LAPORAN MAGANG I DI SMP HANG TUAH 1 SURABAYA
Disusun oleh: BELLA AYU DIAH P. NIM 165500011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2018
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA Kampus I : Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Tlp. (031)5053127, 5041097 Fax. (031)5662804 Surabaya 60234 Kampus II : Jl. Dukuh Menanggal XII Tlp. (031)8281181, 8281182, 8281183 Surabaya 60234
INSTRUMEN MAGANG I
NAMA
: BELLA AYU DIAH P
NIM
: 16-55-00011
Amati keadaan sekolah yang anda kunjungi dengan cermat. Untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang: Budaya Sekolah, Kompetensi Dasar Pendidik, Pemahaman Peserta Didik dan proses Pembelajaran. Anda dapat melakukan observasi dan wawancara dengan guru, pegawai, dan para siswa. Catat hasil pengamatan anda dengan melengkapi format berikut ini. 1. Pengamatan Budaya Sekolah No 1
Aspek Yang Diminati
Deskripsi Hasil Pengamatan
Sikap siswa terhadap
Sikap siswa terhadap guru ketika diluar kelas
guru
mereka menerapkan system 3S, karena ketika bertemu dengan guru siswa berjabat tangan dan tersenyum. Tetapi sikap siswa kepada guru ketika didalam kelas, sulit untuk dikendalikan
karena
siswa
cenderung
bermain-main, banyak berbicara serta tidak sopan kepada guru saat menjelaskan materi pelajaran.
2
Pembinaan siswa
Disekolah ini untuk pembinaan siswa dalam
(keagamaan dan lain-
keagamaan termasuk baik karena pertama
lain)
kali siswa memasuki sekolah, mereka di biasakan untuk salam kepada gurunya. Saat pembelajaran akan dimulai, dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu siswa melalui pengeras suara. Dan disekolah tersebut memiliki dua kali istirahat, yaitu istirahat pertama dan istirahat kedua untuk sholat dhuhur.
3
Sikap siswa diluar kelas
Sikap siswa diluar kelas banyak yang belum bisa diatur dan kurang baik. Seperti banyak yang tidak memakai sepatu saat keluar kelas, saling berbicara kotor serta saling memanggil nama temannya dengan nama orang tua sebagai ejekan.
4
Kesiapan sebelum
Untuk
kesiapan
sebelum
pembelajaran
pembelajaran dimulai
dimulai, siswa tidak ada kesiapan sama sekali. Karena jika guru belum berada didalam kelas, siswa berada diluar kelas dan bahkan ada yang bermain di kelas lain. Saat dikelas pun siswa masih asik dengan berbicara sendiri tanpa megeluarkan buku pelajaran jika tidak di perintahkan.
5
Budaya 3S (senyum,
Di SMP Hang Tuah 1 memang menerapkan
sapa, salam)
budaya 3S,bahkan disetiap dinding sekolah terdapat poster budaya 3S. Hanya saja, ada beberapa
siswa
yang
menerapkan budaya 3S.
masih
belum
6
Budaya 5K (kebersihan,
Di sekolah ini memang sudah menerapkan
kedisiplinan, kesehatan,
budaya 5K, hanya saja para siswa ada yang
keindahan, kesopanan)
belum menerapkannya. Pada kebersihan, terlihat bahwa pada SMP HANG TUAH 1 SURABAYA memiliki halaman yang bersih dan bahkan asri. Hanya saja, untuk kelasnya sendiri kurang adanya keasadaran bagi siswa untuk menjaga kebersihan, Dan untuk kedisiplinan terdapat guru BK yang selalu melihat dan mengawasi kedisiplinan para muridnya.
Untuk
kesehatan,
sekolah
menyediakan ruang UKS yang lengkap. Sedangkan untuk keindahan sudah terlihat didepan sekolah terdapat kolam kecil dengan air pancurnya serta kandang burung lovebird. Sedangkan untuk kesopanan, pada guru, staff dan pekerja lainnya sangat sopan tetapi untuk siswa masih kurang diterapkan.
