BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di dunia kerja khususnya dunia industri menuntut lembaga pendidikan untuk mendidik mahasiswa yang berkualitas dan memiliki daya saing. Untuk itu perlu diadakan peningkatan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, baik dari segi pendidikan dan masa depan yang cemerlang serta mampu bersaing di dunia kerja nasional maupun internasional. Oleh karena itu teori dan praktek yang didapat pada proses perkuliahan saja tidak cukup, mahasiswa harus dididik secara langsung dengan praktek melalui program magang. Magang merupakan proses pemahaman tentang dunia kerja dengan praktek kerja secara langsung di industri terkait dengan maksud memperoleh skillset sebagai penunjang karir dimasa depan nanti. Selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan berwawasan lebih luas, inovastif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten. Politeknik Gajah Tunggal sebagai salah satu lembaga pendidikan dituntut untuk mampu mendidik mahasiswanya untuk memiliki kualitas, daya saing yang tinggi, serta memiliki kemampuan yang kompeten sesuai
dengan bidangnya. Maka dengan adanya kegiatan magang yang dilakukan pada setiap akhir semester dalam kurun waktu kurang lebih 1 bulan, diharapkan para mahasiswa dan mahasiswi dapat mengasah dan juga mengimplementasikan materi yang didapatkannya di perkuliahan langsung ke dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan kemampuannya masing-masing. Pada semester 1 dan 2, mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal telah melaksanakan magang di Departemen Engineering beberapa plant di PT Gajah Tunggal Tbk, maka demi kesiapan yang lebih matang materi magang mahasiswa semester 3 saat ini diperluas mencakup beberapa departemen lain seperti Departemen Technical, Departemen Production Planning Central ( PPC ), Departemen Produksi dan Departemen Quality Control ( QC ). Dengan dilaksanakannya hal tersebut, mahasiswa tidak hanya dapat mengasah kemampuan teknik, namun dapat mengasah kemampuan lain seperti leadership, manajemen, dan lain-lain. Dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misinya, Politeknik Gajah Tunggal melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan mahasiswa dan mahasiswi yang siap memasuki dunia kerja dan dunia industri, tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada di bangku perkuliahan tetapi juga dengan kegiatan praktek magang agar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaan yang akan dihadapinya nanti. Lebih daripada itu praktek magang sendiri dilakukan agar tercipta Link and Match antara mahasiswa dan mahasiswi dengan segenap keluarga besar PT. Gajah Tunggak, Tbk. Dengan adanya praktek kerja lapangan maka mahasiswa dapat menerapkan ilmu baik teori maupun praktek yang didapatkan dari perkuliahan di dalam
pabrik. Praktek kerja lapangan ini akan mendidik mahasiswa agar dapat menjadi tenaga siap pakai dan mampu menghadapi persaingan di dunia industri ketika telah lulus dari Politeknik Gajah Tunggal. Para mahasiswa diturunkan ke pabrik ditekankan lebih ke arah pembelajaran bukan sekedar bekerja. Mahasiswa akan diberi materi yang berhubungan dengan pekerjaan di dalam pabrik dan akan dibimbing oleh pegawai yang ahli dan berpengalaman, diharapkan untuk memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang pekerja yang handal dan profesional. 1.2
Tujuan Penulisan Pembuatan karya tulis ini merupakan suatu laporan dan salah satu bukti otentik yang menyatakan bahwa mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal telah melaksanakan kegiatan magang di PT Gajah Tunggal Tbk. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini diantaranya : 1. Meningkatkan Hard Skill dan Soft Skill mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal. 2. Memperkenalkan dunia kerja pada mahasiswa. 3. Agar mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara dunia kerja dan dunia pendidikan. 4. Sebagai awal pengalaman kerja bagi Mahasiswa. 5. Mampu menggunakan dan memanfaatkan pengalaman yang didapat untuk bekerja ketika lulus dari Politeknik Gajah Tunggal. 6. Sebagai media untuk menjalin hubungan kerja sama yang baik antara Politeknik Gajah Tunggal dan PT Gajah Tunggal, Tbk.
