Kronologis Pemberhentian Badan Pelayanan

  • Uploaded by: X Sunhodos
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kronologis Pemberhentian Badan Pelayanan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,137
  • Pages: 3
Kronologis Peristiwa Rencana Penerbitan Edisi 2 SH (SUNHODOS) Juni 09 s/d Surat Pemberhentian Majalah SH 15 Nov 09 SH edisi 2 mengangkat tema penahbisan & peneguhan pendeta GKI dan menggunakan momen penahbisan Rinto Tampubolon S.Si.Teol menuju penahbisannya menjadi pendeta GKI dengan basis jemaat Seroja. Sekali lagi; pendeta GKI dengan basis jemaat Seroja. Dari peristiwa khusus / lokal ini, SH berharap banyak pesan yang dapat dipelajari dan bermanfaat untuk seluruh warga GKI dan gereja lain secara umum. Supaya lengkap, beberapa sudut pandang yang disusun Redaksi SH: 1. Paparan liputan acara 2. Makna & arti Penahbisan 3. Pergumulan Sebelum dan Sesudah penahbisan 4. Persiapan jemaat / panitia menuju acara Mengantisipasi sudut pandang yang mungkin saja kurang lengkap, SH menawarkan juga kepada Panitia Penahbisan dan MJ untuk menambahkan artikel / tulisan dari mereka, namun tidak ada. Semua tulisan dalam edisi 2 tersebut merupakan hasil dari wawancara serta menyarikan beragam makalah/ buku terkait yang sesuai dengan ajaran PGI dan GKI. Sebanyak mungkin narasumber diminta kesediaannya. Mereka sedapat mungkin mewakili beragam usia dan lapisan, aktivis dan mantan aktivis, panitia, MJ, anggota Jemaat, dan tentu saja narasumber ahli (Pendeta senior yang memiliki jabatan tugas khusus yang terkait). Yang bersedia diwawancara a.l.: 1. Bp. Freddy Iskandar 2. Bp. Frans Pada 3. Purnama J. Sihombing 4. Bp. S. Rahardjo 5. Ibu Lely Siagian 6. Ibu Budiningsih 7. Ibu Sinulingga 8. Peter Chandra 9. Ibu Esther Sinaga 10.Yanto Tobing 11.Titis Agustina 12.Tujuan Simanjuntak 13.Pdt.S.D.Jonazh 14.Pdt.Melani A.Egne

- Mantan penatua GKI Seroja - Mantan penatua GKI Seroja - Penatua GKI Seroja & aktivis di GKI Klasis Jakut - Panitia Penahbisan & Penatua GKI Seroja - Panitia Penahbisan & Aktivis - Penatua GKI Seroja - Penatua GKI Seroja - Penatua GKI Seroja - Mantan penatua GKI Seroja - Aktivis Remaja - Aktivis Pemuda - Anggota jemaat - Sekum BPMSW (Sinode) - Kepala Binawarga GKI

Keragaman hasil wawancara dengan narasumber merupakan dinamika yang dapat dipelajari dan diambil hikmahnya demi kemajuan hidup bergereja. Kami mencermati seksama dan menggumuli dalam doa dan diskusi setiap bahan yang terkumpul. Pendapat yang disampaikan oleh narasumber kami masukkan dengan mempertimbangkan kaidah penyuntingan sebagai berikut : 1. Ruang cetak halaman yang tersedia 2. Pengulangan ide, isu atau tema yang telah dibahas oleh narasumber lain. 3. Penggunaan bahasa dan kalimat yang tidak baik 4. Isu yang tidak obyektif, tidak relevan dan terlalu sensitif

Mayoritas tulisan telah masuk dan siap cetak pada minggu ke-3 Agustus. Kami kemudian menyerahkannya kepada Dewan Redaksi perwakilan dari MJ untuk diperiksa. Beberapa hari kemudian kami dipanggil untuk menganulir 2 dari 4 artikel utama karena sudut pandang kami dinilai berbeda dengan sudut pandang MJ. Kami coba menggali perbedaan ini dan berusaha menciptakan lebih banyak persamaan supaya ada kesepahaman. Kami menawarkan untuk merubah gaya penulisan tanpa merubah inti tema awal, karena 4 artikel tersebut saling melengkapi dan sarat nilai didikan, informasi, pemahaman dan pengajaran. Ide ini tidak disetujui MJ selain menganulir 2 dari 4 artikel tadi. Kami mohon diberi kesempatan dan waktu beberapa hari untuk merombak dan akan kami serahkan kembali ke MJ. Singkat cerita, kami melakukan konsolidasi beberapa kali di internal majalah, lalu merombak artikel, menurunkan standar awal, dan beberapa kali pertemuan formal dan informal dengan Dewan Redaksi MJ. Hasil akhirnya, kami tetap harus menganulir 2 artikel utama plus perubahan di 2 artikel utama lainnya. Kami minta tolong kepada beberapa penatua untuk meyakinkan forum MJ lebih lanjut mengenai maksud dan sasaran tema kali ini. Mereka paham akan maksud majalah SH dan setuju untuk membantu, namun kabar yang sama tetap kami terima beberapa hari kemudian. Akhirnya kami dengan tegas bersikap melalui surat formal kepada MJ, bahwa kami tidak bisa menerima jika harus dianulir. Kami minta diundang kembali dan berdiskusi secara sehat dan obyektif dalam forum. Dua minggu lamanya surat kami tidak dijawab. Sambil Waktu terus berjalan, dan kewajiban kami untuk menghadirkan majalah ke jemaat sudah terlambat 1 bulan lebih. Kami memutuskan untuk me-layout semua bahan yang ada selama seminggu sambil menunggu jika ada kabar dari Dewan Redaksi MJ. Sampai minggu ke-3 Oktober, tidak ada respon atau bahkan sinyal yang kami tunggu, dan kami memutuskan naik cetak dengan revisi artikel terakhir yang pernah kami ajukan. Sekali lagi kami konsolidasi internal di redaksi, apakah benar-benar semua artikel dapat dipertanggungjawabkan. Minggu ke empat Oktober, majalah kami distribusikan dan akhirnya kami menerima surat pembubaran pada 15 November 2009. Untuk mencari tahu apa penyebab ketidaksetujuan MJ dan keluarnya surat pembubaran ini, langkah pertama yang dapat dimulai adalah dengan membaca isi majalah SH edisi 2.

