SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Materi
: Infeksi Nosokomial
Sub Topik
: Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan cuci tangan
Sasaran
: Pasien dan keluarga
Waktu
: 30 Menit
Tempat
: Ruang Instalasi Rawat Inap (IRNA) Bedah Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soetomo Surabaya
Hari/ Tanggal
: Kamis, 6 Oktober 2016
I. Latar Belakang Penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian didunia, salah satu jenis infeksi adalah infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat diartikan sebagai infeksi yang diperolah seseorang selama dirumah sakit. Infeksi yang ada di pusat pelayanan kesehatan ini dapat ditularkan atau diperoleh melalui petugas kesehatan, orang sakit (pasien), pengunjung atapun kondisi rumah sakit. Tangan merupakan salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit kedalam tubuh manusia dan perantara penularan infeksi yang utama. Tangan merupakan pusat kuman penyakit, mulai saat kita bersalaman, memegang pintu kamar kecil, menyentuh benda yang mengandung kuman, setelah BAK dan BAB, menyentuh segala sesuatu yang banyak disentuh oleh orang lain. Tangan yang terlihat bersih belum cukup untuk mencegah terjadinya penularan penyakit infeksi. Oleh karena itu betapa pentingnya untuk membebaskan tangan kita dari berbagai jenis penyakit dengan mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan cara sederhana namun sangat penting untuk dilakukan. Rendahnya angka kebiasaan mencuci tangan menyebabkan tingginya angka kejadian infeksi nosokomial. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka prosentase kejadian infeksi nosokomial salah satunya dengan melatih kebiasaan mencuci tangan dengan baik agar tidak terjadi penularan penyakit dari individu satu ke individu yang lain.
1
II. Tujuan Intruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang “Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Mencuci Tangan” selama 30 menit, keluarga mengetahui Pengertian Infeksi Nosokomial, Sumber dan Cara Penularan Infeksi Nosokomial, Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Mencuci Tangan yang Baik dan Benar.
III. Tujuan Intruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan mengenai “Pencegahan Infeksi Nosokomial dengan Mencuci Tangan” diharapkan dapat : 1.
Menyebutkan pengertian Infeksi Nosokomial.
2.
Menyebutkan Sumber – sumber penularan infeksi nosokomial.
3.
Menyebutkan Cara penularan infeksi nosokomial.
4.
Menyebutkan Tanda dan Gejala infeksi nosokomial.
5.
Menyebutkan Cara Pencegahan infeksi nosokomial.
6.
Memperagakan cara mencuci tangan yang baik dan benar.
IV.
Sasaran Pasien dan keluarga
V.
Materi ( Terlampir) - Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Infeksi Nosokomial. 2. Sumber – sumber infeksi nosokomial. 3. Cara penularan infeksi nosokomial. 4. Tanda dan Gejala infeksi nosokomial. 5. Cara pencegahan infeksi nosokomial. 6. Cara mencuci tangan yang baik dan benar.
VI.
Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab
2
VII.
Media Dan Alat 1. Leaflet 2. Banner
VIII. Metode Evaluasi 1. Meminta peserta menyebutkan pengertian Infeksi Nosokomial. 2. Meminta peserta menyebutkan Sumber – Sumber Infeksi Nosokomial. 3. Meminta peserta menyebutkan Cara Penularan Infeksi Nosokomial. 4. Meminta peserta menyebutkan Tanda dan Gejala Nosokomial. 5. Meminta peserta menyebutkan Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial. 6. Meminta peserta memperagakan Cara Mencuci tangan yang baik dan benar.
IX. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
Tahap/ Waktu
Penyampaian Materi
Peserta
Pembukaan
a. Mengucapkan salam
a. Menjawab salam
5 menit
b. Memperkenalkan diri
b. Memperhatikan
c. Menjelaskan judul materi dan tujuan yang ingin dicapai oleh peserta Isi (penyampaian
a. Menggali pengetahuan/ sasaran
memperhatikan penjelasan
materi dan
b. Menjelaskan Pengertian
pelaksanaan
Infeksi Nosokomial.
kegiatan) 20 menit
Mendengarkan dan
c. Menjelaskan Sumber – sumber infeksi nosokomial.
mengenai pencegahan infeksi nosokomial dengan cuci tangan. Ikut serta memperagakan gerakan cuci
d. Menjelaskan Cara penularan infeksi nosokomial. e. Menjelaskan Tanda dan Gejala infeksi nosokomial.
