Kti Adek_roisa Akses Internet

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kti Adek_roisa Akses Internet as PDF for free.

More details

  • Words: 2,861
  • Pages: 14
AKSES INTERNET, SUMBER BELAJAR ALTERNATIF BAGI KEMAJUAN PELAJAR DI INDONESIA

Oleh : ROISATUL AZIZAH NIS : 03432 XII IPA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI MOJOAGUNG JOMBANG 2008

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah mengubah cara manusia bekerja. Hjetland(1995) menyatakan bahawa "Technology can make our lives easier. Everyday tasks are simplified". Beliau juga menyatakan bagaimana teknologi dapat mempermudahkan tugas dan menyelesaikannya dengan cepat, maka seharusnya pengetahuan tentang teknologi informasi adalah penting bagi pelajar di Indonesia

untuk menjadi

generasi yang akan datang. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi mutakhir yang kini banyak dikenal, internet merupakan salah satu kebutuhan manusia. Teknologi ini dapat menjadi ruang pertemuan virtual seluruh warga yang tinggal di muka bumi. Lewat internet, dunia seakan tak berjarak. Internet serasa telah menihilkan lokasi dan waktu. Komunitas penduduk dunia dapat tergabungkan secara maya melalui teknologi yang luar biasa ini. Saat ini jumlah dan persebaran perpustakaan umum yang tidak merata dan koleksi buku yang terbatas menjadi salah satu permasalahan perpustakaan di Indonesia. Perpustakaan sekolah pun belum mampu mencapai rasio ideal 1:1 atau satu buku untuk satu siswa. Padahal, untuk memiliki buku dengan cara membeli masih menjadi beban bagi siswa. Jika keterbatasan akan sumber belajar tradisional menjadi kendala pemerataan kualitas pendidikan, sumber referensi pengetahuan lain harus dicari. Untuk masa ini, internet, hal ini mengundang rasa ingin mencari jalan keluar tentang masalah tersebut. Kemudian timbul suatu pemikiran dengan memanfaatkan akses internet sebagai sumber belajar alternatif bagi kemajuan pelajar di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Untuk menghindari agar tidak terjadi dalam penafsiran dan penyimpanganpenyimpangan terhadap penulisan ini maka diperlukan rumusan masalah sebagai berikut :

3 1) Apakah akses internet dapat memenuhi kebutuhan sumber belajar alternatif ? 2) Apakah akses internet sangat penting bagi kemajuan pelajar di Indonesia ? 1.3 Tujuan Penulisan 1) Untuk apakah akses internet dapat memenuhi kebutuhan sumber belajar alternatif. 2) Untuk Apakah akses internet sangat penting bagi kemajuan pelajar di Indonesia. 1.4 Manfaat Penulisan 1) Bagi Penulis 1. Menambah pengetahuan dan wawasan

tetang akses internet dan

penggunaannya. 2. Melatih diri untuk berfikir kritis dan tanggap terhadap akses internet dan dampak yang ditimbulkan. 2) Bagi Pembaca 1. Diharapkan pembaca mengetahui manfaat internet sebagai sumber belajar alternative. 2. Pembaca menyadari pentingnya akses internet bagi kemajuan pelajar di Indonesia. 1.5 Batasan Masalah Untuk menghindari terjadinya pembahasan masalah yang terlalu meluas dan menyimpang dari judul, maka penulis hanya membatasi pembahasan pada : 1) Pemanfaatan akses internet dapat memenuhi kebutuhan sumber belajar alternatif yang dibutuhkan pelajar. 2) Akses internet merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kemajuan pelajar di Indonesia.

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet 2.1.1

Definisi Internet dan Kemunculannya Secara harfiah, internet (interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet atau ‘Internasional Network of Networks’ ialah sebuah rangkaian gergasi komputer di peringkat antarabangsa (TMB, 1998) dan merupakan cara komputer berkomunikasi antara satu sama lain ( Crumlish, 1996 ). Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching). Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini.

2.1.2 Peranan dan Penggunaan Internet Peranan dan penggunaan internet telah mula dikenalpasti dapat membantu pengurusan dalam sistem pendidikan negara khususnya dalam pelaksanaan proses pengajaran pembelajaran di dalam dan luar bilik darjah yang secara langsung melibatkan para pendidik, pelajar dan ibubapa serta ahli masyarakat yang prihatin. Kajian oleh Christie (1996) terhadap penggunaan mel eletronik (e-mail) dan penerokaan maklumat di kalangan para pelajar sekolah rendah mendapati bahawa, selain daripada semangat belajar secara kumpulan (cooperative learning), para pelajar juga semakin mesra dengan alat teknologi ini dan sentiasa berusaha untuk meneroka 'alam yang baru ditemui' (virtual reality). Mereka sentiasa menemui maklumat baru dan bahan-bahan yang amat

5 menarik

perhatian.