Simpulan : Berdasarkan hasil pengamatan saya di SMP HANG TUAH 1 SURABAYA, sekolah ini memiliki budaya setiap pagi yaitu bersalaman dengan bapak ibu guru. Selain itu sebelum dilakukan kegiatan belajar-mengajar akan dilakukan doa bersama yang dilakukan perwakila siswa menggunakan pengeras suara. Untuk keadaan sekolah sendiri sangat asri, bersih dan nyaman. Guru-guru serta staffnya pun sangat ramah dan baik. Hanya saja untuk siswanya masih banyak yang tidak memperhatikan aturan serta melanggar aturan. Sehingga banyak siwa yang tidak bisa dikendalikan. Seperti sering berbicara kotor, berjalan-jalan keluar kelas saat jam pelajaran, dll. Di sekolah ini juga diterapkan budaya 3S dan 5K. Hanya saja ada beberapa yang belum dapat menerapkannya dengan baik. Untuk sekolah sendiri
memiliki berbagai macam fasilitas yang lengkap dalam hal kesehatan, kebersihan, dll. Bahkan untuk siswa yang meiliki bakat ataupun minat, sekolah ini juga menyediakan berbagai macam ekstrakulikuler.
2. Kompetensi Dasar Pendidik a. Kompetensi Pedagogik No
Aspek Yang Diminati
1
Penguasaan
Deskripsi Hasil Pengamatan
karakteristik Pendidik dapat memahami karakteristik
peserta didik, dan aspek peserta didik sehingga dapat memahami fisik,
moral,
sosial, keseluruhan kepribadian siswa dengan
kultural, emosional, dan segala latar belakang dan interaksi dengan intelektual. 2
lingkungannya.
Penguasaan teori belajar Pendidik dapat menguasai berbagai metode dan
prinsip-prinsip maupun
pembelajaran mendidik.
pendekatan
dalam
proses
yang pembelajaran. Karena terkadang pendidik mendekati langsung kepada siswa yang belum memahami ataupun tidak mengerti tentang pelajaran yang di jelaskan.
3
Pengembangan kurikulum Guru kelas dapat menyesuaikan dengan sesuai dengan bidangnya perkembangan kurikulum yang sesuai di sebagai guru kelas.
matematika. Terlihat dari buku paket serta materi yang di berikan guru kepada siswa. Hanya saja dari cara mengajarnya masih menggunakan ktsp.
4
Penyelenggaraan pembelajaran mendidik.
Dalam
penyelenggaraan
pembelajaran
yang pendidik menjelaskan materi serta memberi kesempatan
bagi
setiap
siswa
untuk
menjawab pertanyaan tersebut di depan kelas.
5
Pemanfaatan
teknologi Dalam pemanfaat teknologi pendidik tidak
informasi dan komunikasi menggunakannya dalam pembelajaran.
dikarenakan
menurut
pendidik, siswa lebih dapat menerima pembelajaran matematika jika dijelaskan secara
langsung.
Pendidik
hanya
menggunakan mikrofon agar suaranya dapat terdengar ke siswa yang duduk didaerah belakang. 6
Pemfasilitasan
Pendidik kurang memberi pemfasilitasan
pembangunan
potensi pembangunan potensi kepada peserta didik.
peserta
didik
untuk Karena pendidik hanya terfokus kepada
mengaktualisasikan berbagai
siapa yang ingin dan akan mengerjakan
potensi
yang soal.
dimiliki. 7
Komunikasi secara efektif, Pendidik memberikan komunikasi secara empatik,
dan
santun efektif, empatik, dan santun kepada peserta
dengan peserta didik.
didik. Hanya saja pendidik memerlukan alat bantu seperti mikrofon dikarenakan suara pendidik rendah.
8
Penyelenggaraan penilaian Benar, pendidik memberikan penilaian dan dan evaluasi proses dan evaluasi proses dan hasil belajar. hasil belajar.
9
Pelaksanaan
tindakan Untuk pelaksanaan tindakan reflektif dalam
reflektif untuk peningkatan peningkatan kualitas pembelajaran.
kualitas
pembelajaran
dirasakan masih kurang karena guru tidak memberi inovatif apapun saat mengajar.
