Laporan Penyuluhan Kesehatan Luluk (ispa).docx

  • Uploaded by: wahyu
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Penyuluhan Kesehatan Luluk (ispa).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,411
  • Pages: 18
LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN

Pokok Bahasan / Topik

: ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

Sub Pokok Bahasan

: Penyebab, tanda gejala, pencegahan, dan penanganan pertama penyakit ISPA

Sasaran

: Pengunjung Puskesmas Ngembal Kulon

Hari / Tanggal

: Jum’at, 12 Oktober 2018

Waktu / Tempat

: 50 menit/ BLUD UPT Puskesmas Ngembal Kulon

Penyuluh / Penyaji

: Luluk Dermawan

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS Jalan Ganesha I, Purwosari, Kota Kudus, Purwosari, Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316 Telepon: (0291) 437218

i

HALAMAN PENGESAHAN Judul Penyuluhan

: ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

Tanggal Pelaksanaan

: Jum’at, 12 Oktober 2018

Tempat Pelaksanaan

: Ruang Tunggu Puskesmas Ngembal Kulon

Pelaksana A. Nama Lengkap

: Luluk Dermawan

B. NIM

: 720153028

Mengetahui

Kudus, 12 Oktober 2018

Pembimbing Lahan

Pelaksana Penyuluhan

dr. Elok Mariyatul Q. M.Kes

Luluk Demawan

(NIP : 197208072005012006)

(NIM : 720153028)

Mengetahui Pembimbing Akademik

......................................... (NIDN : ...............................................)

ii

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga dapat terselesaikanlah pelaksanaan pengabdian masyarakat di Desa Ngembal, Kudus dalam bentuk penyuluhan kesehatan tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Pengabdian ini dilaksanakan berkaitan dengan upaya peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya bagi para warga, sehingga warga mengetahui kesehatan, pencegahan, dan penanganan pertama penyakit ISPA. Pengabdian pada masyarakat ini dapat terlaksana berkat kerjasama dari semua pihak yang terkait, untuk itu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ketua STIKES Muhammadiyah Kudus 2. Kepala BLUD UPT Puskesmas Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus 3. Warga dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan baik Kami sadar bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini masih terdapat kekurangan baik dari segi aspek substansi maupun cara penyampaian. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami mohon maaf, kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan mutu pengabdian kami di masa mendatang.

Kudus, 12 Oktober 2018 Pelaksana

Luluk Dermawan NIM : 720153028

iii

DAFTAR ISI

LAPORAN............................................................................................................................................... i PENYULUHAN KESEHATAN ............................................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iv I.

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

II.

ANALISA SITUASI ....................................................................................................................... 1

III.

PERMASALAHAN MITRA ...................................................................................................... 1

IV.

SOLUSI YANG DITAWARKAN.............................................................................................. 1

A.

Tujuan Pembinaan ..................................................................................................................... 1

B.

Aspek yang ditangani ................................................................................................................. 2

C.

Tempat Pelaksanaan................................................................................................................... 2

D.

Waktu Pelaksanaan .................................................................................................................... 2

E.

Sasaran ....................................................................................................................................... 2

F.

Metode Pelaksanaan................................................................................................................... 2

G.

Evaluasi...................................................................................................................................... 2

V.

TARGET LUARAN ....................................................................................................................... 2

VI.

PENUTUP................................................................................................................................... 2

LAMPIRAN............................................................................................................................................ 3 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ............................................... Error! Bookmark not defined. MATERI ............................................................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR HADIR PESERTA.............................................................. Error! Bookmark not defined. DOKUMENTASI KEGIATAN........................................................................................................ 14

iv

I.

