Laporan Observasi Daniel Fix.docx

  • Uploaded by: eunike
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Observasi Daniel Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,868
  • Pages: 32
LAPORAN OBSERVASI Guna memenuhi tugas yang tidak mengikuti studytour

Disusun oleh Daniel Daud Alberhus X MIA 2

1

Daftar Isi BAB I .............................................................................................................................................................. 3 PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3 BAB II ............................................................................................................................................................. 4 PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 4 1.

RAGUNAN .......................................................................................................................................... 4

2.

TAMAN MINI INDONESIA INDAH ..................................................................................................... 13 MUSEUM PPIPTEK ............................................................................................................................... 13 Jenis / Macam-Macam Gerak .............................................................................................................. 18 MUSEUM PUSAKA ............................................................................................................................... 21

3.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA......................................................................... 24

BAB III .......................................................................................................................................................... 29 PENUTUP ..................................................................................................................................................... 29 KESIMPULAN ........................................................................................................................................... 29 Lampiran Tiket ......................................................................................................................................... 30

2

BAB I PENDAHULUAN

Kegiatan pembelajaran tidak hanya dapat di lakukan di dalam kelas, tetapi bisa dilakukan diluar kelas yaitu dengan melakukan kunjungan atau observasi. Observasi merupakan suatu kegiatan meninjau ke lapangan untuk mencari informasi sedetail dan semaksimal mungkin tentang materi yang sedang dipelajari. Pemahaman yang diperoleh dari observasi tersebut dapat dijadikan landasan untuk merancang aktivitas yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran di sekolah. Observasi dapat digunakan sebagai sarana untuk menjawab suatu pertanyaan khusus/spesifik. Observasi dapat memberikan gambaran yang lebih realistik tentang suatu peristiwa atau perilaku, dibandingkan metode pengumpulan informasi lainnya Observasi kali ini dilakukan di 3 tempat, yaitu Ragunan Zoo, Taman Mini Indonesia Indah dan Universitas Indonesia. Ragunan merupakan tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi untuk satwa terancam punah, sedangkan Taman Mini Indonesia Indah merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat dari banyak provinsi di Indonesia yang di tampilkan dalam bentuk anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Bukan hanya itu, observasi ke Universitas Indonesia juga digunakan sebagai media siswa untuk memiliki gambaran kedepan tentang melanjutkan pendidikan.

3

BAB II PEMBAHASAN 1. RAGUNAN Pada hari Kamis, 6 Desember 2018 saya mengunjungi kebun binatang Ragunan yang bertempatkan di Jl. Harsono RM, no 1, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ragunan merupakan kebun binatang semula bernama “Planten en Dierentuin ‘’ bertempat di Jl. Cikini Raya, didirikan oleh Culturule Vereniging Planten en Dierentuin “ , di atas tanah 10 Ha pemberian Raden Saleh yang pada masa pendudukan dikenal dengan nama Taman Raden Saleh. Pada tahun 1949 nama tersebut diubah menjadi Kebun Binatang Cikini sampai tahun 1965. Pada masa Gubernur DCI Jakarta Dr.dr.Soemarno dibentuk “Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang “ untuk memindahkan kawasan tersebut dari Jalan Cikini 73 ke Pasar Minggu dengan luas sekitar 30 Ha yang diketuai oleh drh.T.H.E.W. Umboh. Pada tanggal 22 Juni Tahun 1966 Kebun Binatang Diresmikan oleh Gubernur DKI Mayjen KKO Ali Sadikin, yang selanjutnya dijadikan Proyek Taman Margasatwa, dan tahun 1974 menjadi Kebun Binatang Ragunan dibawah pimpinan Direktur pertama Mr.Benjamin Galstaun. Sesuai visi TMR yaitu mewujudkan Taman Margasatwa Ragunan yang sejajar dengan Kebun Binatang di kota kota besar di negara maju dan dihuni oleh satwa yang sejahtera serta misi yang diemban Taman Margasatwa Ragunan sampai saat adalah Konservasi, pendidikan, penelitian dan rekreasi alam, disamping fungsi lainnya sebagai ruang terbuka hijau, daerah resapan air dan paru paru kota. Seiring perkembangan saat ini Taman Margasatwa Ragunan berada di dalam kawasan seluas +/-140 Ha dan dihuni oleh lebih dari 2025 ekor satwa langka nan eskotik dan tumbuhi sekitar 19.000 pepohonan. Sejak Ragunan diresmikan telah dipimpin oleh 12 Direktur yaitu :

1. Mr. Benjamin Galstaun (1964-1982) 2. drh. Sumarno (1982-1984) 3. Drs. Jama Usman (1984-1986) 4. drh. Linus Simanjuntak (1986-1993) 5. Ir. Atje Dimjati Salfifi (1993-1996) 6. Drh. Ismianto (1997-2003) 4

