KORELASI DAN REGRESI
Diajukan untuk memenuhi tugas STATISTIKA TERAPAN
Dosen Pengampu : Dr. Achmad Samsudin, M.Pd.
Oleh: FAUZAN FARHANILLAH NIM. 1803465 ROBY AKBAR TAUFIK NIM. 1803027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2019
1. Korelasi Korelasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Correlation, artinya hubungan timbal balik. Dalam statistika istilah korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara dua variabel disebut bivariate correlation, sedangkan hubungan antar lebih disebut multivariate correlation. Tujuan dilakukannya analisis korelasi antara lain : 1. Untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel 2. Untuk melihat besar kecilnya hubungan antar variabe 3. Untuk memperoleh kejelasan dan kepastian, apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan) atau tidak meyakinkan. 1.2 Jenis-jenis Uji Korelasi 1.2.1
Korelasi Product Moment Teknik Korelasi ini dapat digunakan apabila data yang akan dikorelasikan atau
dianalisis memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Variabel yang akan dikorelasikan berbentuk gejala yang bersifat kontinu atau data ratio dan data interval. 2. Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen atau mendekati homogen 3. Regresinya merupakan regresi linear. Korelasi yang sering digunakan oleh peneliti(terutama peneliti yang mempunyai data-data interval dan rasio) adalah korelasi Pearson atau Product Moment Correlation. (Sugiyono, 2016) Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi apabila kita menggunakan rumus ini adalah: 1. Pengambilan sampel dari populasi harus random(acak). 2. Data yang dicari korelasinya harus berskala interval atau rasio. 3. Variasi skor kedua variabel yang akan dicari korelasinya harus sama. 4. Distribusi skor variabel yang dicari korelasinya hendaknya merupakan distribusi normal. 5. Hubungan antara variabel X dan Y hendaknya linier. Rumus Korelasi Product Moment/Pearson Correlation ada 2 macam, yaitu: a. Korelasi Product Moment dengan simpangan:
𝑟𝑥𝑦 =
∑𝑥𝑦 √(∑𝑥 2 )(∑𝑦 2 )
Keterangan: 𝑟𝑥𝑦 =Koefisiensi korelasi anatara variabel X dan variabel Y:dua variabel yang dikorelasikan ( x=X-M ) dan( y= Y-M). ∑𝑥𝑦 =Jumlah perkalian x dengan y 𝑥 2 =Kuadrat dari x (deviasi x) 𝑦 2 =Kuadrat dari y (deviasi y) b. Korelasi Product Moment dengan Sederhana: 𝑟𝑥𝑦 =
𝑁𝛴𝑥𝑦−(∑𝑥) (∑𝑦) √(𝑁𝛴𝑥 2 − (∑𝑥)2 (𝑁𝛴𝑦 2 − (𝛴𝑦)2)
Keterangan: 𝑟𝑥𝑦
=Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
𝛴𝑥y =Jumlah perkalian antara variabel x dan Y ∑𝑥 2 = Jumlah dari kuadrat nilai X ∑𝑦 2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y (∑𝑥)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan (∑𝑦)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan c. Cara Memberi Interpretasi Terhadap 𝒓𝒙𝒚 1) Pedoman Kategorisasi Koefisien korelasi Interval Koefisien 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
2) Interpretasi Dengan Menggunakan Tabel Nilai R Product Moment Membandingkan besar 𝑟𝑥𝑦 atau rh dengan rt. Jika rh < rt, maka Ha ditolak dan H0 diterima, begitupula sebaliknya. 3) Uji t Pengujian signifikansi koefisien korelasi product moment, selain menggunakan kategorisasi r dan rtabel atau rhitung, dapat juga dihitung dengan
menggunakan uji t yang dibandingkan dengan ttabel dengan rumus sebagai berikut: 𝑡= 1.2.2
𝑟 √𝑛 − 2 √1 − 𝑟 2
Korelasi Ganda Korelasi Ganda (Multiple Correlation) adalah korelasi antara dua atau lebih
variabel bebas (independent) secara bersama-sama dengan satu variabel terikat (dependent). Kegunaan korelasi Ganda (Multiple Correlation), yaitu untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya. (Sugiyono, 2016). Rumus korelasi ganda dari dua variabel bebas (X1 dan X2) dengan satu variabel terikat (Y) sbb : R yx1x2
ryx2 1 ryx2 2 2 ryx1 ryx2 rx1x2 1 rx21x2
Dimana Ryx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2 ry1
= koefisienkorelasi Y terhadap x1
ry2
= koefisienkorelasi Y terhadap x2
rx12
= koefisienkorelasi x1 terhadap X2 a. Cara Memberi Interpretasi Terhadap 𝑹𝒚𝒙𝟏𝒙𝟐 1) Pedoman Kategorisasi Koefisien korelasi Ganda Hipotesis yang diuji yaitu hipotesis uji satu pihak: Interval Koefisien 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
2) Uji F Pengujian hipotesis korelasi ganda menggunakan uji F(tabel distribusi F) dengan derajat kebebasan (dk) terdiri atas : dk1 = dk pembilang = k (k = banyaknya variabel bebas dk2 = dk penyebut = n – k – 1
(n = banyaknya pasang) Konversi nilai koefisien korelasi R kedalam nilai Fhitung menggunakan rumus :
Fh
R2 / k (1 R 2 ) /(n k 1)
Keterangan: R : Koefisien Korelasi Ganda k : Jumlah Variabel Independen n : Jumlah Anggota Sample 1.2.3
Korelasi Parsial Koefisien korelasi parsial merupakan koefisien korelasi antara dua variabel.
