Laporan Ko Smt 1.docx

  • Uploaded by: iqbal maulana
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Ko Smt 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 27,919
  • Pages: 156
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN I I.

Judul Percobaan :“LEMAK-LEMAK HIDROLISIS→DARI SARI SABUN

II.

Tujuan Percobaan: Untuk mengetahui adanya perubahan warna dari pengeceran air sabun denagn air.

III.

Dasar Teori

:

lemak merupakn zat gizi yang sangat penting dan dibutuhkan dalam susunan makakan manusia dan hewan. Karena itu konsumsi lemak dapat menyediakan asam lemak esensial yang berperan penting dalam system hormone. Lemak merupakn sumber energy yang besar (1 gram= 36 joule). Dan lemak biasanya diartikan senyawa yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik, seperti:benzene, ester dan klorofrom. Lemak juga merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang dicirikan oleh sifat kelarutannya. Pada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut dalam alkohol, dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton, serta pelarut non polar lainnya. Lipid adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar atau semi polar seperti eter dan kloroform. Lemak dan minyak merupakan salah satu bagian dari lipid disamping jenis yang lain, seperti prostaglandin, fosfolipid, terpenoid, steroid, dan lain-lain (Keenan, 1991). Lemak dan minyak merupakan trigliserida atau triester gliserol. Lemak dan minyak mempunyai struktur dasar yang sama, biasanya dibedakan berdasarkan titik lelehnya. Titik leleh tersebut bergantung pada panjangnya rantai hidrokarbon dan adanya ikatan rangkap antara atom karbon asam lemak penyusunnya. Minyak kaya akan asam lemak tak jenuh sehingga berbentuk cair sedangkan lemak berbentuk padat pada suhu kamar. Lemak umumnya berasal dari hewan sedangkan minyak 1

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 umumnya berasal dari tumbuhan, seperti minyak jagung, minyak zaitun, minyak wijen, dan lain-lain. Asam-asam lemak dapat diperoleh dari lilin (waxes), misalnya lilin lebah. Dalam hal ini, asam lemak diesterkan dengan suatu alkohol sederhana berantai-panjang. Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat dalam alam merupakan trigliserida campuran-artinya, ketiga bagian asam lemak dari gliserida itu tidaklah sama (Riawan, 1990). Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karna jika dibiarkan kedua larutan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya, minyak dalam soda kue akan membentuk emulsi yang stabil karna aasam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan sehingga tetes-tetes minyak menjadi tersebar seluruhnya. Lemak/minyak dapat terhidrolisis, lalu menghasilkan asam lemak dan gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja biasadilakukan dengan penambahan basa kuat, seperti NaOH dan KOH, Melalui pemanasan dan mengghasilkan gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak oleh alkali disebut reaksi penyabunan atau saponifikasi. Lemak/minyak merupakan asam karboksilat/asam alkanoat jenuh alifatis (tidak terdapat ikatan rangkap C=C dalam rantai alkilnya, rantai lurus, panjang tak bercabang) dengan gugus utama –COOH dalam bentuk ester/gliserida yaitu sesuatu jenis asam lemak atau beberapa jenis asam lemak dengan gliserol suku tinggi (Yulianto, 2011). Begitu banyak fungsi dari lemak itu sendiri, diantaranya adalah sebagai pembangun sel. Lemak adalah bagian penting dari membran yang membungkus setiap sel di tubuh kita. Tanpa membran sel yang sehat, bagian lain dari sel tidak dapat berfungsi : 1. Sumber energi. Lemak adalah makanan sumber energi yang paling efisien. Setiap gram lemak menyediakan 9 kalori energi, sedangkan karbohodrat dan protein memberi 4 kalori.

2

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 2.

Melindungi organ. Banyak organ vital seperti ginjal, jantung, dan usus dilindungi oleh lemak dengan memberinya bantalan agar terhindar dari luka dan menahan agar tetap pada tempatnya.

3. Pembangun hormon. Lemak adalah unsur pembangun sebagian senyawa terpenting bagi tubuh, termasuk prostaglandin, senyawa semacam hormon yang mengatur banyak fungsi tubuh. Lemak mengatur produksi hormon seks. 4. Pembangun otak. Lemak menyediakan komponen penyusun tidak hanya bagi membran sel otak, tapi juga myelin, 'jaket' lemak yang menyelimuti tiap serat syaraf, yang membuatnya mampu menghantar pesan dengan lebih cepat (Yulianto, 2011). Rantai hidrokarbon dalam suatu asam lemak dapat bersifat jenuh atau dapat pula mengandung ikatan-ikatan rangkap. Asam lemak yang tersebar paling merata dalam alam, yaitu asam oleat, mengandung satu ikatan rangkap. Asam-asam lemak dengan lebih dari satu ikatan rangkap adalah tidak lazim, terutama dalam minyak nabati; minyak-minyak ini disebut poliunsaturat (polyunsaturates). Hidrolisis lemak dan minyak akan menghasilkan asam karboksilat yang disebut asam lemak. Umumnya asam lemak mempunyai rantai hidrokaron panjang dan tidak bercabang. Penyabunan adalah proses hidrolisis lemak dengan alkali yang mengakibatkan putusnya ikatan ester dan menghasilkan gliserol dan garam alkali asam lemak. Asam lemak ini dapat berupa asam lemak jenuh seperti asam butirat, asam palmitat, dan lain-lain, asam lemak tak jenuh seperti asam oleat, asam linoleat, dan lain-lain, ataupun gabungan keduanya. Molekul-molekul sabun terdiri dari rantai seperti hidrokarbon panjang dengan satu gugus yang sangat polar pada satu ujungnya. Rantai karbon ini bersifat lipofilik dan ujungnya yang polar bersifat hidrofilik (Riawan, 1990). Pencampuran air dengan sabun akan membentuk dispersi koloid. Larutan sabun ini mengandung agregat dari molekul sabun yang disebut 3

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 micelle. Ujung polar atau hidrofilik membentuk permukaan micelle yang berhubungan dengan air. Sabun mempunyai sifat sebagai berikut:  Sabun dalam air akan terhidrolisis dan akan membentuk basa yang menyebabkan sabun dalam air bersifat basa.  Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap.  Sabun mempunyai sifat membersihkan.Sifat ini disebabkan proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak) digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar. Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna. Bhan pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil saponifikasi (pengendapan sabundan pengambilan gliserin)sampai sabun menjadi dipasarkan. Bahan bahan tersebutadalah NaCl (garam)dan bahan bahan aditif. Pada suatu larutan sabun yang pekat dibubvuhkan suatu larutan PP didalam alcohol. Jika diencerkan terus dengan air maka larutan yang mula mula tak berwarna itu akan menjadi berwarna merah

4

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

IV.

Alat dan Bahan yang Digunakan : 

Alat-alat yang digunakan: 1. Becker Glass 2. Pipet Tetes 3. Labu Erlenmayer 4. Tabung Reaksi 5. Spatula 6. Neraca Analitik



V.

Bahan-bahan yang digunakan 1.

Alkohol

2.

Rinso

3.

Larutan PP

4.

Aquadest

Prosedur Percobaan

:

1. Siapkan semua alat dan bahan. 2. Timbanglah semua bahan yang akan digunakan. 3. Buat alkohol dengan kadar 10% melaului proses pengenceran.

5

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 4. Timbang larutan pp sebanyak 1,50 gram larutkan kedalam 50 ml alkohol. 5. Larutkan 1 gram rinso kedalam 10 ml air. 6. Masukkakn 10 ml larutan rinso kedalam tabung reaksi, kemudian teteskan (3-5) larutan PP perlahan lahan sampai terbentuk endapan merah. Hitung sampai ada endapan merah.

VI.

Hasil Percobaan No

: Reaksi

Rinso 1 gram 1

Volume Larutan pp 3 air 10 ml tetes Rinso 1 gr dilarutkan kedalam 10 ml air dan teteskan larutan pp sebanyak 3 tetes

Hasil akhir

VII. Analisa Percobaan

Endapan merah pada larutan tersebut

:

Setelah kita melakukan percobaan atau penelitian, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan rinso 1 gr yang dilarutkan kedalam 10 ml air dan diteteskan larutan PP sebanyak 3 tetes menghasilkan endapan merah pada larutan tersebut. Suatu larutan yang awalnya tak berwarna akan menjadi berwarna ketika larutan tersebut diberi atau diteteskan suatu larutan PP didalamnya. Larutan rinso bisa berwarna merah karena memiliki tingkat keasaman sekitar 8 sampai 10. Larutan yang memiliki tingkat keasaman 8 sampai 10 jika larutan tersebut dibubuhi suatu larutan PP didalam alcohol, jika diencerkan terus dengan air maka larutan yang mula mulatidak berwarna

6

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 akan berwarna merah atau pink. Jika kadar asam melebihi ph 10n jika diberi larutan PP akan berubah warna menjadi ungu. Pada saat PP dilarutkan dalam larutan rinso, PP dalam bentuk fenolat terdeprotonasi tunggal (bentuk anion dari fenol) memberikan warna merah atau merah yang mudah dikenal. Dalam larutan basa kuat, warna merah muda fenoltalein perlahan pada kondisi asam sangat kuat, pada kondisi asam kuat, ia berbentuk lakton yang tak berwarna.

VIII. Tugas Dan Jawaban

:



Tugas : 1. apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis? 2. Sebutkan sifat- sifat kimia dan fisika dari alcohol dan PP? 3. Menurutmu mengapa sabun bisa menetralkan lemak?



Jawaban : 1. Reaksi hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau 2.

reaksi oleh ion ion garam dengan air. Sifat sifat kimia alcohol  Alcohol merupakan cairan tidak berwarna dan berbau khas  Alcohol mempunyai titik didih tinggi  Alcohol dengan bobot molekul rendah larut dalam air.  Indeks bias dan rapatan meningkat dengan bertambahnya atom c pada gugus fungsinya , akan tetapi kekuatannya menurun.  Berat jenis alcohol lebih besar dari pada berat jenis alkena Sifat kimia lakohol  Antar molekul oksigen terdapat ikatan hydrogen  Kepolaran , alcohol bersifat polar akan makin kecil jika suhunya makin tinggi  Reaksi dengan logam, alcohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na  Oksidasi, alcohol primer dan sekunder dapat dioksidasi Massa dengan menggunakan oksidator tetapi alcohol tersier tidak. Sifat fisika PP

7

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078      

Rumus molekul : C2H14O4 Penampilan : Padat Kristal tak berwarna jenis : 1,227 Berbentuk larutan Merupakan asam lemah Larut dalam air

Sifat kimia PP    

Trayek ph 8,2-10 Merupakan indicator dalam analisa kimia Tidak dapat bereaksi dengan larutan yang direaksikan Hanya sebagai indicator dalam indicator dalam analisa

kimia  Tidak dapat bereaksi dengan larutan yang direaksikan, hanya sebagai indicator  Larut dalam 95% etil alcohol  Asam dwi protik  Tidak berwarna saatr asam  Berwarna merah rosa saat basa. 3. Sabun bisa menetralkan lemak karena sabun merupakan jenis dari surfaktan, yaitu molekul yang memiliki gugus hidrofilik (sukar air) dan gugus hidrofobik (suka minyak). Karena sifat inilah sabun dapat berikatan dengan

minyak dari pinring atau benda lain. Saat digunakan bagian

hidrofilik dari sabun akan berikatan dengan minyak. Karena kemampuan inilah sabun dapat menurunkan permukaan kedua lapisan cairan sehingga terlihat seakan akan larut. Minyak yang telah berikatan dengan sabun akan mudah terbawa oleh air sehinggan terlepas dari permukaan

IX.

Kesimpulan

:

1.

Lemak merupakann zat gizi sangat penting dan dibutuhkan dalam

2.

susunanmakanan manusian dan hewan. Pada suatu larutan sabun yang pekat dibubuhkan suatu larutan PP didalam alcohol. Jika diencerkan terus dengan air maka larutanyang mula mula tak berwarna akan menjadi merah.

8

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3.

Larutan yang memiliki tingkat keasaman 8 sampai 10 jika diberi larutan PP akan berwarna merah atau pink larutan yang memiliki tingkat keasaman lebih dari 10 jika diberi larutan PP akan berwarna

4.

ungu Rinso 1 gr dilarutkan kedalam 10 ml air dan diteteskan larutan PP sebanyak 3 tetes menghasilkan endapan merah pada larutan tersebut.

X.

Daftar Pustaka

:

https://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved= 0ahUKEwiNh83j5YPYAhUhT48KHUlvBaIQFgg3MAI&url=http %3A%2F%2Fcharlyhendra.blogspot.com %2F2013%2F06%2Flaporan-kimia-kualitatif-lemakdan.html&usg=AOvVaw2I6z-dN-y4EkWXmU8cKXR0. https://getouroom.wordpress.com/2011/06/01/sabun-vs-kimia/ http://kimiadahsyat.blogspot.co.id/2009/07/bahan-bahan-pembuatansabun.html

XI.

Lampiran 1. Lampiran perhitungan C20H14O6 BM = 20 x Ar C + 14 x Ar H + 6 x Ar O = 20 x 12 + 14 x 1 + 6 x 16 = 240 + 14 + 64 = 318 BM X M X V Larutan PP = 1000 318 × 0,1× 50 = 1000 = 1,59 gram

2. Lampiran Gambar 9

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 No

Nama alat

1

Becker glass

2

Pipet tetes

3

Labu Erlenmeyer

4

Tabung reaksi

5

Spatula

Gambar alat

10

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6

Neraca analitik

XII. Tanda tangan Palembang ,1 November 2017 Mengetahui, Asisten Praktikum

Praktikan

(Siti Amira Anggraini, S.T)

( Bela Marselia)

( Sri kuswatun , S.T)

PERCOBAAN II

I.

Judul Percobaan : “

PROTEIN-PROTEIN →

II.

PRESPITATIE DENGAN GARAM” Tujuan percobaaan Untuk mengetahui bagaimana reaksi dari protein-protein. 11

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

III.

Dasar Teori Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetic protein dalam sel, yang beragam bergantung dari urutan dan komposisi asam aminannya. Protein dapat digolongkan berdasarkan sifat sifatnya berdasarkan fungsi biologinyaseperti: protein sebagai enzim, protein konraktil dan lain lain. Protein utama dalam putih telur adalah albumin. Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagi zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber sumber asam aminoyang mengandung unsur-unsur C,H,O,dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidratyang mengandung undsur logam seperti besi dan tembaga. Protein dalam bahan makanan sangat penting dalam proses kehidupan organisme seperti hewan dan manusia. Protein alamiah mula mula dibentuk dari asam-asam amino oleh organism dari unsure unsure organik C,H,O,N, dan S yang ada didalam tanah atau udara.noleh sebab itu protein yang ada didalam tanah atau udara. Oleh sebab itu protein yang ada dalam bahan makanan sangat penting bahkan vital bagi manusia. Pada organisme yangb sedang tumbuh, protein sangat penting dalam pembentukan sel- sel baru karena itu dalam bahan makanannya mudah mengalami hambatan pertumbuhan. Perlu diperhatikan bahwa dalam bahan makanan terdapat berbagai jenisprotein, tetapi tidak semua protein mempunyai mutu yang sama, sehingga perlu diperhatikan protein yang bernilai tinggi gizinya dan member manfaat yang besar bagi tubuh. Protein merupakan suatu polipeptida dengan BM yang yang sangat bervariasidari 5000 sampai lebih dari satu juta karena molekul protein yang sangat besar, protein sangat mudah mengalami perubahan fisis dan aktifitas biologisnya. Banyak agnesia yang menyebabkan perubahan sifat alamiah dari protein seperti panas, asam, basa, solven, organik, garam, logam berat, radiasi sinar radioaktif (sudarmaji, 1996). Macam-macam protein:

12

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Berdasarkan susunan kimia dari protein, maka protein terbagi dalam tiga golongan yaitu: 1. Protein sederhan Disebut protein sederhan karena didalamnya tidak terdapat ikatan dengan bahan-bahan, seperti : albumin yang terdapat dalam telur. 2. Protein yang bersenyawa Ikatan protein dengan zat zta lain seperti: glikoprotein, persenyawaan antara protein dengan glikogen. 3. Turunan dari protein Termasuk turunan dari protein aantara lain : pepton, peptide, dan gelatin. Susunan protein Struktur protein terbagi menjadi empat bentuk; primer, sekunder, tersiaer, dan kuarter.

Sususnan linear asam amino dalam protein

merupakan struktur primer. Sususnan tersebut akan mentukan sifat dasar protein dan bentuk struktur sekunder serta tersier. Protein sesungguhnya bukan merupakan zat tunggal. Protein terdiri dari unsure unsure pembentuk yang disebut asam amino. Bila protein mengandung banyak asam amino dengan gugus hidrofobik, daya kelarutannya kurang dalam air dibandingkan dengan protein yang banyak mengandung asam amino dengan gugus hidrofil. (winarno,1992) Jumlah dan macam asam amino yang membentuk tiap macam protein tidak sama. Jenis protein yang baik akan mengandung semua jenis asam amino dalam jumlah yang cukup. Beberapa macam asam amino yang dianggap penting sekali untuk pertumbuhan tubuh dan utuk mendapatkan keseimbangan nitrogen dalam tubuh manusia. Asam amino yang termasuk golongan ini disebut asam amino esensial, yang harus terdapat dalam kehidupan sehari-hari karena digunakan untuk pemeliharaan sel-sel, dan tak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Penggolongan asam amino esensial seperti: alanin, asam asparat, asam glumate, gliserin, hidroksi prolin, serin, 13

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 prolin, sistein, sitein dan tirosin. Jadi protein akan terdiri dari beberapa molekul asam amino yang bergabung bersama-sama membentuk protein. Sifat protein Berdasarkan sifatb fisioko-kimiawai terutama sifat kelarutannya, maka gari besar kelompok protein sederhana adalah sebagai berikut: 1. 2.

Albumin adalah protein larut dalam air. Globul adalah protein yang tidak larut dalam air, akan tetapi larut

3.

dalam garam encer. Prolamin adalah protein larut dalam etanol 70-80%, tidak larut

4.

dalam air, larutan garam, dan etanol murni. Glutein dalah tidak larut dalam air, garam ataupun etanol, larut

5.

dalam larutan alkalis atau asam encer. Sceloprotein adalah tidak larut dalam air, larutan garam encerdan

6.

solven organik. Protamine dan histone adalah protein yang bersifat alkalis, larut dalam air dan larutan garam.

Protein yang terdapat dalam bahan pangan mudah mengalami perubahan- perubahan antara lain: 1. 2. 3.

Dapat terdenaturasi oleh perlakuan pemanasan Dapat terkoagulasi atau mengendap oleh perlakuan pengasaman Dapat mengalami dekomposi atau pemecahan oleh enzim-enzim

4.

proteolitik. Dapat bereaksi dengan gula reduksi, sehingga menyebabkan terjadinya warna coklat.

Denaturasi protein dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasi terhadap struktur sekunder, tersier, dan kuarter molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan ikatan kovalen. Karena itu denaturasi dapat diartikan suatu proses terpecahnya ikatan hodrofobik, ikatan garam, dan terbentuknya lipatan atau wiru molekul protein (winarno,1992)

14

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Kualitas protein Suatu protein dapat digolongkan sebagi protein yang baik apabila protein itu mengandung kesepuluh macam asam amino esensial dalam jumlah yang cukup. Protein yang demikian itu disebut protein sempurna. Contoh dari protein sempurna adalah protein susu, daging, ikan, telur, dan protein yang berasal dari hewan. Dari jenis tumbuh tumbuhan protein dari kacang kacangan yang dapat digolongkan kedalam protein yang hampur sempurna. Protein yang tidak dapat membantu pertumbuhan pemeliharaan kesehatan tubuh disebut, protein tidak sempurna. Protein bahan makanan jenis umbi umbian termasuk golongan protein yang tidak sempurna.

Fungsi protein Protein adalah unsur yang terpenting didalam semua sel mahluk hidup. Tanpa adanya protein, tidak akan dapat dibentuk sel mahluk hidup, itu. Secara garis besar, fungsi protein bagi tubuh antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.

Untuk membangun sel-sel jaringan manusia. Untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Membuat protein darah Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh Sebagai pemberi kalori.

Kekurangan proteinpada manusia dan akibat akibatnya. Factor factor yang sering menyebabkan orang kekurangan protein, baik orang dewasa maupun pada anak anak:

15

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 1.

Kekurangan protein dalam makana untuk jangka waktu yang lama, keadaan seperti ini ditemukan didaerah yang menggunakan

2.

ubi kayusebagai makanan mereka. Tubuh tidak mampu menyerap protein yang terdapat dalam

3.

makanan arena adanya ganguan pada saat pencernaan. Terlalu banyak protein tubuh yang dipecah akibat adanya suatu

4.

penyaki, seperti penyakit pada ginjal. Akibat adanya pantangan-pangtangan terhadap beberapa jenis

5.

makanan sumber protein. Karena kekurangan kalori, sehingga protein makanan juaga turut terbakar. Hal ini dapat terjadi pada orang yang kurang makan.

Molekul protein memiliki massa molekul relatif sangat besar, karena merupakan polimer dari molekul sederhana. Jika protein didihkan dengan asam kuat atau basa pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disususn oleh pengulangan satuan (unit) molekul sederhana yaitu asam amino. H

R

O

C

C

NH2 OH Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) merupakann salah satu jenis dari garam terhidrat. Garam terhidrat adalah garam yang terbentuk dari senyawa senyawa kimia yang dapat mengikat molekul molekul air pada suhu kamar. Garam natrium tiosulfat (Na2S2O3) merupakan suatu senyawa tiosulfat dari alkali (natrium). Garam itu memiliki sifat hidrokopis (mudah menyerap air diudara sehingga sering kali dijumpai dalam bentuk hidratnya dibandingkan bentuk murninya. Bentuk hidrat dari garam natrium tiosulfat paling banyak dalam bentuk 5-hidrat dan 10-hidrat, karena garam natrium tiosulfatberbentuk serbuk putih, tetapi untuk

16

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 mereaksikannya tetap dalam bentuk padat karena tingkai kelarutannya yang cukup tinggi dan dapat pula dijadikan dalam bentuk larutan. Sifat-sifat kimia natrium tiosulfat 1. Padat pengaruh pemanasan Pada natrium tiosulfat penta hidrat murni lebih 2.

stabil

dibandingkan dengan natrium tiosulfat pada percobaan Reaksi dengan iodine Pada saat dicampurkan dengan larutan iodin , berubah warna menjdi bening. Dimana I2 bertindak sebagai oksidator

dan

3.

Na2S2O3 bertindak sebagai reduktor Reaksi dengan klor Pada saat mereaksikan dengan larutan HCL dan BaCl2 terbentuk

4.

endapat putih. Pengaruh asam encer Pada saat mereaksikan natrium tiosulfat dengan asaam encer menghasilkan bausulfur dan larutannya.

