Company name
KRISIS HIPERTENSI IUGR PEB SUPERIMPOSED RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Identitas pasien • • • • • • • •
Nama Umur Pekerjaan Alamat Agama No. RM Tanggal masuk Tanggal keluar
: Ny. SU : 35 tahun : Ibu rumah tangga : Kralas, Canden, Jetis, Bantul : Islam : 496352 : 30 desember 2017 : 04 januari 2018
2
Anamnesis • Keluhan Utama Pasien datang ke poli dengan keluhan pusing, mual dan muntah sejak tanggal 29 desember 2017 malam. Pasien juga mengeluh batuk pada waktu yang sama.
3
Riwayat Penyakit Sekarang • Pasien G3P2A0, hamil 29 minggu dengan tekanan darah saat di poli 230/120. Lalu pasien masuk ke ruang bersalin dengan tekanan darah 180/100. Kondisi pasien belum dalam persalinan, gerakan janin aktif, kencang-kencang belum ada, lendir darah dan air ketuban belum keluar, djj 144.
4
Riwayat Penyakit Dahulu • Hipertensi (+), Bronchitis (+), DM (-), Asma (-)
5
Riwayat Penyakit Keluarga • Hipertensi (+)
6
Riwayat Alergi • Udang
7
Riwayat Menstruasi • HPHT • HPL
: 05 Juni 2017 : 12 Maret 2018
8
Riwayat Obstetri • G3P2A0, AH2 • I: 15 tahun, aterm, BBL 2500 gram, spontan di bidan • II: 4 tahun, preterm, BBL 1420 gram, SC a.i PEB
9
Riwayat ANC • 7 kali di bidan dan dokter, ANC terakhir kali tanggal 30 desember 2017.
10
Riwayat Menikah • Menikah 1x selama 15 tahun
11
Riwayat Ginekologi • IUD 8 tahun
12
Riwayat Operasi • Pasien memiliki riwayat operasi SC 4 tahun yang lalu dengan indikasi preeklamsia berat
13
Pemeriksaan fisik Status Generalis
KU
: sedang, sadar, tak tampak anemis
Vital sign
: TD: 180/100 mmHg,R : 20 x/menit, N: 76 x/menit, T : 36,3
TB
: 155cm
BB
: 43 kg
Kepala
: CA (+)/ (+), SI (-)/ (-), edema palpebra (-)
Leher
: pemb. kel. Limfonodi (-), pemb. kel. Tyroid (-)
Thorax
: simetris (+), retraksi(-), SDV(+)/(+), ST(-) S1 S2 reguler (+), bising jantung(-)
Abdomen
: bising usus (+) normal, nyeri tekan (+), supel (+)
Ekstremitas
: hangat (+)/ (+), edema kaki (+)/(+)
14
Status Obstetri • Inspeksi : KU sedang, sadar, tidak anemis, perut membuncit • Palpasi abdomen : teraba janin tunggal, memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, TFU 10 cm • DJJ : 144
15
DIAGNOSIS • Krisis hipertensi, IUGR, PEB superimposed, multigravida hamil 30 minggu 3 hari, bdp, riwayat SC 4 tahun yang lalu
16
TERAPI
• • • • • •
Manajemen konservatif MgSO4 1 gr/jam s.d 24 jam (sudah selesai) Kalk 500 mg/8 jam/oral Aspilet 80 mg/8 jam/oral Raber UPD: nicardipin 1 amp/12 jam, metildopa 3x250 mg Inj. Dexamethason 1A/12 jam/IM (1 seri= 4 kali)
17
Pemeriksaan penunjang Hematologi Pemeriksaan Hemoglobin
Hasil 11.6
Rujukan 12.0-16.0
Satuan g/dl
Lekosit
11.32
4.00-11.00
10^3/ul
Eritrosit
4,04
4.50-5.50
10^6/ul
Trombosit
249
150-450
10^3/ul
Hematokrit
33.9
42.0-52.0
Vol%
18
Fungsi hati Pemeriksaan SGOT SGPT
Hasil 16 13
Nilai Normal 7-31 7-31
Satuan U/L U/L
