LAPORAN PENDAHULUAN SENAM KAKI DIABETES MELLITUS
I.
Pendahuluan 1. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah suatu gangguan kronis yang ditandai dengan kelainan dalam bahan metabolisme, termasuk glukosa, lipid, dan asam amino (Mcdermott, 2005). Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi hampir setiap organ dalam sistem manusia (Raval et al., 2010). Menurut Suyono (2007) diantara penyakit degeneratif, diabetes adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa datang. Diabetes sudah merupakan suatu ancaman utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. Ulkus diabetik adalah salah satu komplikasi DM yang paling serius dan melumpuhkan. Ini adalah penyebab paling umum amputasi kaki nontraumatik diseluruh dunia. Pasien diabetes dari 15 sampai 20 kali lebih mungkin memerlukan amputasi daripada mereka yang tidak menderita DM. Hampir 14% -24% pasien dengan ulkus diabetik memerlukan amputasi, yang berarti bahwa setiap 30 detik ekstremitas bawah seseorang hilang karena diabetes. The Global Lower Extremity Amputation Study Group memperkirakan bahwa 25% -90% dari semua amputasi dikaitkan dengan diabetes. Amputasi kaki diabetik cenderung akan seiring dengan kenaikan tingkat kematian dari waktu ke waktu. Angka kejadian kematian bersamaan diyakini menjadi 13% -40% pada 1 tahun, 35% -65% setelah 3 tahun, dan 39% -80% setelah 5 tahun (Yekta et al., 2011). American Diabetes Association memperkirakan bahwa amputasi kaki ulkus akan terus meningkat. 15% orang dengan DM akan mengalami ulkus selama hidup mereka, dan 24% orang dengan ulkus kaki akan memerlukan amputasi (Lott et al., 2012). Saat ini, prevalensi dari ulkus kaki diabetik di Iran diperkirakan sebesar 3%. Angka ini diperkirakan akan meningkat jauh pada tahun 2025 (Yekta et al., 2011). Definisi sehat menurut WHO adalah suatu keadaan sehat sejahtera yang menyeluruh secara fisik, mental dan sosial, tidak terbatas hanya terbebas dari penyakit. Hal ini berarti bahwa menentukan seseorang sehat, tidak hanya terbebas dari suatu indikasi penyakit tertentu melainkan juga sehat sejahtera yang dapat dinilai dari pengukuran kualitas hidup yang dihubungkan dengan kesehatan. Pada saat mahasiswa melakukan pengkajian terhadap keluarga Ny.S di RT 08/03 didapatkan data bahwa Ny.S adalah lansia berusia 68 tahun dan saat dikaji, tipe keluarganya adalah extended family. Ny.S tinggal bersama anak perempuannya, menantu dan cucu dalam satu rumah. Sehari-hari Ny.S membantu pekerjaan rumah dan mengurus cucu. Ny.S lansia mengaku sebagai penderita Diabetes Mellitus.
Setelah dilakukan pengkajian kesehatan terhadap Ny.S mengatakan bahwa dirinya 5 hari yang lalu mengikuti posyandu lansia di RW 03 dan ketika di cek kadar gula darah Ny.S didapatkan hasil 270 mg/dL. Ny.S mengatakan bahwa kakinya sering lemas dan sakit, Ny.S mengatakan belum mengetahui bahwa penyakit diabetes mellitus dapat menimbulkan komplikasi seperti neuropati. Ketika ditanya apakah Ny.S sudah pernah melakukan senam kaki untuk pasien DM, Ny.S mengatakan belum mengetahui dan belum pernah diajari senam kaki diabetes. Komplikasi yang lebih sering terjadi pada penderita Diabetes Militus adalah Neuropaty. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah meninggi secara terusmenerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya ( Badawi, 2009). Apabila seseorang terdiagnosa diabetes mellitus maka sangat diperlukan yaitu pencegahan primer yaitu dengan perawatan kaki seperti membersihkan kaki, memakai kaus kaki dan tidak berjalan menggunakan alas kaki serta melakukan senam kaki secara teratur untuk melancarkan peredaran darah (Tjokroprawiro & Murtiwi, 2014).
2. Masalah Keperawatan Diabetes Melitus II.
Rencana Keperawatan 1. Diagnosa Gangguan perfusi jaringan perifer 2. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, pasien dapat mengetahui tentang langkah-langkah senam kaki Diabetes Melitus. 3. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dapat mengetahui: a. Definisi senam kaki diabetes melitus b. Tujuan senam kaki diabetes melitus c. Manfaat senam kaki diabetes melitus d. Langkah-langkah senam kaki diabetes melitus
III.
Rencana Kegiatan 1. Topik Senam kaki diabetes melitus 2. Metode Diskusi dan demonstrasi
3. Media dan Alat Leaflet, kursi, dan koran 4. Sasaran Lansia (Ny. H) 5. Waktu Hari/ Tanggal Pukul
: Senin/17 Desember 2018 : 16:00
6. Tempat Kantor RW 03 Cipinang Melayu 7. Struktur Organisasi a. PJ Kegiatan
: Nandya Melinda
b. Moderator
: G Dwinta Larasati
c. MC
: Efrin Sinaga
d. Sekretaris
: Louisa Luobja
e. Bendahara
: Novi Susanti
f. Perlengkapan
: Ilham, Louisa, Putri
g. Fasilitator
: Efrin, Nandya, Dwinta
h. Humas/Dokumentasi
: Nur, Ilham
i. Ilmiah
: Putri, Nandya, Novi
j. Observer
: Nur, Louisa
k. Konsumsi
: Novi, Putri
8. Strategi Pelaksanaan No
Komunikator
Peserta
Waktu
1
Memberikan salam dan berkenalan
2
Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan 5 menit penyuluhan Menjelaskan materi penyuluhan Menjelaskan 5 menit mengenai pengertian, tujuan, dan manfaat senam kaki diabetes. Mendemostrasikan langkah-langkah Mendemonstrasikan 15 menit senam kaki diabetes melitus
3
4
Menjawab salam
5
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab evaluasi
6
Menyimpulkan bersam-sama hasil Mendengarkan kegiatan penyuluhan Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam salam
7
5 menit
9. Kriteria Evaluasi a. Evaluasi Struktur LP dan alat bantu telah disiapkan Tempat di Lapangan senam rt 03 Kontrak waktu dengan lansia sesuai dengan rencana b. Evaluasi Proses Strategi pelaksanaan dengan lingkungan yang nyaman Lansia aktif dalam kegiatan Lansia mengikuti kegiatan sampai selesai Waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan c. Evaluasi Hasil Dapat menyebutkan senam kaki diabetes melitus Dapat menyebutkan tujuan senam kaki diabetes melitus Dapat menyebutkan manfaat senam kaki diabetes melitus Dapat mendemonstrasikan langkah-langkah senam kaki diabetes melitus