7. drh. Edy Setiarto, MS (2003-2004) 8. drh. Sri Mulyono (2004-2008) 9. drh. Enny Pudjiwati (2009-2012) 10. Ir. Marsawati Gumay (2012-2016) 11. Drh. Bambang Triana (2015-2016) 12. Dina Himawati, SE.,M.Si. (Saat ini menjabat) Terdapat berbagai macam hewan dan tumbuhan disini. Berikut adalah beberapa hewan yang saya lihat ketika saya datang kesana. 1. Nama Hewan

: Pelikan Timor

Jenis

: palecanus conspicillatus

Deskriptif

: burung air yang memiliki

kantung di bawah paruhnya, panjang tubuh 106 cm dan lebar bentangan sayap maksimum 1,83 m. Habitat

: danau, waduk, rawa

Perkembangbiakan : Berbiak pada usia 2-3 tahun. Telur berwarna putih berkapur Masa inkubasi selama 32-35 hari Makanan

:ikan, Amfibi, Krustasea

5

2. Nama Hewan : Bangau Tongtong Jenis

: Leptoptilas Javanicus

Deskriptif

: Bangau Besar dengan posisi

tegak, memiliki panjang 87-93 cm. Beratnya dari 4-5,71 kg, tinggi sekitar 110-120 cm. Tubuh dan sayap berwarna hitam, perut berwarna putih Habitat

: Hutan mangrove, danau, lahan

basah/lumpur. Makanan

: Ikan, Kodok, Kadal.

3. Nama Hewan : Elang Ular Bido Jenis

: Spilornis Cheela

Habitat

: Hutan, tepi hutan, perkebunan.

Tersebar sampai ketinggian 1.900 m diatas permukaan laut Makanan

: Ular, reptile, katak, mamalia kecil.

6

4. Nama Hewan

: Merak Hijau

Jenis

: Pavo Muticus

Deskriptif

: Bulu-bulunya berwarna hijau

keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, Panjangnya dapat mencapai 300 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih keciil dari burung jantan. Bulu bulunya kurang mengkilap, berwarna hijau keabuabuan dan tanpa dihiasi bulu penutuo ekor.

Habitat

: Hutan Primer dan sekunder.

Padang rumput. Perkembangbiakan : Pada saat musim kawin, Merak jantan akan membuka ekornya dan menari-nari di hadapan betina. Merak betina dapat menetaskan 3-6 telur, dengan masa inkubasi 28 hari. Makanan

: Biji-bijian, pucuk rumput, pucuk daun, serangga, hewan kecil, laba laba,

cacing, kadal.

5. Nama Hewan

: Jenjang Mahkota

Jenis

: Balearica pavonica

Deskripsi

: Panjangnya sekitar 1 m,

memiliki sayap 1,87 m dan berat sekitar 3,6 kg. Warna bulu gelap keabu-abuan ke hitam, mahkota kaku dan bulu emas di atas kepala. Mahkota jantan lebih besar dari betina. Kaki, jari kaki dan jari kaki belakang berwarna hitam.

Habitat

: Padang rumput, dataran

rendah.

7

Perkembangbiakan : Berkembang biak antara Juli-oktober. Bertelur antara 2-5 butir dengan masa inkubasi 28-31 hari. Makanan

6. Nama Hewan

: Serangga, reptile, biji-bijian.

: Elang Bondol

Jenis

: Haliastur Indus

Deskripsi

: Elang bondol berukuran sedang

(43-51 cm), memiliki sayap lebar dengan ekor pendek dan membulat ketika membentang Bagian kepala, leher dan dada berwarna, sisanya berwarna merah bata pucat, bagian ujung bulu primer berwarna hitam, dan tungkai berwarna kuning. Pada individu anak secara keseluruhan berwarna coklat gelap, pada beberapa bagian bergaris-garis putih mengkilap. Habitat

: Area tepi laut yang berlumpur,

seperti hutan mangrove, muara sungai, dan pesisir pantai. Perkembangbiakan : Berkembang biak pada bulan Januari-Agustus, dan Mei-Juli Dierami selama 28-35 hari. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 40-56 hari, menjadi dewasa mandiri setelah 2 bulan kemudian. Makanan

: Ikan, kepiting, kerang, katak, pengerat, reptil, dan serangga.

8

7. Nama Hewan

: Belibis Mandirin

Jenis

: Aix galericulata

Desripsi

: Bebek berukuran sedang yang

memiliki panjang 41-49 cm dan bentang sayap 65-75 cm. Pada jantan paruh berwarna merah dan pola hutan berwarna putih di atas mata. Dadanya berwarna ungu dengan dua buah garis berwarna putih. Betina memiliki ciri yang mirip dengan betina bebek kayu dengan cincin mata berwarna putih. Habitat

: Sekitar danau, rawa dan padang

rumput. Perkembangbiakan : Belibis Mandarin Bertelur hingga 9 butir, masa bertelur bulan April-Mei dan bersarang pada rongga pohon. Makanan

8. Nama Hewan

: Biji-bijian, Serangga Kecil.

