Laporan Praktikum Kimia Dasar I Cara-Cara Menyatakan Konsentrasi Larutan
Disusun Oleh :
Nama
: Antonio Grafiko
NPM
: F1A 007 002
Hari / Tanggal
: Jumat,30 November 2007
Acara Ke
: 7 (tujuh)
Kelompok
: 1 (satu)
Dosen Pembimbing
: Teja Dwi Susanto,M.Si
Asisten Dosen
: Ahmad Affandi
Tempat Praktikum
: Laboratorium Kimia Dasar
Laboratorium Kimia Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu 2007
Cara-Cara Menyatakan Konsentrasi Larutan I.Tujuan
Mengenal dan mengetahui satuan konsentrasi suatu zat. Mengetahui dan memahami cara membuat konsentrasi suatu zat baik dalam bentuk padat atau cair. II.Landasan Teori Banyak reaksi kimia berlangsung dalam larutan dimana zat-zat pereaksi atau hasil reaksi kimia tersebut dalam pelarut yang sesuai.Oleh karena mol adalah suatu satuan kimia yang penting,konsentrasi zat terlarut biasanya dinyatakan dalam jumlah mol terlarut.Satuan konsentrasi yang kini sering digunakan adalah kemolaran (M) (Achmad.1993 / 1994 : 84). Konsentrasi suatu larutan merujuk ke bobot atau volume zat terlarut yang berbeda dalam pelarut ataupun larutan yang banyaknya ditentukan.Terdapat beberapa metode yang lazim untuk mengungkapkan kuantitas-kuantitas bobot atau volume (wood,1984 : 384). Cara-cara menyatakan konsentrasi larutan,konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisika yaitu konsentrasi larutan dapat dinyatakan dengan cara-cara berikut : dengan massa zat terlarut persatuan volume larutan dan dengan persen komposisi,atau jumlah satuan massa pelarut per 100 satuan massa larutan.Konsentrasi dinyatakan dalam satuan kimia yaitu konsentrasi molar (M) ialah jumlah mol zat terlarut yang terkandung didalam 1 liter larutan.M merupakan lambang kuantitas yaitu konsentrasi molar dan M lambang satuan mol / L,istilah molaritas sering digunakan untuk menyatakan konsentrasi molar (Rosenberg.1884 : 161).
Normalitas suatu larutan.N adalah jumlah gram ekivalen zat terlarut yang terkandung didalam 1 liter larutan.Bobot ekivalen ialah fraksi (bagian) bobot molekul yang berkenaan dengan 1 satuan tertentu reaksi kimia,dan 1 gram ekivalen adalah fraksi yang sama daripada 1 mol.Bobot ekivalen ditentukan dengan cara berikut : (1) satuan tertentu reaksi asam dan basa ialah reaksi netralisasi (H+ + OH- H2O),(2) bobot ekivalen basa ialah fraksi (bagian) dari bobot rumus yang mengandung atau dapat memberikan satu OH- atau dapat beraksi dengan satu H+.(3) bobot ekivalen zat pengoksidasi atau pereduksi pada suatu reaksi sama dengan bobot rumusnya dibagi dengan banyaknya elektron yang diterima atau dilepas pada waktu berlangsungnya reaksi satuan rumus itu.1 zat pengoksidasi atau pereduksi tertentu mungkin mempunyai beberapa
bobot
ekivalen,bergantung
dengan
reaksi
yang
menggunakannya
(Rosenberg.1884 : 162). Molalitas suatu larutan ialah banyaknya mol zat terlarut per Kg pelarut yang terkandung dalam suatu larutan.Molalitas (m) tidak dapat dihitung dari konsentrasi moalr (M),kecuali jika rapatan (densitas) larutan itu diketahui (Rosenberg.1884 : 161) Fraksi mol x suatu komponen dalm larutan didefinisikan sebagai banyaknya mol (n) komponen itu,dibagi dengan jumlah mol keseluruhan komponen dalam larutan itu.Jumlah fraksi mol seluruh komponen dalm setiap larutan ialah 1 dalam larutan dua komponen,dalam persentase fraksi mol dinyatakan sebagai mol persen (Rosenberg.1884 : 163). x (terlarut) =
n(terlarut ) n(terlarut ) + n( pelarut )
x (pelarut) =
n( pelarut ) n( pelarut ) + n(terlarut )
