PENDAHULUAN TUBERCULOSIS ( TB )
1. Defenisi Tuberculosis Tuberculosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh mycobakterium tuberculosis. Kuman tersebut masuk kedalam tubuh manusia melalui udara pernafasan kedalam paru . Kemudian kuman tersebut dapat menyebar dari paru kedalam tubuh bagian yang lain sistem peredaran darah, peredaran limfe, melalui saluran pernapasan atau menyebar langsung ke organ – organ tubuh yang lain. Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil mycobacterium tuberculosis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberculosis masuk kedalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dan ghon. 2. Etiologi Tuberculosis Paru Etiologi Tuberculosis paru adalah mycobacterium tuberculosis yang berbentuk batang dan tahan asam. Penyebab mycobacterium tuberculosis bentuk batang panjang 1 – 4 / µm. Tuberculosis paru penyakit yang sangat infeksius. Seorang penderita tuberculosis dapat menularkan penyakit kepada 10 orang sekitarnya. Menurut perkiraan WHO ⅓ penduduk dunia saat ini telah terinfeksi mycobacterium tuberculosis. Dalam hal ini imunitas tubuh sangat berperan untuk membatasi infeksi sehingga tidak bermanifestasi menjadi penyakit tuberculosis. 3. Tanda dan Gejala Gejala penyakit tuberculosis dapatdibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas, terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosis secara klinis. a. Gejala Umum 1) Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang – kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. 2) Penurunan napsu makan dan berat badan 3) Batuk – batuk selama lebih 3 minggu ( dapat disertai darah ) 4) Perasaan tidak enak ( malaise ) dan lemah b. Gejala Khusus 1) Tergantung dari ogan tubuh yang terkena. Apabila terjadi sumbatan sebagai bronkus ( saluran yang menuju ke paru – paru ) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “ mengi “ dan suara napas melemah yang disertai sesak. 2) Apabila ada cairan dirongga pleura ( pembungkus paru – paru ) dapat disertai dengan keluhan sakit. 3) Apabila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit diatasnya. Pada muara ini akan keluar cairan nanah.
4) Pada anak – anak dapat mengenai otak ( lapisan pembungkus otak ) dan disebut sebagai meningitis ( radang selaput otak ). Gejala adalah demam tinggi, penurunan kesadaran dan kejang – kejang. 4. Pemeriksaan Penunjang a) Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Laboratorium darah rutin ( LED normal / meningkat, limfositosis ) Pemeriksaan Sputum BTA . Pemeriksaan sputum BTA memastikan diagnosis tuberculosis paru, namun pemeriksaan ini tidak sensitif karena hanya 30 – 70 % pasien tuberculosis yang dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan ini. b) Foto Toraks PA dan Lateral Gambaran foto toraks yang menunjang diagnosis tuberculosis, yaitu : Bayangan lesi terletak dilap[angan atas paru Bayangan berawan / berbecak Adanya kapitas tunggal / ganda Kelainan bilateral, terutama dilapangan atas paru Adanya klasifikasi c) Tes PAP ( Peroksidase Anti Peroksidase ) Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen imunoperaksidose staining untuk menentukan adanya IgG spesifik terhadap basil Tuberculosis. d) Test Mantoux Merupakan tes kulit yang digunakan untuk menentukan apakah individu telah terinfeksi basil tuberculosis. 5. Penatalaksanaan a. Motivasi dan pendidikan meliputi tuberculosis paru, merupakan penyakit menular dapat disembuhkan dengan minum obat secara teratur paling sedikit 6 bulan. b. Istirahat kerja 1-3 bulan dan tidak merokok. c. Diet tinggi protein rendah karbonfidrat d. Obat TB harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis serta jumlah cukup dan dosis tepat selama 6 – 8 bulan, supaya semua kuman dapat dibunuh. Pengobatan TB Paru diberikan dalam 2 tahap : Tahap intensif adalah fase eliminasi secara cepat kumanTB Paru, tdd : isoniazid, Rifamfisin, Pyrazinamid dan Ethambutol selama 2 bulan Tahap intermiten adalah fase penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan, ttd : isoniazid dan rifampicin selama 4 bulan 6. Komplikasi Batuk darah, pneumothoraks, luluh paru, gagal napas, gagal jantung, efusi pleura.