KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan, ketabahan, dan ilmu yang bermanfaat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya, suhu dan lamanya perendaman terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau dan biji kacang merah. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyusun dan menyelesaikan laporan ini, terutama pembimbing penulis Bu Sulhah dan teman-teman penulis, semoga bantuannya mendapat pahala yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran atas laporan ini agar bisa lebih baik di lain waktu. Tanpa adanya izin dari Tuhan Yang Maha Esa, serta partisipasi guru pembimbing, dan teman-teman (di sekolah maupun di sosial media), apa yang penulis tulis ini tidaklah akan berarti, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada-Nya dan tentu saja kepada guru pembimbing dan teman-teman sekalian. Atas perhatian Ibu, Saya mengucapkan terima kasih.
Tangerang Selatan, 14 Agustus 2016
Penyusun
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i DAFTAR ISI………………..……………………………………………………………………………………………………………………II BAB I ...................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1 1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................... 1 1.3 TUJUAN PRAKTIKUM ......................................................................................................... 1 1.4 MANFAAT PRAKTIKUM ..................................................................................................... 2 1.5 HIPOTESIS.............................................................................................................................. 2 BAB II..................................................................................................................................................... 3 LANDASAN TEORI .......................................................................................................................... 3 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan........................................................................... 3 2.2 Taksonomi Tumbuhan ............................................................................................................. 3 2.3 Faktor Dalam yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan ........... 4 2.4 Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan .............. 6 BAB III ................................................................................................................................................... 9 METODE PENELITIAN .................................................................................................................... 9 3.1 METODE PENELITIAN ......................................................................................................... 9 3.2 VARIABEL ............................................................................................................................. 9 3.3 ALAT DAN BAHAN .............................................................................................................. 9 3.4 LANGKAH KERJA ................................................................................................................ 9 BAB IV ................................................................................................................................................. 10 HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................................... 10 4.1 TABEL PENGAMATAN ...................................................................................................... 10 4.2 GRAFIK PENGAMATAN .................................................................................................... 14 4.3 ANALISIS DATA .................................................................................................................. 22 BAB V .................................................................................................................................................. 23 PENUTUP ........................................................................................................................................ 23 5.1 KESIMPULAN ...................................................................................................................... 23 5.2 SARAN .................................................................................................................................. 23 DAFTAR PUSAKA.............................................................................................................................. 24 LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 25
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktivitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses perkecambahan itu terjadi beserta kondisikondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor-faktor penyebab perkecambahan. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh. Dengan itu maka dilakukan percobaan ini. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apakah cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau dan kacang merah? 2. Apakah suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau dan kacang merah? 3. Apa perbedaan perkecambahan di tempat gelap dan terang? 4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses perkecambahan di tempat gelap dan terang? 1.3 TUJUAN PRAKTIKUM Mempelajari dan mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkembangan kecambah. Mempelajari dan mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkembangan kecambah. Mempelajari dan mengetahui perbedaan perkecambahan di tempat terang dan gelap. Mempelajari dan mengetahui faktor-faktor yang mepengaruhi perbedaan perkecambahan di tempat terang dan gelap.
1
1.4 MANFAAT PRAKTIKUM Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu sebagai berikut. Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang faktor cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau dan kacang merah. Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang merah.
1.5 HIPOTESIS Biji kacang hijau dan kacang merah yang disimpan di tempat gelap lebih tinggi dibandingkan yang ditempat terang.
2
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan adalah bertambahnya besarnya suatu individu akibat pembelahan mitosis dan penambahan materi. Perkembangan adalah difesersiasi sel membentuk stuktur dan fungsi tetentu. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan berkecambahnya biji. Perkecambahan terjadi melalui proses fisika, yaitu penyerapan air, dan proses kimia berupa aktifitas enzim.perkecambahan disebut epigel jika kotilledonnya terangkat keatas permukaan tanahdan hipogeal jika tetapberadah dibawah bawah permukaan tanah. Titik tumbuh pada pada tumbuhan terdapat di ujung akar dan ujung batang. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Pertumbuhan dan perkembanganpada tumbuhan dipengaruhi oleh hal-hal berikut. Makanan berguna untuk sumber energi dan sintesis komponen sel. Air berguna untuk fotosintesis dan menaktifkan reaksi enzimatik. Suhu yang optimum diperlukan untuk kerja enzim.kondisi lembap dipergunakan untuk mendukung aktivitas pemanjangan sel. Cahaya berperpengruh pada pertambahan tinggi dan pembungaan. Gen dibutuhkan untuk mengontrol sintesis protein. Hormon berfungsi untuk mengatur pertumbuhan,misal auksin,giberelin,asam traumalin,dan kalin.
2.2 Taksonomi Tumbuhan 1. Kacang Hijau Kingdom : Plantae Sub kingdom : Tracheobionta Super divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub kelas : Rosidae Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Phaseolus Spesies : Phaseolus radiatus L.