Hasil 24 0.96 +4
Nilai Normal 17-43 0.6-1.1 Negatif
Satuan Mg/dl Mg/dl
Fungsi ginjal Pemeriksaan Ureum Creatinin Proteinuria
19
USG Janin tunggal, memanjang, preskep, DJJ (+), plasenta fundus meluas ke corpus anterior, AK cukup BPD 6.69~ 27w HC 23.67 ~ 25w 2d AC 19.85~ 24w4d
FL 4.75 ~ 25w 6d EFW 829 gram
20
• FHR baseline 145 kpm, variabilitas>5, akselerasi (+), deselerasi (-), FM (+). Kesan reaktif
21
Follow up
Tanggal
30 Desember 2017
Follow up
S: pasien datang mengeluhkan pusing dan tensi tinggi O: KU sedang, his (-), djj (+), palpasi janin tunggal, preskep, memanjang TD: 180/100, R:20, N:76, S:36,6, proteinuria: +4 A: krisis hipertensi, PEB superimposed, G3P2A0, 29+6 minggu, bdp, riw. Sc 4th yll susp IUGR
Terapi
-observasi his, djj -MgSO4 4 gram loading dilanjutkan 1 gram/jam sampai dengan 24 jam -Inj. Dexamethason 1A/12 jam/IM (1 seri= 4 kali) -metildopa 3x500mg -nifedipin 3x10
22
31 Desember 2017
S: pasien mengeluhkan pusing dan tensi tinggi O: KU sedang, his (-), djj (+), palpasi janin tunggal, preskep, memanjang TD: 180/120, R:21, N:86, S:36,4, proteinuria: +4 A: krisis hipertensi, PEB superimposed, G3P2A0, 29+6 minggu, bdp, riw. Sc 4th yll susp IUGR
-observasi his, djj, VS -Inj. Dexamethason 1A/12 jam/IM (1 seri= 4 kali) -metildopa 3x500mg -adalat oros 1x30 mg -calk 3x500 -aspilet 1x80mg -nst harian
23
01 Januari 2018
S: pasien mengeluhkan pusing dan tensi tinggi O: KU sedang, his (-), djj (+), palpasi janin tunggal, preskep, memanjang TD: 180/110, R:21, N:80, S:36,5, proteinuria: +4 A: krisis hipertensi, PEB superimposed, G3P2A0, 30+1 minggu, bdp, riw. Sc 4th yll susp IUGR
-observasi his, djj, VS - Inj. Dexamethason 1A/12 jam/IM (1 seri= 4 kali) -lanjutkan terapi yang lain -metildopa 3x500mg -adalat oros 1x30 mg -calk 3x500 -nifedipin ekstra 10 mg jika TD>160/110
24
02 Januari 2018
S: pasien mengeluhkan pusing dan tensi tinggi O: KU sedang, his (-), djj (+), palpasi janin tunggal, preskep, memanjang TD: 170/110, R:20, N:76, S:36,6, proteinuria: +4 DJJ: 145 kpm A: krisis hipertensi, PEB superimposed, G3P2A0, 30+2 minggu, bdp, riw. Sc 4th yll susp IUGR
-observasi his, djj, VS -Inj. Dexamethason 1A/12 jam/IM (1 seri= 4 kali) -metildopa 3x500mg -nifedipin 3x10 mg -calk 3x500 -aspilet 1x80mg Raber UPD
25
03 Januari 2018
S: pasien mengeluh leler kaku dan pusing O: KU sedang, his (-), djj (+), palpasi janin tunggal, preskep, memanjang TD: 150/100, R:24, N:80, S:36,6, proteinuria: +4 A: krisis hipertensi, PEB superimposed, G3P2A0, 30+3 minggu, bdp, riw. Sc 4th yll susp IUGR
-observasi his, djj, VS -Inj. Dexamethason 1A/12 jam/IM (1 seri= 4 kali) -metildopa 3x500mg -calk 3x500 -aspilet 1x80mg -Nicardipin 1A/12 jam
26
04 Januari 2018
S: pasien datang mengeluhkan pusing dan tensi tinggi O: KU sedang, his (-), djj (+), palpasi janin tunggal, preskep, memanjang TD: 170/100, R:20, N:76, S:36,6, proteinuria: +4 A: krisis hipertensi, PEB superimposed, G3P2A0, 30+4 minggu, bdp, riw. Sc 4th yll susp IUGR
