BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan penyelenggaraan pendidikan menajdi desentralistik, memberikan kewenangan kepada Sekolah untuk menyusun KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang mana SD 4 Kandnagmas Tahun Ajaran Baru 2018-2019 ini mengimplementasi dua kurikulum sekaligus, yaitu Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran
serta
cara
yang
digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mrncapai tujuan. Sehingga pemberian kewenangan ini, Sekolah dapat memutuskan dan menyusun maupun melaksanakan kurikulumnya. Dengan demikian Sekolah dapat mengakomodasi semua potensi yang ada untuk memberikan nuansa atau ciri khas dalam menampilkan kualitasnya baik bidang akademis, maupun non
akademis,
memelihara
akar
budaya
masyarakatnya
meskipun
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keimanan dan ketaqwaan. Dengan diberlakukannya kembali kurikulum 2006, dan mengacu pada Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5496/C/KR/2014, Nomor 7915/D/KP/2014 tentang petunjuk teknis Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada sekolah jenjang Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah. Pemberlakuan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, menuntut otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional Pasal 35 tentang Nasional Pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang mengacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara lain. 1
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segara dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikanya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah. Kurikulum
merupakan
seperangkat
rencana
dan
pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar yang beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kelulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk: (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) belajar untuk memahami dan menghayati: (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; (d) belajar untuk bersama dan berguna untuk orang lain dan: (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, efektif, dan menyenangkan. Undang-Undang No. 20 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar pada jenjang Pendidikan Dasar disusun oleh Satuan Pendidikan dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Komptensi Lulusan (SKL) serta
2
berpedoman panduan yang disusun oleh Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP). Kewenangan
sekolah
dalam
menyusun
dokumen
kurikulum
memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar. Untuk mendukung keterpenuhan dokumen, sekolah membentuk tim perumus Kurikuum Gabungan KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 yang ditandai dengan penerbitan tim dalam bentuk keputusan sekolah. B. Landasan 1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan pemerintah no 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Nasional 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang standar kompetensi lulusan untuk pendidikan dasar dan menengah 6. Peraturan Menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permendiknas nomor 22 tahun 2006 dan nomor 23 tahun 2006 7. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan 9. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana 3
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah 11. Peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru 12. Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 69 tahun 2009 tentang standar biaya operasi nonpersonalia untuk sekolah dasar 13. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah 14. Peraturaturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 160 tahun 2014 tentang perberlakuan kurikulum tahun 2006 dan kurikulum 2013 15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan
Pendidikan
dan
Penyelenggaraan
Ujian
Sekolah
Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional 16. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02945 tentang Pedoman Penyusunan Kalende Pendidikan pada jalur Pendidikan formal Tahun Pelajaran 2018/2018 C. Tujuan Pengembangan Kurikulum dan Perumusan KTSP 1. Tujuan Pengembangan Kurikulum Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas : a. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlaq mulia; b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. Kelompok mata pelajaran estetika; e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut: a. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. b. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa 4
dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia. c. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri. d. Meningkatkan
sensitivitas,
kemampuan
mengekspresikan,
dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. e. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat, menjaga kelestarian lingkungan, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. 2. Tujuan Perumusan KTSP Tujuan perumusan KTSP adalah: a. menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian tujuan,
pengaturan
waktu,
pedoman
umum,
dan
evaluasi
penyelenggaraan kurikulum 2013; b. menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan program pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan berkelanjutan; c. meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi program; d. menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program; e. memberikan informasi kepada masyarakat, terutama orang tua siswa, untuk lebih memahami dan memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan secara terarah agar lebih berhasil guna; dan f. menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar 4 Kandangmas dikembangkan dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan 5
(SKL), berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Berdasarkan ketentuan tersebut, Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar 4 Kandangmas dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Selain itu, juga menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi perserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik, serta tuntutan lingkungan, menerapkan kepedulian tentang lingkugan hidup sebagai sasarannya. 2. Baragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang. Dokumen kurikulum juga dikembangkan berdasarkan jenis pendidikan tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial, ekonomi dan gender. Dokumen kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri secara terpadu. Dokumen
kurikulum
tersebut
disusun
secara
berkaitan
dan
berkesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dokumen kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
6
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan
kurikulum
dilakukan
dengan
melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi di pendidikan dengan kebutuhan kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh
karena
itu,
pengembangan
keterampilan
pribadi,
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan kebutuhan kehidupan. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian, keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat. Dokumen kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dokumen kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal dan informal dengan memperhatikan
kondisi
dan
tuntutan
lingkungan
yang
selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seluruhnya. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Dokumen
kurikulum
dikembangkan
dengan
memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dan
kepentingan
daerah
harus
saling
mengisi
dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelaksanaan Dokumen Kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap pengembangan pribadi
7
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, ke-individuan, ke-sosialan dan moral. Dokumen Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip “ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” (di depan memberikan contoh dan teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di belakang memberikan daya dukungan dan motivasi). Dokumen
Kurikulum
dilaksanakan
dengan
menggunakan
pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar, dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip “alam tak ambang jadi guru” (semua yang terjadi, tergelar, dan berkembang di masyarakat, lingkungan sekitar, serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). E. Mekanisme Penyusunan Kurikulum Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini disusun dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Tahap persiapan Dalam tahap ini sekolah membuat surat undangan untuk guru dan komite sekolah, persiapan
perlengkapan rapat, dilanjutkan dengan
