LAPORAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)
DISUSUN OLEH : NAMA: AMALIA RHAMADANI NIM : 1600052 KELAS : DIII-VA KELOMPOK : 4 GENAP
DOSEN PEMBIMBING : MUSYIRNA RAHMAH, Nst,M.Si ASISTEN DOSEN: 1. SETRI DANIA Amd, Farm 2. ROFIKA RUSTAM Amd, Farm 3. LISA KARTINA Amd, Farm
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat AllAh SWT, atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “laporan keselamatan dan keamanan kerja k3 yang berjudul alat pelindung diri ”. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Pekanbaru, oktober 2018
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1.
Pengertian alat pelindung diri (APD) ....................................................... 1
1.2.
Tujuan alat pelindung diri ........................................................................ 2
1.3.
Manfaat alat pelindung diri ...................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3 JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI (APD) .................................................. 3 2.1. Alat pelindung kepala .................................................................................. 3 2.2. Alat Pelindung Mata & Muka (Eye & Face Protektor)................................ 8 2.3. Alat pelindung telinga ................................................................................ 11 2.4. Masker wajah ............................................................................................. 13 2.5. Alat pelindung tangan ................................................................................ 15 2.6. Alat pelindung kaki .................................................................................... 19 2.7. Jas laboratorium ......................................................................................... 20 BAB III ................................................................................................................. 21 PENUTUP ............................................................................................................. 21 3.1.
Kesimpulan ............................................................................................. 21
3.2.
Saran ....................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Pengertian alat pelindung diri (APD) Alat Pelindung Diri (APD) merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagaian tubuhnya terhadap adanya kemungkinan atau potensi terjadinya bahaya/kecelakaan kerja. APD ini dipakai sebagai upaya dalam usaha melindungi tenaga kerjanya apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. APD juga merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Perlengkapan pelindung diri termasuk semua pakaian dan aksesories pekerjaan lain yang dirancang untuk menciptakan sebuah penghalang terhadap bahaya tempat kerja. Penggunaan APD harus tetap di kontrol oleh pihak yang bersangkutan, khususnya di sebuah tempat kerja. Alat Pelindung Diri (APD) harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan. Oleh karena itu, APD di pilih harus secara hati-hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuanyang diperlukan. Menurut
ketentuan
Balai
Hiperkes,
syarat-syarat
yang harus
diperhatikan Alat Pelindung Diri (APD) adalah : 1. Alat Pelindung Diri (APD) harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja. 2. Berat alat harus ringan dan tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan. 3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel. 4. Bentuknya harus cukup menarik. 5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
1
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya. 7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada. 8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya. 9. Suku
cadangnya
harus
mudah
didapat
guna
mempermudah
pemeliharaanya.
1.2. Tujuan alat pelindung diri 1. Melindungi tenaga kerjanya yang apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. 2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja. 3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
1.3. Manfaat alat pelindung diri 2. Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja. 3. Mengurangi reiko akibat kecelakaan.
2
BAB II JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
2.1. Alat pelindung kepala Sumber bahaya : 1. Bahaya Batch kepala terkena benda yang jatuh dan berterbangan. 2. Kepala terantuk pipa atau benda-benda lain pada saat bekerja. 3. Rambut (kepala) terperangkap masuk ke dalam mesin. Standar : ANSI Z89 atau AS/NZS 1801 Kegunaannya : Untuk melindungi kepala dari bentiran, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melancar atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikroorganisme) dan suhu yang ekstrim.
Safety Helmet (Topi Keselamatan) Adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi batok kepala dari
benda/material yang jatuh maupun yang berterbangan dan melindungi batok kepala dari benturan benda keras saat melakukan aktivitas kerja contohnya: terantuk dan terbentur pipa.
3
Safety helmet sendiri memiliki empat jenis yaitu Hard Hat kelas A, kelas B, Kelas C dan Bump cap. Bagian dalam topi pengaman ini umumnya ada hammock/ cradle yang berfungsi untuk menyerap keringat. Untuk beberapa kondisi seperti pekerja yang membutuhkan penerangan seperti pekerja diterowongan atau tambang, safety helmetnya dilengkapi dengan lampu penerangan dibagian depannya. Berdasarkan ANSI/ISEA Z89.1-2014 Safety Helmet dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut: a.
Tipe 1 : Tipe 1 merupakan safety helmet yang digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari arah atas misalnya kejatuhan benda.
b.
