KEPERAWATAN MATERNITAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN IBU HAMIL DAN ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL
OLEH KELOMPOK 3 1. Meindha Nurrintan
(P07120017083)
2. Ni Sayu Made Dewik Surya N.
(P07120017089)
3. Putu Heni Puspitawati
(P07120017103)
4. Ni Luh Ayu Intan Sari
(P07120017110)
5. Ni Komang Sukariasih
(P07120017117)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR TAHUN AKADEMIK 2018/2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Maternitas yang membahas mengenai “Konsep Dasar Perawatan Ibu Hamil dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil”. Dalam penyusunan makalah ini penulis berusaha untuk menyajikan secara ringkas dan jelas agar mudah dipahami oleh pembaca. Sumber informasi penyajian uraian menyeluruh
mengenai makalah yang penulis dapatkan
diperoleh dari hasil pencarian di beberapa buku pembelajaran dan jurnal resmi dari situs internet sehingga sangat mendukung penyelesaian makalah ini. Penulis sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang terkait, makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini tidak lupa disampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Ns. Nyoman Hartati, S.Kep, M. Biomed selaku dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan kami bimbingan dan tuntunan dalam penyelesaian makalah ini. 2. Teman-teman kelompok yang sudah membuat makalah ini dengan sebaikbaiknya. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran konstruktif sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten .
Denpasar, Februari 2019
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3
Tujuan Makalah ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3 2.1
Pengertian Konsep Dasar Perawatan Ibu Hamil ................................................ 3
2.2
Siklus Menstruasi ............................................................................................... 5
2.3
Fisiologi Kehamilan ........................................................................................... 9
2.4
Perubahan fisik dan Psikologi Ibu Hamil ........................................................ 10
2.5
Diagnosa medis Ibu hamil ............................................................................... 18
2.6
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil ...................................................................... 18
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 31 3.1
Simpulan .......................................................................................................... 31
3.2
Saran ................................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 32
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kehamilan atau disebut juga Gestasi adalah suatu proses/ rangkaian peristiwa baru yang akan dialami oleh wanita bila sel ovumnya dibuahi oleh sel sperma yang berasal dari tubuh pria dalam proses reproduksi. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dikatakan pula sedang mengandung. Pertanyaan ini dapat pula menimbulkan pertanyaan, mengandung apa? Jawabannya tidak lain adalah mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sel mani atau sperma. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia luar. Lainnya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimaster pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai bulan ke 4 sampai bulan ke 6, trimaster ketiga dari bulan ke 7 sampai bulan ke 9. Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm. Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis, dan sosial pada ibu oleh karena itu peran keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida merupakan suatu kondisi kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan antenatal care merupakan standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang terjadi, baik pada ibu maupun pada janin. Dulu orang menganggap bahwa pertolongan pada persalinan adalah yang terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi persalinan boleh diibaratkan dengan pertandingan olahraga, prestasi pertandingan tidak ditentukan oleh daya upaya untuk persalinan saja tetapi jauh sebelumnya adalah sangat tergantung pada persiapan fisik maupun mental, sebelum pertandingan harus dimulai sejak ibu semasa hamil.
1
1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian dari latar belakang adalah sebagai berikut. a. Apakah yang dimaksud dengan Pengertian Konsep Dasar Perawatan Ibu Hamil ? b. Bagaimana Siklus Menstruasi ? c. Bagaimana Fisiologi Kehamilan? d. Bagaimana Perubahan fisik dan Psikologi Ibu Hamil? e. Bagaimana Diagnosa medis Ibu hamil? f. Bagaimana Asuhan Keperawatan Ibu Hamil? 1.3 Tujuan Makalah Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain : a. Untuk mengetahui Pengertian Konsep Dasar Perawatan Ibu Hamil b. Untuk mengetahui Siklus Menstruasi c. Untuk mengetahui Fisiologi Kehamilan d. Untuk mengetahui Perubahan fisik dan Psikologi Ibu Hamil e. Untuk mengetahui Diagnosa medis Ibu hamil f. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Ibu Hamil
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KONSEP DASAR PERAWATAN IBU HAMIL a. Pengertian Kehamilan Menurut
Federasi
Obstetri
Ginekologi
Internasional,
kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bisa dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bylan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung selama 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo, 2009)
b. Pengertian Ibu Hamil -
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Ibu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin didalam rahimnya karena sel telur telah dibuahi oleh sprematozoa dari pria. Lebih lanjut, kehamilan adalah akibat sel telur yang telah matang kemudian bertemu spermatozoa dari pria sehingga terjadi lah proses pembuahan yang kemudian menghasilkan janin.
