LAPORAN KASUS ANANG AJI SATRIA AFRIANDA
dr. Dapot P. Gultom, Sp. KJ KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. M. ILDREM MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA 2018
Identitas Pasien • Nama • Jenis Kelamin • Umur • Tanggal Lahir • Status Perkawninan • Suku • Bangsa • Pendidikan terakhir • Pekerjaan • Alamat
• Agama
: Ny. S N : Perempuan : 29 tahun : 14 Juli 1987 : Belum Menikah : Jawa : Indonesia : SMA :: Dolok Masihul, Ds. Martebing, Kab. Serdang Berdagai : Islam
Identitas Keluarga Pasien Nama Jenis Kelamin Umur Status Perkawinan Suku Bangsa Pendidikan Terakhir Pekerjaan Alamat
: Tn. M : Laki-laki : 42 tahun : Menikah : Jawa : Indonesia : SMP : Supir : Dolok Masihul, Ds. Martebing, Kab. Serdang Berdagai Agama : Islam Hubungan dengan Pasien: Abang kandung
Laporan Psikiatri ANAMNESA : Autoanamnesa dan Alloanamnesa 1. Sebab Utama • • • 2. Keluhan Utama • • 3. Keluhan Tambahan • •
4. Riwayat penyakit sekarang
5. Riwayat penyakit terdahulu
6. Riwayat keluarga pasien
7. Riwayat tempat tinggal sejak kecil OS tinggal bersama kakak os, saat remaja sampai sekarang os tinggal dengan kakak kandung dana bang ipar os 8. Riwayat kehidupan sosial masa prenatal : OS lahir normal dan tidak ada kelainan bawaan masa bayi : tumbuh kembang os baik . tumbuh kembang sesuai usia . masa anak-anak : os anak periang ,sejak kelas 4 sd mulai merokok masa dewasa : os mulai mencoba minum alcohol sejak usia 23 tahun
9. Riwayat Pekerjaan sebelum dirawat di rumah sakit jiwa prof.dr.m. ildrem provinsi sumatera utara os pernah bekerja sebagai waiters di sebuah bar dan penjaga lapangan golf di batam selama 3 tahun.
10. Riwayat Pernikahan : OS belum pernah menikah
11.Factor Stressor Psikososial Factor lingkungan Factor keluarga Factor pernikahan Factor ekonomi
:::: OS tidak memiliki penghasilan tetap sejak berhenti bekerja di Batam
12. Riwayat Penyakit Fisik Sebelumnya : Tidak Ada
13. Riwayat penggunaan zat psikoaktif Rokok : + sejak OS kelas 4 SD Alcohol : + sejak OS bekerja Zat adiktif dan psikotropika :
14. Riwayat Bunuh Diri : OS pernah mencoba bunuh diri sebanyak 2x dengan cara menusukkan pisau dapur ke perut OS
PEMERIKSAAN PSIKIATRI KHUSUS Gambaran Umum Penampilan
: seorang perempuan berpenampilan rapi
Sikap tubuh
: biasa
Cara berpakaian
: rapi
Kesehatan fisik
: sehat
Tingkah laku dan aktifitas psikomotor Cara berjalan
: biasa
Pembicaraan dan fragmen pembicaraan Arus pembicaraan
: baik
Nada pembicaraan
: baik
Keadaan emosi Afek : Mood : Kesesuaian
Pikiran Isi pikiran Waham kebesaran Waham kejar Bentuk pikiran
::: psikosis
Presepsi Halusinasi auditorik Halusinasi visual
Mimpi dan fantasi : -
: + OS mendengar bisikan-bisikan yang menyuruh os memukul orang lain : + OS melihat wanita berkerudung yang mengancam akan menjambak os jika berbicara
Sensorium dan kognitif Sensorium : compos mentis Orientasi waktu : baik Orientasi tempat : baik Orientasi orang : baik Konsentrasi dan kalkulasi : baik Memori jauh : baik Memori agak jauh :baik Memori segera : baik Pengetahuan umum : baik Pikiran abstrak : baik
Insight : IV = pasien sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh seusatu yang tidak diketahui pada dirinya Judgment Judgment tes : baik Judgment social : baik
PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran : compos mentis Tanda vital Tekanan darah: 120/80 mmHg Pernafasan : 20x/i Nadi : 80x/i Suhu : 36,3°C Tinggi badan : 150 cm Berat badan : 65 Kg RESUME OS seorang perempuan berusia 29 tahun diantar oleh abang kandungnya ke IGD rumah sakit jiwa prof.dr. m. ildrem provinsi sumatera utara dikarenakan sering marah-marah dan memecahkan barang-barang. OS juga sering mendengar bisikan dan bayangan yang mengancam os selama dirawat dirumah sakit jiwa.
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSA
DIAGNOSA MULTIAKSIAL Aksis I : Aksis II : Gangguan kepribadian Aksis III : tidak ada diagnosa Aksis IV : kurang mendapatkan perhatian Aksis V : GAF scale 70-61 ( beberapa gejala ringan dan mentap, disabilitas ringan dalam fungsi secara umum masih baik)
TERAPI Psikofarmakologi Antipsikosis Tipikal : Antipsikosis Atipikal :
Psikoterapi Menganjurkan pasien untuk rajin minum obat Memberi semangat kepada pasien
Terapi Keluarga Meminta keluarga pasien untuk selalu memberikan dukungan kepada pasien
PROGNOSIS Ragu-ragu menuju baik
Gangguan Afektif Bipolar Kini Dalam Remisi Defenisi Dahulu gangguan mood dikenal dengan gangguan afektif namun sekarang istilah gangguan mood lebih disukai karena mood lebih merujuk pada status emosional yang meresap dari seseorang sedangkan afektif merupakan ekspresi eksternal dari emosi saat itu. Gangguan mood merupakan suatu sindrom yang terdiri dari tandatanda dan gejala-gejala yang berlangsung dalam hitungan minggu hingga bulan yang mempengaruhi fungsi dan pola kehidupan seharihari.