Nolan

dan

Martin

(1994)

menyatakan

bahawa

pembelajaran dalam suasana baru seperti menggunakan internet di sekolah telah membawa banyak perubahan kepada pelajar. Pelajar didapati lebih mahir membuat kajian dan lebih berfikiran secara kritikal. Walau bagaimanapun jurang perbezaan sosial ekonomi di kalangan pelajar harus diambil kira semasa pendedahan teknologi komputer dan internet diberikan (Bier et. al, 1996). 2.1.3 Akses Internet di Indonesia Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC masih juga rendahlainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet akses seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Penggunaannya semakin meningkat di negara kita walaupun tidaklah sehebat negara maju. Ini menggambarkan keadaan realiti rakyat negara kita yang semakin celik komputer dan tidak lagi fobia kepada teknologi baru. Ini jelas terbukti apabila institusi pendidikan juga semakin berusaha ke arah meningkatkan penggunaan teknologi moden ini terutamanya warga pendidik. Kalau dahulu, tidak adapun guru di Indonesia yang mengetahui apa itu internet, apa lagi untuk menggunakannya. Tetapi kini, bilangan guru yang mempunyai akses ke internet sudah mencapai angka ratusan dan tidak mustahil ianya akan meningkat kepada jumlah yang lebih besar pada masa akan datang. 2.2 Sumber Belajar Alternatif Sebenarnya internet bisa jadi sumber belajar alternatif yang cukup efektif dan efisien. Selama ini, yang umum dikenal sebagai sumber belajar adalah buku dan guru. Padahal, semakin lama sumber belajar tradisional ini semakin terbatas, baik jumlah maupun distribusi. Dalam hal ini internet bisa jadi substitusi yang sifatnya lebih untuk melengkapi, bukan menggantikan peran guru secara keseluruhan Pemanfaatan sumber belajar menggunakan alat bantu berbasis teknologi dengan media elektronik saat ini sangat umum digunakan di dunia pendidikan. Misalnya, penyebaran ilmu pengetahuan melalui pemutaran sebuah program pelajaran atau

6 film edukasi dari sebuah kaset video atau keping cakram video, juga penggunaan media audio seperti kaset, hingga penggunaan media proyeksi dengan alat bantu komputer. Kesemua media ini sebenarnya berfungsi hampir sama dengan buku, yakni program yang diputar sesuai kebutuhan. Bedanya, visualisasi pada buku sangat kurang dan tidak semenarik jika dibandingkan visualisasi yang ditampilkan media elektronik. Paling mutakhir, media komputer berbasis internet menjadi sumber belajar acuan yang cukup digemari sekarang ini. Selain berfungsi sebagai sumber informasi melalui situs-situs yang menyediakan beragam materi, internet adalah media diskusi ilmiah online. Dengan internet, diskusi yang diadakan dapat berlangsung kapan saja dan oleh siapa saja yang tidak berada dalam satu lokasi. 2.3 Perkembangan Pelajar di Indonesia Di Indonesia, jumlah siswa dari seluruh jenjang pendidikan saat ini lebih kurang 52 juta orang. Pembelajaran berlangsung dengan bantuan sekitar 3,5 juta guru dan dosen. Rasio total guru dan murid adalah 1 guru untuk 15 siswa, tergolong ideal untuk terjadinya sebuah proses pembelajaran yang efektif dan efisien di kelas. Meski demikian, jika ditelaah daerah per daerah, angka ideal ini tidak merata. Di beberapa provinsi, kondisi kekurangan guru masih banyak terjadi dengan rasio guru dan murid yang cukup tinggi.

