Konsep Dasar Manajemen.docx

  • Uploaded by: Arif Hidayah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konsep Dasar Manajemen.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 9,524
  • Pages: 50
BAB 1 KONSEP DASAR MANAJEMEN

KONSEP DASAR MANAJEMEN 1.1 BATASAN MANAJEMEN Lahirnya konsep manajemen di tengah gejolak masyarakat sebagai konsekwensi akibat tidak se imbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial.meskipun pada kenyataanya,perkembangan ilmu manajemen sangat terlambat jauh di bandingkan peradaban manusia di muka bumi ini yang di mulai sejak keberadaan Adam dan Hawa.barulah lebih kurang pada abad ke-20 kebangkitan para teoretisi maupun para praktisi sudah mulai tampak. Istilah manajemen (management) telah di artikan oleh berbagai pihak dengan perspektif Yangberbeda,misalnyapengelolaan,Pembina,pengurusan,ketalaksanaan,kepemimpinan,pi mpinan,ketapengurusan,administrasi, dan sebagainya.masing-masing pihak dalam memberikan istilah diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka.meskipun pada kenyataanya bahwa istilah tersebut memiliki perbedaan makna.sebagai bahan perbandingan studi lebih lanjut,berikut ini di sajikan pendapat para ahli mengenai batasan manajemen yang amat berbeda. 1. john D. Millett membatasi manajemen is the process of derecting and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve adesired goal (adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang di organisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan (siswanto,1987:4) Millet lebih menekankan bahwa manajemen sebagai suatu proses,yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lain saling berurutan. 1) Proses pengarahan (process of derecting),yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang di organisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan 2) Proses pemberian fasilitas kerja (process of facilitating the work),yaitu rangkaian kegiatan untuk memberikan sarana dan prasarana serta jasa yang memudahkan pelaksanaan pekerjaan dari seorng atasan kepada bawahan atau kepada orang yang terorganisasi dalam elompok formal untuk pencapaian suatu tujuan. 2. James A.F.Stoner dan Charles Wankel (1986: 4) memberikan batasan manajemen sebagai berikut. Managemen berikut is the process of planning,organizing,leading,and controlling the offorts of organization members and of using all other organizational resources to achieve

stated organizational goals (manajemen adalah proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluryh sumber daya organisasi lainya demi tercapainya tujuan organisasi).Menurut Stoner dan Wenkel bahwa proses adalah cara sitematis untuk menjalankan suatu pekerjaan.Dalam batasan manajemen di atas prosesnya meliputi. 1) perncanaan,yyaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan di lakukan; 2) pengorganisasian,yaitupengoordinasikan sumber daya manusia serta sumber daya lainya yang di butuhkan; 3) kepemimpinan,yaitu mengupayakan agar bawahan kerja sebaik mungkin; 4) pengendalian,yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan jika tidak tercapai di lakukan tindakan perbaikan. 3. Paul Hersey dan Keneth H. Blanchard (1980:3) memberikan batasan manajemen as working with and thourg indivuals and groups to accomplish organizational goals (sebagai suatu usaha yang di lakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi).Hersey dan Blanchard lebih menekankan bahwa definisi tersebut tidaklah dimaksudkan hanya untuk stu jenis organisasi saja,tetapi dapat di terapkan pada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggambungkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama.untuk kepentingan pembahasan lebih lanjut dalam buku ini,manajemen di beri batasan sebagai berikut. Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pemootivasian,dan pengendalian terhadap orng dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.definisi manajemen di atas mengandung unsure-unsur sebagaiman di sajikan pada table 1.1 berikut Tabel 1.1 Elemen dasar Manajemen NO

Elemen dasar

1.

Elemen sifat

Deskripsi Spesifik a.Manajemen sebagai suatu seni b.Manajemen sebagai suatu ilmu a.Perencanaan b.Pengorganisasian

2.

Elemen fungsi

c.Pengarahan d.Pemotivasian e.Pengendalian

a.Orang/manusia 3

Elemen sasaran/objek b.Mekanisme Kerja a.Sasaran (objective) b.Maksud (purpose) c.Misi (mission)

4

Elemen tujuan

d.Batas waktu (deadline) e.Standar (standard) f.Target g.Jatah (quota)

1.Elemen sifat a. Mnajemen sebagai suatu seni yaitu sebagai suatu ke ahlian,kemahiran,kemampuan dan,keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. b.Manajemen sebagai suatu ilmu yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasikan dan di organisasikan untuk mencapai kebenaran umum (general proposes) 2.Elemen fungsi a.Perencanaan yaitu suatu proses dan rangkaian ke giatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu/periode tertentu serta tahapan/ langkah-langkah yang harus di tempuh mencapai tujuan tersebut. b.Pengrganisasian yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian kerja yang di rencanakan untuk di selesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan,penentuan hubungan pekerjaan yang baik di antara mereka,serta pemberianlingkuan dan fasilitas kerjaan yan kondusif.

c.Pengarahan yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau intruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang di organisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan bersama d.Peotivasian Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yang di lakukan oleh seorang atasan dalam memberikan insporasi,semangat dan ,kegairahan kerja serta dorongan kepada bawahan untuk dapat melakukuan suatu kegiatan yang di semestinya. e.Pengendalian/Pengawasan Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat di laksanakan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan dan tahapan yang harus di lalui.Dengan demikian,apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut,diadakan suatu tindakan perbaikan (corrective actions). 3.Elemen sasaran a.Orang (manusia) Yaitu mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsure integral dari organisasi atau badan tempat ia bekerja sama untuk mencapai tujuan. b.Mekanisme Kerja Yaitu tatacara dan tahapan yang harus di lalui orang yang mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan. 4.Elemen Tujuan Yaitu hasil akhir yang ingin di capai atas suatu pelaksanaan kegiatan. Dalam arti luas,tujuan mengandung hal seperti objective,purpose,mission,deadline,standar,target, dan quota.Tujuan merupakan rangkaian dalam proses perencanaan,dan juga merupakan elemen penting dalam proses pengendalian.ringkasan perbandingan mengenai keempat batasan di atas di sajikan pada Tabel 1.2 berikut. Tabel 1.2 Perbandingan Batasan Manajemen

N O

Pengemb angan

Orientasi

Sasaran

Sesuat u yang akan di wujud kan

1

2

John D.Millet

John A.F. Stoner dan Charles Wankel

Proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja

Proses perencanaan pengorganisasian,kepemimpinan dan pengendalian

Usaha bersama

3

4

Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard

MBS

Orang dan kelomp ok formal Anggot a organis asi dan penggu naan sumber daya organis asi

