Laporan Praktikum 2 Teknik Labolatorium Nutrisi dan Teknologi Pakan
Hari, tanggal Tempat
: Senin, 28 Januari 2019 : Laboratorium Terpadu
Nama Asisten
: 1. Ima Imaniati, S.Pt. 2. Emiralda P.G. 3. Putri Desmarestia Dantes / D24150031 4. Dwitami Anzhany / D24150036
GOOD LABORATORY PRACTICE (GLP), KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM, PENGENALAN SIMBOL BAHAN KIMIA Muhammmad Faizal Rachmat D24160100 Kelompok 4/G1
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2019
PENDAHULUAN Latar Belakang Laboratorium adalah suatu ruangan tempat dimana dilakukannya percobaan dan pengukuran untuk menghasilkan data yang dapat di evaluasi. Sampel yang diuji dalam laboratorium biasanya berasal dari bahan biologis. Percobaan yang dilakukan menggunakan pereaksi kimia untuk dapat mereaksikan sampel biologis dan bahanbahan kimia lainnya. Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya daru berbagai jenis bahan kimia yang dapat menimbulkan kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu; sikap dan tingkah laku laboran, keadaan yang tidak aman dan kelalaian pengawas serta penanganan bahan kimia dan peralatan yang kurang baik. Laboratorium yang merupakan tempat mereaksikan suatu bahan tertentu riskan terjadinya kecelakaan didalamnya. Maka dari itu kita musti mempelajari keselamatan dan keamanan kerja (K3) atau laboratory safety. Pada umumnya kecelakaan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara memberikan dan mengembangkan kesadara akan pentingnya K3 di laboratorium (Khamidal 2009). Namun jika kecelakaan sudah terjadi kita harus mengetahui tindakan yang musti kita lakukan, salah satunya P3K. PPPK (P3K) dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat bagi korban sebelum pertolongan lebih lanjut oleh dokter. Tindakan yang diambil dalam P3K tidak dimaksudkan mengobati maupun memberikan pertolongan sampai selesai. P3K dimaksudkan untuk mencegah hal yang lebih parah terjadi pada korban sebelum dilakukan tindakan oleh tenaga ahli medis. Penanganan dan penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai juga salah satu faktor lainnya dalam terjadinya kecelakaan kerja. Mereaksikan bahan kimia harus sesuai dengan prosedur kerja dengan memperhatikan sifat bahan kimia yang digunakan. Wadah bahan kimia biasanya selalu mencantumkan simbol peringatan yang menunjukkan tindakan pencegahan yang dibutuhkan ketika menanganinya. Zat kimia berbahaya biasanya di beri simbol tertentu sebagai tanda peringatan (Suwahono 2012).
Tujuan Praktikum ini bertujuan menerapkan tata tertib penggunaan laboratorium, mengenal simbol pada bahan-bahan kimia, dan mengetahui langkah pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratorium.
MATERI DAN METODE
Materi Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, lemari asam, dan rak penyimpanan bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bahanbahan kimia dengan simbol-simbol tertentu. Metode Alat dan bahan disiapkan. Pengamatan dilakukan secara bergiliran pada setiap meja. Setiap meja terdapat 7-10 bahan kimia cair atau padat dengan berbagai macam simbol. Nama, rumus, simbol, penggunaan yang aman pada setiap label bahan kimia dicatat pada tabel. Setiap personal juga wajib memahami prosedur operasional baku (POB) laboratorium, penanganan pertama pada kecelakaan di laboratorium, dan metode penyimpanan bahan kimia dengan membaca figura yang terdapat di dinding laboratorium. Metode penyimpanan bahan kimia sangat perlu dipahami agar tidak salah saat menempatkan bahan-bahan kimia pada rak penyimpanan karena kesalahan peletakkan dapat menyebabkan bahan-bahan yang tidak boleh berdekatan bereaksi sehingga terjadi kebakaran, keracunan gas hingga ledakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Bahan kimia terbagi menjadi dua jenis yaitu: bahan kimia Organik serta bahan kimia An-Organik. Pada bahan kimia organik biasanya memiliki unsur senyawa C, H, O, F, serta S. Bahan jenis ini biasanya tersedia secara alami di lingkungan. Berikut adalah tabel bahan kimia Organik yang terdapat pada laboratorium terpadu.
