Laporan Praktik Materi Fluida Xi.ipa4

  • Uploaded by: nabila luthfia
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktik Materi Fluida Xi.ipa4 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,933
  • Pages: 12
LAPORAN PRAKTIK MATERI FLUIDA

11 IPA 4 Nama anggota kelompok :

Amelia Putri Hamala Ruzita Juwita Nabila Luthfia Nurseha Naila Ramadhanti Sha Sha Amelia

SMAN 1 PARUNG Tahun Ajaran 2018/2019 Jl.Waru Jaya no.17 Parung Kab.Bogor 16330

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fluida merupakan zat yang dapat mengalir. Perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Berdasarkan penggerakannya, Fluida ada 2 macam yaitu fluida dinamis dan fluida statis. fluida statis adalah fluida yang tidak bergerak. Sedangkan fluida dinamis adalah fluida yang dapat bergerak. Laporan ini dibuat utuk mengetahui hasil dan bahan (klip,silet, dan plastisin berbentuk perahu yang tengahnya diisi dengan 3 butir kelereng, karton dan karton yang diatasnya diletakkan potongan sabun batang, batang korek api dan batang korek api yang tengahnya diberi gula batu) yang diletakkan pada permukaan air putih,untuk mengetahui perubahan lilin warna yang salah satu ujungnya diberi air dan ujung yang lain diberi larutan detergen serta untuk mengetahui apa yang terjadi dengan saputangan/tisu kotor didalam larutan detergen. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana hasil perubahan sebelum dan setelah (klip dan silet) diletakkan diatas permukaan air dan perubahannya setelah ditambahkan detergen didalam air? 2. Bagaimana hasil perubahan (plastisin berbentuk perahu dan plastisin berbentuk perahu yang tengahnya diberi 3 butir kelereng) yang diletakkan didalam air? 3. Bagaimana hasil perubahan (karton dan karton yang diatasnya diberi potongan sabun batangan) yang terletak dipermukaan air? 4. Bagaimana hasil perubahan (korek api dan korek api yang tengahnya diberi gula batu) yang terletak di permukaan air? 5. Bagaimana hasil perubahan pada lilin warna yang salah satu ujung yang lain diberi larutan detergen? 6. Bagaimana hasil perubahan saputangan/tisu kotor didalam larutan detergen hangat dan biasa? C. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk mengetahui hasil perubahan (klip dan silet,plastisin berbentuk perahu yang tengahnya diberi kelereng, karton yang diatasnya diberi potogan sabun, batang korek yang tengahnya diberi gula batu) yang diletakkan pada permukaan air putih, untuk mengetahui perubahan lilin warna yang salah satunya diberi air dan ujung lainnya diberi larutan detergen, serta apa yang terjadi dengan saputangan/tisu kotor didalam larutan detergen hangat dan larutan detergen biasa.

D. MANFAAT PRAKTIKUM Agar kita mengetahui apakah ada perubahan yang terjadi pada: 1. Klip dan silet yang di letakan di atas permukaan air yang kemudian diberi larutan detergen 2. Plastisin yang di bentuk perahu diisi dengan 3 butir kelereng 3. Karton dengan ukuran yang sesuai di letakkan di permukaan air dan atasnya di beri sabun batang yang telah dipotong-potong. 4. Korek api yang disusun melingkar di tepi dan tengahnya di beri gula batu. 5. Lilin yang ujungnya di beri larutan detergen dan ujung satuya di celupkan kedalam air. 6. Saputagan/tisu yang di beri larutan detergen dengan air hangat dan saputangan/tisu yang di beri larutan detergen dengan air biasa.

BAB II LANDASAN TEORI A.

KONSEP FLUIDA 1. Pengertian Fluida Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas, karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida (Lohat, 2009). Fluida secara umum dibagi menjadi dua macam, yaitu fluida tak bergerak (hidrostatis) dan fluida bergerak (hidrodinamis) (Munasir, 2004). Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser (Malik, 2014). Dalam percobaan kali ini ada hubungannya dengan fluida statis. Hukum fluida statis dalam percobaan ini menggunakan Hukum Archimedes. Menurut Ksissantono, dkk. (2012), Hukum Archimedes menyatakan bahwa “gaya ke atas pada suatu benda yang dicelupkan dalam sebuah fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut:



Prinsip Archimedes Prinsip hukum archimedes ketika kita menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika kita menimbang batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan. (Malik, 2014)