Tipe 2 : Tipe 2 merupakan safety helmet yang digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal baik dari arah atas atau samping. Selain kedua tipe diatas, berdasarkan ANSI/ISEA Z89.1-2014
Safety Helmet juga dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Kelas G : Merupakan jenis safety helmet yang dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh dan melindungi arus listrik sampai 2.200 volt b. Kelas E : Merupakan jenis safety helmet yang dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh dan melindungi arus listrik sampai 20.000 volt c. Kelas C: Merupakan jenis safety helmet yang dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh namun tidak untuk kejutan listrik ataupun bahan korosif.
4
1. Bum Cap Pelindung kepala ini terbuat dari plastik sehingga hanya digunakan untuk melindungi benturan dari benda yang menonjol. Bump cap tidak cocok untuk melindungi kepada dari benda yang jatuh atau bisa dikatakan tidak dapat menggantikan peran hard hat kelas G, E dan C. Kita juga harus memperhatikan tanda-tanda yang terdapat di helm.
Dari beberapa tanda dibawah ini juga dapat
menunjukkan
bahwa
masing-masing
helm
memiliki
peruntukkan yang berbeda-beda pula.
a.
LT : Digunakan untuk Suhu Bawah (sampai -30 C atau -22 F)
b.
HT : Digunakan untuk Suhu Tinggi
c.
HV : Digunakan Visibilitas Tinggi (Lebih dari 140 F)
2. Hood Jika bahaya-bahaya yang ada ditempat kerja anda adalah berupa bahan kimia, api, dan panas radiasi yang tinggi, maka type Hood adalah yang paling tepat.
Pelindung kepala ini biasanya
terbuat dari bahan asbes, kulit, wool, katun yang dicammpuri aluminium dan lain-lain. Sehingga bahan ini akan sangat padat dan tidak ada celah lubangnya.
5
3. Hair Cap Di perusahaan farmasi, atau perusahaan-perusahaan yang sangat critical dengan kontiminasi terhadap produknya. Biasanya menggunakan hair cap untuk melindungi rambut pekerjanya. Selain melindungi produk mereka, hair cup juga difungsikan untuk melindungi kepala dari debu ataupun bahaya terjeratnya rambut pada mesin-mesin berputar. Dengan menggunakan hair cap, umumnya rambut akan lebih rapi karena berada didalam hair cap tersebut.
Dalam
menggunakan
safety
helmet
juga
harus
memperhatikan ukuran agar sesuai dengan ukuran kepala. Safety helmet yang terlalu besar atau terlalu kecil tidak akan sesuai untuk digunakan, meski dalam hal keselamatan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Beberapa safety helmet juga dilengkapi dengan beberapa aksesoris seperti slot untuk penutup telinga, kacamata pengaman,, pelindung wajah dan lampu terpasang. Pembersihan dan inspeksi secara berkala penting dilakukan untuk memastikan kondisi safety helmet dalam kondisi baik Penyimpanan yang salah dapat mengakibatkan safety helmet mengalami kerusakaan yang lebih cepat. Misalnya penyimpanan diarea yang bawah sinar matahari langsung. Karena panas yang
6
ekstrim dalam waktu yang lama dapat merusaknya. Setiap safety helmet yang sesuai dengan persyaratan ANSI Z89.1-2014 harus ditandai dengan tepat untuk memverifikasi kepatuhannya. Informasi harus ditandai di dalam safety helmet yaitu:
a.
Nama pabrikan atau tanda pengenal
b.
Tanggal produksi
c.
Legenda, “ANSI Z89.1-2014”
d.
Penunjukan Tipe dan Kelas
e.
Kisaran ukuran kepala perkiraan
Warna Helm Safety
Untuk warna helm safety sebenarnya tidak ada standar baku yang ditetapkan. Hal ini merupakan bentuk improvement dari tempat kerja masing-masing.
Namun pada umumnya yang
digunakan adalah seperti gambar dibawah ini:
7
2.2. Alat Pelindung Mata & Muka (Eye & Face Protektor) Sumber bahaya : a. Benda berbahaya. b. Debu pengotor. c. Percikan cairan. d. Sinar yang terlalu tajam.