No. 1.
2.
3.
Tabel 1 Bahan kimia organik pada laboratorium terpadu Nama Rumus Simbol Keterangan Keamanan bahan kimia Lactic acid C3H6O3 Corrosive Menggunakan glove’s dan baju pelindung. Formaldehy de solution 37% Methanol
H2CO
Toxic
Menggunakan google dan glove’s.
CH3OH
Highly
Menggunakan
flammable Toxic
4.
Aceton
C3H6O
Highly flammable
google dan baju pelindung, serta jauhi dari sumber api.
Jauhi dari api dan simpan di ruangan berventilasi baik.
Irritant
5.
Ethanol
C2H5OH
Highly flammable
6.
n - Hexana
CH3C(H2) 4CH3
Highly flammable
Harmful
7.
Acetic acid glacial
CH3COO H
8.
2– Mercaptoet hanol
C2H6O5
9.
Crotonic acid
CHCOOH
10.
Phenol
C6H5OH
Jauhi dari sumber api dan pastikan botol tertutup dengan rapat. Jauhi dari api, simpan di ruangan ventilasi yang baik, menggunakan google dan glove’s, serta jangan langsung membuang ke saluran air.
Dangerous for environment Corrosive Menggunakan google dan baju pelindung. Toxic
Menggunakan google dan glove’s, Dangerous serta jangan for membuang environment langsung ke saluran air. Irritant Menggunakan google dan glove’s. Corrosive
Menggunakan
Toxic
11.
Trypan blue
C34H28N6 O14S4
Toxic
google, glove’s, dan baju pelindung. Jangan sampai masuk kedalam tubuh. Simpan di suhu 5oC dan 30oC
Bahan kimia terbagi menjadi dua jenis yaitu: bahan kimia Organik serta bahan kimia An-Organik. Pada bahan kimia organik biasanya memiliki unsur senyawa C, H, O, F, serta S. Bahan jenis ini biasanya tersedia secara alami di lingkungan. Berikut adalah tabel bahan kimia anorganik yang terdapat pada laboratorium terpadu. Tabel 2 Bahan kimia anorganik pada laboratorium terpadu No. Nama bahan Rumus kimia Simbol Keterangan Keamanan 1. Perchloric acid HClO4 Oxidizing Menggunaka 70-72 % glove’s dan baju pelindung. 2. Calcium CaCl.H2O Irritant Menggunakan chlorid – google dan dihydrat glove’s. 3. Sodium NaOH Corrosive Menggunakan hydroxide google dan glove’s. 4.
Hydrochloric acid
HCl
Corrosive
Menggunakan google dan glove’s.
5.
Sulfuric acid
H2SO4
Corrosive
Menggunakan google dan glove’s.
6.
Kalium permanganate
KmNO4
Oxidizing
Jauhkan dari sumber api, jangan sampai masuk ke tubuh, dan
Harmful
gunakan google glove’s. 7.
8.
Iron (II) chloride hexahydrate Natriumcarbon at
FeCl3
Harmful
Na2CO3
Irritant
9.
Pottasium iodide granular
KI
Corrosive
10.
Sodium dodecyl sulphate Mangan (II) chloride tetrahydrate Iron (II) sulphate heptahydrate Trichlorocedic acid
NaCl12H25SO4
Harmful
Sodium hydrogen carbonate Copper (II) sulphate
NaHCO3
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Iron (II) chloride
MnCl2(H2O)4
FeSO4.7H2O
CCl3COOH
CuSO4.5H2O
FeCl2.4H2O
dan
Menggunakan google dan glove’s. Menggunakan google , jauhi kontak dengan mata. Menggunakan google, glove’s, baju pelindung.
