Laporan Plebo Vena.docx

  • Uploaded by: Sharina Inhaa
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Plebo Vena.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,696
  • Pages: 12
LAPORAN PLEBOTOMI PENGAMBILAN DARAH VENA

Disusun oleh : Nada Farida NIM : P07134217237

Dosen pengajar : Yayuk Kustiningsih, S.KM, M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN PROGRAM STUDI D4 ANALIS KESEHATAN TAHUN 2018 1

I. Judul

: PENGAMBILAN DARAH VENA

II. Hari,tanggal

: Jum’at, 23 November dan Selasa, 4 Desember 2018

III. Tujuan

: Dapat melakukan pengambilan darah vena yang baik dan benar sesuai SOP

IV. Prinsip

:

Dilakukan penusukan pada pembuluh darah vena yang cukup besar yaitu vena mediana cubiti, darah akan masuk pada ujung semprit, dilanjutkan dengan menarik torak / piston sampai volume darah yang dikehendaki. Pada anak-anak yang kecil atau pada bayi bila perlu diambil dari vena jugularis externa, vena femoralis, bahkan dari sinus sagitalis superior untuk mendapatkan sample darah. V. Teori Dasar

:

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah. Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi, pengaturan suhu, pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan basa eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh. Sel darah merah mampu mengangkut secara efektif tanpa meninggalkan fungsinya di dalam jaringan, sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja. Darah berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paruparu untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan 2

vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. 1) Darah vena Darah vena adalah darah yang berasal dari pembuluh darah vena, membawa darah kaya akan oksigen menuju ke jantung. Pembuluh darah vena juga berdinding tiga lapis seperti arteri, tetapi lapisan tengah berotot lebih tipis, kurang kuat, lebih mudah kempes, dan kurang elastis dari pada arteri. Pada umumnya semua pembuluh vena cukup besar dan letaknya superficial dapat dipergunakan pengambilan darah. Tetapi pada prakteknya yang sering digunakan adalah vena difosa cubiti. Pada anak kecil atau bayi darah dapat diambil pada vena jugularis externa, vena femoralis, bahkan dari sinus sagitalis superior. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomis sering dikaitkan dengan pengambilan darah vena (venipuncture). Faktor - faktor kesalahan yang mempengaruhi kualitas darah vena, yaitu : a. Cara pengambilan darah tidak sesuai dengan standar sehingga terjadi hemolisis. b. Terjadi pembekuan darah atau pencampuran darah dengan antikoagulan yang kurang baik. c. Cara pemipetan yang kurang tepat, dilihat dari kualitas alat maupun kemampuan Pemeriksa. 2) Darah kapiler Darah kapiler adalah darah yang berada di pembuluh kapiler yang sangat kecil, dimana tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol semakin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja yaitu lapisan yaitu lapisan endotelium. Lapisan yang sangat tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel, dan melalui pertukaran gas antara pembuluh kapiler dan jaringan sel, menyediakan oksigen dan menyingkirkan bahan buangan termasuk karbondioksida. (Evelyn C.Pearce, 2006) Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler, yaitu sebagai berikut: a. Ujung jari tangan (fingerstick) atau anak daun telinga b. Untuk anak kecil dan bayi diambil di tumit (heelstick) pada 1/3 bagiantepitelapak kaki atau pada ibu jari kaki. 3

Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual dan cara vakum. Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat suntik (syringe), sedangkan cara vakum dengan menggunakan tabung vakum (vacutainer). VI. Alat dan Bahan

:

Alat 1) Lancet steril

2) Spuit disposable

3) Tourniquet/turniket

4) Bantalan tangan 4

5) Hand scoon/sarung tangan lateks

6) Bantalan untuk menyangga lengan tangan

Bahan 1) Kapas kering 2) Kapas basah (diberi alkohol 70%)

VII.

Prosedur Kerja : 1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan; syringe, kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), bantalan tangan, plester/kapas, handscoon untuk phlebotomist 2. Spuit yang akan digunakan disesuaikan dengan volume jumlah sampel yang akan diambil, pilih ukuran jarum yang sesuai, toraks/badan jarum dicoba didorong dan ditarik dan pastikan jarum terpasang dengan kuat

5

3. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin 4. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan 5. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, puasa, dsb. 6. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas atau biarkan pasien yang memutuskan 7. Ikatkan turniket pada lengan pasien sekitar 7,5 – 10 cm diatas tempat anda akan menusukkan jarum pada pembuluh darah pasien atau sekitar 3 jari diatas siku lengan 8. Mintalah pasien untuk mengepalkan tangannya

9. Telusuri pembuluh darah pasien dengan rabaan jari telunjuk (palpasi). Untuk memastikan posisi vena, vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan

6

10. Bersihkan (sterilkan) kulit dari bagian yang akan diambil darah dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering sebentar. Jangan dipegang/disentuh lagi daerah yang telah dilap dengan kapas alkohol