Jika variabel lainnya tetap, pada hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel. (Sugiyono, 2016) Ada 3 koefisien korelasi parsial untuk hubungan yang melibatkan 3 variabel yaitu sebagai berikut : 1) Koefisien korelasi parsial antara y dan x1, apabila x2 tetap dirumuskan ry.12 =
ry1 ry2 .r12
I r I r 2
2
y1
I2
2) Koefisien korelasi parsial antara y dan x2, apabila x1 tetap dirumuskan ry.12 =
ry2 ry1.rI2
I r I r 2
2
y1
y2
3) Koefisien korelasi parsial antara x1 dan x2 apabila y tetap dirumuskan R12y =
r12 ry1.rI2
I r I r 2
2
y1
y2
a. Cara Memberi Interpretasi Terhadap 𝑹𝒚𝒙𝟏𝒙𝟐 1) Pedoman Kategorisasi Koefisien korelasi Parsial Hipotesis yang diuji yaitu hipotesis uji satu pihak: Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 2) Uji t Pengujian signifikansi koefisien korelasi product moment, selain menggunakan kategorisasi r dan rtabel atau rhitung, dapat juga dihitung dengan menggunakan uji t yang dibandingkan dengan ttabel dengan rumus sebagai berikut: 𝑡=
𝑟 √𝑛 − 2 √1 − 𝑟 2
2. REGRESI Persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas disebut persamaan regresi. Sir Francis Galton (1822 – 1911), memperkenalkan regresi dengan nama lain model peramalan, penaksiran,
atau
pendugaan. sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi badan manusia. Penelitian tersebut membandingkan antara tinggi anak laki-laki dan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat tinggi cederung lebih pendek dari pada ayahnya, sedangkan anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi dari ayahnya. (Walpole, 2019). 2.1 Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap Variabel Akibatnya. Faktor Penyebab pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan Predictor sedangkan Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan Response. Regresi Linear Sederhana atau sering disingkat dengan SLR (Simple Linear Regression) juga merupakan salah satu Metode Statistik yang dipergunakan dalam produksi untuk melakukan peramalan ataupun prediksi tentang karakteristik kualitas maupun Kuantitas. Analisis regresi pada umumnya digunakan untuk keperluan uji hipotesis yang berkaitan dengan prediksi dan eksplanasi. Contoh pemakaian analisis regresi untuk keperluan
prediksi
adalah
penggunaan
skor
tes
SNMPTN
untuk
memprediksikan/meramalkan keberhasilan belajar calon mahasiswa di perguruan tinggi. Sedangkan pemakaian analisis regresi untuk keperluan eksplanasi adalah untuk mengungkapkan faktor-faktor yang menentukan suatu fenomena. Misalnya, untuk
mengungkapkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
prestasi
belajar
seseorang.
Permasalahan yang pertama tentang prediksi dan permasalahan yang kedua tentang eksplanasi, keduanya bisa diselesaikan dengan teknik analisis regresi. Pada dasarnya teknik ini berusaha menganalisis peranan setiap ubahan (prediktor) dalam menentukan besarnya varians dari suatu ubahan yang ada pada fenomena yang diteliti (ubahan kriterium). Seperti pada teknik korelasi, teknik analisis regresi menggunakan asumsi adanya hubungan yang linier atau berupa garis lurus antara variabel prediktor dengan variabel kriterium. Teknik analisis regresi yang menggunakan asumsi hubungan linier disebut regresi linier. Adapun bentuk umum persamaan garis regresi Y atas X, dimana X adalah ubahan prediktor adalah : Y’ = a + b X
→ regresi sederhana dengan sebuah ubahan X Y’ = a + b1.X1 + b2.X2 + ………….+bn.Xn
Pada prinsipnya teknik analisis regresi ini adalah menentukan suatu garis lurus (garis regresi/garis prediksi) yang paling tepat diantara penyebaran titik-titik ploting (scatterplot). Garis regresi yang tepat ini harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Berupa garis lurus atau memenuhi persamaan linier 2. Jumlah kuadrat penyimpangan skor pengamatan dan skor yang diramalkan adalah minimum »Σ(𝑌 − 𝑌̂)2= minimum (metode least square).