8
Kegunaannya : Untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan partikel-partikel yang melayang di udara dan di badan air, percikan benda-benda kecil, panas atau uap panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras atau tajam. Macam-macam alat pelindung mata dan wajah : a. Safety Spectacles dimaksudkan untuk melindungi mata pemakainya dari bahaya seperti fragmen terbang, benda, dan partikel. Pekerja diwajibkan menggunakan kacamata keselamatan mata dengan perisai sisi ketika ada bahaya dari benda terbang. Safety spectachles dengan perisai sisi digunakan sebagai perlindungan utama untuk melindungi mata dari bahaya panas. Untuk melindungi memadai mata dan wajah dari paparan suhu tinggi, gunakan kacamata keselamatan dalam kombinasi dengan pelindung wajah panasreflektif.
b. Safety Goggles memiliki jenis pelindung yang mengelilingi area mata dan memungkinkan melindungi dari asap, uap, cairan dan kabut. Kacamata sesuai dengan wajah yang mengelilingi mata dan membentuk segel pelindung di sekitar mata. Hal ini untuk mencegah obyek masuk di bawah atau di sekitar kacamata. Safety goggles membentuk segel pelindung di sekitar mata, mencegah benda atau cairan masuk di bawah atau di sekitar
9
kacamata. Hal ini terutama penting ketika bekerja dengan atau sekitar logam cair yang mungkin percikan.
c. Face Shields merupakan jenis perlindungan wajah penuh. Untuk menghindari terjadinya cipratan kilat api. Ketika dipakai sendiri, wajah perisai tidak melindungi karyawan dari bahaya dampak. Gunakan pelindung wajah dalam kombinasi dengan kacamata keselamatan atau kacamata untuk perlindungan tambahan.
d. Welding Helmet merupakan jenis APD yang melindungi kepada. Namun rupanya secara fisik, APD ini digunakan untuk melindungi mata dan muka.
10
2.3. Alat pelindung telinga Sumber bahaya : Sumber-sumber kebisingan yang jauh melewati ambang batas (85 dB). Kegunaannya : Berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap kebisingana dan tekanan Berdasarkan jenisnya, alat pelindung telinga dibedakan menjadi 2, yaitu : a. Ear plug. Ear plug adalah alat pelindung telinga yang digunakan dengan cara dimasukkan pada bagian luar dari lubang telinga. Berdasarkan bahannya, ear plug ada yang terbuat dari foam / busa / spons, dan ada yang terbuat dari bahan karet (rubber). Sesuai
dengan
fungsinya, ear
plug melindungi
telinga
dari
pengaruh kebisingan lingkungan sekitar, sehingga dengan dipakainya alat ini, mampu mencegah terganggunya fungsi telinga akibat dari pengaruh kebisingan tersebut.
Berdasarkan standar, penggunaan Ear plug dapat mengurangi intensitas suara (tingkat kebisingan suara) hingga menjadi 24 – 32 dB (desiBel) pada ear plug berbahan foam, sedangkan pada ear plug berbahan karet, dapat mengurangi intensitas suara hingga menjadi 15 – 28 dB dari kondisi kebisingan sebenarnya.
11
Selain bahan spons dan karet, ear plug juga ada yang terbuat dari bahan lilin, dengan penggunaan yang bersifat sekali pakai. b. Ear muff. Sedikit berbeda dengan ear plug, Ear muff memiliki model lebih besar seperti head set yang biasa dipakai untuk mendengarkan musik, sehingga secara tidak langsung kemampuan dalam meredam pada Ear muff lebih baik daripada ear plug.
Meskipun memiliki tingkat peredaman suara yang berbeda, Ear muff belum tentu dikatakan lebih baik, karena dalam hal ini penggunaan alat pelindung telinga harus menyesuaikan dari kondisi pekerjaan yang dilakukan. Penggunaan alat pelindung telinga yang tidak sesuai pada peruntukannya, dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan akibat komunikasi antar pengguna yang kurang maksimal. Selain itu, penggunaan ear muf juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit dari biaya operasional, karena Ear muff pastinya lebih mahal dari ear plug. Berdasarkan standar yang berlaku, Ear muff memiliki kemampuan untuk mengurangi intensitas suara dari lingkungan sekitar hingga menjadi 20 – 38 dB. Pada jenisnya, Ear muff diciptakan menjadi 3 model, yaitu :
12
a. Head band Ear muff b. Neck band Ear muff. c. Cap attachable Ear muff.