penyebaran undangan. 2. Tahap pelaksanaan Dalam tahap ini agenda pertemuannya adalah pembentukan tim pengembang kurikulum sekolah yang dilanjutkan dengan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penyusunan kurikulum dari seluruh peserta pertemuan terutama KKM per kelas. 3. Tahap pengembangan kurikulum Dalam tahap ini tim pengembang kurikulum menyusun kurikulum sesuai dengan panduan penyusunan KTSP . kurikulum disahkan oleh Kepala Sekolah SD 4 Kandangmas, disetujui oleh ketua komite sekolah, diketahui oleh Kepala Unit Pelaksana Tingkat Kecamatan Dawe dan 8
diketahui Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus
F. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut; 1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didikuntuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikanyang bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan. 2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu ; a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b. Belajar untuk memehami dan menghayati, c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan brbuat secara efektif, d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran
yang
efektif,
aktif,
kreatif,
dan
menyenangkan. 3. Pelaksanaan
kurikulum
memungkinkan
peserta
didik
mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. 4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang salng menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tuladha
9
5. Kurikulum
dilaksanakan
dengan
menggunakan
pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar 6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal 7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi, mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambunganyang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Tim Pengembang Kurikulum Tim pengembang kurikulum Sekolah Dasar 4 Kandangmas adalah sebagai berikut: Ketua Sekretaris Bendahara Anggota
Nara Sumber
: Riyanti, S.Pd. : Eva Yusinta Maryanti : Agustinus Hadi Sucipto, S.Pd 1. Ninung Ariyanto, S.Pd 2. Dwi Wiryanti, S.Pd.SD 3. Sunaryanto, S.Pd.SD 4. Kusmiyati, S.Pd 5. Kunzaenatun, S.Pd 6. Sukeri 7. Yuli Setyaningrum, A.Ma 8. Istiqomah, S.Pd 9. Noor Rokhim 10. : Joko Supriyono, S.Pd
Kepala Sekolah Guru TIK (Guru Kelas VI) (Guru Kelas V) (Guru Kelas IV) (Guru Kelas III) (Guru Kelas II) (Guru Kelas I) (Guru PAI) (Guru PJOK) (Guru Bhs.Inggris) (Penjaga) Pengawas TK/SD/SDLB UPT Pend. Kec Dawe
G. Pengertian Istilah Dalam kurikulum ini yang dimaksud dengan: 1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan tertentu 10
2. Satuan pendidikan adalah satuan masyarakat yang memberi layanan pendidikan pada jenjang, jenis dan tingkat pendidikan tertentu 3. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, maupun latihan 4. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada budaya bangsa Indonesia 5. Visi merupakan gambaran yang akan dicapai di masa yang akan datang 6. Misi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi 7. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu tentang kegiatan belajar siswa yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur
11
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH A. Visi, Misi, dan Tujuan 1. Visi “Santun dalam budaya, Unggul dalam IPTEK dan IMTAQ” Indikator Visi Sekolah : a. Terwujudnya budaya tertib, disiplin, santun dalam ucapan sopan dalam perilaku terhadap sesame berlandaskan iman dan taqwa. b. Unggul prestasi hasil belajar siswa baik akademik maupun non akademik minimal sama dengan SKBM sehingga makin berkurang prosentase siswa tinggal kelas. c. Unggul prestasi ujian sekolah, mampu bersaing dan meningkat prosentase lulusan yang diterima di SLTP Negeri /Unggulan. d. Unggul Prestasi dalam dalam berbagai even lomba atau festival baik akademik maupun non akademik e. Cerdas, terampil, dan memiliki kemampuan dasar life skill sebagai salah satu bekal hidup mandiri di masa depan. f. Unggul dalam penguasaan IPTEK dan penerapannnya serta mampu mengikuti arus perkembangannya g. Unggul dalam pengalaman ajaran agama sehingga terbangun insan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. h. Meningkatkan aktivitas pengembangan diri yang diinteralisasi lewat berbagai kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya keagamaan dan kepramukaan. 2. Misi Sekolah “Menyiapkan Sumber Daya manusia yang berbudaya, cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur yang berwawasan IPTEK berlandaskan IMTAQ“ a. Meningkatkan wawasan dan kreatifitas budaya lewat bimbingan dan latihan. b. Meningkatkan kualitas dan efektifitas PBM melalui pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered Learning) dengan multi metode dan media, antara lain lewat 12
PAKEM atau Contectual Teaching Learning (CTL) yang berorientasi pada pengembangkan keterampilan kecakapan hidup (life skill) serta layanan bimbingan dan konseling. c. Menciptakan lingkungan sekolah yang konduksif, aman, dan nyaman demi efektifitas seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dan peningkatan mutu. d. Menumbuhkembangkan semangat berprestasi dan mewujudkan budaya kompetitif yang jujur, sportif bagi seluruh warga sekolah dalam berlomba meraih prestasi e. Menumbuhkankembangkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dianut sehinggga terbangun nsan yang beriman, bertaqwa serta berakhlak mulia. 3. Tujuan Sekolah Dengan mengacu kepada tujuan pendidikan dasar, visi dan misi sekolah, maka tujuan Sekolah Dasar 4 Kandangmas adalah : a. Mampu mengaktualisasikan budaya hidup tertib , disiplin, jujur daqn santun dalam tutur kata sopan dalam perilaku terhadap sesama b. Terhadap prestasi hasil belajar siswa secara optimal, minimal sama atau diatas (Standar Ketuntasan Belajar Minimal) SKBM, dan Standar Kompetensi Lulusan SD, dengan indikator. c. Mampu mengaktualisasikan budaya hidup tertib , disiplin, jujur daqn santun dalam tutur kata sopan dalam perilaku terhadap sesama d. Terhadap prestasi hasil belajar siswa secara optimal, minimal sama atau diatas (Standar Ketuntasan Belajar Minimal) SKBM, dan Standar Kompetensi Lulusan SD, dengan indikator. d. Menguasai dasar–dasar IPTEK untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi e. Berpartisipasi aktif dan optimal serta mampu meraih minimal satu kejuaraan dari berbagai even lomba atau festival baik akademik maupun non akademik di tingkat gugus sekolah/kecamatan
13
e. Terwujudnya sikap perilaku rajin, taat dan tertib menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama yang dianut dalam praktik kehidupan sehari–hari sehingga terbangun insane yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia f. Memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan dasar life skill sebagai salah satu modal hidup mandiri di masa depan g. Melestarikan budaya daerah melalui mulok bahasa daerah B. Tujuan Pendidikan Nasional Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. C. Tujuan Pendidikan Dasar Tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. D. Tujuan Khusus 1. Mewujudkan mutu lulusan a. Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. b. Berpengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sebagai dukungan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya
dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. c. Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
14
2.
Merumuskan struktur kurikulum Menyusun struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan memuat kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan); materi pelajaran yang perlu dikuasai oleh siswa; penyebaran peta beban belajar siswa yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi diri dan prestasi secara optimal secara alamiah melalui proses pengalaman belajar yang efektif.
3. Penyelenggaraan Pelayanan Belajar a. Terselenggara pelayanan belajar yang efektif dengan dukungan sistem perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian
yang terbarukan melalui kerja sama guru yang pembelajaran dengan indikator 1) Seluruh guru menyusun RPP yang memenuhi kebutuhan siswa mengembangkan potensi dan prestasinya. 2) Desain pembelajaran pada seluruh mata pelajaran sesuai koteks satuan pendidikan 3) Memenuhi standar proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik (menerapkan metode inkuiri, pemecahan masalah, dan proyek) 4) Mendayagunakan
sumber
belajar
yang
beragam
dengan
memanfaatkan data yang terdekat, dari kongkrit sampai yang abstrak. 5) Mendayagunakan kerja sama intenal dan eksternal sekolah dengan melibatkan orang tua siswa secara bijak. 6) Mengembangkan model penilaian yang mendorong siswa belajar dan bekompeten. a. Mengoptimalkan pendayagunaan waktu secara efektif dan efisien. b. Meningkatkan keunggulan siswa secara kolaboratif. c. Mengevaluasi perkembangan belajar secara berkala melalui pertemuan dewan guru. d. Mengembangkan inovasi pelayanan belajar sebagai tindak lanjut dari data hasil evaluasi.