Y= a + bx
a = intersep/ konstanta = harga Y bila X = 0 b = Slope/ koef. arah = tg arah
Berdasarkan konsep kuadrat terkecil (least square) inilah, maka koefisien a dan b dapat dihitung. Rumus : 𝑎 = 𝑏=
(Σ𝑌)(Σ𝑋 2 )− (ΣX)(ΣXY) 𝑛.Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2 𝑛.∑𝑋𝑌− (ΣX)(ΣXY) 𝑛.Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2
Σxy
→ b= Σ𝑥 2
3. Menguji signifikansi, Langkah-langkah: a. Hitung Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg (a)):
JK Reg a
(Y )2 n
b. Hitung Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg (bΙa)):
JK Reg (ba) b
{XY X .Y } n
c. Hitung Jumlah Kuadrat Residu/sisa (JK Res) :
JK ( S ) Y 2 JK Reg (ba) JK Reg a d. Hitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (a) (RJK Reg (a)=(JK Reg (a)) e. Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (ba)(R JK Reg (ba)) :
R JK Reg (ba) JK Reg (ba)
f. Hitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu ( RJK Res) :
RJK Re s
JK Re s n
g. Menguji Signifikansi:
F hitung
RJK Re s ba RJK Re s
h. Kriteria Uji Signifikansi Jika
F
hitung
≥
F
tabel,
maka
Ho
datolak
Ha
dterima
(signifikan) Jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho ditorima Ha ditolak (tidak signifikan) i. Mencari F tabel menggunakan Tabel F : Taraf signifikansi α = 0,05 dbRes = n-2 F tabel = F (1 - α) (db reg (bΙa) ,(db res) 2.2 Regresi Linear Berganda Regresi ganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua variabel prediktor atau lebih terhadap satu variabel kriterium atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah
variabel terikat (Y). Atau dengan kata lain menurut Sugiyono, manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak. Sebagai contoh, naiknya jumlah penjualan dapat dilakukan melalui jumlah iklan atau tidak. Bentuk persamaan garis regresi ganda adalah seperti berikut ini: Untuk 2 variabel: Ŷ = a0 + a1X1+ + a2X2 Berikut langkah-langkah menghitung korelasi ganda, yaitu: Persamaan regresi untuk dua predictor adalah: Y = a +b1X1 +b1X2 1) Menghitung beberapa variabel untuk menghitung beberapa variabel independent:
(x1 )2 x x n 2 1
2 1
(x2 )2 x x n
x x x x
x y x y
(x1 )(y) n
x y x y
2 2
2 2
1 2
1
2
1 2
1
2
(x1 )(x2 ) n
(x2 )(y) n
2) Menghitung Koefisien variabel Independent Pertama (b1) b1
(x22 )(x1 y ) (x1 x2 )(x2 y ) (x12 )( x 22 ) ( x1 x2 ) 2
3) Menghitung Koefisien variabel Independent Kedua (b2) b2
(x12 )(x2 y ) (x1 x2 )(x1 y ) (x12 )( x 22 ) ( x1 x2 ) 2
4) Menghitung Konstanta (a)
a Y b1 X 1 b2 X 2
5) Menguji signifikansi, Langkah-langkah: a. Hitung Jumlah Kuadrat Total (JKT) :
JKT Y 2
(Y )2 n
b. Hitung Jumlah Kuadrat Total Regresi (JK Reg):
JK Reg b1 x1 y b2 x2 y a y
(y)2 n
c. Hitung Jumlah Kuadrat Residu/sisa (JK Res) :
JK (res) JKT JK reg d. Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RKreg)
RK reg
JK reg jumlah prediktor
e. Hitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu ( RKRes) :
RK
Re s
JK Re s n jumlah prediktor 1
f. Menguji Signifikansi: Fregresi
RK reg RK res
g. Kriteria Uji Signifikansi Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho datolak Ha dterima (signifikan) Jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima Ha ditolak (tidak signifikan) h. Mencari F tabel menggunakan Tabel F : Taraf signifikansi α = 0,05, (n-jumlah predictor-1)= Menentukan Persamaan Regresi Berganda
y ' a b1 x1 b2 x2
Perhitungan Manual dan SPSS 1. Nilai korelasi Pearson Produk Moment. Soal: Seorang guru Fisika dari SMK Negeri 10 Garut ingin melakukan sebuah eksperimen untuk mengetahui hubungan antara prestasi belajar mata pelajaran fisika dengan prestasi belajar mata pelajaran kimia. Dari 50 siswa yang mengikuti pelajaran fisika dan kimia, didapatkan data berupa hasil prestasi mereka dalam satu semester. Berikut ini data dari 50 siswa: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Mata Pelajaran Fisika Kelas Pagi Kelas Siang 70 80 60 76 80 83 60 66 73 76 76 86 63 83 76 90 86 73 80 76 76 63 80 86 73 76 73 73 70 80 66 90 73 66 70 83 73 80 76 76 63 70 80 80 86 70 83 76 93 80
Mata Pelajaran Kimia Kelas Pagi Kelas Siang 73 80 76 80 73 80 60 90 86 80 83 80 93 90 80 80 76 60 83 90 83 80 66 80 83 80 80 80 80 80 80 70 80 90 80 80 80 80 60 70 90 76 80 76 80 84 80 84 80 76
Bagaimana kesimpulan yang akan diambil oleh guru, apakah prestasi siswa dalam kedua mata pelajaran sama ataukah berbeda? Pembahasan: Berikut ini adalah tabel hasil prestasi siswa pada saat mengikuti mata pelajaran Fisika dan Kimia: No 1 2 3 4