-
Menurut D.S Soewito M Ibu hamil adalah kondisi dimana seorang wanita mengandung bayi dari hasil hubungan seksual antara pria dan wanita. Inilah definisi yang banyak orang mengerti. Ini merupakan pengertian dari ibu hamil yang sederhana. Walaupun pengertian ini adalah cukup sederhana, namun hal ini dapat memberikan pengertian kepada masyarakat luas tentang definisi ibu hamil secara umum.
-
Menurut Yahya Andi Saputra Ibu hamil adalah kondisi seorang wanita yang sedang mengandung janin yang merupakan pintu gerbang bagi penciptaan generasi penerus yang handal. Menurut pengetian ini, ibu hamil merupakan sosok yang kelak akan melahirkan generasi-genarasi penerus yang mempunyai keterampilan dan 3
kemampuan untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Ibu hamil juga merupakan suatu anugerah bagi sebuah kemajuan bangsa karena dari para ibu hamil terlahir calon penerus bangsa yang akan memimpin suatu generasi dimasa yang akan datang.
c. Perawatan Kehamilan/Ibu Hamil Perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan. (Depkes RI, 2010). Perawatan kehamilan merupakan suatu program berkesinambungan selama kehamilan, persalinan, kelahiran, dan nifas yang terdiri atas edukasi, scrining, deteksi dini, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman, sehingga ibu mampu merawat bayi dengan baik. (Sosroatmodjo, 2010).
d. Tujuan Perawatan Kehamilan Menurut Mansjoer (2005), tujuan perawatan kehamilan adalah memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi; meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi; mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau kompliksi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan terhadap ibu hamil dengan mempersiapkan sebaik-baiknya fisik, mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan post partum sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal, oleh karena itu pelayanan / asuhan pemeriksaan kehamilan merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi sedini mungkin bila ada kelainan pada ibu hamil (Saifudin, et.al., 2002).
4
2.2 SIKLUS MENSTRUASI a.
Pengertian Menstruasi Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulas (Bobak, 2004). Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan – perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan – perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998). Usia normal bagi seorang wanita mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya pada usia 12 atau 13 tahun. Tetapi ada juga yang mengawalinya lebih awal, yaitu pada usia 8 tahun atau lebih lambat yaitu usia 18 tahun. Menstruasi akan berhenti dengan sendirinya pada saat wanita sudah berusia 40-50 tahun, yang dikenal dengan istilah menopause. Setelah mengalami menstruasi biasanya terlihat perubahan fisik wanita seperti pada pinggul dan payudaranya. Untuk dapat terjadi menstruasi maka perlu adanya fungsi vagina, rahim, indung telur dan adanya hubungan yang sinergis dari hipotalamus susunan syaraf pusat dengan indung telur. Hubungan ini digambarkan dengan terciptanya kekompakan sistem kerja hormon dalam tubuh seorang perempuan terutama hormon steroid (estrogen dan progesteron). Seorang perempuan mepunyai dua indung telur atau disebut juga ovarium. Secara periodik setiap satu siklus kira - kira pada hari ke 14 ada salah satu sel matang yang dilepaskan dari indung telur. Bila tidak ada pertemuan sel sperma dan sel telur maka pembuahan tidak terjadi. Nah karena sel telur tidak dibuahi akan menyebabkan dinding rahim meluruhkan lapisan endometrium, terjadilah menstruasi.
b.
Gambaran klinis menstruasi Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif, perdarahan menstruasi terjadi setiap 25-35 hari dengan median panjang siklus adalah 28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik, selang waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi fase folikular bervariasi lamanya. Siklus yang diamati terjadi
5
pada wanita yang mengalami ovulasi. Selang waktu antara awal perdarahan menstruasi fase luteal relatif konstan dengan rata - rata 14 kurang lebih 2 hari pada kebanyakan wanita (Grenspan, 1998). Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi pada umumnya lamanya 4 sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah menstruasi terdiri dari fragmen - fragmen kelupasan endometrium yang bercampur dengan darah yang banyaknya tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran darahnya terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin ditemukan. Ketidakbekuan darah menstruasi yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem fibrinolitik lokal yang aktif di dalam endometrium. Rata - rata banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode menstruasi telah ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 2560 ml. Konsentrasi Hb normal 14gr per dl dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi dan menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap hari siklus tersebut atau 150 sampai 400mg per tahun (Cunningham, 1995). c.
Aspek hormonal selama siklus menstruasi Mamalia, khususnya manusia, siklus reproduksinya melibatkan berbagai organ, yaitu uterus, ovarium, vagina, dan mammae yang berlangsung dalam waktu tertentu atau adanya sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan adanya pengaturan koordinasi yang disebut hormon. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang langsung dialirkan dalam peredaran darah dan mempengaruhi organ tertentu yang disebut organ target. Hormonhormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi ialah : 1)
Hormon-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis : Luteinizing Hormon (LH) Folikel Stimulating Hormon (FSH) Prolaktin Releasing Hormon (PRH)
2)
Steroid ovarium Ovarium menghasilkan progestrin, androgen, dan estrogen. Banyak dari steroid yang dihasilkan ini juga disekresi oleh kelenjar adrenal atau dapat
6
dibentuk di jaringan perifer melalui pengubahan prekursor-prekursor steroid lain; konsekuensinya, kadar plasma dari hormon - hormon ini tidak dapat langsung mencerminkan aktivitas steroidogenik dari ovarium. 3)
Fase-fase dalam siklus menstruasi Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus. Fase-fase ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan uterus. Fase-fase tersebut adalah : a. Fase menstruasi atau deskuamasi Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Fase ini berlangsung selama 3-4 hari. b. Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama kurang lebih 4 hari. c. Fase intermenstum atau fase proliferasi Setelah luka sembuh. akan terjadi penebalan pada endometrium kurang lebih 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke~5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi. Fase proliferasi dini. terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel. Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi. Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis. Fase pramenstruasi atau fase sekresi. Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya. tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang
7
berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi. Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu : 1. Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan. 2. Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak Akhir masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-sel: desidua, terutama yang ada di seputar pembuluhpembuluh arterial, Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi (Hanafiah. 1997).
4)
Mekanisme siklus menstruasi a) Pada setiap siklus haid FSH dikeluarkan oleh Lobus anterior hipofisis yang menyebabkan beberapa lolikel primer berkembang dalam ovarium. b) Folikel primer berkembang menjadi folikel de Grasi yang membuat esterogen. c) Esterogen menekan FSH, sehingga lobus anterior hipofisis mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua yaitu LH (luteinizing hormone) d) Produksi FSH dan LH dipengaruhi RH (relasing hormones) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis e) Dibawah pengaruh RH folikel de grati semakin lama semakin matang dan makin banyak mengeluarkan likuor folikuli yang mengandung esterogen. f)
Esterogen
mempunyai
pengaruh
terhadap
ende
metrium
menyebabkan endometrium tumbuh (menebal) yang disebut masa proliferasi
8
g) Dibawah pengaruh LH folikel de grati menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium, dan kemudian terjadi ovulasi. h) Setelah ovulasi terjadi. terbentuklah korpus rubrum(berwarna merah) yang akan menjadi korpus luteum (berwarna kuning). i)
Korpus luteum menghasilkan hormon progestemn, Hormon progesteron mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berlekuk-lekuk dan bersekresi (masa sekresi)
j)
Bila tidak ada pembuahan. korpus luteum berdegenerasi yang menyebabkan kadar esterogen dan progesteron menurun. sehingga terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik. yang disebut masa mestruasi.
k) Bilamana ada pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum dipertahankan dan berkembang menjadi korpus luteum graviditatis.
2.3 FISIOLOGI KEHAMILAN 2.3.1 Hampir setiap tubuh wanita hamil mengalami perubahan baik pada organ dan sistem organnya. Menurut Mochtar (2011) dan Bobak, Lowdermilk & Jensen (2004) perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita hamil antara lain: 1) Sistem Reproduksi 2) Ukuran uterus membesar akibat dari hipertrofi dan hiperplasia otot polos rahim, berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000 gram, isthmus Rahim hipertrofi dan serviks uteri bertambah vaskularisasinya dan bertambah lunak. Proses ovulasi berhenti, vagina dan vulva berwarna lebih merah atau kebiruan. Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastin di bawah kulit sehingga timbul stirae gravidarum. 3) Sistem Sirkulasi Darah 4) Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Gambaran protein darah berubah; jumlah protein, albumin dan gama globulin menurun pada trimester pertama dan meningkat bertahap pada akhir kehamilan. Pompa jantung akan
9
meningkat setelah kehamilan tiga bulan dan menurun lagi pada mingguminggu terakhir kehamilan. Tekanan darah cenderung turun pada trimester kedua dan akan naik lagi seperti
pada prahamil. Nadi
biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 kali per menit. 5) Sistem pernapasan 6) Adanya usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran uterus, akan menekan paru-paru sehingga wanita hamil akan cenderung mengeluh sesak dan napas pendek. Kapasitas vital paru sedikit meningkat selama kehamilan. 7) Sistem Pencernaan 8) Pada trimester pertama, muncul keluhan mual dan muntah. Salivasi meningkat, tonus otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas usus menurun dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. 9) Sistem Integumen 10) Pada daerah kulit tertentu, terdapat hiperpigmentasi jaringan seperti pada muka, payudara (puting dan areola payudara), perut dan vulva. 11) Metabolisme 12) Tingkat metabolik basal pada wanita hamil meningkat hingga 15-20% terutama pada trimester akhir. Terjadi gangguan keseimbangan asam basa, kebutuhan protein dan kalori meningkat. Wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan bertambah, sering buang air kecil dan kadang dijumpai glukosuria, serta berat badan ibu hamil akan meningkat. 13) Payudara 14) Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat terjadi noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli; bayangan venavena lebih membiru.