-observasi his, djj, VS -rujuk ke RSUP Sardjito
27
PENDAHULUAN
Preeklamsi penyebab utama morbiditas dan kematian maternal dan perinatal pada sekitar 2-3% kehamilan
Insidens preeklampsia di Indonesia berkisar antara 3-10%, dengan 39,5% di antaranya menyebabkan kematian di tahun 2001 dan 55,56% di tahun 2002
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN ACOG 2013 • Preeklamsia - eklamsia • Hipertensi kronis : Hipertensi yang terjadi sebelum kehamilan atau sebelum UK 20 minggu
• Superimposed preeklamsia : Kondisi hipertensi yang memberat setelah kehamilan 20 minggu disertai tanda tanda preeklamsia • Hipertensi gestational : hipertensi yang terjadi sesudah usia kehamilan 20 minggu tanpa disertai tanda-tanda preeklamsia
KLASIFIKASI PREEKLAMSIA YANG BARU
JANGAN menganggap preeklamsia : RINGAN
• Preeklamsia dan preeklamsia berat
• Diagnosis preeklamsia tidak tergantung pada proteinuria
• Preeklampsia : tekanan darah > 140/90 mmHg dan ada minimal 1 dari gejala berikut : • Protenuria : dipstick > +1 atau > 300 mg/24 jam • Serum kreatinin > 1,1 mg/dL • Edema paru
• Peningkatan fungsi hati > 2 kali • Trombosit < 100.0000 • Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan gangguan penglihatan
Preklampsia berat jika ada salah satu dari : Tekanan darah > 160/110 mmHg
Proteinuria > +1 Serum kreatinin > 1,1 mg/dl Peningkatan enzim hati > 2 kali Trombosit < 100.000 Edema paru Nyeri kepala, gangguan penglihatan dan nyeri epigastrium
Faktor resiko preeklamsi:
1. Usia ibu > 40 tahun 2. Paritas 3. Kehamilan kembar 4. Hipertensi kronik, kelainan ginjal atau keduanya 5. Riwayat thrombofilia 6. Riwayat preeklamsi dalam keluarga 7. DM 8. SLE
36
Krisis hipertensi adalah kondisi dengan sistolik 180 mmHg atau lebih tinggi atau pembacaan diastolik 110 mmHg. Bisa berupa hipertensi urgensi atau sebagai hipertensi emergency.
• Hipertensi urgensi : tekanan darah sangat tinggi [180 atau lebih tinggi untuk tekanan sistolik dan atau 110 atau lebih tinggi untuk tekanan diastolik], tetapi tidak ada kerusakan organ terkait. • Hipertensi emergency terjadi ketika tekanan darah mencapai levels yangt merusak organ. hipertensi emergency umumnya tingkat tekanan darah melebihi 180 sistolik atau 120 diastolik, tetapi dapat terjadi pada tingkat lebih rendah pada pasien yang tekanan darahnya sebelumnya tidak tinggi dan mengalami gejala kemungkinan kerusakan organ (nyeri dada, sesak napas, nyeri punggung, mati rasa / kelemahan, perubahan penglihatan, kesulitan berbicara, retinopati hipertensi).
Defenisi IUGR yang sering digunakan adalah bayi yang mempunyai berat badan
lahir dibawah persentil ke-10 dari kurva berat badan normal yang disesuaikan dengan usia kehamilan.