2.4. Masker wajah Masker yang dimaksud adalah alat pelindung pernafasan kita dari bahaya terhirupnya debu, serpihan dan material berbahaya lainnya. Oleh sebab itu masker digunakan saat kita berada di area yang udaranya kurang baik untuk pernafasan manusia. Saat kita berada di area yang berasap, seperti dekat area kebakaran hutan, pembakaran sampah, asap knalpot. Masker seharusnya digunakan saat kita bekerja dengan cat semprot atau insektisida. Masker memiliki dua jenis utama sesuai kebutuhan kita: a. Masker Partikel. Masker ini mampu menyaring udara dari partikel sebesar 0,3 micron. Masker partikel ini biasanya untuk penggunaan sekali-pakai dan terbagi menjadi dua, berdasarkan materi pembuatnya: 1. Masker fiber: masker ini adalah masker yang umum digunakan saat ini dan mudah didapat, bahkan di minimarket dekat rumah kita. Masker fiber juga ada yang menggunakan bahan karbon aktif,
sehingga
meningkatkan
kemampuan
filtrasi udara. Masker fiber secara umum digunakan dalam dunia medis dan juga oleh pengguna kendaraan bermotor.
13
2. Masker kertas: masker ini memiliki kemampuan filtrasi udara yang lebih baik (bahkan dapat menyaring virus yang beterbangan di udara), karena dapat dicetak bentuknya hingga dapat menutupi area hidung dan mulut dengan lebih sempurna. Masker kertas umumnya diberi kode N95 dan N100. Masker ini digunakan dalam dunia medis dan juga dalam area yang udaranya mengandung
debu
dan
partikel
yang
beterbangan.
b. Masker Kimia. Masker ini umumnya terbuat dari bahan karet sintetis dan plastik serta dilengkapi filter yang dapat diganti secara berkala sehingga usia pakainya lebih panjang dibandingkan masker partikel. Filter masker kimia biasanya menggunakan bahan karbon aktif sehingga dapat menetralkan udara tercemar yang kita hirup. Masker kimia terbagi menjadi dua: filter tunggal dan filter ganda. Filter ganda otomatis memiliki kemampuan filtrasi dua kali lebih baik daripada filter tunggal. Model seperti ini hanya menutupi area hidung dan mulut dengan cukup rapat dan biasanya disebut model half-face mask.
14
Masker ini digunakan dalam area yang udaranya mengandung uap hasil proses kimia dan oksidasi dan dalam skala polusi udara rendah, seperti area pengecatan, kebakaran, pembuangan sampah, pengelasan, dan sebagainya. 2.5. Alat pelindung tangan Sarung tangan merupakan alat pelindung diri denganfungsi utama melindungi tangan dari luka lecet, luka teriris,luka terkena bahan kimia dan terhadap temperatur ekstrim. a. Impact Hand Gloves
Hand Gloves jenis Impact ini dilengkapi dengan fitur shock absorber. Artinya Ketika ada benda berat terjatuh dan menimpa tangan anda, Impact Hand Gloves dapat melindungi tangan anda dengan menyerap energi tumbukan sehingga tangan anda tidak terkena energi tumbukan sepenuhnya.
15
b. Abrasive Hand Gloves
Hand Gloves jenis ini adalah hand gloves yang sering digunakan ketika dalam permesinan terutama Abrasive. Dengan formulasi nitrile pada materialnya nya membuat sarung tangan ini tahan terhadap abrasi yang diakibatkan oleh gesekan. Abrasive Hand Gloves juga tahan terhadap benda benda tajam, jadi sangat cocok digunakan untuk pekerja yang menggunakan mesin mesin abrasi.
c. Anti-Slip Hand Gloves
Anti Slip Hand Gloves ini digunakan pada benda kerja yang basah ataupun berminyak. Anti Slip hand Gloves ini dilengkapi dengan Grip technology sehingga objek kerja yang berminyak maupun basah dapat di genggam dengan kuat tanpa terpeleset. Dengan teknologi microchannel pada sarung tangan ini menyerap fluida cair yang menempel pada benda kerja sehingga kontak sarung tangan dengan benda kerja tidak dihalangi oleh cairan-cairan tersebut.
d. Lifting Hand Gloves
Hand gloves jenis ini adalah hand gloves yang paling sering ditemukan di pasaran. Digunakan untuk melindungi tangan dari goresan benda tajam dan meminimalisir potensi selip saat mengangkat sesuatu. Hand gloves ini terbuat
16
dari kain yang berserat. Ada pula beberapa lifting hand gloves yang dilengkapi lapisan karet pada bagian telapak tangan untuk menambah kekuatan cengkeraman tangan saat mengangkat.