Individ u dan kelomp ok Seni dan ilmu untuk Orang perencanaan,pengorganisasian,pengarah dan a,pemotivasian,dan pengendalian mekani sme kerja

Tujua n

Tujua n organi sasi

Tujua n organi sasi

Tujua n

1.2 FILSAFAT MANAJEMEN Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa yunani yang terdiri atas philein dan Sophia.philien artinya cinta dan Sophia berarti kebijakan.Filsafat berarti cinta kebijakan.Cinta hasrat,kemauan,atau ke inginan yang besar atau yang berkobar atau yang sungguh-sungguh.Kebijakan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.Filsafat berarti hasrat,kemauwan ,atau ke inginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Jadi,pengertian filsafat secara umum sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji hakikat segala sesuatu memperoleh kebenaran.ilmu pengetahuan tentang hakikat menayangkan

apa hak ikat/inti/esensi segala sesuatu.Dengan cara itu jawaban yang akan di berikan berupa kebenaran yang hakiki,yaitu sesuai dengan arti filsafat menurut kata-katanya. Moekijat mengemukakan bahwa filsafat adalah suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan memberikan serangkaian prinsip untuk memecahkan permasalahanya yang berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan tertentu (Moekijat,1980:318)singkatanya suatu filsafat adalah suatu cara hidup;filsafat memiiki 1.tujuan tertentu 2.beberapa nilai yang berhubungan dengan pencapaian tujuan,dan 3.keyakinan pada pihak para penganut bahwa nilai dan tujuan akhir bernilai untuk dikejar. Filsafat adalah petunjuk utama yang menggaris bawahi semua tindakan dari seorang manajer. Filsafat manajemen adalah bagian yang terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk enetapkan pemecahan permasalahan manajerial.Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaaan seorng manajer.seorang manajer memerlukan kepercayaan dan nilai yang pokok untuk member petunjuk yang sesuai yang dapat di percaya guna menyelesaikan pekerjaan.Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manejer dapat mulai berfikir.Filsafat manajemen amat berguna karena dapat di gunakan untuk memperoleh bantuan dan pengikut.Filsafat manajemen memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan member tatangan. Dalam filsafat manajemen,terkandung dasar pandang hidup yang mencerminkan keberadaan,identitas dan implikasinya guna mewujudkan efesiensi dan efektivitas dalam pekerjaan manajemen. Untuk merealisasiakan tujuan di perlukan beberapa factor penunjang sehingga merupakan kombinasi yang terpadu baik menyangkut individu maupun kepentingan umum.Hal ini di maksud adanya keseimbangan di antara factor-faktor yang di perlukan dalam mencapai suatu kekuatan untuk mengejar hasil yang maksimum. Menurut Davis dan Filley dalam Ukas (1978) terdapat factor-faktor dasar dalam filsafat manajemen yang di perlukan dan memiliki hubungan saling ketergantungan satu sama dalam mencapai tujua.Fakto-faktor dasar dasar tersebut meliputi hal-hal berikut 1.Kepentingan umum Hal ini di maksud bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat adanya cerminan deskripsi berbagai kepentingan masyarakat lingkunganya.

2.Tujuan usaha Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi,baik organisasi yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.tujuan usaha pada umumnya dapat di kategorikan dalam tiga bentuk yaitu tujuan utama ,kedua, dan tujuan tambahan. 3.Pimpinan pelaksanaan Pimpinan pelaksanaan adalah individu yang di beri kepercayaan untuk memimpin suatu usaha dengan menggunakan otoritas yang telah diberikan kepadanya. 4.Kebijakan Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan pemikiran menjadi pengambilan keputusan oleh bawahan,seta memberikan arah ke ,mana organisasi tersebut akan di kemudikan. 5.Fungsi Fungsi adalah aktivitas yang berhubungan dngan tujuan yang akan di capai setiap organisasi sebagai mana halnya individu pasti memiliki tujuan yang ingin di capai. 6.Faktor dasar Faktor dasar meliputi factor-faktor produksi asli atau turunan,baik berupaalam,tenaga,modal,serta pendukungan yang merupakan elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisasi. 7.Sruktur organisasi Struktur organisasi adalah saluran yang menunjukan hubungan kerja antara manajer dan bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang di sertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta kesanggupan untuk tanggung gugat/mempertanggung jawabkan (accountability) 8.Produser Produser adalah tahapan tindakan yang harus di tempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. 9.Moral kerja Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dan mengoperasikanya dengan sebaikbaiknya sesuai dengan tujuan akhir.Untuk memperoleh efektivitas dari deskripsi filsafat manajemen yang dapat memberikan petunjuk pemikiran bagi suatu aktivitas organisasi dalam mencapai tujuanya,factor-faktor dasar di atas dapat di gunakan sebagai daftar pengecek terhadap analisis aktivitas yang menjadi norma tindakan dan aktivitas manajemen.

1.3

ILMU DAN SENI MANAJEMEN

Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan.Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang di sistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi.Batasan di atas sebenarnya terlalu luas dan baru akan menjadi jelas apabila dapat di tegaskan lebih lanjut arti yang detail mengenai pengetahuan,dan arti tentang sistematik dan organisasi yang di gunakan dalam definisi itu.Manajemen sebagai suatu ilmu dapat pula di lihat sebagai suatu pendekatan(approach) terhadap seluruh dunia empirisnya dapat di amati oleh indra manusia. Manajemen sebagai suatu ilmu,titik beratnya terletak pada metode ke ilmuan.memng yang mengikat semua ilmu adalah metode ilmu yang di gunakan untuk mensistematisasikan seluruh pengetahuan yang sifatnya masih pragmatis.Batasan lain tentang ilmu yang di kemukakan oleh Goode dan Hatt (1952:7) bahwa ilmu merupakan suatu cara menganalisis yang mengizinkan para ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk kuasalitas,yaitu Apabila…maka… dalam hubungan iini di ketengahkan bahwa bagaimana sekumpulan pengetahuan harus disistimatesasikan.Akan tetapi, apabila proposisi itu di mulai dengan kebenaran apriori maka proposisi itu ke hilangan sifat ilmiahnya. Berdasarkan batasan yang telah di kemukakan di atas kalau kita bandingkan,kita akan memperoleh karakteristik yang terdapat pada pengertian ilmu itu,yaitu bersifat rasiaonal,empiris,umum, dan akumulatif. 1.Bersifat rasional Rasional adalah suatu sifat aktivitas berpikir yang di tundukan pada logika formal dalam mengikuti urutan berpikir silogisme. 2.Bersifat empiris Dikatakan bersifat empiris karena kesimpulan yang di ambil harus dapat di tundukan pada pemeriksaan atau pada vertivikasi indra manusia. 3.Bersifat umum Bersifat umum artinya kebenaran yang di hasilkan sebagai ilmu tersebut dapat duverivikasi oleh peninjauan ilmiah.Objek maupun metodenya dapat di pelajari dan di ikuti secara umum dapat di ajarkan secara bersama. 4.Bersifat akumulatif Bersifat akumulatif adalah apa yang di pelajari merupakan kelanjutan dari ilmu yang telah di kembangkan sebelumnya.selain itu juga merupakan

