Kristal Kalsium Oksalat Umumnya Terdapat Pada Sel Kortek Dan Sel Parenkim Floem Dan Parenkim Xilem.docx

  • Uploaded by: Evasuji
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kristal Kalsium Oksalat Umumnya Terdapat Pada Sel Kortek Dan Sel Parenkim Floem Dan Parenkim Xilem.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 652
  • Pages: 2
Kristal kalsium oksalat umumnya terdapat pada sel kortek dan sel parenkim floem dan parenkim xilem. Kristal kalsium oksalat terbentuk ketika asam oksalat yang bersifat racun bagi tumbuhan dimetabolisme dengan ion kalsium sehingga terjadi pengendapan. Endapan-endapan ini kemudian membentuk kristal yang selanjutnya disebut kristal kalsium oksala

Kristal kalsium oksalat mempunyai beragam bentuk, bergantung jenis tumbu hannya. Berikut beberapa bentuk kristal kalsium oksalat yang dapat dijumpai di dalam sel-sel tumbuhan tertentu:a 1. Bentuk druse, merupakan kristal yang berbentuk kelenjar atau globuse masses atau druse. Bentuk ini hanmya terdapat pada sel-sel tertentu. Bentuknya seringkali tidak beraturan, dapat serupa bintang, bulat, atau bentuk lainnya. Bentuk kristal kalsium oksalat ini dapat ditemukan pada sel-sel serat tangkai daun pepaya (Carica papaya), dan keberadaannya seringkali memenuhi lumen sel. 2. Bentuk prisma teratur, biasanya terdapat dalam sel-sel di bawah epidermis daun jeruk(Citrus sp.) . 3. Bentuk jarum, dapat ditemukan pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). 4. Bentuk butiran-butiran kecil, sering pula disebut kristal pasir. Bentuk kristal kalsium oksalat ini dapat ditemukan pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp.). 5. Bentuk rafida, atau bentuk jarum yang tersusun sejajar. Rafida dapat ditemukan pada kulit buah aren (Arenga pinnata), yaitu pada sel-sel dari bagian jaringan parenkim.

Bentuk dari kristal kalsium oksalat bervariasi dan umumnya dideskripsikan dalam bentuk rafida, druse, stiloid, prisma, dan kristal pasir (Ilarslan dkk., 1997). Bentuk rafida biasanya terhimpun dalam berkas ( Hidayat, 1995; Pandey,1982; Essau, 1977). Kristal oksalat kadang dibentuk di sel khusus yang hanya berfungsi untuk membentuk kristal, sel tersebut dinamakan idioblas kristal (Franceschi dan Nakata, 2005). Bentuk morfologi dari kristal kalsium oksalat yang dihasilkan oleh tumbuhan dapat terdiri dari satu bentuk maupun bervariasi pada organ-organ tertentu dan distribusinya terdapat dijaringan tertentu, misalnya hipodermis. Distribusi dari kristal kalsium oksalat juga bervariasi pada berbagai spesies. Kristal-kristal tersebut dapat ditemukan pada organ vegetatif, reproduktif, penyimpan dan organ-organ yang masih berkembang. Dalam pembentukan kristal oksalat, diperlukan asam oksalat yang disintesis tanaman secara endogen dan kalsium yang diperoleh secara . Berdasarkan kelimpahan tersebut tampak bahwa tangkai daun atau umumnya dikenal orang sebagai ‟ batang‟ mempunyai kelimpakan tertinggi. Hal tersebut diduga kuat berkaitan dengan salah satu fungsi kristal yaitu sebagai penguat jaringan, mengingat fungsi tangkai disini sebagai penyangga dari daun tunggal suweg yang cukup lebar. Kristal druse mempunyai dua bentuk yaitu tersusun rapat dan tersusun longgar kristal druse lebih rapat dibandingkan kristal rafida bentuk berkas. Mengingat bentuk kristal druse yang permukaannya banyak mempunyai bidang pantul, diduga kristal tersebut mempunyai peranan dalam mengintensifkan fotosintesis dari segi fisik. dimana kristal kalsium oksalat dapat berperan untuk meneruskan cahaya yang memasuki sel-sel palisade menuju kloroplas di sepanjang dinding dari sel. Kristal-kristal berbentuk druse merupakan kumpulan kristal bentuk seperti bola dengan banyak segi. Kristal ini memiliki struktur yang ideal untuk difraksi atau pemantulan cahaya di sekitar sel, dan di bawah kondisi intensitas cahaya tinggi, kristal ini dapat

menyebarkan cahaya tersebut kembali ke sel-sel penutup untuk menghindari kerusakan oleh cahaya pada palisade kloroplas yang beradaptasi dengan cahaya rendah. Kristalkristal pada sel palisade memiliki bentuk struktural yang menarik yang ditunjukkan dengan perbedaan posisinya pada perubahan intensitas cahaya yang diberikan, dan kemungkinan melakukan peranan yang unik, melalui peran yang secara tidak langsung pada fotosintesis. Dimungkinkan fungsi primer dari kristal adalah untuk menyebarkan cahaya yang datang menuju bagian atas dari sel, sehingga semua kloroplas dari sel, yang umumnya berada pada bagian atas, terkena cahaya dalam jumlah yang cukup. Pemantulan cahaya oleh permukaan-permukaan kristal menuju kumpulan-kumpulan grana akan membantu memaksimalkan penangkapan cahaya, khususnya pada saat intensitas cahaya rendah. Hal tersebut sesuai dengan kondisi penanaman tanaman Porang, dimana pada umumnya tanaman ini tumbuh di bawah naungan, sehingga kemungkinan akan terjadi suatu mekanisme adaptasi sebagai suatu penyesuaian dengan pembentukan kristal kalsium oksalat untuk memaksimalkan proses penangkapan dan pemantulan cahaya oleh tanaman tersebut untuk proses fotosintesis.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap irisan membujur daun lidah buaya (Aloe vera), daun nanas (Ananas commosus), dan pada irisan melintang tangkai bunga pukul 4 (Mirabili jalapa) di bawah mikroskop ditemukan dinding sel, ruang antar sel, sitoplasma dan Kristal kalsium oksalat berbentuk jarum

Related Documents


More Documents from "agus rubianto"