Mapel Fisika 𝑋 𝑋2 70 4900 60 3600 80 6400 60 3600
Mapel Kimia 𝑌 𝑌2 73 5329 76 5776 73 5329 60 3600
𝑋. 𝑌 5110 4560 5840 3600
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 ∑=
73 76 63 76 86 80 76 80 73 73 70 66 73 70 73 76 63 80 86 83 93 80 80 80 80 80 80 76 83 66 76 86 83 90 73 76 63 86 76 73 80 90 66 83 80 76 3821
5329 5776 3969 5776 7396 6400 5776 6400 5329 5329 4900 4356 5329 4900 5329 5776 3969 6400 7396 6889 8649 6400 6400 6400 6400 6400 6400 5776 6889 4356 5776 7396 6889 8100 5329 5776 3969 7396 5776 5329 6400 8100 4356 6889 6400 5776 294951
86 83 93 80 76 83 83 66 83 80 80 80 80 80 80 60 90 80 80 80 80 80 80 80 90 80 80 90 80 60 90 80 80 80 80 80 70 90 80 80 70 76 76 84 84 76 3961
7396 6889 8649 6400 5776 6889 6889 4356 6889 6400 6400 6400 6400 6400 6400 3600 8100 6400 6400 6400 6400 6400 6400 6400 8100 6400 6400 8100 6400 3600 8100 6400 6400 6400 6400 6400 4900 8100 6400 6400 4900 5776 5776 7056 7056 5776 316307
6278 6308 5859 6080 6536 6640 6308 5280 6059 5840 5600 5280 5840 5600 5840 4560 5670 6400 6880 6640 7440 6400 6400 6400 7200 6400 6400 6840 6640 3960 6840 6880 6640 7200 5840 6080 4410 7740 6080 5840 5600 6840 5016 6972 6720 5776 303162
1. Menghitung r dengan rumus 1. 𝑛 𝑛 (𝑛 ∑𝑛 𝑖=1 𝑋𝑖 𝑌𝑖 )−(∑𝑖=1 𝑋𝑖 )(∑𝑖=1 𝑌𝑖 )
r=
2
2 𝑛 𝑛 2 𝑛 √𝑛 ∑𝑛 √ 𝑖=1 𝑋𝑖 −(∑𝑖=1 𝑋𝑖 ) . 𝑛 ∑𝑖=1 𝑌𝑖 −(∑𝑖=1 𝑌𝑖 )
JK t =
2
15158100−15134981 √14747550−14600041.√15815350−15689521
=
23119 √147509.√125829
23119
23119
JK t = 384,069𝑥354,723 = 136238,10 = 0,188. 2. Menghitung r dengan rumus 2. r= No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
X 70 60 80 60 73 76 63 76 86 80 76 80 73 73 70 66 73 70 73 76 63 80 86 83 93 80 80 80 80 80 80 76 83 66 76 86 83 90 73 76 63 86 76 73 80 90 66 83 80
̅ X
76,42
(∑ 𝑥.𝑦) √(∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦 2 ) Y 73 76 73 60 86 83 93 80 76 83 83 66 83 80 80 80 80 80 80 60 90 80 80 80 80 80 80 80 90 80 80 90 80 60 90 80 80 80 80 80 70 90 80 80 70 76 76 84 84
̅ Y
79,22
; dimana 𝑥 = (𝑋 − 𝑋̅); 𝑦 = (𝑌 − 𝑌̅) X -6.42 -16.42 3.58 -16.42 -3.42 -0.42 -13.42 -0.42 9.58 3.58 -0.42 3.58 -3.42 -3.42 -6.42 -10.42 -3.42 -6.42 -3.42 -0.42 -13.42 3.58 9.58 6.58 16.58 3.58 3.58 3.58 3.58 3.58 3.58 -0.42 6.58 -10.42 -0.42 9.58 6.58 13.58 -3.42 -0.42 -13.42 9.58 -0.42 -3.42 3.58 13.58 -10.42 6.58 3.58
Y -6.22 -3.22 -6.22 -19.22 6.78 3.78 13.78 0.78 -3.22 3.78 3.78 -13.22 3.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 -19.22 10.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 10.78 0.78 0.78 10.78 0.78 -19.22 10.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 -9.22 10.78 0.78 0.78 -9.22 -3.22 -3.22 4.78 4.78
x2 41.2164 269.6164 12.8164 269.6164 11.6964 0.1764 180.0964 0.1764 91.7764 12.8164 0.1764 12.8164 11.6964 11.6964 41.2164 108.5764 11.6964 41.2164 11.6964 0.1764 180.0964 12.8164 91.7764 43.2964 274.8964 12.8164 12.8164 12.8164 12.8164 12.8164 12.8164 0.1764 43.2964 108.5764 0.1764 91.7764 43.2964 184.4164 11.6964 0.1764 180.0964 91.7764 0.1764 11.6964 12.8164 184.4164 108.5764 43.2964 12.8164
y2 38.6884 10.3684 38.6884 369.4084 45.9684 14.2884 189.8884 0.6084 10.3684 14.2884 14.2884 174.7684 14.2884 0.6084 0.6084 0.6084 0.6084 0.6084 0.6084 369.4084 116.2084 0.6084 0.6084 0.6084 0.6084 0.6084 0.6084 0.6084 116.2084 0.6084 0.6084 116.2084 0.6084 369.4084 116.2084 0.6084 0.6084 0.6084 0.6084 0.6084 85.0084 116.2084 0.6084 0.6084 85.0084 10.3684 10.3684 22.8484 22.8484
x.y 39.9324 52.8724 -22.2676 315.5924 -23.1876 -1.5876 -184.928 -0.3276 -30.8476 13.5324 -1.5876 -47.3276 -12.9276 -2.6676 -5.0076 -8.1276 -2.6676 -5.0076 -2.6676 8.0724 -144.668 2.7924 7.4724 5.1324 12.9324 2.7924 2.7924 2.7924 38.5924 2.7924 2.7924 -4.5276 5.1324 200.2724 -4.5276 7.4724 5.1324 10.5924 -2.6676 -0.3276 123.7324 103.2724 -0.3276 -2.6676 -33.0076 -43.7276 33.5524 31.4524 17.1124
50
76
76
∑=
3821
76,42
r= r=
3961
79,22
(∑ 𝑥.𝑦) √(∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦 2 )
-0.42
-3.22
0.1764
10.3684
1.3524
-8.5E-14
5.68E-14
2950.18
2516.58
462.38
; dimana 𝑥 = (𝑋 − 𝑋̅); 𝑦 = (𝑌 − 𝑌̅)
462,38 √(2950,18)(2516,58)
=
462,38
√7424363,98
=
462,38 2724,76
= 0,188
I. Pengujian Hipotesis Korelasi Pengujian hipotesis korelasi cara 1. Hipotesis: H0: 𝜌 = 0.
H1: 𝜌 ≠ 0.
H1: 𝜌 > 0.
H1: 𝜌 < 0.
