BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan (Hidayat, 2009). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan, dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hirarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Kebutuhan akan keselamatan dan kenyamanan, yang melibatkan fisik dan psikologis menjadi tingkatan yang kedua. . Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan sebagai kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan merasakan nyeri. Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006) Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik, ancaman terhadap keselamatanseseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, retmaldan bakteriologis. Kebutuhan akan keaman terkait dengan konteksfisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitandengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya imajinasi (mis, penyakit, nyeri, cemas,dan sebaginya) alam konteks hubungan interpersonal bergantung
pada
banyak
faktor,
seperti
kemampuan
berkomunikasi,
kemampuanmengontrol masalah, kemampuan memahami, tingkah laku yang konsistendengan orang lain, serta kemampuan memahami orang-orang di
sekitarnyadan lingkungannya. Ketidaktahuan akan sesuatu kadang membuat perasaan cemas dan tidak aman. (asmadi, 2005) Nyeri merupakan faktor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan
individu
untuk
pulih
dari
suatu
penyakit.
Kolcaba
(1992)
mendefinisikan kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhi kebutuhan dasar manusia. Sehingga diharapkan perawat dapat memberi asuhan keperawatan kepada klien diberbagai keadaan dan situasi untuk menghilangkan nyeri atau meningkatkan kenyamanan. Uraian di atas merupakan gambaran mengenai pentingnya pemenuhan kebutuhan kenyamanan. Berbagai upaya akan dilakukan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan aman nyaman pada setiap individu terutama yang terindikasi mengalami masalah nyeri. Oleh sebab itu penulis membahas mengenai masalah kebutuhan aman nyaman pada klien. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Tujuan umum penulisan laporan kasus ini adalah pembaca dan khususnya penulis mengetahui gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman 2. Tujuan Khusus a. Penulis mengetahui pengertian gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman b. Penulis mengetahui anatomi sistem pencernaan c. Penulis mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan rasa aman dan nyaman d. Penulis mampu membuat asuhan keperawatan, dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan sampai evaluasi.
C. Metode Penulisan 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaporan kasus ini menggunakan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan kasus ini terdiri : BAB I pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Teori berisi laporan pendahuluan, Definis kebutuhan rasa aman dan nyaman, anatomi fisiologi sistem pencernaan, faktor-fakttor yang mempengaruhi rasa aman dan nyaman, BAB III Tinjauan kasus berisi asuhan keperawatan, BAB IV Penutup berisi simpulan dan saran.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman 1.
Kebutuhan Rasa Amana a. Definisi Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006) Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik, ancaman terhadap keselamatanseseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, retmaldan bakteriologis. Kebutuhan akan keaman terkait dengan konteksfisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitandengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya imajinasi (mis, penyakit, nyeri, cemas,dan sebaginya) alam konteks hubungan interpersonal bergantung
pada
banyak
faktor,
seperti
kemampuan
berkomunikasi,
kemampuanmengontrol masalah, kemampuan memahami, tingkah laku yang konsistendengan orang lain, serta kemampuan memahami orang-orang di sekitarnyadan lingkungannya. Ketidaktahuan akan sesuatu kadang membuat perasaan cemas dan tidak aman. (asmadi, 2005) b. Kebutuhanan Dasar Yang Dapat Mengancam Keselamatan Klien 1) oksigen bahaya umum yang ditemukan di rumah adalah sistem pemanasan. Pembakaran yang tidak mempunyai pembuangan yang tepat akan menyebabkan penumpukan karbon monoksida
didalam ruangan.
