LAPORAN KEUANGAN KOPERASI Pengguna Laporan Keuangan Pengguna utama (main users) dari laporan keuangan koperasi adalah :
Para anggota koperasi, Pejabat koperasi, Calon anggota koperasi, Bank, Kreditur dan, Kantor pajak. Tujuan atau kepentingan pemakai terhadap laporan keuangan koperasi, adalah :
Menilai pertanggungjawaban pengurus, Menilai prestasi pengurus, Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya, Menilai kondisi keuangan koperasi (rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas), Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber daya dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi.
Tujuan Pelaporan Keuangan Koperasi Tujuan laporan koperasi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pemakain utama dan pemakai lainnya. Beberapa hal yang dapat diinformasikan oleh laporan keuangan adalah sebagai berikut.
Manfaat yang diperoleh setelah menjadi anggota koperasi. Prestasi keuangan koperasi selama satu periode. Transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban, dan kekayaan bersih dalam satu periode. Transaksi yang berkaitan dengan anggota dipisahkan dengan yang bukan anggota. Informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi.
Adapun informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan seperti dimaksud diatas, diantaranya adalah sebagai berikut.
Sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh koperasi. Kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota koperasi itu sendiri. Transaksi, kejadian, dan keadaan yang terjadi dalam suatu periode yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajian, dan kekayaan bersih koperasi. Sumber dan pengguanaan dana serta informasi-informasi lain yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi.
Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi Laporan keuangan koperasi mempunyai karakter tersendiri sebagai berikut.
Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggung-jawaban pengurus kepada anggotanya di dalam rapat anggota tahunan (RAT). Laporan keuangan biasanya meliputi neraca / laporan posisi keuangan, laporan sisa usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif. Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus koperasi (UU No. 25 / 1992, Pasal 36, Ayat 1). Laporan laba-rugimenyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha (SHU). SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada saat RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga (AD / ART) koperasi yang bersangkutan (Pasal 45 UU No. 25 / 1992). SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non-anggota didistribusikan sesuai dengan komponen – komponen pembagian SHU yang telah diatur daam AD atau ART koperasi. SHU yang beersumber dari anggota dibagi sebagai berikut (sebagai contoh). a. Dana cadangan b. Dana anggota c. Dana pengurus d. Dana pegawai/pengurus e. Dana sosial f. Dana pembangunan daerah kerja SHU yang berasal dari transaksi bukan anggota terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut (sebagai contoh). a. b. c. d.
Dana cadangan koperasi Dana pengurus Dana pegawai/pengurus Dana pendidikan koperasi
Komponen – komponen tersebut selama belum dicairkan, disajikan dalam kelompok kewajiban lancar pada neraca, sedangkan cadangan koperasi merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak dibaigi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri dan menutup kerugian koperasi.
Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan kosolidasi dari koperasi-koperasi Posisi keuangan koperasi tercemin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha tercemin pada perhitungan hasil usaha. Istilah perhitungan hasil usaha sebagai pengganti istilah laporan laba rugi adalah mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata
diukur dari laba, tetapi ditekankan pada manfaat bagi anggota. Oleh karena itu koperasi tidak menggunakan istilah laba atau rugi, melainkan hasil usaha. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini dilakukan oleh karena kegiatan koperasi sendiri cenderung lebih banyak ditujukan kepada kepentingan anggota, baik sebagai pmilik maupun pelanggan. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbang=dingan manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota. Jika hal demikian sulit dilaksanakan, alokasi dapat dilakukan dengan cara lain yang sistematik dan rasional. Cara-cara yang diterapkan perlu di ungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari : a. Simpanan-simpanan, Simpanan anggota terdiri dari (1) simpanan pokok, (2) simpanan wajib, (3) simpanan sukarela. b. Pinjaman-pinjaman, c. Penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber-sumber lain, Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan – penyusutan dan beban-beban dari hasil usaha. Sisa hasil usaha merupakan hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang diterapkan yang diterapkan dalam koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota koperasi itu sendiri, yang berasal dari transaksi, kejadian atau keadaan ekonomis yang timbul dari kegiatan usaha. Keanggotaan atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat dipindah tangankan dengan dalih apapun. Kewajiban anggota untuk menanggung kerugian yang dideritakoperasi baikyang timbul pada penutupan tahun buku maupun pada saat pembubaran dapat di tetapkan terbatas atau tidak terbatas. Dalam hal tanggungan anggota ditetapkan terbatas, maka kerugian hanya dapat di bebankan pada kekayaan koperasi (dalam bentukcadangan yang telah pupuk) dan kepada anggota sebesar jumlah tanggungannya yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
Standar Akuntansi Keuangan koperasi Secara umum laporan keuangan meliputi (1) neraca (balance sheet) , (2) perhitungan hasil usaha (income statement), (3) laporan arus kas (kas flow), (4) catatan atas laporan keuangan, dan (5) laporan perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan. Adapun perbedaan yang pertama adalah bahwa perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menujukan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota. Metode alokasi pendapatan dan beban harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Perbedaan yang kedua adalah bahwa laporan keuangan koperasi bukan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi . dalam hal ini tejadi penggabungan duaatau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali.
Kekhasan pencatatan dari transaksi yang terjadi di koperasi yaitu yang menyangkut (1) pendanaan dan beban (Sisa Hasil Usaha), (2) aktiva koperasi, (3) kewajiban-kewajiban koperasi, dan (4) kekayaan bersih( modal sendiri) koperasi .