7 BAB III KERANGKA PENULISAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam penulisan karya tulis ilmiah, penulis menggunakan teknik “Deskriptif kuantitatif “ dengan harapan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai hal ini yang ingin dicapai. Teknik pengumpulan data penulisan karya tulis ilmiah ini diperoleh dari studi literatur yang bersumber dari beberapa buku dan artikel – artikel di situs internet. 3.2 Teknik Analisa Data Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, proses penulisan belum cukup apabila berhenti pada pengumpulan data saja. Data yang diperoleh selanjutnya perlu diolah yang akhirnya dapat memberikan informasi sehingga dapat dijadikan gambaran data yang diperoleh. Untuk itu data yang diperoleh perlu untuk dianalisa. Dari rumusan masalah di atas dapat diketahui bahwa analisis data bertujuan untuk mengorganisasikan data yang diperoleh. Hal yang dilakukan dalam analisa data ini adalah mengatur, menguraikan, mengelompokkan dan akhirnya membandingkan data yang diperoleh untuk menemukan tema.

8 BAB IV PEMBAHASAN 4.1

Manfaat Internet Sebagai Media Pendidikan Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara masal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seperti pada metoda konvensional dengan adanya aplikasi teleconference. Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Metoda talk dan chalk, ”nyantri”, ”usrah” dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, mailing list, dan chatting. Mailing list dapat dianalogikan dengan ”usrah”, dimana pakar akan berdiskusi bersama anggota mailing list. Metoda ini mampu menghilangkan jarak antara pakar dengan pelajar. Suasana yang hangat dan nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif seperti pada metoda ”usrah”. Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi : •arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat, •kemudahan mendapatkan resource yang lengkap, •aktifitas pembelajaran pelajar meningkat, •daya tampung meningkat, •adanya standardisasi pembelajaran, •meningkatkan learning outcomes baik kuantitas/kualitas. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah pengganti sistem pendidikan. Kehadiran internet lebih bersifat suplementer dan pelengkap. Metoda konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapat dimodifikasi ke bentuk lain. Metoda talk dan chalk dimodifikasi menjadi online conference. Metoda ”nyantri” dan ”usrah” mengalami modifikasi menjadi diskusi melalui mailing list. Internet merupakan satu sumber pengajaran dan pembelajaran dalam pendidikan matematik. Terdapat pelbagai bahan menarik yang meliputi tajuk-tajuk

9 seperti arithmetik, geometri, statistik, kalkulus, algebra dan lain-lain yang boleh dimanfaatkan oleh guru dan pelajar berhubung dengan pendidikan matematik. Antara teori pembelajaran yang sering dibincangkan oleh warga pendidik pada masa ini ialah konstruktivisme. Penggunaan internet dalam proses pengajaran dan pembelajaran antara lain sebagai berikut : (1) Internet hanya akan bertindak sebagai sumber dan alat bantu dalam P&P. Aktiviti pembelajaran hendaklah dirancang dengan teliti oleh guru supaya internet dapat digunakan dengan berkesan (2) Komputer dan internet tidak mengubah peranan guru. Malah sebaliknya ,guru akan sentiasa berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemahiran mereka, khususnya dalam bidang IT. Ketrampilan dan keperibadian yang mulia akan tetap menjadi tunjang dan ikutan utama. (3) Penggunaan komputer dan internet dapat mengurangkan beban tugas guru dan murid di samping setiap kerja dapat dilakukan dengan kemas, teratur dan sistematik. (4) Internet amat bermanfaat kepada guru dan murid serta ibubapa khususnya dalam menghadapi cabaran IT dan era globalisasi. Industri berasaskan maklumat yang akan mencorakkan kehidupan pada masa hadapan , perlu diberi perhatian sewajarnya oleh setiap ahli masyarakat, khususnya warga pendidik dan para ibubapa. Semua kemudahan di atas boleh dimanfaatkan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Para guru harus bijak memilih aplikasi yang sesuai digunakan. Oleh itu, perancangan aktiviti yang kemas dan teratur amatlah penting, supaya muridmurid dapat menggunakan internet secara maksimum dan optimum. Semua aplikasi tersebut boleh digunakan sama ada sebagai sumber maklumat atau pun sebagai bahan bantu yang diintegrasikan terus dalam proses pengajaran dan pembelajaran. 4.2

Pengaruh Internet terhadap Kemajuan Pelajar di Indonesia Di Indonesia, jumlah siswa dari seluruh jenjang pendidikan saat ini lebih kurang 52 juta orang. Pembelajaran berlangsung dengan bantuan sekitar 3,5 juta

