LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MENENTUKAN TITIK BERAT BENDA TERATUR DAN BENDA TIDAK TERATUR
DISUSUN OLEH: NAMA
: AYU ANISA WARDANI
KELAS
: XI MIPA 5
NO. URUT : 06
SMA NEGERI 1 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum Fisika ini yang berjudul “Menentukan Titik Berat Benda Teratur dan Benda Tidak Teratur”. Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Harapan saya semoga laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah senantiasa meridhai segala usaha kita.
Gombong, …………… 2018
Penyusun
DAFTAR ISI Halaman Judul
i
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iii
BAB I PENDAHULUAN
4
1.1 Waktu Pelaksanaan Praktikum 1.2 Tujuan 1.3 Landasan Teori BAB II LAPORAN PRAKTIKUM 2.1 Alat & Bahan 2.2 Langkah Kerja 2.3 Data Hasil Pengamatan 2.4 Analisis Data & Pembahasan BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Waktu Pelaksanaan Praktikum Praktikum menentukan titik berat dilaksanakan pada: Hari, tanggal : Rabu, 5 September 2018 Waktu
: 17.03 – 17.30
Tempat
: SMA Negeri 1 Gombong
2.1 Tujuan Tujuan dari praktikum menentukan titik berat ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menentukan titik berat pada benda teratur dan benda tidak teratur. 3.1 Landasan Teori Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Dan benda akan seimbang, ketika diletakkan di titik beratnya. Titik berat adalah suatu titik keseimbangan suatu benda ataupun suatu bangun baik itu panjang maupun luas dan volume.benda, ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi, disebut partikel. Gerak yang terjadi pada partikel hanyalah gerak translasi. Gerak translasi adalah gerak yang tidak menyebabkan gerak rotasi. Oleh karena itu, satu-satunya syarat agar suatu partikel seimbang adalah resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
∑F = 0 Jika partikel terletak pada bidang x-y, maka suatu kesetimbangan dapat ditulis:
∑F x = 0 (resultan pada sumbu x) ∑F y = 0 (resultan pada sumbu y) Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan diam (seimbang statis) atau bergerak dengan kecepatan konstan (seimbang dinamis). Apabila ada tiga buah gaya yang seimbang, maka resultan dua buah gaya akan sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang lain. Hasil bagi setiap besar gaya dengan sudut sinus di seberangnya pun selalu bernilai sama.
Konsep Titik Berat Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi pada satu titik yang disebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini, gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang ditumpu pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan statis. Letak titik berat dari suatu benda secara kuantitatif dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Keterangan: A1 = Luas Bidang 1 A2 = Luas Bidang 2 x1 = Absis titik berat benda 1 x2 = Absis titik berat benda 2 y1 = ordinat titik berat benda 1 y2 = ordinat titik berat benda 2
Hal-Hal Istimewa Pada Titik Berat a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis) Titik beratnya dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: Keterangan: L1 = panjang garis 1 L2 = panjang garis 2
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi) Titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
Keterangan: A1 = Luas Bidang 1 A2 = Luas bidang 2 x1 = absis titik berat benda 1 x2 = absis titik berat benda 2 y1 = ordinat titik berat benda 1 y2 = ordinat titik berat benda 2
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga dapat ditentukan dengan persamaan: Keterangan: V1=Volume Benda 1 V2= Volume Benda 2 x1 = absis titik berat benda 1 x2 = absis titik berat benda 2 y1 = ordinat titik berat benda 1 y2 = ordinat titik berat benda 2
BAB II LAPORAN PRAKTIKUM 2.1 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum Titik Berat adalah sebagai berikut: 1. Kertas karton tebal 2. Penggaris 3. Pensil 4. Gunting 5. Cutter 2.2 Langkah kerja 1. Siapkan alat dan bahan! 2. Buat pola sesuai dengan ketentuan. Yaitu 1 buah bangun datar beraturan yang terdiri dari 3 buah bangun dalam satu bentuk dan 1 buah bangun datar tidak beraturan. 3. Setelah selesai membuat pola, gunting kertas karton sesuai dengan pola tersebut menggunakan gunting atau cutter!