Kritik Sastra Part 2.docx

  • Uploaded by: diva
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kritik Sastra Part 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 636
  • Pages: 3
Menulis Kritik dan Esai . A. Kritik Sastra Kritik sastra adalah analisis terhadap suatu karya sastra untuk mengamati atau menilai baikburuknya suatu karya secara objektif. Ciriciri kritik sastra : 1. Bersifat objektif. 2. Bertujuan untuk membangun (memperbaiki) karya yang dikritik. 3. Menjadi bahan acuan untuk meningkatkan kreativitas pencipta karya tersebut. Ciri-ciri kritik sastra dan esai yang baik adalah selalu mempertimbangkan empat komponen berikut ini : 1. Data atau fakta 2. Inference atau kesimpulan 3. Evaluasi atau judgment 4. Penilaian Untuk dapat menulis kritik dan esai dengan baik diperlukan latihan yang terus-menerus. Sebagai langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu kalian perhatikan hal-hal berikut : 1. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis/dikritik. 2. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung. 3. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan yang kontra. 4. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema. 5. Memulai untuk menulis kritik atau esai. 6. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi. 7. Mengirimkan ke media massa cetak Hal-hal yang lain diantaranya sebagai berikut : 1. Menentukan tema 2. Menentukan bentuk tujuan tulisan (kritik atau esai). 3. Mengumpulkan bahan dan mencari referensi yang mendukung. 4. Membuat kerangka (kritik atau esai). 5. Membuat isi (kritik atau esai). 6. Penutup atau kesimpulan. Prinsip Penulisan Kritik yaotu :

1. Seorang kritikus sastra wajib membaca karya yang akan dikritik berulang kali sampai mendapatkan gambaran yang jelas mengenai isi karya sastra tersebut. 2. Seorang kritikus harus memiliki ‘alat’ analisis yang akan digunakannya untuk menilai karya sastra yang dikritiknya. 3. Seorang kritikus harus memiliki alasan atau argumentasi yang kuat atas penilaian yang diberikannya terhadap karya yang dikritiknya. 4. Seorang kritikus dalam menyampaikan kritiknya harus dilandasi niat untuk membantu pencipta karya tersebut agar bisa berkarya lebih baik lagi. 5. Seorang kritikus harus mampu mengungkapkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam karya tersebut agar bisa dipahami oleh pembacanya. B. Esai Esai adalah karangan singkat yang membahas suatu masalah dari sudut pandang pribadi penulisnya. Masalah yang dibahas dalam esai merupakan masalah yang aktual dari berbagai bidang seperti kesusastraan, kebudayaan, iptek, atau politik. Ciri-ciri Esai adalah : 1. Dikembangkan berdasarkan pandangan pribadi penulis esai. 2. Membantu pembaca untuk memahami suatu karya atau masalah. 3. Ditulis dengan bahasa yang santai dan cair (tidak kaku seperti artikel atau karya ilmiah). Tipe-tipe Esai ada enam tipe esai, yaitu: a. Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya. b. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis. c. Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut. d. Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi . Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. i. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri. e. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan

hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan. f. Esai kritik. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawiBerbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.

Sumber : https://rifkieputra.wordpress.com/2014/04/19/essai-dan-kritik-sastra/ Advertisements

Related Documents

Kritik Sastra Part 2.docx
December 2019 25
Sastra
July 2020 21
Sastra
December 2019 43
Sastra Indonesia
December 2019 50

More Documents from "Eli Priyatna"