LAPORAN AWAL PRAKTIKUM ILMU UKUR WILAYAH POLIGON TERTUTUP
BRIAN HUTAURUK J1B116089
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2019
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM
2.1 Objek 3 2.1.1 Latar Belakang Pengukuran luas suatu daerah atau wilayah dengan metode poligon adalah suatu rangkaian beberapa titik yang dihubungkan dengan beberapa garis lurus berbentuk segi banyak, areal memanjang, melingkar, atau titik awalnya berhimpitan dengan titik akhir. Kegunaan dari poligon adalah untuk menentukan letak titik di lapangan dengan cara menghitung koordinat dan ketinggian lainnya, maka diperlukan data jarak, sudut, dan beda tinggi antara titik ke titik dengan jalan mengukur di lapangan. Seorang mining engineer harus menguasai metode pengukuran luas dengan beberapa metode polygon, salah satunya adalah polygon tertutup. Dalam pengaplikasinya, kemampuan dalam memahami dan menganalisa pengukuran suatu daerah dengan metode polygon tertutup berguna ketika suatu
perusahaan akan
memetakan daerah penambangan yang akan dilakukan. Maka untuk memenuhi hal tersebut, praktikum pengukuran luas dengan metode polygon tertutup ini dilakukan, sehingga mahasiswa dapat mengasah kemampuan dan pengalaman dalam teknik pengukuran luas suatu daerah serta penggunaan alat theodolit. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal untuk memperoleh koordinat (X dan Y) titiktitik ikat pengukuran. Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon). Dapat disimpulkan bahwa poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran di lapangan.
Pengukuran poligon sendiri mempunyai maksud dan tujuan untuk menentukan letak titik di atas permukaan bumi serta posisi relatif dari titik lainnya terhadap suatu sistem koordinat tertentu yang dilakukan melalui pengukuran sudut dan jarak dan dihitung terhadap referensi koordinat tertentu. Selanjutnya posisi horizontal/koordinat tersebut digunakan sebagai dasar untuk pemetaan situasi topografi asuatu daerah tertentu. 2.1.2 Tujuan
Mendapatkan titik ikat pengukuran di lapangan menggunakan polygon tertutup.
Mahasiswa dapat melakukan praktikum polygon tertutup dengan baik dan benar.
Mahasiswa mengetahui cara perhitungan dengan metode polygon tertutup.
2.1.3 Manfaat
Memudahkan dalam menentukan perhitungan dalam polygon tertutup
Mengajarkan mahasiswa teliti dalam melakukan pengukuran
2.1.4 Tinjauan Pustaka Poligon berasal kata poly dan gono, dimana poly berarti banyak dan gono berarti sudut. Jadi polygon adalah suatu rangkaian sudut yang berjumlah banyak atau rangkaian titik-titik secara berurutan yang saling berhubungan membentuk suatu pola. Maksud dari pengukuran poligon adalah untuk mendapatkan koordinat horizontal atau dengan perkataan lain untuk merapatkan jaring kontrol geodesi. Sedangkan tujuannya adalah sebagai kerangka dasar untuk kepeduan pemetaan atau untuk keperluan teknis latnnya, seperti untuk keperluan I (adaster, pengembangan kota, ground control dan lain-lain. Poligon tertutup merupakan kerangka dasar pengukuran yang membentuk poligon segi banyak yang dimulai dari satu titik awal dan diakhir pengukuran kembali ke titik semula (awal), sehingga akan membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal adalah digunakan untuk mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak tersebut.
Poligon terdiri dari bebrapa bentuk yang menyerupai bentuk bidang datar yang setipa titik-titiknya terhubung satu sama lain. Poligon ini berbentuk segilima, segienam, dan lainnya pengukuran sudut dan jarak digunakan alat yang dinamakan theodolite.Theodolite adalah alat yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah, pengukuran sudut yaitu sudut mendatar dan tegak. Sudut-sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak horizontal dan vertikal. Teodolit digunakan untuk mengukur sudut siku-siku pada perencanaan pondasi dan lainnya. 2.1.5 Metode Praktikum pada praktikum 2.1.5.1 Waktu dan Tempat Praktikum ilmu ukur wilayah tentang polygon dilaksanakan pada hari Kamis 21 Maret 2019 dimulai pukul 10:00 WIB sampai selesai. 2.1.5.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum adalah theodolit, rambu ukur, statif (tripot), unting – unting. 2.1.5.3 Prosedur Kerja Tahap-tahap dalam pembuatan dan pengukuran poligon/kerangka dasar dapat dilakukan sebagai berikut:
Menentukan titik target yang menjadi kerangka poligon;
Menegakkan alat pada titik awal pengukuran dalam kedudukan benar dan sempurna, pada titik awal sebaiknya alat diutarakan terlebih dahulu;
Memutar alat searah jarum jam. Untuk setiap titik, pembidikan dilakukan dua kali, tehadap titik sebelum dan titik berikutnya;
Menempatkan alat pada kedudukan biasa, bidik target pertama yang ditemui dari arah utara searah jarum jam. Lakukan pembacaan benang difragma pada bagian atas, tengah dan bawahnya. Kemudian catat pembacaan skala vertikal dan skala horizontal. Untuk pembacaan skala horizontal ini sebaiknya vizier atau teropong diarahkan langsung ke patok atau titik ( rambu ) terendah yang dapat dibidik;
Mengarahkan vizier / teropong ke titik target berikutnya. Catat bacaan benang diafragma dan bacaan skala horizontal serta skala horizontalnya;
Masih pada titik yang sama, mengubah posisi alat dari kondisi biasa ke posisi luar biasa. Catat bacaan benang diafragma, skala vertikal dan skala horizontalnya;
Mengarahkan teropong ke target pertama tadi. Lakukan pembacaan benang diafragma serta skala vertikal dan horizontalnya.