Hukum Turunan Archimedes Hukum turunan archimedes berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimedes, suatu benda yang akan terapung, tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya keatas. Maka dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari hukum Archimedes yang berbunyi: 1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil dari massa jenis zat cairnya 2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air sama dengan massa jenis zat cairnya 3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar dari pada massa jenis

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN A. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan metode praktik secara langsung, yaitu dengan (klip dan silet, plastisin berbentuk perahu dan plastisin berbentuk perahu yang tengahnya diisi dengan 3 butir kelereng, karton dan karton yang atasnya diletakkan potongan sabun batang, batang korek api dan batang korek api yang tengahnya diberi gula batu) yang diletakan pada permukaan air putih. Lilin warna yang salah satu ujungnya diberi air dan ujung yang lain diberi larutan detergen serta saputangan/tisu yang salah satunya diberi larutan detergen dengan air hangat dan salah satunya lagi diberi larutan detergen dengan air biasa. B. ALAT DAN BAHAN  Korek api  Lilin  Gulabatu  Sabun  Detergen  Klipkertas  Silet  2 gelas aqua  Plastisin  Kelereng 3 butir  Karton 5x5 cm  Saputangan/tisu C. LANGKAH KERJA a). Percobaan Pertama Praktikum Klip Kertas dan Silet 1. Isi sebuah gelas dengan air sampai penuh. 2. Dengan hati-hati letakkan klip di permukaan air sehingga saat di letakkan, klip akan mengapung di permukaan air. 3. Dengan keadaan klip mengapung, tambahkan sedikit larutan detergen atau larutan sabun kedalam air. Maka klip akan segera tenggelam. 4. Ulangi eksperimen ini dengan cara mengganti klip kertas dengan silet!

b). Percobaan Kedua Praktikum Plastisin dan Kelereng 1. Bentuklah plastisin menyerupai perahu 2. Dengan hati-hati letakkan plastisin dalam permukaan air sehingga saat di letakkan perahu akan mengapung di permukaan air. 3. Letakkan 3 butir kelereng secara bersamaan di atas perahu 4. Amati perubahan yang terjadi! c). Percobaan Ketiga Praktikum Sihir Korek Api 1. 2. 3. 4.

Susun korek api secara melingkar di atas permukaan air. Masukkan gulabatu di tengah tengah korek api. Amati perubahan yang terjadi. Amati gulabatu dengan dengan sabun, dan amati yang terjadi!

d). Percobaan Keempat Praktikum Lilin, air biasa, dan larutan detergen 1. Siapkan lilin batang berwarna kemudian dengan air di salah satu ujungnya. 2. Lalu tetesi larutan detergen di ujung lainnya dan amati yang terjadi! e). Percobaan Kelima Praktikum Perahu Kertas dan Sabun 1. Guntinglah karton 2. Letakkan potongan sabun dibagian belakang perahu dan amati yag terjadi! f). Percobaan Keenam Praktikum Saputangan/tisu, air biasa, air panas 1. Siapkan 2 buah saputangan/tisu putih yang sudah dikotori. 2. Siapkan 2 wadah, wadah pertama diisi dengan air biasa yang telah dicampur detergen dan wadah kedua diisi dengan air hangan yang telah dicampur detergen. 3. Masukkan masing-masing saputangan ke dalam masing-masing wadah 4. Diamkan selama 10 menit 5. Setelah 10 menit, angkat saputangan dan lihatlah perubahan yang terjadi!

BAB IV PEMBAHASAN A. HASIL PERCOBAAN 1. Percobaan Pertama Nama Benda

Praktikum Klip Kertas dan Silet Tanpa di beri larutan detergen Di beri larutan detergen Mengapung Tenggelam Mengapung Tenggelam

Klip Kertas





Silet





2. Percobaan Kedua Nama Benda

Praktikum Plastisin dan Kelereng Sebelum di beri 3 butir kelereng Setelah di beri 3 butir kelereng Mengapung Tenggelam Mengapung Tenggelam

Plastisin





3. Percobaan Ketiga Praktikum Sihir Korek Api Di beri gulabatu Di beri sabun Mendekat Menjauh Mendekat Menjauh

Nama Benda Korek Api





4. Percobaan Keempat Praktikum Lilin, Air, dan Larutan Detergen Butiran air biasa Butiran air detergen Nama Benda Tidak Menyebar Tidak Menyebar berubah berubah Lilin ✔ ✔ 5. Percobaan Kelima Nama Benda Karton

Praktikum Perahu Karton Tanpa potongan sabun Diberi potongan sabun Mengapung Tenggelam Mengapung Tenggelam ✔