PENDAHULUAN ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyakit infeksi akut yang

menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Irianto, 2015). Menurut WHO (2007), ISPA menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah.Kelompok yang paling berisiko adalah balita, Anak-anak, dan orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. ISPA merupakan penyakit yang banyak terjadi di negara berkembang serta salah satu penyebab kunjungan pasien ke Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%). Kasus ISPA terbanyak terjadi di India 43 juta kasus, China 21 kasus, Pakistan 10 juta kasus dan Bangladesh, Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta kasus.Semua kasus ISPA yang terjadi di masyarakat, 7-13% Merupakan kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit (Dirjen PP & PL, 2012).

II.

ANALISA SITUASI Pasien di Puskesmas Ngembal Kulon Kudus sebagian besar masih belum paham mengenai penyakit ISPA sehingga perlu dilakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga pasien tentang pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit ISPA.

III.

PERMASALAHAN MITRA Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang Penyakit ISPA.

IV.

SOLUSI YANG DITAWARKAN A. Tujuan Pembinaan Untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang penyakit ISPA mengenai pencegahan dan penanganan ISPA.

1

B. Aspek yang ditangani Komponen kognitif pasien dan keluarga pasien tentang penyakit ISPA sebagai dasar perubahan komponen afektif dan psikomotoriknya.

C. Tempat Pelaksanaan Ruang Tunggu, Puskesmas Ngembal Kulon, Desa Ngembal, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

D. Waktu Pelaksanaan Jum’at, 12 Oktober 2018.

E. Sasaran Pasien dan keluarga pasien di Ruang Tunggu, Puskesmas Ngembal Kulon, Desa Ngembal, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

F. Metode Pelaksanaan Ceramah dan diskusi partisipatif.

G. Evaluasi Dilakukan dengan cara tes lisan mengenai beberapa pertanyaan tentang penyakit ISPA.

V.

TARGET LUARAN Pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang penyakit ISPA meningkat sebesar 80% dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan benar.

VI.

PENUTUP Dengan terselenggaranya kegiatan penyuluhan kesehatan tentang penyakit ISPA bagi pasien dan keluarga pasien ini diharapkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien semakin meningkat dan paham mengenai kesehatan, pencegahan, dan penanganan penyakit ISPA memang diperlukan untuk menjaga kesehatan masing-masing individu.

2

LAMPIRAN

3

SATUAN AJARAN PENYULUHAN

Pokok Bahasa/Topik : ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) Sub Pokok Bahasan: Penyebab, tanda gejala, pencegahan, dan penanganan pertama penyakit ISPA Sasaran

: Pengunjung Puskesmas Ngembal Kulon

Hari/Tanggal

: Jum’at, 12 Oktober 2018

Waktu / Tempat

: 50 menit/ Puskesmas Ngembal Kulon

Penyuluh/Penyaji

: Luluk Dermawan

I. PENDAHULUAN Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di negara berkembang masih merupakan masalah kesehatan yang menonjol, terutama pada anak.Penyakit ini pada anak merupakan penyebab kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) yang tinggi.Angka kematian ISPA di negara maju berkisar antara 10 -15 %, sedangkan di negara berkembang lebih besar lagi. Di

Indonesia

angka

kematian

ISPA

diperkirakan

mencapai

20

%.

Hingga saat ini salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA. (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.Setiap anak diperkirakan mengalami 3 - 6 episode ISPA setiap tahunnya.40 % - 60 % dari kunjungan di puskesmas adalah oleh penyakit ISPA (Anonim, 2009).

II. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan pembelajaran kesehatan tentang ISPA diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang penyebab dan tanda gejala penyakit ISPA. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan pembelajaran selama 50 menit diharapkan pengunjung puskesmas dapat :

4

a. Mengetahui tentang pengertian ISPA b. Mengetahui tentang factor-faktor penyebab ISPA c. Mengetahui tentang tanda dan gejala ISPA d. Mengetahui tentang pencegahan ISPA e. Mengetahui tentang penanganan pertama ISPA III. SASARAN Pengunjung Puskesmas Ngembal Kulon IV. METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Demontrasi V. MATERI Terlampir VI. MEDIA 1. Leaflet

VII.

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No.

Tahap

Waktu

1.

