Laporan Pendahuluan.docx

  • Uploaded by: Haki Mustofa
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Pendahuluan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,252
  • Pages: 8
SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN

Nama Mahasiswa : Haki Mustofa NIM : 106117004 Diagnosa Medis : Nyeri Akut b.d post operasi batu ureter

A.

Pengertian nyeri

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Aziz Alimul, 2006). Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan. Serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat hingga akhir yang dapat diantisipasi atau di prediksi. (NANDA, 2015). Nyeri kronisserangan yang tiba-tiba atau lambat dari intesitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung > 3 bulan (NANDA, 2012).

B.

Etiologi nyeri

1.

Faktor resiko a. · · · · · · · b.

Nyeri akut Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal Menunjukkan kerusakan Posisi untuk mengurangi nyeri Muka dengan ekspresi nyeri Gangguan tidur Respon otonom (penurunan tekanan darah, suhu, nadi) Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas panjang, mengeluh)

Nyeri kronis · Perubahan berat badan · Melaporkan secara verbal dan non verbal · Menunjukkan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri sendiri

· · · · 2.

C.

Kelelahan Perubahan pola tidur Takut cedera Interaksi dengan orang lain menurun

Factor predisposisi a. Trauma b. Peradangan c. Trauma psikologis 3. Factor presipitasi a. Lingkungan b. Suhu ekstrim c. Kegiatan d. emosi

Manifestasi klinik a.

Tanda dan gejala nyeri 1. Gangguam tidur 2. Posisi menghindari nyeri 3. Gerakan meng hindari nyeri 4. Raut wajah kesakitan (menangis,merintih) 5. Perubahan nafsu makan 6. Tekanan darah meningkat 7. Pernafasan meningkat 8. Depresi

b.

Factor-faktor yang mempengaruhi nyeri Pengalaman nyeri pada seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya adalah: 1. Arti Nyeri. Nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan,merusak, dan lain-lain. Keadaan ini di pengaruhi lingkungan dan pengalaman. 2. Persepsi Nyeri. Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektifdari seseorang yang merasakan nyeri. Dikarenakan perawat tidak mampu merasakan nyeri yang dialami oleh pasien. 3. Toleransi Nyeri. Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain alcohol, obatobatan, hipnotis, gerakan atau garakan, pengalihan perhatian,kepercayaan yang kuat dan sebagainya. Sedangkan faktor yang menurunkan toleransi antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas,nyeri yang kunjung tidak hilang, sakit, dan lain-lain.

4.

Reaksi terhadap Nyeri. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk responseseorang terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua ini merupakan bentuk respon nyeri yang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperi arti nyeri, tingkat perspepsi nyeri,pengalaman masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa takut, cemas, usia, dan lain-lain.

D. Pathways CHEMIC, THERMIC, MEKANIK

JEJAS

KERUSAKAN NESOSEPTOR (RESEPTOR)

NYERI KRONIK / AKUT

G3 SUSAH TIDUR

E.

G3 ANCIETAS

Komplikasi a. b. c. d. e. f.

F.

G3 IMOBILISASI

Edema Pulmonal Kejang Masalah Mobilisasi Hipertensi Hipertermi Gangguan pola istirahat dan tidur

Pemeriksaan Penunjang a. b.

Pemeriksaan USG untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di abdomen Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal

c. d.

Pemeriksaan LAB sebagai data penunjang pemefriksaan lainnya Ct Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah di otak

G. Masalah Keperawatan / Kolaborasi a. Nyeri akut b.d agen cidera fisik Manajemen nyeri -

H.

Pemberian analgesic

Penatalaksanaan a. · · · · ·

Penatalaksanaan keperawatan Monitor tanda-tanda vital Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri Distraksi (mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang) Kompres hangat Mengajarkan teknik relaksasi

b. ·

Penatalaksanaan medis Pemberian analgesic Analgesik akan lebih efektif diberikan sebelum pasien merasakan nyeri yang berat dibandingkan setelah mengeluh nyeri. · Plasebo Plasebo merupakan obat yang tidak mengandung komponen obat analgesik seperti gula, larutan garam/ normal saline, atau air. Terapi ini dapat menurunkan rasa nyeri, hal ini karena faktor persepsi kepercayaan pasien. I. Fokus intervensi keperawatan Diagnose keperawatan yang mungkin muncul 1. Diagnose : nyeri akut Batasan karakteristik : a. Mengkomunikasikan descriptor nyeri (misalnya rasa tidak aman nyaman, mual, kram otot) b. Menyeringai c. Rentang perhatian terbatas d. Pucat e. Menarik diri

Factor yang berhubungan :

a. b. c. d. 2.

