Laporan Praktikum Biologi Morfologi Darah Manusia A. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan mengamati struktur darah manusia B. Dasar Teori Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahanbahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hematoyang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Sel darah merah (eritrosit) merupakan sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru atau insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat disumsum tulang belakang lalu membentuk kepingan binkonkaf. Bentuk sel darah merah seperti cakram dan tidak mepunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira-kira 5 juta dalam 1 ml3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika didalamnya banyak mengandung oksigen. C. Alat dan Bahan 1. Tempat Penampung Darah 2. Gelas Benda 3. Pipet 4. Mikroskop 1. Darah Manusia 2. Metanol 3. Zat warna D. Cara Kerja Praktikum
1.1 Latar Belakang Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paruparu untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obatobatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. 1.2 Tujuan Mengamati dan membedakan Erythrocyt dan Leucocyt pada darah manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Susunan darah Darah merupakan cairan yang berwarna merah dan berbentuk agak kental. Darah mengalir melalui pembuluh darah yang terdapat di seluruh tubuh. Selain berupa cairan, darah juga mengandung sel-sel yang berbentuk padat. Darah tersusun dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan keeping darah.
1. Plasma darah dari seluruh darah di dalam tubuh, lebih dari separuh bagian merupakan plasma darah. Komponen terbesar dari plasma darah ialah air. Plasma darah berbentuk cairan bening kekuning-kuningan. Plasma darah dalam tubuh berfungsi mengangkut sari-sari makanan dari dinding usus kecil jaringan-jaringan tubuh. Selain itu, plasma darah juga mengangkut zat asam (oksigen) dan zat asam (karbon dioksida). Di dalam plasma darah terkandung zat yang berguna untuk kekebalan tubu terhadap penyakit. Zat tersebut ialah zat anti atau antibody. 2. Sel darah a. Sel darah merah (eritrosit) Di dalam tubuh terdapat berjuta-juta sel darah merah. Sel darah merah tersebut sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Sel darah merah dibuat di dalam sum-sum merah tulang pipih. Pada bayi, sel darah merah dibuat di dalam hati. Sel-sel darah berwaran merah karena mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen (O2). b. Sel darah putih (leukosit) Sel darah putih mempunyai tugas sangat penting, yaitu membunuh kuman-kuman yang msuk ke dalam tubuh. Selain itu, juga melindungi tubuh terhadap infeksi. Sel darah putih dibentuk di sum-sum tulang di kelenjar limpa. c.
Keping darah (trombosit) Keeping darah mengandung zat-zat yang berperan penting pada proses pembekuan darah. Pada saat terjadi luka, keeping darah mengeluarkan zat-zat tersebut. Akhirnya, keeping darah membentuk benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin ini akan menutup luka dan menggumpalkan darah. Oleh karena itu, darah berhenti mengalir dari luka.
B. Komposisi darah Darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah terdiri dari: 1. Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%). Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segibiologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. 2. Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%).
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. 3. Sel darah putih atau leukosit (0,2%). Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkanbenda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia. Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas: 1. Air: 91,0% 2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen) 3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll) 4. Garam Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung: 1. albumin 2. bahan pembeku darah 3. immunoglobin (antibodi) 4. hormon 5. berbagai jenis protein 6. berbagai jenis garam C. Fungsi darah Darah mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai alat angkut, pengatur suhu tubuh, pengatur keseimbangan asam-basa, dan pertahanan tubuh. Fungsi darah sebagai alat angkut (pengedar). 1. Darah mengedarkan sari-sari makanan Sari-sari makanan dihasilkan dalam proses pencernaan makanan. Sari-sari makanan itu diserap oleh jonjot usus halus dan masuk ke pembuluh darah. Kemudian sari-sari makanan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh darah.Sari-sari makanan yang diedarkan oleh darah secara langsung dari usus adalah air, vitamin, dan mineral. Sari-sari makanan itu tidak mengalami perubahan dalam proses pencernaan. Sari-sari makanan yang diedarkan oleh darah tidak secara langsung dari usus adalah karbohidrat dan protein. Sari-sari makanan itu terlebih dahulu mengalami perubahan dalam proses pencernaan. Karbohidrat dan protein diolah kembali sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Hasil olahan karbohidrat dan protein selanjutnya diedarkan oleh darah ke jaringan tubuh yang membutuhkan. 1. Darah mengedarkan oksigen (O2) Darah berperan penting dalam proses pernapasan. Oksigen yang dihirup saat bernapas diikat oleh darah. Darah dapat mengikat oksigen karena darah memiliki hemoglobin (Hb). Hemoglobin tersebut mengikat oksigen di dalam paru-paru. Dari paru-paru, darah mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Hemoglobin juga mempunyai kemampuan mengikat karbon dioksida. Karbon dioksida (CO2) terbentuk sebagai sisa pernapasan dan pembakaran (oksidasi). Karbon dioksida tersebut harus dikeluarkan dari tubuh. Karbon dioksida diikat oleh darah dari semua jaringan tubuh dan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan. Karbon dioksida kemudian dikeluarkan dari paru-paru ke luar tubuh pada saat menghembuskan napas.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Alat dan Bahan 1. Mikroskop 2. Blood lancet 3. Alkohol 70% 4. Kapas 5. Pipet 6. Gelas objek 7. Kaca penutup 3.2 Prosedur kerja 1. Salah satu ujung jari diolesi dengan menggunakan kapas yang telah direndam dalam alkohol 70% dan kemudian jari ditusuk dengan menggunakan Blood Lancet kemudian darah yang keluar dihisap dengan menggunakan pipet. 2. Darah yang telah keluar diteteskan pada gelas objek secara perlahan. 3. Gelas objek yang telah ditetesi darah kemudian di tutup menggunakan kaca penutup dengna hati-hati agar tidak terjadi gelembung saat ditutup. 4. Setelah darah yang berada di atas gelas objek ditutup dengan kaca penutup kemudian diamati di bawah mikroskop. BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1 Pengamatan sel darah
4.2 Pembahasan Darah merupakan cairan yang berwarna merah kekuningan, cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Dan berbentuk agak kental serta warna merah darah tersebut dihasilkan dari hemoglobin. Berdasarkan pengamatan, di dalam darah terdapat sel darah merah dan sel darah putih. Kandungan sel darah merah atau trombosit pada darah sekitar 99%. Eritrosit tidak mempunyai nucleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah (eritrosit) juga berperan dalam penentuan golongan darah. Kandungan sel darah atau leukosit pada darah sekitar 0,2%. Leukosit bertanggung jawab terhadap system imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, seperti virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan, dan dari beberapa sumber dapat ditarik kesimpulan bahwa darah merupakan cairan yang berwarna merah agak kekuningan. Warna merah yang dimiliki darah merupakan warna yang dihasilkan karna darah memiliki hemoglobin. Dan warna kekuningan merupakan plasma darah.
Dalam darah terdapat sel darah merah yang disebut eritrosit dan sel darah putih atau leukosit. Kandungan sel darah merah (eritrosit) pada darah yaitu sekitar 99%, dan sel darah putih sekitar 0,2%, dan sisanya merupakan pasma darah yang berwarna kekuningan.
DAFTAR PUSTAKA Haryanto. ilmu pengetahuan alam (ipa) jilid 4 untuk sd kelas 6. Jakarta : Erlangga http://id.wikipedia.org/wiki/Darah (di akses pada 05-12-2011/15:52) http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah (di akses pada 02-12-2011/17:41) http://id.wikipedia.org/wiki/Darah (di akses pada 02-12-2011/17:44)