LAPORAN PRAKTIKUM DESTILASI FRAKSIONASI SISTEM BATCH disusun untuk memenuhi tugas praktikum Laboratorium Teknik Kimia Dosen Pembimbing : Ir. Herawati Budi, M.Eng.Sc, Ph.D Oleh Kelompok 5 Herdinand Dimas (1514110) Lia Amalia M (151411013) Noorma Nurmalasari ( 151411023 ) Septiani Rasidah (1514110) Kelas 2A
Tanggal Praktikum : 6 Oktober 2016 Tanggal Penyerahan : 13 Oktober 2016
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2016
I.
TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengenal dan dapat mengoperasikan alat distilasi fraksionasi system batch 2. Memisahkan campuran biner air dan etanol dengan cara distilasi 3. Dapat membuat kurva kalibrasi antara indeks bias dengan fraksi mol ethanol 4. Mengukur fraksi distilat (XD) dan residu (XW) dalam hal ini perubahan konsentrasi terhadap waktu 5. Dapat menghitung etanol yang terdapat dalam sampel diperoleh dengan persamaan Rayleigh.
II.
DASAR TEORI Distilasi atau penyulingan adalah suatu metoda pemisahan campuran berfasa cair berdasarkan perbedaan tekanan uap (volatilitas ) bahan. Dalam distilasi,campuran di didihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian di dinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu, kemudian uap tadi akan mengalami proses pendinginan pada kondensor. Di dalam kondensor akan terjadi proses perubahan fasa, uap akan berubah menjadi fasa cair yang akan mengalir keluar distilat (Putra,2014). Operasi distilasi terjadi apabila campuran zat cair dalam keadaan setimbang uapnya, maka fasa uapnya akan lebih banyak mengandung komponen yang mudah menguap, sedangkan fraksi cairnya mengandung lebih sedikit komponen yang mudah menguap. Jika uap tersebut dikondensasikan maka akan didapatkan cairan yang berbeda komposisinya dengan cairan yang pertama karena lebih banyak
mengandung
komponenyang
lebih
mudah
munguap
(volatile)
dibandingkan dengan cairan yang tidak teruapkan (Lestari, 2010). Jika cairan yang berasal dari kondensasi diuapkan lagi sebagian maka akan didapatkan komponen volatile yang lebih tinggi. Keberhasilan suatu operasi destilasi tergantung pada keadaan setimbang yang terjadi Antara fasa uap dan fasa cair dari suatu campuran biner yang terdiri dari komponen volatile dan
komponen non – volatile. Bahan hasil proses ini disebut distilat sedangkan sisanya disebut residu. Pemisahan tersebut tidak hanya bergantung pada sifat dari campuran akan tetapi juga terdapat factor – fator lainnya. Faktor – faktor yang mempengaruhi operasi distilasi yaitu (Anonim, 2012):
Sifat campuran
Karakteristik kolom : Jenis kolom (packed, plate, vigreuz), panjang kolom.
Besaran lainnya : laju uap naik, laju cairan turun/reflux, luas permukaan Antara fasa gas dan cair, dan effisiensi perpindahan massa.
Pada operasi distilasi , terjadinya pemisahan didasarkan pada gejala bahwa bila campuran zat cair berada dalam keadaan setimbang dengan uapnya maka komposisi uap dan cairannya berbeda. Pada umumnya proses disitilasi dilaksanakan pada tekanan konstan, maka utuk memperkirakan suhu, komposisi, dan tekanan tersebut didasarkan pada tekanan yang konstan. Distilasi Fraksional Distilasi fraksional merupakan teknik pemisaan campuran berupa cairan heterogen yangbertujuan untuk memisahkan fraksi – fraksi (komponen) yang terdapat di dalam cairan tersebut. Pemishan inidialakukan dengan memanaskan cairan tersebut akan memisah dengan sendirinya (Anonim ,2012). Pemisahan ini merupakan proses pemisahan distilasi ke dalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutny pemisahan bagianbagian ini di distilasi ulang. Distilasi ini berfungsi utnuk memisahkan campuran yang terdiri dari dua komponen atau lebih dari suatu cairan berdasarkan perbedaan titik didih atau tekanan uapnya. Distilasi fraksional dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20C dan bekerja pada tekanan atmosfer. Aplikasi dari distilasi ini diunakan untuk memisahkan komponen – komponen dalam minyak mentah, minyak atsiri, dll (Nuristianah, 2014).
Perbedaan distilasi fraksional dengan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap plate atau tahapnya. Pemanasan yang berbeda – beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari tahap – tahap dibawahnya. Persamaan Rayleigh. Ln (W0/W) = ∫ dXW/ (XD-XW) = ∫ ΔXW / (XD-XW) = ΔXW x 1/(XD-XW)
III.
LANGKAH KERJA
Kurva Kalibrasi
Buatlah 11 larutan etanol-air dengan komposisi 10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, dan 0:10 dalam volume 10 ml
Setiap larutan diukur indeks biasnya masing-masing dengan menggunakan Refraktometer
Perbandingan volume kurva tiap larutan diubah ke dalam komposisi fraksi mol etanol, lalu buat kurva indeks bias terhadap komposisi fraksi mol etanol
Proses Distilasi Fraksionasi
Keluarkan seluruh residu yang terdapat pada labu distilasi fraksionasi dengan cara menghisapnya
Tekan tombol nomor 10 untuk membuka aliran air pendingin
Masukkan etanol dan aquadest masingmasing 1,5 L ke dalam reaktor
Nyalakan heater dengan menekan nomor 7 dan memutar tombol nomor 9
Ambil sampel feed dan periksa indeks biasnya
Tekan tombol nomor 8 sehingga sistem dalam keadaan internit
Nyalakan kondensor
Pada blok 3, tekan tombol normal untuk mengatur laju alir cairan dan uap dalam kolom
Set temperatur pemanas pada angka 90°C
Tekan tombol 6 pada blok 5 dan tombol 3 pada blok 4 agar mengatur reflux rasio menjadi 6/3
Set temperatur distilat pada angka 80°C
Sampel diperiksa indeks biasnya saat sesudah campuran, mendidih, terdapat tetesan pertama distilat, dan saat 10 menit
Tekan tombol nomor 1 sampai terdengar bunyi alarm
Distilat yangdiambil setiap 10 menit diukur volumenya dan indeks biasnya
Tekan tombol start
Pengukuran indeks bias feed, distilat, dan residu dengan menggunakan Refraktormeter
Cara Penggunaan Refraktometer
Bersihkan permukaan kaca pada alat dengan tissue khusus lensa
Teteskan etanol atau aseton untuk mencuci kaca terlebih dahulu, lalu keringkan
Teteskan sampel yang akan diperiksa, lalu keringkan
Teteskan sampel yang akan diperiksa, lalu tutup rapat dan atur cahanya
Amati dengan lensa dan atur alat dengan pengatur yang diputar di sebelah kanan alat
Pengaturan ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan warna gelap dan terang
Tepatkan perbedaan warna tersebut di tengah-tengah garis silang
Setelah benar-benar tepat, tekan tombol "read"
Akan muncul nilai indeks bias dari sampel yang diamati
IV.
ALAT & BAHAN
1. Alat a. Seperangkat alat distilasi dan unit kontrol b. Refraktometer c. Jam pencatat waktu d. Gelas ukur 50 mL
e. Botol semprot f. Pipet tetes 2 buah g. Gelas kimia h. Erlenmeyer 250 mL i.
Bola isap
j.
Pipet ukur 5 mL
2. Bahan a. Aquades b. Etanol
96%
Rangkaian alat
Gambar 1. Alat Distilasi Fraksionasi
V.
KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan jas lab dan perlengkapan APD lainnya ketika akan praktikum. 2. Sebelum praktikum baca dan pahami MSDS bahan yang akan digunakan saat praktikum. 3. Hati-hati ketika akan mengambil residu dari labu bulat karena sangat panas. 4. Hati-hati ketika menuangkan alcohol karena alcohol mudah menguap. 5. Gunakan jas lab dan perlengkapan APD lainnya ketika akan praktikum. 6. Sebelum praktikum baca dan pahami MSDS bahan yang akan digunakan saat praktikum. 7. Hati-hati ketika akan mengambil residu dari labu bulat karena sangat panas. 8. Hati-hati ketika menuangkan alcohol karena alcohol mudah menguap.
VI.