berikatan kuat dengan oksigen sehingga mencegah terbentuknya oksihemoglobin"dan akhirnya menyebabkan berkurangnya oksigen ke seluruh jaringan tubuh. 2) Kelembapan
Kelembaban relatif adalah Jumlah uap air di udara dibandingkan dengan uap air maksimumyang dapat dikandung oleh udara pada suhu yang sama. Jika kelembaban relatifnya tinggi" makakelembaban kulit terevaporasi lambat" begitu pula sebaliknya. Orang tidak akan nyaman bila berada pada ruangan panas dan lembab. orang akan merasa dingin dan nyaman bila berada pada suhu 320 C dengan kelembaban 30%. 3) Nutrisi Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat dan aman memerlukan kontrol lingkungan dan pengetahuan. Kulkas, air bersih dan pembuangan sampah diperlukan pengetahuan yang benar"sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi menjadi aman. makanan yang tidak dikelola dengan baik akan meningkatkan terjadinya risiko infeksi dan keracunan makanan. nfeksi bakteri melalui makanan disebabkan karena adanya kontaminasimakanan dengan bakteri seperti salmonela" shigela" dan listeriosa. Keracunan makanan seringkalidisebabkan oleh ingesti toksin bakteri seperti stafilokokus dan klostridium yang dihasilkan dalammakanan. Balaupun sebagian besar penyakit akibat makanan disebabkan oleh bakteri" tetapi penyakithepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang disebarkan melalui kontaminasi feses terhadapmakanan" air" atau susu. 4) Suhu Suhu lingkungan yang nyaman bervariasi untuk setiap individu. Suhu yang nyaman berada pada rentang 18 0 – 23 0 C. Terpapar suhu udara yang sangat dingin dalam waktu yang lama menyebabkan radang dingin (frostbite) dan hipotermia. Hipotermi terjadi saat suhu tubuh = atau < 35 0 C, denyut jantung lemah dan tidak teratur, pernafasan dangkal dan lambat, muka pucat, menggigil. Dapat terjadi kematian. Pemaparan panas yang ekstrem dapat menyebabkan heatstroke (sengatan terik matahari) atau heat exhaustion (udara yang panas). Heat exhaustion menyebabkan diaforesis yang berlebihan, hipotensi, perubahan
status mental, kejang otot, dan mual. Heatstroke adalah salah satu kondisi yang mengancam kehidupan dengan ditandai oleh perubahan status mental yang berat, koma, hiperpireksia dengan kulit kering yang panas, dan suhu rectal > 405 0 C. Klien yang menderita sakit kronik, lansia dan bayi mempunyai risiko terbesar mengalami cedera akibat panas yang ekstrem. 2.
Kebutuhan Rasa Nyaman a. Definisi perubahan
kenyamanan
adalah
keadaan
dimana
individu
mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda Jual, 2000). Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2006) megungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu: 1) Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh. 2) Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial. 3) Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan). 4) Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya. Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan. Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri, dan hipo/hipertermia. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan hipo/hipertermia merupakan kondisi yang mempengaruhi
perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukan dengan timbulnya gejala dan tanda pada pasien. 3. Anatomi fisiologi Sistem Pencernaan a. Mulut Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian : 1) Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu diruang antara gusi, bibir dan pipi. 2) Rongga mulut/bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandi bilaris disebelah belakang bersambung dengan faring. b. Faring Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan, merupakan persimpangan jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan didepan ruas tulang belakang. c. Esofagus (kerongkongan) Panjangnya ± 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Esofagus terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah melalui thorak menembus diafragma masuk kedalam abdomen ke lambung. d. Gaster (lambung) Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang dapat mengembang paling banyak terutama didaerah epigaster. Bagianbagian lambung, yaitu : 1) Fundus ventrikularis, bagian yang menonjol keatas terletak disebelah kiri osteum kardium biasanya berisi gas. 2) Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah notura minor. 3) Antrum
pilorus,
berbentuk
membentuk spinkter pilorus.
tebing
mempunyai
otot
tebal
4) Kurtura minor, terletak disebelah kanan lambung, terdiri dari osteum kordi samapi pilorus. 5) Kurtura mayor, lebih panjang dari kurtura minor terbentang dari sisi kiri osteum kardium melalui fundus kontrikuli menuju kekanan sampai ke pilorus anterior. e. Usus halus Usus halus merupakan bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6cm, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan obstruksi hasil pencernaan makanan. Usus halus terdiri dari : 1) Duodenum Disebut juga usus 12 jari, panjangnya ± 25 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada bagian kanan duodenum terdapat selaput lendir yang nambulir disebut papila vateri.