Pembukaan

10 menit

Kegiatan Penyuluhan 1. Mengucapkan salam 5

Kegiatan Peserta 1. Menjawab

pembuka

salam

2. Memperkenalkan diri

2. Mendengarkan

3. Menjelaskan TIK

3. Perkenalan

4. Menjelaskan proses acara pembelajaran 5. Melakukan kontrak waktu 2.

Interaksi

20 menit

1. Menjelaskan tentang pengertian ISPA 2. Menjelaskan tentang

1. Mendengarkan 2. Memperhatikan 3. Berdiskusi

factor-faktor

dengan

penyebab ISPA

mahasiswa

3. Menjelaskan tentang

4. Bertanya

tanda dan gejala ISPA 4. Menjelaskan tentang pencegahan ISPA 5. Menjelaskan tentang penanganan pertama ISPA 3.

Penutup

20 menit

1. Memberikan kesempatan untuk bertanya

tanggapan 2. Menjawab

2. Menyimpulkan materi

pertanyaan

3. Memberikan evaluasi

yang diajukan

secara lisan 4. Salam penutup

VIII.

1. Member

SETTING TEMPAT

6

3. Menjawab salam penutup

: Observer : Pengunjung Puskesmas :Mahasiswa IX. EVALUASI Evaluasi hasil 1. Struktur Persiapan a. 2 hari sebelum proses pembelajaran SAP sudah siap b. Alat c. Penentuan waktu dan tempat d. Materi 2. Proses a. 30 menit sebelum proses penyuluhan, penyaji siap atau sudah datang b. Selama proses penyuluhan, audien tidak boleh meninggalkan ruangan c. Audient aktif bertanya dan memperhatikan d. Pengunjung puskesmas antusias terhadap materi penyuluhan e. Pengunjung puskesmas mendengarkan penyuluhan dengan seksama

X. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK EVALUASI 1. Mengetahui tentang pengertian ISPA 2. Mengetahui tentang factor-faktor penyebab ISPA 3. Mengetahui tentang tanda dan gejala ISPA 4. Mengetahui tentang pencegahan ISPA 5. Mengetahui tentang penanganan pertama ISPA

XI. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. (2002). Pedoman pemberantasan penyalit saluran pernafasan akut. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Muttaqin, A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistim Pernafasan, Jakarta, Salemba Medika. 7

Nelson, 2003, Ilmu Kesehatan Anak, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Syair, Abdul. 2009. Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita. Jurnal. didownload dari http://www.wordpress.com diakses tanggal 29 Mei 2012.

Lampiran : Materi Penyuluhan

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) a. Pengertian

8

Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008). ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Nelson, 2003). b. Penyebab Penyakit ISPA dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti bakteri, virus, mycoplasma, jamurdan lain-lain. ISPA bagian atas umumnya disebabkan oleh Virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat disebabkan oleh bakteri , virus dan mycoplasma. ISPA bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri umumnya mempunyai manifestasi klinis yang berat sehingga menimbulkan beberapa masalah dalam penanganannya.(Abdul Syair, 2009) Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus streptcocus, Stapilococcus, Pneumococcus, Hemofillus, Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain (Abdul Syair, 2009). c. Tanda dan Gejala Dalam pelaksanaan program pemberantasan penyakit ISPA (P2 ISPA) kriteria untuk menggunakan pola tatalaksana penderita ISPA adalah balita, ditandai dengan adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai adanya peningkatan frekuensi napas (napas cepat) sesuai golongan umur. Dalam penentuan klasifikasi penyakit dibedakan atas dua kelompok yaitu umur kurang dari 2 bulan dan umur 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. (Abdul Syair, 2009). Klasifikasi pneumonia berat didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran pernapasan disertai napas sesak atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. Untuk kelompok umur kurang dari 2 bulan diagnosis pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat (fast breathing) dimana frekuensi napas 60 kali permenit atau lebih, dan atau adanya tarikan yang kuat dinding dada bagian bawah ke dalam (severe chest indrawing). (Abdul Syair, 2009) 9