Sifat-sifat natrium tiosulfat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Penampilan : Kristal putih atau bubuk Bau : tidak berbau Bentuk :PH padat Titik didih : terurai diatas 100oC Berat jenis : 1,69 Titik lembek : tidak berlaku Berat molekul : 248,17 Formula kimia : Na2S2O3-5H2O

Kegunaan natrium tiosulfat 1. 2. 3.

Sebagi pencuci film Pembuat larutan baku sekunder Sebagai anti klor (untuk menggantiakan sisa klor yang merusak sisa tekstil

IV.

Alat Dan Bahan Yang Digunakan 

:

Alat-alat yang digunakan 1. Becker Glass 2. Gelas ukur 3. Labu erlenmeyer 17

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 4. Pipet tetes 5. Neraca analitik 6. Spatula  Bahan-bahan yang digunakan 1. Natrium Tiosulfat (Na2S2O3-5H2O) 2. Alcohol / methanol 50 gram 3. Putih telur 20 ml 4. Aquadest

V.

Prosedur Percobaan

:

1. Siapkan alat dan bahan 2. Cucilah alat sebelum digunakan 3. Setelah alat dan bahan siap, lakukan praktikum dengan cara sebagai berikut: 1) Timbanglah natrium tiosulfat sebanyak 1,24 gram 2) Siapkan alcohol 50 ml 3) Siapkan putih telur 20 ml 4) Larutkan Natrium tiosulfat kedalam 20 ml putih telur 5) Hitung beberapa tetes natrium tiosulfat dapat mengubah bentuk / warna putih telur 4. setelah selesai praktikum cucilah alat alat yang telah digunakan dan kembalikan ketempat semula.

VI.

Hasil Pengamatan

: Reaksi Putih telur 20 ml

N

Natrium

o 1

tiosulfat 1,24 gr ml 1,24 gr natrium tiosulfat dilarutkan kedalam 50 ml

Menghasilka

alcohol. Kemudian larutan natrium tiosulfat

n endapan

diteteskan 5 tetes kedalam putih telur

putih

Alcohol 50

Hasil reaksi

mengental

VII. Analisa Percobaan

:

Dari data atau pengamatan yang kita peroleh, warna putih telur yang mula mula berwarna bening dan kental ketika diteteskan larutan natrium tiosulfat warna putih telur tersebut berubah menjadi berwarna putih dan terjadi endapan.

18

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Putih telur tersebut berubah warna setelah putih telus diteteskan larutan natrium tiosulfat sebanyak 5 tetes. Larutan natruim tiosulfat tersebut merupakan natrium tiosulfat yang dilarutkan dengan alkohol. Putih telur tersebut mengendap karena adanya kandungan alkohol didalam larutan Na2S2O4. Putih telur mengendap karena sifat larutan alkohol yang dingin sehingga terjadi endapan.

VIII. Tugas dan Jawaban 

:

Tugas 1. Tuliskan pembentukan reaksi antara Natrium Tiosulfat dan alkohol ! 2. Apa yang dimaksud dengan reaksi prespitatie! 3. Sebutkan sifat sifat fisika dann kimia dari Natrium tiosulfat!



Jawaban 1. Natrium tiosulfat + Alkohol 2

Na2 S2 O3+2 C 2 H 5 OH →2 Na2 C 2 H 5 +2 S 2 O3 +2 OH

2. Reaksi Prespitatie adalah reaksi pembentukana padatan dalam larutan atau didalam padatan lain selama reaksi kimia 3. Sifat-sifat fisik Natrium Triosulfat - Rumus molekul :Na2S2O3 - Massa molekul :158,108 g/mol - Titik leleh :100oC - Titik lebur :48,3oC Sifat-sifat kimia Natrium Triosulfat -

IX.

Kesimpulan

Nablur putih Tidak berbau Reaksi dingin iodium Reaksi dengan klor

:

19

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Setelah kita melakukan percobaan atau praktikum kita dapat menyimpulkan bahwa putih telur yang mula-mula berwarna bening mengental setelah diteteskan larutan Natrium Triosulfat putih telur tersebutberubah menjadi ada endapan putih yang sangat mengental. Selain itu setelah kita melakukan percobaaan/ paraktikum kita dapat mengetahui bagaimana reaksi dari protein protein. X.

Daftar Pustaka

:

https://www.google.co.id/url? q=http://ayuandrianielfous.blogspot.com/2012/2/11/teori-protein. https://www.google.co.url?q=http://www.punyawawasan.com/2016/12/vbehaviour/defaultvmlo. https://www.google.co.id/url? q=https://www.scribel.com/doc/114555347/pembuatan-natrium-tiosulfat

XI.

lampiran : 1.

Lampiran Perhitungan Na2S2O3-5H2O = Natrium Triosulfat Dik ; V = 50ml N = 0,1 BM Na2S2O3-5H2O BM = 2 × Na + 2 × S + 3 × O + 5.2 × H + 5 × O

= 2 × 23 + 2 × 32 + 3 × 16 + 10 × 1 + 5

2.

= 46 + 64 + 48 + 10 + 80 = 248 BM × n ×V Rumus padatan = 1000 248 × 0,1× 50 = 1000 =1,24 g Lampiran gambar No

Nama alat

Gambar alat

20

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

1

Becker glas

2

Gelas ukur

3

Labu erlenmeyer

4

Pipet tetes

5

Spatula

21

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6

Neraca analitik

XII. Tanda Tanggan Palembang, 15 November 2017 Mengetahui, Asisten Praktikum

(Siti Amira Anggraini , S.T)

Praktikan

( Bela Marselia )

(Sri kuswatun , S.T)

22

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN III

I.

II.

Judul Percobaan : “ALKOHOL MARTABAT TINGGI →PEMBENTUKAN

DARI

KOMPLEKS” Tujuan percobaan

:

PERSENYAWAAN

Cu

Untuk mengetahui sifat-sifat gliserol dari pembentukan Cu kompleks III.

Dasar Teori

:

Gliserol adalah sebuah komponen utama dari semua lemak dan minyak, dalam bentuk ester yang disebut gliserida. Molekul trigliserida terdiri dari satu molekul gliserol dikombinasikan dengan tiga molekul asam lemak. Gliserol ditemukan untuk memiliki berbagai macam kegunaan dalam pembuatan berbagai produk dalam negeri, industri, dan farmasi. Saat ini, nama gliserol mengacu pada senyawa kimia murni dan komersial dikenal sebagai gliserin. Gliserol (CH2OH.CHOH.CH2OH atau propana-1, 2, 3-triol), dalam bentuk murni, adalah, bening, tidak berwarna, tidak berbau, cairan kental manis. Ini benar-benar larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam banyak pelarut umum seperti eter dan dioksan, dan tidak larut dalam hidrokarbon. Pada suhu rendah, gliserol kadang-kadang membentuk kristal yang cenderung meleleh pada 17,9 ° C. Gliserol cair mendidih pada 290 ° C di bawah tekanan atmosfer normal. Berat jenis 1.26 dan berat molekul adalah 92,09. Gliserol tersebar luas di semua organisme hidup sebagai konstituen dari gliserida.

.Hal ini digunakan sebagai antibeku molekul oleh

organisme tertentu. Selama pencernaan, gliserol dibagi dari asam lemak 23

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 dan dapat bergabung dengan mereka untuk membentuk lemak yang disimpan dalam tubuh atau digunakan sebagai bahan bakar tubuh untuk menyediakan energi. Dalam penggunaan medis, dalam bentuk supositoria rektal, gliserol mengurangi sembelit dengan pelunakan tinja yang keras. Gliserol digunakan dalam krim pelembab untuk membantu mencegah kekeringan dan retak kulit (misalnya, digunakan untuk melindungi puting selama menyusui). Gliserol juga digunakan dalam tetes telinga untuk membantu melunakkan kotoran telinga sebelum menyemprot dari telinga, dan sebagai obat

batuk

untuk

membantu

menenangkan

batuk

kering

yang

menjengkelkan. Gliserol dipakai sebagi pelarut sebagai amilen (suatu zat yang dapat melunakkan atau melembutkan seperti lotion), sebagi pemanis dalam pembuatan permen dan minuman keras, zat anti beku, zat pereaksi dan keperluan lainnya. Pembuatan gliserol dengan cara transesterifikasi dilakukan dengan mereaksikan minyak goreng bekas dan metanol menggunakan katalis KOH. Gliserol disini merupakan produk sampingnya (Aziz, 2007). Pembuatan gliserol dengan cara ini membutuhkan biaya yang cukup besar, karena menggunakan metanol dan KOH. Reaksi saponifikasi minyak juga membutuhkan KOH untuk mendapatkan gliserol (Agustina dkk., 2002). Dibandingkan dengan kedua metode di atas, produksi gliserol dengan cara hidrolisis minyak memiliki keunggulan, diantaranya mudah dan lebih ekonomis karena bahan baku yang digunakan hanya minyak dan air (Setyawardhani & Distantina, 2010). Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan gliserol adalah minyak diantaranya minyak sawit, minyak biji kapuk dan minyak biji 24

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 karet. Minyak goreng bekas (limbah industri makanan dan rumah tangga) juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan gliserol. Penggunaan minyak goreng bekas diharapkan dapat mengurangi produksi limbah dan menaikan nilai jual dari minyak goreng bekas sendiri. Perbedaan antara gliserin dan gliserol: 1.

Gliserin adalah istilah komersialuntuk sampel yang mengandung lebih dari 95% gliserol

2.

Oleh karena itu gliserin tidak murni mengandung gliserol.

3.

Penggunaan keduanya sangat berbeda. Gliserol sangat berbeda. Gliserol digunakan untuk aplikasi medis, tujuan ilmiah dimana gliserol murni diperlukan dan gliserin digunakn dalam produk kosmetik dan sehari-hari. Tembaga adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa, dan

liat. Ia melebur pada 1038oC. Karena potensial elektrode standarnya positif, (+0,34V untuk pasangan Cu/Cu2+), tembaga tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut sedikit.

IV. Alat dan Bahan Yang Digunakaan 



V.

:

Alat-alat yang digunakan: 1. Becker Glass 2. Gelas ukur 3. Labu Erlenmayer 4. Pipet tetes 5. Spatula 6. Neraca Analitik Bahan-bahan yang digunakaan 1. Gliserol 2. NaOH 3. CuSO4 4. Aquadest

Prosedur percobaan

:

1. Siapkan semua alat dan bahan 25

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 2. Timbanglah bahan yang akan digunakan 3. Sebelum melakukan percobaan pastikan alat yang akan digunakan bersih 4. Setelah semuanya siap lakukan percobaan  Encerkan 2 cc gliserol dengan aguadest  Setelah itu larutan gliserol ditambahkan dengan 5 cc CuSO 4 + NaOH 3cc lalu dicampurkan 5.

setelah praktikum selesai bersihakan alat-alat tersebut dan kembalikan ke tempat semula.

VI.

Hasil Pengamatan N o 1

: Reaksi

Gliserol (2 ml) + aquadest + CuSO 4 (3 ml) Larutan terpisah antara + NaOH (5 ml)

VII.

Hasil reaksi

Analisa Percobaan

warna biru dan bening

:

Praktikum kali ini yaitu mencampurkan gliserol dengan NaOH dan tembaga (CuSO4) untuk mengetahui sifat sifat gliserol dari pembentukan Cu (tembaga) kompleks. Gliserol yang diencerkan dengan menggunakan aquadest ditambah dengan CuSO4 (tembaga) yang menghasilkan larutan berubah warna menjadi biru muda dan jernih. Larutan campuran gliserol dan CuSO 4 yang berwarna biru ditambah dengan NaOH yang sudah dilarutkan terlebih dahulu. Ternyata larutan campuran Gliserol dan CuSO4 tidak nyatu atau larut dengan larutan NaOH walaupun sudah dikocok atau goyang goyang tetap saja larutan tersebut tidak menyatu atau terpisah. VIII. Tugas dan Jawaban :  Tugas 1. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari gliserol, CuSO 4, dan NaOH! 2. Manfaat dari Gliserol 26

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 



Jawaban 1. Sifat-sifat fisika dan kimia gliserol  Merupakan cairan tidak berwarna  Tidak berbau  Cairan kental  Cairan kental dengan rasa manis  Densitas 1,2617  Titik lebur 18,2 oc  Titik didih 290 oc Sifat fisika dan kimia NaOH  Berbau Berat molekul 40 gr/mol  Berwarna putih  Titik didih 13880C dan titk lebur 3230C  Mudah larut dengan air dingin

2.

Sifat fisika dan kimia CuSo4  Berbentuk Kristal  Berwarna biru  Berbau  Titik didih 1,500C dan titik lebur 110Oc  Densitas 2,2840 gr/cm3  Larut Manfaat dari gliserol  Industri makanan : penambah cita rasa makanan dan ekstrak 

makanan Industri obat-obatan : pelarut bahan obat-oban dan



multivitamin Industri kosmetik : pembutan lotion kulit, sabun kecantikan ,



bedak cair, dan pembersih mata Industri pelumas : fotograpi, anti beku, pengolah karet , larutan pembersih

IX.

Kesimpulan

:

Gliserol tiak berwarna dan cairannya tidak beracun. Didapatkan dari hidrolisa dalam susasana basa dan lemah. Merupakan hasil sampingan dari pembuatan sabun atau dari petrokimia propana. Gliserol dipakai sebagai pelarut amalien, sebagai pemanis buatan, zat anti beku, dan zat pereaksi.

27

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan gliserol adalah minyak. X.

Daftar Pustaka : http://321.net/pengertian-gliserol.html https://id.m.wikipedia.org/wiki/gliserol https://id.m.wikipedia.org/wiki/tembaga

XI.

Lampiran: 1. Lamiran Perhitungan 





CuSO4 Dik : n = 0,1 V = 40 ml BM = 1 × Cu + 1 × S + 4 × O = 63 + 32 +4 × 16 = 159 BM × n ×v Rumus padatan = 1000 159 × 0,1× 40 = 1000 =0,639 NaOH Dik : n = 0,1 V = 30 ml BM = 1 × Na + 1 × O + 1 × H = 23 + 16 + 1 = 40 BM × n ×v Rumus padatan = 1000 40 ×0,1 ×30 = 1000 = 0,12 Gliserol Dik : % zat = 0,7 % ρ = 1,26 V1 =20 ml n 1 = 0,1 C3H8O3 = 3 × C + 8 × H + 3 × O = 3 × 12 + 8 × 1 + 3 × 16 = 36 + 8 + 48 = 92 28

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Rumus cairan zat × ρ ×1000 0,7× 1,26 ×1000 2 = n = BM 92 V 1 ×n 1 20 × 0,1 V2 = = = 0,21 ml 9,58 n2

= 9,58 ml

2. lampiran Gambar No

Nama alat

Gambar alat

1

Becker glass

2

Gelas ukur

3

Spatula

4

Pipet tetes

29

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

5

Labu Erlenmeyer

6

Neraca analitik

7

Tabung reaksi

XII. Tanda Tanggan 30

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Palembang,07 November 2017 Mengetahui, Asisten praktikum

Praktikan

(Siti Amira Angraini S.T)

(Bela Marselia)

( Sri kuswatun S.T)

PERCOBAAN IV I.

Judul Percobaan: “ SIFAT METIL ALKOHOL

II.

→MENUNJUKKAN ADANYA AIR” Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui adanya kadar air dalam larutan metal

III.

Dasar Teori : Alkohol adalah persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil. Molekulnya adalah etanol, CH3CH2OH dengan

31

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 salah satu atom H dari etanol digantikan oleh sebuah gugus OH -. Nama sistematika etanol diturunkan dari nama alkana yaitu etana dengan akhiran a digantikan dengan akhiran –ol. Akhiran –ol menunjukkan keberadaaan guguys OH dalam kelas molekul organic yang disebut alkohiol ( Petrucci et al 2011). Untuk member nama rantai alkana sebagai suatau gugus akhiran –a digantikan dengan –il,sehinggan etana menjadi etil, menjadi etil alkohol untuk CH3CH2OH. Alkohol yang lazim lainnya adalah methanol atau alkohol kayu yang rumusnya CH 3OOH. Nama umum untuk etanol adalah metal alkohol. Methanol merupakan larutan mudah menguap yang tidak berwarna dan dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Methanol dijual sebagai spiritus untuk bahan bakar. Methanol sangat beracun, bila terminum atau terhirup dapat menyebabkan kebutaan atau lumpuh. Gugus OH- (hidroksi) atau hidroksil adalah salah satu dari banyak bentuk gugus fungsi yang ditemui dalam senyawa organik. Gugus fungsi adalah atom individual atau kelompok atom yang melekat pada rantai karbon atau cincin molekul organik dan memberikan sifat yang mencicicrkan molekul itu. Senyawa dengan gugus fungsi itu yangb sama biasanya memiliki sifat yang sama (Pettrucci et al 2011). Sebagaian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air. Kelarutan alkohol dalam air akan semakin berkurang dengan semakin bertambah panjangnya gugus alkil. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil dalam mengganggu pembentukan ikatan hydrogen antara gugus hidroksil. Alkohol merupakan suatu senyawa organik yangb tersususn dari atom C, H, dan O dengan rumus umum CnH2n+1OH. Cirri khas alkohol yaitu terdapat gugus OH- pada rantai karbon. Rantai karbon dapat berupa gugus alkil jenuh maupun tak jenuh. Gugus alkil tersubtitusi dan dapat pula terikat pada rantai siklik, selain alkohol dengan satu gugus OH- dikenal juga alkohol dengan satu gugus OH- lebih dari satu. Alkohol yang memiliki satu gugus OH- disebut alkohol dihidroksi dan seterusnya.

32

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Berdasarkan

atom

karbon

yang

mengikat

gugus

OH-

alkohol

dikelompokan menjadi : 1. Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus OH- terikat pada atom c

2.

primer Contohnya: CH3 −¿ CH2 −¿ CH2 −¿ CH2 −¿ OH Butanol – Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus OH terikat pada atom

3.

C sekunder. Contoh: CH3 −¿ CH −¿ OH CH3 2 Propanol Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C tersier. Contohnya : CH3 CH3 −¿ C −¿ OH CH3 Kelarutan alkohol dalam air dipengeruhi oleh jumlah atom karbon

yang terdapat pada alkohol. Alkohol dengan 1-3 karbon merupakan cairan tak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan , 4 – 5 atom karbon sedikit larut dalam air, sedangkan alkohol dengan jumlah atom karbon > 6 tidak larut dalam air. Berdasarkan struktur yang dimiliki, alkohol merupakan gabungan antara alkana dan gugus R dan air. Gugus R bersifat nonpolar atau lipofilik, gugus –OH bersifat polar atau hidrofobik. Ketika alkohol denagn jumlah atom C sedikit ketika dilarutkan dalam air gugus OH - dapat membentuk hydrogen dengan molekul air. Namun ketika jumlah atom karbon makin banyak maka sifat nonpolar dari gugus R atau alkana lebih dominan sehingga kelarutan dalam air berkurang bahkan tidak larut ketika jumlah atom karbon makin banyak. Alkohol merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar selain itu alkohol juga sebagai pelarut amilen (suatu zat yang dapat melunakkan atau melembutakan seperti lotion dll). Alkohol dipakai sebagai antiseptic eksterm.

33

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Alkohol memiliki titik dididh relative tinggi dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya antar molekul alkohol akibat gugus hidroksil yang polar. Senyawa alkohol memiliki sifat-sifat fisika dan sifat sifat kimia sebagai berikut: 1. Alkohol memiliki sifat yang mudah terbakar. 2. Alkohol memiliki sifat yang mudah tercampur atau terlarut dengan air. Kelarutan ini disebabkan oleh adanya kemiringan struktur antara 3.

alkohol (R – OH) dan air (H – OH ). Alkohol dengan jumlah atom karbon sebanyak satu sampai empat berupa gas atau cair. Alkohol dengan jumlah atom lima sampai 9 berupa cairan kental seperti minyak, sedangkan yang memiliki atom

4.

sepeluh atau lebih berupa zat padat. Alkohol bersifat heterepolar. Memiliki dari gugus -R (alkali). Sifat polarnya tergantung dari panjang rantai alkilnya. Semakin panjang rantai

alkilnya,

makasifat

kepolarannya

berkurang.

Hal

ini

menyebabkan berkurangnya sifat kelarutannya. Alkohol dengan suku rendah seperti methanol dan etanol lebih mudah larut dalam pelarut5.

pelarut yang polar seperti air. Titik dididh alkohol lebih tinggi dari pada gugus fungsi –OH yang sangat polar, sehingga gaya tarik menarik antar molekul menjadi sangat kuat. Manfaat dan kegunaan alkohol pada umumnya alkohol digunakan sebagai senyawa pelarut, dan

sebagai bahan minuman beralkohol. Adapun beberapa senyawa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah:  Methanol merupakan jenis alkohol yang banyak digunakan sebagai pelarut getah dan resin. Alkohol dapat dibuat menjadi senyawa lain seperti senyawa ester. Digunakan untuk membuat polimer jenis plastik, dengan merubah methanol menjadi metanal atau formaldehid.  Diindustri, methanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan formaldehid, sebagai cairan antibeku, dan pelarut, seperti varnish.

34

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Pada kendaraan bermontor, methanol digunakan untuk bahan bakar mobil formula.  Etanol merupakan jenis alkohol yang sudah dikenal dan digunakan sejak zaman dahulu, baik sebagi pelarut obat-obatan (tingtur), kosmetikan maupun bahan minuman, seperti bir, anggur, dan whiskey.  Etanol dapat dibuat melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa golongan polisakarida dengan bantuan enzim (ragi)  Etanol merupakan jenis alkohol yang sering digunakan sebagai bahan bakar, untuk membuat senyawa organik lain, dan dapat dikonversi menjadi etanol atau asetaldehid untuk digunakan sebagai bahan pelarut.  Etilen glikol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai anti beku pada radiator mobil. Digunakan juga sebagai bahan baku industri saat sintesis seperti dacron. Alkohol jenis ini banyak digunakan sebagai pelarut dan bahan pelunak atau pelembut.  Gliserol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelembab pada tembakau dan kembang gula. Etanol digunakan juga untuk membuat nitrogliserin (gliserin trinitrat) yaitu bahan untuk peledak atau dinamit. Tembaga (II) sulfat, juga dikenal dengan Cupri Sulfat, adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini eksis dibumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih, sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO4 – 5H2OH) berwarna biru terang. Sifat CUSO4  Rumus Molekul : CuSO4  Massa Molar : 159.62 g/mol (anhidrat) 749.70 g/mol (pentahidrat)  Penampilan : biru (pentahidrat) Abu-abu putih (anhidrat)  Densitas : 3,603 g/cm3 (anhidrat) 2.284 g/cm3 (pentahidrat)  Kelarutan : anhidrat tidak bercampur pada etanol Pentahidrat bercampur dimetanol 10,4 g/L (18oc) tidak bercampur dietanol. 35

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Kegunaan CuSO4   

IV.

Untuk membuat pupuk. Anti lumut pada kolam renang dan memberi warna biru pada air. Pengawet kayu.

