Langkah Kerja Pengujian Sifat Fisik Batuan.docx

  • Uploaded by: Richard Isliko
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Langkah Kerja Pengujian Sifat Fisik Batuan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 706
  • Pages: 11
Langkah Kerja Pengujian Sifat Fisik Batuan A. Dasar Teori Batuan mempunyaai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui dalam mekanika batuan dan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. sifat fisik batuan seperti bobot isi, “specific gravity”, Porositas, absorpsi, “void ratio" 2. sifat mekanik batuan seperti kuat

tekan,

kuat

tarik, modulus

elastisitas, "Poisson's ratio" Penentuan sifat fisik dan mekanik batuan di laborato 颅 nun pada umumnya dilakukan

terhadap

percontoh

(sample) yang diambil di

lapangan. Satu percontoh dapat digunakan untuk menentukan kedua sifat batuan tersebut. B. Alat dan Bahan Peralatan yang dipakai untuk pengujian sifat-fisik adalah sebagai berikut: 1. Neraca listrik dengan ketelitian 0,1 gram. 2. Eksikator dan

pompa

vacuum,

dipakai

pada saat

penjenuhan

percontoh. 3. Oven , dipakai untuk pengeringan setelah penjenuhan.percontoh 4. Tabung percobaan batuan 5. Benang C. Langkah Kerja 1.

Ukur diameter batuan / sampel

2.

Penimbangan berat asli contoh ( Wn )

3.

Masukan sampel batuan kedalam oven dan tunggu selam 20 menit untuk menghabiskan kandungan O2nya

4.

Kemudian keluarkan sampel yang sudah dioven tadi kemudian timbang untuk mengetahuiberat kering batuan

.

5.

Kemudian masukkan sampel batuan kedalam bejana yang telah dimasukkan air dan tunggu selama 20 menit kembali

6. Namun sebelum itu jangan lupa timbang berat tabung / bejana

7.

Setelah itu buat gantungan untuk menguji batuan seperti pada gambar

8.

Masukan sampel batuan seperti membuat teh celip, dilakukan diatas timbangan

9.

Kemudian lakukan Perhitungan sesuai Rumus.

D. Perhitungan Sampel 1 Berat Mula-mula air

= 1931 gr

Berat ( Wa )

= 2206,8

Berat ( Wb)

= 2080,2

Wa-Wb

= 126,6 gr

Wn

= 269,9

Wo

= 262,7

Ww

= 275,7

Sampel 2 Berat Mula-Mula

=1929,4 gr

Berat ( Wa )

=2178,5 gr

Berat ( Wb )

=2066,3 gr

Wa- Wb

=112,2 gr

Wn

= 245,7

Wo

= 240

Ww

= 249,6

Sampel 1

a.

Bobot isi natural ( natural dencity) ( gr/cm) = = 1,810

wn Ww  ws

b.

wo Ww  Ws

Bobot isi kering (dry density) (gr/cm3) = = 1,761

c.

Ww Ww  ws

Bobot isi jenuh (saturated density) (gr/cm3) = = 1,849

d.

“Apperent specific gravity” (berat jenis semu) =

Wo : bobot air Ww  ws

= 1,761 e.

“True specific gravity” (berat jenis sejati) ={

=

f.

g.

{

Wn  Wo }x 100% Wo

={

Ww  Wo } x 100% Wo

275,7  262,7 = 0,049 = 4,9% 262,7

Derajat kejenuhan (%)

=

=

269  262,7 = 0,023 = 2,3% 262,7

Kadar air jenuh (absorption) (%)

=

h.

262,7 262,7 = = 1,930 262,7  126,6 126,1

Kadar air asli (natural water content) (%)

=

wo }: bobot air W 0  ws

269  262,7 = 0,48 = 48% 275,7  262,7

=

Wn  Wo x100% Ww  W 0

i.

Porositas ( % )

=

J.

=

275,7  262,7 = 0,08 = 8 % 275,7  126,6

Angka Pori ( voi ratio, e )

=

Ww  Wo x100% Ww  Ws

=

n 1 n

0,08  0,086 1  0,08

Sampel 2: a.

Bobot isi natural ( natural dencity) ( gr/cm) =

wn Ww  ws

= 1,788 b.

wo Ww  Ws

Bobot isi kering (dry density) (gr/cm3) = = 1,746

c.

Ww Ww  ws

Bobot isi jenuh (saturated density) (gr/cm3) = = 1,816

d.

“Apperent specific gravity” (berat jenis semu) =

Wo : bobot air Ww  ws

= 1,746 e.

“True specific gravity” (berat jenis sejati) ={

=

f.

wo }: bobot air W 0  ws

240 240 = = 1,87 240  112,2 127,8

Kadar air asli (natural water content) (%)

=

{

Wn  Wo }x 100% Wo

=

g.

Kadar air jenuh (absorption) (%)

=

h.

J.

Ww  Wo } x 100% Wo

=

Wn  Wo x100% Ww  W 0

245,7  240 = 0,59 = 59% 249,6  240

Porositas ( % )

=

={

249,6  240 = 0,04 = 4% 240

Derajat kejenuhan (%)

=

i.

245,7  240 = 0,023 = 2,3% 240

=

Ww  Wo x100% Ww  Ws

249,6  240 = 0,069 = 6,9 % 249,6  112,2

Angka Pori ( voi ratio, e ) 0,069

=1−0,069 = 0,074

=

n 1 n

Print tabel Hal 33 dan isi

Related Documents


More Documents from "Jordi Andrifa"