Simpulan : Pendidik menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mampu menguasai karakteristik peserta didik saat mengajar. Dalam proses pembelajaran, pendidik cukup baik dalam komunikasi terhadap siswanya seperti memberi kesempatan bagi siswa untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan. Hanya saja untuk inovasi pembelajaran, setidaknya pendidik diharapkan lebih berkreasi lagi agar siswa yang diajarkan matematika tidak bosan sehingga dapat mengganggu aktifitas belajar. b. Kompetensi Kepribadian No
Aspek Yang Diamati
1
Kesesuaian ucapan dan Pendidik berbicara sopan dan bertutur kata tindakan dengan norma.
Deskripsi Hasil Pengamatan
santun menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2
Penampilan diri sebagai Pendidik dapat berpenampilan yang sopan, pribadi yang lebih baik santun dan teladan
dapat bagi
dan
rapi
saat
melaksanakan
menjadi pembelajaran sehingga dapat menjadi contoh peserta dan teladan yang baik bagi siswanya.
didik. 3
Penampilan diri sebagai Pendidik memiliki pribadi yang rendah hati pribadi yang berwibawa, dan berwibawa. Pendidik juga terlihat sangat rendah hati, dan memiliki percaya diri saat memberi pelajaran pada rasa percaya diri.
4
setiap siswanya.
Etos kerja dan tanggung Pendidik memiliki etos kerja yang baik. jawab.
Pendidik adalah pribadi yang bertanggung jwab terhadap apa yang beliau jelaskan kepada siswanya.
Simpulan : Pendidik memiliki sikap rendah hati dan penampilan berwibawa dengan menunjukkan sikap saling bertegur sapa ketika bertemu. Pendidik juga termasuk pribadi sabar dan memiliki rasa tanggung jawab. Pendidik juga menjaga tutur katanya karena, pendidik sebagai teladan bagi peserta didiknya. Sehingga pendidik tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang tidak baik ketika berkomunikasi dengan peserta didiknya. Pendidik di kelas menggunakan Bahasa Indonesia ketika proses pembelajaran, agar peserta didik dapat menerima pelajaran dengan baik. c. Kompetensi Sosial No
Aspek Yang Diamati
1
Sikap
inklusif
objektif,
Deskripsi Hasil Pengamatan
bertindak Pendidik memiliki sikap inklusif dalam
serta
tidak bertindak
diskriminatif
objektif,
serta
tidak
karena diskriminatif terhadap perbedaan jenis
pertimbangan jenis kelamin, kelamin, ras, kondisi fisik, latar belakang agama, ras, kondisi fisik, keluarga serta sosial ekonomi. latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. 2
Komunikasi secara efektif, Komunikasi dapat berjalan secara efektif, empatik, dan santun dengan empatik, dan santun dengan sesama sesama
pendidik,
tenaga pendidik, tenaga kependidikan, orang tua
kependidikan, orang tua dan serta masyarakat. masyarakat. 3
Adaptasi di tempat bertugas Pendidik
dapat
beradaptasi
dengan
di seluruh wilayah Republik siapapun sehingga pendidik dapat dekat Indonesia
yang
memiliki dengan berbagai siswa yang berasal dari
keragaman sosial budaya.
wilayah manapun di Inodonesia.
4
Komunikasi
dengan Pendidik tidak pernah putus
untuk
komunitas profesi sendiri berkomunikasi dengan komunitas profesi dan profesi lain secara lisan lewat SMS, chat WA atau pun telfon dan tulisan atau bentuk lain.
bahkan secara lisan saat membahas tentang perkembangan peserta didik.
Simpulan : Pendidik dapat beradaptasi dengan baik kepada siapapun termasuk dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat. Pendidik juga dapat bersikap objektif dan menghargai orang lain baik itu berbeda ras, suku, agama, maupun suku bangsa dan status sosial ekonomi. Karena belajar keberagaman budaya tiap suku bangsa itu menyenangkan dan menambah banyak wawasan. Komunikasi yang terjalin dengan baik dapat menambah teman maupun saudara. Diera yang modern saat ini pendidik tidak hanya berkomunikasi ketika bertatap muka tetapi juga melalui media social seperti WA, SMS, dll.