Susunan berat,dalam hal ini konsentrasi dinyatakan sebagai jumlah gram dari zat terlarut tiap 1000 gram pelarut.% berat adalah jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram
larutan.% mol adalah fraksi mol x 100 atau N x 100 dapat juga dikatakan N = fraksi mol.Cara-cara ini mempunyai keuntungan yaitu konsentrasi tidak dipengaruhi temperatur (Sukarjo,1985). Berat persatuan volume dalam hal ini konsentrasi dinyatakan dalam jumlah gram / liter larutan.% milligram,konsentrasi larutan biologis biasanya dinyatakan dalam % milligram yaitu jumlah milligram zat terlarut tiap 100 ml larutan (Sukarjo,1985). III.Pelaksanaan Percobaan 3.1 Alat dan bahan yang digunakan Labu ukur 50 ml
HCl
Pipet ukur 5 ml
NaOH
Pipet ukur 1 ml
H2SO4
Bola isap
NaCl
Sikat tabung reaksi
KIO3
Timbangan analitik
C2O4H2
Timbangan teknis
Rinso
Pipet gondok 10 ml
Kaca arloji 7,5 cm
Botol semprot 500 ml 3.2 Cara Kerja 1. Membuat larutan 1 % NaCl Ditimbang sebanyak x gram NaCl dengan neraca teknis,kemudian dilarutkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
2. Membuat larutan 5 % etanol Dipipet sebanyak x ml etanol absolute (bila 100%) dengan pipet ukur,kemudian diencerkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. 3. Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr=214) Ditimbang sebanyak x gram KIO3 dengan neraca analitik.Kemudian dialrutkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. 4. Membuat larutan 0,1 M H2SO4 Dipipet sebanyak x ml asam sulfat pekat (98%) dengan pipet ukur kemudian diencerkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. 5. Membuat larutan 0,1 N HCl Dipipet sebanyak xml HCl pekat 37% dengan pipet ukur,kemudian dilarutkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. 6. Membuat larutan 0,1 N asam oksalat Ditimbang x gram asam oksalat dengan neraca analitik,kemudian diarutkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. 7. Membuat larutan 0,1 N NaOH Ditimbang x gram NaOH dengan neraca analitik kemudian dilarutkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas. 8. Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) dari urea Ditimbang x gram urea (46%) dengan neraca analitik,kemudian dilarutkan dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
IV.Hasil dan Pembahasan Hasil percobaan No 1
Cara Kerja Membuat larutan 1 % NaCl
Hasil Pengamatan Berubah menjadi larutan NaCl yang
Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl berwarna bening dan NaCl larut dengan neraca teknis,kemudian dilarutkan dalam air. dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
2
Tak terjadi perubahan warna hanya
Membuat larutan 5 % etanol
Dipipet sebanyak 2,5 ml etanol absolute terdapat bau dari larutan. (bila 100%) dengan pipet ukur,kemudian diencerkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
3
Membuat
larutan
0,01
M
KIO3 Terdapat banyak gelembunng gas
(Mr=214) Ditimbang sebanyak 0,1073 gram KIO3 dengan
neraca
analitik.Kemudian
dialrutkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
4
Terdapat banyak asap H2SO4 tidak
Membuat larutan 0,1 M H2SO4
Dipipet sebanyak 0,275 (5-6 tetes) ml larut dalam air,suhu awal panas tetapi asam sulfat pekat (98%) dengan pipet suhu akhir panasnya berkurang. ukur
kemudian
diencerkan
dengan
akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
5
Membuat larutan 0,1 N HCl
HCl tidak larut dalam air suhu awal
Dipipet sebanyak 0,428 (9 tetes)ml HCl panas tetapi suhu akhir panasnya pekat 37% dengan pipet ukur,kemudian berkurang. dilarutkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas 6
Membuat larutan 0,1 N asam oksalat
Terdapat sedikit gelembung gas.
