LAPORAN GEOLOGI EKSPLORASI TRISAKTI OIL FIELD
Disusun Oleh: Afrilian Dwi Kartono 072.14.112
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2017
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Minyak dan gas bumi merupakan penyumbang energi terbesar saat ini dibandingkan dengan sumber daya energi lain. Kebutuhan akan minyak dan gas bumi dari tahun ke tahun akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Hal ini berbanding terbalik dengan supply energi minyak dan gas bumi yang jumlah cadangannya semakin sedikit jika eksplorasi tidak berhasil pada daerah lainnya. Tujuan dari tahapan eksplorasi adalah mengetahui jumlah cadangan yang ada pada suatu daerah dan juga kandungan fluida dari zona prospek tersebut, apakah minyak atau gas. Untuk menghitung jumlah reserve, harus diperhatikan beberapa hal terutama pada petroleum system yang ada di zona tersebut. Bagaimana konsep play yang digunakan dalam memperoleh keberhasilan dari kegiatan eksplorasi.
1.2 Permasalahan Jenis reservoir yang ada pada Trisakti Oil Field apakah blanket anticline ataukah lenses. Hal ini akan mempengaruhi dari jumlah cadangan pada daerah tersebut.
1.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan berasal dari data well log, data seismik dan data net isopach. Dimana data log dan data seismik akan menghasilkan peta struktur kedalaman serta dimana letak water contact. Sementara net isopach digunakan untuk menentukan ketebalan dari reservoir dan zona prospek hidrokarbon.
1.4 Hipotesis Dari perhitungan cadangan, maka jumlah cadangan yang hanya menggunakan peta struktur kedalaman lebih besar dibandingkan bila sudah dioverlap dengan net isopach. Geometri dari reservoir sangat mempengaruhi jumlah cadangan.
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Data Log Berdasarkan data log pada well TR#01, di dapatkan zona prospek yaitu Top Sand B berada pada kedalaman 1630 m. Fluid contact dalam hal ini adalah OWC berada pada kedalaman 1697 m. Pada interval tersebut, properti dari porositas (∅) rata-ratanya sekitar 0,14 dan nilai rata-rata SW 0,7.
2.2 Depth Structure Map Menurut rezimnya, daerah Trisakti Oil Field mempunyai rezim ekstensional. Sehingga pada depth structure map terlihat sesar utama yaitu sesar turun. Dan terbentuk beberapa antithetic fault yang arahnya berlawanan dari sesar utama. Perhitungan cadangan pada depth structure map dibatasi oleh OWC.
2.3 Isopach Map Pembuatan peta isopach didasarkan pada konsep fasies dari daerah tersebut. Pada Trisakti Oil Field, mempunyai fasies fluvial. Dimana terdapat channel dengan arah utara-selatan. Nilai 0 pada isopach merupakan shale out, oleh karena itu perhitungan cadangan pada isopach map dibatasi oleh OWC serta shale out.
2
BAB III PERHITUNGAN 3.1 Depth Structure Map Kontur 1630 m (OWC) Luas = 34 kotak x (500 m)2 = 8.500.000 m2 Kontur 1600 m Luas = 30 kotak x (500 m)2 = 7.500.000 m2 Volume (Metode Trapesoidal) Volume = h/2 (luas alas + luas bawah) = 30/2 (8.500.000 + 7.500.000) = 240.000.000 m3 8475520013,16 ft3 3.2 Isopach Map Kontur 10 m – 20 m (Trapesoidal) Volume = 10/2 x (33.000.000 + 37.000.000) = 350.000.000 m3 12.360.133.352,52 ft3 Kontur 20 m – 40 m (Trapesoidal) Volume = 20/2 x (26.000.000 + 33.000.000) = 590.000.000 m3 20.835.653.365,7 ft3 Kontur 40 m – 60 m (Trapesoidal) Volume = 20/2 x (19.750.000 + 26.000.000) = 457.500.000 m3 16.156.460.025,08 ft3 Kontur 60 m – 80 m (Trapesoidal) Volume = 20/2 x (12.750.000 + 19.750.000) = 325.000.000 m3 11.477.266.684,48 ft3 3
Kontur 80 m – 100 m (Piramidal) Volume = 20/3 x (3.500.000 + 12.750.000 + (√3.500.000 x 12.750.000)) = 152.867.964,1 m3 5.398.481.204,58398 ft3 Total Volume = 1875367964 m3 66.227.994.628,82 ft3 3.3 Cadangan 𝑁𝑖 = 7758 × 𝑉𝑏 × 𝜙
(1 − 𝑆𝑤𝑖) 𝛽𝑜𝑖
Keterangan : Ni Vb ϕ Swi 𝛽oi 7758
: initial oil in place, STB : bulk volume batuan reservoir, acre-feet : porositas batuan, fraksi : saturasi air formasi mula-mula, fraksi : faktor volume formasi minyak mula-mula, bbl/STB : faktor konversi, bbl/acre-feet
Nb : Nilai 𝛽oi 1,25 (P, Anastasya. 2015. Analisis Penentuan Zona Produktif dan Perhitungan Cadangan Minyak Awal dengan Menggunakan Data Logging pada Lapangan APR. Seminar Nasional Cendikiawan: Jakarta) Depth Structure Map 𝑁𝑖 = 7758 × 8475520013,16 × 0,14
(1 − 0,7) 1,25
= 2.209.303.152.995,016 STB Isopach Map 𝑁𝑖 = 7758 × 66.227.994.628,82 × 0,14 = 17.263.571.886.300,95 STB
4
(1 − 0,7) 1,25
BAB IV KESIMPULAN
Dari uraian mengenai Trisakti Oil Field, dapat disimpulkan bahwa : 1. Data set yang diberikan merupakan line xx-121 2. Data synthetic seismogram pada well TR#01 memperlihatkan beberapa horizon sand dengan kedalamannya, yaitu : a. Sand A berada pada kedalaman -1920 m b. Sand B berada pada kedalaman -1568 m c. Sand C berada pada kedalaman -1360 m d. Sand D berada pada kedalaman -1000 m 3. Penampang dari seismic line xx-121 terlihat adanya perlipatan dan adanya sesar minor. Rezim pada area ini merupakan rezim ekstensional. 4. Hasil analisis petrofisika dari data log didapatkan : a. Top Sand B berada pada kedalaman -1568m b. Bottom Sand B berada pada kedalaman -1635m c. Ketebalan Sand B sebesar 67 m d. Nilai SW sebesar 0,7 e. Porositas bernilai 0,14 atai 14 % f. OWC berada pada kedalaman -1630m 5. Hasil interpretasi isopach map menunjukan fasies fluvial dengan arah pengendapan utara-selatan. 6. Hasil interpretasi struktur di depth structure map, terdapat sesar turun dan adanya beberapa sesar minor yang arahnya berlawanan (antithetic fault). 7. Reservoir pada Sand B merupakan lenses reservoir. Oleh karena itu hasil perhitungan akan lebih kecil dibandingkan blanked reservoir.
5
8. Hasil dari perhitungan OOIP yang ada pada Trisakti Oil Field adalah 17.263.571.886.300,95 STB.
6
LAMPIRAN