15
4. Penilaian Terselenggara penilaian otentik yang menunjang terpenuhinya tertib dokumen sistem informasi penilaian dan mendorong siswa berprestasi dengan meningkatkan efektivitas (a) perbaikan instrumen yang mengukur ketercapaian indikator hasil belajar, (b) pengelolaan buku nilai guru, (c) pengelolaan sistem infomasi penilaian tingkat satuan pendidikan, (d) leger, (f) buku induk siswa, dan (g) rapor. E. Tujuan Jangka Pendek, Menengah dan Panjang Dalam program kurikulum, SD 4 Kandangmas mempunyai tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka panjang sebagi berikut : 1.
Tujuan Jangka Pendek, Menengah, Panjang a. Meningkatkan kerindangan dan keindahan linkungan sekolah. b. Tinggi dalam prestasi dan ketamatan. c. Tinggi dalam perolehan nilai UAS. d. Tinggi dalam berkompetisi baik dalam akademik dan non akademik. e. Meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang optimal. f.
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang aktif, kreatif, dan efektif.
g. Mengembangkan
potensi
anak
sesuai
dengan
bakat
dan
kemampuannya. 2.
Tujuan Jangka Menengah a. Tertib disiplin di sekolah, rumah, dan masyarakat. b. Terampil mengoperasionalkan Komputer c. Menumbuhkan semangat kinerja seluruh warga sekolah. d. Menanamkan budaya peduli sesama manusia dan budi pekerti yang luhur. e. Pengelolaan kantin yang ramah lingkungan.
3.
Tujuan Jangka Panjang a. Terciptanya suasana santun, saling menghormati, dan saling menghargai antara komponen sekolah. 16
b. Terciptanya keseimbangan antara IQ, EQ dan SQ. c. Terwujudnya prestasi yang optimal oleh semua warga sekolah. d. Terwujudnya suasana yang sejuk, nyaman, sehat dan indah. e. Peningkatan tujuan pendidikan jangka panjang 4 tahun kedepan di mulai dari tahun 2018/2019 s.d. tahun 2022/2023. Tujuan jangka panjang 4 tahun yaitu : 1) Meningkatkan pencapaian nilai rata-rata semua kompetensi pada semua kelas 2) Menekan prosentase siswa mengulang dari 3% ke 0% setiap tahun pelajaran 3) Mempertahankan dan meningkatkan prestasi sekolah 4) Memperoleh prestasi akademik yang diselenggarakan di tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten 5) Mempersiapkan siswa untuk mandiri
17
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip
kurikulum,
mengenai
posisi
seorang
peserta
didik
dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar. Struktur kurikulum merupakan pola susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahun dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga dan kesehatan. Pada tahun ajaran 2018/2019 SD 4 Kandangmas adalah sebagai sekolah sasaran Kurikulum 2013 pada siswa Kelas 1 dan 4. Struktur kurikulum SD 4 Kandangmas pada tahun pelajaran 2018/2019 ini menerapkan kurikulum gabungan yaitu kurikulum 2006 untuk kelas 2, 3, 5, dan 6 serta krikulum 2013 untuk kelas 2 dan 4. Mengingat
beberapa
sekolah
sasaran
diwajibkan
mengimplementasikan kurikulum 2013, maka pada tahun pelajaran 2018/2019 Struktur kurikulum SD 4 Kandangmas disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi pelajaran yang menerapkan KTSP 2006 dan KTSP 2013 dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Struktur Kurikulum 2013 SD 4 Kandangmas Kelas 1 dan Kelas 4 SD 4 Kandangmas Struktur
kurikulum
menggambarkan
konseptualisasi
konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran 18
dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar
dan
pengorganisasian
beban
belajar
dalam
sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
adalah
kelompok
mata
pelajaran
yang
kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Struktur kurikulum 2013 kelas 1 dan Kelas 4 SD 4 Kandangmas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Struktur Kurikulum Kelas 1
SD memiliki 34 jam pelajaran yang
terdiri atas 30 jam pelajaran dari pusat dan 4 jam muatan lokal provinsi, kabupaten, serta dikembangkan secara mandiri oleh sekolah. b. Struktur Kurikulum Kelas 4 SD memiliki 40 jam pelajaran yang terdiri atas 36 jam pelajaran dari pusat dan 4 jam muatan lokal provinsi, kabupaten, serta dikembangkan secara mandiri oleh sekolah. c. Struktur Kurikulum kelas 1 dan Kelas 4 SD terdiri atas mata pelajaran kelompok A dan mata pelajaran kelompok B. Jam pembelajaran
untuk
setiap
mata
pelajaran
dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38-40 minggu. Struktur kurikulum 2013 Kelas 1 dan Kelas 4 SD 4 Kandangmas disajikan pada Tabel 3.1 berikut ini.
19
Tabel 3.1 MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU I
Kelompok A 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. PPKn 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelompok B 1. Seni Budaya dan Prakarya (termasuk muatan lokal)* 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)* Jumlah
4 5 8 5 -
II
-
III
IV
-
4 4 7 6 3 3
4
5
4
4
30
36
V
VI
*) Ekuivalen 8 Jam Pembelajaran
Keterangan: 1) Satu Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit. 2) Sekolah dapat memasukkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global, yang merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. 2. Struktur Kurikulum 2006 Kelas 2, 3, 5 dan 6 SD 4 Kandangmas Struktur kurikulum merupakan pola susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, 20
kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahun dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga dan kesehatan. Struktur kurikulum 2006 Kelas 2, 3, 5, dan 6 SD 4 Kandangmas disajikan pada Tabel 3.2 berikut ini.
B. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa 2. Bahasa Inggris C. D. Pengembangan Diri Pramuka, PJOK, Seni Budaya, Komputer, B.Arab, BK, PLH Jumlah
TEMATIK KURIKULUM 2013
TEMATIK KURIKULUM 2013
Tabel 3.2 Struktur Kurikulum 2006 Kelas 2, 3, 5, dan 6 SD 4 Kandangmas Alokasi Waktu KTSP SD Komponen KELAS I II III IV V VI A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 3 3 3 3 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 6 4. Matematika 6 6 6 6 5. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 4 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 3 3 7. Seni Budaya dan 3 3 4 4 Keterampilan 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 3 3 4 4 dan Kesehatan
2 1
2 1
2 2
2 2
2*)
2*)
2*) 2*)
30
31 32 36
2 2
2 2
2*)
2*)
36 36
*) Ekuivalen 2 Jam Pembelajaran
Sistem paket yang dialokasikan dalam struktur kurikulum SD adalah sebagai berikut : a. Satu jam pembelajaran tatap muka 35 menit b. Jumlah Jam pembelajaran per-minggu 29-36 Jam Pembelajaran c. Minggu Efektif per tahun pelajaran 32 – 36 Minggu
21
d. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan e. Alokasi waktu untuk praktek, 2 jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka, 4 jam praktek di luar sekolah setara dengan 1 jam tatap muka. f. Alokasi waktu untuk pengembangan ekspresi dan potensi diri disesuaikan dengan jenis pengembangan yang dipilih. g. Pengembangan diri dalam rangka pembentukan karakter disesuaikan dengan kondisi, situasi, dan konteks sekolah. Struktur kurikulum SD 4 Kandangmas disusun berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, yaitu sebagai berikut: a. Kurikulum SD 4 Kandangmas memuat 8 mata pelajaran, 2 muatan lokal, dan 5 pengembangan diri. b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA terpadu” dan “IPS terpadu”. c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu. d. Alokasi waktu sudah ditambahkan 4 jam pembelajaran untuk setiap minggu. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran untuk jenjang SD/MI/SDLB meliputi: No 1.
Kelompok
Cakupan
Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama 2.
Kewarganegaraan dan
Kelompok
mata
pelajaran
kewarganegaraan
dan
kepribadian
Kepribadian
dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,
dan
bernegara,
serta peningkatan
kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan,
jiwa
dan
patriotisme
bela
negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan
hidup,
kesetaraan
gender,
demokrasi,
22
tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3
Ilmu Pengetahuan dan
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
Teknologi
SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
4
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas,
kemampuan
mengekspresikan,
dan
kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5
Jasmani Olahraga dan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
Kesehatan
SD/MI/SDLB/ Paket A dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang
bersifat
individual
ataupun
yang
bersifat
kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 7 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa: (1)
Kelompok
mata
pelajaran
agama
dan
akhlak
mulia
pada
SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan. (2)
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
23
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/ kejuruan, dan muatan lokal yang relevan. (4)
Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
(5)
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan
pendidikan
jasmani,
olahraga,
pendidikan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, struktur Kurikulum
KTSP 2006
untuk kelas 2, 3, 5, dan 6 SD 4 Kandangmas seperti pada tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Struktur kurikulum KTPS 2006 SD 4 Kandangmas Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu I
II
III
IV
V
VI
A. Mata Pelajaran 3
3
3
3
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
3.
Bahasa Indonesia
6
6
6
6
4.
Matematika
6
6
6
6
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
3
3
4
4
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
3
3
7. 8.
Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
3
3
4
4
3
3
4
4
TEMATIK K-13
Pendidikan Agama
TEMATIK K-13
1.
B. Muatan Lokal 1.
Bahasa Jawa
2
2
2
2
2
2
2.
Bahasa Inggris
1
1
2
2
2
2
2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
30
31
32
36
36
36
C. Pengembangan Diri Pramuka, PJOK, Seni Budaya, Komputer, BK, PLH, TIK Jumlah *) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
24
Struktur kurikulum SD 4 Kandangmas disusun berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, yaitu sebagai berikut: a. Kurikulum SD 4 Kandangmas memuat 8 mata pelajaran, 2 muatan lokal, dan 5 pengembangan diri. b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA terpadu” dan “IPS terpadu”. c. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit. d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu. e. Alokasi waktu sudah ditambahkan 4 jam pembelajaran untuk setiap minggu. Dari Struktur Kurikulum yang ada di SD 4 Kandangmas menambah jam pelajaran per tahun pelajaran dengan rincian sebagai berikut:
1
I, II
B. Indonesia Matematika Mulok B.Inggris
Jam Tambahan 1 1 1
2
III
B. Indonesia Matematika Mulok B.Inggris B. Indonesia Matematika Mulok B.Inggris
No
Kelas
3
Mata Pelajaran
IV, V, VI
Alasan
Peningkatan Calistung untuk kelas I, II Untuk menunjang pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
1 1 2
Peningkatan Kompetensi Dasar kelas III Untuk menunjang pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
1 1 2
Peningkatan Calistung untuk kelas IV, V, VI. Untuk menunjang pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
B. Muatan Kurikulum Muatan kurikulum meliputi 8 mata pelajaran, 2 mutan lokal, dan 6 pengembangan diri. 1.
Mata Pelajaran Mata Pelajaran di SD 4 Kandangmas terdiri dari 8 mata pelajaran
yaitu: a. Pendidikan Agama Islam Tujuan: Menumbuh
kembangkan
akidah
melalui
pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, 25
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT; Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi
(tasamuh),
menjaga
keharmonisan
secara
personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dan komunitas sekolah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dilihat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. b. Pendidikan Agama Katholik Pendidikan agama Katholik pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristianio berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan situasi perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan,
persaudaraan
dan
kesetiaan,
kelestarian
lingkungan hidup yang dirindukan oleh setiap orang orang dari pelbagai agama dan kepercayaan. c. Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan: Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
26
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara
langsung
atau
tidak
langsung
dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. d. Bahasa Indonesia Tujuan: Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Menghargai
dan
bangga
menggunakan
bahasa
Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Menggunakan
bahasa
Indonesia
untuk
meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. e. Matematika Tujuan: Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. 27
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika
dalam
membuat
generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Memiliki sikap dan menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. f. Ilmu Pengetahuan Alam: Tujuan: Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. Mengembangan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Meningkatkan
kesadaran
untuk
berperan
serta
dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 28
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. g. Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuan: Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logia, kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Memiliki
kemampuan
berkomunikasi,
bekerjasama
dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. h. Seni Budaya dan Keterampilan Tujuan: Memahami
konsep
dan
pentingnya
seni
budaya
dan
keterampilan Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan. Menampilkan
kreativitas
melalui
seni
budaya
dan
keterampilan. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional maupun global.
