Laporan 1.docx

  • Uploaded by: Ananda Wahyu
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 915
  • Pages: 10
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU HAMA TANAMAN “Gejala dan Kerusakan Tanaman Akibat dari Seranggan Hama”

Disusun Oleh : Nama : HIDAYATUL FAUZIAH NIM

: 165040201111038

Kelas : C1 Asisten: Deniza Veronika

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2019

III. METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan (Fungsi) Alat No

Alat

Fungsi

1.

Toples

Tempat meletakkan hama saat di lapang

2.

Caan Petri

Tempat meletakkan hama saat pengamatan di lab

3.

Mikroskop

Membantu melihat alat mulut serangga pada perbesaran tertentu

4.

Pinset

Mengambil spesimen

5.

Kapas

Media alcohol untuk membuius spesimen

Bahan No

Bahan

Fungsi

1.

Alkohol 70%

Untuk membius spesimen

2.

Ulat penggulung daun

Spesimen paktikum

pisang (Erionata thrax) 3.

Kepik penghisap

Spesimen paktikum

polong (Riptortus linearis) 4.

Tungau Merah

Spesimen paktikum

(Tetranychus urticae) 5.

Lalat buah (Bactrocera

Spesimen paktikum

dorsalis) 6.

Kupu-kupu

3.2 Cara Kerja

Spesimen paktikum

Menyiapkan alat dan bahan

Menuang alkohol 70% secukupnya pada kapas

Meletakkan hama pada cawan petri

Membius hama menggunakan kapas yang telah diberi alcohol sebelumnya

Meletakkan hama yang telah terbius dibawah mikroskop

Mengatur perbesaran hingga bagian tubuh serangga terutama bagian alat mulut dapat terlihat dengan jelas

Mendokumentasikan dan mencatat hasil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Nama Serangga Gambar Tangan Tipe No (umum dan Mulut latin)

1.

Gambar Dokumentasi

Gambar Literatur

Ulat penggulung daun pisang (Erionata thrax)

(pinterest.com, 2019)

Penjelasan (tipe mulut beserta gejala serangannya disertai dengan literatur) Ulat penggulung daun pisang termasuk kedalam ordo Lepidoptera yang memmiliki alat mulut bertipe menggigit mengunyah pada fase larva (Ariesta, 2014). Menurut Satuhu dan Supriyadi (2007) dalam Yulian et al., (2016) bahwa larva E. thrax setelah menetas akan langsung memakan dengan cara memotong lamina daun mulai dari pinggir dan menggulungnya hingga daun berubah mengering

dan terjadi sobekansobekan pada daun.

2.

Kepik penghisap polong (Riptortus linearis)

(alamy..com, 2009)

R. linearis menyerang tanaman inangnya pada fase perkembangan imago dengan cara menusukkan stiletnya pada polong untuk menghisap nutrisi pada biji. Gejala serangannya berupa bintik hitam pada biji atau kulit polong bagian dalam serta polong menjadi kopong dan biji tidak bernas (Bayu dan Tengkano, 2014 dalam Rmadhanti et, al., 2016)

3.

Tungau Merah (Tetranychus urticae Koch)

(athistoc.bio.uci.edu, 2007)

Tungau ini menyerang pada daun muda maupun daun tua dengan cara menghisap cairan epidermis pada daun sehingga mnyebabkan daun menjadi bercakbervak berwarna putih. Apabila dibiarkan, serangan akan menjadikan daun menjadi kuning, berlekuk tidak teratur dan kemudian rontok. Serangan lebih lanjut akan mengakibatkan proses fotosintesis pada tanaman akan terganggu. (Asbani, 2007 pada Gultom, 2010)

4.

Lalat Buah (Bactrocera dorsalis)

5.