2.4 PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGI IBU HAMIL 2.4.1 Perubahan Fisik 1. Perubahan Fisik pada Trimester I Menurut Kurnia (2009) perubahan fisik pada trimester I adalah :
10
a) Pembesaran Payudara Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui. b) Sering buang air kecil Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. c) Konstipasi Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil. d) Morning Sickness, mual dan muntah Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. e) Merasa lelah Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga peningkatan hormonal yang dapat mempengaruhi pola tidur.
f) Sakit Kepala Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingg ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
11
g) Kram Perut Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim. h) Meludah Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness. i) Peningkatan Berat Badan Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan
pembesaran
rahim
dan
hormon
progresteron
yang
menyebabkan tubuh menahan air. 2. Perubahan Fisik pada Trimester II Menurut Kurnia (2009), perubahan fisik pada trimester II adalah : a) Perut semakin membesar Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu. b) Sendawa dan buang angina Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman. c) Pelupa
12
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya. Ada beberapa teori tentang hal ini, diantaranya adalah karena tubuh ibu hamil terus
bekerja
berlebihan
untuk
perkembangan
bayinya
sehingga
menimbulkan blok pikiran. d) Rasa panas di perut Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat Rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas. e) Pertumbuhan rambut dan kuku Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir. f) Sakit perut bagian bawah Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap. g) Pusing Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. h) Hidung dan Gusi berdarah Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini disebabkan karena adanya perubahan hormonal.
i) Perubahan kulit Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit. Perubahan tersebut bisa berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari puser (umbilicus) sampai ke
13
tulang pubis yang disebut linea nigra. Sedangkan kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Hal ini dapat menjadi petunjuk sang ibu kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. j) Payudara Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintikbintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit. k) Kram pada kaki Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki ke atas dan minum kalsium yang cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, cobalah menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke arah atas. l) Sedikit Pembengkakan Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama. 3. Perubahan Fisik pada Trimester III Menurut Kurnia (2009) perubahan fisik pada trimester III adalah: a) Sakit bagian tubuh belakang Sakit
pada
bagian
tubuh
belakang
(punggung-pinggang),
karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
14
b) Payudara Keluarnya cairan dari payudara, yaitu colostrum, merupakan makanan bayi pertama yang kaya akan protein. Biasanya, pada trimester ini, ibu hamil akan merasakan hal itu, yakni keluarnya colostrum. c) Konstipasi Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar kearah usus selain perubahan hormone progesteron. d) Pernafasan Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paruparu, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma (yang membatasi perut dan dada). Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma / tulang iga ibu. e) Sering kencing Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil. f) Masalah tidur Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam hari sehingga merasa kesulitan untuk tidur nyenyak. g) Varises Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan. h) Kontraksi perut Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
15
i) Bengkak Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan. j) Kram pada kaki Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena kekurangan kalsium. k) Cairan vagina Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair. 2.4.2 Perubahan Psikologis Selain menimbulkan perubahan fisik, kehamilan juga menimbulkan perubahan dan adaptasi psikologis bagi ibu hamil. Membesarnya janin dalam kandungan mengakibatkan calon ibu letih, tidak nyaman, tidak dapat tidur nyenyak, sering mendapat kesulitan bernapas dan beban fisik lainnya. Semua pengalaman ini mengakibatkan timbulnya kecemasan, ketegangan, konflik batin dan lain-lain. Selain itu, adanya resiko perdarahan, rasa sakit pada saat melahirkan, bahaya kematian pada dirinya sendiri maupun bayi yang akan dilahirkan juga menambah kecemasan dan ketakutan bagi ibu hamil (Lia, 2011). Menurut Nirwana (2011) dan Hamilton (2004), perubahan psikologis yang dialami ibu hamil berdasarkan usia kehamilan yaitu: 1) Perubahan psikologis pada trimester pertama 2) Ibu membutuhkan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya pada trimester awal kehamilan. Banyak ibu yang merasa kecewa, terjadi penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali pada awal kehamilan banyak ibu yang mengharapkan untuk tidak hamil. Hampir 80% wanita menolak, gelisah, depresi dan murung. Sebanyak 15% ibu hamil mengalami gangguan jiwa pada trimester pertama. Pada wanita hamil banyak mengalami ketakutan dan fantasi selama