1.3
Manfaat Penulisan Dengan dilaksanakan kegiatan magang ini, mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kegiatan PPC di plant A. Selain itu
mahasiswa dapat mengetahui job desk seluruh departemen yang ada di Plant A khususnya yang berkaitan langsung dengan department PPC. Serta bagi Politeknik Gajah Tunggal dan PT Gajah Tunggal Tbk. magang ini dapat menjalin kerjasama yang baik untuk menghasilkan tatanan Politeknik Gajah Tunggal yang siap dan bisa ditempatkan di seluruh departemen yang ada di PT Gajah Tunggal Tbk. sehingga terciptalah sumber daya manusia yang handal dan kompeten.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1
Profil Plant A PT. Gajah Tunggal Tbk, didirikan pada tahun 1951. memulai produksi bannya dengan ban sepeda. Sejak itu Perusahaan bertumbuh menjadi produsen
ban
terpadu
terbesar
di
Asia
Tenggara.
Perusahaan
memperluasan produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil penumpang dan komersial di tahun 1981. Awal tahun 90an, perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil berpenumpang dan truk. PT. Gajah Tunggal Tbk, terdiri dari beberapa plant. Salah satunya adalah Plant A yang merupakan plant tertua. PT. Gajah Tunggal Plant A bergerak dalam bidang usaha pembuatan ban truk, bis, dan ban kendaraan lain dengan bahan utama karet, yang terdiri dari karet alam maupun sintetis dalam berbagai macam tipe sesuai dengan kebutuhan konsumen. PT. Gajah Tunggal Plant A lebih berfokus pada bias tire sehingga terciptalah ban dengan keunggulan daya tahan dan kekuatan dalam menjelajahi medan medan yang extrim. Ban Bias merupakan salah satu jenis ban yang memiliki karakteristik konstruksi tire cord membentuk. Ban dengan struktur bias merupakan salah satu jenis ban yang sering dipakai oleh kendaraan muatan sedang hingga berat dan terbuat dari banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk sudut kurang dari 90ᵒ (< 90ᵒ) terhadap keliling lingkaran ban. PT. Gajah Tunggal Plant A sendiri memproduksi 3 jenis ban Bias, diantaranya: LT (Light Truck),
TB (Truck Bus), dan OTR (Off The Road). Dengan bermacam ukuran tire mulai dari 8 ״sampai 25״.
2.2
Visi Misi Perusahaan Visi Menjadi Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang kuat, pemimpin pasar di Indonesia, dan menjadi perusahaan produsen ban yang berkualitas dengan reputasi global. Misi Menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portfolio produk ban yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul di saat yang sama terus meningkatkan ekuitas merek produk kami, melaksanakan
tanggung
jawab
sosial
kami,
dan
memberikan
profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham serta nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.
2.3
Struktur Organisasi Plant Berikut merupakan struktur organisasi PT. Gajah Tunggal Plant A.
PLANT HEAD A
ASISTEN PLANT HEAD A NON-MANUFACTUR
DEPT. HEAD TECHNICAL A
DEPT. HEAD QC A
ASISTEN PLANT HEAD A MANUFACTUR
DEPT. HEAD K3L A
DEPT. HEAD PRODUKSI A
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Gajah Tunggal Plant A
DEPT. HEAD PPC A
2.4
Deskripsi Pekerjaan Departemen 2.4.1
Departemen Produksi Departemen produksi bertugas menjalankan proses produksi, bertanggung jawab terhadap kuantitas dan kualitas produksi serta pelaksanaan dan pengawasan system produksi. Dalam proses produksi pembuatan ban ada beberapa proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir yang diharapakan. Pembagian department dilakukan berdasarkan proses - proses yang ada disetiap department untuk memudahkan proses lanjut ke departemen lainnya. Proses itu antara lain adalah: 1. Topping Calender: Merupakan salah satu material section dari Dept. Produksi yang memproses tire cord dan compound menjadi treatment. 2. Bias Cutting: Merupakan salah satu material section dari Dept. Produksi yang memproses treatment menjadi ply/carcass. 3. Squeegee: Merupakan salah satu material section dari Dept. Produksi yang memproses ply menjadi inner linner. 4. Tread Extruding: Merupakan salah satu material section dari Dept. Produksi yang memproses compound menjadi tread/tapak tire. 5. Bead Grommet: Merupakan salah satu material section dari Dept. Produksi yang memproses wire dan compound menjadi bead dan bead apex. 6. Building: Merupakan section dari Dept. Produksi yang berperan dalam mengassembly material-material dari material section menjadi green tire.