10 guru dan dosen. Rasio total guru dan murid adalah 1 guru untuk 15 siswa, tergolong ideal untuk terjadinya sebuah proses pembelajaran yang efektif dan efisien di kelas. Meski demikian, jika ditelaah daerah per daerah, angka ideal ini tidak merata. Di beberapa provinsi, kondisi kekurangan guru masih banyak terjadi dengan rasio guru dan murid yang cukup tinggi. Dengan banyaknya pengguna internet ini maka dapat dipastikan selalu ada sisi positif dan negatifnya. Cyberbullying (pelecehan atau perilaku mengganggu didunia cyber) adalah salah satu dampak negatif yang sering terjadi dan dari perilaku ini disurvey telah banyak mengganggu mental anak-anak remaja. Maka dari itu kita harus belajar bagaimana untuk mempunyai etika yang baik dalam ber komputer. Kementerian Pendidikan telah menyediakan kemudahan dan perkhidmatan rangkaian kepada para pelajar dan pendidik di samping menyediakan program latihan yang berterusan kepada guru-guru. Program ini, walaupun kurang berjaya, tapi sekurang-kurangnya telah dapat memberi pendedahan awal kepada guru-guru dan pelajar tentang penggunaan dan peranan internet kepada dunia pendidikan. Dalam perkembangan terbaru, Kementerian Pendidikan Indonesia , melalui Bahagian Pendidikan Guru, sedang menjalankan Kursus Dalam Perkhidmatan (14 Minggu ) Bestari kepada guru-guru di seluruh negara bertempat di beberapa buah maktab perguruan. Guru-guru ini dipilih daripada 90 buah sekolah yang dijangka akan melaksanakan kurikulum baru bestari mulai tahun 1999. Dalam kursus ini, guru-guru akan didedahkan dengan pelbagai kemahiran generik termasuklah kemahiran teknologi maklumat yang seterusnya akan menjadi asas dan keperluan utama dalam pembinaan pakej pembelajaran bestari. Para peserta akan berpeluang menjadikan internet sebagai sumber dan alat penyebaran maklumat yang cepat dan berkesan. Pendekatan pembelajaran penyelesaian masalah merupakan alternatif yang paling sesuai dalam meningkatkan kemahiran berfikir pelajar. Melalui penggunaan internet, guru dan pelajardapat melihat pelbagai soalan mengikut aras pemikiran pelajar. Di sini para guru boleh membimbing pelajar untuk memilih soalan-soalan berkaitan untuk diselesaikan di dalam atau di luar kelas.

11 4.3

Internet dan Kebutuhan Sumber Belajar Alternatif Teknologi informasi mutakhir yang kini banyak dikenal, bahkan sudah menjadi salah satu kebutuhan manusia, adalah internet. Teknologi ini dapat menjadi ruang pertemuan virtual seluruh warga yang tinggal di muka bumi. Lewat internet, dunia seakan tak berjarak. Internet serasa telah menihilkan lokasi dan waktu. Komunitas penduduk dunia dapat tergabungkan secara maya melalui teknologi yang luar biasa ini. Akan tetapi, di Indonesia, fenomena ini rupanya belum dikenal luas oleh masyarakat. Sebagai peranti teknologi yang memiliki manfaat di kebidangan yang beragam, internet belum banyak digunakan masyarakat. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2005 yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik, hanya ada 2,9 persen rumah tangga Indonesia yang di kediamannya memiliki komputer. Dari jumlah itu, tak sampai 1 persen rumah tangga yang menggunakan sambungan internet di komputernya. Salah satu penyebab kurangnya antusiasme berinternet di masyarakat boleh jadi karena jumlah rumah tangga yang memiliki telepon, baik telepon kabel maupun telepon genggam, masih terbatas. Baru 12 persen rumah tangga yang tercatat memiliki telepon kabel dan 18 persen yang anggota keluarganya memiliki telepon genggam. Selain itu, jangkauan wilayah yang sudah terlayani penyedia jasa layanan internet belum merata di seluruh wilayah negeri ini. Sebenarnya internet bisa jadi sumber belajar alternatif yang cukup efektif dan efisien. Selama ini, yang umum dikenal sebagai sumber belajar adalah buku dan guru. Padahal, semakin lama sumber belajar tradisional ini semakin terbatas, baik jumlah maupun distribusi. Dalam hal ini internet bisa jadi substitusi yang sifatnya lebih untuk melengkapi, bukan menggantikan peran guru secara keseluruhan Pemanfaatan sumber belajar menggunakan alat bantu berbasis teknologi dengan media elektronik saat ini sangat umum digunakan di dunia pendidikan. Misalnya, penyebaran ilmu pengetahuan melalui pemutaran sebuah program pelajaran atau film edukasi dari sebuah kaset video atau keping cakram video, juga penggunaan media audio seperti kaset, hingga penggunaan media proyeksi dengan alat bantu komputer.