Menggunakan google dan glove’s. Harmful Menggunakan google dan glove’s. Harmful Menggunakan google dan glove’s. Corrosive Menggunakan glove’s, baju pelindung, dan Dangerous jangan for langsung environment membuang ke saluran air. Irritant Menggunakan google dan glove’s. Harmful Menggunakan google dan glove’s serta Irritant jangan sampai terhirup.
Harmful
Menggunakan google.
tetrahydrate
17.
di-Ammonium oxalate monohydrate
(NH4)2C2O4.H2 O
Harmful
Menggunakan google.
18.
Aluminium sulfate 18 hydrate
Al2(SO4)3.18H 2O
Irritant
Menggunakan google dan masker.
19.
Barium chloride
BaCl2.2H2O
Harmful
Menggunakan google dan glove’s.
20.
Copper (II) sulphate pentahydrate
CuO4S.5H2O
Irritant
Menggunakan google dan jangan membuang ke saluran air.
Dangerous for environment 21.
Ammonium phosphate
NH4H2PO4
Irritant
22.
Natriumsulfit
Na2O5S2
Harmful
23.
Kaliumcyanid
KCN
Toxic
24.
Mythylene blue
C16H18ClN3S
Harmful
Irritant
25.
Zinn (II) chlorid dehydrate
SnCl2.2H2O
Irritant
Menggunakan google dan baju pelindung. Hindari kontak secara langsung. Menggunakan google dan glove’s. Menggunakan google, glove’s, dan baju pelindung. Menggunakan google dan masker.
26.
Silver nitrate
AgNO3
Corrosive
Menggunakan glove’s, masker, baju Dangerous pelindung, dan for jangan environment langsung membuang ke Oxidizing saluran air.
27.
Molybdatopho sporsaure hydrate
H3(P(Mo3O10)4 .H2O
Irritant
Menggunakan google dan glove’s.
28.
Iodine resublimed
I2
Irritant
Menggunakan masker dan glove’s.
29.
Kristal violet
C25H30ClN3
Harmful
Menggunakan google dan glove’s.
30.
Ammonia
NH3
Harmful
31.
Ammonium chloride
NH4Cl
Harmful
Menggunakan google dan glove’s. Menggunakan google dan glove’s, serta jangan sampai terhirup.
Pembahasan Laboratorium adalah suatu ruangan tempat dimana dilakukannya percobaan dan pengukuran untuk menghasilkan data yang dapat di evaluasi. Sampel yang diuji dalam laboratorium biasanya berasal dari bahan biologis. Percobaan yang dilakukan menggunakan pereaksi kimia untuk dapat mereaksikan sampel biologis dan bahanbahan kimia lainnya. Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya daru berbagai jenis bahan kimia yang dapat menimbulkan kecelakaan (Yunita 2012). Maka dari itu kita musti mempelajari keselamatan dan keamanan kerja (K3) atau laboratory safety. Pada umumnya kecelakaan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara memberikan dan mengembangkan kesadara akan pentingnya K3 di laboratorium (Khamidal 2009). Namun jika kecelakaan sudah
terjadi kita harus mengetahui tindakan yang musti kita lakukan, salah satunya P3K. PPPK (P3K) dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat bagi korban sebelum pertolongan lebih lanjut oleh dokter. Tindakan yang diambil dalam P3K tidak dimaksudkan mengobati maupun memberikan pertolongan sampai selesai. P3K dimaksudkan untuk mencegah hal yang lebih parah terjadi pada korban sebelum dilakukan tindakan oleh tenaga ahli medis. Aturan dasar dalam laboratorium : Bersihkan tempat kimia secepatnya. Tidak boleh makan atau minum. Tidak boleh merokok. Dilarang berlari. Dilarang menggulung lengan baju. Peralatan pelindung harus selalu dipakai setiap individuselama di laboratorium. Selalu menggunakan pippette filter dan hindari kontak langsung dengan kulit. Jika listrik padam, air pendinginan dan aliran listrik cadangan harus dipastikan tersedia. Selalu isi buret di bawah level mata. Selalu perhatikan kategori bahaya kimia yang dipakai.Pembuangan Limbah Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu penanganan khusus : Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan . Buang pada tempat yang disediakan Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang ,dg pengenceran air yang cukup banyak. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi label yang jelas (Suwahono 2012). Good Laboratory Practice adalah suatu cara pengelolaan laboratorium secara keseluruhan agar laboratorium sebagai data generator dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya kebenarannya dengan memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan. Dengan demikian GLP meliputi banyak hal diantaranya organisasi, fasilitas, tenaga, metoda analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan, pelaporan, kondisi laboratorium dan lain-lain. GLP seharusnya diadop dan diaplikasikan pada laboratorium di industri obatobatan, makanan dan minuman, serta engineering. Juga bisa diterapkan pada laboratorium testing komersial untuk toxicology, metabolisme, materials and safety. Good Laboratory Pratices, dalam implementasinya dapat diterapkan pada macam - macam laboratorium termasuk laboratorium (Moningka 2008). Senyawa organik dan senyawa anorganik dapat dibedakan melalui karakteristik yang menandakan perbedaan pada kedua golongan senyawa tersebut. Ada beberapa sifat fisika maupun kimia yang memberikan deskripsi dalam suatu senyawa termasuk dalam senyawa organik ataupun senyawa anorganik, seperti keadaan saat pemanasan, konduktivitas, ionisasi serta kelarutan masing-masing (Dariah dan Nurida, 2011). Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah suatu senyawa yang unsure-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen atau fosfor. Pada awalnya karbon ini secara tidak langsung menunjukkan hubungannya dengan system kehidupan. Namun dalam perkembangannya, ada senyawa organik yang tidak mempunyai hubungan dengan system kehidupan (Putri et al 2014). Sedangkan senyawa anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan
nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Disamping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi (Mustiawan dan Indrawati 2014) Pada tabel hasil menunjukkan berbagai macam bahan kimia dengan masingmasing simbol yang berbeda. Berdasarkan tabel tersebut, ada beberapa bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan di antaranya, n – hexana, 2 – mercaptoethanol, trichlorocedic acid, copper (II) sulphate pentahydrate, dan silver nitrate. Bahan-bahan tersebut berbahaya bagi lingkungan karena mengandung logam berat seperti Ag, Cu dan logam berat lainnya. Logam berat tersebut dapat mencemari lingkungan dan mempengaruhi populasi yang ada di lingkungan tersebut. Selain itu, logam berat ini juga berbahaya bagi tubuh sehingga dapat menyebabkan toksik (Indrawati 2013). Beberapa bahan kimia yang mengandug logam berat dan bersifat toksik di antaranya, copper (II) sulphate pentahydrate, dan silver nitrate. Tidak hanya yang bersifat berbahaya bagi lingkungan, ada juga bahan kimia yang bersifat flammable atau mudah terbakar. Bahan-bahan kimia yang bersifat flammable ini mengandung komposisi bahan kimia yang sangat reaktif. Bahan kimia yang memiliki sifat ini yaitu methanol, aceton, ethanol, n - hexana. Begitu juga dengan bahan kimia yang bersifat oxidizing atau yang dapat menyebabkan kebakaran (mudah teroksidasi). Bahan kimia yang memiliki sifat ini juga mengandung komposisi bahan kimia yang reaktif. Salah satu contoh bahan kimia yang memiliki