LAPORAN KASUS NEUROLOGI Bell’s Palsy
Disusun Oleh : Nadia Ulfa Ekaputri 113170053 Kelompok 8D
Pembimbing : dr. Agus Kusnandang, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK RSUD WALED BAGIAN ILMU SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2019
LAPORAN KASUS NEUROLOGI Bell’s Palsy
Disusun Oleh : Nadia Ulfa Ekaputri 113170053 Kelompok 8D
Pembimbing : dr. Hendry Gunawan, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK RSUD WALED BAGIAN ILMU SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2019
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS Nama
: Ny. J
Usia
: 58 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Cikulak
Pekerjaan
: Pedagang
Agama
: Islam
Tanggal Pemeriksaan : 5 Maret 2019
II.
ANAMNESIS Anamnesis dilakukan secara auto-anamnesa dengan pasien pada tanggal 5 Maret 2019
Keluhan Utama Mulut mencong ke kanan
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke Poli Saraf RSUD Waled pada hari Selasa, 5 Maret 2019 diantar oleh anaknya dengan keluhan mulut mencong ke kanan sejak 3 hari SMRS. Keluhan dirasakan tiba-tiba ketika pasien selesai mandi pagi dan bercermin. Pasien mengeluhkan mulut mencong ke kanan disertai dengan mata kiri yang sulit menutup sempurna dan terus mengeluarkan air mata sehingga terasa perih dan sisi wajah sebelah kiri terasa tebal dan kaku. Bila minum air sering keluar dari sisi mulut sebelah kiri. Keluhan ini dirasakan menetap tetapi tidak bertambah parah.
Keluhan nyeri telinga dan keluar
cairan dari telinga disangkal, keluhan pusing berputar, gangguan pendengaran, rasa pengecapan makanan berkurang, demam, batuk, pilek, mual, muntah,
kejang, gangguan penglihatan, penglihatan ganda, bicara pelo, kelemahan tubuh sesisi dan mengompol disangkal. Pasien memiliki riwayat selalu menggunakan kipas angin yang mengarah statis kearah tubuh setiap malam
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan serupa disangkal Riwayat Diabetes (+) sejak ± 6 tahun yang lalu, terkontrol Riwayat Hipertensi (+) sejak ± 1 bulan yang lalu, terkontrol
Riwayat Sosial dan Pribadi Pasien adalah seorang pedagang di pasar. Kebiasaan setiap dini hari pergi ke pasar naik motor dan jarang menggunakan helm. Pasien hamper setiap hari menggunakan kipas angina yang diarahkan statis ke badan dan daerah wajah. Kesan ekonomi rendah.
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada yang pernah mengidap keluhan yang sama dengan pasien
III.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Kesadaran
: Komposmentis, GCS E4M6V5
Kesan
: Tampak sakit sedang
Tanda Vital
: Tekanan Darah 130/80 mmHg Nadi 86 kali/menit Frekuensi Napas 18 kali/menit Suhu 36,4ºC
Status Generalis Kepala
: Normocephal, simetris
Rambut
: Berwarna putih, tidak ada bekas luka, tidak mudah dicabut
Mata
: Konjungtiva Anemis -/- , Sklera ikterik -/-, Injeksi konjungtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter 3mm / 3mm, reflex cahaya langsung dan tidak langsung (+/+)
THT
: Sekret -/-, deviasi septum (-),tonsil T1 / T1, faring hiperemis (-)
Mulut
: Bibir basah, mukosa tidak anemis, lidah tidak kotor
Leher
: Inspeksi; Trakea di tengah, JVP ↑ (-), Palpasi; Pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar getah bening (KGB) (-)
Thorax Inspeksi
Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, retraksi suprasternal (-), retraksi interkostal (-), retraksi epigastrium (-). Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi
gerakan dinding dada teraba simetris saat inspirasi dan ekspirasi, ictus cordis teraba di sela iga IV linea midklavikularis sinistra.
Perkusi
Sonor pada kedua lapangan paru
Batas jantung
Batas atas
ICS III linea parasternalis dextra
Batas kanan
ICS IV linea parasternalis dextra
Batas kiri
ICS IV linea midklavikula sinistra
Auskultasi Inspeksi
Palpasi
Bunyi jantung
bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-) Gerak dada keadaan statis dan dinamis simetris
Taktil fremitus simetris
Perkusi
Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi
Vesikular di kedua lapang paru, ronki (-), wheezing (-)
Abdomen Inspeksi
Datar
Palpasi
supel, turgor baik, hepar dan lien tidak teraba Hepatomegali (-) splenomegali (-)
Perkusi
timpani pada keempat kuadran
Auskultasi
bising usus (+), Frekuensi 11x/ menit
Ekstremitas
: Akral hangat, Edema -/-, CRT <2detik, sianosis (-)
Status Neurologis a. Kepala Bentuk
: Mesosefal
Simetris
: (+)
Nyeri tekan : (-) Pulsasi
: (-)
b. Leher Sikap
: Tegak
Pergerakan : Bebas ke segala arah c. Tanda Rangsang Meningeal Kaku kuduk: (-) Kernig sign: (-) Lasegue sign: (-) Brudzinski I: (-)
Brudzinski II: (-)
d. Saraf Otak
Nervus Cranialis
Kanan
Kiri
N I (Olfaktorius) Subjektif
Tidak dilakukan
Objektif N II (Optikus) Visus