3
tangan yang baik dan benar.
f. Menjelaskan Cara pencegahan infeksi nosokomial. g. Mendemonstrasikan Cara mencuci tangan yang baik dan benar. Penutup
a. Memberikan kesempatan
5 menit
peserta untuk bertanya
a. Bertanya b. Mendengarkan
b. Penutup dengan mengucapkan salam
X. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi struktur Rencana kegiatan penyuluhan 2 hari sebelum penyuluhan dan dikonsulkan 1 hari sebelum penyuluhan pada CI ruangan.
2. Evaluasi proses a. Peserta yang hadir 90% b. Tempat : Ruang IRNA Bedah Flamboyan RSUD Dr.Soetomo Surabaya c. 70% peserta aktif bertanya
3. Evaluasi output a. Peserta mampu menyebutkan pengertian Infeksi Nosokomial. b. Peserta mampu menyebutkan Sumber – Sumber infeksi nosokomial. c. Peserta mampu menyebutkan Cara penularan infeksi nosokomial. d. Peserta mampu menyebutkan Tanda dan Gejala infeksi nosokomial. e. Peserta mampu menyebutkan Cara Pencegahan Infeksi nosokomial. f. Peserta mampu menyebutkan dan memperagakan cara cuci tangan yang baik dan benar.
4
Lampiran I
INFEKSI NOSOKOMIAL DAN CUCI TANGAN
A. Pengertian Infeksi Nosokomial Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ±72 jam (3 hari) berada ditempat tersebut (rumah sakit) (Karen Adams & Janet M. Corrigan, 2003). Infeksi nosokomial tidak saja menyangkut pasien tetapi juga seluruh orang/ individu yang kontak dengan rumah sakit, termasuk staf rumah sakit dan para pengunjung rumah sakit, dengan kata lain infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapatkan selama berada dalam tindakan perawatan dan pengobatan di rumah sakit. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya (Soeparman, 2001). B. Sumber – Sumber Penularan Infeksi Nosokomial Sumber – sumber infeksi nosokomial, antara lain : 1. Sumber yang berasal dari makhluk Hidup a) Manusia yang menderita suatu penyakit b) Binatang : Kucing, Tikus, Lalat dan Kecoa.
2. Sumber yang berasal dari benda Mati a) Debu. b) Air kotor. c) Cairan yang dikeluarkan oleh manusia seperti : air liur/ air ludah, air kencing/ air seni, darah, muntahan, nanah, dan tinja.
5
C. Cara Penularan Infeksi Nosokomial Cara penularan infeksi nosokomial antara lain : 1. Melalui saluran pernafasan a) Batuk b) Bersin
2. Melalui Saluran Pencernaan a) Muntahan b) Makanan atau Minuman yang tercemari kotoran dari manusia atau binatang.
3. Melalui Saluran Perkemihan Cebok dengan air kotor
4. Melalui Kulit a) Bersentuhan luka dengan luka b) Masuknya darah melalui luka
D. Tanda Dan Gejala Infeksi Nosokomial Tanda dan Gejala dari infeksi nosokomial, sebagai berikut : 1. Demam 2. Bernafas cepat 3. Kebingungan 4. Tekanan darah rendah 5. urine output / produksi air seni / air kencing menurun. 6. Pada pasien dengan urinary tract infection, mungkin dapat terjadi rasa sakit ketika kencing dan atau terdapat darah dalam air seni. 7. Pada hasil pemeriksaan laboratorium, jumlah sel darah putih meningkat 8. Terjadi radang paru – paru mungkin termasuk kesulitan bernafas dan ketidakmampuan untuk batuk. 9. Infeksi pada luka : Pembengkakan, kemerahan, dan kesakitan pada sekitar luka bekas operasi.
6
E.
Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial Keluarga dan pengunjung harus memperhatikan cara pencegahan
terjadinya infeksi nosokomial yaitu :
1. Mengerti dan memahami peraturan dari rumah sakit a) Mentaati waktu Untuk Berkunjung. b) Jangan terlalu lama menjenguk pasien (cukup 15-20 menit). c) Penunggu pasien cukup 1 orang. d) Jangan berkunjung jika sedang sakit. e) Jangan membawa anak dibawah usia 12 tahun.
2. Menjaga Kebersihan Diri a) Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah bertemu pasien b) Jangan menyentuh luka, perban, area tusukan infuse atau alat – alat yang digunakan untuk merawat pasien. c) Bantu pasien untuk menjaga kebersihan diri.
