LAPORAN PENAPISAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI KECAMATAN BEKASI TIMUR, KOTA BEKASI
Disusun oleh : Nama : Anggi Aprilia Kusumawardhani NRP
: 25-2015-009
Dosen Pembimbing: Pembimbing 1 : Pembimbing 2 :
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2019
1.1 Deskripsi Daerah Perencanaan Kecamatan Bekasi Timur adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kota Bekasi dengan luas Wilayah Kecamatan Bekasi Timur adalah 1.349 Hektar yang terdiri dari 4 kelurahan dan memiliki penduduk berjumlah 260.247 jiwa pada tahun 2017. Wilayah Kecamatan Bekasi Timur memiliki ketinggian berkisar antara 36,00-50,00 meter di atas permukaan laut (dpl). Kecamatan Bekasi Timur akan direncanakan sistem pengelolaan air limbah domestik. Jenis tanah di Kecamatan
Bekasi Timur yaitu Aluvium dengan
lempung,lanau,pasir,kerikil,kerakal dan bongkah. Dan jenis tanah Kipas Aluvium dengan Tuf halus berlapis, tuf pasiran, berselingan dengan tuf konglomeratan. Berdasarkan peraturan menteri pekerjaan Umum dan perumahan rakyat Nomor 04/2017 pengelolaan air limbah perlu mempertimbangkan kelima aspek berikut ini:
Tabel 1. Penapisan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Jumlah Penduduk (jiwa) 2017 (*)
Luas
Kepadatan
Kedalaman
wilayah
Penduduk
air tanah
(ha)
(jiwa / ha)
(m)
(*)
(*)
(**)
>150
<2m
Permeabilitas Tanah
Kemampuan
Kemiringan
(m/det)
pembiayaan
tanah (%)
(***)
(****)
<5x10-4
YA
2.2
1.8 260.247
1349
193
2.3
-latosol = 6 x 10-3- 10-5 -aluvial = >10-1- 10-3
2.5 x
Sumber :
x
√
-*Badan Pusat Statistik Kecamatan Bekasi Timur, 2017 -**Jurnal Global Patterns of Groundwater Table Depth -***Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Bekasi, 2017 -****Buku Sanitasi Putih Kota Bekasi, 2015
Mengoptimalkan pendanaan APBD maupun APBN melalui program pemberdayaan masyarakat.
√
<2%
1-2%
√
1.2 Pemilihan Jenis Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) terbagi menjadi dua sistem pengelolaan, yaitu Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T). Pemilihan jenis SPALD dapat mengacu pada diagram alir pemilihan jenis SPALD seperti pada Gambar 1 berikut ini.
*Kawasan tertentu merupakankawasan komersial, rumah susun, pertokoan
Gambar 1. Diagram Alir Pemilihan Jenis SPALD
Dasar pertimbangan yang utama dalam pemilihan teknologi-teknologi SPALD yaitu kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk >150 jiwa/Ha (15,000 jiwa/Km2) dapat menerapkan sistem SPALD-T, sedangkan untuk kepadatan penduduk kurang dari 150 jiwa/Ha masih terdapat beberapa pertimbangan lainnya, seperti sumber air yang ada, kedalaman air tanah, permeabilitas tanah, kemiringan tanah, ketersediaan lahan, termasuk kemampuan membiayai. Contohnya apabila kepadatan penduduknya lebih dari 150 jiwa/Ha, kedalaman air tanahnya kurang dari 1 m dan tidak memiliki permeabilitas tinggi. Jika kemiringan tanahnya lebih dari 2% (dua persen) dan
kemampuan membiayai memenuhi maka dapat menggunakan SPALD-T, sedangkan jika kemiringan tanahnya kurang dari 2% (dua persen), maka terdapat pilihan teknologi lain tergantung pada kemampuan membiayai dan kecocokan teknologi yang dipilih. (PermenPU 14/2017) Berdasarkan hasil penapisan pada Tabel 1. Kecamatan Bekasi Timur dapat disimpulkan lebih tepat menggunakan sistem pengelolaan air limbah domestik setempat atau onsite, dalam hal mempertimbangkan kelima aspek yang di syaratkan bahwa aspek kepadatan penduduk dan kedalaman air tanah tidak memenuhi syarat untuk untuk pengelolaan air limbah domestik apabila menggunakan sistem terpusat