7. Curing: Merupakan section dari Dept. Produksi yang berperan untuk proses pemasakan green tire menjadi tire. 2.4.2
Departemen Production Planning Control (PPC) Departemen
PPC
bertugas
untuk
merencanakan
dan
mengendalikan produksi, menjaga level stock inventory sesuai kebutuhan, mengkalkulasi kebutuhan sarana dalam pengembangan kapasitas regular sesuai kebutuhan serta bertanggungjawab terhadap kebutuhan bahan baku, dan membuat perencanaan produksi dari jumlah produksi. PPC juga bertugas membuat Sales forecast tahunan, kwartal, dan bulanan. Dari Sales forecast itu PPC
juga
menghitung
jumlah
kapasitas
produksi
dan
menyesuaikan dengan Sales Order, apabila permintaan dari customer tidak terpenuhi maka PPC wajib mencari solusi supaya permintaan dari customer dapat terpenuhi, salah satunya yaitu dengan melakukan order mesin susuai dengan permintaan customer, sebelum melakukan order PPC harus membuat CAPEX dan DKM di setiap tahun untuk menghitung jumlah order yang akan diminta, permintaan order tersebut diantaranya yaitu : Mold, mesin, maupun material yang akan digunakan dalam setahun. Tugas lain dari PPC salah satunya yaitu dengan menganalisa 4M, yaitu machine, man, material, and method. Dari 4M tersebut apabila ada salah satu proses dari produksi terhenti atau tidak tercapai sesuai dengan schedule PPC, maka pihak PPC melakukan analisa dari manakah yang menyebabkan terhentinya atau tidak tercapainya produksi, setelah itu PPC mencari solusi dari analisa 4M itu dengan memecahkan masalah dari akar masalah yang telah ditemukan.
2.4.3
Departemen Technical Dept. Technical adalah salah satu department Non-Manufactur yang bertugas untuk membuat Spec, MTS, PFMEA, dan Control Plan terhadap proses produksi. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan hasil produk yang sesuai dengan design dari Dept. R&D juga dari permintaan customer. Selain daripada itu department technical juga bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan-kegiatan berikut diantaranya: 1. Perbaikan untuk menungkatkan kualitas produk 2. melakukan perbaian untuk menutunkan defect 3. Melakukan perbaikan terhadap complain customer (oem, export & replacement) 4. melakukan validasi produk serta proses terkait mesin baru/modifikasi 5. membuat laporan mengenai ketersediaan & repair tooling, membuat dan maintain bill of material terkain oracle system. 6. melaksanakan testing serta evaluasi terkait dengan new product development. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya Dept. Technical tidak melakukannya dengan sendiri, melainkan dengan mengikut sertakan department lain yang berkaitan.
2.4.4
Departemen QC Departemen Quality Control merupakan suatu departemen yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk sebelum, pada saat, dan setelah proses produksi. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan standar atau spec yang telah ditentukan. Kegiatan
pengendalian kualitas ini sendiri
dilakukan oleh petugas yang disebut sebagai inspector yang
bertanggung jawab terhadap bagiannya masing-masing sehingga dalam melaksanakan kegiatan pengecekan kualitas lebih optimal. Ada 3 bagian utama dari Quality Control yang ada di PT. Gajah Tunggal Plant A : 1. Cement House Cement House merupakan bagian (section) yang bertugas untuk pembuatan cementing atau lem dan juga aksesoris lain seperti lilin atau wax stick, marking tire, dll. Bagian produksi yang menjadi pemakai produk cement house dapat meminta kepada bagian cement house dengan cara membuat form BBK (Bukti Barang Keluar) yang disertakan ke bagian cement house secara langsung. 2. QC Inprocess QC inprocess bertugas untuk menangani cacat (defect) disetiap proses agar tidak lolos ke proses selanjutnya. Fungsi utama QC inprocess adalah untuk mengurangi biaya tambahan yang harus dikeluarkan karena defect. 3. Final Inspection Section final inspection bertugas menginspeksi dan memberikan judgement ban sebelum masuk ke gudang. Ada beberapa proses yang dilakukan didalam bagian final inspection, yaitu proses trimming, proses inspection, proses dynamic balance, dan booking.