Tidak dilakukan
Lapangan penglihatan Melihat warna Fundus okuli
Tidak dilakukan
N III, IV, VI Kedudukan bola mata
Ditengah
Ditengah
Pergerakan bola mata
Bebas
Bebas
Strabismus
-
-
Nistagmus
-
-
Eksoptalmus
-
-
3mm
3mm
Bulat, isokor
Bulat, isokor
Refleks cahaya
+
+
Konvergensi
+
+
Celah mata (ptosis)
Pupil diameter Bentuk
N V (Trigeminus) Sensorik V.I
Normal
V.II
Normal
V.III
Normal
Refleks kornea
+/+
Motorik Membuka mulut Mengunyah Menggigit
Mulut miring ke sisi kanan Sulit mengunyah dengan baik Sulit menggigit dengan baik
N VII (Fasialis) Waktu Diam Kerutan dahi
+
-
Sudut mata
Normal
Turun
Lipatan nasolabial
Normal
Turun
Mengerutkan dahi
+
-
Menutup mata
+
-
Memperlihatkan gigi
+
+
Bersiul
-
-
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
-
-
Normal
Meningkat
Detik arloji
Normal
Normal
Suara berisik
Normal
Normal
Tes rinne
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tes weber
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tes scwabach
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Perasaan lidah 1/3 belakang
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sensibilitas pharynx
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Waktu Gerak
Pengecapan lidah 2/3 bagian depan Hiperakusis Sekresi air mata N VIII (Vestibulocochlearis)
N IX (Glossopharyngeus)
N X (Vagus) Arcus pharynx
Simetris, uvula ditengah
Bicara
Disfonia (-)
Menelan
Disfagia (-)
Nadi
Regular, isi dan tegangan cukup
Okulokardiak
Tidak dilakukan
N XI (Accesorius) Mengangkat bahu
+
+
N XII (Hypoglosus) Pergerakan lidah
Deviasi (-)
Tremor lidah
(-)
Artikulasi
Disartria (-)
e. Pemeriksaan Motorik 1. Gerakan abnormal/involunter : Tidak ada 2. Kekuatan otot Ekstremitas atas
: 5 /5
Ekstremitas bawah
: 5/5
3. Tonus Ekstremitas atas
: normotonus/normotonus
Ekstremitas bawah
: normotonus/normotonus
f. Pemeriksaan Sensorik Ekstremitas Atas o Rangsangan raba
: normoestesia/normoestesia
o Rangsangan nyeri
: normoalgesia/normoalgesia
o Rangsangan suhu
: tidak dilakukan
o Proprioseptif
: tidak dilakukan
o Diskriminasi dua titik : tidak dilakukan Ekstremitas Bawah o Rangsangan raba
: normoestesia/normoestesia
o Rangsangan nyeri
: normoalgesia/normoalgesia
o Rangsangan suhu
: tidak dilakukan
o Proprioseptif
: tidak dilakukan
o Diskriminasi dua titik : tidak dilakukan g. Refleks Fisiolgis Ekstremitas atas o Biceps +/+ o Triceps +/+ o Brachiradialis +/+ Ekstremitas bawah o Patella
+/+
o Achilles
+/+
h. Refleks Patologis Ekstremitas atas o Hoffmaan
-/-
o Trommner
-/-
Ekstremitas bawah o Babinski
-/-
o Chaddock
-/-
o Oppenheim
-/-
o Gordon
-/-
i. Pemeriksaan Sistem Saraf Otonom o BAB normal o BAK normal j. Pemeriksaan Fungsi Luhur o Memory baik o Kognitif baik o Visuospatial baik k. Pemeriksaan Koordinasi o Romberg
: tidak dilakukan
o Disdiadokokinesia
: normal
o Tes telunjuk hidung
: normal
IV.
RESUME Seorang wanita berusia 58 tahun datang ke Poli Saraf RSUD Waled pada hari Selasa, 5 Maret 2019 diantar oleh anaknya dengan keluhan mulut mencong ke kanan sejak 3 hari SMRS. Keluhan dirasakan tiba-tiba ketika pasien selesai mandi pagi dan bercermin. Pasien mengeluhkan mulut mencong ke kanan disertai dengan mata kiri yang sulit menutup sempurna dan terus mengeluarkan air mata sehingga terasa perih dan sisi wajah sebelah kiri terasa tebal dan kaku. Bila minum air sering keluar dari sisi mulut sebelah kiri. Keluhan ini dirasakan menetap tetapi tidak bertambah parah. Pasien memiliki riwayat selalu menggunakan kipas angin yang mengarah statis kearah tubuh setiap malam. Pada pemeriksaan fisik umum didapatkan GCS 15 dengan tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 86x/min, RR 18x/min, suhu 36,40C. Pada pemeriksaan neurologis di dapatkan kelainan pada nervus ke-5 motorik berupa deviasi sudut mulut ke-kanan pada saat mengunyah, menggigit dan membuka mulut, dan pada nervus ke-7 berupa hilangnya kerutan dahi, sudut mata, dan lipatan nasolabial.
V.
DIAGNOSIS BANDING Bell’s palsy Miller Fisher Syndrom Ramsay Hunt Syndrom
VI.
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan darah rutin 2. Pemeriksaan kadar gula darah
VII.
DIAGNOSIS Bell’s palsy murni sinistra
VIII.
PENATALAKSANAAN 1. Medikamentosa - Kortikosteroid : Prednison dengan dosis 40-60 mg/hari selama 5 hari lalu dilakukan penurunan dosis dalam waktu 5 hari berikutnya yaitu diturunkan 10 mg/hari - Antiviral : Acyclovir diberikan 400 mg 5 kali sehari selama 10 hari atau Valaciclovir 500 mg 2 kali sehari selama 5 hari (diberikan bukan pada keadaan akut) 2. Non-Medikamentosa - Istirahat - Fisioterapi mulai hari ke-4 - Latihan menggerakan otot wajah dirumah
IX.
PROGNOSIS Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanactional
: dubia ad bonam