: Kangkareng Hitam

Jenis

: Anthracoceros malayanus

Deskripsi

: Panjangnya sekitar 75 cm

dengan hamper badannya berwarna htam, Bulu ekor terluar tanduk besar secara proporsional. Jantan kadang-kadang ada strip putih yang melewati mata sampai tengkuk. Iris coklat kemerahan, paruh dan tanduk putih (jantan) atau kehitaman (betina), Kaki hitam. Habitat

: Hutan primer tropical basah

Perkembangbiakan : Bertelur 2 butir dengan masa inkubasi selama 3 minggu. Telur dierami di dalam lubang pohon. Makanan

: Buah-buahan, Serangga, Katak, Telur burung lain.

9

9. Nama Hewan

: Singa Afrika

Jensi

: Panthera leo massaicus

Deskripsi

: Merupakan kucing besar

berotot, berdada dalam dengan kepala pendek, bulat, leher yang berkurang dan telinga bulat. Singa jantan memiliki surai yang menonjol. Berat badan antara 200-250 kg, panjang total sekitar 2,70 m, tinggi. Bulunya bervariasi dalam warna dari abuabu keperakan, merah kekuningan dan coklat gelap. Hanitat

: Padang rumput, Savana.

Perkembangbiakan : Dewasa kelamin 3-4 tahun, lama kebuntingan sekitar 105-110 hari, dapat melahirkan 1-3 ekor anak. Makanan

: Mamalia kecil, Aves.

10. Nama Hewan

: Orangutan Kalimantan

Jenis

: Pongo pygmaeus

Deskripsi

: Merupakan satwa endemik

Kalimantan. Memiliki berat sekitar 50-100 kg dan panjang sekitar 1,2-1,4 m. Memiliki lengan panjang dan kuat, rambut berwarna kemerahan atau coklat. Lama waktu hidup bisa mencapai 35-40 tahun di alam bebas di penangkaran bisa mencapai 60 tahun. Habitat

: Daerah hutan pegunungan,

hutan dataran rendah sampai rawa Perkembangbiakan : Dewasa kelamin pada usia 10 tahun. Masa kehamilan sekitar 8 bulan (223-267). Melahirkan satu anak jarang yang kembar . Anak dirawat sampai usia dua tahun. Makanan

: Buah-buahan, pucuk-pucuk daun, bunga, kulit kayu, telur, serangga.

10

11. Nama Hewan

: Beruang Madu

Jenis

: Helarctos malayanus

Deskripsi

: Sekilas tampak seperti beruang

kaca mata, berambut pendek, tapi ada belang pada dada dan mata, terdapat kalung (warna putih di dada bentuk bulan sabit), cakarnya kuat untuk merobek, Panjang tubuh 1,10-1,40 m, Berat badan 22-65 kg Habitat

: Hutan hujan tropis

Perkembangbiakan : Lama kebuntingan sekitar 9596 hari melahirkan anak 1-2 ekor mencapai 15 tahun. Di penangkaran mencapai 40 tahun Makanan

: Bersifat omnivora, mulai

buah, sayur, serangga, ikan, dan mamalia kecil.

12. Nama Hewan

: Orangutan Sumatera

Jenis

: Pongo abelii

Deskripsi

: Warna rambut coklat

kekuningan dan umumnya rambut agak panjang. Jantan dewasa ukuran tubuh dua kali lebih besar betina yaitu berkisar 125-150 mm. Berat jantan 50150 kg dan berat betina 30-70 kg. Pada jantan mempunyai kantong suara yang mengeluarkan seruan panjang. Habitat

: Di daerah hutan pegunungan,

hutan dataran rendah. Perkembangbiakan : Dewasa kelamin antara 7 sampai 10 tahun. Masa kehamilan 260 hari. Melahirkan satu anak jarang yang kembar. Pada waktu lahir antara 1,1-1,7 kg. Lama hidup sampai 50 tahun.

11

Makanan

: Buah-buahan (60%), sisanya pucuk-pucuk daun, bunga, telur, kulit kayu,

vertebrata kecil serta serangga.

13. Nama Hewan

: Burung Unta

Jenis

: Struthio camelus

Deskripsi

: Burung terbesar dengan

ketinggian hingga 2,5 meter dan berat 140 kg. Burung ini tidak dapat terbang, memiliki leher dan kaki panjang. Berlari dengan kecepatan Lebih dari 70 km. Sayap mencapai rentang sekitar 2 meter. Burung Unta jantan memiliki bulu berwarna hitam dan betina berwarna coklat keabu-abuan. Habitat

: Savana dan Gurun.

Perkembangbiakan : Musim kawin dimulai pada nulan Maret atau April dan bertelur bulan September. Masa inkubasi 35-45 hari. Makanan

: Biji-bijian, Semak, Rumput, dan Buah.

