LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN GARAM BERYODIUM PUSKESMAS KINTAMANI V SD BELANDINGAN 24 OKTOBER 2018
oleh : dr. Dimas Bintoro Kresna Yustisia Handoyo
Dokter Pendamping : dr. Dewa Gede Sentana Putra NIP : 198703202014121002
PUSKESMAS KINTAMANI V KABUPATEN BANGLI 2018
1. Latar Belakang Kecerdasan manusia sangat erat kaitannya dengan asupan gizi. Seorang anak yang mengalami gangguan akibat kekurangan iodium akan mengalami kehilangan kecerdasan sebesar 10 - 50 IQ point. Anak dengan kecerdasan rendah ini dikhwatirkan akan menjadi beban pada masa akan datang. Selain itu gizi juga memiliki hubungan erat dengan kematian anak di bawah 5 tahun. Berdasarkan data yang dilansir dalam Jurnal Lancet tahun 2013, sebanyak 44,7% kematian bayi disebabkan karena berat bayi lahir rendah (BBLR), kegagalan pemberian ASI, anak Balita stunting (pendek), kurus, dan kekurangan vitamin A dan mineral Zink (Kemenkes RI). Berdasarkan data terkait penggunaan garam beryodium pada wilayah kerja Puskesmas Kintamani V, pada bulan Februari 2018 dari 173 sampel garam yang dibawa oleh siswa SD 59% (102 siswa) tidak menggunakan garam beryodium. Pada bulan Agustus 2018 tercatat sudah terjadi peningkatan penggunaan garam beryodium yaitu dari 30 sampel garam yang dibawa oleh siswa SD, sebanyak 70% (21 siswa) menggunakan garam beryodium. Diharapkan dengan penyuluhan mengenai garam beryodium para siswa dapat memberitahukan kepada orang tuanya untuk menggunakan garam beryodium untuk keperluan sehari-hari. Sehingga gangguan akibat kekurangan yodium yang rentan sekali terjadi pada siswa sekolah dasar dapat dicegah sedini mungkin. 2. Maksud Penulisan laporan ini bermaksud untuk mendeskripsikan kegiatan penyuluhan mengenai garam beryodium dengan sasaran siswa dan siswi kelas V dan VI Belandingan Kecamatan Kintamani pada tanggal 24 Oktober 2018.
SD Negeri Desa
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Garam Beryodium Pokok bahasan
: Garam Beryodium
Sasaran
: Siswa siswi kelas V dan VI
Waktu
: 1x20 menit
Tanggal
: 24 Oktober 2018
Tempat
: SD Negeri Belandingan
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x20 menit diharapkan mampu memahami tentang Garam Beryodim
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan siswa-siswi dapat: 1.
Menjelaskan mengenai Definisi garam beryodium
2.
Menjelaskan mengenai Sumber makanan beryodium
3.
Menjelaskan manfaat dari garam beryodium
4.
Menjelaskan akibat kekurangan garam beryodium
5.
Menjelaskan cara mengemas dan memakai garam beryodium dirumah
C. Pokok Materi : 1.
Definisi garam beryodium
2.
Sumber Makanan beryodium
3.
Manfaat garam beryodium
4.
Akibat kekurangan yodium
5.
Cara pengemasan dan pemakaian garam beryodium dirumah
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1.
Metode
: Ceramah, diskusi dan tanya jawab
2.
Strategi pelaksanaan
:
Jam / Waktu
Tahap
Respon
5
Orientasi :
menit
1.
Mengucapkan salam
1.
Menjawab salam
2.
Memperkenalkan diri
2.
Mendengarkan
3.
Mengingatkan kontrak
3.
Audiens ingat
4.
Menjelaskan maksud dan tujuan
dengan kontrak
5.
Menanyakan kesediaaan
4.
6.
Konfirmasi (menanyakan apa yang sudah dan
maksud dan tujuan
belum diketahui audiens)
5.
Audiens mengerti
Audiens siap /
bersedia 15
Kerja :
menit 1.
Menjelaskan Pengertian Garam Beryodium
2.
Menjelaskan Sumber Makanan Beryodium
1.
Menyimak
3.
Menjelaskan Manfaat dari garam beryodium
2.
Mengajukan
4.
Menjelaskan
akibat
kekurangan
beryodium 5.
garam pertanyaan 3.
Mendengarkan
Menjelaskan Cara pengemasan dan pemakaian 4.
Mempraktekan
garam beryodium dirumah
10
Terminasi :
menit
1.
Melakukan evaluasi
1.
Mendengarkan
2.
Memberikan kesimpulan
2.
Menjawab
3.
Membuat rencana tindak lanjut
pertanyaan
4.
Menutup penyuluhan dengan membaca
3.
paramasanthi 5.