.
e. Heat Resistant Gloves
Hand gloves ini biasanya terbuat dari leather (kulit) dan bagian dalamnya terdapat lapisan kain yang halus. Hand Resistant Gloves ini lebih tebal dan berat dibanding dengan hand gloves lainnya. Kenapa terbuat dari karet dan tebal? Karena sesuai dengan namanya, hand gloves ini berfungsi sebagai isolator panas yang melindungi tangan kita dari panas atau suhu yang tinggi. Dipasaran sendiri hand gloves ini sering disebut sebagai sarung tangan las. Biasanya digunakan pada saat pekerjaan las, blander (cutting torch), dan berbagai pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung dengan suhu tinggi, furnace, dll.
17
f. Chemical Resistant Gloves
Sesuai
dengan
namanya, chemical
resistant
gloves biasanya
digunakan pada lingkup laboratorium dan pekerjaan yang berhubungan langsung dengan bahan atau zat kimia, seperti wet analysist dan pengecatan. Hand gloves ini biasanya terbuat dari bahan latex, nitrile, vinyl, dan PVC. Chemical gloves yang terbuat dari latex, nitrile, dan vinyl adalah sarung tangan yang sering kita lihat dipakai dibidang kedokteran, namun penggunaannya sendiri sebenarnya tidak sebatas itu, hand gloves ini juga bisa digunakan di laboratorium kimia karena sifatnya yang tidak tembus cairan. Sarung tangan ini bersifat disposable atau sekali pakai.
Selain itu ada pula chemical gloves yang terbuat dari PVC. Jika dilihat dari bentuknya, sarung tangan ini biasanya memiliki lengan yang lebih panjang dan lebih tebal dibandingkan dengan chemical resistant gloves lainnya. Chemical gloves jenis ini biasa digunakan pada saat pekerjaan pengecatan.
18
2.6. Alat pelindung kaki a. Rubber boot atau sepatu karet.
Fungsinya untuk alat pengaman kaki, ketika sedang bekerja di kawasan yang becek atau berlumpur.
Sekaligus melindungi kaki dari bahaya aliran listrik, cairan kimia, benda panas, benda tajam dan lain sebagainya. b. Safety shoes atau sepatu keselamatan.
Berfungsi mirip sepatu karet, tapi sepatu ini dilapisi dengan material metal dan sol karet yang kuat serta tebal. Pada ujung kaki biasanya dilengkapi material anti hantaran listrik dan baja.
19
2.7. Jas laboratorium Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan bahan kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab berkali-kali pakai.
Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi dan hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di laboratorium kimia.
Jas lab kimia bisa berupa:
a.
Flame-resistant lab coat – Jas lab yang bahannya dilapisi material tahan api. Jas lab jenis ini cocok digunakan untuk mereka yang bekerja dengan peralatan atau bahan yang mengeluarkan panas, misalnya peleburan sampel tanah, pembakaran menggunakan tanur bersuhu tinggi, dan reaksi kimia yang mengeluarkan panas.
b.
100% cotton lab coat – Ini adalah jas lab yang biasanya digunakan di laboratorium kimia umum (misalnya lab kimia pendidikan). Jas lab ini diperkirakan memiliki umur pakai sekitar satu sampai dua tahun. Setelah melewati waktu pakai terebut, jas ini rentan rusak karena pengaruh bahan kimia asam.
c.
Synthetic/cotton blends – Jas lab ini bisa terbuat dari 100% poliester atau campuran poliester/cotton. Seperti halnya cotton lab coat, jas lab ini digunakan di laboratorium kimia umum.
20
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensibahaya/kecelakaan kerja.
Ruang lingkup Alat Pelindung Diri (APD) antaralain : alat-alat pelindung diri, manfaat alat pelindung diri, dan cara memilih alat pelindung diri.
Manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja, dan mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.
3.2.Saran a. Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang APD kepada masyarakat agar dapat mengurangi kecelakan seminimal mungkin. b. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan baik dan benar. c. Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo, S. (2002). metode penelitian kesehatan. jakarta: PT Rineka cipta. Suma'mur, P.K. (1996). Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta: Cv Haji Massagung. Tarwaka. (2008). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen Implementasi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
22