kumpulan pengetahuan,baik ilmu teoritas maupun ilmu praktis yang terorganisasi dan bertujuan untuk mencari kemaslahatan. Manajemen merupakan suatu ilmu karena memiliki karakteristik pokok ilmu yang telah dideskripsikan di atas.demikian juga menejemen merupakan suatu ilmu karena dalam menejemen di aplikasikan langkah-langkah metode ilmiah tertentu.langkah-langkah metode ilmiah yang di aplikasikan dalam menejemen tersebut adalah 1.observasi 2.rumusan permasalahan 3.akumulasi dan klasifikasi fakta tambahan yang baru, 4.generalisasi 5.rumusan hipotesis,serta 6.testing dan verfikasi Manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu sehingga seorang manajer juga harus memiliki sikap ilmiah eperti halnya sikap ilmiah yang harus di miliki para ilmuan.sikap ilmiah yang harus di miliki seorang menejer adalah sebagai berikut. 1.Objektivitas Yang dimaksud dengan objektivitas adalh bahwa dalam suatu pinjaman yang di pentingkaan adalah objeknya.faktor subjek dalam membuat deskripsi dan analisis seharusnya di lepaskan jauh-jauh meskipun tidak mungkin untuk mendapatkan objektivitas yang absolute.Hal itu yang di sebabkan ilmu sendiri merupakan hasil rekayasa manusia sebagai subjek yang sedikit banyak akan memberikan pengaruhnya. 2.Serba relative Seorang menejer sebagai ilmuan harus menerima realitas perubahan yang terjadi dan memberikan dampak terhadap masa berlakunya teori-teori yang telah mereka miliki.Berlakunya teori yang mereka miliki tidaklah mutlak kebenaranya.namun mungkin terjadi bahwa teori mereka di gugurkan oleh teori-teori lain. 3.Skeptif Yang di maksud sikap skeptif adalah sikap selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup kuat dasar pembuktianya.Bahwa menejer sebagai ilmuan harus selalu hatihati,harus teliti dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah. 4.Kesabaran intelektual Mampu menahan diri dan kuat tidak menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum selesai dan belum lengkap hasil yang di capai

5.Kesedarhanaan Kesederhanaan dalam sikap ilmiah adalah kesederhanaan dalam cara berpikir,cara menyatakan dan cara pembuktian. 6.Tidak memihak kepada etik Sikap tidak memihak kepada etik adalah bahwa ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian dan hak yang baik dan hal yang buruk,melainkan ilmu yang memiliki tugas untuk mengemukakan hal-hal yang salah dan hal-hal yang benar secara nisbi. Manajemen sebagai suatu seni bukan di artikan seni dalam arti formal yang bias di hubungkan dengan seni music.sastra,tari,drama,patung,lukis,dan sebagainya.dengam demikian bukan berararti,bahwa jadi pemimpin yang baik harus menjadi seorang seniman, atau seorang pemimpin minimal harus menguasai salah satu cabang kesenian seperti menari,menyanyi,dan melukis. Yang di maksud seni disini adalah seni dalam pengertian yang luas dan umum,yaitu merupakan ke ahlian,kemahiran,dan kemampuan,serta keterampilan dalam menerapkan prinsip,metode dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam (human and natural resources) secara efektif dan efisian untuk mencapai tujuan. Dlam bahasa belanda,ke ahlian,kemampuan,kemahiran dan keterampilan yang di peroleh menurut saluran biasa,yaitu menurut sistem pelajaran atau sistematik tertentu,di sebut kunde (ilmu) jika ke ahlian kemahiran kemampuan dan keterampilan tidak dapat lagi di telusuri berdasarkan saluran ilmu dan sistematik bias maka di sebut kuast (seni) Dalam dunia catur Misalnya,Anatoly Karpov sering di sebut seniman catur karena selut liku gerakan caturnya sering tidak bias di ikuti secara teoretis,namun sering menang secara menabjukan. Demikian pila dengan David Beckam,bintang tenar sepak bola inggris,yang terkenal dengan tendangan setengah lapangan untuk memasukan bola di gawang lawan pada saat piala Dunia 1998.Karena ke ahlian,ke mahiran,ke mampuan dan keterampilan dalam permainanya,sering menjadi bagian strategi untuk melumpuhkan lawanya.Demikian pila terhadap Rivaldo,Madonna,Mariah Carrey,Marion Jonesas,David Coverfieled,evander Hollyfieled,dan lain-lain Berpijak tentang hal-hal yang telah dideskripsikan di atas,jelaslah bahwa seni dan ilmu trdapat dalam manajemen.manajemen dapat dikuasai oleh ilmu engan lapisan seni yang baik,atau sebaliknya manajemen dapat di kuasai oleh ilmu dengan lapisan seni yang baik,atau sebaliknya menejemen dapat di kuasai oleh seni dengan lapisan ilmu yang baik.dalam setiap aktivitas di perlukan ilmu dan seni. Transisi teknologi dunia yang terlalu cepat mengalami penggeseran,pada massa sekarang semakin menunjukan pentingnya ilmu dalam manajemen.oleh karena itu,pengetahuan tambahan akan bermanfaat dan itu harus terus di motivasi,meskipun demikian,seni menejemen harus di kenal sepenuhnya.pengembangan seni ini dapat di

peroleh melalui studi,observasi dan praktisi lapangan.dalam seni menejemen terdapat perbedaan yang penting di antara menejemen peroranan.hal ini di sebabkan adanya perubahan keputusan,pengertian ,motif dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang. G.R Terry (1975:79) mengatakan,secara esensial seorang menejer adalah seorang ilmuan dan seorang seniman.ia memerlukan suatu pengetahuan yang di susun menurut sistem yang memberikan kebenaran-kebenaran pokok yang dapat di gunakan dalam pengoperasikan pekerjaanya.pada waktu yang sama,menejer harus member ilham,membujuk,bermulut manis,mengajar,dan mengikat oran lain berbobot atau orang lain maupun tidak berbobot untuk meberi pelayanan yang selaras dan menyumbangkan aktivitas individu dan aktivitas spesifik mereka kea rah tujuan tertentu.jenis aktivitas tersebut tidak dapat di buat formulirnya atau di nyatakan sebagai suatu statistic dalam suatu daftar realisasi.Hal ii di dasarkan atas perasaan,naluri,dan dugaan mengenai aktivitas yang hendak di lakukan. Perbandingan antara ilmu dan seni menejemen secara ringkas di sajikan pada Tabel 1.3 berikut