29
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dapat dilihat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan: Tujuan: Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang dipilih. Meningkatkan pertumbuhan
fisik dan perkembangan psikis
yang lebih baik. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin dan bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Memahami
konsep
aktivitas
jasmani
dan
olahraga
di
lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap sportif. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat dilihat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. 2. Muatan Lokal Muatan Lokal di SD 4 Kandangmas terdiri atas: a. Bahasa Jawa Tujuan: Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi peserta didik dengan menggunakan bahasa Jawa. Meningkatkan kepekaan dan penghayatan karya sastra Jawa. 30
Memupuk tanggung jawab untuk melestarikan hasi kreasi budaya Jawa sebagai salah satu unsur budaya nasional. b. Bahasa Inggris Tujuan: Mengenalkan
bahasa
Inggris
sebagai
bahasa
komunikasi
internasional. Membekali siswa untuk menghadapi tuntutan dalam rangka menyongsong era globalisasi. 3.
Pengembangan Diri Pengembangan
diri
adalah
kegiatan
yang
bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dapat difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan kepramukaan dan kepemimpinan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Dalam rangka memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan, mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap siswa dengan mempertimbangkan potensi dan sumber daya yang tersedia di sekolah, maka SD 4 Kandangmas melaksanakan Kegiatan Pengembangan Diri yang dilaksanakan secara rutin, spontan, dan terprogram selama 1 tahun pelajaran sebagai berikut: 1.
Kegiatan Pengembangan Diri melalui kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan minat dan bakat peserta didik yang dilaksanakan secara terprogram meliputi: a. Pembinaan Sikap Ilmiah, dilaksanakan melalui kegiatan
31
1) Pembelajaran Keterampilan komputer/Teknologi Informasi dan Komunikasi Tujuan: Memperkenalkan tekonologi informasi dan komunikasi Membekali peserta didik dalam penerapan teknologi sebagai media belajar. 2) Pembelajaran Bahasa Arab Tujuan: Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an. b. Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi. Kewiraan dilaksanakan melalui kegiatan Pramuka. c. Olahraga meliputi cabang senam, bulu tangkis, volley mini dan atletik d. Seni budaya meliputi seni lukis, seni musik, seni suara, seni baca puisi. Pelayanan Bimbingan dan Konseling
dilaksanakan melalui
kegiatan: a. Bimbingan Belajar Bimbingan belajar diarahkan agar peserta didik memiliki pegetahuan tentang standar isi, standar kelulusan, dan citacita sehingga dapat belajar dengan
baik serta memiliki
kesiapan mental dalam menghadapi ujian akhir. b. Bimbingan Karir Bimbingan karir diarahkan agar siswa memiliki pengetahuan dalam memilih sekolah sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya untuk melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi ketika mereka lulus dari Sekolah Dasar. c. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi
dan
kehidupan
sosial
peserta
didik
yang
dilaksanakan sesuai kebutuhan. d. TIK e. PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup)
32
2.
Kegiatan
Pengembangan
Diri
melalui
kegiatan
pembiasaan
meliputi: a. Pembiasaan spontan Merupakan proses pembinaan kesopanan dan penanaman etika, antara lain: Mengucapkan salam, menyapa dengan sopan santun, kunjungan terhadap siswa yang sakit, takziah, bakti sosial dan lain-lain. b. Pembiasaan Rutin Merupakan proses pembinaan mental spiritual, pembentukan akhlak dan penanaman/pengamalan ajaran Islam, kedisiplinan dan
ketertiban,
kepemimpinan
serta
kemandirian
yang
meliputi: 1) Mengucapkan salam saat bertemu guru baik di sekolah maupun di luar sekolah 2) Sholat berjamaah. 3) Berdoa
setiap
mengawali
dan
mengakhiri
kegiatan
pembelajaran. 4) Mengucapkan
Asmaul
Husna
setiap
mengawali
pembelajaran Agama. 5) Upacara Bendera 6) Tahlil 7) Kegiatan CTPS c. Pembiasaan Terprogram Merupakan proses pembinaan mental spiritual, pembentukan akhlak
dan
penanaman/pengamalan
ajaran
Islam
dan
menumbuhkan sikap nasionalisme dan cinta tanah air yang meliputi: 1.
Pesantren Ramadhan
2.
Pengajian dalam rangka memperingati hari besar agama.
3.
Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari besar Nasional
4.
Kegiatan Keteladanan a. Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS) 33
b. Pembinaan Kedisiplinan c. Penanaman Nilai Akhlak Islami d. Penanaman Budaya Minat Baca e. Penanaman Budaya Keteladanan: 1) Penanaman Budaya Bersih Diri 2) Penanaman Budaya Bersih Lingkungan. 4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI b. Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Kartini c. Peringatan Hari Pahlawan d. Peringatan Hari Pendidikan Nasional. Mekanisme Pelaksanaan a. Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler), dibina oleh guru yang memiliki kualifikasi yang baik atau tenaga non guru yang memiliki keahlian sesuai bidang yang ditangani. b. Kegiatan pengembangan diri bisa dilaksanakan pada pagi hari sesuai jadwal c. Jadwal Kegiatan (1) Kegiatan Rutin
:
(2) Kegiatan Terprogram
Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar nasional. Melaksanakan kegiatan senam bersama setiap hari Jum’at. Melaksanakan kegiatan Sabtu bersih tiap hari Sabtu Melaksanakan kegiatan jalan sehat bersama setiap Sabtu minggu ketiga. Melaksanakan kegiatan cuci tangan pakai sabun setiap selesai istirahat Melaksanakan kegiatan gosok gigi secara rutin setiap selesai pelajaran penjasorkes. Melaksanakan kegiatan Pramuka setiap hari Jum’at sore pukul 14.00 – 16.00 Olahraga (bulu tangkis) setiap hari Minggu Pagi pukul 08.00 – 10.00 Olahraga (Volley mini) setiap hari Sabtu Sore pukul 15.00 – 17.00 Olahraga (Atletik dan senam) setiap hari Jum’at pukul 06.25 – 07.00 Melaksanakan kegiatan bersih lingkungan sekolah tiap hari Sabtu Minggu I & III Pukul 06.25 – 07.00 Pembelajaran TIK setiap hari Selasa pukul 07.00 – 12.10 Pembelajaran Bahasa Arab setiap hari Selasa dan Jumat pukul 07.00 – 12.10 Seni Budaya setiap hari Sabtu pukul 10.30 – 12.00 Pelayanan Bimbingan dan Konseling hari Senin s.d Sabtu (sesuai kebutuhan)
Keterangan : Jadwal setiap saat bisa berubah menurut situasi dan kondisi.
34
Penilaian Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan orangtua peserta didik dalam bentuk kualitatif Kategori
5.