Biologis Kimia Fisik Psikologis

Diagnose : nyeri kronis Batasan karakteristik : Subyektif a. Depresi b. Keletihan c. Takut kembali cidera Obyektif a. Perubahan kemampuan untuk meneruskan aktivitas sebelumnya b. Anoreksia c. Perubahan pola tidur d. Wajah topeng e. Perilaku melindungi f. Iritabilitas g. Perilaku protektif yang dapat diamati h. Penurunan interaksi dengan orang lain i. Gelisah j. Berfokus pada diri sendiri k. Respon yang dimediasi oleh saraf simpatis (suhu, dingin, perubahan posisi tubuh) l. Perubahan berat badan Factor yang berhubungan a. Kanker metastasis b. Cedera c. Neurologi d. Arthritis

1.

Diagnose: nyeri akut NOC: Tingkat kenyamanan : tingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan psikologis Pengendalian nyeri : tindakan individu untuk mengendalikan nyeri Tingkat nyeri : keparahan nyeri yang dapat diamati atau dilaporkan

-

NIC: Pemberian analgesic : menggunakan agens-agens farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri Manajemen medikasi : memfasilitasi penggunaan obat atau resep atau obat bebas secara aman dan efektif

-

2. -

-

-

Manajemen nyeri : meringankan atau mengurangi rasa nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien Diagnose: nyeri kronis NOC: Tingkat kenyamanan : tingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan psikologis Tingkat depresi : keparahan alam perasaan melankolis dan kehilangan minat dengan peristiwa hidup Pengendalian diri terhadap depresi : tindakan individu untuk meminimalkan melankolia dan mempertahankan minat dengan peristiwa hidup Nyeri : respon seimbang psikologis, keparahan respon seimbang kognitif dan emosi yang dapat diamati atau dilaporkan terhadap nyeri fisik Pengendalian nyeri : tindakan pribadi untuk mengendalikan nyeri Tingkat nyeri : keparahan nyeri yang tampak atau dilaporkan. NIC: Pemberian analgesic : penggunan agen farmakologis untuk meredakan atau menghilangkan nyeri Mobilitas perilaku : meningkatkan perubahan perilaku Restrukturisasi kognitif : mendorong pasien untuk mengubah distrorsi pola pikir dan memandang diri sendiri serta dunia secara lebih realistis Peningkatan koping : membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor, perubahan, atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan peran hidup. Manajemen medikasi : memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara aman dan efektif Manajemen alam perasaan : memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan, dan pemeliharaan pada pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun peningkatan alam perasaan Manajemen nyeri : menghilangkan nyeri atau menurunkan nyeri ketingkat yang lebih nyaman yang dapat ditoleransi oleh pasien Kontrak pasien : menegoisasi persetujuan dengan individu yang menekankan perubahan perilaku bersama Bantuan analgesia yang dikendalikan oleh pasien : memfasilitasi pengendalian pemberian dan pengaturan analgesic oleh pasien Fasilitasi tanggung jawab diri : mendorong pasien untuk lebih bertanggung jawab terhadap perilakunya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika. Herlman, T. Heather.2012. NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC. Herlman, T. Heather, dkk. 2015. NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC. Aziz. 2006. Nursing Interventions Classification (NIC). Solo: Mosby An Affiliate OfElsefer. Wartonah. 2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Muhammad,Wahit Iqbal dkk. 2007.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN (NYERI AKUT)

Nama: Haki Mustofa NIM : 106117004

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN TAHUN 2018/2019

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84
Laporan
October 2019 101

More Documents from "Maura Maurizka"