Didapatkan rasio r hitung = 0,188. Dengan 𝑑𝑓 = 𝑛 − 1 = 49, didapatkan harga F dalam tabel dengan kondisi dua ekor, nilai Ft0,05 sebesar 0,2759. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa dengan pengujian dua ekor, rasio r berada pada penolakan H0 pada taraf 5%. Pengujian hipotesis korelasi cara 2. 𝑡=
𝑟√(𝑛 − 2) √1 −
𝑟2
=
0,188√50 − 2 √1 −
(0,188)2
=
0,188√48 √1 − 0,035
=
0,188.6.9282 √0,964
=
1,170 = 1,188. 31,048
Dengan n = 49 dan taraf kesalahan 5%, didapatkan nilai ttabel sebesar 2,0098. Maka rasio t berada pada penolakan H0. 2. Peneliti ingin mengetahui pengaruh pelaksanaan Model pembelajaran CUPs terhadap Pemahaman Konsep Fisika. Kemudian diambil sampel secara acak kepada 8 siswa dengan data sebagai berikut: Pembelajaran
2
3
1
4
1
3
2
2
50
60
30
70
40
50
40
35
CUPs (X) kali Pemahaman Konsep (Y) hasil
1. Carilah persamaan regresinya. 2. Carilah apakah penelitian tersebut signifikan
Langkah-langkah Uji Regresi Linier:
1. Membuat hipotesis Ho: Tidak ada pengaruh pelaksanaan Model pembelajaran CUPs terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Ha: Ada pengaruh pelaksanaan Model pembelajaran CUPs terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa. 4. Membuat tabel persiapan No
X
Y
X2
Y2
XY
1
2
50
4
2500
100
2
3
60
9
3600
180
3
1
30
1
900
30
4
4
70
16
4900
280
5
1
40
1
1600
40
6
3
50
9
2500
150
7
2
40
4
1600
80
8
2
35
4
1225
70
Σ=
18
375
48
18825
930
5. Mencari persamaann Regresi Menghitung rumus b
b
nX .Y (X )(Y ) nX 2 (X )2
b
8(930) (18)(375) 8.48 (18)2
b
690 11,5 60
Menghitung rumus a
a
(Y )(X 2 ) (X )(X .Y ) nX 2 (X )2
a
(375)(48) (18)(930) 8(48) 324 a
1260 21 60
Jadi Persamaan regresi linier dengan rumus:
Y a bX Y 21 11,5( X )
6. Menguji signifikansi, Langkah-langkah: a. Hitung Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg (a)):
JK Reg a JK Reg a
(Y )2 n
(375)2 140625 17578,125 8 8
b. Hitung Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg (bΙa)):
JK Reg (ba) b JK Reg (ba) 11,5
{XY X .Y } n
{930 (18)(375)} 991,875 8
c. Hitung Jumlah Kuadrat Residu/sisa (JK Res) :
JK ( S ) Y 2 JK Reg (ba) JK Reg a JK ( S ) 18.825 991,875 17.578,125 255
d. Hitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (a) (RJK Reg (a)=(JK Reg (a)) (RJK Reg (a)=(JK Reg (a))= 17.578,125 e. Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (ba)(R JK Reg (ba)) : R JK Reg (ba) JK Reg (ba)
=991,875 f. Hitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu ( RJK Res) :
RJK Re s RJK Re s
JK Re s n
255 42,5 82
g. Menguji Signifikansi:
F hitung
RJK Re s ba RJK Re s
F hitung
991,875 23,34 42,5
h. Kriteria Uji Signifikansi Jika
F
hitung
≥
F
tabel,
maka
Ho
datolak
(signifikan) Jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho ditorima Ha ditolak (tidak signifikan) i. Mencari F tabel menggunakan Tabel F : Taraf signifikansi α = 0,05 dbRes = n-2 8-2=6
F tabel = F (1 - α) (db reg (bΙa) ,(db res) F tabel= F (1-0,05)(1,6) F tabel= 5,99 Cara mencari F tabel : angka 1 = pembilang, angka 6 = penyebut Ternyata F hitung > F tabel atau 23,24 > 5,99 maka signifikan
Dengan SPSS 2.2 1. Lakukan Copypaste data yang akan diolah dari data yang sudah di input.
Ha
dterima
2. Masuk menu bar, Klik Analysis lalu klik regression -> Linear
3. Lalu masukkan variabel X ke Independent, dan variabel Y ke Dependent. 4. Klik statistics ->ceklis estimates-> model fit,R squared change, descriptives di regression coefficients. Klik continue.
5. Klik Plot, masukkan ZPRED kekotak X, SRESID kekotak Y 6. Klik Histogram dan normal probability plot 7. Klik continue, klik ok!
Hasil Output Regression REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X /SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).
Regression Notes Output Created
20-MAR-2019 07:32:52
Comments Input
Active Dataset
DataSet0
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data
8
File Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X /SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).
Resources
Processor Time
00:00:02.08
Elapsed Time
00:00:02.25
Memory Required
1356 bytes
Additional Memory Required for Residual Plots
912 bytes
Descriptive Statistics Mean Pemahaman Konsep Model CUPs
Std. Deviation
N
46.8750
13.34635
8
2.2500
1.03510
8
Dari output tersebut dapat dilihat rata-rata nilai Pemahaman Konsep dari 8 siswa adalah 46,88 dengan standar deviasi 13, 346 sedangkan rata-rata nilai Model CUPs adalah 2,25 dengan standar deviasi 1,035
Correlations Pemahaman Konsep Pearson Correlation
Pemahaman Konsep
1.000
.892
.892
1.000
.
.001
.001
.