14. Nama Hewan

: Gajah Sumatera

Jenis

: Elephas maximus sumatranus

Deskripsi

: Merupakan mamalia darat

terbesar, berat jantan 4500-5300 kg. betina 27003500 kg, panjang keseluruhan 9 m. Gading akan tumbuh pada umur 2-3 tahun yang setiap tahun bertambah 9-11,5 cm. Panjang gading betina 1,6 m dan jantan 2,5 m. Habitat

: Hutan hujan tropis, semak,

rawa. Perkembangbiakan : Dewasa kelamin 11-20 tahun. Lama kebuntingan mencapai 2 tahun dengan melahirkan 1 ekor. Makanan

: Rumput, buah, sayur, kulit pohon, daun, umbi. 12

2. TAMAN MINI INDONESIA INDAH MUSEUM PPIPTEK Pada hari Senin, 10 Desember 2018 saya dan keuluarga saya pergi ke Museum PP-IPTEK yang berada di TMII dalam rangka melakukan observasi untuk memenuhi salah satu tugas yang tidak mengikuti studytour, yang nantinya akan menceritakan kunjungan tersebut diartikel ini. Saya akan menjelaskan tentang museum PP-IPTEK yang ada di TMII, sebagai penjelasan simaklah berikut; Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Science Center) atau disingkat PP-IPTEK Adalah sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif. Gagasan pendiriannya berawal dari Mentri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Prof.Dr.B.J.Habibie, yang berkeinginan bagaimana mencerdaskan masyarakat Indonesia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Dibangunlah PP-IPTEK digedung terminal B Skylift-TMII di atas lahan seluas 1000 m2 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991. Pada perkembangannya, PP-IPTEK menempati gedung baru terletak di poros utama kawasan timur Taman Mini Indonesia Indah menghadap Monumen Persahabatan KTT Non Blok. Gedung ini bergaya arsitektur futuristic dengan luas bangunan 24.000 m2 di atas lahan 42.300 m2, merupakan bangunan besar yang menempati areal terluas ke dua di TMII, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 November 1995. Pusat peragaan ini dibangun dengan maksud menyadarkan masyarakat mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia secara sangat cepat.Arah perkembangan ini harus disadari agar kita dapat mengikutinya untuk kemudian maju bersama perkembangan tersebut.peragaan di PP-IPTEK dibuat sangat menyenangkan dan menghibur, melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan. Melalui interaksi ini, diharapkan mampu mendorong tumbuhnya pemikiran tentang apa, mengapa dan bagaimana iptek digali dan dimanfaatkan bagi umat manusia agar lebih nyaman dan sejahtera. Mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang serius dan membosankan terbantahkan.Pengunjung dapat mengembangkan motivasi dalam memahami prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mudah dan berkesan melalui 250 alat peraga yang bisa disentuh, dipegang dan dimainkan. Peraga disiapkan untuk anak-anak dari taman kanak-kanak (TK) sampai dengan sekolah lanjutan tingkat atas 13

(SLTA) dan di sediakan lembar kerja sains yang akan memandu anak didik untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi agar lebih terarah dan intensif. Beberapa alat peraga menantang misalnya sepeda layang, roket air, try science, generator van de graft, dan simulator gempa bumi. Kegiatan yang ditawarkan kepada pengunjung beragam dan disesuaikan dengan sasaran: untuk tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah umun (SMU), dan keluarga ; meliputi sanggar kerja dan demo ilmu pengetahuan dan teknologi, pelatihan perancangan alat peraga, science fair, pelatihan proses ilmu pengetahuan alam, pelatihan peduli lingkungan hidup, science camp, peneropongan bintang, aneka lembar kreatifitas dan kuis, dan lomba perancangan alat peraga. Disamping itu pengunjung bisa menyaksikan film-film ilmiah yang diputar di ruang auditorium berkapasitas tempat duduk 130 orang untuk menambah ilmu pengetahuan yang menghibur dan dapat memahami sains dengan cara yang mudah dan menyenangkan. IPTEK tidak hanya menyediakan sarana untuk penduduk Jakarta dan sekitarnya, melainkan juga memiliki program kegiatan outreach ke mal dan pusat keramaian, desa, sekolah, dan daerah dengan membawa peralatan peraga yang bersifat portable. Selanjutnya saya akan membahasa wahana-wahana yang terdapat dalam museum ini: 1. Wahana Getaran dan Gelombang Wahana Getaran dan Gelombang adalah wahana yang berisi alat peraga hands-on interaktif mengenai prinsip-prinsip dasar getaran

dan

gelombang

maupun

teknologi dan peristiwa alam yang berkaitan dengan getran dan gelombang. Wahan ini yang terbagi dalam tiga klaster yaitu Klaster Bunyi, Klaster Getaran dan Klaster

Tsunami.

