LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA BLOK RS UJI DEOKSIHEMOGLOBIN DAN HEMOGLOBIN
Disusun oleh Kelompok A1:
Cantya Dhea Ramadhanty
1710211019
Dhea Faizia Tasya
1710211073
Andi Salsabilah
1710211086
Ravania Rahadian Putri
1710211096
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019
1
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3 1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................... 3 1.2 TUJUAN .............................................................................................................. 3 BAB II DASAR TEORI............................................................................................... 4 2.1 DARAH ................................................................................................................ 4 2.2 HEMOGLOBIN ................................................................................................... 6 BAB III METODE PERCOBAAN ............................................................................ 8 3.1 UJI OKSIHEMOGLOBIN DAN DEOKSIHEMOGLOBIN ............................. 8 3.2 UJI ASAM .......................................................................................................... 8 BAB IV DATA DAN HASIL PERCOBAAN ............................................................ 9 4.1 UJI OKSIHEMOGLOBIN DAN DEOKSIHEMOGLOBIN ............................. 9 4.2 UJI ASAM .......................................................................................................... 9 BAB V KESIMPULAN ............................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11 LAMPIRAN................................................................................................................ 12
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan suplai O2 untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan CO2 sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut. Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 dilakukan agar proses respirasi sel terus berlangsung. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Hemoglobin merupakan protein yang terdapat di dalam sel darah merah (SDM) dan berfungsi untuk mengikat dan membawa oksigen dari pari-paru ke seluruh jaringan tubuh, mengikat dan membawa CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru- paru, memberi warna merah pada darah dan mempertahankan keseimangan asam basa dari tubuh. Hemoglobin merupakan protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat pada gugus prostetik heme. Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin teroksigenasi atau oksihemoglobin (HbO2), sedangkan hemoglobin tang telah melepaskan oksigen disebut deoksihemoglobin (Hb). Hemoglobin juga dapat mengikat gas hasil pembakaran yang tidak sempurna yaitu karbonmonoksida (CO) dan disebut karbonmonoksida hemoglobin (HbCO). Ikatan Hb dengan CO 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb dengan oksigen dan akibatnya Hb tidak dapat lagi mengikat, membawa, dan mendistribusikan oksigen ke jaringan. Dalam keadaan lain, hemoglobin tidak dapat mengikat oksigen disebut methemoglobin (MetHb). Dalam bentuk ini Hb kehilangan fungsinya yang amat penting. Beberapa derivate dari Hb, misalnya oksiHb, Hb, dan HbCO dapat dibedakan dengan melakukan pengenceran, dan pada pengenceran ini oksiHb terlihat berwarna merah kekuning-kuningan, Hb berwarna merah kecoklatan dan HbCO berwarna merah terang (carmine tint).
1.2 Tujuan Praktikum Untuk
membuktikan
hemoglobin
dapat
mengikat
oksigen
membentuk
oksihemoglobin (HbO2) dan dapat terurai kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin (Hb). Untuk memperlihatkan bahwa CO dapat mengikat hemoglobin menjadi HbCO. 3
BAB II DASAR TEORI 2.1 Darah
Gambar 1. Komposisi darah Darah tersusun dari plasma dan berbagai sel. Sebagian protein plasma yang terdapat dalam bagian plasma darah mempunyai keaneka ragaman dan sifat-sifat, fungsifungsi yang menarik. Protein yang paling banyak dalam plasma darah adalah albumin serum, ia bertugas sebagai protein trasfor bagi asam bebas fungsinya yang sangat penting adalah untuk mempertahankan tekanan emosa darah terhadap emosa jaringan. Sel darah putih akan dibahas dalam tiga kelompok; granulosit,monosit, dan limfosit. Granulosit yang juga dikenal sebagai leukosit polimorfonuklear karena yang nukleusnya yang multilobuler mengandung sejumlah lisosom serta granul (vesikel sekresi) dan dibagi menjadi tiga kelompok. Tiga kelompok ini neutrofil, basofil, dan eosifil. Dibedakan berdasarkan morfologinya dan sifat –sifat granulanya ketika diwarnai. y-globulin merupakan protein serum kedua dalam kelimpahan protein ini bekerja sebagai anti bodi yang membentuk suatu sistem pembelahan terhadap protein asing dan antigen-antigen lain y-globulin spesifik.ini merupakan dasar untuk kekebalan terhadap tetanus polio dipteri dan banyak penyakit lain. Keberhasilan pengebalan berganda membuktikan bahwa banyak anti bodi berbeda–beda dalam bagian y-globulin dari darah normal. Anti bodi bereaksi dengan antigen untuk membentuk presifitin komplekstak larut.