3. Pemahaman Peserta Didik No
Aspek Yang Diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
1
Identifikasi karakeristik belajar Peserta didik memiliki karakteristik setiap peserta didik di kelas.
belajar yang berbeda. Ada yang mudah memahami pelajaran dan ada yang sulit untuk memahami pelajaran yang
diterangkan
oleh
pendidik
karena beberapa faktor misanya kelas yang tidak bisa terkondisikan. 2
Pemberian
kesempatan
yang Pendidik
kurang
memberi
sama kepada peserta didik untuk kesempatan yang sama bagi peserta berpartisipasi
aktif
dalam didik yang dapat berperan aktif dalam
pembelajaran.
pembelajaran.
Karena
pendidik
hanya memberi kesempatan bagi siswa yang ingin untuk mengerjakan soal matematika didepan. 3
Pengaturan kelas untuk memberi Pada peraturan kelas,
diadakan
kesempatan belajar yang sama sistem rolling untuk tempat duduk pada semua peserta didik dengan dan diberi aturan bahwa laki-laki kelainan fisik dan kemampuan akan duduk bersama perempuan. belajar yang berbeda.
Agar perseta didik dapat dapat saling beradaptasi dan merasa adil serta mealtih percaya diri mereka.
4
Identifikasi
penyebab Walaupun sudah diberikan system
penyimpangan perilaku peserta rolling pada tempat duduk tetapi didik untuk mencegah agar tidak siswa tetap duduk berkelompok. merugikan peserta didik lainnya.
Yang mulanya perempuan dengan laki-laki maka akan berpindah tempat
menurut kelompoknya. Sehingga hal ini dapat membuat kegaduhan dan kelas semakin tidak kondusif. 5
Pengembangan
potensi
dan Pengembangan potensi peserta didik
mengatasi kekurangan peserta dapat dikembangkan di sekolah ini didik.
melalui
ekstrakulikuler
menurut
bakat dan minat yang miliki dan diinginkan oleh setiap siswa.
Simpulan : Karakteristik belajar peserta didik sangat beraneka ragam. Pendidik dapat memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik agar dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Setiap karakter peserta didik memang beraneka ragam. Ditunjukkan dengan peserta didik yang aktif dalam menjawab soal-soal yang diberikan oleh pendidik, dan ada pula peserta didik yang ingin diperhatikan dengan menunjukkan sikap gaduh di dalam kelas. Karena kurangnya perhatian orang tua ataupun adanya masalah dirumah yang dibawa disekolah. Dan sekolah memberikan kesempatan penuh agar peserta didik yang memiliki kecerdasan dibidang non akademik dapat disalurkan melalui ekstrakulikuler yang ada di sekolah.
PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN
Nama Guru
: SRI YUNIARSIH S.Pd
Nama Sekolah
: SMP HANG TUAH 1 SURABAYA
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Pokok/ sub pokok bahasan
: BILANGAN PECAHAN
Kelas
: VII
Semester
: 1
Tahun pelajaran
: 2018-2019
Petunjuk pengamatan 1. Amatilah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru mulai awal sampai akhir pembelajran. 2. Catatlah dan uraikan hasil pengamatan dalam kolom deskripsi hasil pengamatan saudara. 3. Buatlah kesimpulan dari pengamatan saudara.
