i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirohim Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat ridho dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir “Pengenalan Alat Survey” ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan rahmatan lil alamin. Kemudian dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan terimakasih kepada saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan instruktur Laboratorium Geologi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung karena atas bimbingannya sehingga saya mampu menyelesaikan laporan akhir “Pengenalan Alat Survey”. Sebelumnya saya selaku penulis ingin meminta maaf atas kekurangan laporan praktikum Geologi ini, mengingat banyak kendala yang saya alami dalam pembuatan laporan ini dan dalam proses untuk menyusun laporan ini. Saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kembali sebesar-besarnya kepada asisten labpratorium yang senantiasa bisa menjadi pembimbing dengan baik.
Bandung, 27 Febuari 2018
Dhia Fahri Hamdan
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................. 1.2.1 Maksud .............................................................................. 1.2.2 Tujuan ................................................................................
1 1 1 1 1
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 2.1 Survey Geologi ........................................................................................ 2.2 Macam – Macam Peralatan Survey Geologi....................................... 2.2.1 Lup..................................................................................... 2.2.2 Palu Geologi ...................................................................... 2.2.3 Komarator .......................................................................... 2.2.4 Kompas ........................................................................................ 2.2.5 GPS ...................................................................................
2 2 2 2 3 4 5 8
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ............................................................ 10 3.1 Tugas....................................................................................................... 10 3.1.1 Menggambar Peta dari Titik Wilayah Setiap Kelompok dan Seluruh Kelompok ............................................................ 10 3.1.2 Menghitung Luas dari Masing-Masing Wilayah dan Panjang Lintasan Perkelompok...................................................... 10 3.1.3 Tutorial Penggunaan Kompas, GPS dan Palu Geologi ...... 10 3.2 Pembahasan .......................................................................................... 10 3.2.1 Gambar Peta Wilayah Setiap Kelompok dan Seluruh Kelompok ......................................................................... 11 3.2.2 Luas Seluruh Wilayah dan Panjang Lintasan Peta .............. 12 3.2.3 Prosedur Penggunaan Kompas, GPS dan Palu Geologi.. 13 BAB IV ANALISA............................................................................................. 20 BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam dunia pertambangan, Khususnya dalam kegiatan pendahuluan
sebelum melangkah menuju tahap eksplorasi terdapat tahapan pendahuluan yang yaitu prospeki dimana prospeksi memiliki peran penting dalam kegiatan awal guna mendapatkan data yang lebih maksimal dan meyakinkan. Dalam prospeksi terdapat kegiatan survey geologi yang merupakan kegiatan pengukuran, perhitungan dan pemetaan guna mendapatkan informasi pada semua tahap prospeksi untuk suatu eksploitasi sehingga dapat dimanfaatkan mineral yang terkandung didalam wilayah yang disurvey. Pada tahap survey geologi, surveyor perlu memperhatikan perlengkapan dan peralatan yang harus dibawa guna menunjang dan mempermudah kegiatan survey geologi, maka terdapat beberapa peralatan survey geologi yang memiliki fungsinya masing-masing sehinga dapat membantu dan mempermudah pengambilan sampel pada kegiatan survey geologi.
1.2
Maksud dan Tujuan
1.2.1
Maksud Maksud dari dilaksanakannya kegiatan praktikum ini agar praktikan dapat
mengetahui dan memahami kegiatan survey geologi serta penggunaan peralatan survey geologi. 1.2.2
Tujuan Tujuan dari dilaksanakannya praktikum Pengenalan Alat Survey ini adalah:
1. Untuk mampu dalam memahami peran survey geologi dalam ilmu pertambangan. 2. Untuk mampu dalam mengenal dan menggunakan peralatan survey geologi. 3. Untuk mampu dalam mengolah data hasil survey geologi. 4. Untuk mampu dalam membuat peta situasi hasil dari survey geologi.