BAB III DESKRIPSI AKTIVITAS SELAMA PELAKSANAAN MAGANG 3.1
Jadwal Kegiatan Magang Dalam kegiatan magang ini, mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal melaksanakan beberapa kegiatan. Di mulai dari tanggal
14 Januari 2019
sampai 7 Februari 2019. Berikut di bawah ini pelaksanaan/kegiatan magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Departement Produksi setiap Plant PT. Gajah Tunggal, Tbk. Tabel. 1 Jadwal Kegiatan Magang NO
AREA MAGANG
HARI/TANGGAL
1
Politeknik Gajah
Senin, 14 Januari
Tunggal
2019
S Politeknik Gajah
Senin, 14 Januari
Tunggal
2019 s/d Rabu, 16
Departemen Costing,
Januari 2019
Dept. QA, Dept.
222
2
MATERI a. Pengenalan K3L. a. Pengenalan
Personalia/ HR, dan Dept. HSE. b. Pengenalan Departemen Logistik, Dept.
EDP,
Dept.
R&D, dan Tire Cord Division. 3
Plant A
Kamis, 17 Januari 2019
a. Pengenalan K3L Plant A. b. Pengenalan Dept. Produksi Plant A. (Building section /
Area A2) 4.
Plant A
Jum’at, 18 Januari 2019
a. Pengenalan Dept. Produksi Plant ABuilding section / Area A2. b. Pengenalan Dept. PPC Plant A.
5.
Plant A
Senin, 21 Januari 2019
a. Pengenalan Dept. PPC Plant A. b. Review ulang dan pengarahan untuk pembuatan laporan dan presentasi.
6.
Plant BHI
Selasa, 22 Januari 2019
a. Pengenalan Plant BHI . b. Pengenalan Dept. PPC Plant BHI. c. Pengenalan Dept. Technical Plant BHI.
7.
Plant BHI
Rabu, 23 Januari 2019
a. Pengenalan Dept. QC & FI Plant BHI. b. Pengenalan proses pembuatan produksi Plant BHI-Building section.
8.
Plant BHI
Kamis, 24 Januari 2019
a. Pengenalan proses pembuatan produksi plant BHI-Curing section. b. Pengenalan proses pembuatan produksi
Plant BHI-Material section. 9.
Plant C
Jum’at, 25 Januari 2019
a. Pengenalan proses produksi Plant C. (Material section, Splising section, Curing Tube section)
10.
Plant C
Senin, 28 Januari 2019
a. Pengenalan Dept. PPC Plant C. b. Pengenalan Dept. QC Plant C.
11.
Plant C
Selasa, 29 Januari 2019
a. Pengenalan Dept. Technical Plant C. b. Review dan pembuatan draft magang.
12.
Plant D
Rabu, 30 Januari 2019
a. Pembekalan K3L Plant D. b. Pengenalan 5R Plant D. c. Pengenalan proses produksi ban radial. d. Pengenalan TPM dan Losstime System Plant D. e. Pengenalan Dept. PPC Plant D. f. Pengenalan Dept. Technical Plant D. g. Pengenalan Inspection Plant D.
13.
Plant D
Kamis, 31Januari 2019
a. Praktek Lapangan tentang Proses Material Produksi Plant D. (Topping Calender, Tubeless Calender & Preassembly, Tread Extruder, Sidewall Extruder & Preassembly, Bias Cutting, dan Bead Forming & Bead Finish)
14.
Plant D
Jum’at, 01 Februari 2019
a. Praktek Lapangan tentang Proses Material Produksi Plant D. (Steel Calender & Belt Cutting, Slitting, Jointless & Fixed Length) b. Praktek Lapangan tentang Proses Building section Plant D. (One Stage & Two Stage) c. Praktek Lapangan tentang Proses Curing section Plant D. (GIP, DTC, dan Bladder
Injection) d. Praktek Lapangan tentang Proses Final Inspection Plant D. (Trimming, Visual Inspection, UF & DB) 15.