12 Kesemua media ini sebenarnya berfungsi hampir sama dengan buku, yakni program yang diputar sesuai kebutuhan. Bedanya, visualisasi pada buku sangat kurang dan tidak semenarik jika dibandingkan visualisasi yang ditampilkan media elektronik. Paling mutakhir, media komputer berbasis internet menjadi sumber belajar acuan yang cukup digemari sekarang ini. Selain berfungsi sebagai sumber informasi melalui situs-situs yang menyediakan beragam materi, internet adalah media diskusi ilmiah online. Dengan internet, diskusi yang diadakan dapat berlangsung kapan saja dan oleh siapa saja yang tidak berada dalam satu lokasi. Jika keterbatasan akan sumber belajar tradisional menjadi kendala pemerataan kualitas pendidikan, sumber referensi pengetahuan lain harus dicari. Untuk masa ini, internet bisa jadi jawaban alternatif bagi sumber belajar siswa. Kendala jarak, waktu, dan lokasi telah dinihilkan dengan adanya internet. Selain itu, keragaman jenis informasi yang terdapat di dalamnya kadang melebihi pengetahuan seorang guru atau buku. Akan halnya biaya, pemerintah seharusnya bersedia mengalokasikan dana untuk memasang minimal satu komputer yang memiliki jaringan internet di tiap sekolah. Saat ini di kebanyakan sekolah berlabel plus sudah mulai mewajibkan komputer berbasis internet sebagai salah satu fasilitas meski belum tersedia di setiap kelas. Namun, sayang, untuk kondisi nasional, jangankan fasilitas komputer, perpustakaan konvensional pun belum bisa ditemukan di seluruh sekolah di Indonesia. Jika keberadaan ruang komputer saja masih sulit ditemukan di tiap sekolah, jangan harap bisa menghadirkan jaringan internet di dalam sekolah saat ini. Siswa di Indonesia tampaknya masih harus bersabar untuk dapat melek informasi secara cepat dan mudah.

13 BAB V PENUTUP 5.1

Simpulan Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :  Internet bisa jadi sumber belajar alternatif yang cukup efektif dan efisien, dalam hal ini internet bisa jadi substitusi yang sifatnya lebih untuk melengkapi, bukan menggantikan peran guru secara keseluruhan  Pemanfaatan sumber belajar menggunakan alat bantu berbasis teknologi dengan media elektronik saat ini sangat umum digunakan di dunia pendidikan.  Internet merupakan satu sumber pengajaran dan pembelajaran dalam pendidikan, Internet amat bermanfaat bagi pelajar dalam menghadapi perkembangan IT dan era globalisasi, yang akan mencorakkan kehidupan pada masa depan.  Perancangan aktiviti yang kemas dan teratur amatlah penting, supaya muridmurid dapat menggunakan internet secara maksimum dan optimum.  Melalui penggunaan internet, guru dan pelajar dapat melihat pelbagai soalan mengikut arus pemikiran pelajar. Pendekatan pembelajaran penyelesaian masalah merupakan alternatif

yang paling sesuai dalam meningkatkan

kemahiran berfikir pelajar untuk maju. 5.2

Saran Dengan melihat hasil analisa data dan simpulan, maka dapat disarankan sebagai berikut :  Hendaknya pelajar di Indonesia memanfaatkan akses internet tidak hanya sebagai permainan dunia maya tetapi juga sebagai sumber belajar alternatif yang efektif dan efisien.  Diharapkan pemerintah ikut berpartisipasi dalam proses pendidikan melalui internet, yaitu dengan menghadirkan jaringan internet di dalam sekolah.

14 BIODATA PENULIS Nama Lengkap

: ROISATUL AZIZAH

Tempat Tanggal Lahir : Mojokerto, 19 Januari 1992 Jenis Kelamin

: Perempuaan

Alamat

: Desa Kedunglumpang RT 01 RW I Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang 61482

No Telepon rumah

: (0321) 7171521

Asal Sekolah

: SMAN Mojoagung

Kelas

: XII IPA 2

NIS

: 03432

Agama

: Islam

E-mail

: [email protected]

Karya tulis ini juga di kirim melalui email [email protected] berupa lampiran. Demikian dari saya, atas perhatian dan penilaian Bapak/Ibu, saya sampaikan tarima kasih

Related Documents