2) Yeyunum Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa panjangnya ± 2-3 meter. 3) Ileum Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia panjangnya sekitar ± 4-5 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu. f. Usus besar/interdinum mayor Panjangnya ± 1 meter, lebar 5-6 cm, fungsinya menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli, tempat feces. Usus besar terdiri atas 8 bagian:
1) Sekum. 2) Kolon asenden. Terletak diabdomen sebelah kanan, membujur keatas dari ileum sampai kehati, panjangnya ± 13 cm. 3) Appendiks (usus buntu) Sering disebut umbai cacing dengan panjang ± 6 cm. 4) Kolon transversum. Membujur dari kolon asenden sampai ke kolon desenden dengan panjang ± 28 cm. 5) Kolon desenden. Terletak dirongga abdomen disebelah kiri membujur dari anus ke bawah dengan panjangnya ± 25 cm. 6) Kolon sigmoid. Terletak dalam rongga pelvis sebelah kiri yang membentuk huruf "S" ujung bawah berhubungan dengan rektum. 7) Rektum. Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus. 8) Anus. Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar. Gambar 2.1 Anatomi Sistem Pencernaan
1) Fisiologi sistem pencernaan Usus halus mempunyai dua fungsi utama, yaitu : pencernaan dan absorpsi bahan nutrisi dan air. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, asam klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Proses dilanjutkan di dalam duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak, dan protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Adanya bikarbonat dalam sekret pankreas membantu menetralkan asam dan memberikan pH optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi empedu dari hati membantu proses pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga memberikan permukaan lebih luas bagi kerja lipase pankreas (Price & Wilson, 1994). Isi usus digerakkan oleh peristaltik yang terdiri atas dua jenis gerakan, yaitu segmental dan peristaltik yang diatur oleh sistem saraf autonom dan hormon (Sjamsuhidajat Jong, 2005). Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi optimal dan suplai kontinu isi lambung (Price & Wilson, 1994). Absorpsi
adalah
pemindahan
hasil-hasil
akhir
pencernaan
karbohidrat, lemak dan protein (gula sederhana, asam-asam lemak dan asa-asam amino) melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Selain itu air, elektrolit dan vitamin juga diabsorpsi. Absoprpsi berbagai zat berlangsung dengan mekanisme transpor aktif dan pasif yang sebagian kurang dimengerti (Price & Wilson, 1994). Usus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus. Fungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir lengkap
pada kolon bagian kanan. Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa feses yang sudah dehidrasi sampai defekasi berlangsung (Preice & Wilson, 1994). Kolon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek serta mengeluarkan kalium dan bikarbonat. Hal tersebut membantu menjaga keseimbangan air dan elektrolit dan mencegah terjadinya dehidrasi. (Schwartz, 2000) Gerakan retrograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanan dan meningkatkan absorpsi. Kontraksi segmental merupakan pola yang paling umum, mengisolasi segmen pendek dari kolon, kontraksai ini menurun oleh antikolinergik, meningkat oleh makanan dan kolinergik. Gerakan massa merupakan pola yang kurang umum, pendorong antegrad melibatkan segmen panjang 0,5-1,0 cm/detik, tekanan 100-200 mmHg, tiga sampai empat kali sehari, terjadi dengan defekasi. (Schwartz, 2000) Gas kolon berasal dari udara yang ditelan, difusi dari darah, dan produksi intralumen. Nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metan. Bakteri membentuk hidrogen dan metan dari protein dan karbohidrat yang tidak tercerna. Normalnya 600 ml/hari. (Schwartz, 2000) 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa aman dan nyaman a.
BAB III TINJAUAN KASU BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN