Laju Reaksi Shalwa.pptx

  • Uploaded by: Feri Setiawan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laju Reaksi Shalwa.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,086
  • Pages: 31
LAJU REAKSI SHALWA ZAHRA.H XI MIPA4

MATERI YANG DI BAHAS

1

Konsentrasi larutan

2

Konsep Laju Reaksi

3 4 5

Laju Reaksi dan Orde ReakPersamaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Teori Tumbukan

Pengertian Laju Reaksi

Laju reaksi merupakan laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru yang disebut dengan produk.

Konsentrasi Larutan

 Molaritas sebagai Satuan Konsentrasi dalam Laju Reaksi

Molaritas menyatakan jumlah mol zat dalam 1 L larutan, sehingga molaritas yang dinotasikan dengan M, dan dirumuskan sebagai berikut. M = n/V  Keterangan :

n = jumlah mol dalam satuan mol atau mmol V = volume dalam satuan L atau mL

Pengenceran larutan

 Dalam pengenceran larutan, jumlah mol zat pada larutan

pekat sama dengan larutan encer, hanya volum larutannya yang berubah. Jumlah mol zat terlarut dapat dihitung dengan mengalikan volum (V) dengan molaritas larutan.

Pengenceran Larutan

Dengan demikian hasil perkalian volum dan molaritas larutan semula sama dengan hasil perkalian volum dan molaritas larutan setelah pengenceran

V1 = volum sebelum pengenceran M1 = konsentrasi molar sebelum pengenceran V2 = volum sesudah pengenceran M2 = konsentrasi molar sesudah pengenceran

Konsep Laju Reaksi 1. Menghitung Laju Reaksi dengan Mengukur Perubahan Volum Sebagai contoh pengukuran laju reaksi untuk reaksi logam dengan asam. Gambar : Mengukur laju reaksi dengan mengukur perubahan volum

 Pada percobaan ini digunakan labu erlenmeyer berlengan. Pada saat

logam dimasukkan ke dalam larutan asam, labu erlenmeyer segera di tutup. Asam dan logam akan bereaksi menghasilkan gas. Gas yang terbentuk akan menekan air sehingga volum gas dapat diukur. Volum gas diukur tiap menit

 Tabel: Hasil pengukuran volum gas yang terbentuk dari reaksi asam dan

logam

Data percobaan tersebut dapat dibuat grafik seperti Gambar berikut:  Gambar : Grafik antara volum gas yang dihasilkan dari reaksi asam danlogam dengan waktu (menit)

 Hitung kemiringan (gradien) dengan rumus:

 Gambar : Menentukan gradient

•Pada diagram, perubahan jarak vertikal = perubahan volum • Perubahan jarak horisontal = perubahan waktu.

Laju Reaksi

•Dalam ilmu kimia, laju reaksi menunjukan perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu. •Konsentrasi pereaksi dalam suatu reaksi kimia semakin lama semakin berkurang, sedangkan konsentrasi hasil reaksi semakin bertambah.

Konsentrasi pereaksi Perubahan konsentrasi pereaksi

Tanda negatif menunjukkan konsentrasi pereaksi berkurang selama bereaksi

Untuk perubahan konsentrasi hasil reaksi :  r = laju reaksi  DC = perubahan konsentrasi  Dt = perubahan waktu Satuan untuk laju reaksi adalah mol liter–1 detik–1 atau M detik–1.

Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi  Bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi

dengan laju reaksi disebut orde reaksi.

r = laju reaksi k = tetapan laju reaksi [A] = konsentrasi zat A dalam mol per liter [B] = konsentrasi zat B dalam mol per liter m = orde reaksi terhadap zat A n = orde reaksi terhadap zat B

 Beberapa contoh reaksi dan rumus laju reaksi yang diperoleh dari hasil

eksperimen dapat dilihat pada Tabel berikut:

 Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya,

pada reaksi  dengan persamaan laju reaksi:

penentuan orde reaksi melalui grafik. 1. Grafik Orde Nol

2. Grafik Orde Satu

3. Grafik Orde Dua

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi  1. Pengaruh Konsentrasi

 2. Pengaruh Luas Permukaan

Luas permukaan bidang sentuh antar pereaksi yang heterogen seperti padat dengan cair atau padat dengan gas mempengaruhi laju reaksi.