menyajikan

alat

Klaster

Bunyi

peraga

yang

berhubungan dengan bunyi seperti 14

Tabung Gosip, Efek Doppler, Kotak Suara dan sebagainya.melalui Klaster ini diharapkan anak didik/pengunjung data mempelajari dan mendalami karakteristik bunyi yang disajikan melalui alat peraga menarik dan interaktif. Klaster Getaran menyajikan pengetahuan tentang getaran, ombak, dan tsunami, mempelajari proses terjadina ombak dan tsunami hingga aplikasi yang terkait. Di klaster ini terdapat alat peraga simulasi gempa di mana pengunjung dapat merasakan sendiri efek gempa dengan variasi kekuatan berdasarkan skala MMI. Melalui Wahana Gelombang diharapkan pengunjung selain mengetahui dan mendalami konsep dasar gelombang juga dapat mengetahui aplikasi keilmuan gelombang dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam wahana Getaran dan Gempa kita dapat mempelajari dan menggunakan alat-alat peraga ilmiah yang tidak dikenakan biaya/tarif, kita dapat menggunakan alat-alat peraga ilmiah yang ada di dalam museum secara gratis (tetapi ada beberapa yang dikenakan biaya/tarif), kita dapat menggunakannya dengan membaca petunjuk yang telah dianjurkan. Salah satu alat peraga ilmiah yang saya coba adalah Bucket Radio Bucket Radio yaitu tangkai logam merupakan salah satu bagian dari speaker. Bila anda meletakkan sesuatu pada tangkai ini, maka getaran diperbesar. Wadah (ember) adalah pengganti kerucut speaker (yang tidak tersedia) sehingga suara radio keluar dari speaker. Speaker menyebabkan udara bergetar dan getaran-getaran itulah yang mencapai telinga anda. Speaker mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dan kemudian energi akustik. Pengeras suara dalam penerimaan telepon, radio system starco dan TV bekerja dengan cara seperti itu.

Alat peraga iptek ilmiah lainnya yang saya coba adalah Simulasi Gempa;

15

Di wahana ini terdapat alat peraga Simulasi Gempa di mana pengunjung dapat merasakan sendiri efek gempa dengan variasi kekuatan berdasarkan skala MMI, ketika anda ingin mencoba salah satu wahana ini sebaiknya tidak membawa barang-barang berat atau lebih baik dititipkan

sementara

kepada

petugas,

karena

guncangan dari pada wahana Simulasi Gempa ini cukup besar, dan bila anda terlalu banyak membawa barang maka anda tidak akan begitu merasakan getaran gempa secara langsung melalui tubuh/badan anda. 2. Wahana Ilusi Optik Wahana Optik adalah wahana yang berisi alat peraga interaktif prinsipprinsip dasar mengenai optic mulai dari sains cahaya, warna hingga peralatan optiknya. Melalui wahana ini pengunjung diharapkan dapat memahami konsep bagaimanakah cahaya dapat merambat, bagaimana warna cahaya dapat dibentuk dan dipisahkan dan sebagainya. Didalam wahana ini alat peraga hanya dapat dinikmati oleh mata saja, tidak dapat disentuh/digunakan secara fisik, sebagai contoh;

ada alat 2 ilusi otpik yang pertama adalah Eyesight Test, Colour Blind Num dimana alat peraga tersebut bertujuan membuat pengunjung merasakan ilusi pada mata, dengan melihat objek huruf yang awanya besar semakin kebawa semakin kecil atau tidak terlihat oleh kesat mata, dengan adanya alat peraga

16

Eyessight Test dapat membantu dalam bidang ilmu kedokteran spesialis mata, yang membantu para Ilmuan/Dokter untuk mengetahui keadaan mata para pasien mengalami Miopi, Hipermetropi, atau Presbiopi. Alat peraga yang selanjutnya adalah ColurBlind Num, dimana alat peraga ini memberikan ilusi optik pada mata dengan memadukan warna orange, kuning, mera, hijau pekat, hijau pucat, dan merah darah, serta membuat ilusi dengan objek oval dan lingkaran yang kecil mengacaknya agar tercipta suatu “pembutaan warna dan nomor” bila anda perhatikan dengan seksama apa yang pertama kali anda lihat dari gambar tersebut? apakah anda hanya melihat warna yang bercampuran, atau anda dapat melihat angka? tergantung dari perspektif anda masing2 ada beberapa orang yang hanya menjawab “itu hanyalah campuran warna yang tidak jelas” ada juga yang melihat angka dengan menjawab bahwa terdapat angka “24, 71, 72, 74” atau yang lainnya.

17

Jenis / Macam-Macam Gerak Berdasarkan posisi tiap-tiap partikel atau titik dalam suatu benda, jenis gerak dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Gerak Translasi Gerak translasi adalah gerakan yang berhubungan dengan berpindahnya suatu benda dari satu tempat ke tempat yang lain, di mana setiap partikel atau titik dalam benda selama selang waktu yang tertentu menempuh jarak dan bentuk lintasan yang sama 2. Gerak Rotasi Gerak rotasi atau gerak putar adalah gerakan suatu benda dimana setiap titik atau posisi partikel pada benda mempunyai jarak yang tetap terhadap suatu sumbu tertentu. Jenis Gerak Berdasarkan Titik Acuan Berdasarkan titik acuannya, jenis gerak dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Gerak Semu Gerak semu adalah gerak suatu benda yang sebenarnya diam tetapi seolah-olah tampak bergerak. Gerak semu ini biasanya terjadi apabila seorang pengamat berada pada tempat yang bergerak dengan kecepatan tinggi. 2. Gerak Relatif Gerak relatif maksudnya adalah suatu benda dikatakan bergerak apabila diamati dari titik acuan tertentu, namun belum tentu bergerak jika diamati pada titik acuan yang lain. Jenis Gerak Berdasarkan Bentuk Lintasan 1. Gerak Lurus Gerak lurus adalah gerak suatu benda dengan lintasan berupa garis lurus. Berdasarkan besar kecepatannya linearnya, gerak lurus dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak lurus beraturan atau GLB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan konstan (tetap). b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan 18