DATA PENGAMATAN & PENGOLAHAN DATA
Data Pengamatan Kurva Kalibrasi -
Indeks Bias Etanol 96 % teoritis = 1.361 Indeks Bias Air teoritis = 1.332 Titik didih Etanol = 780 0C Titik didih air = 100 0C
mL etanol 10
mL aquades 0
massa etanol 9.800
mol etanol 0.213
massa aquades 0
mol mol etanol aquades +mol air 0 0.213
X etanol 1
Indeks bias 1.345
9
1
8.820
0.191
0.998
0.056
0.247
0.775
1.345
8
2
7.840
0.170
1.996
0.111
0.281
0.605
1.343
7
3
6.860
0.149
2.994
0.167
0.316
0.472
1.342
6
4
5.880
0.128
3.992
0.222
0.350
0.365
1.341
5
5
4.900
0.106
4.990
0.278
0.384
0.277
1.339
4
6
3.920
0.085
5.988
0.333
0.418
0.203
1.339
3
7
2.940
0.064
6.986
0.389
0.453
0.141
1.339
2
8
1.960
0.043
7.984
0.444
0.487
0.087
1.337
1
9
0.980
0.021
8.982
0.5
0.521
0.041
1.334
0
10
0
0
9.980
0.556
0.556
0
1.333
Kurva Kalibrasi 1.348 1.346
Indeks Bias
1.344 y = 0.0115x + 1.3355 R² = 0.8779
1.342 1.340 1.338
1.336 1.334 1.332 0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
fraksi mol etanol
Perhitungan Massa air dan etanol Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 0 = 0 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,998 x 10 = 9,4 gram Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 1 = 0,998 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 9 = 8,46 gram Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 2 = 1,996 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 8 = 7,52 gram Massa air = massa jenis x volume
= 0,998 x 3 = 2,994 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 7 = 6,58 gram Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 4 = 3,992 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 6 = 5,64 gram Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 5 = 4,99 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 5 = 4,7 gram Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 6
= 5,988 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 4 = 3, 76 gram Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 7 = 6, 986 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 3 = 2,82 gram Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 8 = 7,984 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 2 = 1,88 gram Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 9 = 8, 982 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 10 = 9,4 gram Massa air = massa jenis x volume = 0,998 x 10 = 9,98 gram Massa etanol = massa jenis x volume = 0,94 x 0 = 0 gram Mol etanol dan air Mol air = massa = 0 gram Mr 18 gr/mol = 0 mol Mol etanol = massa = 9,4 gram Mr 46,068 gr/mol = 0,20 mol Mol air = massa = 0,998 gram Mr 18 gr/mol = 0,05 mol
Mol etanol = massa = 8,46 gram Mr 46,068 gr/mol = 0,18 mol Mol air = massa = 1,996 gram Mr 18 gr/mol = 0,11 mol Mol etanol = massa = 7,52 gram Mr 46,068 gr/mol =0,16 mol Mol air = massa = 2,994 gram Mr 18 gr/mol = 0,16 gram Mol etanol = massa = 6,58 gram Mr 46,068 gr/mol = 0,14 mol Mol air = massa = 3,992 gram Mr 18 gr/mol = 0,22 gram Mol etanol = massa = 5,64 gram Mr 46,068 gr/mol = 0,12 mol Mol air = massa = 4,99 gram Mr 18 gr/mol = 0,27 mol Mol etanol = massa = 4,7 gram Mr 46,068 gr/mol = 0,10 mol Mol air = massa = Mr = 0,3 mol
5,988 gram 18 gr/mol
Mol etanol = massa = 3,76 gram Mr 46,068 gr/mol = 0,08 mol
Mol air = massa = 6,986 gram Mr 18 gr/mol = 0,38 mol
Mol air = massa = 8,982 gram Mr 18 gr/mol = 0,49 gram
Mol etanol = massa = 2,82 gram Mr 46,068 gr/mol = 0,06 mol
Mol etanol = massa = 0,94 gram Mr 46,068 gr/mol = 0,02 mol
Mol air = massa = 7,984 gram Mr 18 gr/mol = 0,4 gram
Mol air = massa = 9,98 gram Mr 18 gr/mol = 0,5 mol
Mol etanol = massa = 1,88 gram Mr 46,068 gr/mol = 0,04 mol