Tabel 1.3 Perbandingan Antara IImu Seni Manajemen No

Pembeda

IImu

Seni

1

Makna

Akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi

Keahlian,kemahiran,kemampuan dan keterampilan dalam menerapkan prinsip,metode dan tekhnik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan

Atau Pendekatan terhadap seluruh Dunia empiris 2

Ciri Pokok

Memiliki sifat

Memiliki sifat

3

Metode

a.Rasional

a.Ahli

dalam

b.Empiris

b.Mahir

prinsip,

c.Umum

c.Mampu

metode

d.Akumulatif

d.Terampil

a.Observasi

Studi

b.Rumusan permasalahan

Observasi

c.Akumulasi dan klasifikasi

Praktik lapangan

dan teknik

fakta tambahan yang baru d.Generalisasi e.Rumusan hipotesis f.Testing dan verifikasi 4

Tuntunan bagi manejer

Sikap ilmiah

Fleksibilitas di sesuaikan dengan

a.Objektif

a.Perubahan dalam keputusan

b.Serba relative

b.Pengertian

c.Skeptif

c.Motif

d.Kesabaran intelektual

d.Kemampuan bekerja sama

e.Kesederhanaan f.Tidak memihak kepada etik

1.4 PENTINGNYA TUJUAN DALAM MANAJEMEN Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah penting.Akan tetapi yang lebih penting yang Mengetahui tentang hal-hal yang harus di lakukan dan memastikan bahwa tugas yang di selesaikan bergerak kea rah tujuan.Apa yang harus di capai oleh seorang menejer dan ia berusaha untuk mencapainya selalu merupakan pertanyaan yang baik untuk di ajukan dalam menejemen.

Tujuan adalah suatu yang ingin di realisasikan oleh seseorang;tujuan merupakan objek atas suatu tindakan.Misalnya berusaha meningkatkan moral/semangat dan kegairahan kerja bawahan, mengurangi kemangkiran (absenteeism) pada departemen tertentu,menghasilkan 10.000.000 unit produk,memperoleh ke untungan 25% dari produk yang di pasangkan;semuanya adalah tujuan. Edwin A.Locket (1968:157) berpendapat bahwa Frederick W.Taylor menggunakan tujuan yang di tentukan sebagai salah satu teknik utamanya dari manajemen iimiah (scientific managemen).Masing-masing bawahan di berikan suatu tujuan yang menentang tetapi yang dapat di capai,di dasarkan pada hasil studi gerak dan waktu (time and motion study).Metode yang di gunakan oleh orang untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan (misalnya alat yang di gunakan,produser kerja yang harus di lalui,tahapan dan langkah yan di perlukan untuk meaksanakan pekerjaan) di deskripsika secara detail. Locket juga meniskripsikan secara hati-hati secara sifat dari proses mental atas penetapan tujuan.sifat yang secara spesifik di jelaskanya adalah spesifikasi tujuan (goal specificity), kesukaran tujuan (goal difficulty),dan intensitas tujuan (goal intensity).spesifikasi tujuan adalah kejelasan dan ketelitian deskripsi kuantitatif dari tujuan. Sukarnya tujuan adalah tingkat ke ahlian atau tingkat prestasi yang di cari.intensitas tujuan menyinggung proses penetapan tujuan atau proses penentuan cara mencapainya. Tujuan manajemen adalah suatu yang ingin di realisasikan,yang menggambarkan cangkupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada seorang manajer.Berdasarkan pengertian di atas,minimum dapat di ambil empat elemen pokok,yaitu 1.sesuatu yang ingin di realisasikan (goal) 2.czkupzn (scope) 3.ketetapan (definiteness) 4.pengarahan (derection) Secara empiris luasnya sesuatu yang ingin di realisasikan termasuk dalam pengertian tujuan manajeman.Batas yang di ilustrasikan untuk suatu organisasi tertentu dapat mengandung lebih dari satu pernyataan seperti sesuatu yang ingin di realisasikan tujuan menejemen juga mengandung arti ketetapan (definiteness).gagasan yang di nyatakan dengan istilah yang samar-samar dan arti nilai yang memilki nilai manajemen yang minimum.untuk mengilustrasikan hal yang demikian,sesuatu yang ingin di realisasikan,seperti hasilnya yang se banyak-banyaknya,menangkan banyakbanyaknya,selesaikan secepat mungkin,merupakan pokok pada interpretasi yang heterogen dan sering memberikan dampak adanya kekacauan,akhirnya,pengarahan (direction0 di tunjukan oleh tujuan.Hal itu karena tujuan pada umumnya menunjukan hasil ang harrus di realisasikan dan memisahkan hasilnya dari brbagai hal yang ingin di realissikan yang mungkin ada. Pada umumnya,tujuan dapat di golongkan menjadi tiga macam,yaitu

1.tujuan organisasi secara makro 2.tujuan manejer pada seluruh hierarki organisasi, dan 3.tujuan individu Tujuan organisasi secara makro sangat berhubungan dengan nilai 9values) yang di bentuk dari aktivitas yang di lakukan oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern dan pihak ekstern (sosial).Tujuan yang berhubungan dengan manajer pada seluruh hierarki organisasi merupakan pengertian yang lazim di antara berbagai jenis tujuan.Tujuan ini lebih banyak berhubungan dengan hierarki kuantitas dan kualitas yang harus di realisasikan.Tujuan individu lebih banyak berhubungan dengan kepuasan ekonomis,psikologis,dan sosial G.R.Terry(1975:40)

Organisasi di rancang untuk merealisaikan tujan ORGANISASI

Tujuan Pokok Tujuan Bagian

Tujuan Kelompok

Tujuan kesatuan Tujuan individu

Gambar 1.1 Hierarki tujuan dalam organisasi Realisasikan masing-masing tujuan tambahan sehingga membantu pencapaian tujuan yang secara hierarki langsung lebih tinggi.Dengan demikian,hal itu akan membereikan kerangka tujuan yang benar-benar di satukan dengan selaras bagi semua individu yang terikat dalam organisasi.Untuk mencapai tingkat efektuvitas yang maksimum,tujuan harus memiliki arti dan tepat pada waktunya bagi individu,pada umumnya tujuan untuk penyelesaian pekerjaan pada hierarki bawah harus di nyatakan dalam kesatuan yang dapat di ukur.