Bukan pneumonia apabila ditandai dengan napas cepat tetapi tidak disertai tarikan dinding dada ke dalam. Bukan pneumonia mencakup kelompok penderita dengan batuk pilek biasa yang tidak ditemukan adanya gejala peningkatan frekuensi napas dan tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (Depkes, 2002). Ada beberapa tanda klinis yang dapat menyertai anak dengan batuk yang dikelompokkan sebagai tanda bahaya : 1. Tanda dan gejala untuk golongan umur kurang dari 2 bulan yaitu tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor (ngorok), wheezing (bunyi napas), demam. 2. Tanda dan gejala untuk golongan umur 2 bulan sampai kurang 5 tahun yaitu tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor.(Abdul Syair, 2009).

d. Pencegahan Pencegahan dapat dilakukan dengan : 1. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik. Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh kita akan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteri penyakit yang akan masuk ke tubuh kita.

2. Immunisasi. Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri 3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan. Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi asap dapur / asap rokok yang ada di dalam rumah, sehingga dapat mencegah seseorang menghirup asap tersebut yang bisa menyebabkan terkena penyakit ISPA. Ventilasi yang baik dapat memelihara kondisi sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap segar dan sehat bagi manusia 4. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA. 10

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh virus/ bakteri yang ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit ini biasanya berupa virus / bakteri di udara yang umumnya berbentuk aerosol (anatu suspensi yang melayang di udara). Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei (sisa dari sekresi saluran pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan melayang di udara), yang kedua duet (campuran antara bibit penyakit) e. Pengobatan a) Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, 

Bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

b) Mengatasi batuk 1) Tarik napas dalam dan batuk efektif. Cara napas dalam dan batuk efektif : 

Ambil napas dalam (melalui hidung)



Tahan sejenak ± 5-10 detik, lalu hembuskan pelan-pelan melalui mulut



Ulangi cara (1) dan (2) sebanyak 3 X



Setelah itu, batukkan dengan keras



Jika ada cairan/lendir/sekret yang keluar, langsung buang ke tempat yang sudah disediakan (Sputum Pot atau jika tidak ada boleh menggunakan botol /kaleng /wadah berisi pasir).



Berkumur-kumur.



Lakukan dengan teratur (minimal 3 x sehari).

Cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap, yaitu : a. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan larutan jeruk nipis-kecap : 

Beberapa buah jeruk nipis yang masih segar.



Setengah sendok teh kecap manis.



Satu buah gelas minum ukuran belimbing.

b. Langkah-langkah : 11



Peras jeruk nipis dan tempatkan dalam gelas.



Campurkan dengan ½ - 1 sendok kecap manis, aduk rata.



Diminum sekali habis, lakukan secara rutin, agar batuknya hilang.

c. Aturan pakai larutan jeruk nipis – kecap adalah: 

Bagi orang dewasa, minum 3 x 1 sdm larutan tanpa dicampur air.



Bagi anak-anak, minumkan larutan 3 x ½ sdm larutan tanpa dicampur air.



Bila ingin minum air setelah minum larutan, minumlah air matang yang masih hangat.



Bila batuk tidak berkurang, segera periksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat

c) Mengatasi pilek bisa dengan cara inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional) 

Persiapkan alat dan bahan (baskom berisi air panas, minyak kayu putih, kain/handuk kering).



Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat.



Tempatkan penderita dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya uap tidaktercampur dengan udara bebas (bisa ditutupi dengan kain/handuk kering).



Hirup uap dari campuran tersebut selama ± 5-10 menit atau penderita sudah merasa lega dengan pernafasannya.

12

DAFTAR HADIR PENGUNJUNG PUSKESMAS NGEMBAL KULON

NO 1

NAMA

TTD

2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

13

DOKUMENTASI KEGIATAN

14

Related Documents


More Documents from "Medicinegraphy"