16
kehamilan, khususnya tentang perubahan fisik yang terjadi pada dirinya. 3) Perubahan psikologis pada trimester kedua 4) Terdapat dua fase perubahan psikologis pada trimester kedua. Fase pertama yaitu fase prequickening, dimana pada fase ini ibu menganalisis dan mengevaluasi segala hubungan interpersonal yang telah terjadi. Proses ini akan menjadi dasar bagaimana calon ibu mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkan. Proses yang terjadi pada pengevaluasian adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Pada trimester kedua, calon ibu sudah dapat menerima kehamilannya. Fase kedua yaitu fase postquickening yaitu ibu hamil akan fokus pada kehamilan dan persiapan untuk menyambut lahirnya bayi. Pergerakan yang dirasakan dapat membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dengannya dan menyebabkan ibu terfokus pada bayinya. 5) Perubahan psikologis pada trimester ketiga 6) Pergerakan bayi akan semakin sering dirasakan oleh calon ibu pada trimester ketiga. Perasaan tersebut menimbulkan kecemasan tersendiri bagi seorang ibu seperti takut kalau sewaktu-waktu bayinya lahir, apakah bayinya akan terlahir normal, dan hal-hal lain terkait kondisi bayinya. Seorang ibu juga akan memikirkan tentang proses persalinan yang akan dialami dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat persalinan. Trimester ketiga inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga serta tenaga kesehatan. Penelitian dari Aprianawati (2007) tentang hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan ibu primigravida menjelang persalinan. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil, dimana ibu hamil yang mendapat dukungan yang besar dari keluarganya, akan mengalami kecemasan yang rendah dalam menghadapi persalinannya
17
2.5 DIAGNOSA MEDIS IBU HAMIL Diagnosis berasal dari bahasa Yunani “Dia” berarti melalu I dan “Gnosis” berarti Ilmu Pengetahuan. Jadi diagnosis berarti penetapan suatu keadaan yang menyimpang atau keadaan normal melalui dasar pemikiran dan pertimbangan ilmu pengetahuan. Menurut Salmann(1950) Diagnosa Medis (Medical diagnosis), yaitu suatu diagnosis yang menetapkan keadaan normal atau keadaan menyimpang yang disebabkan oleh suatu penyakit yang membutuhkan tindakan medis/pengobatan. Diagnosis ditetapkan berdasarkan atas pertimbangan data hasil pemeriksaan secara sistematis, Data diagnostic yang paling utama harus dipunyai untuk dapat menetapkan diagnosis adalah data pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan subjektif dan objektif serta data pemeriksaan dan pengukuran pada model studi. Diagnosa Medis Ibu Hamil meliputi: G2P1A0 Hamil Aterm dengan Presentasi Bokong. Cara membaca diagnosa medis tersebut yaitu:
G (Gravida) yaitu jumlah kehamilan termasuk mola, Ke, abortus, jadi G2 berarti kehamilan yang kedua
P (Para) yaitu jumlah anak yang dilahirkan > 2.500gr, jadi P1 berarti sudah melahirkan anak yang pertama dengan berat > 2.500gr
Dan A (Abortus) yaitu pengeluaran hasil konsepsi / aborsi, jadi A0 berarti tidak ada aborsi
Hamil Aterm artinya kehamilan cukup bulan
Presentasi Bokong artinya letak bayi sungsang
2.6 ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL 1. PENGKAJIAN Tangggal
: Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
Jam
:-
18
No. RM
: untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam suatu ruangan.
a. Data Subjektif 1.
Biodata b. Nama
: Nama ibu dan suami untuk mengenal, ,memanggil, dan
menghindari terjadi kekeliruan. c. Umur
:Ditanyakan
untuk
mengetahui
umur
ibu,
dimana
kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35 tahun. d. Agama
:Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuha keperawatan. e. Suku
:Untuk mengetahui dari suku mana ibu beraal dan
menentukan cara pendekatan di dalam melaksanakan asuhan keperawatan. f. Pendidikan :Untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan asuhan. g. Pekerjaan :Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu/ suami dapat mempengaruhi kesehatan klien atau tidak. h. Penghasilan :Untuk mengetahui status ekenomi penderita dan mengetahui pola keniasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan klien i. Alamat apakah
: Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai lingkungan
cukup
aman
bagi
kesehatannya
serta
mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang. 2.