Alat dan Bahan yang Digunakan :  Alat-alat yang digunakan: 1. Becker glass 2. Gelas ukur 3. Labu Erlenmeyer 4. Neraca analitik 5. Spatula 6. Tabung reaksi 7. Hot plate  Bahan-bahan yang digunakan: 1. Alkohol 5 ml 2. CuSO4 2 gram 3. Aquadest 45 ml

V.

Prosedur Percobaan : 1. Ambil semua alat dan bahan. 2. Bersihakan alat terlebih dahulu sebelum digunakan. 3. Ambil CuSO4 sebanyak 2 gram, alkohol sebanyak 5 ml dan aquadest 45 ml. 4. Panaskan CuSO4 sebanyak 2 gram sampai warna menjadi putih hitung berapa menit sampai berubah warna. 5. Ambil serbuk CuSO4 yang telah dipanaskan masukkan kedalam alkohol yang telah dicampur denagn aquadest. ( alkohol 5ml + aquadest 45 ml = 50 ml) 6. Amatilah perubahan yang terjadi. 7. Setelah selesai kembalikan alat ketempat semula dan cucilah terlebih dahulu.

VI.

Hasil Percobaan : No alkohol 5 ml

Reaksi CuSO4 2 gr

Aquadest 45

Hasil reaksi 36

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 ml Menghasilaka 1

Serbuk CuSO4 2 gr dipanaskan

n warna putih pada waktu 06.00 Menghasilkan

2

CuSO4 yang telah dipanaskan + alkohol 5 ml + aquadest 45 ml

warna biru dengan 5 spatula serbuk CuSO4

VII.

Analisa Percobaan : Warna serbuk tembaga (II) sulfat yang mula-mula berwarna biru setelah dipanaskan selama 6 menit warnanya berubah menjadi abu-abu putih. Pada saat berbentuk serbuk berwarna biru itu adalah bentuk pentahidratnya. Dan pada saat setelah dipanaskan itu adalah bentuk anhidratnya. Alkohol yang dicampurkan dengan aquadest yang mula-mula tidak berwarnaaaatau bening setelah dibubuhiserbuk putih CuSO4 (CuSO4 yang dipanaskan ) warnanaya berubah menjadi biru. Pada saat itu acampuran alkohol dengan aquadeat dibubuhi 5 sendok spatula serbuk putih CuSO4. Semakin banyak CuSO4 yang dicampurakan semakin pekat pula warna yang dihasilkan. Serbuk CuSO4 yang mula-mula berbentuk pentahidrat setelah dipanaskan menjadi berbentuk anhidrat. CuSO4 anhidrat dibubuhkan kedalam campuran Alkohol dengan aquadest menjadi larutan CuSO4 pentahidrat. Didalam alkohol terdapat air, dengan terbukti bahwa Serbuk CuSO4 dapat larut didalam alkohol.

VIII. Tugas dan Jawabaan : 

Tugas 1. Tuliskan reaksi yang terjadi antara alkohol denagn CuSO4?

37

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 2. Merutmu, alkohol atau air yangbmenjadi pelarut sempurna? Jelaskan jawabanmu! 

Jawaban 1. Alkohol + tembaga (II) Sulfat C2H5OH + CuSO4 → Cu(OH)2 + C2H5SO4 2. Menurut saya yang sempuran untuk pelarut adalah air karena air dapat melarutkan berbagai zat lebih dan cairan atau bahan kimia lainnya. Komposisi air membuatnya sempurna dalam proses pelarutan.

IX.

Kesimpulan : Setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa CuSO4 yang mula-mula pentahidrat menjadi anhidrat setelah dipanaskan selama 6 menit. Dan CuSO4 anhidrat dibubuhkan kedalam campuran alkohol dengan aquadest menjadi larutan CuSO4 pentahidrat. Dan kita dapat mengetahui bahwa didalam alkohol terdapat air, dengan terbukti bahwa serbuk CuSO4 dapat larut didalam alkohol.

X.

Daftar Pustaka : http://www.google.co.id/url? q.http://izzahmubarokah.blogspot.com/2014/10/reaksi-alkohol2462014.html https://www.google.co.id/url?q=https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmukimia/pengertian-sifat-dan-manfaat-kegunaan-alkohol https://www.google.co.id/url?q=https://wikipedia.org/wiki/Tembaga(II)Sulfat.

XI.

Lampiran : 1.

Lampiran gambar No

Nama alat

Gambar alat

38

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Becker glass

1

2

Gelas ukur

3

Labu Erlenmeyer

4

Neraca analitik

5

Spatula

39

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

XII.

6

Tabung reaksi

7

Hot plate

Tandangan Tangan : Palembang, 29 November 2017 Mengetahui,

Asisten Praktikum

(Siti Amira Anggraini ST)

praktikan

( Bela Marselia )

(Sri Kuswatun ST)

40

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN V I.

Judul

Percobaan

:

“SIFAT

METIL

ALKOHOL

II.

MEMISAHKAN AIR DENGAN MEMAKAI POTAS” Tujuan Percobaan :



Utuk memisahkan kadar air yang ada pada larutan metil alkohol.

III.

Dasar Teori : Alkohol adalah persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil. Molekulnya adalah etanol, CH3CH2OH dengan salah satu atom H dari etanol digantikan oleh sebuah gugus OH -. Nama sistematika etanol diturunkan dari nama alkana yaitu etana dengan akhiran a digantikan dengan akhiran –ol. Akhiran –ol menunjukkan keberadaaan gugus OH dalam kelas molekul organic yang disebut alkohiol ( Petrucci et al 2011). Untuk member nama rantai alkana sebagai suatau gugus akhiran –a digantikan dengan –il,sehinggan etana menjadi etil, menjadi etil alkohol untuk CH3CH2OH. Alkohol yang lazim lainnya adalah methanol atau alkohol kayu yang rumusnya CH3OOH. Nama umum untuk etanol adalah metal alkohol. Methanol merupakan larutan mudah menguap yang tidak berwarna dan dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Methanol dijual sebagai spiritus untuk bahan bakar. Methanol sangat beracun, bila terminum atau terhirup dapat menyebabkan kebutaan atau lumpuh. Gugus OH- (hidroksi) atau hidroksil adalah salah satu dari banyak bentuk gugus fungsi yang ditemui dalam senyawa organik. Gugus fungsi adalah atom individual atau kelompok atom yang melekat pada rantai karbon atau cincin molekul organik dan memberikan sifat yang mencicicrkan molekul itu. Senyawa dengan gugus fungsi itu yangb sama biasanya memiliki sifat yang sama (Pettrucci et al 2011). Sebagaian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air. Kelarutan alkohol dalam air akan semakin berkurang dengan semakin bertambah panjangnya gugus

41

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 alkil. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil dalam mengganggu pembentukan ikatan hydrogen antara gugus hidroksil. Alkohol merupakan suatu senyawa organik yangb tersususn dari atom C, H, dan O dengan rumus umum CnH2n+1OH. Cirri khas alkohol yaitu terdapat gugus OH- pada rantai karbon. Rantai karbon dapat berupa gugus alkil jenuh maupun tak jenuh. Gugus alkil tersubtitusi dan dapat pula terikat pada rantai siklik, selain alkohol dengan satu gugus OH- dikenal juga alkohol dengan satu gugus OH- lebih dari satu. Alkohol yang memiliki satu gugus OH- disebut alkohol dihidroksi dan seterusnya. Berdasarkan

atom

karbon

yang

mengikat

gugus

OH-

alkohol

dikelompokan menjadi : 1. Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus OH- terikat pada atom c

2.

primer Contohnya: CH3 −¿ CH2 −¿ CH2 −¿ CH2 −¿ OH Butanol Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom

3.

C sekunder. Contoh: CH3 −¿ CH −¿ OH CH3 2 Propanol Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C tersier. Contohnya : CH3 CH3 −¿ C −¿ OH CH3 Kelarutan alkohol dalam air dipengeruhi oleh jumlah atom karbon

yang terdapat pada alkohol. Alkohol dengan 1-3 karbon merupakan cairan tak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan , 4 – 5 atom karbon sedikit larut dalam air, sedangkan alkohol dengan jumlah atom karbon > 6 tidak larut dalam air. Berdasarkan struktur yang dimiliki, alkohol merupakan gabungan antara alkana dan gugus R dan air. Gugus R bersifat nonpolar atau lipofilik, gugus –OH bersifat polar atau hidrofobik. Ketika alkohol denagn 42

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 jumlah atom C sedikit ketika dilarutkan dalam air gugus OH - dapat membentuk hydrogen dengan molekul air. Namun ketika jumlah atom karbon makin banyak maka sifat nonpolar dari gugus R atau alkana lebih dominan sehingga kelarutan dalam air berkurang bahkan tidak larut ketika jumlah atom karbon makin banyak. Alkohol merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar selain itu alkohol juga sebagai pelarut amilen (suatu zat yang dapat melunakkan atau melembutakan seperti lotion dll). Alkohol dipakai sebagai antiseptic eksterm. Alkohol dapat dipanaskan dari air yang terkadang didalamnya memakai potas. Sifat fisisk alkohol: 1. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jenuh) dan berbau khas. 2. Alkohol mempunyai titik didih tinggi. 3. Alkohol dengan bobot molekul rendah larut dalam air. 4. Indeks bias dan rapatan meningkat dengan bertambahnya atom, C

1. 2.

pada gugus fungsinya, akan tetapi kelarutannya menurun. Berat jenis alkohol lebih besar dari pada berat jenis alkena. Sifat kimia Alkohol: Antar molekul hidrogennya terdapat ikatan hodrogen. Alkohol bersifat alkohol kering dapat dioksidasikan dengan

3.

menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak. alkohol primer dari sekunder dapat dioksidasikan

5.

1.

dengan

menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak. Kegunaaan alkohol etanol: pembuatan spiritus etanol biasanya dijual sebagi spiritus. Spiritus jenis ini biasanya mengandung alkohol dengan jumlah kecil. Dengan penambahan

2.

methanol dan zat warna. Sebagai bahann bakar Pembakaran etanol untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. Dengan demikian, etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar, baik sendiri atau dalam campuran dengan bensin. “Gasotol adalah

3.

campuran bensin dan etanol dengan kandungan 10-20% etanol. Sebagai pelarut. Etanol banyak digunakan sebagai pelarut. Hal ini trelatif aman, dan dapat digunakan untuk melarutkan banyak senyawa organik yang

43

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 tidak larut dalam air. Contoh penggunaanya adalah pada parfum dan

1.

kosmetik. Kegunaan alkohol methanol: Sebagai bahan bakar Pembakaran etanol membentuk karbon dioksida dan air, dengan demikian dapat digunakan sebagai bahan aditidf bensin untuk meningkatkan pembakaran. Etanol dapat mudah dibeli ditoko-toko.

2.

Methanol membuat bahan bakar yang baik untuk kompor alkohol. Sebagai bahan bakar indusrti Kebanyakan methanol digunakan untuk membuat bahan-bahan kimia lain seperti methanol (formaldehida), asam etanoat, dan metil ester dari berbagai asam. Dalam kebanyakan kasus zat-zat tersebut diubah menjadi produk lebih lanjut. Postasium Nitrat atau Kalium Nitrat (KNO 3) merupakan salah satu

senyawa, garam yang bersifat elektrolit kuat. Senyawa ini memiliki 2 buah ion yang terdiri dari ion K+ dan ion NO3-. Kalium Nitrat merupakan senyawa garamyang menjadi salah satu sumber penting dari gas nitrogen yang ada dialam . biasanya mineral yang kaya akan kalium nitarat ialah mineral niter. Sifat fisika kalium nitrat: • • • • • • •

Bentuk Bau Densitas Titik leleh Titik didih Larut dalam Bahaya

: Kristal berwarna putih : Tidak berbau : 2,109 g/cm3 : 334 c : Terdekomposisi membentuk KNO3 : Air, gliserol, dan ammonia : bersifat oxidizer atau oksidator.

Sifat kimia kalium Nitrat:  Bila dilarutkan kedalam air maka kalium nitrat akan mengion menjadi ion K+ dan ion NO3-.  Bersifat “oxidrizer” alias agen pengoksidasi yang kuat.  Bila direaksikan dengan zat lain atau senyawa yang bersifat reduktor maka reaksinya dapat menimbulkan kebakaran. 44

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

Kegunaan kalium Nitrat:  Digunaakan sebagai pupuk  Model bahan pembakaran roket  Sebagai bahan peledak  Sebagai pengawet makan  Sebagai penghilang putung  Digunakan sebagai pembuatan es krim

IV.

Alat dan Bahan yang Digunakan :  Alat-alat yang digunakan :



V.

1. Becker glass 2. Corong pemisah 3. Spatula gelas ukur 4. Neraca analitik Bahan-bahan yang digunakan: 1. Alkohol 20 ml 2. KNO3 3 sendok spatula

Prosedur Percobaan : 1. 2. 3. 4. 5.

Ambil alat dan bahan yang akan digunakan. Cucilah alat-alat yang akan digunakan. Ambil alkohol sebanyak 20 ml Ambil KNO3 sebanyak 3 sendok spatula. 20 ml alkohol dimasukan ke dalam corong pemisah dan bubuhi 3

6. 7. 8.

sendok spatula KNO3. Selanjutnya kocok-kocok sampai terjadi pemisahan Ambil serbuk KNO3 dan timbang Setelah praktikum selesai bersihkan semua alat dan kembalikan ke tempat semula.

VI.

Hasil Percobaan : No Reaksi 1 2oml alkohol + 3 sendok spatula KNO3

Hasil Reaksi Terjadi pemisahan

dan dikocok-kocok

VII.

Analisa Percobaan : 45

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Air pada alkohol dapata dipisahkan dengan cara potas dibubuhkan kedalam alkohol kemudian dikocok. Pada percobaan yang kita lakukan, kita menggunakan potas sebanyak 3 sendok spatula dan alkohol 20 ml kemudian dikocok-kocok dan hasilnya terjadi pemisahan. Pada hasil, percobaan dapat diketahui alkohol terpisah dengan air. Alkohol diatas sedangkan larutan KNO3 dibawah. Larutan KNO3 adalah KNO3 yang dilarutkan dengan dalam air alkohol. KNO3 dapat memisahkan air dari alkohol karena KNO3 tidak larut dalam alkohol. Alkoholtidak dapata melarutkan berbagai jenis zat. Alkohol hanya dapat melarutkan zat organik.

VIII.

Tugas dan Jawaban :   • • • • • • •

Tugas 1. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari KNO3! 2. Jelaskan alkohol dan potas ketika dicampur bisa terpisah! Jawaban 1. Sifat fisika kalium nitrat: Bentuk : Kristal berwarna putih Bau : Tidak berbau Densitas : 2,109 g/cm3 Titik leleh : 334 c Titik didih : Terdekomposisi membentuk KNO3 Pada suhu 400oc Larut dalam : Air, gliserol, dan ammonia Bahaya : bersifat oxidizer atau oksidator Sifat kimia kalium Nitrat: 

Bila dilarutkan kedalam air maka kalium nitrat akan

 

mengion menjadi ion K+ dan ion NO3-. Bersifat “oxidrizer” alias agen pengoksidasi yang kuat. Bila direaksikan dengan zat lain atau senyawa yang bersifat reduktor maka reaksinya dapat menimbulkan

kebakaran. 2. Karena terdapat partikel yang ada didalam kelarutan elektrolit kuat (KNO3) adalah ion-ion yang bergabung dengan molekul air. Sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebakan karena tidak ada molekul/partikel lain yang 46

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 menghalaingi gerakan ion. Sehingga alkohol akan terpisahkan dari air karena potas bergabung dengan air.

IX.

Kesimpulan : setelah kita melakukan percobaan kitra dapat mengetahui bahwa, 3 sendok spatula yang dicampurkan dengan 20ml alkohol dengan cara dikocok-kocok, potas tersebut bisa terpisah. Lapisan atas ialah alkohol dan lapisan bawah ialah potas. Potas larut kedalm air danntidak larut kedalm alkohol murni. Dengan cara membubuhkan potas kedalam alkohol kadar air yang ada pada larutan metil alkohol bisa terpisah.

X.

Daftar Pustaka : https://www.google.co.id/url? q=http://izzahmubarokah.blogspot.com/2014/10/reaksi-alkohol2462014.html http://www.google.co.id/url? q=https://www.ilmukimia.org/2017/01/kegunaan-alkohol https://www.google.co.id/url?q=http://www.panduaankimia.net? 2017/02/kalium-nitrat-kno3-pengertian-fakta-dan. https://www.google.co.id?url? q=https://mutaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/14/manfaat-kaliumnitrat.

XI.

Lampiran : 1. lampiran gambar No 1

Nama alat

Gambar alat

Becker glass

47

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2

Corong pemisah

3

Labu ukur

4

Spatula

5

XII.

Neraca analitik

Tanda Tangan : Palembang, 29 november 2017 Mengetahui, Asisten Praktikum

Praktikan

48

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 (Siti Amira Anggraini S.T)

( Bela Marselia)

(Sri kuswatun S.T)

49

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN VI I.

Judul Percobaan : “KARBOHIDRAT → VERHARSING

II.

OLEH ALKALI Tujuan Percobaan :

III.

Untuk mengetahui reaksi reaksi terhadap alkohol Dasar Teori : Karbohidrat adalah Sumber energi utama tubuh. merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan yang tersusun dari unsur Carbon (C), Hidrogen(H), dan oksigen (O). Sumber-sumber Karbohidrat sangat banyak seperti beras, jagung, gandum Dll . Jenis karbohidrat yang terdapat dalam makanan pada umumnya di bagi menjadi

3 jenis

berdasarkan Ukuran melekul

nya yaitu:

Monosakarida, Disakarida dan polisakarida. Polisakarida dalam bahan makana hewani yang dapat dicerna disebut dengan Glikogen. Selain itu dalam ilmu Gizi karbohidrat di bagai menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat Kompleks. Fungsi karbohidrat untuk tubuh 1. Mempunyai peran penting untuk proses metabolise, atau proses yang berfungsi sebagai penyeimbang asam dan basa, didalam tubuh, serta proses untuk membentuk jaringan sel, struktur dan juga organ organ dalam tubuh. 2. Karbohidrat dapat mencegah terjadinya ketidak sempurnaan, proses oksidasi lemak. 3. Fungsi karbohidrat yang utama adalah sebagai pemasak energi. Dalam 1 gram karbohidrat mampu menghasilkan 4 kalori yang melalui proses pembakaran kimiawi didalam tubuh akan menjadi sumber energi. 4. Makanan berkarbohidrat dan berserat tinggi dapat membantu memperlancar proses pada pencernaan. 5. Karena sifat kandungan yang ada dalam karbohidart yang manis, maka fungsi karbohidrat kali ini adalah sebagai pemanis alami, khususnya dengan kandungan monosakarida dan disakarida.

50

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 6. Fungsi karbohidrat juga berperan penting untuk mengoptimalkan kerja protein. Karena apabila tubuh mengalami kekurangan asupan karbohidrat, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi dan zat pembentuk tubuh. Siafat umum karbohidrat Karbohidrat bertindak sebagai cadangan energi menyimpan bahan bakar, dan zat antara metabolisme. Ribosa dan guladeoksiribosa untuk membentuk suatu kerangka structural dari magnetik, RNA dan DNA. Polisakarida seperti selusa ialah suatu elemen struktural dalam dinding sel bakteri dan tumbuhan karbohidrat terkait dengan protein dan lipid yang memainkan suatu peran penting dalam interaksi sel. Karbohidrat ialah senyawa organik, mereka ialah suatu aldehida atau keton dengan banyak gugus hidroksil. Sifat fisik karbohidrat  Steroisomerium, yaitu struktur senyawa yang sama tetapi mereka berbeda dalam konfigurasi spasial. Contoh: glukosa mempunyai dua unsure isomer yang teriakt dengan satu atom karbon kedua dari belakang. Mereka ialah D-glukosa dan L 

glukosa. Aktifitas optik, ini ialah salah satu rotasi cahaya terpolarisasi



yang membentuk glukosa (+) dan glukosa (-). Diastereoismer, ini suatu perubahan konfigurasi yang berkaitan



dengan glukosa C2, C3, C4 atau. Contoh : manosa glukosa Anomerik, ini salah satu konfigurasi special sehubungan dengan satu atom karbon pertama pada aldosa dan atom karbon kedua

  

ketosa. Pada suhu kamar berupa zat padat Berupa zat padat amorf seperti pati Kebanyaan senyawanya tidak berwarna dan memiliki struktur

bubuk. Sifat kimia karbohidrat  Jumlah isomer ruang karbohidrat yaitu 2n dengan n menyatakan 

jumlah atom C asimetri. Semua karbohidrat bersifat optis aktif 51

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 

Monosakarida dan disakarida berasa manis dan larut dalam air

  

sedangkan polasakarida bersa tawar dan tidak larut dalam air. Oksidasi reduksi untuk alkohol Tes benedicts Pembentukan osazon dengan fenil hidrasin

alkali dalam kimia adalah suatu garam ionik biasa dari suatu unsur kimia alkali logam atau alkali tanah. Ada yang menfinisikan suatu alkali sebagai suatu zat basa yang terlarut dalam air. Larutan alkali mempunyai PH lebih dari. Unsur alkali adalah unsure golongan 1A. alkali sendiri berasal dari bahasa arab “Alkali” yang punya arti abu. Semua logam alkali merupakan logam rapuh (lunak) yang mudah dipotong. Mereka akan mudah pecah dan hancur ketika djatuhkan. Pada saat sobat menggosok logam ini akan terlihat permukaan putih yang mengkilap seperti perak. Disebut logam alkali karena oksida dari logam ini mudah sekali larut dalam air dan punya PH yang sangat tinggi, bersifat sangat basa (alkalis). Berikut contoh reaksi logam alkali dengan air. Semua unsur yang termasuk ke dalam loga alkali bersifat sangat reaktif. Dalam satu golongan dari atas ke bawah akan semakin reaktif. Kereaktifan

semakin

ke

bawah

semakin

besar

karena energi

ionisasi semakin rendah. Semakin ke bawah akan lebih mudah melepaskan elektron. Logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah karena jumlah elektron valensi yang digunakan untuk mengikat partikel lain jumlah nya hanya 1 buah gaya yang mengikatnya menjadi sangat lemah. Titik leleh tertinggi dimilikmi Litium (Li) yaitu 179 oC dan semakin kebawah semakin rendah. Bilangan oksidasi logam-logam alkali adalah +1 sesuai denagn konfigurasi elektronnya ns-. Verharsing (titik didih) adalah dimana tekanan uap dari zat cair sama dengan tekan disekitarnya dan zat cair berubah menjadi suatu uap. Titik 52

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 didih cairan tergantung pada tekanan lingkungan disekitarnya. Zat cair pada tekan tingigi memiliki titik didih lebih tinggi dari pada ketikan cairan berada pada ketika cairan berada pada tekanan atmosfer. Untuk tekan yang sama cairan yang berbeda akan mendidih pada suhu yang berbeda. Penjelasan titik didih normal (juga disebut titik didih atmosfer atau titik didih tekan atmosfer) suatu cairan adalah dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer yang dipermukaan laut yaitu 1 atmosfer. Pada suhu tersebut, tekanan uap cairan menjadi cukup untuk mengatasi tekanan atmosfer dan memungkinkan terbentuknya gelembung uap dalam cairan. Titik didih standar telah ditetapkan oleh IUPAC sejak tahun 1982 sebagai suhu dimana pendidikan terjadi pada tekanan 1 bar. IV.