3
2. Kacang Merah Kingdom Divisio Sub divisio Kelas Sub kelas Ordo Famili Sub famili Genus Spesies
: Plant Kingdom : Spermatophyta : Angiosspermae : Dicotyledonae : Calyciflorae : Rosales (Leguminales) : Leguminosae (Papilionaceae) : Papilionoideae : Phaseolus : Phaseolus vulgaris L.
2.3 Faktor Dalam yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah gen dan hormon. a. Faktor gen Faktor penurunan sifat pada keturunan terkandung di dalam gen. Informasi genetik pada gen mengendalikan terbentuknya sifat penampakan secara fisik melalui interaksinya dengan faktor lingkungan.gen dapat mengatur pola pertumbuhan melalui sifat yang diturunan dan sintesis –sintesis yang dikendalikannya. b. Hormon Hormon pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat,dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan. Macam-macam hormon sebagai berikut. 1) Auksin Auksin adalah hormon yang berperan merangsang pembelahan sel dan pengembangan sel. Hormon auksin/ IAA memiliki sifat menjauhi cahaya.Pengaruh hormon auksin dalam konsentrasi yang berbeda pada bagian tubuh tanaman mengakibatkan terjadinya pertumbuhan yang tidak seimbang. Bagian yang mengandung auksin lebih banyak memiliki kecepatan tumbuh yang lebih besar. Adapun bagian yang kekurangan akan mengalami pertumbuhan lebih lambat. Jika ini terjadi pada pucuk batang,terjadi pembengkokan arah pertumbuhan. Pengaruh auksin terhadap perkembangan,Dilihat dari segi fisiologi, hormon auksin berpengaruh pada: a) pengembangan sel b) fototropisme c) geotropisme d) pertumbuhan akar e) partenokarpi 4
f) pembentukan batang. 2) Giberelin Giberelin merupakan jenis hormon yang mulamula ditemukan oleh Kuroshawa dari Jepang. Hormon ini berpengaruh terhadap sifat genetik, pembungaan, penyinaran, dan mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan. Hormon ini berperan dalam mendukung perpanjangan sel, aktivitas kambium mendukung pembentukan RNA baru, dan sintesis protein. 3) Sitokinin Sitokinin ditemukan oleh Kinetin. Sitokinin berfungsi untuk: a) merangsang pembelahan sel; b) merangsang pembentukan tunas; c) menghambat efek dominasi apikal oleh auksin pada batang; d) mempercepat pertumbuhan memanjang. 4) Etilen Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini berperan pada proses pematangan buah. Hubungan etilen dengan auksin yaitu etilen memengaruhi pembentukan protein yang diperlukan dalam aktivitas pertumbuhan. 5) Asam Absisat Asam absisat merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pembelahandan pembesaran sel. Asam absisat akan aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang kurang baik, seperti pada musim dingin, musim kering, dan musim gugur. Pada saat tumbuhan mengalami kondisi yang kurang baik, misalnya ketika kekurangan air di musim kering, maka tumbuhan tersebut mengalami dormansi yaitu daun-daunnya akan digugurkan dan yang tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam keadaan demikian asam absisat terkumpul/terakumulasi pada tunas yang terletak pada sel penutup stomata, hal ini menyebabkan stomata menutup, sehingga penguapan air berkurang dan keseimbangan air di dalam tubuh tumbuhan terpelihara sehingga pertumbuhan tunasnya terhambat yang disebabkan melambatnya kecepatan pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya. Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah. 6) Asam Traumalin Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan. Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Perlu Anda 5
ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.
7) Kalin Tahukah Anda kalin merupakan hormon yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan, di antaranya: a) Rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar. b) Kaulokalin, dapat memacu pertumbuhan batang. c) Fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun. d) Anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga.