kecepatan yang berubah-ubah secara beraturan. GLBB berdasarkan nilai percepatan dibedakan menjadi 2, yaitu: 1) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat GLBB dipercepat adalah gerak benda pada lintasan yang lurus dengan percepatan yang selalu bertambah selama selang waktu tertentu. 2) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat GLBB diperlambat adalah gerak benda pada lintasan yang lurus dengan percepatan yang selalu berkurang selama selang waktu tertentu. Sedangkan berdasarkan aplikasi atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari, GLBB terdiri atas 3 macam, yaitu: 1) Gerak Jatuh Bebas (GJB) Gerak jatuh bebas atau GJB adalah gerak suatu benda dari ketinggian tertentu secara bebas lurus menuju pusat gravitasi bumi tanpa ada campur tangan gaya lain selain gaya gravitasi bumi. 2) Gerak Vertikal ke Bawah (GVB) Pengertian gerak vertikal ke bawah atau GVB hampir sama dengan pengertian gerak jatuh bebas (GJB) bedanya adalah kalau pada GJB tidak ada pengaruh gaya lain selain gaya gravitasi sedangkan pada GVB ada pengaruh atau campur tangan gaya lain, misalkan gaya lempar seseorang dan sebagainya. 3) Gerak Vertikal ke Atas (GVA) Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda ke arah atas lurus menjauhi pusat gravitasi bumi. Gerak GVA hanya bisa terjadi dengan disengaja alias ada pengaruh gaya lain yang lebih besar dari gaya gravitasi bumi. 2. Gerak Parabola Gerak parabola adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan parabola (setengah lingkaran). Menurut Galileo, gerak parabola dapat terjadi karena hasil perpaduan antara gerak lurus beraturan pada sumbu horizontal dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu vertikal. 3. Gerak Melingkar Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap (sumbu putar). Berdasarkan besar kecepatan sudutnya, gerak melingkar dibedakan menjadi 2 yaitu:

19

a. Gerak Melingkar Beraturan (GMB) Gerak melingkar beraturan atau GMB adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa lingkaran dengan kecepatan sudut tetap. b. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) Gerak melingkar berubah beraturan atau GMBB adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa lingkaran dengan kecepatan sudut tetap berubah-ubah secara beraturan.

20

MUSEUM PUSAKA Museum pusaka berada di jalur selatan antara Museum Keprajuritan Indonesia dan Museum Serangga, berupa bangunan khas karena di atas atapnya terdapat bentuk Keris yang menjulang. Luas bangunannya 1.535 m2. Pembangunannya dimulai pada tanggal 1 September 1992 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 20 April 1993. Pada awalnya, koleksi museum pusaka merupakan koleksi pribadi Mas Agung, kemudian dihibahkan oleh Dra. Hj. Sri Lestari Mas Agung kepada Hj. Siti Hartinah Soeharto selaku ketua Yayasan Kita. Setelah ditambah dengan pembelian, Museum Pusaka memiliki koleksi senjata tradisional paling lengkap, mewakili 26 provinsi di Indonesia. Museum pusaka dibangun dengan tujuan melestarikan, merawat, mengumpulkan, serta menginformasikan benda-benda budaya yang berupa senjata tradisional kepada generasi penerus agar merasa bangga terhadap bangsanya dan dapat dimanfaatkan bagi yang ingin melakukan studi penelitian mengenai senjata. Museum memiliki beberapa ruang sebagai sarana dan pendukung bagi sebuah museum, yakni ruang pameran, ruang informasi, ruang pengelola, ruang sarasehan, ruang perpustakaan, ruang konservasi, ruang preservasi, ruang bursa dan ruang cinderamata. Selain memeragakan benda-benda koleksi yang berupa senjata dari seluruh Nusantara, ruang pamer juga menginformasikan berbagai hal mengenai pusaka, ragam hias bilahpusaka, berbagai pusaka khas daerah, pusaka dari zaman ke zaman, dan pusaka hasil temuan. Jenis-jenis kayu untuk membuat pusaka serta ruang besalen (tempat kerja empu pembuat keris) dan peralatannya menlengkapi pameran. Keris Nagasasra Sabuk Inten zaman Mataram, Kujang zaman Padjajaran, Keris Singa Barong tinatah mas, karih dari Sumatera, belati zaman Kerajaan Mataram, kudi zaman kerajaan Tuban, pedang zaman HB IX, dan keris Naga Tapa dari Yogyakarta dipajang sebagai benda-benda pusaka unggulan karena langka dan melegenda. Selain pameran tetap, museum juga melaksanakan pameran berkala baik di dalam maupun dari luar. Kegiatan lain yang diaawarkan kepada umum adalah penjamasan pusaka, konsultasi pusaka, dan bursa pusaka bagi yang berminat mengoleksi benda-benda pusaka.