Memberikan salam penutup
E. Media dan alat 1. Media : Video 2. Alat : Laptop, Screen Projector
Menjawab salam
F. Evaluasi 1.
Evaluasi proses. a. Target sasaran memperhatikan penjelasan penyaji. b. Targer sasaran aktif bertanya dan memberikan pendapat. c. Media dapat digunakan secara aktif.
2.
Evaluasi hasil ( Sesi tanya jawab). Pada akhir penyuluhan diadakan sesi tanya jawab. Selain pertanyaan yang diajukan oleg beberapa siswa, pertanyaan juga diajukan oleh penyaji kepada siswa untuk menguji pengetahuan dan mengevaluasi apakah audiens memhami materi yang disampaikan oleh penyaji. Inti dari sesi tanya jawab disampaikan pada uraian di bawah ini a. Pengertian Garam Beryodium. Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya atau telah mengalami fortifikasi dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30 – 80 ppm. Yodium ditambahkan di garam karena sifat kimia yodium dapat stabil jika diberikan pada garam. b. Sumber Makanan Beryodium. Sumber yodium diantaranya pada garam dengan label beryodium, susu, ikan, daging merah, telur. c. Manfaat Garam Beryodium. Secara umum yodium diperlukan tubuh dan diperlukan untuk menjaga kesehatan. Khususnya pada anak yodium berperan dalam tumbuh kembang. Pemberian yodium menjegah gangguan tumbuh kembang seperti stunting dan mencegah penyakit kelenjar tiroid d. Cara Pengemasan dan Pemakaian Garam Beryodium Dirumah. Prinsip penyimpanan garam beryodium adalah pada tempat kering dan terhindar dari sinar matahari. Pemberian garam beryodium pada masakan adalah saat tidak dalam keadaan panas.
Materi:
GARAM BERYODIUM
1. Pengertian Garam Beryodium
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya atau telah mengalami fortifikasi dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30 – 80 ppm. Dan penambahan ini dikarenakan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan masalah yang serius seperti gondok, kretin atau kerdil, dll. Perlu kita ketahui kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari, dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.
2. Sumber yodium a) Garam dengan Label “beryodium” b) Susu, Yogurt c) Ikan Laut d) Rumput Laut e) Daging merah f) Telur
3. Manfaat dari Garam Beryodium
Berikut ini adalah beberapa manfaat garam beryodium bagi kesehatan tubuh: 1. Membantu pemeliharaan kelenjar tiroid 2. Membantu menghindarkan penyakit gondok, gangguan pendengaran, tubuh cebol, dan semangat rendah
3. Mencegah penyimpanan lemak secara berlebih 4. Membantu menghilangkan racun dari tubuh 5. Membantu proses pertumbuhan rambut 6. Memaksimalkan metabolisme tubuh dalam memanfaatkan kalsium 7. Membantu kenormalan proses pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi 8.
Membantu meningkatkan kekebalan tubuh
9. Mengurangi sakit gigi dan bau mulut
4. Akibat kekurangan garam beryodium Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan , seperti:
Terhadap Pertumbuhan
Pertumbuhan yang tidak normal.Pada keadaan yang parah terjadi kretinisme
Keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan
Tingkat kecerdasan yang rendah
Mulut menganga dan lidah tampak dari luar
Kelangsungan Hidup
Wanita hamil akan mengalami berbagai gangguan kehamilan antara lain : -
Abortus
-
Bayi Lahir mati
-
Hipothryroid pada Neonatal
-
Perkembangan Intelegensia Setiap penderita Gondok akan mengalami defisit IQ Point sebesar 5 Point dibawah normal
5. Cara Mengemas dan Menyajikan Garam beryodium dirumah
a. Pakai toples atau wadah tertutup lainnya b. Jangan membiarkan dalam plastik yang terbuka c. Jauhkan dari paparan langsung sinar matahari
d. Bila ingin mengambil garam, pakai sendok yang kering. Usahakan garam jangan lembap e. Berikan sesuai kebutuhan f. Jangan berikan garam ke makanan yang sedang mendidih
Kintamani, 24 oktober 2018
Peserta Internsip
dr. Dimas B. Kresna Yustisia H.
Pendamping
dr. Dewa Gede Sentana Putra NIP : 198703202014121002
DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penyuluhan Penanggulangan GAKY Bagi Petugas Puskesmas. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat; 2008. 2. Rusminah S, Gunanti I. Faktor yang Berhubungan dengan Ketersiadaan Garam Beryodium di Tingkat Rumah Tangga. Jurnal GAKY Indonesia.2003;2(5-6): p 31. 3. Muhani. Rencana aksi penanggulangan GAKY. Majalah progizi. 2006:3(3): p 36-7