1
2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Survey Geologi Survey adalah suatu kegiatan penyelidikan dengan cara yang sistematis
dan terperinci terhadap suatu struktur fisik batuan yang membentuk lapisan atas dekat permukaan bumi atau disebut sebagai kerak bumi, dimana survey geologi meiliki rangkaian berupa pengukuran, perhitungan dan pemetaan, dilakukannya survey ini bertujuan dalam pencarian informasi pada semua tahap prospeksi untuk oksploitas langsung pada lokasi agar data yang didapat lebih jelas dan lebih meyakinkan sehingga kandungan mineral yang terdapat pada wilayah yang di petakan dapat dimanfaatkan atau dieksploitasi, survey merupakan suatu penyelidikan awal dalam proses eksplorasi mineral yang terkadung dalam batuan sehingga pada proses survey biasanya menyelidiki struktur batuan, kronologis, umur serta mengetahui klasifikasi batuan tersebut. Pada proses survey berlangsung, dibutuhkan beberapa peralatan yang dapat menunjang proses penyelidikan sehingga dapat mempermudah dalam pengambilan sampel batuan sehingga banyak sekali peralatan geologi khususnya dalam alat-alat survey yang memiliki kegunaan khusus.
2.2
Macam – Macam Peralatan Survey Geologi Adapun jenis-jenis peralatan yang menunjang dalam proses survey
berlangsung yaitu :
2.2.1 Lup (Kaca Pembesar) Lup atau sering disebut sebagai kaca pembesar yang merupakan alat optis berlensa cembung sehingga mempunyai titik focus yang berada dekat pada lensanya, prinsip lup ini yaitu ketika objek atau benda yang akan diperbesar terletak pada titik focus lup itu atau jarak lensa lup ke benda akan lebih kecil dibanding dengan jarak lensa lup pada titik fokusnya, biasanya lup dipakai untuk mengetahui kondisi dari struktur batuan, baik berupa mineral atau fosil yang amati dengan lup yang memiliki perbesaran 8 sampai 20 kali.
2
3
Sumber: Hadi, 2017
Foto 2.1 Lup Geologi
2.2.2 Palu Geologi Palu geologi merupakan salah satu alat geologi yang berfungsi untuk mengambil sampel batuan, baik batuan sedimen, metamorf dan lain sebagainya sehingga palu geologi memiliki dua jenis kegunaan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi batuanya yaitu pali pick point dan Palu Chisel point. Palu pick point merupakan jenis palu yang kegunaan spesifiknya diperuntukan untuk batuan beku dan batuan metamorf dimana pada bagian palu ini memiliki salah satu bagian runcing, palu tipe ini juga biasa digunakan pada batuan yang memiliki struktur yang keras atau padat (massif).
Sumber :hadi. 2017
Foto 2.2 Palu Pick Point.
Tipe palu lainnya yaitu palu chisel point merupakan tipe palu yang salah satu ujung bagiannya pipih sehingga biasa diperuntukan pada batuan yang memiliki tekstur yang kebih lunak misalnya pada batuan sedimen, pada bagian pipih ini biasanya digunakan untuk mengaitkan perlapisan batuan.
3
4
Sumber :hadi. 2017
Foto 2.3 Palu Chisel Point.
2.2.3 Komparator Komperator
merupakan
sebuah
alat
yang
membantu
dalam
pendeskripsian batuan baik jenis ciri atau lainnya sehingga didapat parameterparameter yang dapat menentukan nama dan klasifikasi batuan itu sendiri, komparator terbagi menjadi dua yaitu komparator batuan beku dan komparator batuan sedimen. Komparator batuan beku memiliki fungsi dalam pendeskripsian estimasi persentase jumlah mineral, bentuk Kristal dari beberapa mineral, dan jenis mineral itu sendiri.