Alat dan bahan 



V.

:

Alat- alat yang digunakan : 1. Gelas ukur 1 buah 2. Labu erlenmeyer 3 buah 3. Spatula 1 buah 4. Becker glass 1 buah 5. Hot plate 1 buah 6. Neraca Analitik 1 set Bahan bahan yang digunaka : 1. Aquadest 2. Asetaldehyde (C2H4O) 3. Natroonlog (NaOH)

Prosedur Percobaan

: 1. Cucilah alat dan bahan sebelum digunakan. 2. Siapkan semua alat dan bahan. 3. Setelah semuanya siap lakukan percobaan,  Larutkan NaOH dengan massa 0,04 gr dengan 10 ml aquadest  Campurkan acetaldehyde dengan 50 ml aquadest  Campurkan larutan NaOH dengan asetaldehyde  Kemudian panaskan  Hitunglah waktu ketika memanaskan, sampai menghasilkan perubahan warna,  Amatilah percobaan tersebut!

4. Setelah praktikum selesai cucilah alat alat tersebut

53

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 5. kembalikan alat alat tersebut ketempat semula

VI.

Hasil Percobaan : No NaOH 0,04 gr 1

1. 2. 3. 4.

Reaksi Aquadest 60 Acetaldehihy

ml d 0,28 ml 0,04 gr NaOH+10 ml aquadest 0,28 ml acetaldehyde + 50 ml aquadest Larutan NaOH + larutan aquadest Dipanaskan

Hasil

Pada ke

menit 07.20.2

menghasilka n

warna

coklat tua

VII.

Analisa Percobaan : Pada dasarnya larutan NaOH tidak berwarna atau bening. Ketika larutan NaOH dicampur dengan larutan asetaldehyd larutan tersebut berubah warnanya, menjadi sedikit merah muda atau pink dan tidak menghasilkan endapan. Larutan NaOH dicampur dengan asetaldehyd yang tadinya berwarna pink (merah muda) ketika dipanaskan berubah warnanya menjadi coklat tua. Larutan tersebut berubah menjadi coklat pada menit ke 07.20.2.. Tidak hanya menagalami perubahan warna saja, tetapi larutan asetaldehyd dan NaOH ketika dipanaskan mengalami sedikit endapan.

VIII.

Tugas dan Jawaban :  

Tugas : 1. Sebutkan sifat- sifat fisika dan kimia asetaldehyd! 2. Sebutkan kegunaan dari asetaldehyd Jawaban: 1. Sifat-sifat fisiska dan kimia dari asetakdehyde - Berat molekul : 44 - Rumus molekul: CH3CHO - Merupakan cairan tidak berwarna tidak berbau - Melting point : -123,56oc - Boiling point : 20,16oc - Densitas : 0,778 gr/cm3 - Temperature eritical:187,15oc 54

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 -

Tekana eritical : 63,2 atm

Sifat kimia asetaldehid - Mudah terbakar - Dapat bereaksi pada suhu diatas 400oc membentuk methanol dan karbon dioksida dengan reaksi sebagai

-

berikut: CH3CHO → CH4 + CO Dapat dengan mudah mereduksi larutan ammoniakal dan

-

perak menjadi cermin perak. Reaksi cholirine dengan acetaldehyde akan menghasilkan chloial (C Cl3 CHO) dengan cara mengganti 3 atom

-

hydrogen dalam gugus metil Acetaldehyde dengan menambahkan

alkohol

dan

carbonxylic acid dapat membentuk vunyl ester dengan reaksi sebagai berikut: RCOOH + C2H2 → RCOOH + CH2 - Acetaldehyde dapat bereaksi membentuk acetaldol 2. Kegunaan dari asetaldehide - Sebagai bahan baku pembuatan asam asetat. - Sebagai bahan baku dalam anhidrat asetat dan esternya, -

yaitu etil asetat Aldehid aromatik sering digunakan sebagai penyedap,

-

parfum, dan lainsebagainya Sebagai bahan untuk karet atau damar buatan dan zat warna

IX.

Kesimpulan : Dari

percobaan

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

larutan

asetaldehidedan larutan NaOH yang mula-mula berwarna menjadi berwarna biru ketika kedua larutan tersebut dicampurkan. Dan berubah warna lagi menjadi coklat tua ketika larutan tersebut dipanaskan. X.

Daftar Pustaka http://www.idmedis.com/2014/03/Karbohidrat-sumbernya-fungsi-sertapenyakit-yang-berhubungan-dengan-karbohidrat.html https://manfaatnyasehat.com/fungsi-karbohidrat/

55

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 https://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/logam-alkali-golongania.html

XI.

Lampiran 1.

Lampiran Perhitungan: 

NaOH Dik: v = 10 n= 0,1 BM NaOH

= 1 x Na + 1 x O + 1 x H = (1 x 23) + (1 x 16) + (1x1) = 23 + 16 + 1= 40

Rumus Padatan =

=

BM × n ×v 1000 40 ×0,1 ×10 1000

= 0,04 gram 

CH3CHO Dik : v =50 ml N1= 0,1 ρ=0,779

% zat = 99% = 0,99 BM CH3CHO = 2 x C + 4 x H + 1 x O = (2 x 12) + (4 x 1) + (1 x 16) = 24 + 4+ 16 = 44 Rumus cairan :

56

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

2.

lampiran Gambar No 1

Nama Alat

Gambar alat

Gelas ukur

2

Labu Erlenmeyer

3

Spatula

4

Becker glass

5

Hot plate

57

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

6

XII.

Neraca analitik

Tanda Tanggan Palembang, 02 November 2017 Mengetahui ,

Asisten Praktikum

Praktikan

(Siti Amira Anggraini S.T)

(Bela Marselia )

(Sri kuswatun S.T)

PERCOBAAN VII I. II.

Judul Percobaan : “PROTEIN – PROTEIN (REAKSI)” Tujuan Percobaan: Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui reaksi dari proteinprotein

III.

Dasar Teori

:

Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika dalam sel, yang bergantung dari urutan dan komposisi asam aminannya. Protein dapat digolongkan berdasarkan fungsi biologi, seperti: protein

58

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 sebagai enzim kontraktil dan lai-lain. Protein utama dalam putih telur adalah albumin. Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagi zat pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber sumber asam aminoyang mengandung unsur-unsur C,H,O,dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidratyang mengandung undsur logam seperti besi dan tembaga. Protein dalam bahan makanan sangat penting dalam proses kehidupan organisme seperti hewan dan manusia. Protein alamiah mula mula dibentuk dari asam-asam amino oleh organism dari unsure unsure organik C,H,O,N, dan S yang ada didalam tanah atau udara.noleh sebab itu protein yang ada didalam tanah atau udara. Oleh sebab itu protein yang ada dalam bahan makanan sangat penting bahkan vital bagi manusia. Pada organisme yang sedang tumbuh, protein sangat penting dalam pembentukan sel- sel baru oleh karena itu dalam bahan makanannya mudah mengalami hambatan pertumbuhan. Perlu diperhatikan bahwa dalam bahan makanan terdapat berbagai jenis protein, tetapi tidak semua protein mempunyai mutu yang sama, sehingga perlu diperhatikan protein yang bernilai tinggi gizinya dan memberi manfaat yang besar bagi tubuh. Protein merupakan suatu polipeptida dengan BM yang sangat bervariasi dari 5000 sampai lebih dari satu juta karena molekul protein yang sangat besar, protein sangat mudah mengalami perubahan fisis dan aktifitas biologisnya. Banyak agnesia yang menyebabkan perubahan sifat alamiah dari protein seperti panas, asam, basa, solven, organik, garam, logam berat, radiasi sinar radioaktif (sudarmaji, 1996). Macam-macam protein: Berdasarkan susunan kimia dari protein, maka protein terbagi dalam tiga golongan yaitu: 1. Protein sederhana Disebut protein sederhana karena didalamnya tidak terdapat ikatan dengan bahan-bahan, seperti : albumin yang terdapat dalam telur. 59

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 2.

Protein yang bersenyawa Ikatan protein dengan zat-zat lain seperti: glikoprotein,

persenyawaan antara protein dengan glikogen. 3. Turunan dari protein Termasuk turunan dari protein antara lain : pepton, peptide, dan gelatin. Susunan protein Struktur protein terbagi menjadi empat bentuk; primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Susunan linear asam amino dalam protein merupakan struktur primer. Sususnan tersebut akan menentukan sifat dasar protein dan bentuk struktur sekunder serta tersier. Protein sesungguhnya bukan merupakan zat tunggal. Protein terdiri dari unsure-unsur pembentuk yang disebut asam amino. Bila protein mengandung banyak asam amino dengan gugus hidrofobik, daya kelarutannya kurang dalam air dibandingkan dengan protein yang banyak mengandung asam amino dengan gugus hidrofil. (winarno,1992) Jumlah dan macam asam amino yang membentuk tiap macam protein tidak sama. Jenis protein yang baik akan mengandung semua jenis asam amino dalam jumlah yang cukup. Beberapa macam asam amino yang dianggap penting sekali untuk pertumbuhan tubuh dan utuk mendapatkan keseimbangan nitrogen dalam tubuh manusia. Asam amino yang termasuk golongan ini disebut asam amino esensial, yang harus terdapat dalam kehidupan sehari-hari karena digunakan untuk pemeliharaan sel-sel, dan tak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Penggolongan asam amino esensial seperti: alanin, asam asparat, asam glumate, gliserin, hidroksi prolin, serin, prolin, sistein, sitein dan tirosin. Jadi protein akan terdiri dari beberapa molekul asam amino yang bergabung bersama-sama membentuk protein. Sifat protein

60

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Berdasarkan sifat fisika-kimiawi terutama sifat kelarutannya, maka secara garis besar kelompok protein sederhana adalah sebagai berikut: 1. Albumin adalah protein yang larut dalam air. 2. Globul adalah protein yang tidak larut dalam air, akan tetapi larut dalam garam encer. 3. Prolamin adalah protein larut dalam etanol 70-80%, tidak larut dalam air, larutan garam, dan etanol murni. 4. Glutein dalah tidak larut dalam air, garam ataupun etanol, larut dalam larutan alkalis atau asam encer. 5. Sceloprotein adalah tidak larut dalam air, larutan garam encer dan solven organik. 6. Protamine dan histone adalah protein yang bersifat alkalis, larut dalam air dan larutan garam. Protein yang terdapat dalam bahan pangan mudah mengalami perubahan- perubahan antara lain: 1. 2. 3.

Dapat terdenaturasi oleh perlakuan pemanasan Dapat terkoagulasi atau mengendap oleh perlakuan pengasaman Dapat mengalami dekomposi atau pemecahan oleh enzim-enzim

4.

proteolitik. Dapat bereaksi dengan gula reduksi, sehingga menyebabkan terjadinya warna coklat.

Denaturasi protein dapat diartikan suatu perubahan atau modifikasi terhadap struktur sekunder, tersier, dan kuarter molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan ikatan kovalen. Karena itu denaturasi dapat diartikan suatu proses terpecahnya ikatan hodrofobik, ikatan garam, dan terbentuknya lipatan atau wiru molekul protein (winarno,1992) Kualitas protein Suatu protein dapat digolongkan sebagi protein yang baik apabila protein itu mengandung kesepuluh macam asam amino esensial dalam jumlah yang cukup. Protein yang demikian itu disebut protein sempurna. 61

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Contoh dari protein sempurna adalah protein susu, daging, ikan, telur, dan protein yang berasal dari hewan. Dari jenis tumbuh tumbuhan protein dari kacang kacangan yang dapat digolongkan kedalam protein yang hampur sempurna. Protein yang tidak dapat membantu pertumbuhan pemeliharaan kesehatan tubuh disebut, protein tidak sempurna. Protein bahan makanan jenis umbi umbian termasuk golongan protein yang tidak sempurna.

Fungsi protein Protein adalah unsur yang terpenting didalam semua sel makhluk hidup. Tanpa adanya protein, tidak akan dapat dibentuk sel mahluk hidup, itu. Secara garis besar, fungsi protein bagi tubuh antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.

Untuk membangun sel-sel jaringan manusia. Untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Membuat protein darah Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh Sebagai pemberi kalori.

Kekurangan protein pada manusia dan akibatnya. Factor factor yang sering menyebabkan orang kekurangan protein, baik orang dewasa maupun pada anak anak: 1.

Kekurangan protein dalam makanan untuk jangka waktu yang lama, keadaan seperti ini ditemukan didaerah yang menggunakan

2.

ubi kayu sebagai makanan mereka. Tubuh tidak mampu menyerap protein yang terdapat dalam

3.

makanan karena adanya gangguan pada saat pencernaan. Terlalu banyak protein tubuh yang dipecah akibat adanya suatu penyakit, seperti penyakit pada ginjal.

62

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 4.

Akibat adanya pantangan-pantangan terhadap beberapa jenis

5.

makanan sumber protein. Karena kekurangan kalori, sehingga protein makanan akan ikut terbakar. Hal ini dapat terjadi pada orang yang kurang makan.

Molekul protein memiliki massa molekul relatif sangat besar, karena merupakan polimer dari molekul sederhana. Jika protein dididihkan dengan asam kuat atau basa pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disususn oleh pengulangan satuan (unit) molekul sederhana yaitu asam amino.

R

H

O

C

C

NH2 OH Kalium hidroksida, biasa disebut potas api dengan rumus KOH. Nama lain kalium hidroksida yaitu, potash alkali, postassia, kalium hidrat. Zat ini cepat menyerap karbon dioksida dan air dari udara. KOH atau kalium hidroksida adalah basa kuat yang terbuat dari logam alkali kalium yang bernomor atom 19 pada tabel periodik. Kalium hidroksida adalah senyawa berbentuk Kristal dengan warna putih yang higroskopis. Untuk mendapatkan larutan KOH 10%, Kristal KOH atau Kalium Hidroksida harus dilarutkan terlebih dahulu. Kalium Hidroksida adalah senyawa yang sangat berbahaya . dapat menyebabkan luka bakar kimia parah dan kebutaan, untuk keselamatan yang tepat, terutama pelindung mata harus digunakan. Sifat sifat fisiska kalium hidroksida  Rumus molekul : KOH  Berat molekul : 56, 10564 gr/mol  Titik lebur : 360 oc  Titik didih : 1320oc  Densitas : 2,044 gr/cm3 ∆ hf ° 63

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078    

Kristal Kapasitas panas oc Warna Kelarutan

: -114,96 hg/mol : 0,75 : tidak berwarna : larut dalam alkohol, gliserol, cairan amonia  Bau : tidak berbau  Berbentuk : padat tetapi dapat dibentuk menjadi butiran, stik, gumpalan dan serpih sifat-sifat kimia Kaliaum Hidroksida  Termasuk dalam golongan basa kuat  Reaktifitas : hidrokopis menyerap karbon dioksida  Korosi : dapat merusak logam-logam  Bereaksi dengan CO2 diudara membentuk K2CO3 dan air  Bereaksi dengan asam membentuk garam  Bereaksi dengan Al2O3 membentuk AlO2 yang kuat dalam air.  Bereaksi dengan halide (x) menghasilkan KOX dan asam halide  Bereaksi dengan gliserida membentuk sabun dan gliserol  Bereaksi dengan ester membentuk garam dan senyawa alkohol Kegunaan dari Kalium Hidroksida  Sebagai pereaksi dalam analis  Bahan pembuat sabun lunak  Bahan pembuat kaca  Bahan pembuatan senyawa kalium lainnya Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini eksis

di

bumi

dengan

kederajatan

hidrasi

yang

berbeda-beda.

Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih, sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO4·5H2O), berwarna biru terang. Sifat fisika Kupri Sulfat pentahidrat  Spesifik gravity : 1,5876  Bentuk : kristal o  Densitas (40 c) : 1,0332 kg/mol  Berat molekul : 249,71  Titik leleh : 110 oc  Titik didih : 250oc Sifat-sifat kimia Kupri Sulfat Pentahidrat  Larut dalam asam 64

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078  Sedikit beracun Kegunaan produk kupri sulfat pentahidrat  Sebagai bahan pembantu fungsi dan algesida selain itu juga digunakan sebagai nutrisi tanah dalam perlengkapan makanan  Dibidang pertambangan digunakan sebagai activator flotasi biji timah, seng dan koblat  Dalam industry tekstil digunakan sebagai mordant  Untuk menghilangkan senyawa sulfur organik dan gasoline pada industry perminyakan  Sebagai bahan pembantu pada industri electroplating.

IV.

Alat Dan Bahan :  Alat yang digunakan: 1. Becker Glass 2. Labu Erlenmeyer 3. Gelas Ukur 4. Spatula 5. Neraca Analitik 6. Pipet tetes  Bahan yang digunakan: 1. KOH 2. Putih Telur 5ml 3. CuSO4 4. Aquadest 40 ml

V.

Prosedur Percobaan

1 Buah 3 Buah 3 Buah 1 Buah 1 set 1 buah

:

1. Siapkan semua alat dan bahan 2. Timbang KOH sebanyak 0,112 gr dan CuSO 4 sebanyak 0,322 gr menggunakan neraca analitik. 3. Larutkan KOH 0,112 gr ke dalam aquadest menggunakan labu erlenmeyer 4. Teteskan larutan KOH kedalam putih telur, hitung berapa tetes sampai terjadi endapan 5. Kemudian teteskan KOH kedalam putih telur yang telah diteteskan CuSO4, sampai berubah warna menjadi merah violet, hitung berapa tetes larutan KOH bisa mengubah warna putih telur yang telah diteteskan CuSO4 6. Setelah selesai praktikum cucilah alat-alat yang tadi digunakan dan kembalikan ketempat semula. 65

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VI. Hasil praktikum

:

No 1

Reaksi Hasil percobaan CuSO4 0,322 gr + Aquadest 20ml + Terjadi endapan biru dengan 5

2

putih telur 5ml tetes CuSO4 CuSO4 0,322 gr + aquadest 20 ml + Merah violet dengan 10 tetes putih telur 5 ml + KOH 0,112 gr + KOH aquadest 20 ml

VII.

Analisa Percobaan

:

Putih telur yang mula-mula berwarna bening setelah diteteskan larutan CuSO4 (CuSO4 yang dilarutkan kedalam aquadest) sebanyak 10 tetes, putih telur tersebut berubah warnanya menjadi biru dan ada endapan. Putih telur yang tadinya berwarna biru dan ada endapan setelah diteteskan larutan CuSO4 sebanyak 10 tetes, campuran putih telur dengan larutan CuSO4 tadi diteteskan larutan KOH (KOH yang dilarutkan dengan Aquadest), putih telur tersebut berubah warnanya menjadi merah violet Putih telur bisa berubah menjadi merah violet membutuhkan banyak larutan KOH. Putih telur berubah warnanya setelah diteteskan 10 tetes larutan KOH.

VIII. Tugas dan Jawaban

:

 Tugas 1. Sebutkan sifat-sifat fisika dan kimia dari KOH! 2. Dari percobaan ini, tuliskan reaksi protein yang anda peroleh!  Jawaban 1. Sifat-sifat fisika KOH  Berat molekul  Titik lebur  Titik didih  Densitas  

∆ hf ° Kristal Kapasitas panas oc

: 56, 10564 gr/mol : 360 oc : 1320oc : 2,044 gr/cm3 : -114,96 hg/mol : 0,75 66

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078  

Warna Kelarutan

:

: tidak berwarna larut dalam alkohol,

gliserol, cairan ammonia Bau : tidak berbau Berbentuk : padat tetapi dapat dibentuk

 

menjadi butiran, stik, gumpalan dan serpih Sifat-sifat kimia Kalium Hidroksida  Termasuk dalam golongan basa kuat  Reaktifitas : hidrokopis menyerap karbon dioksida  Korosi : dapat merusak logam-logam  Bereaksi dengan CO2 diudara membentuk K2CO3  

dan air Bereaksi dengan asam membentuk garam Bereaksi dengan Al2O3 membentuk AlO2 yang kuat



dalam air. Bereaksi dengan halide (x) menghasilkan KOX dan



asam halide Bereaksi dengan gliserida membentuk sabun dan



gliserol Bereaksi dengan ester membentuk garam dan senyawa alkohol

2. -

IX.

Kesimpulan

CuSO4 + CH3CH2COOH → CH3CH2SO4 + CH4COOH CuCOOH + NaOH → NaCOOH + CuOH

:

setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa putih telur yang mula-mula berwana bening setelah diteteskan larutan CuSO4 kedalamnya, putih telur tersebut berubah warna menjadi biru dan terjadi endapan . warna putih telur berubah lagi setelah putih telur yang diteteskan larutan CuSO4 diteteskan lagi dengan larutan KOH, putih telur tersebut berubah warna menjadi merah violet.

X.

Daftar Pustaka https://www.google.co.id/url?q=http://ayuandrianielfouz.blogspot.com/2012/2/11/teori-protein.

67

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 https://www.google.co.id/url? q=http://www.punyawawasan.com/2017/01/karakteristik-zat-kaliumhidroksida-koh. https://sanjayacoperindo.wordpress.com/2015/05/22/apakah-tembaga-IIsulfat-itu

XI.

Lampiran : 1.

Lampiran Perhitungan  KOH Dik : n = 0,1 v = 20 ml BM KOH = 1 × K + 1 × O + 1 × H = 39 + 16 + 1 = 56 BM × n ×v Rumus padatan = 1000 56 × 0,1× 20 = 1000 = 0,112 gr  CuSO4 Dik : n = 0,1 v = 20 ml BM CuSO4 = 1 x Cu + 1 x S + 4 x O = 1 x 64 + 1 x 32 + 4 x 16 = 65 + 32 + 64 = 161 Rumus Padatan =

=

BM × n ×v 1000 161 ×0,1 ×20 1000

=0,322 g 2.

Lampiran Gambar 68

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 N

Nama Alat

o 1

Becker Glass

2

Gambar

Labu Erlenmeyer

3

Gelas Ukur

4

Spatula

5

Neraca Analitik

69

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 6

XII.

Pipet tetes

Tanda Tangan Palembang 15 november 2017 Mengetahui,

Asisten Praktikum

(Siti Amira Anggraini ST)

Praktikan

(Bela Marselia )

(Sri kuswatun ST)

70

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN VIII

I. II.

Judul Percobaan : “PROTEIN – PROTEIN (COAGULATIC)” Tujuan Percobaan: Untuk mengetahui reaksi dari protein – protein.

III.