Keterangan
A : nilai 86-100
Sangat baik
B : nilai 71-85
Baik
C : nilai 60-70
Cukup
D : nilai < 60
Kurang
Pengaturan Beban Belajar Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket sebagaimana yang tertera dalam struktur kurikulum, yaitu maksimal 36 jam pelajaran per minggu, satu jam pelajaran 35 menit, dengan rincian sebagai berikut: Minggu Satu Jam Jumlah Jam Efektif PerKelas Pembelajaran Tatap Pembelajaran tahun Muka/Menit Per-minggu Ajaran
1 2 3 4 5 6
35 35 35 35 35 35
30 31 32 36 36 36
35 35 35 35 35 30
Waktu Pembelajaran/ Jam Per-tahun
Jumlah jam per tahun @ 60 menit
36.750 37.975 39.200 44.100 44.100 37.800
612 633 653 735 735 630
Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi, kompleksitas, intake siswa dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Ketuntasan
belajar
setiap
indikator
yang
telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 -100%.
35
6.
Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Ketuntasan Minimal untuk setiap mata pelajaran pada masingmasing kelas adalah sebagai berikut:
I
II
KKM III IV
V
VI
Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama
76
76
76
76
76
76
2. Pendidikan Kewarganegaraan
75
75
75
76
76
76
3. Bahasa Indonesia
75
75
75
76
76
76
4. Matematika
75
75
75
76
76
76
5. Ilmu Pengetahuan Alam
75
75
75
76
76
76
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
75
75
75
76
76
76
7. Seni Budaya dan Keterampilan 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
75
75
75
76
76
76
75
75
75
76
76
76
1. Bahasa Jawa 2. Bahasa Inggris
70 67
70 67
70 67
70 70
70 70
70 70
Pengembangan Diri
B
B
B
B
B
B
No
Mata Pelajaran
A
B
Muatan Lokal
C
7.
Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. a. Kriteria kenaikan kelas. 1) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti. 2) Nilai di bawah KKM tidak lebih dari 3 mata pelajaran. 3) Nilai aspek akhlak mulia, budi pekerti, dan kepribadian pada semester yang diikuti minimal Baik. 4) Persentase kehadiran peserta didik minimal 75%. b. Penentuan kenaikan kelas 1)
Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes tengah semester
dan nilai tes akhir
semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap 36
peserta didik dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB) di SD 4 Kandangmas. 2) Penentuan peserta didik yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru, dengan mempertimbangkan SKB, sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran peserta didik yang bersangkutan. c. Peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama , bila: 1) Tidak menuntaskan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar lebih dari 3 mata pelajaran sampai pada akhir tahun pelajaran. 2) Karena alasan yang kuat, misalnya gangguan kesehatan fisik, emosi, atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan. 7.
Kelulusan Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 27 Ayat (1), dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2014, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah: a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran: 1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2. kelompok kewarganegaraan dan kepribadian 3. kelompok mata pelajaran estetika 4. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan c. Lulus
Ujian
Sekolah
untuk
kelompok
mata
pelajaran
ilmu
pengetahuan dan teknologi; d. Lulus Ujian Nasional 8.
Kriteria dan Penentuan Kelulusan Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai Ujian Nasional/Ujian Sekolah,
sikap/perilaku/budi pekerti siswa yang
bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan yang dikembangkan oleh BSNP, Permendiknas, dan POS yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus. 37
a. Kriteria kelulusan 1) Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan nilai Sekolah. 2) Nilai Sekolah diperoleh dari nilai rata-rata gabungan dari nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester 7, 8, 9, 10, dan 11 dengan pembobotan 60% (enam puluh persen) untuk nilai Ujian Sekolah dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai ratarata rapor. b. Penentuan kelulusan 1) Kelulusan
peserta
didik
dari
Ujian
Nasional
ditentukan
berdasarkan Nilai Akhir 2) Nilai Akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai rata-rata gabungan nilai Sekolah dari mata pelajaran yang diuji nasionalkan dan nilai Ujian Nasional dengan formula 60% (enam puluh persen) nilai Ujian Nasional, 40% (empat puluh persen) nilai Sekolah 3) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru
berdasarkan standar kelulusan sebagaimana dimaksud Berdasarkan
ketentuan
tersebut,
hasil
rapat
dewan
guru
memutuskan: 1. Nilai terendah untuk Mata Pelajaran Ujian Nasional (Bahasa Indonesia 3,50, Matematika 2,50, IPA 2,50) dan rata-rata terendah untuk nilai Ujian Nasional 2,83 2. Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar. 3. Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas terakhir. c. Penanganan Peserta Didik yang tidak naik kelas atau tidak lulus ujian Peserta didik yang pada akhir tahun pelajaran dinyatakan tidak naik kelas diharapkan dapat mengulang di kelas yang sama, 38
dengan cara memberikan motivasi dan mengadakan pendekatan kepada orang tua siswa. Peserta didik yang tidak lulus ujian disarankan untuk mengikuti ujian Kesetaraan Paket A, kalau belum berhasil diharapkan dapat mengulang di kelas VI. 9.
Pendidikan Kecakapan Hidup SD 4 Kandangmas memberikan pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional, secara terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Dengan demikian materi pendidikan kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dikembangkan oleh sekolah dan terintegrasi dalam mata pelajaran yang bersangkutan. a. Kecakapan Personal, meliputi : 1. Kecakapan diri, antara lain : -
Jujur
-
Disiplin
-
Bekerja keras
-
Bertanggung jawab
-
Toleran
-
Suka menolong
-
Peduli lingkungan
2. Kecakapan Berfikir antara lain: Mencari
informasi
yang
dilakukan
dengan
kegiatan
observasi, membaca, bertanya dan menganalisa. b. Kecakapan Sosial, meliputi: 1. Kecakapan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan 2. Kecakapan bekerja sama. c. Kecakapan Akademik meliputi antara lain: Mengidentifikasi variabel dan melaksanakan penelitian bersama yang terintegrasi dalam mata pelajaran IPA.