1.5 MANAJEMEN,MANAJER,DAN KEPEMIMPINAN

Batasan manajemen yang telah di deskripsikan dan di jadikan pegangan dalam studi,selanjutnya adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pemotivasian,dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.Berdasarkan definisi tersebut berart manajer adalah seorang yang bertindak sebagai perencana,pengorganisasi,pengarahan,pemotivasi,serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk menapai tujuan. Sedangkan kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk mengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif.Secara singkat,kepemimpinan adalah sikap yang harus dimiliki oleh perencana,pengorganisasian,pengarah,pemotivasi,dan pengendali untuk memengaruhi orang mekanisme kerja guna mencapai tujuan. Jelaslah bahwa kiranya manajer untuk mengelola organisasinya agar efisien dan efektif harus memiliki jiwa,sifat,perilaku,dan karakter kepemimpinan.Manajemen adalah seni,ilmu,dan prosesnya,manajer adalah orangnya,dan kepemimpinan adalah sifat atau

jiwanya.Gambaran mengenai manajemen,manejer dan kepemimpinan di sajikan pada Tabel 1.4 berikut

Tabel 1.4 Spesifikasi Manajemen,Manajer,dan Kepemimpinan

Manajemen

Manajer

Kepemimpinan

1.Seni dan ilmu dalam perencanaan,pengorganisa sian,pengarahan,pemotivas ian,dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.

1.seorang yang bertindak sebagai perencana,pengorgan isasian,pengarahan,pemotiva sian,dan pengendali,terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan

1.Sikap yang harus di miliki oleh perencana,pengorganisa sian,pengarah,pemotiva si,dan pengendali

2.Seni,ilmu,dan prosesnya

2.Orang atau pelakunya

2.Sifat atau jiwanya

James A.F Stoner dan Charles Wankel (1986:6-8) menspesifikasi secara lebih lengkap tentang manajer sebagai berikut. 1.Manajer bekerja dan melalui orang lain (manager work with and through other people) yang di maksdud dengan orang di sini adalah bawahan,para penyelia,dan manajer dalam hirarki yang sama maupun hirarki lain dalam organisasi.Orang juga menyangkut pihak eksteren,orang yang berhubungan langsung dengan organisasi:pemegang saham (stock holder),pembeli (buyer),pelanggan (cus tomer) ,kreditur (creditor),bank,pemasok,(supplier),dan sejenisnya. 2.Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat (managers are respon sible and accountable) Manajer bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan tertentu dengan hasil.Selain itu manajer biasanya di nilai atas dasar se jauh mana ia mengatur tugas dan pekerjaan tersebut untuk di laksanakan. Manajer juga bertanggung jawab atas aktivitas dan tindakan para bawahan.berhasil atau gagalnya para bawahan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan secara langsung mencerminkan keberhasilan atau ke gagalan manajer yang bersangkutan. Seluruh anggota organoisasi,termasuk para pihak yang bukan manajer bertanggung jawab atas tugas dan pekerjaanya.Manajer lebih dari itu,selain harus bertanggung jawab dan bertanggung gugat (mempertanggung jawabkan) atas tugas dan pekerjaan mereka sendiri,

ia juga harus bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas tugas dan pekerjaan yang di lakukan orang lain (bawahanya) Tanggung jawab dalam pengertian ini adalah kewajiban untuk melakukan pekerjaan yang telah diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya,sesuai denan kemampuanya.sedangkan tanggung gugat adalah kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab dan otoritas menurut standar pelaksanaan pekerjaan yang telah di tetapkan. 3.Manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas (managers balance competing goals and set priorities) Bujuk rayu serta kompromi dalam mencapai tujuan organiss waktu manajer di hadapkan pada sejumlah tujuan,permasalahan,dan kebutuhan organisasi yang seluruhnya berkompetisi untuk untuk mendapatkan sumber daya dan waktu manajer.Mengingat sumber daya selalu terbatas,setiap manajer harus mencari keseimbangan di antara berbagai macam tujuan dan kebutuhan. 4.Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual (managers must think analytically and conceptually) Agar menjadi seorang pemikir analitis,manajer harus mampu memisahkan suatu permasalahan menjadi komponen,menganalisis komponen, tersebut,kemudian muncul dengan suatu penyelesaian yang mungkin. Selain itu, manajer harus menjadi seorang pemikir konseptual,mampu melihat ugas dan pekerjaan keseluruhanya secara abstrak,dan mengkaitkanya dengan tugas dan pekerjaanya yang lai. 5.Manajer adalah penengah (managers are mediators) Organisasi terdiri atas se kolompok orang mungkin saja tidak akur atau bertngkar.Perselisihan yang terjadi di dalam suatu organisasi dapat melemahkan moral dan produktivitas.Akhirnya mereka bias menjadi tidak senang atau mengacau.Dengan demikian,bawahan yang benar-benar mampu akan mengambil keputusan untuk meninggalkan organisasi.Manakala terjadi perselisihan di antara para bawahan,manajerlah yang harus menjadi penengah atas perselisihan sehingga kontiniutas organisasi tidak mengalami gangguan. 6.Manajer adalah politikus(managers are politician) Manajer harus membangun hubungan dan menggunakan bujuk rayu serta kompromi dalam mencapai tujuan organisasi,sebagai mana yang di lakukan oleh politikus untuk menjalankan programnya. 7.Manajer adalah diplomat (managers are diplomats) Manajer dapat bertindak sebagai wakil resmi dari unit kerja atau rapat-rapat organisasi.Manajer dapat mewakili organisasi sebagai keseluruhan,juga mewakili suatu