Dasar Teori

:

Protein berasal dari bahasa Yunani "Proteios" yang berarti "utama". Dari pengertian ini, dapat kita lihat betapa pentingnya protein bagi kehidupan manusia. Protein adalah suatu jaringan yang panjang yang terdiri atas beberapa molekul asam amino yang terikat mirip kereta api. Asam amino merupakan bahan dasar protein. Protein menyusun kurang lebih 50% berat kering manusia. Protein bukan hanya sekedar bahan simpanan atau bahan struktural, seperti karbohidrat dan lemak, tetapi juga berperan penting dalam kehidupan. Dari struktur kimianya, protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap polimer terdiri dari monomer. Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi dan merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang terhubung satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein tersebut memiliki kandungan hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen, sulfur, dan fosfor. Molekul protein memiliki massa molekul relative sangat besar, karena merupakan polimer dari molekul-molekul sederhana, jika protein didihkan dengan asam kuat atau basa kuat yang pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disususn oleh pengulangan satuan (unit) molekul sederhana yaitu asam amino. Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika dalam sel, yang bergantung dari urutan dan komposisi asam aminannya. Protein dapat digolongkan berdasarkan fungsi biologi, seperti: protein sebagai enzim kontraktil dan lain-lain. Protein utama dalam putih telur adalah albumin.

71

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Jenis-jenis protein 1.

Protein Sempurna Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino lengkap,baik macam maupun jumlahnya.Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur.Pada umumnya protein hewan adalah Protein Sempurna

2.

3.

Protein kurang sempurna Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino lengkap,tetapi beberapa diantaranya jumlahnya sedikit.Protein ini tidak dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan,Namun hanya dapat mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah ada.Contohnya Protein lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum. Protein tidak sempurna Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit mengandung asam amino esensial.Protein ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang telah ada.Contohnya Zein pada jagung dan beberapa protein yang berasal dari tumbuhan. Struktur Protein

1.

Struktur primer Struktur primer ialah pada protein berupa 1 rantai polipeptida yang merupakan suatu rangkaian asam amino dengan suatu urutan tertentu. Susunan yang satu ini menentukan suatu sifat dasar dari berbagai protein dan secara umum untuk menentukan bentuk struktur sekunder dan tersier.

2.

Struktur sekunder Struktur sekunder ialah sebuah struktur pada protein yang berupa susunan dari dua/ lebih struktur primer, yang dapat membentuk heliks (alpha helix) dan lembaran (beta sheet). Struktur sekunder ini terjadi karena adanya suatu gaya dispersi atau ikatan hidrogen.

72

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3.

Struktur tersier Struktur tersier ialah suatu struktur tersier pada protein yang terbentuk dari gabungan beberapa macam struktur sekunder yang berbeda dan membentuk lipatan atau gulungan. Hal ini terjadi karena adanya suatu ikatan hidrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik, dan suatu ikatan disulfida.

4.

Struktur primer Struktur primer ialah suatu struktur, sekunder, dan tersier yang umumnya hanya melibatkan satu rantai polipeptida. Namun, bila struktur yang satu ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein, maka dari itu disebut dengan struktur kuartener. Pada umumnya suatu ikatan-ikatan yang terjadi sampai terbentuknya suatu protein sama dengan suatu ikatan-ikatan yang terjadi pada struktur tersier. Sifat-Sifat Protein

1.

Denaturasi Denaturasi ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan terjadinya suatu proses perubahan konfigurasi susunan suatu molekul dari protein. Perubahan konfigurasi tersebut kemudian akan merubah struktur

baik

itu

sekunder,

tersier

dan

kuarter

protein.

Namun harus digarisbawahi, perubahan-perubahan susunan tersebut sama sekali tidak merubah susunan suatu ikatan peptide dari protein. Sifat denaturasi protein ini bisa terjadi karena beberapa hal di antaranya suhu panas yang memutuskan suatu ikatan hidrogennya, adanya suatu asam basa yang memutus jembatan garam pada struktur tersier senyawa protein, adanya logam berat yang kemudian akan membentuk protein logam yang tidak bisa dilarutkan. 2.

koagulasi Koagulasi yaitu salah satu Sifat protein yang ditandai dengan adanya suatu penggumpalan partikel koloid yang sebagai akibat penambahan 73

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 senyawa kimia yang pada akhirnya menyebabkan suatu partikel menjadi netral dan akhirnya membentuk suatu endapan akibat gaya grafitasi. Koagulasi ini terjadi karena adanya beberapa hal seperti pemanasan (contohnya: darah), dalam pengadukan (contohnya: tepung kanji), dan dalam pendinginan (contohnya: agar-agar). 3.

Browsing Browsing ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan terjadinya suatu perubahan warna menjadi coklat. Hal ini merupakan suatu reaksi pencoklatan enzimatis serta non enzimatis. Contohnya pencoklatan enximatis yang terlihat pada buah-buah dan juga sayuran yang mengandung suatu zat fenolik. Sementara itu, contoh untuk pencoklatan non enzimatis yaitu ada pada karamelisasi gula. Fungsi-Fungsi Protein



Untuk mensintesis sebuah substansi-substansi yang penting seperti hormon, enzim, antibodi, dan kromosom.



Untuk mendorong suatu pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh, yang dimulai dari sel, jaringan, hingga organ.



Untuk memacu dan berpartisipasi dalam berbagai suatu reaksi kimia dan biologis (biokatalisator).



Untuk menyeimbangkan suatu cairan dalam tubuh (asam-basa) karena memiliki sifat amfoter (dapat bersifat asam atau basa).



Untuk sebagai suatu sistem buffer (penyangga pH) yang efektif.



Untuk menyediakan suatu energi.



Untuk membantu mengatur kemampuan suatu tubuh mendetoksifikasi (menawar racun) zat-zat angin. Sumber-Sumber Protein



Sumber protein yang pertama dari hewani yang antara lain : daging merah, daging unggas, susu, telur, dan ikan.



Sumber protein yang kedua yaitu nabati yang antara lain : berbagai jenis kacang-kacangan, biji bunga matahari, jintan, dan biji labu. 74

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Manfaat protein 

Protein sangat cocok untuk sumber energi. Hal ini dikarenakan setiap gram protein akan menghasilkan 4,1 kalori yang dibutuhkan dalam tubuh kita.



Untuk mengatur metabolisme tubuh



Suatu asupan energi utama dalam diet rendah gula.



Menjaga suatu keseimbangan antara asam basa serta suatu cairan tubuh.



Menjaga stabilitas pH cairan tubuh.



Protein juga bahan dalam sintesis substansi seperti hormon, zat antibodi, serta organel sel lainnya



Protein dapat membantu sebuah proses pertumbuhan terutama pada anak-anak dan remaja, hal ini dikarenakan sel-sel tubuh akan mendapatkan sebuah asupan zat pembangun.



Untuk membantu kerja tubuh untuk menetralkan suatu zat-zat asing yang masuk dalam tubuh. Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.

Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa ataupun alkohol. Contohnya kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.

2.

Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang berbentuk bola. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basa dibandingkan protein fibriler. Protein ini mudah terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh enzim dan hormon. Jenis Protein Berdasarkan Komponen-Komponen Penyusunnya. 75

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 1.

Protein Sederhana (Simple Protein) protein sederhana ialah protein tab dari hasil hidrolisa, total protein tersebut ialah campuran atas berbagai macam asam amino.

2.

Protein Kompleks (Complex Protein) protein kompleks ialah protein yang dari hasil hidrolisa total protein jenis tersebut yang terdiri dari berbagai macam asam amino selain itu pula terdapat komponen-komponen yang lain seperti ialah unsur logam, gugusan phospat dan sebagainya.

3.

Protein Derivat (Protein derivative) protein derivat ialah protein yang merupakan suatu ikatan antara (intermediate product) yang terdapat dari hasil hidrolisa parsial yang berasal pada protein native, misalnya albumusa, peptone, dan sebagainya

IV.

Alat Dan Bahan :  Alat-alat yang digunakan: 1. Becker Glass 2. Pipet Tetes 3. Labu ukur 4. Hot plate 5. Pipet volume 6. Gelas Ukur 7. Spatula  Bahan-bahan yang digunakan: 1. Putih telur 2. Alkohol 96 %

V.

Prosedur percobaan 1. 2. 3. 4.

:

Ambil alat dan bahan yang akan digunakan Cucilah alat terlebih dahulu sebelum digunakan Ambilah 20 ml putih telur dan 2 ml alkohol Campurkan 20 ml putih telur dengan 2 ml alkohol kedalam becker

glass, dan lihat perubahan yang terjadi 5. Kemudian panaskan campuran tersebut, dan hitung waktu yang dibutuhkan hingga terjadi endapan 76

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 6. Setelah praktikum selesai, bersihkan alat dan tempat yang sudah digunakan 7. Kembalikan alat pada tempatnya

VI.

Hasil Percobaan : No 1

Reaksi Hasil 20 ml putih telur + 2 ml Terjadi sedikit endapan berwarna alkohol

sebelum putih

dipanaskan 20 ml putih telur +2 ml Terjadi gumpalan berwarna putih

2

alkohol

sesudah pada menit ke 7.50

dipanaskan

VII.

Analisa percobaan

:

Dari percobaan yang kita lakukan, dapat diketahui bahwa putih telur yang mula-mula berwarna bening, setelah dicampurkan dengan 2 ml alkohol, putih telur tersebut terjadi sedik endapan dibagian bawah yang berwarna putih. Kemudian pada saat dipanaskan campuran 20 ml putih telur dengan 2 ml alkohol, maka putih telur tersebut menggumpal. Hal ini terjadi karena putih telur tidak dapat larut dalam alkohol walaupun hal tersebut dipanaskan. Tidak hanya berubah menjadi gumpalan tetapi putih telur juga berubah warna, yang mula-mula tidak berwarna atau bening menjadi berwarna putih. Dan karena dipanaskan putih telur tersebut menjadi matang.

VIII. Tugas dan Jawaban  Tugas

:

1. Apa yang dimaksud dengan koagulatik? 2. Jelaskan alasanmu mengapa bahan yang dipakai hanya putih 

telur bukan kuning telur? Jawaban 1. Reaksi koagulasi adalah suatu reaksi kimia pada proses penggumpalan partikel sehingga menjadi partikel yang lebih 77

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 besar dengan membubuhkan zat pereaksi ( koagulan) sesuai 2.

zat yang terlarut. Karena putih telut mengandung albumin yaitu protein monomer yang larut dalam air atau garam dan mengalami koagulasi saat terpapar atau pada saat pemanasan. Oleh sebab itu putih telur dilarutkan dengan alkohol sebelum dipanaskan, setelah dipanaskan maka albumin pada putih telur mengalami koagulasi yang ditandai dengan hilangnya kadar air pada larutan putih telur dan alkohol.

IX.

Kesimpulaan : Dari hasil percobaan yang kita lakukan bahwa 2 ml alkohol yang dicampurkan kedalm putih telur 20 ml terjadi sedikit endapan berwarna putih dibagian bawah. Dan pada saat dipanaskan campuran putih telur tersebut semakin banyak endapannya. Tidak hanya terjadi endapan saja pada saat dipanaskan tetapi terjadi perubahan warna pada waktu 7.50 menit, dan putih telur tersebut menjadi matang. Keberadaan alkohol didalam campuran tersebut membuat putih telur lebih cepat matang dibandingkan tanpa adanya alkohol.

X.

Daftar Pustaka http://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-fungsi-struktur-danjenis-protein.html http://www.seputarilmu.com/2016/01/pengertian-protein-dan-jenisstruktur.html http://www.softilmu.com/2013/07/pengertian-dan-fungsi-protein.html

XI. Lampiran 1. Lampiran Gambar No

Nama alat

Gambar alat

78

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

1

Becker Glass

2

Labu ukur

3

Pipet tetes

4

Hot plate

5

Pipet volume

XII. Tanda tangan Palembang , 15 November 2017 Mengetahui, Asisten Praktikum

Praktikan 79

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

(Siti Amira Anggraini ST)

(Bela Marselia)

(Sri kuswatun ST)

PERCOBAAN IX I.

Judul Percobaan : “PRESPITATIE DENGAN ASAM DARI PROTEIN”

II.

Tujuan Percobaan

:

Menganalisa perubahan endapan III. Dasar Teori

:

Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi dan merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang terhubung satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein tersebut memiliki kandungan hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen, sulfur, dan fosfor. Molekul protein memiliki massa molekul relative sangat besar, karena merupakan polimer dari molekul molekul sederhana, jika protein didihkan dengan asam kuat atau basa kuat yang pekat molekul akan terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disususn oleh pengulangan satuan (unit) molekul sederhana yaitu asam amino. Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika dalam sel, yang bergantung dari urutan dan komposisi asam aminannya. Protein dapat digolongkan berdasarkan fungsi biologi, seperti: protein sebagai enzim kontraktil dan lai-lain. Protein utama dalam putih telur adalah albumin. 80

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Jenis-jenis protein 1. Protein Sempurna Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino lengkap,baik macam maupun jumlahnya.Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur.Pada umumnya protein hewan adalah Protein Sempurna 2.

Protein kurang sempurna

Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino lengkap,tetapi beberapa diantaranya jumlahnya sedikit.Protein ini tidak dapat

mencukupi

kebutuhan

pertumbuhan,Namun

hanya

dapat

mempertahankan kebutuhan jaringan yang sudah ada.Contohnya Protein lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum. 3.

Protein tidak sempurna

Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit mengandung asam amino esensial.Protein ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang telah ada.Contohnya Zein pada jagung dan beberapa protein yang berasal dari tumbuhan. Struktur Protein 1.

Struktur primer

Struktur primer ialah pada protein berupa 1 rantai polipeptida yang merupakan suatu rangkaian asam amino dengan suatu urutan tertentu. Susunan yang satu ini menentukan suatu sifat dasar dari berbagai protein dan secara umum untuk menentukan bentuk struktur sekunder dan tersier. 2.

Struktur sekunder

Struktur sekunder ialah sebuah struktur pada protein yang berupa susunan dari dua/ lebih struktur primer, yang dapat membentuk heliks (alpha helix) dan lembaran (beta sheet). Struktur sekunder ini terjadi karena adanya suatu gaya dispersi atau ikatan hidrogen. 81

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3.

Struktur tersier

Struktur tersier ialah suatu struktur tersier pada protein yang terbentuk dari gabungan beberapa macam struktur sekunder yang berbeda dan membentuk lipatan atau gulungan. Hal ini terjadi karena adanya suatu ikatan hidrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik, dan suatu ikatan disulfida. 4.

Struktur kuarter

Struktur kuarter ialah suatu struktur, sekunder, dan tersier yang umumnya hanya melibatkan satu rantai polipeptida. Namun, bila struktur yang satu ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein, maka dari itu disebut dengan struktur kuartener. Pada umumnya suatu ikatan-ikatan yang terjadi sampai terbentuknya suatu protein sama dengan suatu ikatan-ikatan yang terjadi pada struktur tersier. Sifat-Sifat Protein 1.

Denaturasi

Denaturasi ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan terjadinya suatu proses perubahan konfigurasi susunan suatu molekul dari protein. Perubahan konfigurasi tersebut kemudian akan merubah struktur baik itu sekunder, tersier dan kuarter protein. Namun harus digarisbawahi, perubahan-perubahan susunan tersebut sama sekali tidak merubah susunan suatu ikatan peptide dari protein. Sifat denaturasi protein ini bisa terjadi karena beberapa hal di antaranya suhu panas yang memutuskan suatu ikatan hidrogennya, adanya suatu asam basa yang memutus jembatan garam pada struktur tersier senyawa protein, adanya logam berat yang kemudian akan membentuk protein logam yang tidak bisa dilarutkan. 2.

koagulasi

Koagulasi yaitu salah satu Sifat protein yang ditandai dengan adanya suatu penggumpalan partikel koloid yang sebagai akibat penambahan senyawa kimia yang pada akhirnya menyebabkan suatu partikel menjadi netral dan akhirnya membentuk suatu endapan akibat gaya grafitasi. Koagulasi ini 82

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 terjadi karena adanya beberapa hal seperti pemanasan (contohnya: darah), dalam pengadukan (contohnya: tepung kanji), dan dalam pendinginan (contohnya: agar-agar). 3.

Browning

Browsing ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan terjadinya suatu perubahan warna menjadi coklat. Hal ini merupakan suatu reaksi pencoklatan enzimatis serta non enzimatis. Contohnya

pencoklatan

enximatis yang terlihat pada buah-buah dan juga sayuran yang mengandung suatu zat fenolik. Sementara itu, contoh untuk pencoklatan non enzimatis yaitu ada pada karamelisasi gula. Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1.

Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa ataupun alkohol. Contohnya kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.

2.

Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang berbentuk bola. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basa dibandingkan protein fibriler. Protein ini mudah terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh enzim dan hormon. Asam nitrat (HNO3) merupakan salah satu asam mineral yang kuat

yang bersifat oksidator kuat dan juga korosif. Dalam suhu kamar, asam nitrat berwujud cair dan berwarna bening, pada konsentrasi yang lebih pekat warna asam nitrat bisa berubah menjadi kekuningan dikarenakan adanya dekomposisi dari gas nitrogen oksida. Umumnya kosentrasi asam nitrat yang kita gunakana dilaboratorium tidak lebih dari 68%, sebab jika konsentrassi asam nitrat melebihi 68%, maka laju penguapan dan 83

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 dekomposisi dari gas NO3 semakin besar sehingga dapat membahayakan kita. Dalam kimia, organik asam nitrat sering digunakan sebaga ireagen untuk reaksi nitrasi yaitu suatu proses penambahan ion Nitro kedalam struktur suatu senyawa organik. Asam nitrat dipercaya sebagai agen nitrasi suatu senyawa organik karena sifat alaminya sebagai oksidator kuat serta molekul-molekul senyawa organik yang umumnya stabil dapat diganggu kestabilan strukturnya oleh asam nitrat sehingga asam nitrat merupakan agen nitrasi yang baik. Sifat fisika NHO3 (asam Nitrat) -

Rumus molekul :NHO3

-

Bentuk fisik

:larutan berwarna bening-kekuningan

-

Bau

:berbau sedikit rangsang

-

Massa jenis

: 1,519 cm3

-

Titik leleh

: -426

-

Titik didih

: 830c

-

Kelarutan

: larut dalam air

-

Pka

: -14

Sifat kimia NHO3 -

merupakan oksidator yang kuat dan asam kuat

-

reaksi dengan ammonia menghasilkan ammonium nitrat menurut reaksi: HNO3+ NH3 → NH4NO3

IV.

Alat dan Bahan yang Digunakan : 

Alat yang digunakan :



1. Becker Glass 2. Labu Erlenmeyer 3. Labu Ukur 4. Pipet tetes 5. Spatula 6. Pipet volume 7. Neraca Analitik Bahan : 84

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 1. Putih telur 20 ml 2. Asam Nitrat encer (HNO3) 3. Aquadest 100 ml V.

Prosedur percobaan : 1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan 2. Ambil putih telur sebanyak 20 ml dan asam nitrat encer 0,693 ml dan juga aquadest 100 ml 3. Kemudian campurkan HNO3 0,693 ml dengan aquadest 100 ml 4. Setelah itu tuangkan campuran tersebut kedalam labu Erlenmeyer yang berisi putih telur 5. Aduk dan lihat perubahan yang terjadi. 6. Setelah praktikum selesai kembalikan alat-alat tersebut ke tempat semula, sebelum dikembalikan cuci terlebih dahulu.

VI.

Hasil Percobaan : No Reaksi Hasil 1 0,693 ml HNO3 + 100 ml Terjadi endapan berwarna putih. aqudest + 20 ml putih telur

VII. Analisa Percobaan

:

Setelah kita melakukan percobaan kita dapat mengetahui bahwa putih telur yang mula-mula tidak berwarna atau bening menjadi berwarna putih dan mengendap. Putih telur tersebut berubah menjdai warna putih ketika 20 ml putih telur dicampurkan dengan 100 ml HNO3 (Asam Nitrat). Larutan HNO 3 tersebut adalah HNO3 yang dilarutkan dengan aquadest. Asamnitrat (HNO3) merupakan asam yang bersifat oksidator kuat sehingga jika bereaksi dengan outih telur, putih telur tersebut berubah warnanya dan terjadi endapan. Putih telur yang mula-mula tidak berwarna menjadi berwarna putih dan terdapat endapan ketikan dibubuhi Asam Nitrat (HNO3). 85

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

VIII. Tugas dan Jawaban 

:

Tugas 1. Analisalah hasil pengamatan yang anda dapat!



Jawaban 1. Putih telur yang mula mula tidak berwarna atau bening menjadi berwarna putih dan mengendap setelah dicampurkan dengan larutan asam nitrat (HNO3) Putih telur tersebut berubah menjadi berwarna putih ketika 20 ml putih telur dicampurkan dengan 100 ml larutan HNO 3 (Asam nitrat). Asam nitrat (HNO3) merupakan asam yang bersifat oksidator kuat sehingga jika bereaksi dengan putih telur, putih telur tersebut berubah warnaya dan terjadi endapan. Putih telur yang mula-mula tidak berwarna atau bening menjadi berwarna putih dan terdapat endapan ketin dibubuhi Asam Nitrat (HNO3).

IX.

Kesimpulan: Setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa 20 ml putih telur yang dicampurkan dengan larutan HNO 3 100ml, putih telur tersebut berubah warnanya menjadi putih dan terjadi endapan. Putih telur tersebut menjadi endapan karena dicampur dengan HNO 3 yang memiliki sifat oksidator kuat.

X.

Daftar Pustaka https://ww.google.co.id?uirl? q=http://www.seputarilmu.com/2016/01/pengertian-protein-dan-jenisstruktur.html

86

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 https://www.google.co.id/url? q=http://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-fungsi-strukturdan-dan-jenis-protein.html http://demoln.blogspot.in/2012/03/sifat-fisika-dan-sifat-kimia-zatkimia-.html http://www.panduankimia.net/2017/05/asam-nitrat-hno3-pengertiansifatfakta.html.

XI.

Lampiran 1. Lampiran Perhitungan  HNO3 Dik : % zat =0,65 ρ

= 1,4

BM HNO3 = 1 × H + 1 × N + 3 × O = 1 + 14 + 3 × 16 = 65 N2 ¿

=

zat × ρ ×1000 BM 0,65× 1,4 ×1000 63

= 14,44 V2 = =

v1×N 1 N2 100 × 0.1 14,44

= 0,6925 ml

2. Lampiran Gambar: No.

Alat yang Digunakan

Gambar

87

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 1.

Becker glass

2.

Labu Erlenmeyer

3.

Pipet tetes

4.

Labu ukur

5.

Spatula

6

Pipet volume

88

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

7

Neraca analitik

XII. Tanda Tangan Palembamng, 22 November 2017 Mengetahui, Asisten Praktikum

(Siti Amira Anggraini ST)

praktikan

( Bela Marselia )

(Sri kuswatun ST)

89

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN X I.

Judul Percobaan : “KARBOHIDRAT → VERHARSING DENGAN ALKALI”

II.

Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui besar karbohidrat yang terkandung dalam suatu zat dengan cara pemanasan pada reaksi umum monosakarida.

III. Dasar Teori : Karbohidrat zat gizi yang akrab dalam keseharian kita. Karena karbohidrat memiliki fungsi utama sebagai sumber energidalam tubuh. Secara biokimia karbohidrat dalah polihidroksil-aldehida atau polidroksilketon, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bisa dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalanya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tanpak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian terdapat pula karbohidrat yang memiiki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). perbandingan antara oksigen dan hydrogen pada umumnya adalah 1:2 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederahana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. hanya heksida (6-atom karbon), serrta polimernya memegang peranana penting dalam ilmu gizi (almatsier, 2001). Sifat sifata umum menurut soeharsono (1978) adalah sebagai seberikut. a.

Daya Mereduksi

90

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Bila mana monosakarida seperti glukosa dan fruktosa ditambahkan kedalam larutan luff maupun benedict maka akan timbul endapan warna merah bata. Sedangkan sakrosa tidak dapat menyebabkan perubahan warna. Perbedaan ini disebabkan pada monosakarida terdapat gugus karbonil yang reduktif, sedangkan pada sakarida tidak. Gugus reduktif pada sakrosa terdapat pada atom C nomor 1 pada glukosa sedangkan pada fruktosa pada atom C nomor 2. Jika atomatom tersebut saling mengikat maka daya reduksinya akan hilang, seperti apa yang terjadi pada sakrosa. Larutan yang digunakan untuk menguji daya mereduksi suatu disakarida adalah larutan benedict. Unsur atau ion yang penting yang terdapat pada larutan tersebut adalah Cu2+ yang berwarna biru. reduksi akan mengubah atau mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu+ (Cu2O) yang mengendap dan berwarna merah bata. Zat pereduksi itu sendiri akan berubah menjadi asam. b.

Pengaruh asam Monosakarida stabil terhadap asam mineral encer dan panas. Asam yang pekat menyebabkan dehidrasi menjadi furfural, yaitu suatu turunan aldehid. Bilamana basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi ragmentasi atau polimerisasi. Sehingga monosakarida akan mudah mengalami dekomposisi dan menghasilkan pencokatan non-enzimatis bila dipanaskan daam suasana basa. Tetapi disakarida dalam suasana sedikit basa akan lebih stabil terhadap reaksi hidrolisis (soeharsono, 1978).

Jenis-jenis hidrolisis ada tiga macam, yaitu:  Hidrolisis murni Direaksikan dengan H2O saja, reaksi lambat sehingga jarang diguanakan dalam industri (tidak komersial). Hanya untuk

91

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 senyawa-senyawa yang reaktif. Reaksi dapat dipercepat dengan menggunakan H2O uap.  Hidrolisis dalam larutan basa Basa encer atau basa pekat seperti NaOH, KOH. Penggunaan basa terbatas karena hasil akhir dalam garam bukan asam, sehingga tidak dapat terhidrolisis.  Hiodrolisis dalam larutan asam Asam encer atau asam pekat misa HCl, H2SO4 dan lain-lain. Biasanya berfungsi sebagai katalisator. Pada asam encer, pada umumnya kecepatan reaksi sebanding dengan konsentrasi H+ menjadi [H+] . sifat ini tidak berlaku pada asam pekat. Pemakaian H2SO4 lebih disukai karena HCl korosif. Menurut kompleksitasnya karbohidrat digolongkan sebagai bahan berikut: a.

Monosakarida Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu moekul gula berdasarkan letak gugus berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi adosa dan ketosa. Sedangkan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi: triosa, tetrosa dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti: ferisianida, hydrogen perioksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif (ehninger, 1982). Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu diantara atom-atom karbon beriakata ganda terhadap suatu atom oksigen, membentuk gugus karbonil, masing masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus 92

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai karbon,monosakarida tersebut adalah suatu aldehida dan dan disebut

aldosa;

gugus

karbonil

berada

posisis

ain,

monosakaridatersebut adalah suatu keton dan disebut suatu ketosa (lehninger, 1982). Sedangkan gula non reduksi adalah senyawa gula yang gugus karbonilnya berikatan dengan senyawa monosakarida lain sehingga tidak bebas lagi, misalnya: sukrora (lehninger, 1982). Sedangkan jumlah keseluruhan gua reduksi dan gua non reduksi adalah gula total. Pada keadaan asam encer, monosakarida bersifat relatif stabil dan pada penambahan asam kuat akan terhidrasi menjadi furfural atau hidrosimetilturfural. Pada penambahan alkali encer monosakarida dapat mengalami isomerisasi atau terbentuk senyawa yang lebih pendek D-Monosa

dan D-1-Fruktosa.

Sedang pada penambahan alkali kuat enediol dapat berubah menjadi formaldehid atau pentose (winarno, 1992). Beberapa monosakarida penting: -

Glukosa Glukosa disebut juga anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, sukrosa maltosa, dan laktosa.

-

Fruktosa Fruktosa terdapat dalam buah-buahan, merupakan gua yang paing manis. Bersama-sama dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu. Larutanya

merupakan

pemutar kiri sehingga fruktosa disebut juga levulosa. -

Ribosa dan 2-deoksiribosa. 93

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Ribosa dan 2-deoksiribosa adalah gula pentosa yang membentuk RNA dan DNA. b.

Disakarida Tersususn oeh dua atom monosakarida. Jika jumlahnya lebih dari dua disebut oligasarida (terdiri dari 2-10 monomer gula). Ikatan antara dua molekul monosakarida disebut ikatan glikolisik yaitu terbentuk dari gugus hidroksil dari atom C nomer 1 yang juga disebut karbon numerik dengan gugus hidroksil pada molewkul gula lain. Ada tidaknya molekul gula yang bebas yang sifat reduktif tergantung dari ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang reaktif yang terletak pada atom C nomer 1 sedangkan pada fruktosa terletak pada atom C nomer 2. Sukrosa tidak mempunyai gugus hidroksil yang reaktif karena kedua gugus reaktifnya sudah saling berikatan. Pada laktosa, bersifat reduktif (winarno, 1992).

c.

Polisakarida Polisakarida adalah polimer yang tersususn oleh lebih dari lima belas

monomer

gula.

Dibedakan

menjadi

dua

yaitu

homopolisakarida dan hateropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis, sehingga disebut “gula”. Rasa manis

ini

disebabkan karena gugus hidroksinya. Sedangkan

poisakarida tidak terasa manis karena molekulnyab yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam lidah. (sumardji, 1996). Sifat umum yang dimiliki oleh karbohidrat 1.

Glukosa dan ribose adalah pembentuk structural dari materi genetik yaitu RNA dan DNA.

2.

Karbon terhubung dengan protein dan lipid yang berperan penting dalam interaksi sel.

3.

Polisakarida seperti selulosa adaah unsure utama dalam struktur dinding sel bakteri dan juga tanaman 94

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Sifat fisiska karbohidrat: 1.

Pada suhu kamar berupa zat padat

2.

Berupa zat padat amorf seperti pati

3.

Berupa serat yang bersifat basa seperti selulosa

4.

Sebagaian besar karbohidrat memiliki sifat dapat memutar bidng polarisasi cahaya

Sifat kimia dari karbohidrat: 1. Jumlah isomer ruang karbohidrat yaitu 2n, dengan n menyatakan jumlah atom C asimetri. 2. Semua karbohidrat bersifat optis aktif 3. Monosakarida dan disakarida berasa manis dan larut dalam air, sedangkan polisakarida berasa tawar dan tidak larut dalam air. Fungsi/kegunaan karbohidrat 1. Karbohidrat yang disimpan akan digunakan untuk cadangan energi, tidak seperti protein yang digunakan untuk membangun tubuh. 2. Karbohidrat adalah perantara dalam sintesis protein dan lemak. 3. Karbohidrat membantu dalam regulasi jaringan syarat dan merupakan sumberenergi bagi otak. 4. Pada hewan, konstituen penting dakam jaringan ikat. 5. Karbohidrat yang mengandung banyak serat dapat mencegah sembelit. 6. Karbohidrat juga membantu dalam sitem modulasi dan kekebalan tubuh. Unsure alkali adalah unsure golongan IA yang beranggotakan litium (li), Natrium (Na), K (kalium), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Alkali berasal dari bahasa arab “alkali” yang punya arti abu. Semua logam alkali merupakan logam rapuh (lunak) yang mudah dipotong. Mereka akan mudah hancur dan pecah ketika dijatuhkan. Pada saat menggosok logam ini akan terlihat permukaan putih yang mengkilap seperti perak. Logam alkali ini jika dibakar akan menghasilkan warna yang 95

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 khas yaitu, natrium kuning, Kalium merah, Rubidium Merah ungu dan sesium biru. Semua logam alkali merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Ciri khas logam alkali: - Titik leleh dan titik didih relative rendah - Energy ionisassi yang rendah - Potensial electrode rendah. - Massa jenis yang rendah Manfaat logam akali a. Litium (Li) - Sebagai bahan pelumas - Sebagai bahan pembuat baterai - Sebagain bahan pembuat alumunium - Banyak digunakan rumah industri kaca b. Natrium (Na) - Sebagi bahan pembuat utama mesin - NaCl digunakan untuk bahan masakan - Natrium bikarbonat digunakan untuk sebagai bahan pengembang kue c. Kaium (K) - Banyak digunakan dalam industri detergen - Banyak digunakan dalam dunia fotografi - Sebagai bahan pembuatan pupuk d. Sesium (Cs) - Dimanfaatkan dalam peralatan pendeteksi radiasi Karbohidrat sebagai biomolekul didefinifikasi keberadaanya dengan uji amilum dengan glukosa warna merah bata. Molekul laktosa tersusun dari dua satuan molekul D-glukosa. Laktosa merupakan gula utama yang terdapat dalam susu itu, merupakan susus sapi kadar laktosa 4-8%, karena

96

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 itu laktosa juga disebut dengan gula susu hidrolisisnya dengan katalis garam mineral akan menghasilkan glukosa. Reaksi : C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6 D-glukos

IV.

Alat dan bahan  Alat-alat yang digunakan 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Labu elenmeyer Labu ukur Pipet tetes Spatula Neraca analitik Hot plate

 Bahan-bahan yang digunakan:

V.

1.

Larutan gula

2.

Natroonlog 10%

3.

Aquadest 50 ml

Prosedur Percobaan : 1. Siapkan semua alat dan bahan 2. Cucilah semua alat yang akan digunakan 3. Setelah alat dan bahan siap lakukan percobaan - Larutkan gula 0,9 gram kedalam 50 ml aquadest - Larutkan NaOH 0,04 gram kedalam 10 ml aquadest Setelah NaOH terlarut, ambilah larutan NaOH 5 ml karena larutan NaOH yang dipakai hanya 5 ml - Setelah itu campurakan larutan gula dan NaOH 5 ml - Panaskan larutan gula dan NaOH tersebut sampai mendidih - Hitunglah larutan gula dan NaOH bisa berubah warna. 4. Setelah percobaan selesai cucilah alat-alat yang digunakan tadi. 5. Kembalikan alat-alat tersebut ketempat semula

VI. Hasil Pengamatan : 97

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Reaksi Hasil reaksi No gula 0,9 gr NaOH 0,04 gr Aquadest 50 ml 1 NaOH 0,04 gram yang dilarutkan kedalam 10 ml Menghasilka (tetapi yang diambil untuk percobaan 5 ml) dan n

warna

C6H12O6 yang dilarutakan kedalam 50 ml aquadest, sedikit coklat setelah kedua itu kedua campuran dan dipanaskan

dalam waktu 20.00.86

VII. Analisa Percobaan : NaOH yang mula-mula berbentuk serpih atau pellet yang putih cerah ketika dilarutkan dalam aquadest, NaOH tersebut terlarut (tidak berbentuk serpih, melainkan terlarut dalam air aquadest) dan menghasilkan warna putih. Gula yang mula-mula berbentuk butiran-butiran kecil jika gula dilarutkan dalam air aquadest gula tersebut akan terlarut dan menghasilkan larutan yang berwarna putih. Larutan NaOH dan larutan gula ketiaka dicampur larutan tersebut tetap menghasilkan warna putih. Larutan NaOH dicampur dengan larutan gula ketika dipanaskan larutan tersebut berubah menjadi cokat, tetapi membutuhkan

waktu

yang

sedikit

lama

untuk

berubah

menjadi

coklat/sedikit coklat. Larutan NaOH dan larutan gula ketika dipanaskan sampai mendidih akan terjadi verharsing. Verharsing adalah suhu dimana tekan uap dari suatau zat cair sama dengan tekanan disekitarnya dan zat cair berubah menjadi suatu uap.

VIII. Tugas dan Jawaban : 

Tugas 1. Apa yang dimaksud dengan verharsing? 2. Sebutkan unsur-unsur yang termasuk golongan alkali! 3. Bandingkanlah

hasil

pengamatanmu

pada

percobaan

verharsing oleh alkali dan verharsing dengan alkali! 

Jawaban 98

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 1. Verharsing adalah suatu dimana tekanan uap dari suatu zat cair sama dengan tekan uap disekitarnya

dan zat cair

berubah menjadi suatu uap 2. Unsur-unsur yang termasuk golongan alkali adalah unsure yang berada digolongan IA kecuali unsur Hidrogen (H), yaitu Litium

(Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb),

Cesium (Cs), Fransium (Fr). 3. No

Perbedaan verharsing oleh alkali dan verharsing dengan alkali

1

Verharsing oleh alkali Verharsing dengan alkali Menggunakan larutan Menggunakan larutan NaOH dan asetaldehyde

2

Lebih

NaOH dan gula

cepat Sedikit

lama

menghasilkan perubahan menghasilkan warna

dibangdingakan warna

dengan

verharsing dengan

dengan alkali 3

Tujuannya

perubahan

dibandingkan verharsing

oleh

alkali untuk Tujuan untuk mengetahui

mengetahui reaksi-reaksi besar terhadap alcohol

untuk

karbohidrat

yangterkandung suatu

zat

pemanasan

dengan pada

dalam cara reaksi

umum monosakarida

IX.

Kesimpulan

:

Larutan NaOH yang dicampur dengan larutan gula yang mula-mula tadinya berwarna putih menjadi sedik coklat ketika dipanaskan. Verharsing

99

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 dengan alkali membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk berubah warnanya. Verharsing adalah suhu dimana tekanan uap dan zat cair sama dengan tekan disekitarnya dan zat cair berubah menjadi suatu uap.

X.

Daftar Pustaka http://www.idmedis.com/2014/03/karbohidrat-sumbernya-fungsi-sertapenyakit-yang-berhubungan-dengan-karbohidrat.html http://www.bantu-belajar.com/2015/10/pengertian-sifat-dan-manfaatlogam.html http://dasar-teori-praktikum.blogspot.co.id/2016/11/dasar-teori-verharsingtitik-didih.html Modul praktikum kimia organik.

XI.

Lampiran 1.

Lampiran perhitungan

 C6H12O6 Dik : n = 0,1 v = 50ml BM = 6 × C + 12 × H + 6 × O = 6 × 12 + 12 × 1 + 6 × 16 = 72 + 12 + 96 = 180 Rumus padatan =

=

BM × n ×v 1000 180 × 0,1× 50 1000

= 0,9 gr 

NaOH Dik : n = 0,1 v = 10 ml BM = 1 × Na + 1 × O + 1 × H 100

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 = 1 × 23 + 1 × 16 + 1 × 1 = 23 + 16 + 1 = 40 Rumus Padatan =

=

BM × n ×v 1000 40 ×0,1 ×50 1000

= 0,04 gr 2. Lampiran gambar No

Nama alat

1

Labu erlenmeyer

2

Labu erlenmeyer

3

Pipet tetes

4

Spatula

Gambar alat

101

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

5

Neraca analitik

6

Hot plate

XII. Tanda Tangan Paembang, 9 November 2017 Menetahui, Asisten Praktikum

Praktikum

(Siti Amira Anggraini, ST)

(Bela Marselia )

(Sri Kuswatun, ST)

PERCOBAAN XI

102

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 I.

Judul Percobaan

: “ANALISA AIR”

II.

Tujuan Percobaan

:

Agar mahasiswa mampu menerapkan hasil COD dan buangan

III.

Dasar Teori : COD adalah kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organic yang ada dalam satu liter sample, dimana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) (G.Alerts dan SS Santika, 1987). COD adalah jumlah oksigen yang dipelukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi dalam mealui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar didegradasi. Bahan buangan organic tersebut akan dioksidasi oleh kalium bikromat yang digunakan sebagai sumberoksigen (oxidizing agent) menjadi gas CO2dan gas H2O serta jumlah ion chrom. Reaksinya sebagai berikut: HaHbOc + Cr2O72- + H+ → CO2- + H2O + Cr3+ Jika pada perairan terdapat bahan organik yang resisten terhadap degradasi biologis, misalnya tannin, fenol, polisacharida dan sebagainya, maka lebih cocok dilakukan pengukuran COD dari pada BOD. Kenyataanya hampir semua zat organik dapat dioksidasi oleh oksidator kuat seperti kalium permanganate dalam suasana asam, diperlukan 95% 100% bahan organik dapat dioksidasi. Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi kepentingan perikanan dan perairan. Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 200 mg/L sedangkan pada perairan tercemar dapat lebih dari 200 mg/L dan pada limbah industri dapat mencapai 60.000 mg/L (UNESCO, WHO/UNEP, 1992). Analisa COD Prinsip pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium BIkromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan 103

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 volume diketahui yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahannorganik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan. Kelebihan dan Kelemahan Metode Analisis COD Adapun kelebihan dari metode analisi COD adalah sebagai berikut : 1.

Memakan waktu ±3 jam, sedangkan BOD5 memakan waktu 5 hari.

2.

Untuk menganalisa COD antara 50 – 800 mg/l, tidak dibutuhkan pengenceran sampel, sedangkan BOD5 selalu membutuhkan pengenceran.

3.

Ketelitan dan ketepatan (reprodicibilty) tes COD adalah 2 sampai 3 kali lebih tinggi dari tes BOD5.

4.

Gangguan zat yang bersifat racun tidak menjadi masalah.

Kekurangan dari metode analisi COD adalah sebagai berikut 1.

Tidak dapat membedakan antara zat yang sebenarnya yang teroksidasi (inert) dan zat-zat yang teroksidasi secara biologis.

2.

Senyawa kompleks anorganik yang ada diperairan yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi, sehingga sedikt over estimate’ untuk gambaran kandungan bahan organic.

Rumus menghitung COD

( A−B ) × N ×1000 × BeO 2× P ¿ Kadar COD = ¿ ¿ Keterangan : A = ml titran blanko B = ml titrasi sampel N = Normalitas FAS BeO2 = 8 P = pengeceran 104

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik secara alami dapat dioksidasikan melalaui proses mikrobiologi mengakibatkan berkurangnya oksigen yang terlarut dalam air. Sebagai besar zat organik melalui tes COD. COD ini dioksidasi oleh K 2Cr2O7 dalam keadaan asam. Untuk memastikan bahwa hamper semua zat organic habis bereaksi teroksidasin maka K2Cr2O7 yang tersisa didalam larutan refuksi dapat ditentukan dengan menitrasikan dengan FAS (Ferro Amonia Sulfat) dengan tambahan indicator. Indicator ini digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu disaat warna hijau biru menjadi coklat merah jika sampel mengandung Cl-. BOD atau biological Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan

jumalah

oksigen

terlarut

yang

diperlukan

oleh

microoorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik (Umaly dan luvin, 1988; metcalf & eddy, 1991) Ditegaskan lagi oleh Boydbahan organic

(1990), bahwa bahan

organic yang terdekomposisi dalam BOD adalah bahan organik yang siap terdekomposisi (readily decomposable organik matter). Mays (1996) mengartikan BOD sebagai suatu ukuran jumlah oksigen yang digunakan oleh populasi mikroba yang terkandung dalam perairan sebagai respon terhadap masuknya bahan organik yang dapat diurai. Dari pengertianpengertian ini dapat dikatakan bahwa walaupun nilai BOD menyatakan jumlah oksigen, tetapi untuk memudahkannya dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan organik mudah urai (biodegradable organics) yang ada diperairan. Nilai BOD tidak mmenunjukkan jumlah bahan organic yang sebenarnya, tetapi hanaya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkandengan semakin kecilnya sisa

105

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 oksigen terlarut, maka berarti kandungan bahan-bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi. Uji BOD mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah: 1.

Dalam uji BOD ikut terhitung oksigen yang dikomposisi oleh bahanbahan organik atau bahan-bahan tereduksi lainnya yang disebut juga “internidiete oxygen demand”

2.

Uji BOD yang dilakaukan selama 5 hari masih belum dapat menunjukkan nialai total BOD melainkan hanya kira-kira 68% dari total BOD

3.

Uji BOD memerlukan waktu yang cukup lama yaitu minimal lima hari

4.

Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat didalam air tersebut,

misalanya

adanya

germisida

seperti

klorin

dapat

menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dibutuhkan untuk merombak bahan organik, sehingga hasil uji BOD menjadi kurang teliti. Air yang hampir murni mempunyai nialai BOD kira-kira 1ppm, dan air yang mempunyai nilai BOD 3 ppm masih dianggap cukup murni, tetapi kemurnianaya air diragukan jika nilai BOD nya mencapai 5 ppm atau lebih. Cara menghitung BOD DO (mg/L) =

V thiosulfat × N thiosulfat × 1000× BeO 2× p v sampel

BOD = DO0 – DO5 Kekurangan : DO0 = Oksigen terlarut 0 hari DO5 = Oksigen terlarut 5 hari BeO2 = 8 P

= pengenenceran

IV. Alat dan bahan : 106

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078  Alat-alat yang digunakan:



V.

1.

Labu Erlenmeyer

2.

Spatula

3.

Pipet tetes

4.

Neraca analitik

5.

Becker glass

6.

Perlengkapan titrasi

7.

Gelas ukur

Bahan-bahan yang digunakan 1.

Aquadest

2.

K2Cr2O7 (kalium kromat)

3.

H2SO4 (Asam Sulfat)

4.

Indhikator PP dan metil merah

5.

FeNH4(SO4)2.6H2O (ferro ammonium sulfat)

Prosedur percobaan : 1.

Siapkan alat dan bahan.

2.

Siapkan K2Cr2O7 sebanyak 0,25 gr dan H2SO4 sebanyak 15 ml

3.

Timbang FeNH4(SO4)2.6H2O sebanyak sebanyak 3,73 gr

4.

0,25 gr

K2Cr2O7 dilarutkan kedalam 10 ml air lalu setelah larut

tambahkan lagi 100ml air 5.

Campurkan 110 ml K2Cr2O7 dengan 15 ml H2SO4 kemudian dinginkan sampai 35oc

6.

FeNH4(SO4)2.6H2O 3,73 gr dilarutakan kedalam 100 ml air lalu dimasukkan kedalam biuret

7.