Menurut PPDGJ III, gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) merupakan sekelompok penyakit yang bervariasi bentuknya. Kelainan fundamental dari kelompok gangguan ini adalah perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi, atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat).
Epidemiologi Insiden Insiden gangguan bipolar tiap tahunnya kurang dari 1% tetapi gangguan tersebut sulit ditebak karena gangguan bipolar sulit di deteksi
Sex Gangguan bipolar I angka kejadiannya sama antara laki-laki dan perempuan. Episode manik lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan episode depresi lebih bnyak dialami oleh laki-laki.
Usia Onset usia pada gangguan bipolar biasanya terjadi di usia 30 tahun dan bisa juga pada usia remaja dan dewasa
Lingkungan Gangguan depresi ebih sering terjadi pada pasien yang single atau berpisah dibandingkan dengan yang sudah menikah
Etiologi Faktor Biologis gangguan mood adalah berhubungan dengan disregulasi heterogen pada amin biogenik. Norepinefrin dan serotonin dari amin biogenik merupakan dua transmitter yang paling berperan dalam patofisiologi mood.
Faktor Genetika perkembangan gangguan mood sangat dipengaruhi oleh genetik. Peran dari faktor genetik pada bipolar lebih besar dari depresi
Faktor Psikosisoal Dari pengamatan klinis yang diamati, peristiwa kehidupan sangatlah memainkan peran dalam gangguan mood terutama depresi
Klasifikasi F30 – F39 Gangguan Suasana Perasaan/ Mood [ Afektif] F30 Episode manik
F30.0 Hipomania F30.1 Mania tanpa gejala psikotik F30.2 Mania dengan gejala psikotik F30.8 Episode manik lain F30.9 Episode manik, tidak ditentukan
F31 Gangguan Afektif Bipolar
F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang hipomanik F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang manik tanpa gejala psikotik F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang manik dengan gejala psikotik F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang depresi ringan atau sedang F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang depresi berat tanpa gejala psikotik F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang depresi berat dengan gejala psikotik F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang campuran F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang dalam remisi F31.8 Gangguan Afektif Bipolar lain F31.9 Gangguan Afektif Bipolar, tidak ditentukan
F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR Semua jenis gangguan afektif bipolar harus pernah ada sekurang-kurangnya satu episode afektif. Penggolongan tipe tergantung pada jenis afektif pada episode saat ini. F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomania Episode saat ini sesuai dengan Hipomania
F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Tanpa Gejala Psikotik Episode saat ini memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik.
F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik Episode saat ini memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik.
F31.3 Gangguan Bipolar, Episode Kini Depresi Ringan atau Sedang Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode depresi ringan atau sedang. F31.4 Gangguan Bipolar, Episode Kini Depresi Berat tanpa Gejala Psikotik Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode depresi berat tanpa gejala psikotik. F31.5 Gangguan Bipolar, Episode Kini Depresi Berat dengan Psikotik Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode depresi berat dengan gejala psikotik. F31.6 Gangguan Bipolar, Episode Kini Campuran Episode saat ini menunjukkan gejala manik, hipomanik, dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat serta telah berlangsung sekurangkurangnya dua minggu. F31.7 Gangguan Bipolar, Episode Kini dalam Remisi Sekurang-kurangnya pernah dua episode afektif dan saat ini tidak terdapat gejala afektif yang nyata.
Terapi
Anti depresan • Antidepresan trisiklik imipramine, desipramine, clomipramine, trimipramine, amitriptyline, nortriptyline, doxepine, protriptyline. • Antidepresan heterosiklik amoxapine, maprotiline, trazodone, bupiropion, mirtazapine, venlafaxine dan nefazodone. • SELECTIVE SEROTONIN REUPTAKE INHIBITOR (SSRI) fluoxetine, paroxetine, sertraline, fluvoxamine dan citalopram. • MONOAMINE OXYDASE INHIBITOR (MAOI) Phenelzine , Tranylcypromine
Antimania • Lithium (cth : Lithium carbonate ) • Asam valproate (cth : Valproic acid ) • CARBAMAZEPINE
Prognosis Banyak penelitian mengenai perjalanan penyakit dan prognosis gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) memberikan kesimpulan bahwa penyakit ini memiliki perjalanan yang panjang dan pasien cenderung mengalami kekambuhan.
Prognosa baik apabila: • Episodenya ringan, tidak ada gejala psikotik • Perawatan di rumah sakit hanya singkat, tidak lebih dari sekali perawatan • Selama masa remaja memuliki riwayat persahabatan yang erat dan baik • pasien mempunyai hubungan psikososial yang baik dan kokoh • Fungsi keluarga yang stabil dan baik • Tidak ada gangguan psikiatri komorbid • Tidak ada gangguan kepribadian.
Prognosa buruk apabila: • Adanya penyerta gangguan distimik • Penyalahgunaan alkohol dan zatzat lainnya • Gejala gangguan kecemasan • Riwayat lebih dari satu episode depresif sebelumnya. • Laki-laki lebih sering menjadi kronis dan mengganggu dibandingkan perempuan.
Terima kasih֍