11. Pegang lengan pasien anda dan pastikan lengan pasien mengarah sedikit turun untuk menghindari refluks (darah keluar dan kembali ke pembuluh darah), sejajarkan jarum dengan pembuluh darah dan tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum masuk ke dalam vena, akan terlihat daah masuk ke dalam semprit (flash). Usahakan sekali tusuk kena

12. Setelah volume darah dianggap cukup, lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Jangan menarik jarum sebelum turniket dibuka

7

13. Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/Tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu tempel plester selama kira-kira 15 menit. 14. Buang semua sampah pada tempat khusus limbah medis

VIII. Hasil pengamatan Nama pasien : Rizqi Amalia dan Rizky Nor Anisa Usia

: 19 tahun

Keterangan : pengambilan darah vena dari kelompok I.1 8

IX. Pembahasan

:

Pengambilan darah vena (venipuncture) dilakukan jika darah yang diperlukan untuk analisa > 0.5 ml, contoh darah yang diambil pada umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka pengambilan darah dapat dilakukan di vena daerah pergelangan tangan. Ada beberapa lokasi yang tidak diperbolehkan untuk sampling drah vena : 1) Lengan pada sisi mastectomy 2) Daerah edema 3) Hematoma 4) Daerah dimana darah sedang ditransfusikan 5) Daerah bekas luka 6) Daerah dengan canula, fistula atau cangkokan vascular 7) Daerah intra vena lines pengambilan di daerah ini menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu Ada dua cara pengambilan darah vena, yaitu manual dan vakum. Cara manual dengan alat suntik(syringe) dan vakum dengan tabung vakum (vacuntainer). Beberapa hal penting dalam pengambilan darah vena seperti; pemasangan turniket(tali pembendung), jarum dilepas sebelum tabung vakum terisi penuh yang bisa mengakibatkan masuknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah, penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan dan bisa mengakibatkan hematoma, kulit yang ditusuk masih basah oleh alcohol menyebabkan hemolysis sampel akibat kontaminasi alkohol. Pengambilan darah vena secara manual dengan syring atau spuit atau jarum suntik merupakan cara yang paling lazim di berbagai laboratorium klinik dan tempat pelayanan kesehatan. Alat suntik ini adalah sebuah pompa piston sederhana yang terdiri dari sebuah tabung silinder, pendorong, dan jarum. Berbagai ukuran jarum yang sering igunakan mulai ukuran 21G – 25G. pengambilan darah dengan suntikan ini baik dilakukan pada usia lanjut, dan pasien dengan vena rapuh atau kecil. 9

X. Kesimpulan

:

Phlebotomy yaitu pengambilan sampel darah dengan cara melubangi pembuluh darah pasien, dan orang yang mengambil darah tersebut disebut Phlebotomis, Phlebotomis harus melakukan tugasnya dengan kompeten yaitu pada saat mengumpulksan sampel darah harus dengan sikap terampil, aman dan dapat dipercaya. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu ; melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture), dan tusukan arteri atau nadi. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena ; pemasangan turniket (tali pembendung) dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai

hematokrit/PCV dan elemen sel),

peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolestrol, lipid total), melepas turniket setelah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma, jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh mengakibatkan masuknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah, penusukan yang tidak sekali kena dapat menyebabkan masuknya cairan jaringan dan mengaktifkan pembekuan dan berpotensi menyebabkan hematoma, tusukan jarum yang tidak tepat masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma, kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolysis sampel, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien juga bisa terjadi karena alkohol pada kulittersebut belum kering, dan pengambilan darah harus disertai dengan adanya informed consent atau persetujuan pasien atau keluarganya untuk mengijinkan, diperiksa, dilakukan tindakan medis atau diobati oleh tenaga kesehatan.

10

SUMBER

Aaknasional.wordpress.com/2012/06/21/laju-endap-darah.html Analiskesehatan14.blogspot.co.id/2016/01/laporan-praktikum-hematologi-laju-endap.html id.m.wikihow.com Joyce Lefever Kee, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik Edisi 6.EGC, 2007 Riswanto, 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta; Alfamedia & Kanal Medika Ronald A Sacher, Richard A.McPherson. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11.EGC. Jakarta.2004 webPath, Phlebotomy Tutorial, The University of Utah Eccles Health Science Library. Zaetun, Siti dkk. 2015. Diktat Penuntun Praktikum Teknik Sampling dan Phlebotomy Semester II Program Studi D-IV Analis Kesehatan Mataram. Mataram:Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram. Wikipedia.2008.Penentuan Posisi Darah Vena.http.//www.wikipedia.com.

11

Banjarbaru, 14 November 2018

Dosen pembimbing

Praktikan,

H. Akhmad Muhlisin, S.Pd., M.Kes

Nada Farida

12

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84

More Documents from "muhammad abrar"