Ambil masing masing sampel larutan dari 125 ml K 2Cr2O7 dan H2SO4 sebanyak 3 kali

8.

Masing masing sampel teteskan pp sebanyak 3-5 tetes

9.

Catatlah volume titrasinya

VI. Hasil Pengamatan: 107

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 N

Reaksi

Hasil reaksi

o 1

K2Cr2O7 + H2SO4

Berubah warna menjadi orange

2

tua 30 ml K2Cr2O7 + 30 ml berubah H2SO4 untuk ditetskan

warna

menjadi

cocacola - 25 ml pertama volume -

titrasi 4 ml 25 ml kedua volume

-

titrasi 3,9 ml 25 ml ketiga volume titrasi 4,1 ml

VII. Analisa Percobaan : Pada saat 110 ml larutan K 2Cr2O7 (kalium kromat) ditambahkan dengan 15 ml H2SO4 maka larutan tersebut akan berubah warna menjadi orange tua dan menjadi panas. Hal ini disebabkan karena adanya H 2SO4 yang merupakan asam kuat dan memiliki sifat berbahaya. Karena campuran larutan tersebut panas maka didinginkan terlebih dahulu. Agar lebih cepat kami memasukkannya kedalam ember yang berisi air. Setelah suhu mencapai 35oc maka larutan tersebut dibagi menjadi 3 yang masing-masing sebanyak 30 ml larutan. Pada saat campuran larutan tersebut ditambahkan pp tidak ada hal yang terjadi, namun pada saat dititrasi dengan larutan FeNH4(SO4)2.6H2O maka larutan tersebut yang semula orange tua berubah menjadi coklat tua atau cocacola dan hal tersebut diulangi sampai 3 kali dan volume titrasinya hanya berselisih 0,1 ml untuk berubah warna.

VIII. Tugas dan Jawaban : 

Tugas

108

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078



1.

Apa yang dimaksud dengan BOD ?

2.

Apa yang dimaksud dengan ppm?

3.

Tuliskan rumus menghitung COD?

Jawaban 1.

BOD atau Biological Oxygen Demand adalah kuantitas oksigen yang diperlukan oleh organime aerob dalam menguraikan senyawa organic terlarut

2.

PPM atau Part PER Million adalah pebandingan konsentrasi zat terlarut dan pelarutnya.

3.

Rumus menghitungangka COD COD =

( A−B ) × NFAS ×1000 × BeO 2× P V Sampel

Keteranagan: A = ml titran blanko B = ml tirasi sampel N = normalitas FAS BeO2 = 8 P = pengenceran

IX.

Kesimpulan

109

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Setelah kita melakukan percobaan kita dapat mengetahui bahwa hasil pencampuran K2Cr2O7 ditambah H2SO4 dan diteteskan 2 tetes indikator pp setelah itu dititrasi dengan ferro ammonium sulfat menghasilkan cairan berwarna cocacola. Dan setelat kita melakukan percobaban kita mampu menetapkan hasil COD dari buangan.

X.

Daftar pustaka http://teknologikimiaindustri.blogspot,com/2011/02/chemisal-oxygendemand-cod.html http://goelanzsaw.blogspot.com/2013/03/analisa-cod-dalamair.html http://laboratoriumtw.blogspot.com/2011/04/cod-dan-bod.html https://bmdstreet.com/pengertian-bod.dan-cod/?epi=7%CPAGEID10%2C7875836450 http://text-id.123dok.com/document/dy4eeln59-kebutuhan-oksigenbiologis-biological-oxygen-demand-bod.html http://laboratoriummtw.blogspot.com/04/cod/-danbod.html

XII. Lampiran 1.

Lampiran perhitungan  FeNH4(SO4)2.6H2O Dik : v = 100 ml n = 0,1 BM = 373 BM × n ×v Rumus padatan = 1000 373 × 0,1× 60 = 1000 = 3,73 gr  C20H14O4 Dik : n = 0,1 v = 50 ml BM = 318 110

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 BM × n ×v 1000 318 × 0,1× 50 = 1000 = 1,59 gr

Rumus padatan =

2.

Lampiran gambar No

Nama Alat

1.

Labu Erlenmeyer

2.

Spatula

3.

Pipet tetes

4.

Beaker glass

Gambar Alat

111

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

5.

Neraca Analaitik

6

Gelas ukur

7

Perlengkapan Titrasi - Biuret dan statif - Labu Erlenmeyer - Labu takar - Gelas arloji - Pipet tetes

XII. Tanda Tangan Palembang, 29 November 2017 Mengetahui, Asisten Praktikum

Praktikan 112

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

(Siti Amira Anggraini, ST)

(Bela Marselia )

(Sri Kuswatun, ST)

PERCOBAAN XII I.

Judul

Percobaan

:

“ANALISA

PENYABUNAN

MARGARINE” II.

Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui cara menganalisa sabun

III.

Dasar Teori : Penyabunan adalah contoh dari beberapa ester yang banyak kita kenal dalam kehiduan sehari-hari. Enyabunan disisni adalah sutu bahan yang digunakan untuk mencuci pakaian, perabotan rumah tangga dan sebagainya. Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembuatan ester. Ester dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama alcohol dengan bantuan katalis asam. Biasanya asam sulfat (H2SO4) pekat. Reaksinya reversible (dapat bolak-balik) Reaksi penyabunan merupakan reaksi hidrolisis lemak/minyak dengan menggunakan basa kuat seperti NaOH atau KOH sehingga menghasilkan gliserol dan garam asam lemak atau sabun. Untuk menghasilkan sabun yang keras digunakan NaOH, sedangkan untuk menghasilkan sabun yang lunak atau sabun cair digunakan KOH. Perbedaan antara sabun keras dan lunak jika dilihat dari kelarutannya dalam air yaitu sabun keras bersifat

113

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 kurang larut dalam air jika dibandingkan dengan sabun lunak. Reaksi penyabunan disebut juga reaksi saponifikasi.

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak / minyak. Bilangan penyabunan adalah jumlah milligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu 3 molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasi menggunakan HCl sehingga KOH yang bereaksi data diketahui. Dalam endapan bilangan penyabunan, misalnya larutan alkali yang digunakan adalah larutan KOH, yang diukur dengan hal-hal kedalam tabung dengan biuret atau pipet. Besarnya

jumlah ion yang diserap

menunjukkan banyaknya ikatan rangka atau ikatan tak jenih, ikatan rangkap yang terdap pada minyak yang tak jenuh akan bereaksi dengan ion. Gliserida dengan tingkat ketidak jenuhan yang tinggi akan meningkat ion dalam jumlah yang lebih besar.

114

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secara kasat. Minyak yang disusun oleh asam lemak terantai karbon yang pendek berarti mempunyai berat molekul yang relative kecil, akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang besar maka angka penyabunan relative kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg) NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Dengan rumus :

(V 2−V 1 ) × N ×56,1 W Keterangan: V1 = volume asam klorida 0,5N yang dibutuhkan untuk uji, dinyatakan dalam ml V2 = volume asam klorida 0,5N yang dibutuhkan untuk blangko, dinyatakan dalam ml N = normalitas asam klorida yang digunakan W = berat contoh uji, dinyatakan dalama gram. 56,1 adalah berat molekul KOH Sifat-sifat lemak dan minyak diantaranya : 1.

Bau amis (fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetilamin dan lecithin.

2.

Bobot jenis dari lemak dan minyak biasanya ditentukan pada temperature kamar. 115

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3.

Indeks bias dari lemak dan minyak dipakai pada pengenalan unsure kimia dan untuk penyajian kemurnian minyak.

4.

Minyak lemak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coaster oil), sedikit larut dalam alcohol dan larut sempurna dalam dietil eter, karbon disulfida, dan pelarut halogen.

5.

Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambah panjang rantai karbon.

6.

Titik kekeruhan ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran lemak atau minyak dengan pelarut lemak.

7.

Titik lunak dari lemak/minyak ditetapkan untuk mengindentifikasi.

8.

Staff meeting point adalah temperature pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak.

9.

Rasa pada lemak dan minyak selain terdapat secara alami juga terjadi karena asam-asam yang berantai sangat pendek sebagai hasil penguraian pada kerusakan minyak dan minyak. Karena perbedaaan antara mentega dan NaOH, mentega bersifat non

polar dan NaOH bersifat polar. Fungsi penambahan alkohol yaitu etanol sebagai pelarut organik yang melarutkan mentega dalam NaOH tetapi alkohol tidak ikut bereaksi. Dalam proses saponifikasi terjadi hidrolisis lemak. Hidrolisis lemak dan mentega akan diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Rumus kimia sederhana mentega adalah C3H3(COOR)3.R merupakan gugus alkil – alkil adalah mengandung atom karbon dan hydrogen yang disusun dalam satu rantai. Saat NaOH dan mentega bereaksi menghasilkan gliserol dan sabun (RCOONa). 116

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Sabun (RCOONa) mempunyai bagian yang bersifat hidrofil (-COO-) dan bagian yang bersifat hidrofob (R-atau alkali). Bagian karbokal akan menuju air dan menghasilkan buih kecuali pada air sadah. Sedangkan alkil (R) menjauhi air dan membelah molekul menjadi partikel yang lebih kecil sehingga keduanya sukar bercampur, oleh karena itu emulsinya mudah pecah. Hasil dari penyabunan ini selain selain sabun, yaitu gliserol. Gliserol inilah yang menyebabkan sabun bersifat lain. Asam oleat atau asam 2- ∆ g-oktadekana merupakan asam lemak tak jenuh yang banyak dikandung dalam minyak zaitun. Asam ini tersusun dari (8 atom C dengan satu ikatan rangkap antara atom C ke-9 dan ke-10. Selain dalam minyak zaitun (55-80%) asam lemak ini juga terkandung dalam minyak bunga matahari. Rumus kima : CH3(CH2)7CHCH(CH2)7 COOH Asam lemak ini pada suhu ruang berupa cairan kental dengan warna kuning pucat/kuning kecoklatan. Ia tidak larut dalam air, titik lebur 15-3oc titik didih 360oc.

IV.

Alat dan Bahan: 

Alat-alat yang digunakan 1. Becker glass 2. Labu Erlenmeyer 3. Neraca analitik 4. Spatula 5. Hotplate 6. Gelas ukur 7. Pipet tetes 8. Perlengkapan titrasi



Bahan-bahan yang digunakan 117

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 1. Margarine 2. NaOH 3. C10H34O2 (asam oleat) 4. Indicator PP 5. Aquadest 6. Asam klorida (HCl)

V.

Prosedur Percobaan : 1.

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2.

Timbang margarine 30 gram dan panaskan menggunakan hot plate hingga mencair. Buatlah asam oleat 10 ml dan NaOH 20 ml

3.

Tambahkan 10 ml asam oleat kedalam margarine dan tambahkan juga dengan NaOH sebanyak 20 ml.

4.

HCl 0,83 ml dilarutkan dengan 100 ml aquadest

5.

Gunakan 50 ml HCl untuk menitrasikan sampel

6.

Ambil 10 ml margarine yang sudah dicampurkan dengan asam oleat dan NaOH

VI.

7.

Teteskan 1-3 tetes indicator PP

8.

Tirasi dengan HCl ulangi sampai 3 kali

9.

Amatilah dan catat hasilnya.

Hasil Percobaan : No Reaksi Hasil 1 Margarine + asam oleat + Pengentalan larutan dengan 5-10 NaOH + indicator PP dan tetes HCl - 10 ml pertama volume direaksikan dengan HCl titrasi 2,7 ml - 10 ml kedua volume titrasi

-

4,4 ml 10 ml ketiga volume titrasi 118

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 4,2 ml

VII.

Analisa Percobaan : Pada percobaan ini 30 margarin yang telah mencair kemudian tambahkan asam oleat 10 ml dan dan ditambahkan juga NaOH sebanyak 20 ml. gunakan HCl 0,83 ml dilarutkan dengan 100ml aquadest untuk menitrasikan sampel. Sampel tadi diteteskan 1-3 tetes indicator pp dan kemudian dititrasikan dengan 50 ml HCl tadi dan ulangi 3 kali sampel. Dan hasilnya adalah pengentalan larutan dengan 5-10 tetes HCl. Pada sampel pertama 10 ml volume titrasi 2,7 ml, sampel kedua 10 ml volume titrasi 4,4 ml dan volume sampel ke 3 adalah 4,2 ml. Karena perbedaan kepolaran antra mentega dan NaOH,mentega bersifat nonpolar dan NaOH bersifat polar. Fungsi penambahan asam oleat yaitu sebagai pelarut organic yang melarutkan mentega dan NaOH. Apabila sampel disatukan dengan HCl yang berlebih maka HCl tersebut akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Kemudian kenapa ditritrasikan dengan asam hal ini karena sehingga jumlah angka penyabunan dan alkali yang beraksi dapat ditentukan.

VIII. Tugas dan Jawaban : 

Tugas 1. Hitunglah angka penyabunananya!



Jawaban 2. Dik :V HCl (a)= 50 ml V NaOH(b) =20 ml Margarine (sampel)= 30 gram N HCl =0,4730 Angka penyabunan =

( a−b ) × N ( HCl ) ×56 × 100 gram sampel

119

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

=

(50 ml−20 ml ) × 0,4730 ×56 ×100 30 gram

=

30 ml × 0,4730 ×56 ×100 30

= 26,488 gr/ml

IX.

Kesimpulan : Kesimpulan dari percobaan ini adalah 30 gram margarine yang dicairkan kemudian ditambahkan asam oleat 10 ml dan tambahkan juga NaOH 20 ml. gunakan HCl dilarutkan dengan 100ml aquadest untuk menitrasikan sampel. Sampel tadi diteteskan 1-3 tetes indikator pp dan kemudian dititrasikan dengan HCl 50 ml dan diulangi untuk 3 kali sampel. Hasilnya pengentalan larutan dengan 5-10 tetes HCl. Pada sampel pertama 10 ml 2,7 ml, sampel kedua 10 ml volume 4,4 ml dan volume sampel ke 3 4,2 ml.

X.

Daftar Pustaka : http://www.academia.edu/14777764/Laporan_Reaksi_Penyabunan http://btagallery.blogspot.co.id/2010/02/blog-post_4540.html https://tewewe.wordpress.com/2014/11/17/reaksi-penyabunansaponifikasi/ Modul praktikum kimia organic

XI.

Lampiran : 1.

Lampiran Perhitungan  NaOH Dik : n = 0,1 v = 30 BM = 120 120

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Rumus padatan ¿

=

BM × n× v 1000 120 × 0,1× 30 1000

= 0,12 gram  Asam oleat Dik BM = 318 N = 0,1 V = 20 ml Rumus padatan ¿

=

BM × N × V 1000 318 × 0,1× 20 1000

= 0,636 gr 2.

Lampiran Gambar No

Nama alat

1

Becker glass

2

Labu Erlenmeyer

Gambar alat

121

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

3

Neraca analitik

4

Spatula

5

Hot plate

6

Pipet tetes

7

Gelas ukur

122

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

8

XII.

Perlengkapan titrasi

Tanda Tanggan : Palembang, 08 Desember 2017 Mengetahui, Asisten Praktikum

(Siti Amira Anggraini ST)

Praktikam

(Bela Marselia)

(Sri Kuswatu ST)

123

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

PERCOBAAN XIII I.

Judul Percobaan : “ PEMBUATAN ASPIRIN”

II.

Tujuan percobaan:

III.



Mengetahuin mekanisme pembuatan acydum acety!



Mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia acetil Salicilum

Dasar Teori : Aspirin merupakan nama lain dari asam asetil salisilat yang memiliki peranan sangat besar dalam bidang farmasi yaitu sebagai obat yang berkhasiat anti piretik dan analgenik. Senyawa aspirin ini tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam, jadi untuk memperolehnya perlu sintesa. Sintesa adalah reaksi kimia antara dua zat atau lebih untuk membentuk suatu senyawa baru. Sintesis senyawa organic adalah sintesis teknik preparasi senyawa yag dapat dianggap sebagai seni, salah satu senyawa organik yang dapat disentesis adalah aspirin. Aspirin atau asetosal atau 124

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 asam asetilsalisilat adalah turunan dari senyawa asam salisilat yang diperoleh dari simplisia tumbuhan Coretx salicis (Baysinger, 2004). Aspirin adalah salah satu jenis obat yang palin dikenal. Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam bentuk tablet. Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam bentuk bubuk(puyer). Dalam menyambut piala dunia FIFA 2006 di Jerman, replica tablet aspirin raksasa di pajang di Berlin sebagai bagian dari pameran terbuka Deutschland, land der Ideen (“Jerman, negeri berbagai ide”). Orang Romawi dan Yunani kuno telah menggunakan sejenis aspirin yang diekstrak dari sejenis tumbuhan sebagai analgesic (penghilang rasa sakit). Selain itu, aspirin juga dikenal sebagai antipyretic (penurun demam), dan anti inflamasi. Penggunaan lain aspirin digunakan untuk mencegah thrombus koroner dan thorombus vena-dalam berdasarkan efek penghambat agregas trombosit. Laporan menunjukkan bahwa dosis aspirin kecil (325 mg/hari) yang diminum tiap hari dapat mengurangi incident infark miokard akut, dan kematian pada penderita angina tidak stabil (Tjay,1978). Sedangkan efek samping dari aspirin yang sering terjadi yaitu tukak lambung, kadang-kadang disertai anemia sekunder (Baysinger, 2004). Tidak dapat dipungkiri bahwa obat-obatan yang paling banyak dipakai di dunia adalah turunan dari asam benzoat, asam o-hidroksi benzoat atau asam salisilat yang dibuat dari fenol dan karbon dioksida. Meskipun cara kerja yang tepat dari asam salisilat tidak diketahui dengan baik efek-efek berguna dari ester-ester dari asam ini telah diketahui sejak dahulu kala, daun-daun yang mengandung jumlah yang cukup dari senyawa-senyawa penawar rasa sakit dan demam ini telah dikelola oleh dokter-dokter zamakn dahul kala. Asam salisilat merupakan suatu unsure aktif dari salisilat adalah obat penawar rasa sakit. Aspirin dengan esternyadengan asam asetat, kurang bersifat asam dan kurang mengiritasi (Baysinger, 2004).

125

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan antiinflamasi (peradangan). Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah dunia (Schror K. 2009) Asam salisilat (o-hidroksi asam benzoat) merupakan senyawa bifungsional, yaitu gugus fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil. Dengan demikian asam salisilat dapat berfungsi sebagai fenol (hidroksi benzena) dan juga berfungsi sebagai asam benzoat. Baik sebagai asam maupun sebagai fenol, asam salisilat dapat mengalami reaksi esterifikasi. Bila direaksikan dengan anhidrida asam akan mengalami reaksi esterifikasi menghasilkan asam asetil salisilat (aspirin). Apabila asam salisilat direaksikan dengan alkohol (metanol) juga mengalami reaksi esterifikasi menghasilkan ester metil salisilat (minyak gandapura) .(Horizon,2011) Cara Kerja Aspirin dalam bentuk tablet mengandung asam asetilsalisilat 0,5 g. Dimaksudkan untuk mengatasi segala rasa sakit terutama sakit kepala/ pusing, sakit gigi, pegal linu dan nyeri otot, pilek, influenza dan demam. Efek terapeutik aspirin, menghambat pengaruh dan biosintesa dari zat-zat yang menimbulkan rasa nyeri, demam dan peradangan (prostaglandin, kinin), days keria antipiretik dan analgetik pada aspirin berpengaruh langsung susunan saraf pusat (Dirjen POM, 1979). Beberapa penelitian menyebutkan aspirin dapat digunakan untuk pencegahan kanker usus besar (kolorektal), kanker payudara, kanker prostat, kanker paru, Alzheimer dan penyakit lainnya. Sifat fisika aspirin : 1.

Massa molekul relatif aspirin adalah 180 gram/mol

2. Titik leleh aspirin adalah 133,4°C

126

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3. Titik didih aspirin adalah 140°C 4. Aspirin merupakan senyawa padat berbentuk kristal 5.

Berat molekul aspirin adalah 180,2 gram/mol

6.

Berat jenis aspirin adalah 1,4 gram/mL

Sifat kimia aspirin : 1. Sukar larut dalam air, kelarutan dalam air 10 mg/mL (20 °C) 2. Larut dalam etanol 3. Larut dalam eter 4. Merupakan senyawa polar Kegunaan dari aspirin adalah sebagai berikut : •

Anpiretik



Analgesik



Antiinflamasi

Aspirin mempunyai rumus empiris (C9H8O9) hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa dan agak asam, agak sukar dalam air dan mudah larut dalam etanol 95%, kloroform, dan ester suhu lemburnya 141oc dan pada kalangan kedokteran, farmasi zat ini dipergunanakan sebagai analgetik dan antiseptic. Aspirin dibuat dengan cara mereaksikan asam salisisat dengan asetanhidrat menggunakan katalis asam sulfat (H2SO4) pekat sebagai zat penghidrasi. Asam salisilat adalah asam bi fungsionalyang mengandung dua gugus – OH dan –COOH . IV.

Alat dan Bahan  Alat-alat yang digunakan 1. Termometer 2. Spatula 3. Gelas ukur 127

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 4. Becker glass 5. Pipet tetes 6. Hot plate  Bahan-bahan yang digunakan : 1. Asam salcyli 2. Metil asetat 3. Asam sulfat pekat 4. Air V.

Prosedur percobaan : 1.

Ambil alat dan bahan yang akan digunakan

2.

Timbang asam salcyli sebanyak 5 gram

3.

Masukkan kedalam gelas becker 5 gram asam salcyli dan teteskan asam sulfat 2 tetes dan asam asetat anhidrat 2 tetes aduk sampai rata.

4.

Panaskan selama 15 menit pada suhu 50oc – 60oc

5.

Dinginkanlah sampai suhu menjadi 30oc dan sambil panaskan air 30 ml

6.

Tambahkan 15 ml air panas terus panaskan lagi larutan tersebut sambil diaduk.

7.

Dinginkan sampai berbentuk Kristal seperti jarum lalu saring dengan kertas saring.

8.

Timbanglah hasil

9.

Cucilah alat-alat yang telah digunakan dan kembalikan pada tempatnya.

VI.

Hasil Pengamatan : No 1

Reaksi Hasil reaksi Asam salicilat 5 gram + 2 tetes Menghasilkan Kristal berwarna asam sulfat pekat setelah itu ungu

2

dipanaskan selama 15 menit Setelah dipanaskan dicampur Gumpalan berwarna putih yang

128

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 dengan air panas 15 ml dan sedikit padat dipanaskan lagi sambil diaduk selama 10 menit Setalah

3

dipanaskan

didinginkan

Menghasilkan

gumpalan-

gumpalan yang sangat padat, dengan jumlah massa 5, 33 gram

VII. Analisa Percobaan : Asam salcyli 5 gr ditambah 2 tetes asam asetat ditambah 2 tetes asam sulfat pekat yang mula-mula berwarna putih setelah dipanaskan selama 15 menit menjadi berbentuk ungu. Campuran asam salcyli setelah dipanaskan dicampur dengan air panas 15 ml dan dipanaskan lagi sambil diaduk selama 10 menit menghasilkan gumoalan berwarna putih yang sedikit padat. Proses akhir pembuatan aspirin adalah mendinginkan camperan asam salcyli. Pada proses pendinginan asam salccyli kita melakukan kesalahan, kesalaha kita yaitu terlalu lama mendinginkan campuran asam salcyli jadi hasilnya aspirin tidak berbentuk Kristal melainkan gumpalan-gumpalan yang sangat padat.