6. Percobaan Keenam Nama Benda

Praktikum Saputangan/tisu Larutan hangat detergen Larutan biasa detergen Cepat Bersih Tidak Cepat Cepat Bersih Tidak Cepat Bersih Bersih

Tisu





B. ANALISA 1. Percobaan Pertama Klip kertas tanpa larutan detergen

Silet tanpa larutan detergen

Klip kertas di beri larutan detergen

Silet di beri larutan detergen

Pembahasan: Klip kertas dan silet dapat mengapung di permukaan air karena adanya tegangan permukaan air. Silet dan klip kertas yang diletakkan dengan sangat hati-hati di permukaan air tidak akan tenggelam karena molekul-molekul air yang terletak di permukaan agak ditekan oleh gaya berat klip tersebut, sehingga molekul-molekul air yang terletak di bawah memberikan gaya pemulih ke atas untuk menopang klip tersebut, selain itu silet dan klip kertas tidak cukup kuat untuk merobek tegangan permukaan air.

Ketika diberi detergen klip kertas dan silet akan tenggelam karena larutan detergen tersebut menurunkan tegangan permukaan air. Sebagai hasilnya, berat klip kertas dan silet tidak dapat lagi ditopang oleh tegangan permukaan air sehingga klip kertas dan silet segera tenggelam. 2.

Percobaan kedua Plastisin tanpa kelereng

Plastisin dengan 3 butir kelereng

Pembahasan: Kelereng tidak tenggelam karena dialasi oleh plastisin yang massa jenisnya lebih kecil dibandingkan massa jenis air. Gaya apung sebanding dengan volume air yang dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar. Gaya apung ini mampu mengatasi berat total perahu dan kelereng sehingga perahu mengapung dipermukaan air.

3. Percobaan ketiga Korek api dengan gulabatu

Korek api dengan detergen

Pembahasan: Gulabatu memperbesar tegangan permukaan air sehingga batang- batang korek api

tertarik oleh gula batu. Sabun memperkecil tegangan permukaan air sehingga batang korek api menjauhi sabun. Pada saat gula batu diletakkan ditengah-tengah wadah, korek api yang semula diam menjadi bergerak menuju ke gula batu tersebut (mengumpul). Pada saat gula batu berada di tengah wadah, gula batu menyerap sejumlah air. Suatu arus kecil mengalir menuju gula batu sambil menarik batang-batang korek api. Pada saat sabun diletakkan di tengah- tengah wadah, korek api yang semula diam menjadi bergerak menjauhi sabun tersebut (menyebar). Pada saat sabun berada di tengah wadah, tegangan permukaan air dekat sabun menjadi lebih kecil, dan tegangan permukaan air disekitar tepi wadah menarik batang-batang korek api menjauh dari irisan sabun. 4. Percobaan Keempat Lilin dengan air biasa

Lilin dengan detergen

Pembahasan: Air biasa tidak membasahi lilin dan bentuk butiran nya tidak banyak berubah. Akan tetapi, tetes air yang mengandung detergen membasahi lilin dan butir air menyebar. Tampak bahwa detergen memperkecil tegangan permukaan sehingga air mampu membasahi lilin.

5. Percobaan Kelima Karton tanpa potongan sabun

Karton dengan potongan sabun

Pembahasan: Adanya gaya kohesi antar molekul air khusus nya dibagian permukaan membuat sebuah lapisan tipis dan fleksibel yang disebut tegangan permukaan. Dengan menambahkan sabun ternyata akan memecah lapisan air sehingga membuat perahu melaju. 6. Percobaan Keenam Tisu sebelum di beri detergen Air hangat Air biasa

Tisu setelah di beri detergen Air hangat Air biasa

Pembahasan: Tegangan permukaan air berhubungan dengan suhu. Semakin tinggi suhu air, semakin kecil tegangan permukaan air, dan ini berarti makin baik kemampuan air untuk

membasahi benda. Karena itu mencuci dengan air panas menyebabkan kotoran pada pakaian lebih mudah larut dan saputangan menjadi lebih bersih.

BAB V KESIMPULAN Pada praktik yang dilakukan ada kaitannya dengan teori fluida. Dimana air akan mengalami perubahan seperti volume jika mendapatkan tekanan. Jika massa jenis semakin besar maka benda tersebut mengapung, namun sebaliknya semakin kecil massa jenis maka benda tersebut akan tenggelam dengan sendirinya.

Related Documents


More Documents from "kharista widyastuti"

Tugas Bahasa Inggris
August 2019 35
Data Buat Pkt
October 2019 26
Cv Parahyangan (2).docx
April 2020 11
Bab V.docx
June 2020 13