Laporan Alat Lab.docx

  • Uploaded by: Novita Sari
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Alat Lab.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,676
  • Pages: 18
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Panca indra manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas. Oleh karna itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati hanya dapat di periksa dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan, terutama dalam bidang biologi, adalah mikroskop. Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuan untuk mengamati objek yang sangat halus sekalipun. Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop. Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’. Leeuwenhock bukanlah satu-satunya peneliti yang menggunakan mikroskop, Seorang ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr. Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini dan

membangun mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931. Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia menyempurnakan

karyanya

tersebut

dengan

menambahkan

lensa

ketiga

dan

mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer (nm) (dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu)

B. Tujuan 1. Untuk mengenali bagian bagian mikroskop 2. Untuk mengetahui fungsi mikroskop 3. Untuk mempelajari cara pengoperasian mikroskop dengan benar. 4. Untuk mengetahui cara pemeliharaan mikroskop dengan baik. 5. Untuk mempelajari fungsi rangkaian dimmer dalam mikroskop.

C. Manfaat Manfaat dari pembuatan laporan ini adalah agar mahasiswa lebih mengenal tentang mikroskop dan bagian bagian mikroskop serta beberapa rangkaian pendukung seperti rangkaian dimmer yang ada pada mikroskop dan mengetahui teknik pemasangan, pengoperasian serta pemeliharaan mikroskop dengan baik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikroskop Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. B. Fungsi Mikroskop Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut : 

Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang



Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.

C. Prinsip Kerja Mikroskop

Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Kegiatan berikut ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan pada mikroskop.

Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik dekat pengamat (PP). Pembesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah :

Keterangan: S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter PP = titik dekat pengamat dalam meter f(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

Pembentukan bayangan dengan tidak berakomodasi

Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik jauh pengamat (PR). Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah: S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter PP = titik dekat pengamat dalam meter f(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

D. Jenis- jenis Mikroskop Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing yaitu : 1. Mikroskop Elektron Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Macam –macam mikroskop elektron: 

Mikroskop transmisi elektron (TEM)



Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)



Mikroskop pemindai electron



Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)



Mikroskop refleksi elektron (REM)

2. Mikroskop Stereo Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi.Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:

1) Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati 2) Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, 3. Mikroskop Fase kontras Mikroskop ini memiliki prinsip kerja dengan menggunakan nucleus sel yang mengubah sedikit cahaya yang melalui materi sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatususunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure lain yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat dilihat. 4. Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.

5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope) Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar. 6. Mikroskop medan-gelap Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikroskop medan gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat. 7. Mikroskop Ultraviolet Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya photografi Plate).

E. Bagian- bagian Mikroskop

Bagian Optik :  Kondensor : tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.  Cermin : mempunyai dua sisi cermin, cermin datar dan cermin cekung berfungsi untuk memantulkan sinar. Pada mikroskop cahaya sudah tidak lagi dipasang cermin karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bawah kaki mikroskop.  Lensa obyektif : lensa yang menghadap ke arah preparat yang berfungsi memperbesar bayangan preparat. Terletak dengan obyek yang diamati. Berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.  Lensa okuler : lensa yang terletak dengan mata pengamat. Berfungsi untuk membentuk bayangan yang sesungguhnya dari lensa obyektif.  Diafragma : berfungsi untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk.

Bagian non Optik :  Kaki : berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.  Lengan : berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat memegang mikroskop.  Pemutar Kasar : untuk menaikkan atau lebih memfokuskan.  Pemutar halus : untuk menaikkan tabung mikroskop secara perlahan.  Meja Preparat : berfungsi untuk meletakkan obyek yang akan diamati dibawah mikroskop.  Tabung : berfungsi untuk mengatur focus menghubungkan antara lensa obyektif dan lensa okuler.  Penjepit : berfungsi untuk menjepit gelas obyek agar preparat tidak bergeser-geser.

F. Cara Pengoperasian Mikroskop Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop : a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan. b. Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan tegak berarti meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi mikroskop dengan tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dengan tabung miring. c. Preparat basah harus selalu ditutup dengan Gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop d. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin. e. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera laporkan kepada laboran. f. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.

g. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dengan perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.

Langkah yang dilakukan agar kita dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan menggunakan mikroskop : a. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler. b. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan.Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup). c. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai preparat jelas terlihat. d. Lihat lagi dr. samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi (misalnya 45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kmd lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparatdengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan. e. Amati preparat, apabila perlu digambar f. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.