39
d. Kecakapan Vokasional terkait dengan mata pelajaran Bahasa Indonesiaseni budaya dan keterampilan, khususnya pada aspek keterampilan kerajinan tangan. 10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Pendidikan
berbasis
keunggulan
lokal
dan
global
adalah
pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain, yang semua bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi muatan lokal. SD 4 Kandangmas menerapkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global secara terintegrasi dalam mata pelajaran, muatan lokal Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris, serta pengembangan diri berupa Bahasa Arab dan Keterampilan Komputer/Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris merupakan bagian dari muatan lokal yang substansinya mencakup aspek bahasa dan budaya. Bahasa Jawa bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat melestarikan budaya bangsa sehingga tidak kehilangan jatidiri bangsa, sedangkan
Bahasa
Komputer/Teknologi
Inggris, Informasi
Bahasa dan
Arab,
dan
Komunikasi
Keterampilan
bertujuan
untuk
membekali dan mengembangkan potensi peserta didik akan kebutuhan daya saing di era globalisasi. 11. Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Pengembangan
pendidikan
budaya
dan
karakter
bangsa
dilaksanakan secara terintegrasi dengan mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Nilai-nilai yang ditanamkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ada 18 nilai yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan,
cinta
tanah
air,
menghargai
prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial. Seluruh nilai –nilai tersebut diharapkan selesai ditanamkan 40
setiap tahun melalui semua materi pada setiap mata pelajaran. Jenis nilai yang akan ditanamkan dalam mata pelajaran dapat dilihat pada silabus dan RPP.
41
BAB IV EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PELAPORAN
Kurikulum SD 4 Kandangmas yang telah tersusun ini akan menjadi pedoman bagi sekolah dan menjadi acuan seluruh stakeholders sekolah selama tahun pelajaran 2018/2019. Sesuai dengan tuntutan penjaminan sekolah dasar, maka penyesuaian-penyesuaian akan terus dilakukan, terutama pada proses adaptasi/adopsi dan pengayaan kurikulum sehingga dapat menghasilkan mutu lulusan yang setara dengan mutu lulusan dari sekolah unggul di negara maju. Sejalan dengan harapan di atas, maka dukungan dari berbagai pihak akan terus dibutuhkan demi pencapaian status sekolah bertaraf internasional. Tanpa dukungan yang nyata tentu akan berat bagi sekolah untuk memenuhi harapan semua pihak. Oleh karena itu, kita semua berharap ada sinergi seluruh potensi stake holders sekolah dalam mencapai tujuan yang dimaksud. Untuk
meningkatkan
efektivitas
pelaksanaan
dan
keberhasilan
kurikulum, maka evaluasi ditekankan pada dua aspek, yaitu evaluasi keterlaksanaan kurikulum dan evaluasi keberhasilan mewujudkan mutu lulusan. A. Evaluasi Keterlaksanaan Lembar evaluasi Keterlaksanaan
No
Pelaksanaan
1. 2. 3. 4.
Analisis Konteks Pengelolaan Pengembangan Diri Pengelolaan Pemetaan Beban Belajar Pemetaan Target Mutu Lulusan penuhi SKL Perumusan Rencana Pembelajaran Peningkatan Kompetensi Pendidik sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kurikulum
5. 6.
Kesesuai dengan rencana dengan pelakanaan Di Di Penuhi bawah atas Target target target
7. Diakhiri dengan penarikan simpulan dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan mutu. 42
B. Evaluasi Keberhasilan SD/MI/SDLB/Paket A Indikator Pencapaian Dimensi Keunggulan Mutu Lulusan (2014-2018) Contoh 1.
Sikap
2. 3. 4.
1.
Pengetahuan
2.
3.
4.
Pencapaian Kompetensi Lulusan Di bawah standar
Penuhi standar
Di atas standar
TARGET MUTU LULUSAN Memiliki karakter kepemimpinan yang amanah. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Berdisiplin waktu. Menghargai sesama dengan penuh kesantunan ... ... Meraih nilai tertinggi 9 untuk mata uji: Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA, dalam ujian sekolah berbasis ujian nasional Mengintegrasikan kecakapan berpikir saintifik dan inovatif dalam berkarya. Mengintegrasikan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam mengembangkan kesiapan diri dalam melalui proses pendidikan berkelanjutan. Menjuarai lomba-lomba edukatif di berbagai jenjang ................................ ................................ ................................ ................................ ................................
43
Keterampilan
1. Menghasilkan produk belajar yang bermanfaat untuk kehidupan siswa. 2. Menghasilkan karya yang relevan dengan materi pelajaran dengan dukungan teknologi informasi 3. Memiliki kecakapan berbahasa Indonesia yang baik dan benar 4. Memiliki keunggulan global dan berkearifan lokal ................................ .............................. ................................ ..............................
Diakhiri dengan simpulan dan rekomendasi perbaikan mutu.
44
BAB V KALENDER PENDIDIKAN
A. Kalender Pendidikan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, khususnya pasal 18 mengatur tentang kalender pendidikan. Kalender pendidikan atau kalender akademik mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Kurikulum
satuan
pendidikan
pada
setiap
jenis
dan
jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menyusun kalender
akademik antara lain adalah: 1. Kepala sekolah/madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ektra kurikuler, dan hari libur; 2. Penyusunan kalender pendidikan /akademik: a. Didasarkan pada standar isi, b. Berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan; c.
Diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah
3. Sekolah/madrasah menyusun jadwal penyusunan KTSP dan K-13 4. Sekolah/madrasah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal dan semester genap. Kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran mencakup : 1. Minggu Efektif Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk 45
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. 2. Jam Efektif Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan
lokal,
ditambah
jumlah
jam
untuk
kegiatan
pengembangan diri. 3. Hari Libur Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. B. ALOKASI WAKTU Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada tabel berikut: No.