Alasan Datang Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri. a.
Keluhan Utama Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulan sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu.
19
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu Ditanyakn untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria, ataupun penyakit keturunan seperti jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. c. Riwayat Kesehatan Sekarang Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria, ataupun penyakit keturunan seperti jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama : a. Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis. b. Peenyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa, asma. c. Riwayat
kehamilan
kembar.
Faktor
yang
meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur, wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan arau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena ha ini bisa menurun pada ibu. d. Riwayat Haid Ditanyakan mengenai : 1. Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi paa usia pubertas yaitu sekitar 12-16 tahun. 2. Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur 3 hari. Panjang siklus haid yang biaa pada manusia adalah 25-32 hari.
20
3. Lamanya haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari, diikuti darah sedikit-sedikit dan ada sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini tetap. 4. Keluhan yang dirasakan. 5. Keputihan warnanya bau, gatal/tidak. e. Riwayat Perkawinan Ditanyakan tentang : Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah 1. Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan. 2. Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta
previa,
pre-eklamsia,
KPD,
persalinan
tidak
lancar/macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR. f. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
g. Riwayat Kehamilan Sekarang 1. Berapa kali periksa dan dimana Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu. 2. Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravid. Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu. 3. Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan. 4. Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada calon
21
pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin walaupun diberikan pada kehamilan muda. 5. Pemberian vitamin, zat besi : tablet sehari segera setelah rasa mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan. 6. Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan dapat medeteksi adanya komplikasi. h. Riwayat KB Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB/tidak, apa macamnya, ada keluhan /tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa. i. Pola Kebiasaan Sehari-hari 1. Pola persepsi kesehatan Biasanya wanita hamil akan memeriksakan diri ketika haidnya terjadi lambat sekurang-kurangnya satu bulan dan klien akan sering bertanya dan mencari informasi tentang bagaimana prosedur persalinan yang normal. Perlu dikaji apakah ibu pernah mengkonsumsi minuman beralkohol, asap rokok dan substansi lain. 2.
Pola nutrisi-metabolik Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil adalah 300 kalori per hari dengan komposisi menu seimbang (cukup, mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air). Hal ini sangat penting sekali karena dengan jumlah kalori yang cukup, ibu akan mempunyai kekuatan dan energi yang cukup besar ketika persalinan terjadi.
3.
Pola eliminasi Pola eliminasi meliputi eliminasi uri (BAK) dan eliminasi alvi (BAB). Dalam hal ini perlu dikaji terakhir kali ibu buang air kecil dan buang air besar. Kandung kemih yang penuh akan menghambat penumpurunan bagian terendah janin sehingga
22
diharapkan ibu dapat sesering mungkin buang air kecil. Begitu pula dengan buang air besar, apabila ibu belum buang air besar kemungkinan akan dikeluarkan saat persalinan yang mana dapat mengganggu bila bersamaan dengan keluarnya kepala bayi. 4.
Pola aktivitas-latihan Ibu dianjurkan untuk aktif, berjalan dan terlibat dalam aktivitasaktivitas normal, tetapi tidak melelahkan untuk memastikan bayi yang dikandung sehat dan tidak terlalu besar (Bobak, 1996 : 169). Banyak wanita melakukan aktifitas fisik secara teratur selama tidak hamil. Mereka takut kehilangan fisik yang fit selama periode mereka terpaksa mengurangi kegiatan selama hamil. Wanita yang bisanya tidak berolah raga harus memulai kegiatan fisik dan intensitasnya rendah dan meningkatkan aktivitas secara teratur.
5.
Pola istirahat tidur Walaupun, ibu dianjurkan untuk beraktivitas tapi tidak boleh berlebihan karena aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus sampai ibu hamil menjadi terlalu lelah atau lebih membuat perfusi darah ke rahim berkurang dan pemberian oksigen ke fetoplasental menurun (Bobak, 1998 : 164). Oleh karena itu, ibu harus juga cukup istirahat baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.
6.
Pola kognitif perseptual Biasanya selama persalinan ibu sulit untuk berpikir, ibu tidak bisa berpikir tentang banyak hal. Ibu hanya memikirkan bagaimana bayi yang dikandungnya lahir dengan selamat.
7.
Pola persepsi-konsep diri
8.