3. Menjaga kebersihan Lingkungan a) Jangan menyimpan barang terlalu banyak diruangan pasien. b) Jangan merokok di area rumah sakit. c) Jangan tidur di kasur pasien. d) Buang sampah atau segala hal yang dihasilkan oleh tubuh pasien pada tempatnya, seperti air ludah, muntahan, darah, tinja, buanglah ada samah khusus yang disediakan oleh rumah sakit.
F. Cara Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar 1. Definisi cuci tangan Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanik dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir (Tietjen, 2004). Cuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi (Perry dan potter, 2005). 2. Tujuan Mencuci tangan :
7
a) Supaya tangan menjadi bersih. b) Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme. c) Mencegah terjadinya infeksi silang. d) Melindungi diri dan pasien dari infeksi. e) Membuat merasa nyaman dan aman. 3. 5 Waktu penting melakukan cuci tangan sehari – hari : a) Sebelum memasukkan makanan kedalam mulut. b) Sebelum mengolah makanan. c) Sebelum memegang bayi. d) Setelah buang air kecil (BAK) dan Buang air besar (BAB).
4. 5 waktu penting melakukan cuci tangan di lingkungan rumah sakit : a) Sebelum kontak dengan pasien. b) Sebelum melakukan tindakan ke pasien (menyuapi pasien makan). c) Setelah terkena cairan tubuh pasien (air kencing, air liur, dahak, darah, keringat). d) Setelah kontak dengan pasien. e) Setelah kontak dengan lingkungan pasien. 5. Langkah – langkah mencuci tangan yang baik dan benar a) Basahi kedua telapak tangan menggunakan air mengalir, ambil sabun secukupnya pada telapak tangan, usapkan dan gosok dengan lembut pada kedua telapak tangan.
8
b) Gosok masing – masing punggung tangan secara bergantian. Telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan kanan, lakukan bergantian
c) Jari – Jemari saling masuk untuk membersihkan sela – sela jari. Telapak dengan telapak dan jari saling berkaitan.
d) Gosokkan ujung jari (buku – buku) dengan meletakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci, lakukan bergantian.
9
e) Gosok dan putar Ibu jari secara bergantian. Ibu jari kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya secara bergantian
f) Gosokkan Ujung kuku pada telapak tangan secara bergantian. Jari kiri menguncup, gosok memutar, ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan sebaliknya secara bergantian.
g) Menggosok kedua pergelangan tangan dengan cara diputar dengan telapak tangan secara bergantian. keringkan tangan dengan tissue atau handuk bersih.
10
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial: Probelematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat A & Uliyah M. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Karens, Adams and Jannet M.Corrigan. 2003. Commite on identifiying priority areas for quality improvement.Priority Areas for National Action: Transforming Health Care Quality.National Academis Press.
Potter, Patricia Pery. 2002. Ketrampilan Prosedur Dasar. Mosby: Elsevier Science.
Soeparman,dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
11
Lampiran II
EVALUASI
1. Tempat
: Penyuluhan dilakukan diruangan bedah flamboyan.
2. Waktu
: Penyuluhan dilaksanakan pada pukul 10.00 - 11.00 wib.
3. Diskusi
: Dari hasil penyuluhan yang sudah dilaksanakan, ada beberapa
pertanyaan yang diajukan oleh peserta penyuluhan, antara lain: a) Pertanyaan 1 Tn.S bertanya apa ciri – ciri orang yang terkena infeksi nosokomial? Jawabannya: Orang yang terkena infeksi nosokomial awalnya akan merasa badannya lemas, badan terasa hangat, kepala terasa pusing, dan menurunnya nafsu makan. b) Pertanyaan 2 Tn.C bertanya bagiamana caranya mencuci tangan jika handscrub tidak ada dirumah ? Jawabannya: Jika dirumah tidak terdapat atau tidak memiliki handscrub peserta penyuluhan dan keluarga dapat menggunakan air mengalir untuk mencuci tangan yang baik dan benar yaitu selama 40 – 60 menit, dengan tujuan untuk mencegah infeksi nosokomial. c) Pertanyaan 3 Ny.U bertanya mengapa binatang – binatang seperti tikus, kecoak dan lalat dapat menyebabkan infeksi nosokomial? Jawabannya: Karena binatang – binatang seperti tikus, kecoak dan lalat bisa menjadi penghantar atau penghubung yang dapat menimbulkan infeksi nosokomial melalui makanan seperti lalat dan kecoak serta tikus merupakan sebagian dari binatang binatang yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial.
12