Pemahaman Konsep
8
8
Model CUPs
8
8
Model CUPs Sig. (1-tailed)
Pemahaman Konsep Model CUPs
N
Model CUPs
Dari tabel dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel Pemahaman Konsep dengan Model Pembelajaran CUPs adalah 0,892, hal ini menunjukkan ada hubungan positif, makin besar Model Pembelajaran CUPS maka makin tinggi juga pada Pemahaman Konsep Siswa.
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Variables
Entered
Removed
Model CUPsb
1
Method . Enter
a. Dependent Variable: Pemahaman Konsep b. All requested variables entered.
Dari tabel diatas menunjukkan variabel yang dimasukkan adalah Model CUPs, sedangkan variabel yang dikeluarkan tidak ada. (Variables Removed tidak ada)
Model Summaryb Change Statistics
Model 1
R .892a
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Estimate
Change
.795
.761
6.51920
.795
F Change
df1
23.338
1
Model Summaryb Change Statistics Model
df2
1
Sig. F Change 6
.003
a. Predictors: (Constant), Model CUPs b. Dependent Variable: Pemahaman Konsep
Pada tabel diatas angka R square adalah 0,795 yaitu kuadrat dari koefisien korelasi (0,892 x 0,892 = 0,795). Standar Error of the Estimate adalah 6,519, perhatikan pada analisis deskriptif statistic bahwa standar deviasi Pehamahaman Konsep adalah 13, 346 lebih besar dari standar error, oleh karena lebih kecil dari pada standar deviasi Pemahaman Konsep maka model regresi bagus dalam bertindak sebagai predictor Pemahaman Konsep.
ANOVAa Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
991.875
1
991.875
Residual
255.000
6
42.500
1246.875
7
Total
F 23.338
Sig. .003b
a. Dependent Variable: Pemahaman Konsep b. Predictors: (Constant), Model CUPs
Hipotesis Pengambilan Keputusan Jika F Hitung < F Tabel atau Probabilitasnya ≥ 0,05 maka H0 diterima Jika F Hitung > F Tabel atau Probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa F hitung adalah 23, 338, sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel distribusi F dengan menggunakan tabel distribusi F dengan derajat kebebasan residual/sisa yaitu 6 sebagai derajat kebebasan penyebut dan derajat regression perlakuan yaitu 1 sebagai derajat kebebasan pembilang dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga diperoleh nilai F tabel kita lihat ditabel distribusi F= 5,99. Karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, berdasarkan signifikansinya terlihat pada kolom sig. yaitu probabilitas kurang dari 0,05, maka Ho ditolak. Kesimpulan Ada koefisien yang berarti maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi pemahaman konsep siswa.
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
21.000
5.831
Model CUPs
11.500
2.380
Coefficients Beta
t
.892
Sig.
3.601
.011
4.831
.003
a. Dependent Variable: Pemahaman Konsep
Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
32.5000
67.0000
46.8750
11.90363
8
-1.208
1.691
.000
1.000
8
2.380
4.761
3.158
.865
8
28.7500
63.5714
46.2998
11.67970
8
-9.00000
7.50000
.00000
6.03561
8
Std. Residual
-1.381
1.150
.000
.926
8
Stud. Residual
-1.483
1.409
.036
1.052
8
-10.38461
11.25000
.57521
7.88563
8
-1.701
1.572
.031
1.118
8
Mahal. Distance
.058
2.858
.875
.990
8
Cook's Distance
.033
.496
.159
.154
8
Centered Leverage Value
.008
.408
.125
.141
8
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: Pemahaman Konsep
Charts
Jika residual berasal dari ditribusi normal maka nilai sebaran data akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran data pada gambar di atas tersebar hamper semua pada sumbu normal, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normlitas dapat dipenuhi.
2. Berikut ini contoh Penelitian tentang “UTS (X1), UAS (X2), dan IPK di UNIV X”. Hitunglah korelasi dan regresi berganda dari tabel berikut: a. Deskripsi Data MKuliah No 1 2 3 4 5 6 7
X1 UTS 82 90 72.5 86 78 80 75
X2 UAS 80 86 80 84 97.2 90 80
Y IPK 3.86 3.86 3.86 3.86 3.86 3.86 3.86
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jumlah Ratarata
90 88 70.5 83 55 55 75 85 90 71.7 82 81 25 75 72 92 95 78 84 75 75 2160.7 77.16785714
No
UTS(X1)
UAS(X2)
1
82
80
2
90
86
3
72.5
80
4
86
84
5
78
97.2
6
80
90
7
75
80
8
90
90
9
88
83
10
70.5
70
11
83
82
12
55
62.9
IPK(Y )
2298.7