4
Sel darah merah memiliki fungsi utama yang relatif sederhana dan terdiri atas fungsi untuk menyampaikan oksigen kepada jaringan dan membantu mengeluarkan karbon dioksida serta proton yang terbentuk oleh metabolisme jaringan. Darah beredar dalam suatu sistem pembuluh yang pada hakekatnya tertutup, darah terdiri dari atas unsurunsur padat, yaitu eritrosit, leukosit sertsatrombosit, yang tersuspensi didalam media, cair yang disebut plasma. Sebagaimana ditunjukkan di bawah, darah khususnya plasma mempunyai banyak fungsi yang mutlak penting untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Begitu darah membeku (mengalami koagulasi) fase cair yang tertinggi dinamakan serum. Serum sudah tidak lagi mengandung faktor pembekuan (termasuk fibrinogen) yang normalnya terdapat didalam tetapi sudah dipakai dalam proses koagulasi, dalam keadaan normal tidak ditemukan di dalam plasma. Fungsi darah terdiri atas: Sebagai alat pengangkut yaitu: -
Mengambil O2/zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
-
Mengangkat CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
-
Mengandung zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan diedarkan dibagikan keseluruh jaringan atau alat tubuh.
-
Mengatur/mengeluarkan untuk
zat-zat
yang
tidak
berguna
bagi
tubuh
dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.
Sebagai pertukaran tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan membinasakan tubuh dengan perantaraan leokosit,antibodi atau zat-zat anti
racun.
Menyebarkan panas keseluruh tubuh Suatu jaringan tubuh dapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah, warna merahnya itu keadannya tidak tetap tergantung pada banyaknya O2 dan CO2 didalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua. Adanya O2 dalam darah diambil dengan jalan bernapas dan saat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau metabolisme dalam tubuh. Dalam selamanya beredar didalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung dan selama darah berada dalam pembuluh maka akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia menjadi beku.pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan kedalam darah
5
tersebut sedikit obat anti pembekuan atau sitrat natrikus. Dan keadaan ini sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah. Sekitar 8% dari berat tubuh kita adalah darah. Darah terdiri dari bagian cair (plasma) dan komponen-komponen seluler, eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih ) dan trombosit. Fungsi primernya adalah untuk mengangkut oksigen dan metabolit ke sel dan mengangkut CO2 dan hasil-hasil limbah keluar. Pengetahuan tentang diferensiasi sel darah, memberikan faktor-faktor yang mungkin bermanfaat dalam pengobatan dan juga memiliki implikasi bagi pemahaman dan pertumbuhan abnormal sel darah (misalnya leukimia). Seperti halnya eritropoetik, sebagian besar faktor pertumbuhan yang berhasil diisolasi adalah glikoprotein, bekerja sangat aktif secara infifo serta in vitro, mengadakan interaksi dengan sel sasarannya lewat reseptor permukaan sel yang spesifik, dan akhirnya (lewat sinyal intra seluler) mempengaruhi ekspresi gen yang dengan cara demikian akan meningkatkan diferesiasi.
2.2 Hemoglobin Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah (SDM) dan berfungsi antara lain untuk :
Mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
Mengikat dan membawa CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru.
Memberi warna merah pada darah
Mempertahankan keseimbangan asam-basa dari tubuh
Gambar 2. Fungsi Hemoglobin
6
Hemoglobin merupakan protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat pada gugus prostetik hem dan keseluruhannya mempunyai berat molekul 64.450 Dalton. Darah mengandung 7,8 sampai 11,2 mMol hemoglobin monomer/L (12,6 sampai 18,4 gram/dL), tergantung pada jenis kelamin dan umur individu. Hemoglobin merupakan protein tetramer yang dapat mengikat 4 atom oksigen per tetramer (satu pada tiap subunit hem), atom oksigen terikat pada atom Fe2+, yang terdapat pada hem, pada ikatan koordinasi ke 5. hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin teroksidasi atau oksihemoglobin (HbO2), sedangkan hemoglobin yang sudah melepaskan oksigen disebut deoksihemoglobin (Hb). Hemoglobin juga dapat mengikat suatu gas hasil pembakaran yang tidak sempurna yaitu karbonmonoksida (CO) dan disebut karbonmonoksida hemoglobin (HbCO). Ikatan Hb dengan CO ini 