Klasifikasi-klasifikasi IUGR 1.IUGR
tipe-1
(simetris
atau
proporsional) 2.IUGR
tipe-2
diproporsional) 3.IUGR Kombinasi
(asimetris,
PEMBAHASAN
Pasien memenuhi persyaratan perawatan konservatif Preeklampsia dengan gejala berat Injeksi MgSO4 sesuai prosedur (Alternatif 1 / Alternatif 2 ) dilanjutkan hingga 24 jam Berikan pematangan paru (Dexamathason 2 x 6mg i.m selama 2 hari atau bethametason 1 x 12 mg i.m selama 2 hari)
Pindah ruangan, lakukan evaluasi ketat
MANAJEMEN KONSERVATIF
PEB
Evaluasi Klinis Kontrol tekanan darah Evaluasi tanda impending eklampsia (nyeri epigastrium, nyeri kepala, mata kabur)
Evaluasi Laboratorium NST setiap minggu Trombosit, fungsi liver, USG untuk evaluasi fungsi ginjal, albumin kesejahteraan janin 2 setiap minggu kali seminggu Evaluasi pertumbuhan janin / 2 minggu
Semua parameter baik
Salah satu parameter memburuk
Umur kehamilan ≥ 34 minggu Terminasi kehamilan
Terminasi kehamilan
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA BERAT Preeklampsia dengan gejala berat MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek laboratorium Stabilisasi, pemberian MgSO4 profilaksis
≥ 34 minggu
< 34 minggu Jika didapatkan : Eklampsa Edema paru DIC HT berat, tidak terkontrol Gawat janin Solusio plasenta IUFD
Iya
Jika usia kehamilan ≥ 24 minggu, janin hidup : Berikan pematangan paru (dosis tidak harus selalu lengkap) tanpa menunda terminasi
Terminasi kehamilan setelah stabilisasi
Janin tidak viabel (tergantung kasus)
Tidak Jika didapatkan : Gejala persisten Sindrom HELLP Pertumbuhan janin terhambat Severe olygohydramnion Reversed end diastolic flow Gangguan renal berat
Jika usia kehamilan > 24 minggu : Pematangan paru Iya
(inj. dexamethason IM 2x6 mg atau betamethason IM 1x12 mg) 2x24 jam
Tidak Perawatan konservatif : Evaluasi di kamar bersalin selama 24-48 jam Rawat inap hingga terminasi Stop MgSO4, profilaksis (1x24 jam) Pemberian anti HT jika TD ≥ 160/110 Pematangan paru 2x24 jam Evaluasi maternal-fetal secara berkala
Usia kehamilan ≥ 34 minggu KPP atau inpartu Perburukan maternal - fetal
ANTI HIPERTENSI •
Indikasi utama pemberian anti hipertensi ada kehamilan
adalah untuk keselamatan ibu dan mencegah penyakit serebrovaskuler •
Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah >
160/110 mmHg (II/A) •
Pemberian anti hipertensi pilihan pertama adalah nifedipin oral , hydralazine, dan labetalol parenteral (I/A)
•
Alternatif anti hipertensi yang lain adalah : nitrogliserin, metildopa, labetalol (I/B)
MAGNESIUM SULFAT
•
Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama preeklamsia / eklamsia
•
Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap eklamsia pada Pasien preeklamsia berat (I/A)
•
Merupakan pilihan utama pada Pasien preeklamsia berat dibandingkan diazepam atau fenitoin untuk mencegah terjadinya kejang atau kejang berulang (1a/A)
46
Dosis dan cara pemberian MgSO4 • Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL : habis dalam 30 menit (73 tts / menit)
• Maintenance dose : 6 gr MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer Laktat selama 6 jam : (28 tts/menit) • Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella setiap jam • Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium pada setiap pemberian MgSO4 ulangan • Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 40%, IV 47
THANK YOU VERY MUCH!