Ditimbang 0,225 gram asam oksalat dengan
neraca
analitik,kemudian
diarutkan dengan akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
7
NaOH larut dalam air.
Membuat larutan 0,1 N NaOH Ditimbang 0,2 gram NaOH dengan neraca analitik
kemudian
dilarutkan
dengan
akuades didalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
8
Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen Diluar labu ukur terdapat embun dan terdapat gelembung gas kecil didalam
(N2) dari urea
Ditimbang 0,1086 gram urea (46%) labu ukur,serta suhu akhir lebih dengan
neraca
analitik,kemudian dingin dari suhu semula / awal.
dilarutkan dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
Pembahasan 1) Larutan NaCl 1 % 1%=
gramzat x 100 % gramlaru tan
1%=
x x 100 % 50
x = 0,5 gram 2) Larutan 5 % etanol 5%=
Vzat x 100 % Vlaru tan
5%=
x x 100 % 50
x =2,5 ml 3) Larutan 0,01 M KIO3 M
=
0,01 =
gr 1000 x Mr V gr 1000 x 214 50
x = 0,1073 gram 4) Larutan 0,1 M H2SO4 gr = Mr x V x M = 98 x 0,05 x 0,1 = 0,49
ρ H2SO4 98 % = 1,84 x 98 / 100 = 1,8032 gr / ml ρ H2SO4 =
m V
1,8032 gr / ml =
0,49 gr V
V = 0,272 ml 5) Larutan 0,1 N HCl gr = Mr x V x M = 36 x 5 x 0,05 x 0,1
= 0,1825 gram
ρ HCl = 1,15 gr / ml ρ HCl 37 % = 1,15 x 37 / 100 = 0,4255 ρ HCl 37 % =
0,4255 =
m V 0,1825 V
V = 0,428 ml 6) Laruan 0,1 N asam oksalat M = N x BE x V =Nx
Mr xV molekivalen
= 0,1 x 45 x 0,05 = 0,225 gram 7) Larutan 0,1 NaOH m = N x BE x V =Nx
Mr xV molekivalen
= 0,1 x
40 x 0,05 1
= 0,2 gram 8) Larutan 1000 ppm nitrogen (N2) dari urea ppm =
massazat 1literlaru tan
1000 =
m 0,05
m = 50 mg = 0,05 gram massa yang diambil dari urea 46 % =
0,05 x
46 0,05 = 100 x x = 0,1086 gr NaCl larut dalam akuades dan warna bening.Terdapat banyak gelembung gas,warnanya bening larutan 5 % etanol terdapat banyak gelembung gas larutan 0,01 M KIO3 .Terdapat banyak asap H2SO4 tak larut dalam air,suhu awal panas tetapi syhu akhir panasnya berkurang larutan 0,1 H2SO4.HCl tak larut dalam air suhu awal panas tetapi suhu akhir panasnya berkurang.Terdapat sedikit gelembung gas larutan 0,1 N asam oksalat NaOH larut dalam air membuat membuat larutan 0,1 NaOH.Diluar labu ukur terdapat embun dan terdapat gelembung gas kecil didalam labu ukur serta suhu akhir lebih dingin membuat larutan 1000 ppm nitrogen (N2) dari urea dari suhu awal.Terdapatnya gelembung gas.terjadinya perubahan suhu dan sebagainya,ini berarti terjadi reaksi antara zat yang dicampurkan sehingga terbentuk zat yang dibutuhkan atau didinginkan. Ada beberapa zat yang tidak larut dalam pelarut atau dalam air (akuades) mungkin disebabkan karena waktu yang diperlukan untuk membuat larutan tersebut terbatas sehingga hasil-hasil reaksi atau hasil percobaan tidak seperti yang diinginkan dapat juga dikarenakan zat pelarut melebihi sampai tanda batas labu ukur yaitu 50 ml
sehingga mengakibatkan bereaksinya zat atau campuran tersebut tidak terlihat dengan jelas.