Sumber :Anonim, 2012
Foto 2.4 Komparator Batuan Beku
4
5
komparator batuan sedimen biasanya digunakan dalam pencarian parameter estimasi persentase jumlah mineral,ukuran butir berdasarkan skala Wentwoth atau biasa disebut dengan pasir sangat kasar sampai lempung, dan skala kebundaran bada mineral penyusun batuan
Sumber : Anonim, 2014
Foto 2.5 Komparator Batuan Sedimen
2.2.4 Kompas Dalam proyeksi lapangan ke dalam bidang datar atau dalam memetakan suatu wilayah hal yang harus diketahui terlebih dahulu adalah titik kordinat dan arah mata angin, maka dari itu digunakan sebuah alat yakni kompas dalam penentuan arah, azimut, slope dan titik koordinat. Karna data awal yang dibutuhkan dalam pemetaan adalah adanya kordinat suatu titik, azimut titik tersebut dan kemiringan dalam menentukan jarak datar. Dan data data hasil pengamatn diolah dan dihitung terebih dahulu sebelum melakukan proyeksi. a)
Pengertian Kompas adalah sebuah alat navigasi yang dalam penggunaannya
memanfaattkan medan magnet bumi yang terletak pada kutub utara ataupun kutub selatan, selain dari fungsinya yang dapat menentukan arah mata angin, kompas juga dapat digunakan dalam pengukuran Azimut dan sudut mendatar atau slope, kompas juga dilengkapi dengan alat pengukur kemiringan yaitu clinometer. b)
Istilah-Istilah Dalam Kompas Kompas sebagai alat navigasi yang memiliki standar kerumitan tertentu
pastinya memiliki beberapa istilah dalam pengoperasiannya yaitu : 1.
Jarak Miring (slope distance) Jarak miring adalah sebuah garis yang diukur sebagai penghubung lurus antara dua titik pada permukaan bumi.
5
6
2.
Jarak Datar (horizontal distance) Jarak Datar merupakan jarak yang terukur sebagai penghubung antara dua titik yang telah di proyeksikan dalam bentuk bidang datar.
3.
Azimut Azimut adalah besar sudut yang terbentuk dari mulai arah utara mata angin menuju titik objek searah jarum jam.
Dalam penentuan Azimut, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai perhitungan yaitu pengecekan Inklinasi dan Deklinasi : 1.
Inklinasi Inklinasi merupakan sebuah kondisi dimana sudut terbentuk antara bidang datar dan jarum magnet yang disebebkan oleh adanya perbedaan letak geografis suatu wilayah.
Sumber :Anonim, 2016
Gambar 2.6 Inklinasi
2.
Deklinasi Deklinasi Merupakan Sebuah sudut yang dibentuk oleh arah utara bumi dan arah utara magnet sebagai akibat dari adanya ketidak berimpitan antara titik utara magnet dan titik utara geografi.
Sumber : Anonim, 2016
Gambar 2.7 Deklinasi
6
7
3.
Sudut Miring (slope) Sudut miring adalah sudut yang terbentuk dari arah mendatar (horizontal) menuju titik kordinat objek.
c)
Jenis-Jenis Kompas Jenis-jenis kompas dapat di klasifikasi kan sesuai fungsi dan kegunaanya
yaitu: 1.
Kompas Bidik Kompas Bidik merupakan sebuah kompas yang berfungsi sebagai penentu besaran sudut objek terhadap medan arah magnet utara khususnya pada arah utara geografi.
Sumber : Terra 2017
Foto 2.8 Kompas Bidik
2.
Kompas Geologi Kompas Geologi merupakan sebuah kompas yang dibuat lebih khusus dalam kebutuhan dan kegunaannya yaitu dalam mengatur arah, menentukan azimut pada suatu titik berupa koordinat yang didukung dengan adanya pengukuran kemiringan dan pengukuran lapisan-lapisan serta struktur suatu batuan yang akan dijadikan sebuah sample.
Sumber : terra, 2017
Foto 2.9 Kompas Geologi
7
8
d)
Bagian – Bagian Kompas dan Kegunaannya Dibawah ini merupakan gambar kompas beserta bagian – bagiannya:
Sumber: Anonim, 2017
Gambar 10 Bagian – Bagiannya Kompas dan Kegunaannya
1.
Visir, berfungsi untuk mengarahkan bidikan ke objek pada saat pengukuran.
2.
Lingkaran skala bacaan untuk menentukan sudut dan azimuth magnet.
3,
Nivo kotak, untuk membantu sentring kompas pada saat membaca azimuth atau sudut kompas.
4.
Nivo tabung untuk membantu alat clinometer mengukur sudut pada saat pengukuran kemiringan.
5.
Pengunci magnet untuk menahan jarum kompas sehingga pembacaan sudut lebih mudah dan tidak berubah – ubah.
2.2.5 GPS ( Global Positioning System ) a)
Pengertian GPS (Global Positioning Sistem) merupakan suatu sistem radio navigasi
yang berfungsi sebagai alat penunjuk koordinat dimana GPS itu berada, umunya GPS digunakan untuk menentukan titik koordinat dan suatu jaringan kerangka tertentu dengan melakukan pengamatan terhadap sinyal-sinyal tertentu yang dipancarkan oleh sistem satelit GPS.
b)
Jenis-Jenis GPS Secara umum GPS yang digunakan untuk kegiatan survey merupakan
GPS Handheld dan GPS Geodetik. 1.
GPS Handheld GPS Handheld biasanya digunakan untuk kepentingan survey yang diharapkan akan menetukan suatu titik koordinat yang menjangkau suatu
8
9
daerah pantauan yang radius cakupannya lebih luas serta dapat melakukan navigasi.
Sumber Anonim, 2018
Foto 2.11 GPS Handheld
2.
GPS Geodetik GPS Geodetic merupakan alat ukur titik koordinat yang memiliki hasil nilai akurasi yang sangat tinggi dan ketelitian data yang dihasilkan lebih akurat. Lain halnya dengan GPS Handheld, untuk GPS Geodetic minimal untuk mendapatkan ketelitian tinggi harus menggunakan dua alat waktu pengukuran.
Sumber: Terra, 2017
Foto 2.12 GPS Geodetik
9
10
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1
Tugas
3.1.1
Menggambar Peta dari Titik
Wilayah Setiap Kelompok Masing -
masing (Manual: A3 milimeterblock) dan Keseluruhan Wilayah Tiap Kelompok Dalam Satu shift (A3 Software) 3.1.2
Menghitung Luas Dari Masing-Masing Wilayah dan Panjang Lintasan Penelitian Perkelompok.
3.1.3
Membuat Tutorial Tentang Penggunaan Alat Survey a)
Kompas 1. Strike / dip 2. Slope 3. Azimut / arah foto
b)
GPS 1. Plot Koordinat 2 Pencarian TItik 3. Kalibrasi
c)
Palu Geologi 1. Penggunaan Pick Point 2. PenggunaanChisel Point
10
11
3.2
Pembahasan
3.2.1
Peta Lintasan :
Sumber:data pengukuran praktikum geologi umum, 2019
Foto 3.1 Peta Lintasan Manual A3 Milimeter block
3.2.1
Peta Lintasan software
Sumber:data pengukuran praktikum geologi umum, 2019
Foto 3.2 Peta Lintasan Suftware
11
12
3.2.2
Luas Lintasan dan Panjang Lintasan Tabel 3.1 Data Koordinat Perhitungan Luas Lintasan No
Koordinat
Xn+1 . Y
X . Yn+1
x
y
1
788227
9236155
7.2801E+12
7.28018E+12
2
788220
9236147
7.2802E+12
7.28011E+12
3
788227
9236140
7.2801E+12
7.28017E+12
4
788223
9236133
7.2801E+12
7.28013E+12
5
788219
9236124
7.2802E+12
7.28008E+12
6
788232
9236119
7.2803E+12
7.28022E+12
7
788238
9236135
7.2802E+12
7.28029E+12
Sumber:Data pengukuran Laboratorium geologi, 2019 1
L = 2 [(𝛴𝑋𝑛 + 1 . 𝑌) − ( 𝑋 . 𝑌𝑛 + 1)] 1
L = 2[(5.0961E+13) – (5.09612E+13)] L=