Mol etanol = massa = 0 gram Mr 46,068 gr/mol = 0 mol
Fraksi mol etanol 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
0,20 𝑚𝑜𝑙 0 mol + 0,20 mol
=1 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
0,18 𝑚𝑜𝑙 0,18 mol + 0,05 mol
= 0,78 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
0,16 𝑚𝑜𝑙 0,16 mol + 0,11 mol
= 0,59 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 = = 0,46 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
0,14 𝑚𝑜𝑙 0,14 mol + 0,16 mol
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
0,12 𝑚𝑜𝑙 0,12 mol + 0,22 mol
= 0,35 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
0,10 𝑚𝑜𝑙 0,10 mol + 0,27 mol
= 0,27 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
0,08 𝑚𝑜𝑙 0,08 mol + 0,3 mol
= 0,21 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
0,06 𝑚𝑜𝑙 0,06 mol + 0,38 mol
= 0,13 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
0,04 𝑚𝑜𝑙 0,04 mol + 0,4 mol
= 0,09 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
0,02 𝑚𝑜𝑙 0,02 mol + 0,49 mol
= 0,04 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑚𝑜𝑙 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 mol etanol+mol air
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 = =0
0 𝑚𝑜𝑙 0 mol + 0,5 mol
Data Pengamatan Distilasi Fraksionasi Waktu (menit)
nD Distilat
nD Residu
Volume Residu (ml) 15
XD
XW
1/(XD-XW)
1.350
Volume Distilat (ml) 0
0
0
-116.130
1.261
-0.009
10
1.341
1.340
32
18
0.478
0.391
11.5
20
1.321
1.341
28
21
-1.261
0.478
-0.575
30
1.328
1.342
25
20
-0.652
0.565
-0.821
40
1.329
1.342
22
21.5
-0.565
0.565
-0.885
50
1.331
1.343
24
10
-0.391
0.652
-0.958
60
1.335
1.342
30
12
-0.043
0.565
-1.643
70
1.337
1.342
25
9
0.130
0.565
-2.3
Kurva Persamaan Rayleigh 14.000
12.000
10.000
1/(Xw-XD)
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000 0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
-2.000
-4.000
y = -4.6848x + 3.4921 R² = 0.0773
Xw
Perhitungan Persamaan Regresi Linear Kurva Kalibrasi : y = 0.0115x + 1.3355
Fraksi mol Distilat XD t = 0 menit
Fraksi mol Distilat XD t = 20 menit
0 = 0.0115x + 1.3355
1.321 = 0.0115x + 1.3355
X = -116.130
X = -1.261
Fraksi mol Distilat XD t = 10 menit
Fraksi mol Distilat XD t = 30 menit
1.341= 0.0115x + 1.3355
1.328 = 0.0115x + 1.3355
X = 0.478
X = -0.652
1.400
Fraksi mol Distilat XD t = 40 menit
Fraksi mol Residu Xw t = 20 menit
1.329= 0.0115x + 1.3355
1.341 = 0.0115x + 1.3355
X = -0.565
X = 0.478
Fraksi mol Distilat XD t = 50 menit
Fraksi mol Residu Xw t = 30 menit
1.331= 0.0115x + 1.3355
1.342 = 0.0115x + 1.3355
X = -0.391
X = 0.565
Fraksi mol Distilat XD t = 60 menit
Fraksi mol Residu Xw t = 40 menit
1.335= 0.0115x + 1.3355
1.342 = 0.0115x + 1.3355
X = -0.043
X = 0.565
Fraksi mol Distilat XD t = 70 menit
Fraksi mol Residu Xw t = 50 menit
1.337= 0.0115x + 1.3355
1.343 = 0.0115x + 1.3355
X = 0.130
X = 0.652
Fraksi mol Residu Xw t = 0 menit
Fraksi mol Residu Xw t = 60 menit
1.350 = 0.0115x + 1.3355
1.342 = 0.0115x + 1.3355
X = 1.261
X = 0.565
Fraksi mol Residu Xw t = 10 menit
Fraksi mol Residu Xw t = 60 menit
1.340 = 0.0115x + 1.3355
1.342 = 0.0115x + 1.3355
X = 0.391
X = 0.565
o
o
o
1/ (XD-XW) ,t = 0 menit
1/ (XD-XW) ,t = 20 menit
=1/ (-116.130 – 1.261)
=1/(-1.261 – 0.478)
= - 0.009
= - 0.575
1/ (XD-XW) ,t = 10 menit
o
1/ (XD-XW) ,t = 30 menit
=1/ (0.478 – 0.391)
=1/ (-0.652 – 0.565)
= - 11.5
= - 0.821
o
o
1/ (XD-XW) ,t = 40 menit
o
1/ (XD-XW) ,t = 60 menit
=1/ (-0.565 – 0.565)
=1/ (-0.043 – 0.565)
= - 0.885
= - 1.643
1/ (XD-XW) ,t = 50 menit
o
1/ (XD-XW) ,t = 70 menit
=1/ (-0.391 – 0.652)
=1/ (0.130 – 0.565)
= - 0.958
= - 2.3