Kegiatan
Alokasi Waktu
Jeda tengah semester Jeda antar semester
Minimum 34 minggu dan Maksimum 38 minggu Maksimum 2 minggu Maksimum 2 minggu
4
Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
5
Hari libur keagamaan
2 - 4 hari
6
Hari libur umum/ nasional
Maksimum 2 hari
7
Hari libur khusus
Maksimum 1 hari
8
Kegiatan khusus sekolah
Maksimum 3 hari
1 2 3
Minggu efektif belajar
Keterangan Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan Satu minggu setiap semester Antara semester II dan I Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif, diantaranya:
46
1. Hari Efektif KBM Semester I Bulan
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JUMLAH
2 4 2 5 4 1 18
2 4 1 5 3 1 16
1 4 2 5 4 1 17
2 5 2 4 5 1 19
2 4 3 4 4 1 18
2 4 4 4 4 18
SEMESTER I
Jumlah Hari 11 25 14 27 24 5 106
2. Hari Efektif KBM Semester II Bulan
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JUMLAH
4 4 2 4 1 15
4 3 2 4 1 14
5 4 2 3 1 15
5 4 2 4 2 2 19
4 4 3 3 2 2 18
4 4 4 4 2 1 19
SEMESTER II
Jumlah hari 26 23 15 24 6 8 102
C. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. 2. Hari
libur
sekolah
ditetapkan
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Pendidikan Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten atau Kota,
dan
atau
organisasi
penyelenggara
pendidikan
dapat
menetapkan hari libur khusus. 3. Pemerintah Pusat atau Provinsi atau Kabupaten atau Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan. 4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing sebagaimana
satuan tersebut
pendidikan pada
berdasarkan
dokumen
dengan
alokasi
waktu
memperhatikan
ketentuan dari pemerintah atau pemerintah daerah. Mengacu pada Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif Tahun Pelajaran 2018/2019 yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, maka Kalender Pendidikan yang berlaku di SD 4 Kandangmas ditetapkan sebagai berikut: Kalender Pendidikan Terlampir 47
Tabel 5.1
Perkiraan Alokasi Hari Masuk Waktu Minggu efektif, Hari Libur dan Kegiatan Lainnya Pada SD 4 Kandangmas Kecamatan Dawe abupaten Kudus Tahun Pelajaran 2018/2019
KEG. JEDA SMT/TES KD/UN
MENGIKUTI UPACARA
PENYERAHAN BLHB
AKHIR SEMESTER
MINGGU
UMUM
RRAMDH/HARI RAYA
JML HARI LIBUR
11 25 14 27 24 5
3 -
9 4 1 -
1 1 1 -
1
12 11
5 4 5 4 4 5
1 1 1 2
-
17 5 6 4 6 18
31 31 30 31 30 31
106
3
14
3
1
23
27
5
-
56
184
26 23 15 24 6 6
-
9 8 -
1 1 -
1
6
4 4 5 4 4 5
1 1 1 2 4 1
9
5 5 6 6 8 21
31 28 31 30 31 30
JUMLAH
102
-
17
2
1
6
26
10
9
51
181
JUMLAH DALAM 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
208
3
31
5
2
29
53
15
9
107
365
1
GASAL
N O
SEMESTER
HARI PERTAMA MASUK
JUMLAH HARI LIBUR
HARI BELAJAR EFEKTIF
JUMLAH
BULAN, TAHUN
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
2018 2018 2018 2018 2018 2018
2
GENAP
JUMLAH JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
2019 2019 2019 2019 2019 2019
JML HARI
Hari-Hari Pertama Masuk Sekolah, Kegiatan Tengah Semester, Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional/Ujian Nasional, Ujian Sekolah/Madrasah, Ulangan Umum, Penyerahan Buku Laporan Penilaian Perkembangan/ Buku Laporan Hasil Belajar (Rapor), Mengikuti Upacara Hari Nasional, Libur Satuan Pendidikan, Perkiraan Hari Libur Umum, Libur Bulan Ramadhan/Hari Raya Dan Permulaan Tahun Pelajaran 2018/2019
48
49
URAIAN KALENDER PENDIDIKAN TAHUN 2018/2019 A. URAIAN KALENDER TAHUN 2018 No
Hari/Tanggal/Bulan/Tahun
Keterangan
1
Senin-Rabu 16-18 Juli 2018 Jum’at 17 Agustus 2018 Rabu 22 Agustus 2018 Selasa 11 September 2018 Senin-Sabtu-Selasa 17-25 September 2018 Senin-Kamis 24-27 September 2018 Senin 1 Oktober 2018 Minggu 28 Oktober 2018 Sabtu 10 November 2018 Selasa, 20 November 2018 Jum’at-Sabtu 30 November-1 Des 2018 Senin-Sabtu 2-8 Desember 2018 Senin-Jum’at 10-13 Desember Sabtu 15 Desember 2018
Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan (Kegiatan MOPD/MPLS) Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
17-31 Desember 2018 Senin 24 Desember 2018 Selasa-Rabu 24-26 Desember 2018
Libur umum (hari Raya Idul Adha 1439 H) Libur Umum Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1440 H) Penilaian/Ulangan Tengah Semester Gasal Kegiatan Jeda Semester Gasal Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan Libur Umum Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Ulangan Akhir Semester Gasal 2018 Ulangan Akhir Semester Gasal 2018 Ulangan Susulan dan Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar (BLHP) Libur Akhir Semester Gasal Cuti Bersama Libur Umum (Hari Raya Natal) Libur Umum (Hari Raya Natal)
B. Libur Umum Tahun 2019 No 1 2 3
Hari/Tanggal Selasa, 1 Januari 2019 Rabu, 2 Januari 2019 Selasa, 5 Februari 2019
Keterangan Tahun Baru Masehi 2019 Hari Pertama Masuk Semester Genap Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2569) (Hari Raya Nyepi/Tahun Baru Saka 1940)
50
4 5 6 7 8
Senin-selesai 4-11 Maret 2019 Jum’at, 13 April 2018 Selasa, 1 Mei 2018 Kamis, 10 Mei 2018 Selasa, 29 Mei 2018
Ulangan Tengan Semester/PTS SMT Genap Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih/Jumat Agung) Libur Umum (Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1439 H) Libur Umum (Hari Buruh Internasional) Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih) Libur Umum (Hari Raya Waisak Tahun 2562)
51
BAB V PENUTUP Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 4 Kandangmas merupakan implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006, dan merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 4 Kandangmas telah selesai disusun oleh Tim Pengembangan Kurikulum. Berdasarkan panduan-panduan yang berlaku dan hasil musyawarah bersama antara warga sekolah, orang tua wali, dan komite sekolah. Dengan selesainya penyusunan Dokumen Kurikulum ini besar harapan kami semua pemangku kepentingan di Sekolah Dasar Negeri 4 Kandangmas dapat dan mau menjadikannya sebagai pedoman untuk semua komponen pendidikan, agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Tentunya dalam penyusunan Dokumen Kurikulum ini masih sangat banyak kekurangan-kekurangannya, untuk itu kami selalu mengharapkan masukan, saran, kritik, dan teguran dari semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan. Sehingga dapat kami jadikan sebagai bahan perbaikan untuk melaksanakan Dokumen Kurikulum di masa-masa mendatang. Akhirnya kami selalu berharap semoga kami bisa mewujudkan generasi Indonesia masa depan yang cerdas secara intelektual, emosional, spiritual, sosial,
serta
mampu
menghadapi
tantangan
pada
era
global
tanpa
meninggalkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
Kudus, 17 Juli 2018 Kepala Sekolah
RIYANTI, S.Pd NIP. 19640129 198304 2 002
52
DAFTAR PUSTAKA Homalik Omar. 2011. Dasar –Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosda Karya Suparman, Atwi. 2012. Design Instruksional Modern, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama Undang-undang No 104 Tahun 2014 tentang Perubahan Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang SKL Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standard Isi Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standard Proses Permendikbud No. 66 Tahun 2013 Tentang Standard Penilaian Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
53