yunit dalam berurusan dengan kreditur,pelanggan,pemasok,kontraktor,pejabat pemerintah,dan individu organisasi lain. 8.Manajer adalah lambing (managers are symbols) Manajer menjemalkan atau melambangkan ke suksesan atau ke gagalansuatu organisasi maupun di hadapan para pengamat luar. 9.Manajer mengambil keputusan ang sulit (managers make difficult decisions) Hampir setiap organisasi tidak bisa terlepas dari permasalahan atas kehidupanya,misalnya permasalahn ketenagakerjaan financial,produsi,pemasaran,dan sebagainya.Manajjer adalah orang yang di harapkan akan hadir dengan penyelesaian akan atas permasalahan yang sulit dan pantang menyerah dalam implementasi keputusan,meskipun dengan berbuat dengan demikian,ia menjadi kurang di sukai. Spesifikasi tentang manajer seperti telah di deskripsikan di atas menunjukan bahwa manajer harus pandai memaikan peran tertentu dan pada waktu tertentu pada waktu tertentu pula seorang manajer yang efektif yang llihai dalam memainkan peran mereka saat keadaan menuntunya. Istilah manajer sebagai mana telah di gunakan sebagai bahan studi dalam deskripsi dalam di atas,adalah setiap seorang yang betanggung jawab atas bawahan dan sumber daya lainya.Dalam suatu organisasi,sebenarnya terdapat beberapa manajer yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang heterogen.Manajer dapat di klasifikasikan dalam dua cara.Pertama,klasifikasikan manajer menurut rentang aktivitas organisasi yang ada di bawah tnggung jawabnya,yaitu manajer umum dan manajer fungsional. Manajer umu mengelola suatu umum yang kompleks,seperti suatu perusahaan cabang perusahaan,atau suatu devisi yang beroperasi mandiri.manajer umu bertanggung jawab atas seluruh aktivitas unit yang bersangkutan,misaknya ketenagakerjaanya,produksi,financial, dan sebagainya.para bawahan dan aktivitasnya yang di pimpin oleh seoran manajer fungsional di lakukan oleh seperangkat aktivitas yang sama. Kedua,klasifikasi manajemen menurut hierarkinya dalam organisasi, yaitu manajer puncak,manajer menengah,dan manajer hierarki manajer dan cakupan keiatanya dapat di ilustrasikan pada Gambar 1.2. ORGANISASI SEBAGAI SUATU SISTEM WORKERS Top Manager Board of director

President Departement Superintendents General Foreman

Foreman Operators Midlle Manager First Line Manager Nonmanageri

Gambar 1.2 Hierarki manajer dan cangkupan kegiatan

Uraian mengenai hierarki manajer seperti tampak pada Gambar 1.2 di atas meliputi tiga hal berikut 1.Top manager (manajer puncak) Yang termasuk pada hierarki manajer ini adalah anggota board of director (dewan direksi) dan presiden organisasi. 2.Middl manager (manajer menengah) Yang termasuk pada hierarki manajer ini adalah para kepala bagian,kepala devisi,dan kepala seksi 3.First line manager atau supervisory manager(manager hierarki pertama)yang termasuk pada hierarki manajer ini adalah para kepala mandor,kepala(chief),dan mandor. Menurut cakupan kegiatanya,manajerd dapat di bedakan menjadi empat kelompok berikut 1.Dewan dereksi,cakupan kegiatanya dalam usaha mengelola organisasi secara keseluruhan 2.Presiden organisasi,cakupan kegiatanya dalam usaha mengelola para manajer agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan. 3.Departemen atau kepala devisi,cakupan kegiatanya dalam usaha mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing 4.Manajer Hierarki pertama,cangkupan kegiatanya dalam usaha pekerjaanya sesuai dengan tujuanya organisasi. George R.Terry (1976:56-57) mendeskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan fungsinya sebagai berkt 1.Perencanaan (Planning) Dalam fungsi perencanaan,manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut 1)menetaokan,mendeskripsikan,dan menjelaskan tujuan 2)memprakirakan 3)menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja 4)menetapkan dan menjelaskan tugas untuk mencapai tujuan

5)menetapkan rencana penyelesaian 6)menetapkan kebijakan 7)merencanakan standar-standar dan metode penyelesaian 8)mengetahui lebih dahulu permasalahan yang akan dating dan mungkin terjadi 2.Pengorganisasian (Organizing) Dalam fungsi pengorganisasian,manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut. 1)mendiskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksanaan; 2)mengklasifikasikan tugas pelaksanaan dalam pelaksanaan operasional 3)menggumpulkan pekerjaan operasional dalam kesatuan yang berhubungan dan dapat di kelola 4)menetapkan syarat pekerjaan 5)mengkaji dan menetapkan individu pada pekerjaan yang tepat 6)mendelegasikan otoritas yang tepat kepada masing-masing manajemen 7)memberikan fasilitas ketenagakerjaan dan sumberdaya lainya 8)menyesuaikan organisasi di tinjau dari sudut hasil pengendalian 3.Penggerakan Dalam fungsi penggerakan,manajer memilki deskripsi pekerjaan sebagai berikut 1)memberitahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan 2)mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal mungkin 3)membimbing bawahan untuk mencapai standar opersional (pelaksanaan) 4) mengembangkan bawahan guna merelasasikan kemungkinan sepenuhnya 5)memberikan orang hak untuk mendengarkan 6)memuji dan memberikan sanksi secara adil 7)member hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk pekerjaan yang di selesaikan dengan baik 8)memperbaiki usaha penggerakan dipandang dari sudut hasil pengendalian

4.Pengendalian (Controlling) Dalam fungsi pengendalian,manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut 1)membandingkan hasil dengan rencana pada umumnya 2)menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan 3)menciptakan alat yang efektif untuk mengukur pelaksanaan 4)memberitahukan alat pengukur 5)memudahkan data yang detail dalam bentuk yang menunjukan perbandingan dan pertentangan 6)menganjurkan tindakan perbaikan apabila di perlukan 7)memberitahukan anggota tentang interpretasi yang bertanggung jawab 8)menyesuaikan pengendalian dengan hasil

1.6 KETERAMPILAN DAN PERAN MANAJER Manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan efektivitas organisasi seberapa jauh organisasi mencapai tujuanya dan memenuhi kebutuhan masyarakat,sangat bergantung pada baik tidaknya manajer organisasi yang bersangkutan menoperasikan pekerjaanya.ketika manajer tidak baik dalam mengoperasikan pekerjaannya,niscaya organisasi tersebut tidak akan berhasil mencapai tujuanya dengan baik pula.Hampir sama dengan manajer yang berfungsi dalam organisasi,organisasi pun memiliki fungsi yang lebih luas dalam masyarakat.Keberhasilan suatu organisasi yang merupakan satu kelompok adalah satu factor kunci (key factor) dalam masyarakat Peter F.Drucker (1976) berpendapat bahwa prestasi seorang manajer dapat di ukur berdasarkan dua konsep,yaitu efisiensi (efficiency) dan efektivitas (effectivity)Efesiensi berarti menjalankan pekerjaan dengan benar,sedangkan efektifitas berate menjalankan pekerjaan yang benar.efisiensi berarti berarti kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar adalah suatu konsep masukan keluaran (input output)Seorang manajer yang di efisiensi adalah manajer yang mencapai keluaran atau hasil yang maksimal.Manajer yang memiliki kemampuan untuk meminimumkan biaya sumber daya yang di gunakanya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan adalah manajer yang bertindak dengan efisien Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih sasaran yang tetap.seorang manajer yang efektif adalah manajer yang memilih pekerjaan yang benar untuk di o[ersikan.Manajer yang memilih sasaran yang tidak tepat memproduksi “LEA”disaat permintaan akan membumbung tinggi adalah manajer yang tidak efektif. Apabila LEA

tersebut di produksi dengan tingkat efisiensi maksimum pun manajer seperti itu tidak akan efektif.Efesiensi berapa pun volumenya tidak dapat mengonpensesi kekurangan efektivitas. Manajer pada selurh hierarki organisasi harus bertindak sebagai perencanaan,pengorganisasi,pengarah,pemotivasi,dan pengendali,meskipun demikian,terdapat perbedaan di antara para manajer dalam jumlah waktu yang mereka gunakan untuk tiap-tiap aktivitas tersebut.Perbedaan tersebut akan bergantung pada jenis organisasi tempat manajer tersebut bekerja dan jenis pekerjaan atau jabatan yang di pangkunya.Selain itu,perbedaan lain akan bergantung pada hierarki manajer alam suatu organisasi. Paul Hersey dan Kenneth H.Blanchard (1980:67) mengemukakan bahwa terdapat tiga bidang keterampilan yang penting un tuk melaksanakan proses manajemen bagi seorang manajer.Bidang keterampilan yang di maksud adalah sebagai berikut. 1.Keterampilan teknis (technical skill) Yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan,metode,produser,teknik dan akal yang di perlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yang di peroleh lewat pengalaman,pendidikan,dan platihan.Manajer memembutuhkan keterampilan teknis yang cukcup untuk menjalankan alat (mekanik) dari suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawab 2.Keterampilan manusiawi (human skill) Yaitu kemampuan dan pertimbangan yang di usahakan bersama orang lain,termasuk pemahaman mengenai motivasi dan aplikasi tentang kepemimpinan yang efektif.Manajer cukup memiliki keterampilan hubungan manusiawi agar dapat bekerja dengan para bawahan dalam organisasi dan mengelola kelompoknya sendiri 3.Keterampilan konseptual (conceptual skill) Yaitu kemampuan memahami kompleksitas keseluruhan organisasi tempat seseorang beradap tasi dalam operasi.Pengetahuan tersebut membenarkan seorang untuk bertindak sesuai dengan tujuan keseluruhan organisasi,dari pad hanya di jadikan dasar tujuan umum dan kebutuhan kelompok yang mendesak manajer memerlukan keterampilan konseptual yang cukcup untuk mengenali bagaimana berbagai macam factor pada suatu kondisi tertentu berkaitan satu sama lain.Dengan demikian,tindakan yang di ambilnya akan di tunjukan untuk kepentingan organisasi secara keseluruhan. Gabungan perimbangan atas ketiga keterampilan dapat di ilustrasikan pada Gambar 1.3 Berdasarkan ilustrasi pada Gambar 1.3 jelaslah kiranya bahwa ketiga bidang keterampilan tersebut di perlukan bagi manajer yang efektif.Mesikipun demikian sebenarnya istilah penting bersifat relative bagi masing-masing bidang keterampilan untuk seorang manajer

tertentu,bergantung pada hierarki pertama merupakan keterampilan yang penting,dan cenderung berkurang pentingnya manakala makin ke atas rantai perintah.Seorang akuntan public dalam suatu perusahaan akan lebih membutuhkan keterampilan teknis dari pada manajernya.Hal itu di sebabkan ia harus berhubungan dengan masalah-masalah pencatatan dan interpretasi ke masukanya ke uangan perusahaan.

Hierarki Manajer

Manajer Puncak

Manajer Menengah

Manajer Hierarki pertama Konsep tual

Manusiawi/Sosial

Teknis

Keterampilan yang Di perlukan

Gambar 1.3 Keterampilan yang di perlukan manajer pada semua hierarki Istilah penting keterampilan konsep tual akan meningkat manakala menanjak ke atas jenjeang manajemen.Semakin tinggi kecenderungan seorang manajer dalam hierarki organisasi,semakin besar ia terlibat dalam keputusan yang lebih luas dan kompleks,keputusan jangka panjang yang memengaruhi bagian yang besar dari organisasinya. Bagi manajer puncak,yang memiliki tanggung jawab terhadap organisasi keseluruhan,yang paling penting di antara jketiga penting di antar tiga bidang keterampilan tersebut adalah keterampilan konseptual. Sedangkan keterampilan manusia/sosial amat penting bagi setiap hierarki manajer.Hal ini di sebabkan dalam melaksanakan pekerjaanya melalui orang lain, keterampilan teknis atau keterampilan konseptual yang tinggi yang dimiliki manajer tidak akan tinggi nilainya apabila tidak di gunakan untuk member stimulasi dan memengaruhi para bawahanya yang terikat dalam suatu organisasi. Secara ringkasan dapat di katakana bahwa semakin tinggi ke dudukan seorang manajer dalam suatu hierarki organisasi,semakin sedikit keterampilan teknis yang di perlukan.Sebaliknya,semakin rendah ke dudukan seorang manajer dalam suatu hierarki organisasi,semakin penting keterampilan teknis yang di perlukan. Henry Mintzberg yang selanjutnya di kutip oleh Stoner dan Wankel (1986:16-17) mengemukakan bahwa kesamaan yang kuat dalam perilaku manajer pada semua hierarki organisasi. Semua manajer memiliki wewenang formal atas uniy-unit organisasi mereka sendiri dan memperoleh status dari wewenang tersebut.Status tersebut menyebabkan smua manajer terlibat dalam hubungan antar pribadi dengan bawahan,rekan dan atasan,yang pada giliranya mereka memberikan kepada manajer informasi yang di butuhkan untuk mengambil keputusan.Perbedaan aspek-aspek pekerjaan tersebut menyebabkan manajer semua hierarki organisasi terlibat dalam serangakaian peran antar pribadi,peran informasional,dan peran pengambilan keputusan,menurut Mintzberg di sebut”sekelompok prilaku yang terorganisasi (organized sets of behaviors)” 1.Peran antar pribadi manajer (The manager’s interpersonal roles)