V.Kesimpulan Konsentrasi mempunyai peranan penting dalam stoikiometri larutan.Banyak reaksi kimia berlangsung dalam larutan dimana zat-zat pereaksi atau zat hasil reaksi kimia terlarut dalam pelarut yang sesuai.Oleh karena mol adalah suatu satuan kimia yang penting,konsentrasi zat terlarut biasanya dinyatakan dalam jumlah mol zat terlarut.Satuan konsentrasi yang kini sering digunakan adalah kemolaran (M),untuk menyatakan konsentrasi suatu zat dapat digunakan dua cara yaitu : a. Cara I : konsentrasi dinyatakan dalam gram per 1 Kg pelarut.
Susunan berat Persen berat Molalitas Fraksi mol Persen mol b. Cara II : konsentrasi dinyatakan dengan gram per liter
Berat per satuan volume Molaritas Persen milligram Normalitas Persen berat
VI.Tugas a. Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan H2SO4 100% sebanyak 80 gram (berat jenis 1,303)dalam 120 gram air.Hitung : % berat,kemolalan,Molaritas,fraksi mol zat terlarut dan fraksi mol pelarut. Jawab :
% berat % H2SO4 =
=
beratzatterlarut x 100 % beratlaru tan 80 x 100 % 200
= 40 %
Kemolalan m=
molzatterlarut 1Kgpelarut
=
gr 1000 x Mr P
=
80 1000 x 98 120
= 6,802 mol
Molaritas M=
molzatterlarut 1literlaru tan
=
10 xkonsentrasixberatjenis Mr
=
10 x100% x1,303 98
= 0,13 M
Fraksi mol zat terlarut massa 80 = = 0,82 mol Mr 98
mol H2SO4 =
mol H2O =
massa 120 = = 6,6 mol Mr 80
Fraksi mol zat pelarut mol H2SO4 =
mol H2O =
molzatterlarut 0,82 = = 0,82 = 0,11 7,42 molzatterlarut + molzatpelarut 0,82 + 6,6
molzatterlarut 6,6 = 0,89 = = 6,6 7,42 molzatterlarut + molzatpelarut 6,6 + 0,82
b. Lengkapi table dibawah ini : Zat terlarut NaNO3 NaNO3 KBr KBr
Gram Zat terlarut 25 C 91 G
Jawab :
NaNO3 A.mol zat terlarut n=
gram 25 = = 0,29 mol Mr 85
B.volume larutan M =
gram 1000 x Mr P
1,2 =
25 1000 x 85 P
Mol zat terlarut A D E 0,42
Volume larutan B 16 liter 450 ml H
Molaritas 1,2 0,023 F 1,8
P= 245,09 ml C.gram zat terlarut 0,023 =
gr 1000 x 85 16000
31280 = 1000 x gr gr = 31,25 gram D.mol zat terlarut
gr 31,28 = = 0,368 mol Mr 85
n=
KBr E.mol zat terlarut n=
gr 31,28 = = 0,368 mol Mr 85
F.molaritas M =
=
gram 1000 x Mr P 91 1000 x 117 450
= 1,72 M G.gram zat terlarut Massa = mol x Mr = 0,42 x 117 = 49,14 gram H.volume larutan M =
gram 1000 x Mr P
1,8 =
49,14 1000 x 117 P
210,6 P = 49140 P = 233,33 ml
Daftar Pustaka Achmad.Hiskia,dkk.(1993 / 1994).Kimia Dasar I.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Keenan,dkk.(1984).Kimia Untuk Universitas.Jakarta : Erlangga Sukardjo.(1985).Kimia Organik,Jakarta : Rhineka cipta Petrucci,Ralph.(1985).Kimia Dasar.Jakarta : Erlangga Rosenberg,Jerome L.(1985).Kimia Dasar.Jakarta : Erlangga