 3. Pengaruh Temperatur

Rumus untuk menghitung laju reaksi pada suhu tertentu adalah sebagai berikut:

 Dengan:

 Dengan:

 r2 = laju reaksi pada suhu

 T1 = suhu awal

   

tertentu r1 = laju reaksi awal T1 = suhu awal T2 = suhu pada v2 A = kelipatan laju reaksi

 T2 = suhu setelah dinaikkan  A = kelipatan laju reaksi  t = rata-rata kenaikan suhu

4. Pengaruh Katalis Reaksi-reaksi kimia di dalam proses pembuatan suatu produk misalnya gas amonia harus dilakukan dengan laju reaksi yang tinggi untuk mendapatkan produk yang banyak dalam waktu singkat. Dengan cara meningkatkan suhu ternyata memerlukan biaya tinggi dan kadangkadang produk tidak tahan suhu tinggi. Alternatif lain yaitu dengan memberikan katalis. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi. Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan katalis heterogen.

 a. Katalis Homogen

Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi. Contoh:  b. Katalis Heterogen

Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai fase berbeda dengan fase zat pereaksi. Contoh:

katalis yang dihasilkan dari reaksi yang sedang berlangsung yangdisebutautokatalis. Contohnya reaksi kalium permanganat dan asam oksalat dalam suasana asam akan menghasilkan ion Mn2+. Ion Mn2+ yang dihasilkan akan mempercepat reaksi tersebut maka ion Mn2+ disebut autokatalis.

Teori Tumbukan  1. Hubungan Faktor-Faktor yang Mempercepat Laju Reaksi

dengan Teori Tumbukan

 Gambar : Tumbukan hidrogen dan iodium yang tidak menghasilkan reaksi

Teori Tumbukan

 Gambar 4.15 Tumbukan hidrogen dan iodium yang menghasilkan reaksi

 Tabel : Hubungan faktor-faktor yang mempercepat laju reaksi dengan teori

tumbukan

Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan menghasilkan suatu reaksi jika ada energi yang cukup. Selain energi, jumlah tumbukan juga berpengaruh. Laju reaksi akan lebih cepat, jika tumbukan antara partikel yang berhasil lebih banyak terjadi

 2. Energi Aktivasi

molekul-molekul dapat bereaksi jika terdapat tumbukan dan molekulmolekul mempunyai energi minimum untuk bereaksi. Energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat molekul bertumbukan disebut energi aktivasi. Energi aktivasi digunakan untuk memutuskan ikatanikatan pada pereaksi sehingga dapat membentuk ikatan baru pada hasil reaksi. Misalnya energi aktivasi pada reaksi gas hidrogen dan iodium dengan persamaan reaksi:

 Digambarkan pada grafik sebagai berikut.

Gambar : Grafik energi potensial dan waktu pada reaksi H2 dan I2 Energi aktivasi pada reaksi tersebut adalah 170 kJ per mol. Untuk terjadi tumbukan antara H2 dan I2 diperlukan energi ≥170 kJ. Pada saat reaksi terjadi energi sebesar 170 kJ diserap dan digunakan untuk memutuskan ikatan H – H dan I – I selanjutnya ikatan H – I terbentuk. Pada saat terbentuk H – I ada energy yang dilepaskan sehingga reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm.

 Untuk mengetahui bagaimana kerja katalis sehingga dapat mempercepat

reaksi, Perhatikan Gambar berikut:

Gambar : Grafik energi potensial reaksi tanpa katalis dan dengan bantuan katalis Pada Gambar diatas, proses reaksi tanpa katalis digambarkan dengan satu kurva yang tinggi sedangkan dengan katalis menjadi kurva dengan dua puncak yang rendah sehingga energi aktivasi pada reaksi dengan katalis lebih rendahdaripada energi aktivasi pada reaksi tanpa katalis. Berarti secara keseluruhan katalis dapat menurunkan energi aktivasi dengan cara mengubah jalannya reaksi atau mekanisme reaksi sehingga reaksi lebih cepat.

Related Documents

Laju Reaksi
May 2020 35
Laju Reaksi
June 2020 30
Laju Reaksi
April 2020 28

More Documents from "Feri Setiawan"