Kupu-kupu

Lalat buah (Bactrocera dorsalis) meninggalkan gejala serangan pada buah yang diserangnya berupa buah yang menjadi busuk dan rusak. Hal ini disebabkan oleh lalat betina yang meletakkan telur didalam buah kemudian larva akan menetas setelah 2 minggu (www.planthealthaustralia.com.au, dan larva akan memakan 2019) daging buah (Kusnadi, 1999 dalam Isnani 2013) Kupu-kupu atau ngengat merupakan bentuk imago dari ordo lepidoptera yang telah mengalami metamoefosis secara sempurna. Perubahan bentuk tubuh akan terjadi termasuk pada bentuk alat mulut. Menurut Maryland (2009) kupu-kupu atau ngengat memiliki alat mulut yang disebut (pinterest.com, 2019) dengan Probosis. Probosis akan

memanjang ketika menghisap nectar dan akan menggulung saat tidak digunakan. Kupukupu ataupun ngengat selama fase imago hanya makan nectar serta getah pohon sehingga tidak digolongkan sebagai hama tanaman.

V. KESIMPULAN Praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa: -

Terdapat beberapa tipe mulut serangga, antara lain tipe mulut menggigit mengunyah, menusuk menghisap, meraut menghisap, menusuk menjilat, serta menghisap.

-

Setiap alat mulut akan menghasilkan gejala serangan yang berbeda-beda pula tergantung dari tipe alat mulut. Serangga dengan tipe mulut menggigit mengunyah meninggalkan gejala serangan berupa daun yang menjadi habis dan hanya menyisakan tulang daunnya saja, pada praktikum ini dicontohkan dengan ulat penggulung daun pisang.

-

Serangga dengan alat mulut menusuk menghisap meninggalkan gejala serangan berupa polong yang menjadi kosong dan berbercak hitam, contohnya adalah serangan yang diakibatkan oleh kepik penghisap polong kedelai (Riptotus linearis).

-

Hama tungau merah yang menyerang pada ubi kayu dan tanaman jarak pagar memiliki tipe mulut meraut menghisap yang meninggalkan gejala serangan berupa daun yang menjadi berbercak putih kemudian menguning dan kahirnya gugur.

-

Serangga dengan type mulut menusuk menjilat dicontohkan oleh lalat buah yang gejala serangannya dapat mengakibatkan buah menjadiu busuk dan rusak.

-

Tipe alat mulut serangga yang berupa tipe menghisap dicontohkan oleh kupukupu dan ngengat yang memiliki alat mulut yang disebut proboscis untuk menghisap nectar bunga sebagai sumber makanannya.

DAFTAR PUSTAKA alamy.com. 2009. Diakses tanggal 9 Februari 2019 pukul 17.10 WIB Ariesta, Ririn Kurniati. 2014. Inventarisasi Jenis-Jenis Serangga Pada Bunga Kelapa Sawit Di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Agri Andalas (Persero) Pasar Ngalam Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Biologi SMAN 3 Seluma Kelas X.B. Bengkulu: Universitas Bengkulu. Skripsip athistoc.bio.uci.edu. 2007. Diakses tanggal 9 Februari 2019 pukul 17.10 WIB Gultom, Nelly Mastina. 2010. Biologi dan Kelimpahan Populasi Tungau Merah (Tetranychus kanzawai) Pada Dua Kultivar Jarak Pagar (Jatropha curcas). Bogor: Sekolah Pascasarjana, Intitut Pertanian Bogor. Tesis Isnani, Yanuarti Nur. 2013. Identifikasi Spesies dan Kelimpahan Lalat Buah (Bactrocera spp) di Kabupaten Demak. Semarang: Fakultas MIPA, Universitas Negri Semarang. Skripsi Maryland. 2009. Butterfly Gardening. Windstar Institute pinterest.com. 2019. Diakses tanggal 9 Februari 2019 pukul 17.10 WIB Ramadhanti, Ulvia. 2016. Perkembangan Hama Penghisap Polong Riptortuas linearis L. Pada Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.). Bogor: Fakultas MIPA, Universitas Pakuan. Jurnal www.planthealthaustralia.com.au. 2019. Diakses tanggal 9 Februari 2019 pukul 17.10 WIB Yulian, Yudi Des., Wibowo, Lestari., Indriyati. 2016. Inventarisasi Parasitoid Hama Penggulung Daun Pisang (Erionata thrax L.) di Kota Metro dan Sekitarnya Provinsi Lampung. Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Jurnal Agrotek Tropika ISSN 2337-4993 Vol. 4, No. 1: 11-15, Junuari 2016.

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84

More Documents from "Joseph Gilbert"