1 2
[732]
L = 366 m2 Tabel 3.2 Data Koordinat Perhitungan Panjang Lintasan No
Koordinat x
1 2 3 4 5 6 7
788227 788220 788227 788223 788219 788232 788238
y 9236155 9236147 9236140 9236133 9236124 9236119 9236135
Jarak Pada Peta (cm) 6 5,6 4,5 5,5 7,8 9,5 12,5
Skala 1 : 1,8 1 : 1,8 1 : 1,8 1 : 1,8 1 : 1,8 1 : 1,8 1 : 1,8
Jarak Sebenarnya (m) 10,8 10,08 8,1 9,9 14,04 17,1 22,5
Sumber:Data pengukuran Laboratorium geologi, 2019
Panjang Lintasan = (K1 → K2) + (K2 → K3) + .................... + (K7 → K1) = 10,8 + 10,08 + 8,1 + 9,9 + 14,04 + 17,1 + 22,5 = 92,52 m
12
13
3.2.3
Prosedur Penggunaan Alat a) Kompas 1. Strike / dip Strike
Siapkan Kompas
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.2 Kompas
Tempelkan Kompas pada bagian kemiringan dan letaknya pada huruf ‘S’
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.3 Kompas pada Batuan
Perhatikan pada angka ke berapa jarum kompas bagian huruf ‘N’ menunjuk
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.4 Pembacaan Kompas
13
14
Dip
Putar kedudukan kompas, sehingga kompas menunjuk kearah turun dari kemiringan batuan.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.5 Kompas pada Batuan
Atur nivo tabung dengan menggerakan bagian pengatur dibagian belakang sehingga gelembung nivo berada di tengan, lalu amati dan catat garis berimpit yang merupakan besar kemiringan batuan.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.6 Pembacaan Jarum Kompas
2. Slope
Menyiapkan kompas lalu menekuk bagian atas kompas kurang lenih 45⁰.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.7 Kompas Menekuk 45˚
14
15
Bidik objek yang dituju melalui lubang pada cermin sambal mengatur nivo tabung agar gelembung ditengah.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.8 Pembidikan pada Objek
Amati dan baca pada angka berapa garis berimpit sehingga dinyatakan sebagai besar kemiringan atau slope.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.9 Pembacaan clinometer
3. Azimuth
Menyiapkan kompas dengan memperhatikan arah utara yang ditujukan oleh jarum dengan tana ‘N’
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.10 Kompas
15
16
Bidik objek melalui lubang penunjuk yang dilihat melalui cermin.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.11 Pembidikan Terhadap Objek
Setelah terbidik pas. Tekan tombol pengunci jarum lalu mati jarum kompas menunjuk pada arah berapa.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.12 Pembacaan Jarum Kompas
b) GPS (global positioning system) 1. Plott Koordinat
Menyiapkan GPS
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.13 Global Positioning System
16
17
Menghidupkan GPS dengan menekan tombol power dibagian samping kiri
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.14 Tombol Power GPS
Menekan tombol menu kemudian menekan tombol enter pada pilihan koordinat lalu masukan titik koordinat.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.15 Tombol mark GPS
2. Pencarian Titik
Mencari tombol find pada bagian GPS hingga muncul pilihan waypoints lalu klik enter.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.16 GPS
Pilih titik yang dituju dan lanjutkan dengan menekan pilihan “GO”.