2.4 Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar tersebut adalah sebagai berikut. A. Cahaya/Sinar Matahari Dari proses fotosintesis akan dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman. Tetapi pada kenyataannya, mengapa pertumbuhan tanaman yang cukup sinar matahari lebih lambat jika dibandingkan dengan tanaman yang kekurangan sinar matahari? Kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat tidak ada sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat, memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuningkuningan, batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh dari biji dan diletakkan di tempat ada sinar matahari akan tumbuh lebih lambat, memiliki daun yang tumbuh di antara kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak. Hal ini terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit. Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih lebar dan tipis. Adapun pada daun yang mendapat sinar matahari akan mengandung sedikit air dan jumlah gulanya banyak, akibatnya akan cepat mengadakan respirasi dan fotosintesis, sehingga daunnya menjadi lebih tebal menghijau, jaringan palisadenya berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal sehingga terbentuk daun yang lebih tebal dan sempit, berwarna hijau. Perlu Anda ketahui setiap tumbuhan mempunyai respon yang berbedabeda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut fotoperiodisme. Di daerah yang beriklim sedang akan mengalami empat musim sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang bervariasi setiap musim. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi: tumbuhan berhari pendek, tumbuhan berhari netral, dan tumbuhan 6
B. Suhu (Temperatur) Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan optimalDi Indonesia pada daerah tropis temperatur optimum tumbuhan berkisar antara 22o C – 37o C, di daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis. Contohnya pertumbuhan jagung berkisar antara 30ᵒC – 35ᵒC. Jika tumbuhan masih mampu melakukan pertumbuhan dan perkembangan pada temperatur rendah disebut temperatur minimum, sebaliknya jika tumbuhan masih mampu tumbuh dan berkembang pada temperatur tertinggi disebut temperatur maksimum. Apabila tumbuhan berada lebih rendah dari temperatur minimum atau lebih tinggi dari temperatur maksimum, maka tumbuhan tersebut akan mati. C. Kelembapan Udara Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air. D. Air dan Unsur Hara Tanah Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut. Fotosintesis Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah. Berperan dalam proses metabolisme sel. Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium. Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel. Jika di dalam tanah terdapat sedikit unsur hara seperti 7
kekurangan nitrogen, maka pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau kecil. Sebaliknya jika di dalam tanah kaya nitrogen maka pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada pertumbuhan akarnya. Dengan demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk tanaman. Akar berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk berfungsi untuk melakukan sintesis senyawa organik (makanan). E. Derajat Keasaman/pH Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.
8
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode penelitian. Tujuannya untuk membuktikan bagaimana pengaruh cahaya, suhu dan lama perendaman terhadap pertumbuhan kacang hijau dan kacang merah. Data diukur dan dicatat setiap hari pada waktu istirahat atau pulang sekolah.
3.2 VARIABEL Variable Kontrol Variable Bebas Variable Terikat
: Nampan, kapas, air, biji kacang hijau dan merah, suhu. : Intensitas cahaya matahari. : Pertumbuhan pada biji kacang hijau dan merah.
3.3 ALAT DAN BAHAN 1) Kardus 2) Dua buah nampan 3) Biji kacang hijau dan kacang merah 4) Kapas 5) Baskom/gelas aqua kosong 6) Kertas label 7) Alat tulis 8) Penggaris 9) Benang jahit 10) Lembar pengamatan 11) Air
3.4 LANGKAH KERJA 1. Siapkan kapas dan taruh kapasnya di satu tampan buat tanaman kacang hijau dan satu tampan lagi buat tanaman kacang merah. 2. Rendamlah biji kacang hijau dan kacang merah di baskom/gelas aqua masingmasing 5,10,15 menit pada suhu 80ᵒC dan 30ᵒC. 3. Tanamlah biji kacang hijau dan merah setelah di rendam selama 5,10,15 menit di tampan yang sudah di tentukan sebanyak satu kapas 2 biji kacang. 4. Jika biji telah tumbuh, ukurlah panjang batang dari kedua kacang biji tersebut. pengukuran dimulai dari permukaan kapas hingga ujung batang 5. Lakukan pengukuran tersebut setiap hari selama 6 hari. 6. Tulislah hasil pengatanmu di tabel pengatanmu 7. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh, lama perendaman pada suhu 80ᵒC dan 30ᵒC yang berbeda intensintas cahaya. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TABEL PENGAMATAN
10
11
12
13
4.2 GRAFIK PENGAMATAN
14
15
16
17
18
19
20
21
4.3 ANALISIS DATA
22
BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Tumbuhan kacang hijau dan kacang merah yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau dan kacang merah. Meskipun tanaman kacang hijau dan kacang merah ini tumbuh lebih cepat, tetapi tanaman ini mempunyai kondisi fisik yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, serta warna batang dan daun terlihat pucat. Tanaman kacang hijau dan kacang merah yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau dan kacang merah ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk. Tanaman kacang hijau dan kacang merah pada hari ke 4 mulai layu. Hal ini tejadi karena tidak adanya air yang terdapat pada media perkecambahan berupa kapas kering. Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman kacang hijau dan kacang merah yang kekurangan air lama kelamaan akan layu.
5.2 SARAN Saat melakukan praktikum, hendaknya memperhatikan kualitas kacang merah yang akan ditanam, dan perhatikan pula kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid. Ukurlah panjang / tinggi batang, pertambahan panjang akar dengan teliti Lakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, maupun hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil Sebaiknya, praktikum ini dilakukan dengan penuh bimbingan, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang sempurna.
23
DAFTAR PUSAKA Pratiwi, D.A. 2012 . Biologi Untuk SMA/MA Kelas 12 . Jakarta .Erlangga. Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Erlangga. Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga Biologi SMA Kelas XII.Jakarta: Yudhistira.Riandari, Henny. 2012. http://www.pdfcoke.com/doc/85008426/Makalah-Biologi-Pertumbuhan-Kacang-Hijau http://wenny-karyailmiah.blogspot.com/2009/04/experient.html http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html http://ilovebiologymsrita.blogspot.com/2012/11/perkembangan-dan-pertumbuhanmerupakan.html http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan
24
LAMPIRAN
25
26