Biasanya ibu akan mengalami gangguan dalam memandang dirinya sendiri. Pola koping-toleransi stress Biasanya ibu akan cemas, takut, dan stres menjelang persalinan dan kelahiran sang bayi. Ibu akan berusaha untuk mencari sistem pendukung terutama suaminya, keluarga, serta tenaga medis.
23
9.
Pola peran-hubungan Biasanya akan terjadi perubahan peran dalam diri ibu dimana akan menjadi seorang ibu yang mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
10. Pola seksualitas-reproduksi Pada kebanyakan budaya, aktivitas seksual tidak dilarang sampai akhir kehamilan. Sampai saat inbi belum membuktikan dengan pasti bahwa koitus dan orgasme dikontraindikasikan selama masa hamil untuk wanita yang sehat secara medis dan memiliki kondisi obstetri yang prima. Akan tetapi, riwayat abortus spontan atau ancaman abortus lebih satu kali, keguguran yang nyaris terjadi pada trimester kedua, atau ketuban pevah dini, perdarahan atau sakit perut pada kehamilan trimester ketiga merupakan peringakat untuk tidak melakukan koitus dan orgasme (Bobak, 1998 : 167). 11. Pola nilai kepercayaan Biasanya ibu akan meningkatkan aktivitas ibadah terhadap Tuhan YME dengan harapan diberikan kemudahan dan kelancaran selama proses persalinan ini.
b. Data obyektif 1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
: baik/cukup/lemah
Kesadaran
: composmentis/apatis/somnolen
Tinggi badan
: normal > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi
badan krang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit.
BB sebelum hamil
: mengetahui perubahan berat badan
sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan BB atau penurunan BB
BB sekarang
: selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan kurang lebih 0,5 kg perminggu. Hingga akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg .
24
LL atas
: normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indicator kuat untuk status gizi ibu yanh kurang baik atau buruk, sehingga beresiko untuk meahirkan BBLR.
Tekanan darah, pernapasan, nadi, temperature.
2) Pemeriksaan Fisik a. Kepala dan leher 1. Kepala
: bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka atau lesi.
2. Rambut
: warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok, dan
distribusi merata. 3. Wajah
: tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema,
dan tidak pucat. 4. Mata
: konjungtiva tidak pucat dan sclera tidak ikterius.
5. Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah. 6. Leher
: tidk ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. 7. Payudara a. Inspeksi
: bentuk melingkar, simetris, hiperpi-
mentasi pada areola, putting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling b. Palpasi
: tidak ada masa/benjolan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, colostrums (-) 8. Abdomen a. Inspeksi
: tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra
dan pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan. b. Palpasi
Leopold I
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha (2) Pemeriksaan berdiri sebelah kanan klien dan melihat kea rah muka klien (3) Rahim dibawah ketengah
25
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan (5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifar bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong. Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis.
Leopold II (1) Kedua tangan pindah kesamping (2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan Ttentukan letak punggung anak (3) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin. Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil. Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus.
Leopld III (1) Dipergunakan satu tangan saja (2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya (3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan. Leopold III menentukan apa yang terdapat dibawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul. Variasi menurut ahlfeld menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.
Lepold IV (1) Pemeriksaan merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita. (2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
26
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul. Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan : a. Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas panggul) b. Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian yang bawah ke dalam rongga panggul. 3) Pemeriksaan Khusus Inspeculo bertujuan untuk mengetahui apakah pendarahan berasal dari osteum uteri eksternumatau dari kelainan cervik vagina. Apabila perdarahan dari osteum uteri ekternum, adanya plasenta harus dicurifai. USG untuk menentukan letak plasenta. 4) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA). Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan data tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi (Reeder, Martin, Griffin, 2011). Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan antara lain pemeriksaan golongan darah, ultrasonografi (USG), pemeriksaan urin (apakah terdapat proteinuri atau glukosuria).
a. Hb
: jika terjadi pendarahan yang banyak dan keadaan umu
pasien lemah serta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia. b. Urine : dicurigai ada protein urine yang memperberat kehamilan.