3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.87 3.87 3.87 3.87 3.87 3.87 3.87 104.71
82.09642857
3.739642857
90 83 70 82 62.9 84 80 90 89 79 80 69.2 82 80 78 89 80 80 87.4 86 80
X1 .Y
X2.Y
6560
316.52
308.8
6724
6400
7740
347.4
331.96
7396
5800
279.85
308.8
8100 5256.2 5
7224
331.96
7396
7581.6
301.08
324.24 375.19 2
6084
7056 9447.8 4
7200
308.8
347.4
6400
8100
6000
289.5
308.8
5625
6400
Y^2 14.899 6 14.899 6 14.899 6 14.899 6 14.899 6 14.899 6 14.899 6
3.5
8100
315
315
8100
8100
12.25
3.5
7304
308
290.5
6889
12.25
4935
246.75
245
7744 4970.2 5
4900
12.25
6806
290.5
287
6889
12.25
3459.5
192.5
220.15
3025
6724 3956.4 1
3.86 3.86 3.86 3.86 3.86 3.86 3.86
3.5 3.5 3.5
X1.X2
X1^2
X2^2
6400
12.25
13
55
84
3.5
4620
192.5
294
3025
7056
12.25
14
75
80
3.5
6000
262.5
280
5625
6400
12.25
15
85
90
3.7
7650
314.5
333
7225
8100
13.69
16
90
89
3.7
8010
333
329.3
7921
13.69
17
71.7
79
5664.3
265.29
292.3
8100 5140.8 9
6241
13.69
18
82
80
6560
303.4
296
6724
13.69
19
81
69.2
5605.2
299.7
256.04
6561
6400 4788.6 4
20
25
82
3.7
2050
92.5
303.4
625
6724
13.69
21
75
80
3.7
6000
277.5
296
5625
6400
22
72
78
5616
278.64
301.86
5184
6084
23
92
89
8188
356.04
344.43
8464
7921
24
95
80
7600
367.65
309.6
9025
6400
25
78
80
6240
301.86
6084
26
84
87.4
7341.6
325.08
309.6 338.23 8
7056
6400 7638.7 6
27
75
86
6450
290.25
332.82
5625
7396
28
75
80
6000 178305 .2 6368.0 43
290.25 8078.5 2 288.51 86
309.6 8589.0 3 306.75 11
5625 172027 .4 6143.8 35
6400 190039 .7 6787.1 3
13.69 14.976 9 14.976 9 14.976 9 14.976 9 14.976 9 14.976 9 14.976 9 390.71 55 13.954 13
Jumlah Ratarata
2160.7 77.167857 14
2298.7 82.096428 57
3.7 3.7 3.7
3.87 3.87 3.87 3.87 3.87 3.87 3.87 104.5 1 3.732 5
b. Berikut langkah-langkah menghitung korelasi ganda, yaitu: 1) Menghitung korelasi antara UTS dengan IPK (ry1) ry1
ry1
nX 1Y (X 1 )(Y ) (nX 12 (X 1 )2 (nY 2 (Y )2 ) (28)(8078,52) (2160, 7)(104,51)
(28.172027,39 4668624,5)(28.390, 7155 10922,34 226198,56 225814, 757 ry1 148142, 42 17, 694 ry1
383,803 0, 237 1619,021921
Menguji Hipotesis Ho : Tidak ada Korelasi antara UTS dengan IPK H1 : Ada Korelasi antara UTS dan IPK ry1 = 0,237 rtabel = 0,3172
13.69
rhitung < rtabel H0 diterima dan H1 ditolak Kesimpulannya tidak ada korelasi antara UTS dengan IPK
Diketahui signifikansi = 0,112, dan signifikansi tabel= 0,05 Sig Hit> Sig tabel Kesimpulannya tidak ada korelasi antara UTS dengan IPK 2) Menghitung korelasi antara UAS dengan IPK (ry2) ry 2
ry 2
nX 1Y (X 1 )(Y ) (nX 12 (X 1 )2 (nY 2 (Y ) 2 )
(28)(8589, 03) (2298, 7)(104,51) (28.190039, 65 5284021, 7)(28.390, 7155 10922,34
ry 2
240492,84 240237,137 37093,82 17, 694
ry1
255, 703 0,316 810,14693318
Menguji Hipotesis Ho : Tidak ada Korelasi antara UAS dengan IPK H1 : Ada Korelasi antara UAS dan IPK ry2 = 0,316 rtabel = 0,3172 rhitung < rtabel H0 diterima dan H1 ditolak Kesimpulannya tidak ada korelasi antara UAS dengan IPK
Diketahui signifikansi = 0,051, dan signifikansi tabel= 0,05 Sig Hit> Sig tabel Kesimpulannya tidak ada korelasi antara UAS dengan IPK 3) Menghitung korelasi antara UTS dengan UAS (r12) r12
r12
nX 1 X 2 (X 1 )(X 2 ) (nX 12 (X 1 )2 (nX 2 2 (X 2 )2 )
(28)(178305, 2) (2160, 7)(2298, 7) (28.172027,39 4668624,5)(28.190039, 65 5284021, 7)
ry 2
4992545, 6 4966801, 09 148142, 42 37088,5
ry1
25744,51 0,347 74124,08613
Menguji Hipotesis Ho : Tidak ada Korelasi antara UTS dengan UAS H1 : Ada Korelasi antara UTS dan UAS ry2 = 0,347 rtabel = 0,3172 rhitung > rtabel H0 ditolak dan H1 diterima Kesimpulannya ada korelasi antara UTS dengan UAS
Diketahui signifikansi = 0,035, dan signifikansi tabel= 0,05 Sig Hit< Sig tabel Kesimpulannya ada korelasi antara UTS dengan UAS 4) Menghitung korelasi antara IPK UTS dan UAS (ry-12) (ry1 ) 2 ry 2 2 ry1 ry 2 r12 2
ry 12
1 (r12 ) 2
ry 12
0, 056169 0, 099856 0, 051975048 1 0,120409
ry 12
0,104049952 0,1182935614 0,344 0,879591
Menguji Hipotesis Ho : Tidak ada Korelasi antara IPK dengan UTS dan UAS H1 : Ada Korelasi antara IPK dengan UTS dan UAS ry2 = 0,347 rtabel = 0,3172 rhitung > rtabel H0 ditolak dan H1 diterima Kesimpulannya antara IPK dengan UTS dan UAS 5) Koefisien Determinasi Ganda
Tabel Model Summary dalam Output SPSS Nilai R Square