G. Pemeliharaan Mikroskop a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asambasa. Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu b.Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut. c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropil alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain d. Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen. e. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Hatihati xilol dapat merusak bahan plastic.

BAB III METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 

Alat a. Mikroskop binokuler b. Kotak peralatan



Bahan a. Semut sebagai objek percobaan

B. Prosedur Kerja 1. Menyiapkan Mikroskop a. Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat dihapan. b. Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain. c. Membuka kotak peralatan, keluarkan cawan petri yang berisi kaca benda dan kaca penutup. Membersihkan kain benda dengan kain katun atau kertas saring. d. Di atas meja kerja ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. 2. Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus 2.1. Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang (daridepan, kiri, atau kanan) kemudian mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut danmembuka diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mengatur posisi mikroskopyang memiliki kondensor mendekati meja sediaan dan menggunakan cermin datar.Untuk mikroskoptanpa kondensor menggunakan cermin cekung.

2.2. Mengatur posisi revolver sehingga objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampaibunyi klik. 2.3. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal. 2.4. Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan (perlu latihan) akannampak medan bundar putih (medan pandang). Jika terangnya tidak merata, maka kita menggerakkansedikit cermin sampai terangnya rata.Kalau terlalu silau, kita mempersempit diafragma atau lubangpada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, maka kitamembuka diafragma, pasang lubang lebih besar pada lempeng. 2.5. Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan 3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan 3.1. Memutar pengatur kasar atu makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan mejasediaan mengecil, kemudian sebaliknya. Apa yang terjadi? Mikroskop model lain yang tubusnya miringatau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan bergerak naik turun apabila memutar makrometer danmikrometer. 3.2. Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehinggabahan yang diamati berada di tengah lubang meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehinggatidak goyang. 3.3. Jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, maka kitamemutar makrometer untuk menurunkan tubus sambil melihat dari samping ujung objektif mendekatikaca benda sampai maksimum 5-10 mm. 3.4. Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan.Mengamati medan pandang sampai muncul bayangan, kalau tubus telah terangkat setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan, maka kita mengulangi langkah 3.3kembali, kalau sudah ada bayangan

tapi

masih

kabur,

maka

kita

meneropong

terus

sambil

memutarmikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasanbatasannya. 3.5. Memeriksa perbesaran lansa okuler dan objektif dan perbesaran bayangan tersebut. 3.6. Mengeluarkan preparat yang telah diamati.

Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut : i. Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan tetapi kita harus mengeluarkannya. ii. Membersihkan preparat basah dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca penutup) kemudian menyimpannya dalam cawan petri dan memasukkannya ke dalam kotak perlengkapan. iii. Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel, menurunkan tubus serendah mungkin. iv. Menyimpan mikroskop ke dalam kotak mikroskop. v. Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya. vi. Menyimpan sendiri peralatan yang telah dibawa untuk kegiatan berikutnya. vii. Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah yang tersedia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Pengamatan Dari praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop binokuler dan objek pengamatan berupa semut kita dapat melihat dengan jelas bentuk objek yang kita letakkan di meja preparat. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Kegiatan saat praktikum

B.

Pembahasan Mikroskop adalah alat optic yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran kecil seperti mikroba dan jasad renik. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat melihat benda yang berukuran kecil dengan jelas. Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dancermin.Oleh karena itu, kita harus menghindarkan perlakuan yang dapat membuat benturan dengankomponen tersebut.

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Mikroskop merupakan alat optic yang digunakan untuk melihat benda benda yang berukuran kecil. Dengan menggunakan lensa objektif dan lensa okuler yang terdapat dalam mikroskop. Di dalam mikroskop binokuler juga terdapat rangkaian dimmer yang berfungi untuk mengatur cahaya agar objek bisa terlihat dengan jelas. Untuk melihat objek kecil dengan jelas dibutuhkan pengaturan focus tertentu agar objek tersebut bisa terlihat. Karena sebagian dari mikroskop adalah lensa, maka dibutuhkan perawatan secara berkala untuk membersihkan lensa lensa tersebut. Untuk membersihkan lensa juga tidak menggunakan sembarang pembersih atau kain. Pembersih yang disarankan adalah kain flannel karena seratnya yang halus. Selain itu bagian bagian mikroskop lain juga harus dibersihkan dan dirawat agar tidak terjadi kerusakan.

Related Documents


More Documents from "Rachel"