27
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI 2016) 1. Defisit pengetahuan b/d kurangnya terpapar informasi d/d pasien menanyakan mengenai persiapan melahirkan. 2. Gangguan rasa nyaman b/d gangguan adaptasi kehamilan d/d pasien mengeluh tidak nyaman, mengeluh sulit tidur, mengeluh mual, dan gelisah 3. INTERVENSI KEPERAWATAN Hari/Tanggal No.Dx
1
Tujuan
Intervensi
NOC
NIC
Setelah
Rasional
diberikan NIC:
asuhan keperawatan
1. Ajarkan ibu dan 1. Agar ibu dan pasangannya pasangan mengenai tandamengetahui tandadiharapkan masalah tanda persalinan tanda jika sudah mendekati klien teratasi dengan persalinan kriteria hasil: selama 1x 24 jam
2. Informasikan pada 2. Agar ibu ibu mengenai mengetahui kapan kapan harus datang harus datang ke kerumah sakit pelayanan dalam rangka kesehatan.Untuk persiapan meminimalkan menghadapi terjadinya persalinan komplikasi
NOC:
1. Ibu mengetahui tanda dan gejala kelahiran 2. Ibu mengetahui tahapan persalinan dan melahirkan 3. Ibu mengetahui 3. Diskusikan pilihan 3. Agar ibu merasa strategi untuk kontrol nyeri lebih nyaman mengontrol nyeri bersama ibu 4. Ibu mengetahui tekntik relaksasi yang efektif 4. Ajarkan ibu dan 4. Agar ibu merasa pasangan mengenai lebih tenang teknik pernapasan ketika dan relaksasi yang menghadapi akan digunakan proses persalinan. selama persalinan. 2
Setelah
diberikan NIC:
asuhan keperawatan
1. Berikan ibu posisi yang nyaman selama 1x 24 jam
NIC: 1. Agar ibu merasa lebih nyaman
28
diharapkan masalah 2. Bantu ibu untuk memilih pakaian klien teratasi dengan yang nyaman kriteria hasil:
2. Agar ibu merasa lebih nyaman dengan pakaiannya
NOC: 1. Ibu merasa 3. Berikan terapi nyaman dengan relaksasi posisinya 2. Ibu merasa nyaman dengan 4. Kolaborasi pakaian yang pemberian digunakan antivomiting 3. Ibu merasa tidak sesuai instruksi sesak napas dokter 4. Ibu tidak mengalami muntah
3. Agar ibu merasa lebih tenang
4. Pemberian antivomiting dapat menurunkan rasa mual/muntah.
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan
5. EVALUASI KEPERAWATAN Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. (Ali, 2009). Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan. (Mubarak, dkk., 2011). Evaluasi disusun menggunakan SOAP dimana :
29
S
: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subjektif oleh keluarga setelah diberikan implementasi keperawatan.
O
: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan pengamatan yang objektif
A
: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
P
: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.
30
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan Menurut
Federasi
Obstetri
Ginekologi
Internasional,
kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasiIbu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin didalam rahimnya karena sel telur telah dibuahi oleh sprematozoa dari pria. Perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan. (Depkes RI, 2010). Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan terhadap ibu hamil dengan mempersiapkan sebaik-baiknya fisik, mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan post partum sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal. Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulas (Bobak, 2004). Pemeriksaan fisik tidak hanya bermanfaat bagi ibu hamil, termasuk janin yang dikandungnya. Rangkaian pemeriksaan ini bisa mendeteksi secara dini bila ada kelainan kehamilan. Sehingga bisa segera diterapkan tindakan penanganan yang tepat. 3.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penyusun dapat memberikan saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri yaitu agar lebih memahami mengenai konsep dasar keperawatan ibu hamil dan asuhan keperawatan ibu hamil terkhususnya pada makalah ini yaitu mengenai keperawatan maternitas, demi mewujudkan kualitas pelayanan yang baik dengan tindakan keperawatan yang baik dalam pengaplikasiannya di bidang keperawatan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, 2010. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta. Salemba Medika http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46832/4/Chapter%20II.pdf
(diakses
tanggal 02 Februari 2019) Lathifa, ST. 2015. Proses Kehamilan. http://repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789 /42092/5/Chapter%20I.pdf (diakses tanggal 02 Februari 2019) Noverstiti. 2015. Anemia pada Ibu Hamil. http://www.pps.unud.ac.id/ thesis/ pdf_thesis/unud-391-62850896-tesis.pdf(diakses tanggal 02 Februari 2018) Surya, Indah. 2016. Kehamilan. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimusgdl-indahsurya-5622-3-babii.pdf (diakses tanggal 02 Februari 2018) Kurnia, . 2009. Menghindari Gangguan Saat Melahirkan & Panduan Lengkap Mengurut Bayi. Yogjakarta : Panji Pustaka. DepKes RI. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: DepKes Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012) hlm. 111116 Icesmi Sukarni.2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta, Nuha Medika PPNI.2016.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.Jakarta. Dewan Pengurus Pusat Bobak, dkk. 2005. Keperawatan Maternitas.Jakarta. EGC 2004
32
33