NO
Aspek Yang Diamati
1
Persiapan a. Persiapan
ruang
media pembelajaran
Deskripsi Hasil Pengamatan
kelas, Persiapan ruang kelas terlihat kurang rapi dan bersih. Serta untuk media pembelajaran
terlihat
membawa mikrofon sendiri.
pendidik
b. Pemeriksaan kesiapan siswa Pendidik kurang memeriksa kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran. Karena masih banyak siswa yang tidak mengeluarkan bukunya saat guru sudah memasuki ruang kelas. Bahkan banyak
siswa
yang
belum
mengerjakan tugas rumahnya saat itu. 2
MEMBUKA PELAJARAN a. Penyampaian yang
akan
kompetensi Pendidik memberi gambaran tentang dicapai
rencana
dan materi yang akan dibahas. Tetapi
kegiatan dikarena pendidik dihari sebelumnya
pembelajaran
ijin
kerja,
memberikan
sehingga siswa
pendidik
tugas
untuk
dikerjakan dirumah. b. Pemberian Apersepsi
Pendidik
memberikan
apersepsi
ditengah-tengah pembelajaran saat siswa mengerjakan soal. Jadi pendidik juga secara langsung menumbuhkan semangat
siswa
agar
ikut
maju
kedepan untuk mengerjakan soal. 3
INTI PEMBELAJARAN
Pembahasan dan penilaian tugas bilangan pecahan
a. Penguasaan materi
Untuk penguasaan materi banyak sekali siswa yang yang lupa ataupun belum paham dengan materi ini sehingga beberapa ada yang belum mengerjakan atau memiliki kesalahan dalam pengerjaan banyak.
b. Kaitan
materi
pengetahuan
dengan Pendidik memberikan berbagai jenis
lain
yang cara untuk menyelesaikan soal kepada
relevan
siswanya.Sehingga
siswa
tidak
kesulitan. c. Kaitan
materi
dengan Pendidik tidak menjelaskan materi
realitas kehidupan siswa
yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
d. Kesesuaian
pembelajaran Kesesuaian
pembelajaran
dengan kompetensi yang kompentensi akan dicapai
yang
dengan
dicapi
belum
sesuai. Karena disaat membahas soal 1-7 hanya 1-4 yang terjawab dan langsung idpindah ke bab lainnya.
e. Kesesuaian
pembelajaran Pendidik
dengan
tingkat materi
perkembangan siswa
menjelaskan pecahan
dari
dasar
sampai
ke
penjumlahan dan pengurangan pada pecahan.
f. Kegiatan yang
pembelajaran Pendidik
berorientasi
siswa
memberikan
suatu
pada permasalahan kepada peserta didiknya untuk mencari dan memberikan solusi dalam pemecahan masalah tersebut. Seperti tugas yang diberikan tersebut.
g. Pengelolaan waktu
Pendidik memiliki pengolahan waktu yang kurang baik. Karena pada saat di kelas 7C, saat beberapa siswa tidak mengerjakan PR, pendidik memberi waktu siswa tersebut 1 jam untuk mengerjakan. Sedangkan waktu tidak cukup sampai bel berbunyi.
h. Penggunaan
media
dan Dalam penggunaan media, pendidik
sumber belajar
masih
kurang.
Karena
menurut
pendidik siswa cenderung lebih faham jika
dijelaskan
dengan
metode
ceramah dan langsung. i. Pelibatan
siswa
penggunaan
media
dalam Siswa ikut terlibat dalam hal ini. dan Karena siswa melakukan pembahasan
sumber belajar
soal bersama dengan pendidik agar mengetahui mana yang benar dan salah.
j. Penggunaan bahasa lisan
Pendidik menggunakan bahasa lisan saat
mengajarkan
pendidikan
matematika. k. Penggunaan bahasa tulis
Pendidik mencatatkan materi dengan ringkas dipapan tulis agar siswa paham dengan langkah-langkah yang tepat
untuk
menyelesaikan
soal
tersebut. l. Penggunaan bahasa isyarat
Pembelajaran menggunakan bahasa isyarat,
seperti
saat
pendidik
mengangkat tangannya untuk diam. Maka semua siswa akan diam. m. Pemantauan belajar
kemajuan Pendidik selalu berkeliling untuk mengetahui sampai mana pemahaman siswanya. Sehingga jika ada yang tidak paham maka akan dijelaskan lagi oleh pendidik.
n. Pelaksanaan evaluasi akhir
Pendidik mengadakan analisis soal untuk mengetahui seberapa paham tentang materi yang telah diajarkan.
