Laporan Kegiatan Resiko Jatuh.docx

  • Uploaded by: Rizka Kurnianingsih
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Kegiatan Resiko Jatuh.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 587
  • Pages: 7
LAPORAN KEGIATAN RESIKO JATUH INSTALASI RAWAT JALAN

INSTALASI PKRS

RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

2017

I.

Pendahuluan Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang berkesinambungan dan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan Rumah Sakit tidak hanya disorot dari aspek klinis medisnya saja namun juga dari aspek keselamatan pasien dan aspek pemberian pelayanannya, karena muara dari pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan jasa. Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara objektif dan sistematik untuk memantau dan menilai untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalahmasalah yang terungkap (Jacobalis S, 1989)

II.

Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu institusi kesehatan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Di rumah sakit terdapat banyak pasien dengan berbagai macam keluhan dan penyakit yang dideritanya. Keselamatan Pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas di rumah sakit. Dalam rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada pasien Petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko jatuh pasien. Serta bekerjasama dalam memberikan intervensi pencegahan jatuh sesuai prosedur. Jatuh adalah suatu peristiwa dimana seoarang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang lain. Tidak sengaja/direncannakan dengan arah jatuh ke lantai dengan atau tanpa mencederai dirinya . penyabab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai licin). Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisioloigis yang dapat berakibat cedera. Faktor resiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi dua kategori : 1. Intrinsik : berhubungan dengan kondisi pasien termasuk kondisi psikologis 2. Ekstrinsik : berhubungan dengan lingkungan

III. Tujuan Tujuan dilaksanakan Kegiatan Identifikasi Risiko Jatuh untuk mengurangi kejadian terjatuhnya Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit.

IV. Kegiatan Pada RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Pasien Resiko jatuh diidentifikasi dan diedukasi oleh Petugas yang terdiri dari staf Instalasi PKRS bekerjasama dengan Petugas Keamanan (Scurity). Untuk Petugas PKRS disesuaikan dengan jadwal (jadwal terlampir). Adapun alur / tata laksana Identifikasi Pasien Resiko Jatuh adalah sebagai berikut :

1. Pasien Risiko Jatuh di identifikasi dari awal datang di depan gedung Instalasi

2.

3. 4. 5. V.

Rawat Jalan, jika pasien memerlukan bantuan kursi roda maka petugas mengarahkan kepada keluarga pasien yang mendampingi untuk meminjam kursi roda di loket pendaftaran Instalasi Rawat Jalan. Petugas/keluarga pasien memapah/memegangi pasien ke dalam gedung Instalasi Rawat Jalan, untuk pasien yang menggunakan tongkat atau pasien yang tidak mendapatkan kursi roda (kursi roda terbatas). Atau untuk pasien yang mendapatkan kursi roda ata membawa sendiri kkursi roda dapat langsung diarahkan keinstalasi rawat jalan. Petugas meminta ijin kepada pasien dan keluarga Pasien untuk memasangkan stiker Risiko Jatuh di lengan kiri atas pasien. Petugas menjelaskan tentang risiko jatuh kepada pasien dan keluarga Pasien. Petugas mendata identitas pasien.

Rekapitulasi Angka Pasien Resiko Jatuh ( terlampir)

VI. Permasalahan Permasalahan yang ada pada saat Identifikasi Pasien Resiko Jatuh adalah sebagai berikut : 1. Masih kurangnya pengetahuan Petugas tentang mengidentifikasi Pasien Risiko Jatuh karena Petugas bukanlah Tenaga Kesehatan dan belum terlatih. 2. Belum adanya Jalur Khusus untuk Pasien Risiko Jatuh sehingga menyulitkan petugas untuk mengedukasi pasien. 3. Kurangnya pemahanan masyarakat tentang resiko jatuh pada pasien, sehingga petugas seringkali memberikan edukasi yang berulang-ulang. 4. Banyaknya Pasien yang datang memerlukan kursi roda sedangkan kursi roda yang tersedia di Instalasi Rawat Jalan jumlahnya terbatas. Terkadang dalam waktu sehari ada beberapa pasien tidak mendapatkan kursi roda jadi Petugas berinisitif untuk memapah pasien ke dalam gedung Instalasi Rawat Jalan.

Banjarmasin, Oktober 2017 Ka. Inatalasi PKRS

Sri Ratna Marlini, S.Psi NIP. 19711019 199903 2 008

VII. Dokumentasi Kegiatan

Banjarmasin, 28 November 2016 Ka. Instalasi PKRS

Rizka Kurnianingsih P, SKM NIP. 19861004 201101 2 004

Related Documents


More Documents from "Bheta Silfana Convivencia"