21

Berikut adalah beberapa benda-benda pusaka yang ada di Taman Mini Indonesia Indah

22

23

3. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau dikenal sebagai FK UI merupakan salah satu sekolah kedokteran di Indonesia. FK UI memiliki dua kampus utama yaitu Kampus Salemba dan Kampus Depok yang terletak di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK). Fakultas Kedokteran UI merupakan bagian dari kelompok fakultas-fakultas rumpun ilmu kesehatan. Saat ini, FK UI dipimpin oleh Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP. FK UI menyelenggarakan pendidikan dokter pada tingkat Sarjana, Profesi Dokter, Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) (Sp-1), Magister (S2), dan Doktor (S3). FK UI merupakan fakultas kedokteran tertua di Indonesia. Sejarah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) tidak lepas dari sejarah pendidikan dokter di Indonesia yang dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Adapun momentum pendidikan kedokteran di Indonesia lahir pada tanggal 2 Januari 1849 melalui Keputusan Gubernemen No. 22. Ketetapan itu menjadi titik awal penyelenggaraan pendidikan kedokteran di Indonesia (Nederlandsch Indie), yang ketika itu dilaksanakan di Rumah Sakit Militer. Selang dua tahun, Dokter Djawa School hadir memenuhi kebutuhan tenaga dokter yang dimulai tahun 1851. Walaupun lulusan tersebut diberi gelar Dokter Djawa, sayangnya lulusan sekolah tersebut hanya dipekerjakan sebagai mantri cacar. Nyaris 10 tahun lamanya dokter-dokter Indonesia harus menunggu untuk memperoleh wewenang lebih dari sekadar mantri cacar. Pada tahun 1864, lama pendidikan kedokteran diubah menjadi 3 tahun dan lulusan yang dihasilkan dapat menjadi dokter yang berdiri sendiri, meskipun masih di bawah pengawasan dokter Belanda. Sejarah kembali bergulir dan mencatat pertambahan waktu studi dokter Indonesia. Tahun 1875, lama pendidikan dokter menjadi 7 tahun termasuk pendidikan bahasa Belanda yang dijadikan sebagai bahasa pengantar. Lebih dari 20 tahun kemudian, 1898, barulah berdiri sekolah pendidikan kedokteran yang disebut STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen). Para alumni ketika itu disebut Inlandse Arts. Lama pendidikan kembali bertambah menjadi 9 tahun pada tanggal 1 Maret 1902, sekaligus mengiringi berdirinya gedung baru sekolah kedokteran di Hospitaalweg (sekarang Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh 26). Masa pendidikan 9 tahun tersebut dibagi menjadi 2 tahun perkenalan dan 7 tahun pendidikan kedokteran. Baru setahun berselang, sejarah kembali mencatat banyak hal. Waktu studi kedokteran kembali bertambah, kali ini menjadi 10 tahun, bersamaan dengan disempurnakannya organisasi STOVIA pada tahun 1913. Adapun 10 tahun masa studi ini terdiri dari 3 tahun perkenalan dan 7 tahun pendidikan kedokteran. Nama alumni juga berubah menjadi Indische Arts pada waktu itu. Masih pada 24

tahun yang sama, dibuka sekolah kedokteran dengan nama NIAS (Nederlands Indische Artsenschool) di Surabaya. Untuk memantapkan kualitas lulusan dalam hal praktik, pada akhir tahun 1919, didirikan Rumah Sakit Pusat CBZ (Centrale Burgerlijke Ziekenhuis, sekarang disebut RS Ciptomangukusumo/RSCM) yang dipakai sebagai rumah sakit pendidikan oleh siswa STOVIA. Kampus dengan dominasi warna putih yang ada saat ini tercatat selesai dibangun pada tanggal 5 Juli 1920. Pada tanggal yang sama pula seluruh fasilitas pendidikan dipindahkan ke gedung pendidikan yang baru di Jalan Salemba 6 sekarang. Asa kembali membuncah di kalangan intelek kedokteran di Indonesia ketika pendidikan dokter diresmikan menjadi pendidikan tinggi dengan nama Geneeskundige Hooge School (GHS) pada tanggal 9 Agustus 1927. Yang menarik, sampai periode 1927, syarat pendidikan agar dapat mengikuti pendidikan dokter hanya setingkat SD. Barulah setelah GHS berdiri, syarat pendidikan menjadi setingkat SMA (ketika itu disebut Algemene Middelbare School atau AMS dan Hogere Burger School atau HBS). Manajemen pengelolaan FK UI terus berbenah dengan persiapan internasionalisasi FK UI menjadi sekolah kedokteran riset berkelas dunia. Hal ini ditandai dengan penutupan program diploma yang ada di FK UI dan perbaikan fasilitas di segala bidang. Perbaikan dimulai dari penyempurnaan kurikulum fakultas kedokteran dengan penekanan kepada interprofesional learning yaitu pola pembelajaran interprofesional antara fakultas-fakultas rumpun ilmu kesehatan. UI membangun gedung rumpun ilmu kesehatan sejak 2011. Pembangunan gedung rumpun ilmu kesehatan dimaksudkan untuk menyinergikan dan memperkuat kerumpunan ilmu-ilmu kesehatan yang ada di Universitas Indonesia. Selain itu, pendirian rumah sakit pendidikan Universitas Indonesia yang ada di lingkungan kampus UI Depok sebagai sarana praktikum mahasiswa rumpun ilmu kesehatan. Dengan ditandai selesainya pembangunan gedung Rumpun Ilmu Kesehatan pada 2013, perkuliahan mahasiswa program sarjana pendidikan dokter UI yang sebelumnya berada di Salemba, dipindahkan pada kampus UI Depok mulai angkatan (tahun masuk) 2013. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran dan penelitian di Indonesia, FK UI membangun gedung Medical Education and Research Center (MERC) di area kampus UI Salemba. Pendirian gedung pusat pendidikan riset ini dimulai 5 Februari 2015 diharapkan mampu menyediakan sarana riset 25