Plant M/MCG
Senin, 04 Februari 2019
a. Pengenalan Dept. Produksi Plant M. (MCG, MCA, MCD, dan MCI) b. Pengenalan Proses Produksi Plant M/MCG.
16.
Plant M/MCG
Rabu, 06 Februari 2019
a. Pengenalan Dept. PPC Plant M/MCG. b. Pengenalan Dept. Technical Plant M/MCG.
17.
Plant M/MCG
Kamis, 07 Februari 2019
a. Pengenalan tentang Barcode System Plant M/MCG. b. Pengenalan tentang Dept. QC Plant M/MCG.
3.2
Penjelasan Proses Produksi dan Hasil Produk
Gambar 3.2.1 Flow Process Pembuatan Ban Bias Plant A
1. Mixing Tahap pertama yaitu pembuatan kompon di Banburry Mixing (mixing) yang berupa pencampuran bahan dasar serta obat kimia lain yang digunakan untuk pembuatan kompon ban. Untuk bahan utama dari komponnya yakni Carbon, oli dan powder. Untuk bagian powder terbagi 2, yaitu BO (Zinc Oxide, Zinc Tearate, dan Okerin) dan SO (MBTS, TMTD, dan Sulfur). 2. Proses Topping Calender Topping calender adalah proses pelapisan compound dan nylon menggunakan roll calender. Hasil dari topping calender adalah treatment. 3. Proses Bias Cutting Bias Cutting adalah proses pemotongan treatment dengan parameter lebar dan sudut tertentu sesuai spesifikasi. 4. Proses Squeegee Squeegee
adalah
proses
pelapisan
ply/breaker
compound dengan berdasarkan pada spesifikasi.
menggunakan
5. Tread Extruder Tread Extruder adalah
proses ekstrusi compound yang dibentuk
dengan die sesuai spesifikasi ban menjadi bentuk tread / bagian telapak ban. 6. Proses Bead Gromet Bead grommet adalah proses komponen ban yaitu bead. proses pelapisan kawat dengan compound kemudian dibentuk lingkaran sesuai spesifikasi. Material yang digunakan adalah compound ABD 351 dan kawat (wire). Bead finish adalah penambahan material untuk wrapping, apexing, dan flippering. Wrapping adalah tambahan pembungkusan bead untuk memperkuat susunan kawat setelah forming. Appexing adalah tambahan filler compound pada bead untuk memperkuat kedudukan bead. Flippering adalah tambahan treatment untuk memperkuat susunan apex pada bead. 7. Proses Building a) Proses Building LT Proses Building LT adalah proses perakitan material-material berdasarkan spesifikasi dalam satu tahapan, yang disusun menjadi green tire. b) Proses Building TB Proses Building TB merupakan perakitan material-material yang disusun dalam 2 tahap. Tahap pertama disebut Band Building, yaitu perakitan ply-ply menjadi green case / band dan tahap kedua disebut dengan Green Tire Building, yaitu perakitan antara bead, green case / band, dan tread menjadi green tire. 8. Proses Curing Curing adalah proses pemasakan dan pembentukan green tire menjadi tire sesuai spesifikasi.
Di Plant A terdapat 2 tipe mesin curing: a) Type Platen: Pemanasan mold / eksternal temperatur menggunakan platen. b) Type Dome: Pemanasan mold tanpa menggunakan platen. 9. Final inspection Final inspection merupakan proses pemilihan tire untuk menjamin agar hasil dari produksi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan untuk menjamin kualitas, keamanan, dan kenyamanan konsumen (pelanggan). 10. Warehouse Warehouse merupakan tempat penyimpanan sementara hasil produksi sebelum dikirim menuju konsumen. PPC
(Production
Planning
and
Control)
adalah proses
untuk
merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir, dan keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat, dan biaya produksi yang minimum. Dengan demikian pekerjaan yang terkandung dalam PPC secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua hal yang saling berkaitan, yaitu Perencanaan Produksi dan Pengendalian Produksi. Perencanaan Produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan di masa mendatang, mengenai apa, seberapa banyak, dan kapan harus dilakukan. Karena perencanaan itu berkaitan dengan masa mendatang, maka perencanaan disusun atas dasar perkiraan yang dibuat berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan beberapa asumsi. Oleh karena itu perencanaan tidak akan selalu memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan dalam rencana tersebut, sehingga setiap perencanaan yang dibuat harus dievaluasi secara berkala dengan jalan melakukan pengendalian.