Nilai R Square: 0,118 x 100 %= 11, 8 % Ini berarti nilai IPK dipengaruhi oleh UTS dan UAS c. Berikut langkah-langkah menghitung regresi ganda, yaitu: Untuk dapat meramalkan bagaimana hubungan UTS dan UAS dapat mempengaruhi IPK, maka harus dicari persamaan regresinya terlebih dahulu . Persamaan regresi untuk dua predictor adalah: Y = a +b1X1 +b1X2 1) Menghitung beberapa variabel dari tabel penolong:
(x1 )2 x x n 2 1
2 1
4668624,5 28
x
172027,39
x x
2 1
172027,39 166736,5893
2 1
5290,8007
2 1
(x2 )2 x x n 2 2
5284021,7 28
x
190039,65
x
190039, 65 188715, 0607
x
1324,589286
2 2
2 2
2 2
2 2
x x x x 1 2
1 2
(x1 )(x2 ) n
x x
178305, 2
2160,7.2298,7 28
x x
178305, 2
4966801,09 28
1 2
1 2
x x x x
1 2
178305, 2 177385, 7532
1 2
919, 4467857
x y x y 1
1
(x1 )(y) n
x y 8078,52
2160,7.104,51 28
x y 8078,52
225814,757 28
1
1
x y 8078,52 8064,81275 x y 13, 70725 1
1
x y x y 2
2
(x2 )(y) n
x y 8589,03
2298,7.104,51 28
x y 8589,03
240237,137 28
2
2
x y 8589, 03 8579,89775 x y 9,13225 2
2
2) Menghitung Koefisien variabel Independent Pertama (b1) b1
(x22 )(x1 y ) (x1 x2 )(x2 y ) (x12 )( x 22 ) ( x1 x2 ) 2
b1
(1324,58986)(13, 70725) (919, 4467857)(9,13225) (5290,8007)(1324,589286) (919, 4467857) 2
b1
18156, 47649 8396, 617909 7008137,922 845382,3917
b1
9759,858581 6162755,53
b1 0, 002
3) Menghitung Koefisien variabel Iependent Kedua (b2) b2
(x12 )(x2 y ) (x1 x2 )(x1 y ) (x12 )( x 22 ) ( x1 x2 ) 2
b2
(5290,8007)(9,13225) (919, 4467857)(13,70725) (5290,8007)(1324,589286) (919, 4467857) 2
b2
48316,91469 12603,08695 7008137,922 845382,3917
b2
35713,82774 6162755,53
b2 0, 005795107004 b2 0, 006
4) Menghitung Konstanta (a)
a Y b1 X 1 b2 X 2 a 3,7325 (0,001583684203)(77,167857) (0,005795107004)(82.09642857) a 3, 7325 0,122209516 0, 47575759
a 3,134532893 a 3,135
Tabel Coefficients dalam Output
5) Menguji signifikansi, Langkah-langkah: a. Hitung Jumlah Kuadrat Total (JKT) :
JKT Y 2
(Y )2 n
JKT 390,7155
10922,34 28
JKT 390, 7155 390, 0835714 JKT 0, 6319286 0, 632
b.
Hitung Jumlah Kuadrat Total Regresi (JK Reg):
JK Reg b1 x1 y b2 x2 y a y
(y)2 n
JK Reg (0, 001583684203.8978,52) (0, 005795107004.8589, 03) 10922.34 (3,134532893.104,51) 28 JK Reg 12, 79382451 49, 77434791 327,5900326 390, 0835714
JK Reg 0, 074633591 0, 075
c. Hitung Jumlah Kuadrat Residu/sisa (JK Res) :
JK (res) JKT JK reg JK (res) 0, 631928571 0, 074633591 JK (res) 0,557294979 0,557
d. Hitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (a) (RJK Reg (a)=(JK Reg (a)) (RJK Reg (a)=(JK Reg (a))= 17.578,125 e. Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RKreg)
RK reg RKreg
JK reg jumlah prediktor 0,074633591 2
RKreg 0,037316795 0,037
f. Hitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu ( RKRes) :
RK
Re s
JK Re s n jumlah prediktor 1
RK
Re s
0,557294979 28 2 1
RK
Re s
0,557294979 25
RK
Re s
0,02229179916 0,022
g. Menguji Signifikansi: Fregresi
RK reg RK res
Fregresi
0,037316795 0,02229179916
Fregresi 1,674014499 1,674
h. Kriteria Uji Signifikansi Ho: Tidak ada regresi antara IPK dengan UTS dan UAS H1: Ada regresi antara IPK dengan UTS dan UAS Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho datolak Ha dterima (signifikan) Jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima Ha ditolak (tidak signifikan) i. Mencari F tabel menggunakan Tabel F : Taraf signifikansi α = 0,05, (n-jumlah predictor-1)= 25 F tabel = 3,3852 Ternyata F hitung < F tabel atau 1,674 < 3,39 maka tidak signifikan Kesimpulannya tidak ada regresi antara IPK dengan UTS dan UAS Tabel ANOVA dalam Output SPSS
Menentukan Persamaan Regresi Berganda y ' a b1 x1 b2 x2 3,135 0, 002 x1 0, 006 x2
x1 = 0, x2 = 0 => 3,135 x1 = 1, x2 = 1 => 3,135 0,002 0,006 3,143 x1 = 2, x2 = 2 => 3,135 0, 004 0, 012 3,151
x1 = 55, x2 = 70 => 3,135 0,11 0, 042 3, 665 x1 = 95, x2 = 97,2 => 3,135 0,19 0,5832 3,9082 Maka, semakin besar angka yang dimasukkan dalam x1 dan dan x2 nya, maka nilai hasil persamaan regresi bergandanya semakin bertambah, dapat disimpulkan persamaan ini merupakan persamaan berganda
DAFTAR PUSTAKA Furqon. (2013). Statistik Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito. Sugiyono. (2016). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Walpole, Ronald E (2019). Pengantar Statistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama