Aquades 200 ml dalam gelas ukur dengan pH yang normal. 4.Masukan telur ke dalam air kemudian hitung volume telur ayam tersebut dengan mengurangi air setelah dimasuki telur dengan volume air sebelumnya. 5.menghitung pH telur yang sebelumnya sudah dibuak/dipisah dari cangkangnya, kemudian hitung berat cangkang telur tersebut. 6.kemudian hitung massa jenis telur tersebut.

12

BAB III HASIL

Dik : Berat Telur

= 63,4 gr

Volume Air Awal

= 325 ml

Volume Akhir = 375 ml Kenaikan Air

= (Volume Akhir – Volume Awal) = 375 – 325 = 50 ml

Berat Kulit

= 7,3 gr

pH Putih Telur = 8,857 pH Kuning Telur

= 5,872

Penyelesaiaan : (rho) =

𝑚 𝑣

=

63,4 50

= 1,268 gr/ml

BAB IV KESIMPULAN Dari hasil praktikum yang telah dilakukan , kita dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap bagian telur memiliki massa dan tingkat pH yang berbeda. Juga pengaruh dari debuyang menempel pada kulit telur, dapat membuat telur tersebut tidak memilki berat (gr) yang murni dengan tambahan debu pada kulit. Lalu putih dan kuning juga memiliki berat (gr)/massa yang berbeda sehingga diperlukan pertimbangan masing-masing bagian agar mendapat hasil yang sesuai ketika mengaplikasikannya dalam bentuk rumusnya secara teori.

13

PRAKTIKUM OSMOSIS DAN DIFUSI BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Perpindahan molekul atau ion melewati membrane ada 2 macam yaitu transpor pasif dan transpor aktif. Transpor pasif adalah perpindahan molekul tanpa menggunakan energy,contohnya difusi dan osmosis. Transpor aktif adalah perpindahan molekul dengan energy sel,contohnya yaitu pompa natrium kalium, endositosis,ekositosisi. Difusi merupakan perpindahan molekul – molekul dari konsentrasi tinggi ke rendah baik melalui membrane plasma atau tidak. Difusi dibedakan menjadi dua yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu. Peristiwa difusi sederhana dapat dilihat ketika memasukan segumpal gula kedalam air. Molekul zat berdifusi secara spontan sehingga dicapai kerapatan yang sama dalam satu ruang. Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa. Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermiabel dari konsentrasi airnya tinggi ketempat yang lebih rendah. Dengan kata lain,osmosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotesis) ke kepekatan yang tinggi (hipertonis).

B.TUJUAN Untuk mengamati proses osmosis dan difusi sederhana dalam kehidupan sehari hari. C.MANFAAT Untuk mengetahui tentang proses osmosis dan difusi melalui percobaan sederhana dan penggunanya dalam kehidupan sehari- hari.

14

BAB II METODE PRAKTIKUM A.ALAT DAN BAHAN 1.Terusi 2.Gelas beaker 3.Penggaris 4.Pimset 5.Kentang 6.Aquades 7.Larutan Iodium 1% dan 10% B.CARA KERJA a)

Difusi terusi : 1.siapkan gelas Beaker 2.Masukan aquades sebanyak 50 ml kedalam gelas beaker 3.Masukan butiran Trusi yang sudah dtimbang sebanyak 2 gr kedalam gelas beaker tersebut 4.Diamkan selama 25 menit 5.Amati perubahan yang terjadi.

b)

Osmosis : 1.Siapkan larutan Iodium 1% dan 10% dalam gelas beaker 2.Kupas kentang kemudian potong kecil – kecil dengan ukuran 1 x 1 x 1 cm sebanyak 6 buah. 3.Masukan 3 buah kentang pertama ke dalam iodium 1% kemudian potongan kedua kedalam iodium 10% 4.siapkan stopwatch, setiap 5 menit sekali angkat satu buah kentang dari masing – masing gelas beaker, kemudian potong menjadi 2 bagian yang sama rata 5.amati larutan iodium yang masuk kedalam kentang 6.Lakukan secara terus menerus pada kentang 5 menit berikutnya 7.catat perubahan warna dan iodium yang masuk kedalam kentang. 15

BAB III HASIL Omosis Iodium 10% Bahan Kentang 1 (5 menit) Kentang 2 (10 menit) Kentang 3 (15 menit )

Warna Luar Hitam Hitam Pekat Hitam Sangat Pekat

Warna Dalam Kuning Kehitaman Lebih Hitam Kuning Hitam Pekat

Osmosis 0,5 cm 0,6 cm 0,7 cm

Osmosis Iodium 1% Bahan Kentang 1(5 menit)

Warna Luar Hitam Kecoklatan

Warna Dalam Kuning

Osmosis 0,1 cm

Kentang 2(10 menit) Kentang 3(15 menit)

Hitam Hitam Pekat

Sedikit Hitam Sedikit Hitam

0,3 cm 0,3 cm

Difusi dengan menggunakan Trusi Trusi yang dimasukan kedalam larutan Aqudes dengan perhitungan waktu 5 menit,10 menit,15 menit. Trusi lama kelamaan akan larut, semakin lama larutan trusi didalam Aquades maka warna trusi akan semakin larut (menyatu) dngan Aquades.

BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1.Faktor yang mempengaruhi proses difusi dan osmosis diantaranya adalah ukuran partikel,ketebalan membrane,luas suatu daerah,jarak,suhu,jumlah kadar Hb,waktu,perbedaan konsentrasi gas,difusi dan aktifitas gas. 2.osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrient pada suatu transpose nutrien pada suatu transpose nutrient melewati membrane yang bersifat positif,Artinya mekanisme transpose tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak membutuhkan energy untuk melakukan mekanisme ini.

16

Related Documents


More Documents from "Khairunnisa"