Salam dalam Kasih Kristus. Mantan Redaksi Sun Hodos

Kronologis Lanjutan (Minggu #2 Setelah Surat Pemberhentian) Kalau boleh berbagi (mudah-2an tidak ada yg terlewatkan, dan bisa menguatkan) fokus kami minggu lalu adalah sosialisasi s/d klarifikasi kepada kepada keluarga, rekan-2 sepelayanan di gereja mengenai keputusan 'pemberhentian" ini. Memetakan permasalahan, menuliskan kronologis, mempelajari beberapa solusi. Tetap mengusahakan forum bincang2 kepada beberapa "tokoh" dan berwacana internal mantan pengurus untuk menguatkan motivasi pelayanan kami di gereja. Untuk tidak membenci kepada para pembuat keputusan. Untuk berbagi pandangan tentang masa depan gereja kami yang tercinta. Yg tak kalah penting belajar TAGER. Langkah selanjutnya adalah merangkum reaksi jemaat (khususnya pemberitaan masalah ini didalam warta jemaat tgl 22/11/9). Menggalang dukungan dari jemaat untuk mengirimkan surat keberatan dan peninjauan ulang terhadap keputusan Majelis Jemaat tgl 15/11/9 yg lalu. Langkah ini sesuai/ dinyatakan didalam TAGER GKI. Mengenai langkah2 (inisiatif) pribadi juga dipersilahkan asal tidak bertentangan dengan Alkitab dan TAGER GKI (termasuk inisiatif kami menuliskan hal ini di FB). Mudah-2an surat keberatan dari jemaat dibaca di persidangan Majelis Jemaat dan di tindak lanjuti kepada Persidangan Majelis Jemaat Diperluas (PMJD). Forum ini adalah resmi/ diatur juga di Tager, semua jemaat bisa hadir dan bersuara. Jemaat yang pro dan kontra dipersilahkan hadir dan terlibat. Bila ternyata para hati para MJ tidak terketuk atau malah arogan, kami sudah siap untuk banding sampai tingkat Klasis dan banding sampai tingkat Sinode. Mohon dicermati, perjuangan kami bukanlah sekedar dianulirnya keputusan MJ yg lalu itu, lalu bisa menerbitkan majalah lagi. Lebih dari itu. Kami bercita2 reformasi tetap terjadi di gereja kami yg tercinta. Misalnya Transparansi, jemaat yang kritis jangan dianggap negatif tapi dirangkul, Kepemimpinan gereja yang kolektif bukannya hierarkis. Melaksanakan Tager yg murni dan konsekuen. Presbiterial Sinodal bukannya sebaliknya Sinodal Presbiterial. Dan terpenting pastinya menyadari kehendak Tuhan dan melaksanakannya didalam kehidupan sehari2 jemaat khususnya pelayananan di gereja. Mengenai adanya majalah itu nomor dua. Majalah hanyalah salah satu cara/ alat unuk mencapai tujuan2 itu. Sebenarnya saya malu untuk menyebarkan pergumulan ini. Seperti memperlihatkan "koreng" sendiri kepada orang lain. Tapi kami rasa ini perlu. Terserah apa reaksi/ penilaian orang lain. Memang tidak ada gereja yang sempurna, apalagi kami para pengurus majalah ini. Seandainya pun kami salah dalam perkara ini, kami siap untuk dibimbing, digembalakan (sesuai aturan Tager). Satu Domba yang tersesat sangat penting untuk segera dicari sampai dapat. Setelah ditemukan, Sang Gembala tidak memukulnya tetapi menggendongnya pulang ke 99 domba yang aman di kandang. Mohon doa dan dukungannya. GBU

Salam dalam Kasih Kristus. Mantan Redaksi Sun Hodos

Related Documents

Kronologis
October 2019 30
Kronologis Kejadian.docx
August 2019 26
Kronologis Pasien.docx
December 2019 27
Kronologis Pasien.pdf
December 2019 32

More Documents from "Fiky setiawan"