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb dengan oksigen, dan akibatnya Hb tidak dapat lagi mengikat, membawa dan mendistribusikan oksigen ke jaringan. Dalam keadaan lain, muatan Fe yang terdapat pada pusat hem dapat menjadi Fe3+. Hal ini dapat terjadi karena oksidasi oleh senyawa-senyawa pengoksidasi. Hemoglobinnya disebut hemoglobin teroksidasi atau methehemoglobin (MetHb) atau Hb (Fe3+). Dalm bentuk ini Hb tidak dapat mengikat oksigen atau kehilangan fungsinya yang amat penting. Beberapa derivat dari hemoglobin, misalnya oksiHb, Hb, HbCO dapat dibedakan dengan melakukan pengenceran, dan pada pengenceran ini OksiHb terlihat berwarna merah kekuning-kuningan, Hb berwarna merah kecoklatan dan HbCO berwarna merah terang (carmine tint). Reaksi yang terjadi pada hemoglobin : a. Reaksi oksihemoglobin Hb + O2
HbO2
b. Reaksi reduksi O2 (deoksihemoglobin) HbO2
Hb + O2
c. Reaksi dengan gas CO Hb + CO
COHb (karbon monoksida hemoglobin)
7
BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Uji Oksihemoglobin dan Deoksihemoglobin 3.1.1 Alat dan Bahan Alat : Tabung reaksi Pipet Erlenmeyer 250 mL Tabung, selang, tutup klep
Bahan : Suspensi Pereaksi stokes Aquades EDTA/heparin
3.1.2 Prosedur A. Oksihemoglobin 1. Campurkan 2ml darah + 6 ml aquades dalam tabung reaksi 2. Kocok hingga homogen 3. Amati warna dari oksihemoglobin yang terbentuk 4. Bagi larutan tersebut kedalam dua tabung reaksi, dengan masing-masing tabung berisi 3 mL B. Deoksihemoglobin 1. Teteskan pereaksi stokes 3-4 tetes pada salah satu tabung reaksi 2. Kocok hingga homogen 3. Amati perubahan warna dari deoksihemoglobin yang terbentuk 3.2 Uji Asam 3.2.1 Alat dan Bahan Alat : Tabung reaksi Pipet Erlenmeyer 250 mL Selang, tutup klep
Bahan : Suspensi Pereaksi stokes Aquades EDTA/heparin
3.2.2 Prosedur 1. Tambahkan 5,5 mL aquades kedalam 0,5 mL suspense darah 2. Bagi menjadi dua tabung, masing-masing tabung 3 mL 3. Tambahkan asam pada salah satu tabung 4. Kocok hingga homogeny 5. Perhatikan warna yang terbentuk, bandingkan dengan tabung tanpa asam.
8
BAB IV DATA DAN HASIL PERCOBAAN 4.1 Uji Oksihemoglobin dan Deoksihemoglobin Dalam keadaan tereduksi, Fe dalam Hb dapat mengikat O2 menjadi HbO2 Hb(Fe2+)
+
Deoksihemoglobin
Hb(Fe2+)O2
O2 Oksigen
Oksihemoglobin
HbO2 akan melepas O2 pada penambahan pereaksi stokes. A. Oksihemoglobin BAHAN TABUNG 1 Suspensi darah 1mL Akuades 5mL Hasil warna yang terbentuk Merah Terang B. Deoksihemoglobin BAHAN
TABUNG
1 Hasil percobaan Oksihemoglobin 3mL Stoke 2mL + 2 tetes NH4OH Hasil warna yang terbentuk Merah terang KOCOK KUAT-KUAT Hasil warna yang terbentuk Merah terang
2 3mL 3-4 tetes Merah kecokelatan Merah kecokelatan
4.2 Uji Asam Bila HbO2 direaksikan dengan asam akan terbentuk hematin asam bewarna coklat, dan terurai deoksi Hb. Keseimbangan HbO2 dalam kisaran pH darah = 7,35-7,55 HbO2 + H+ HbH+ + O2 BAHAN Suspensi darah (0,5 mL darah + 5,5 mL aquades) Asam Hasil warna yang terbentuk
TABUNG 1 3mL
2 3mL
1 mL Merah kehitaman
Merah kecoklatan
9
BAB V KESIMPULAN A. Uji Oksihemoglobin dan Deoksihemoglobin Hemoglobin dapat mengikat oksigen dan melepasnya dengan mudah. Pada percobaan kali ini haemoglobin dengan mengikat O2 sehingga terbentuk warna merah muda pada percobaan pertama. Pada percobaan kedua diberikan pereaksi stokes (FeSO4) Dalam keadaan tereduksi, Fe dalam hemoglobin dapat mengikat O2 menjadi HbO2 yang dapat melepaskan O2 sehingga terbentuk warna merah pekat (kecoklatan) . B. Uji Asam Pada kondisi asam dimana, pH <7,35 akan melepaskan Hb dari O2 lalu terbentuk hematin asam sehingga terbentuk warna merah kecoklatan.
10
Daftar Pustaka 1. Bagian Biokimia. FKUI.2001. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Jakarta : Widya Medika 2. Hardjasasmita, Pantjita. 2006. Ikhtisar Biokimia Dasar A. Jakarta : Balai Penerbit FKUI 3. Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 4. Sadikin, Muhammad., 2001, Biokimia Darah, Widya Medika; Jakarta. 5. Guyton, Arthur C., 2006, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi II, Buku Kedokteran EGC; Jakarta. 6. Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. 2010. Ganong’s Review of Medical Physiology: gas Transport dan pH dalam Paru. 23rd. United States: Mc Graw Hill. 7. Girindra, A. 1986. Biokimia I. Gramedia, Jakarta. 8. Lehninger, A. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Erlangga, Jakarta
11
LAMPIRAN
Uji oksihemoglobin dan deoksihemoglobin
Uji Asam
12