VIII. Tugas dan Jawaban 

:

Tugas 1.

Sebutkan sifat fisik dan kimia dari asam salisilat, asam sulfat, dan alkohol!

2. 

Tuliskan reaksi pembuatan aspirin!

Jawaban 1.

Asam salisilat • Sifat fisik -

Rumus molekul : C7H6O3

-

Bobot molekul

: 138,12 gr/mol 129

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 -

Densitas

: 1,443 gr / ml

-

Titik leleh

: 156 oc

-

Titik didih

: 211 oc

-

Titik nyala

: 76 oc

-

Tekanan uap

: 1 mmHg pada 33oc

-

Daya ledak

: 1,146 gr/cm3

-

Warna

: Tidak berwarna

• Sifat kimia -

Menyublin pada 76oc jika dipanaskan dengan cepat pada tekanan atmosfer tetentu dannterurai menjadi fenol dan CO2

-

Kelarutan dalam air meningkat oleh Na phosphate, borax alakali asetat atau sitrat

-

Asam salsilat berwarna kemerahan jika diberi garam Fe

-

Berbahaya jika terkena sinar matahari langsung

 Asam sulfat • Sifat fisik -

Wujud

: Berbentuk cair

-

Berat molekul

: 98,08 gr/mol

-

Titik didih

: 270oc

-

Titik leleh

: -35oc

-

Warna

: tidak berwarna

• Sifat kimia -

Sebagai katalis

-

Tersimpan dilemari asam karena merupakan zat berbahaya

-

Sifatnya mudah menguap dan terbakar

-

Mudah larut dalam air dingin dan etil alkohol

 Alkohol 130

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 • Sifat fisika -

Alkohol monohidroksi

suku rendah (jumlah atom

karbon – 4) berupa cairantidak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan. -

Kelarutan alkohol dalam air makain rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang

-

Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan vikositasnya.

-

Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak berwarna

-

Alkohol susku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas dalam mulut.

• Sifat kimia -

Mudah terbakar dan baunya enak

-

Digunakan sebagai pelarut

-

Leburan etanol memadatpada suhu antara 130oc

-

Dapat dicampurkan dengan air dan banyak cairan organik

-

Simpan dalam wadah tertutup rapat, dingin dan jauhkan dari api

2.

IX.

Kesimpulan

:

Setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa aspirin dapat dibuat denagn cara mereaksiksikan asam salisilat dengan

131

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 asetatanhidrat menggunakan katalis asam sulfat (H 2SO4) pekat sebagai zat pengidrasi. Aspirin berbentuk Kristal seperti jarum, namun pada percobaan kita berbentuk gumpalan-gumpalan yang sangat padat karena pada saat proses akhir pendinginan terlalu lama. Kita melakukan percobaan dengan 5 gram asam salcyli ditambah 2 tetes asam sulfat ditambah asam asetat anhidrat menghasilkan 5,33 gram aspirin.

X.

Daftar pustaka http://rifaisiregar.blogspot.com/2015/04/laporan-praktikum-kimia-organik63.html http://munachasa.blogspot.com/2015/06/laporan-praktikum-kimia-organikreaksi.html mogul praktikum kimia organik

XI.

Lampiraan I.

Lampiraan perhitungan No. Nama alat

1.

Termometer

2.

Spatula

Gambar alat

132

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

3.

Gelas Ukur

4. Labu Erlenmeyer

4.

Becker glass

5.

Pipet tetes

6.

Hot plate

133

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

7.

Neraca analitik

XII. Tanda Tangan Palembang, 08 Desember 2017 Mengetahui, Asisten Praktikum

(Siti Amira Anggraini, ST)

Praktikan

(Bela Marselia)

134

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

(Sri kuswatun ST)

PERCOBAAN XIV I. II.

Judul Percobaan : “Pembuatan Margarine” Tujuan Percobaan : Mengetahui cara pembuatan margarine dan perbedaan antara margarine dan mentega

III.

Dasar Teori : Margarine adalah makanan berlemak yang menyerupai mentega baik dalam halkenampakan maupun sifat dan komposisinya. Produk tersebut di buat dengan maksudsebagai penganti dari mentega. Pengertian margarine yang lebih rinci merupakan emulsidari fase lemak dan fase berair. Fase 135

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 lemak sebagai fase yang kontinyu yang merupakan campuran dari berbagai jenis minyak baik hewani maupun nabati. Margarine di produksi berdasarkan penemuan hasil penelitian seorang sarjana kimia dari Perancis yang bernama Hippalyte Megemouries. Meskipun pengolahan dan beberapa bahan penyusun mengalami perkembangan dan modifikasi, tetapi prinsip dasar yang digunakan masih bersumber padahasil penemuannya. Bahan mentah pada pengolahan margarine meliputi lemak dan minyak dariberbagai jenis yaitu air susu, air dan susu skim. Sedangkan bahan pembantu yang digunakan meliputi bumbu yang ditambahkan untuk memberikan rasa dan aroma agar menyerupai mentega dan bahan pembantu

juga

berfungsi

sebagai

emulsifier,

antioksidan

dan

vitamin.Campuran lemak dan minyak serta bahan pembantu yang larut didalamnya merupakanan adonan fase lemak. Air atau air susu yang telah diperam beserta bahan pembantu yang larut didalamnya merupakan adonan fase berair. Lemak dan minyak yang dapat digunakan sebagai bahan dasar margarine adalah yang berasal dari berbagai bahan sumber minyak, baik dari sumber nabati maupun hewani. Dari sumber nabati misalnya minyak kelapa sedangkan dari sumber hewani misalnya asam lemak babi. Oleh karena sumber minyak dan lemak yang dapat digunakan terlalu banyak perlu dilakukan pemilihan berdasarkan pertimbangan ekonomis, kualitas dan sifat margarine yang dikehendaki. Margarine banyak terdapat dipasar, perbedaan anatara minyak dan lemak yaitu pada titik leburnya. Lemak pada suhu kamar berupa zat padat, gliserida yang bersal dari asam jenuh, sedangkan lemak pada suhu kamar berupa cairan terutama dari asam-asam yang tidak jenuh. Margarin merupakan emulsi yang terdiri atas lemak nabati, air dan garam dengan perbandingan (80:18:2). Berbeda dengan minyak goreng, 136

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 margarin dapat dikonsumsi tanpa dimasak. Sifat fisik margarin pada suhu kamar adalah berbentuk padat, berwarna kuning, dan bersifat plastis. Margarin amat handal dalam memberi cita rasa gurih pada masakan, juga sebagai sumber energi yang melarutkan vitamin A, D, E dan K. Ia pun berfungsi

sebagai

medium

penghantar

panas

yang

baik,

dan

mempermudah pembuatan roti dengan memperbaiki remah, membuat roti mudah dipotong, juga menahan kandungan air dan memperlunak kulit roti (Anonim, 2012a). Makanan yang mengandung paling banyak asam lemak trans adalah margarin. Minyak sayur berbentuk cair pada suhu ruangan karena mengandung banyak asam lemak tak jenuh. di lain pihak, lemak hewan, walaupun juga merupakan sejenis minyak, berbentuk padat pada suhu ruangan karena banyak mengandung asam lemak jenuh. margarin, walaupun fterbuat dari minyak sayur, berbentuk padat pada suhu ruangan seperti halnya lemak hewan. Margarin berbentuk seperti ini karena telah dihidrogenisasi dan secara tidak alami diubah dari asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak jenuh. dalam pembuatan margarin, produsen memulai dengan minyak sayur yang dihasilkan dengan metode ekstraksi kimiawi dan oleh karena itu margarin mengandung minyak trans. hidrogen kemudian ditambahkan, untuk secara sengaja mengubah asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak jenuh (Anonim, 2012b). Proses pembuatan margarine 1.

Tahap Netralisasi Netralisasi Tahap Netralisasi Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock). Netralisasi dengan kaustik soda (NaOH) banyak dilakukan dalam skala industri, karena lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi lainnya.

2.

Tahap Bleaching (pemucatan)

137

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Tahap Bleaching (pemucatan) ialah suatu proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan dilakukan dengan mencampur minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti bleaching earth (tanah pemucat), dan karbon aktif. Zat warna dalam minyak akan diserap oleh permukaan adsorben dan juga menyerap suspensi koloid (gum dan resin) serta hasil degradasi minyak misalnya peroksida. (Ketaren,1986). 3.

Tahap Hidrogenasi Hidrogenasi Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak, sehingga akan mengurangi ketidakjenuhan minyak atau lemak, dan membuat lemak bersifat plastis. Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai karbon asam lemak pada minyak

atau

lemak.

Proses

hidrogenasi

dilakukan

dengan

menggunakan hydrogen murni dan ditambahkan serbuk nikel sebagai katalisator. Nikel merupakan katalis yang sering digunakan dalam proses hidrogenasi daripada katalis yang lain (palladium, platina, copper chromite). Hal ini karena nikel lebih ekonomis dan lebih efisien daripada logam lainnya. Nikel juga mengandung sejumlah kecil Al dan Cu yang berfungsi sebagai promoter dalam proses hidrogenasi minyak 4.

Tahap Emulsi Proses Emulsi ini bertujuan untuk mengemulsikan minyak dengan cara penambahan emulsifier fase cair dan fase minyak pada suhu 80oC dengan tekanan 1 atm. 1) Proses pencampuran emulsifier fase minyak 2) Proses pencampuran emulsifier fase cair.

IV.

Alat dan Bahan yang Digunakan:  Alat-alat yang digunakan 1. Becker glas 2. Gelas ukur 3. Pengaduk (spatula)

138

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 4. Pemanas (hotplat) 5. Neraca analitik  Bahan-bahan yang digunakan: 1. Minyak kelapa 2. Stearat acid 3. Susu powder 4. Aquadest 5. NaCl 6. Batu Es

V.

Prosedur Percobaan 1. Masukkan 20 ml minyak kelapa dan 0,586 gr stearat acid kedalam gelas becker dan panaskan sampai suhu 70oc 2. Larutkan 30 gr susu powder kedalam 40 ml air panas 3. Setelah minyak stearat acid panaskan sampai suhu 70oc,Campurkan atau masukkan susu yang telah diencerkan dan 1 gr NaCl aduk sampai rata 4. Panaskan lagi minyak yang ditambah 5 stearat acid dan yang sudah dicampyurkan susu yang telah diencerkan setelah itu angkat dari pemanas dan dinginkan dengan batu es yang telah disediakan dalam becker glass samai terjadi pembekuaan 5. Setelah selesai praktikum kembalikan alat ketempat semula dan cuci sebelum dikembalikan

VI.

Hasil Percobaan No 1

Reaksi Hasil 20 ml minyak kelapa + 0,568 Larutan yang berwarna putih pucat gr stearat acid + 20 ml aquadest + 40 ml air panas,

2

dipanaskan hingga suhu 70oc 20 ml minyak kelapa + 0,568 Terjadi endapan berwarna putih gr stearat acid + 20 ml pucat yang merupakan margarine aquadest + 40 ml air panas, dengan berat 75 gr dinginkan

dengan

menggunakan batu es

VII.

Analisa Percobaan 139

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Bahan utama dalam pembuatan margarine kali ini adalah minyak kelapa yang merupakan lemak nabati. Pada saat 20 ml minyak kelapa dicampurkan dengan 20 ml larutan stearat acid tidak ada perubahan yang terjadi. Kemudian susus bubuk yang dilarutkan dalam 40 ml air panas, maka susu tersebut terlarut dengan sempurna. Saat campuran 20 ml minyak kelapa dan 20 ml sterat acid dicampurkan dengan 40 ml susu dan 1 gram

NaCl dan kemudian

dipanaskan diatas hot plate hingga mencapai suhu 70 oc larutan tersebet berwarna putih pucat. Hal tersebut terjadi karena susu yang berwarna putih mempengaruhi warna pada larutan. Dan pada saat campuran tersebut diangkat kemudian didinginkan menggunakan batu es, campurkan larutan tersebut terdapat endapan berwarna putih pucat. Seharusnya jika didinginkan larutan tersebut mengeras namun pada saat kami praktikum hanya mengenda saja. Dan pada bagian atasnya terdapat air yang bening. Dan kami simpulkan bahwa beratnya adalah 75 gr.

VIII. Tugas dan Jawaban

 Tugas 1. Hitung berat molekul yang didapat? 2. Tuliskan perbedaan margarine dan mentega?  Jawab 1. 20 ml minyak kelapa + 0,568 gr stearat acid + 20 ml aquadest + 40 ml air panas menghasilkan margarine dengan berat 75 gr 2. No Perbedaan margarine dan mentega Margarine Mentega 1 Terbuta dari minyak nabati Terbuat dari lemak hewani dan pengemulsi 2 3 4

yang berasal dari krim

susu atau lemak susu Teksturnya lebih kaku Tekskturnya lebih lembek Warnya lebih kuning Warnanya lebih pucat digunakn sebagai bahan Digunakan sebagai bahan pembuata kue basah

pembuat kue kering

140

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

IX.

Kesimpulan Dari percobaan yang kita lakukan dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan margarine diawali dengan tahap pemanasan campuran sterat acid ditambah minyak kelapa sampai 700c kemudian dicampurkan dengan 40 ml larutan susu dan panaskan lagi sampai 70 oc. kemudian didinginkan. Percobaan yang kita lakukan menghasilkan 75gram margarine. Dan setelah kita melakukan percobaan kita juga bisa membedakan antara margarine dan mentega.

X.

Daftar Pustaka http://industryoleochemal.blogspot.com/2012/04/refinery-dan-turunancpo-industry.html https://kumalasarievhy.wordpress.com/tag/margarine/? _e_pi=7%2CPAGE_ID_10%2C2563090897 http://lordbroken.wordpress.com/2011/09/24/proses-pembuatanmargarine/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8483391354 Modul kimia organic

XI.

Lampiran 1. Lampiran Perhitungan  Stearat acid Dik n = 0,1 v = 20 Bm = 284

BM × n ×v 1000 284 ×0,1 ×20 = 1000 = 0,568 gr

Rumus padatan =

2. Lampiran gambar No Nama alat

Gambar alat

141

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

XII.

1

Becker glass

2

Gelas ukur

3

Spatula

4

Hot plate

5

Neraca analitik

Tanda Tanggan Palembang, 8 Desember 2017 Mengetahui, 142

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Asisten Praktikum

Praktikan

(Siti Amira Anggraini ST)

(Bela Marselia)

(Sri Kuswatun ST)

PERCOBAAN XV I. II.

Judul Percobaan : “PEMBUATAN SABUN BATANG” Tujuan percobaan : 143

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Mengetahui cara pembuatan sabun batang

III.

Dasar Teori : Sabun adalah garam logam alkali ( biasanya garam natrium ) dari asam lemak. Sabun mengandung garam C16 dan C18, namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom lebih rendah. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi. Yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasanya digunakan adalah NaOh dan KOH. Asam lemak yang berikatan dengan natrium atau kalium inilah yang kemudian dinamakan sabun. Namun kadang juga menggunakan NH4OH. Sabun yang dibuat dengan NaOH lebih lambat larut dalam air dibandingkan dengan sabun yang dibuat menggunakan KOH. Sabun yang terbuat dari alkali kuat (NaOH, KOH) mempunyai nilai pH antara 9,0 sampai 10,8 sedangkan sabun yang dibuat dengan alkali lemah (NH4OH) akan mempunyai nilai pH yang lebih rendah yaitu 8,0 sampai 9,5. Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat – zat non polar. Sedangkan ujung ion bersifat hdrofilik dan larut dalam air. Karena adanyan rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara

keseluruhan

segerombol

(50-150)

tidaklah

membentuk

molekul

air

yang

misel rantai

(micelles),

yakni

hidrokarbonnya

mengelompok dengan ujung-ujung ionnnya yang menghadap ke air. (Ralph J. Fessenden, 1992). Sabun adalah contoh dari beberapa ester yang kita kenaldalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan sabun yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari ialah suatu bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian maupun senyawa alkali (NaOH, KOH) dan minyak (trigliserida).

144

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan “tri-gliserida”. Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida), maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan terpisah. Proses ini disebut “saponifikasi”. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai. Reaksi tersebut sebagai berikut : Trigliserida biasanya disebut juga “fat” atau lemak jika berbentuk padat pada suhu kamar, dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam air, hal ini dapat dibuktikan bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya tidak akan bercampur. Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO – Na + dan merupakan hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon. Dapat digunakan untuk membersihkan karena bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak.

145

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang berbeda. Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut asam lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh dalam pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat. Minyak kelapa memiliki sifat mudah tersaponifikasi ( tersabunkan ) dan cenderung mudah menjadi tengik ( rancid ). Minyak kelapa sebagai salah satu jenis minyak dengan kandungan asam lemak yang paling kompleks. Asam lemak yang paling dominan dalam minyak kelapa adalah asam laurat (HC12H23O2). Asam laurat sangat diperlukan dalam pembuatan sabun karena asam laurat mampu memberikan sifat pembusaan yang sangat baik untuk produk sabun. Natrium hidroksida adalah senyawa alkali berbentuk butiran padat berwarna putih dan memiliki sifat higroskopis, serta reaksinya dengan asam lemak menghasilkan sabun glisero. NaOH sering digunakan dalam industri pembuatan hard soap. NaOH merupakan salah satu jenis alkali (basa) kuat yang bersifat korosif serta mudah menghancurkan jaringan organik yang halus.

IV.

Alat dan Bahan yang digunakan :  Alat-alat yang digunakan 1. Spatula 2. Hot plate 3. Becker Glass 4. Neraca Analitik 5. Gelas ukur  Bahan-bahan yang digunakan 1. Minyak kelapa 15 ml 2. Asam oleat 15 ml 146

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 3. Natrium hidroksida 2 gram

V.

Prosedur Percobaan : 1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan 2. Ambil 15 ml minyak kelapa dimasukkan kedalam becker glass kemudian tambahakan 15 ml asam oleat dan soda kaustik (NaOH) 3. 4. 5. 6. 7.

VI.

sebanyak 2 gram Panaskan dan aduk sampai rata (kental) Setelah dipanaskan tambahkan parfum Kemudian didinginkan dan tambah parfum lagi Timbang hasilnya Setelah praktikum selesai cucilah alat dan kembalikan ke tempat semua.

Hasil Percobaan: No 1

Reaksi Hasil 15 ml minyak kelapa + 15 ml Berubah

menjadi

kecoklatan

asam oleat + 2 gram NaOH dalam waktu 28:33 menit dipanaskan. Setelah dipanaskan 2

ditambah parfum. 15 ml minyak kelapa + 15 ml Menjadi padat dan bermasa 72,86 asam oleat + 2 gram NaOH. gr Sesudah didinginkan + parfum

VII.

Analisa Percobaan : Didalam pembuatan sabun bahan yang paling utama digunakan adalah minyak kelapa. Karena minyak kelapa mengandung asam laurat yang sangat diperlukan dalam pembuatan sabun. Asam laurat memberikan sifat pembusaan yang sangat baik untuk produk sabun. Pada pembuatan sabun batang kita menggunakan asam oleat karena asam oleat baik untuk kesehatan. Didalam pembuatan sabun yang kita lakukan asam oleat digunakan sebagai melembabkan kulit didalam sabun., dan manfaat asam oleat tidak hanya itu saja namun masih banyak lagi. Selain asam oleat dan minyak kelapa yang digunakan dalam pembuatan sabun lainnya adalah NaOH. Didalam pembuatan sabun menggunakan NaOH karena jika bereaksi dengan asam lemak akan

147

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 menghasilkan sabun glisero. Sabun yang terbuat dari NaOH mempunyai nilai PH antara 9,0 sampai 1,08. 15 ml minyak kelap + 15 ml asam oleat + 2 gram NaOH setelah dipanaskan berubah menjadi coklat tua dalam waktu 28:33 menit dan setelah didinginkan menjadi padatan (sabun) dengan massa 72,86 gr.

VIII. Tugas dan Jawaban:

 Tugas 1. Hitung berapa berat sabun yang didapat! 2. Tuliskan perbedaan antara sabun batang dengan sabun cair!  Jawaban 1. 15 ml minyak kelapa + 15 ml asam oleat + 2 gram NaOH menghasilkan sabun dengan berat 72,86 gr 2. No Perbedaan sabun batang denagan sabun cair Sabun batang Sabun cair 1 Mempunyai PH lebih Mempunyai PH 2

tinggi Terbuat

dari

saponification

lebih

rendah proses Terbuat dari air, zat betain yaitu dan bahan foaming seperti

sebuah proses pengubahan sls (sodium louret sulfat) lemak atau minyak melalui 3

reaksi zat alkali Cocok untuk jenis kulit Cocok untuk jenis kulit

4

berkeringat Memiliki bentuk keras sebagai

dan

IX.

menjadikan dengan

bahan

pembuatannya

kering yang Memiliki bentuk yang cair bahan

dasar pembuatannya terbuat dari kalium.

Kesimpulan : Setelah kita melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa bahannutama yang digunakan dalampembuatan sabun adalah minyak

148

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078 kelapa dan NaOH. Asam oleat dan parfum digunakan untuk melembabkan kulit dari dan parfum digunakan sebagai bahan pengharum. 15 ml minyak kelapa ditambah 15 ml asam oleat ditambah 2 gram NaOH dan ditambah parfum terbentuklahsabun dengan massa 72,86 gram.

X.

Daftar Pustaka : http://rifaisiregar.blogspot.co.id/2015/04/laporan-praktikum-kimiaorganik_41.html https://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/laporan-pembuatan-sabunsaponifikasi/?-e-pi=7%2cPAGE_ID%2C395435175 https://septiprabawati.blogspot.co.id/2015/02/pembuatan-sabun-dasarpadat.html Modul praktikum kimia organic

XI.

Lampiraan : 1. Lampiraan gambar No

Nama alat

1

Spatuala

2

Hot plate

3

Becker glass

Gambar alat

149

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

XII.

4

Gelas ukur

5

Neraca analitik

Tanda Tangan Palembang, 8 Desember 2017 Mengetahui, Asisten Praktikum

(Siti Amira Anggraini ST)

Praktikan

(Bela Marselia)

( Sri kuswatun ST)

150

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

151

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

152

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

153

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

154

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

155

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK I PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078

156

Related Documents

Laporan Ko Smt 1.docx
April 2020 5
Ko Laporan 1.docx
April 2020 8
Laporan Gbpp Smt I.xlsx
November 2019 7
Smt
June 2020 24
Ko
October 2019 37

More Documents from ""