17
18
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.17 Pilihan pada GPS
3. Kalibrasi
Menekan tombol page hingga muncul pilihan menu kompas lalu pilih bagian calibrate compass dan tekan enter.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.18 Kalibrasi Kompas
Putar kompas sesuai dengan arah yang diperintahkan kompas pada monitor.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.19 Kalibrasi Kompas
c). Palu Geologi 1. Pick Point
Menyiapkan palu dan pukul serta retakan batuan menggunakan bagian kepala palu yang tumpul.
18
19
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.20 Simulasi Penggunaan pickpoint
Setelah batuan mulai meretak pukul dan congkel menggunakan bagian runcing sehingga bagian dalam batu terlihat dan sampel dapat diambil.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.21 Simulaso penggunaan pickpoint
2. Chissel Point
Retakan batuan sedimen dengan bagian palu tumpul.
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.22 Simulasi penggunaan chisel point
Setelah mulai meretak, congkel lapisan batuan agar bagiannya dapat diambil sampel.
19
20
Sumber: Dhia, 2019
Foto 3.23 Simulasi penggunaan chisell point
20
21
BAB IV ANALISA
Dari definisi terkait dengan survey geologi yang merupakan kegiatan pengukuran, perhitungan dan pemetaan untuk menghasilkan data yang maksimal pada tahap prospeksi untuk eksploitasi. Maka survey geologi merupakan kegiatan penting pada tahap penyelidikan awal pertambangan guna mendapat data dan informasi sebanyak-banyaknya dengan sumber yang jelas dan hasil yang meyakinkan sehingga wilayah yang disurvey dapat diinterpretasi dan dieksploitasi kandungan mineral yang terkandung didalamnya. Pada proses survey geologi, seorang surveyor diharapkan dapat mengambil data yang optimal sehingga pada pengambilan data dan informasi baik berupa sampel atau vegetasi, seorang surveyor wajib membawa peralatan survey yang diperlukan sesuai dengan tujuan surveynya. Peralatan survey sangat erat kaitannya dan merupakan perlengkapan yang wajib dibawa oleh surveyor karna dapat mempermudah dalam proses pengambilan sampel, dan apabila seorang surveyor tidak membawa peralatan survey maka pengambilan data tidak akan optimal bahkan proses survey akan berjalan dengan sia-sia.
21
22
BAB V KESIMPULAN
1. Dala, dunia dari ilmu pertambangan,survey geologi sangat memiliki peranan penting dimana hasil dari survey geologi akan menghasilkan data dan informasi yang lebih maksimal baik berupa kondisi geologi daerah penelitian, struktur yang terbentuk, Strike/dip lapisan bahan galian, koordinat sehingga output yang dihasilkan dapat menjadi acuan pada proses penambangan. 2. Peralatan dan perlengkapan geologi berupa kompas geologi, GPS, komparartor, lup dan palu geologi dimana penggunaan peralatan geologi harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang baik agar menghindari kerusakan dan kesalahan pada hasil yang diperoleh.. 3. Pada data berupa koordinat dapat diolah menjadi output yang diinginkan dengan mencari skala dan plotting dari hasil perhitungan yang terkait agar dapat diproyeksikaan kedalam bidang datar. 4. Hasil survey geologi yang berupa koordinat dan interpretasi lokasi pengukuran akan dituangkan dalam bentuk peta lintasan sehingga dapat diketahui luas dan panjang lintasan serta orientasi disekitar titik.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Machali Muhsin, A dkk. 2018 . “ Diktat Praktikum Perpetaan. ” Bandung : Laboratorium Eksplorasi
Universitas Islam Bandung
2. Sosrodarsono, Suyono. 1983. “Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan.” Jakarta : PT. Pradnya Paramita 3. D. Hidayat. Muchidin Noor . “ Teori dan Praktek Ukur tanah 2 ” Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 4. Purwoharjo , Umaryono , 1986 , “ Ilmu Ukur Tanah Seri C Pemetaan Topografi”. Bandung, Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB. 5. Wongsotjitro, Soetomo. 1964. “Ilmu Ukur Tanah.” Jakarta : Kanisius
23