o. Pengajuan pertanyaan
Pendidik memberikan evaluasi akhir dengan memberi kan pertanyaan pada siswanya dan menyuruh siswanya untuk mengerjakan ke depan.
p. Pemberian reinforcement
Pendidik
tidak
memberikan
penjelasan ulang terhadap materi yang diberikan. 4
PENUTUPAN PEMBELAJARAN a. Penyusunan rangkuman dan Setelah simpulan melibatkan siswa
materi
dengan pembahasan
tersampaikan
terselesaikan
dan
peserta
didik tidak diarahkan untuk membuat kesimpulan dari apa yang dibahas.
b. Pemberian pengayaan dan Tidak ada pemberian pengayaan dan tindak lanjut
tindak lanjut sesuadah pembelajaran yang dilaksanaka oleh pendidik.
c. Pemberian informasi pada Pendidik tidak memberikan informasi siswa
untuk
berikutnya
pertemuan pada
siswa
selanjutnya.
untuk
pertemuan
Simpulan : Berdasarkan hasil pengamatan di kelas 7 diawal sebelum proses pembelajaran dimulai, pendidik mengucapkan salam telebih dahulu kepda peserta didik. Lalu pendidik memeriksa kesiapan peserta didik sebelum memulai pelajaran. Pendidik mengkondisikan kelas agar kondusif saat proses pembelajran dimulai. Dalam penyampaian materi pendidik menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar agar peserta didik dapat dengan mudah menerima materi yang telah disampaikan pendidik. Pendidik kurang baik dalam mengelola waktu sehingga semua materi tidak tersampaikan dengan baik dan analisis soalnya sebagai bahan pengayaan peserta didik tidak dapat terselesaikan sesuai waktu. Sehingga menyebabkan siswa lainnya bermain sendiri dan tidak memperhatikan pendidik yang tengah menjelaskan didepan. Suasana kelas pun menjadi semakin tidak kondusif karena hal itu. Pada kegiatan penutup pendidik tidak membuat kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan dan hanya memberikan tugas dirumah. Serta pendidik tidak menjelaskan rancangan pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan selajutnya.
REFLEKSI HASIL PROSES PEMBELAJARAN
No
Aspek Yang Diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
1
Mengidentifikasi kesalahan dan Kesalahan dan kekuranagn selalu ada kekurangan pada masing-masing dalam proses pembelajaran. Berikut indikator (persiapan, membuka, adalah beberapa kekurangan dari hasil inti, proses
dan
menutup
pelajaran) observasi yaitu, pengaturan waktu
pembelajaran
dilakukan oleh guru
yang yang tidak sesuai, kelas yang kurang kondusif, pesarta didik yang sulit untuk dikendalikan serta kurangnya media
pembelajaran
yang
dapat
menarik minat belajar peserta didik. 2
Menganalisis hasil pengamatan Pada
pembukaan
awal
pendidik
pada masing-masing indikator mengawali dengan salam, kemudian proses pembelajaran
dilanjut
dengan
mengabsen
dan
setelah itu mengajak peserta didik untuk membahas berbagai macam soal matematika yang diberikan pendidik. 3
Mengaitkan hasil analisis dengan Pendidik menganalisis dengan cara teori pembelajaran
mengevaluasi menggunkan sebuah soal. Pendidik menggunakan cara tersebut agar pendidik mengetahui sampai mana potensi yang dimiliki peserta didik.
4
Mendiskusikan dengan guru kelas Guru dan pembimbing
kelas
kepada mengetahui
selalu
berkonsultasi
pembimbing tingkat
untuk pemahaman
peserta didiknya agar peserta didik mendapatkan kesempatan belajar yang sama. 5
Menyimpulkan
Setiap pendidik setelah memberikan materi pati terdapat kekurangan atau masalah
yang
observasi
dialami.
memudahkan
memecahkan
dan
Sehingga dapat
menyelesaikan
masalah. 6
Memberikan
solusi
berdasar kajian teori
perbaikan Seorang pendidik akan melakukan review
untuk
melihat
kembali
bagaimanan siswa terhadap materi tersebut sebalum melanjutkan ke materi yang baru.