Kosmos , Kompleksitas dan Kesadaran. The Houw Liong FMIPA, ITB Abstrak yang diperluas Matematika mempunyai landasan yang sangat kokoh karena selalu dibangun dari aksioma kemudian dalil dan segala pernyataan matematik harus dapat dibuktikan secara logis dari aksioma. Sistem ini dikenal sebagai sistem formal. Kebenaran Aritmatika dan Logika formal tidak pernah diragukan, bahkan sekarang menjadi landasan kerja komputer yang dikenal sebagai Arithmetic Logical Unit. Pengetahuan alam yang benar dibangun berdasarkan metoda ilmiah yang dikenal sebagai logico-empiricism. Ilmuwan ingin memetakan segala gejala dan proses yang terjadi dalam alam semesta menjadi sistem formal. Ini berarti hakekat segala gejala itu harus dapat dinyatakan sebagai hukum alam dan segala akibat dari hukum ini harus terbukti dalam pengamatan . Pada abad pertengahan dengan metoda tsb Newton berhasil merumuskan hukum gerak benda, bulan, planet dll dalam hukum alam yang dikenal sebagai hukum Newton dan hukum gravitasinya. Maxwell berhasil merumuskan hukum yang dapat menjelaskan semua gejala listrik dan magnet. Carnot, Clausius, Kelvin,Planck dll dapat merumuskan hukum Termodinamika. Hukum yang dikenal sebagai hukum fisika klasik ini juga memperkaya pengetahuan manusia mengenai kosmos yang digambarkan sebagai gerak benda dalam ruang dan waktu yang absolut. Dalam fisika klasik berlaku hukum kausalitas , segala kejadian ditentukan oleh keadaan sebelumnya (deterministic). Dengan memakai istilah ilmu komputer : ilmuwan pada jaman itu mengharapkan segala gejala alam terkomputerisasi (computable) . Hukum alam itu menjadi landasan tercetusnya teknologi dan revolusi industri I : mesin menggantikan otot. Gejala dalam dunia mikroskopik memaksa Schroedinger, Heisenberg dll. merumuskan Mekanika Kuantum dan kecepatan cahaya konstan diamati dari kerangka pengamatan mana pun juga, menggugah Einstein merumuskan teori Relativitasnya . Fisika modern memberi gambaran yang lain dengan fisika klasik : elektron bukan partikel, bukan gelombang tetapi partikel-gelombang . Waktu relatif, kontraksi panjang dan delasi
waktu. Peranan pengamat (kesadaran manusia) menentukan hasil pengamatan. Solusi persamaan Einstein dapat mengungkapkan awal ruang-waktu yang dikenal sebagai Big Bang dan ruang-waktu melengkung dalam keadaan mengembang. Mekanika kuantum menjadi dasar berkembangnya teknologi material, semikonduktor, mikrolektronik, fotonik, laser yang melandasi komputer modern dan membawa tercetusnya teknologi modern dan revolusi industri II : komputer menggantikan otak. Teori medan terpadu, teori kuantum gravitasi, teori string, teori-M merupakan pengembangan teori fisika untuk memadukan teori medan listrik-magnet, medan nuklir kuat, lemah dan gravitasi menjadi satu teori. Teori ini berhasil mengungkapkan keadaan awal alam semesta dan timbulnya berbagai partikel, atom, molekul sehingga terjadinya galaksi, matahari , dan bumi yang memungkinkan timbulnya kehidupan. Arah lain yang dikembangkan ilmuwan ialah teori kompleksitas. Lorenz berhasil mengungkapkan bahwa model atmosfer yang sederhana dapat menimbulkan struktur disipatif dari keadaan khaotik (chaotic) . Prigogine mengungkapkan dari reaksi kimiawi dan katalisatornya terjadi struktur yang lebih kompleks dalam keadaan yang jauh dari keadaan setimbang. Wolfram dengan selular automatanya mengungkapkan bahwa struktur yang sangat kompleks dapat dibangkitkan oleh kaidah yang sederhana. Algoritma genetik dan kesetimbangan tersela ( merupakan pengembangan dari hipotesa Darwin, Mendel dan Gould) mencoba mengungkapkan timbulnya kompleksitas yang lebih tinggi pada mahluk hidup. Mahluk hidup merupakan sistem yang mempertahankan entropi rendah(negentropi) dengan membuang entropi ke lingkungannya. Ilmu kognitif mempelajari jaringan neural sebagai sistem kompleks yang adaptif dan mencoba mengerti timbulnya inteligensi dan kemampuan adaptasi.Penrose mencetuskan hipotesis bahwa komputasi kuantum dapat terjadi karena dalam jaringan neural terdapat banyak microtubules yang memungkinkan timbulnya komputasi kuantum.Komputasi kuantum mampu mengungkapkan gejala yang tidak dapat disimulasikan dengan komputasi yang sekarang. Apakah komputasi kuantum dapat menjelaskan timbulnya kesadaran ? Masih banyak hukum alam yang belum/tidak diketahui untuk dapat mengungkapkan gejala dan proses yang terjadi mulai dari awal ruang-waktu sampai timbulnya inteligensi dan kesadaran manusia. Apakah pengetahuan manusia, kecerdasannya, kearifannya, kesadaran manusia
terdapatnya nilai luhur yang akan mengangkat harkat dan martabat umat manusia dapat mengalahkan persoalan pertambahan entropi yang terlalu cepat yang dihadapi manusia sekarang yaitu persoalan meningkatnya kebutuhan karena meningkatnya populasi manusia secara eksponensial yang disertai dengan kerusakan lingkungan hidup, meningkatnya pencemaran, menipisnya sumber alam, konflik antar kelompok , antar bangsa, antar ideologi, antar agama ???