pendidikan kedokteran sekaligus fasilitas penelitian yang terdepan di Indonesia. Walaupun demikian, pembangunan gedung MERC FK UI ini tidak mengubah wajah kampus UI Salemba, FK UI tetap mempertahankan kekhasan bangunan gedung fakultas kedokteran yang sudah dikenal sejak lama. Jejak langkah FK UI tidak berhenti sampai di sini. Dengan semangat yang sama seperti saat berdirinya dulu, semangat perjuangan kampus ini tak pernah padam untuk menggojlok, menata apik, serta mempercantik sistem pendidikan kedokteran demi mencetak dokter-dokter unggul kebanggaan bangsa. Karena bagi fakultas ini, kesehatan paripurna rakyat Indonesia akan terus diperjuangkan sampai kapan pun. FK UI memiliki 33 departemen yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Pre-Klinik sebanyak 15 Departemen, dan kelompok Klinik sebanyak 18 Departemen. Setiap departemen terdapat staf pengajar, guru besar yang ahli di bidangnya. Departemen juga mengelola program pendidikan spesialisasi keilmuan tertentu di bidang kedokteran. Departemen preklinik adalah departemen ilmu-ilmu dasar kedokteran. Departemen-departemen tersebut berperan dalam membentuk fondasi pemahaman dasar ilmu kedokteran bagi mahasiswa. 1. Departemen Anatomi 2. Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler 3. Departemen Biologi Kedokteran 4. Departemen Farmakologi dan Terapeutik 5. Departemen Fisika Kedokteran 6. Departemen Fisiologi Kedokteran 7. Departemen Histologi 8. Departemen Ilmu Farmasi Kedokteran 9. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas 10. Departemen Kimia Kedokteran 11. Departemen Mikrobiologi 12. Departemen Parasitologi 13. Departemen Patologi Anatomik 14. Departemen Pendidikan Kedokteran 15. Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga 26

Fakultas Kedokteran UI juga memiliki 1. Program Sarjana a. Kedokteran 2. Program Pascasarjana a. Program Magister 

Ilmu Biomedik



Ilmu Gizi



Kedokteraan Kerja



Pendidikan Kedokteran



Kedokteran Klinis

b. Program Doktor 

Ilmu Kedokteran



Ilmu Biomedik



Ilmu Gizi

3. Program Spesialis a. Ilmu Bedah b. Ilmu Penyakit Dalam c. Ilmu Kesehatan Anak d. Obstetri dan Ginekologi e. Ilmu Penyakit Syaraf f.

Ilmu Kedokteran Jiwa

g. Ilmu Penyakit Mata h. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin i.

Ilmu Penyakit THT

j.

Ilmu Penyakit Jantung

k. Ilmu Penyakit Paru-paru l.

Radiologi

m. Anestesiologi n. Ilmu Kedokteran Forensik o. Patologi Anatomik p. Patologi Klinik 27

q. Ilmu Bedah Orthepaedi r.

Ilmu Bedah Urologi

s. Ilmu Bedah Syaraf t.

Ilmu Rehabilitasi Medik

u. Ilmu Bedah Plastik v. Ilmu Kedokteran Olahraga w. Mikrobiologi Klinik x. Farmakologi Klinik y. Kedokteran Okupasi 4. Program Profesi a. Profesi Dokter b. Profesi Dokter-kelas khusus internasional

28

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dengan melakukan kegiatan observasi kita dapat memahami bagaimana keadan lingkungan sekitar seperti hewan, tanaman, serta bukan hanya itu saja tetapi dengan melakukan kunjungan ke Taman Mini Indonesia kita dapat mengetahui bagai mana sejarah serta budaya yang ada di Indonesia. Selain itu, mengunjungi Fakultas Kedokteran kita dapat membayangkan bagaimana untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya.

29

Lampiran Tiket

30

31

32

Related Documents


More Documents from "ErwinKSjahAlam"