Pekerjaan pengendalian produksi akan sangat bergantung kepada ada tidaknya penyimpangan dalam pelaksanaan produksi dibandingkan dengan rencana produksi yang telah dibuat sebelumnya. Bila penyimpangan yang terjadi cukup besar, maka perlu diadakan tindakan–tindakan penyesuaian untuk membenahi penyimpangan yang terjadi. Hasil penyesuaian yang dilakukan tersebut akan dijadikan dasar dalam penyusunan rencana produksi selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan Departement PPC (Production Planning Control) Plant A antara lain: 1. Capacity Planning Outputan dari capacity planning yaitu: OEE (Overall Equipment Effectivenes) atau efektivitas peralatan secara keseluruhan dan Metode pengukuran. 2. Material Planning Outputan dari material planning yaitu: DKM (Data Kebutuhan Material) Bulanan, 3 Bulanan (Kuartal), dan Tahunan. 3. Production Planning Outputan dari production planning yaitu: Gantt chart. 4. Scheduling Outputan dari scheduling yaitu: Daily scheduling dan Weekly scheduling. 5. Inventory Planning Outputan dari inventory planning yaitu: Gudang (Ketersediaan kapasitas tempat di Gudang) dan Level stock (Level stock dari produk yang sudah ada di Gudang). 6. Delivery Planning Outputan dari delivery planning yaitu: Market (Pengiriman barang ke customer).
Job desk department PPC plant A menjelaskan tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab dari department PPC dalam proses produksi di plant A. Job desk tersebut meliputi:
1. Production Planning
2. Scheduling
3. Schedule Produksi
4. Material Planning
5. Capacity Planning
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1
Kesimpulan Setelah penulis melaksanakan Magang di PT Gajah Tunggal Tbk. Produksi Plant A dan membuat laporan ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Magang ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi mahasiswa dalam pendidikan di dunia kerja. 2. Magang ini dilaksanakan untuk menambah keterampilan siswa dalam setiap praktek dan menerapkan teori-teori yang didapat langsung pada objeknya. 3. Magang ini dilaksanakan untuk menambah suatu gambaran dalam dunia kerja. 4. Pemahaman dan analisa mengenai department yang ada di plant A terutama pada bagian PPC memberikan pemaparan kepada kami akan kondisi yang terjadi pada plant. Sehingga kami mampu mengetahui dan mempelajari apa yang saat ini di butuhkan oleh PT Gajah Tunggal Tbk. 5. PT Gajah Tunggal tidak hanya berisi departement produksi dalam membuat suatu produk berupa ban tetapi juga dibantu atau di support oleh beberapa departement lain seperti departement PPC ( Production Planning Control ), departement Technical, departement Research and development , departement QC, serta di supprot oleh bagian K3L dan plant Engineering. Kesemua departement tersebut saling berhubungan dan bekerja sama untuk memajukan plant A serta PT Gajah Tunggal Tbk. Supaya produksi ban di PT Gajah Tunggal Tbk memiliki kualitas yang tinggi serta mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional.
DAFTAR PUSTAKA
1. 2011,
Bagaimana
Proses
Pembuatan
Ban,
http://dedylondong.blogspot.co.id/2011/11/bagaimana-proses-pembuatanban-mobil.html (diakses tanggal 18 Januari 2016, 19.20 WIB). 2. 2013, Ban, https://id.wikipedia.org/wiki/Ban (diakses tanggal 21 Januari 2016, 19.00 WIB). 3. 2011.Bridgestone.http://www.bridgestone.co.id/03tireinfo/03tireknowled ge.php(diakses tanggal 2 February 2014, 20.00 WIB)