sifat oxidizing yaitu potassium iodate. Potassium iodate ini mengandung Cl dan Na yang keduanya merupakan unsur yang sangat reaktif (Sunardi 2008). Bahan kimia yang bersifat corrosive yaitu bahan kimia yang dapat menimbulkan iritasi dan luka bakar pada jaringan tubuh serta membuat logam berkarat. Bahan kimia yang meiliki sifat ini yaitu, lactic acid, acetic acid glacial, phenol, sodium hydroxide, hydrochloric acid, sulfuric acid, pottasium iodide granular, trichlorocedic acid, dan silver nitrate. Bahan-bahan kimia ini bersifat corrosive karena bahan tersebut ada yang mengandung air asam yang dapat bereaksi kuat dengan logam sehingga menyebabkan karat, begitupun dengan basa yang juga dapat bereaksi kuat dengan logam. Selain itu, bahan-bahan kimia yang bersifat corrosive ini dapat merusak jaringan tubuh jika tertelan ataupun terhirup gasnya. Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri dalam menangani bahan kimia seperti ini sangatlah penting. Berdasarkan Tabel hasil juga ada beberapa bahan kimia yang bersifat harmful atau berbahaya. Bahan-bahan tersebut yaitu, kalium permanganate, iron (II) chloride hexahydrate, sodium dodecyl sulphate, mangan (II) chloride tetrahydrate, iron (II) sulphate heptahydrate, copper (II) sulphate, iron (II) chloride tetrahydrate, diAmmonium oxalate monohydrate, barium chloride, natriumsulfit, mythylene blue, kristal violet, ammonia, dan ammonium chloride. Jika terpapar bahan-bahan ini dapat membahayakan kulit. Bahan-bahan kimia yang memiliki sifat harmful mengandung
komposisi seperti, Na, logam berat (Pb, Cd, Cu), SO4, I, PO4 dan NO3. Komponenkomponen yang ada dalam komposisi tersebut dapat beraksi langsung dengan kulit sehingga dapat membahayakan jika terpapar. Penggunaan bahan-bahan kimia seperti ini harus sangat hati-hati.
SIMPULAN
Kita harus mematuhi tata tertib yang terdapat dalam lab serta mengenal semua bahan yang berada pada lab agar meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja. Mengetahui P3K juga sangat penting agar kita tahu bagaimana cara menangani korban ketika terjadi kecelakaan kerja dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Dariah A. I. dan N. L Nurida, 2011, Formula Pembelah Tanah Diperkaya Senyawa Humat untuk Meningkatkan Produktivitas Tanah Ultisol Taman Bogo, Lampung, Jurnal Tanah dan Iklim Indrawati. 2013. Penentuan Kandungan Unsur Hara Mikro (Zn, Cu, dan Pb) Di dalam Kompos yang dibuat dari Sampah Tanaman Pekarangan dan Aplikasinya Pada Tanaman Tomat. Jurnal Kimia Vol (2) : 1. Universitas Andalas Khamidal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta (ID): Pustaka BelajarSunardi, Mustiawan K. dan S. Y. W. E. Indrayanti. 2014. Distribusi Konsentrasi Nitrogen Anorganik Terlarut Pada Saat Pasang Dan Surut Di Muara Sungai Perancak Dan Industri Pelabuhan Perikanan Pengambengan Bali. Jurnal Oseanografi. 3:3. Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta (ID): Erlangga. Sunardi dan Nurliani. 2008. Pemanfaatan Arang Aktif Sekam Padi dengan Aktivator Natrium Karbonat (Na2CO3) 5 % untuk Mengurangi Kadar Besi (Fe) dalam Air Ledeng. Jurnal Hutan Tropis Borneo Vol (23): 99-104. Putri D. H., Muh. Yusuf dan L. Maslukah, 2014, Sebaran Kandungan Bahan Organik Total di Perairan Muara Sungai Porong Kabupaten Sidoarjo, Jurnal Oseanografi. 3:4. Suwahono. 2012. Keselamatan Kerja Laboratorium. Yogyakarta: UNY [Disertasi]. Yunita. 2012. Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia. Bandung(ID): Insan Mandiri.
LAMPIRAN