Dalam peran antar pribadi,manajer harus bertindak sebagai tokoh,sebagai pemimpin,dan sebagai penghubung agar organisasi yang di kelolanya berjalan dengan lancer.Sebagai tokoh (central figure) manajer seringkali berperan sebagai seorng tokoh dengan melakukan tugas seremonial,seperti menyambut tamu,menghadiri pesta perkawinan bawahan,menghadiri undangan,dan sebagainya,sebagai pemimpin (leader) manajer harus melakukan aktivitas,seperti merekrut bawahan,mengangkat,memberikan pelatihan,memotivasi,mengembangkan,dan menggiatkanya.sebagai penghubung (liaison),yaitu berhubungan dengan orang yang bukan bwahan atau atasanya,(misalnya dengan rekan-rekannya dalam organisasi atau dengan pelanggan kreditur,investor,pemasok, dan para pihak luar organisasi lainya) 2.Peran informasional manajer(the managers informational roles) Dalam peranya sebagai informasional sebagai dalam suatu organisasi manajer bertindak sebagai pengumpul dan penyebar informasi.Dalam halini manajer harus memainkan tiga peran,yaitu peran pemantau,peran penyebar dan juru bicara pertama sebagai seorang pemantau manajer secara kontinu mencari informasi yang dapat di manfaatkan secara efisien dan efektif.kedua,sebagai penyebar,manajer menyalurkan kepada para bawahan informasi tidak dapat di peroleh.Ketiga,sebagai juru bicara,manajer menyampaikan sebagai dari informasi yang di kumpulkanya kepada individu di luar unitnya atau bahkan pula para pihak lain di luar organisasinya. 3.Peran pengabil keputusan manajer (The managers decisional roles) Dalam peran ini manajer harus bertindak dalam empat peran yang berlainan dengan pengambilan keputusan yang dapat di ambil oleh manajer.Peran manajer yang di maksud adalah peran wirausaha,peran pereda ganguan,peran pengalokasian,sumber daya dan peran perunding. Dalam peran wira usaha,manajer berusaha untuk menyempurnakan unitnya sebagai wirausaha,manajer membuat berubah secara sukarela.Dalam peran perada gangguan,manajer bertindak terhadap kondisi yang berbeda di luar pengendalianya,misalnya pemogokan pelanggan yang pailit,pembatalan kontrak,dan sejenisnya,Sebagai pengalokasian sumber daya,manajer bertanggung jawab dalam bagaimana dan kepada siapa sumber daya yang di miliki organisasi dan waaktu yang dimiliki organisasi sendiri akan di gunakan.Sebagai perundingan manajer melakukan dengan perindungan dengan pihak pihak lain dengan organisasi. Misalnya presiden di rektur perusahaan melakukan perundingan dengan perusahaan konsultan,manajer produksi melakukan perundingan kontrak dengnan pemasok,manajer bawahan perunding dengan wakil serikat pekerja ,manajer pemasaran melakukan perundingan dnegan perdagangan eceran,dan sebagainya.Para manajer menggunakan banyak wktunya sebagai perundingan karena hanya merekalah yang memiliki informasi dan otoritas yang di butuhkan se orang perunding. 1.8 PROSES MANAJEMEN

Suatu proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang satu sma lainya saling bersusulan.Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan.Proses manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus di lakukan oleh se orang manajer dalam suatu organisasi.Rangakian aktivitas di maksudkan adalah merupakan fungsi seorang manajer.Fungsi manajer tersebut membentu suatu proses keseluruhanya. Kajian fungsi manajer secara garis besarnya dapat di lihat daris dua arah,yaitu fungsi manajer ke dalam organisasi dan fungsi manajer ke luar organisasi.fungsi manajer ke dalam orga nisasi dapat di lihat dari dua sudut berikut 1.Fungsi manajer dari sudut proses,yaitu perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,dan pemotivasian,dan pengendalian 2.Fungsional manajer dari sudut spesialisasi kerja,yaitu keuangan,ketenaga kerjaan,pemasaran,pembelian,produksi, dan sejenisnya.

Sedangka fungsi manajer ke luar organisasi meliputi aktivitas yang berhubungan denan pihak luar organisasi,yaitu menyangkut maslah yuridis,ke uanagn,atministratif,hubungan antara manusia,dan sejenisnya 1.Fungsi manajer dari sudut proses Fungsi manajer dari susut proses merupakan tahapan aktivitas yang secara kontinu di operasikan Oleh manajer sebagaimana di sajikan pada Gambar 1.4 berikut. Sedangka fungsi manajer ke luar organisasi meliputi aktivitas yang berhubungan dengan pihak luar Organisasi,yaitu menyangkut masalah yuridis,keuangan,administrative,hubungan antar manusia,dan sejenisnya 1.Fungsi manajer sudut proses Perencanaan 1 Pengendalian

Pengendalian

5

2 3

Pemotivasian

Pengarahan

4

4 44$

Fungsi manajer dari sudut proses merupakan tahapan aktivitas secara kontinu mutlak di operasikan oleh manajer sebagai mana di sajikan pada Gambar 1.4 berikut

4

Gambar 1.4 Proses manajemen

Pendistribusian fungsi yang di maksud meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian.

a.Perencanaan (planning) Aktivitas perencanaan di lakukan untuk menetapkan sejumlah pekerjaan yang harus di laksanakan kemudia.Setiap manajer di tuntut terlebih dahulu agar mereka membuat rencana tentang aktivitas yang harus di lakukan.Perencanaan tersebut merupakan aktivitas untuk memilih dan menghubungkan fakta serta aktivitas membuat dan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan deatang dalam hal merumuskan aktivitas yang di rencanakan. b.Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen yang ke dua adalah organisasi baik dalam arti statis maupun dinamis.Organisasi dalam arti statis adalah skema bentuk,bagan yang menunjukan hubungan di antara fungsi otoritas dan tanggung jawab yang berhubungan satu sama lain dari individu yang di beri tugas atau tanggung jawab atas setiap fungsi yang bersangkutan. Sedangkan organisasi dalam arti di names adalah proses pendistribusian pekerjaan yang harus di laksanakan oleh individu atau kelompok dengan otoritas yang di perlukan untuk pengoperasianya.Dengan ,demikian kewajiban yang di jalankan memberikan saluran yang efektif bagi setiap aktivitas yang di laksanakan jadi,pengorganisasian berarti menetapkan sistem organisasi yang di anut organisasi dan mengadakan distribusi kerja agar mempermudah perelesasian tujuan. c.Pengarahan (derecting Aktivitas pengarahan adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pemberian pemerintah sasaran.Hal ini mengandung permasalahan dalam menunjukan rencana yang penting kepada bawahan yang bertanggung jawab untuk melaksanakanya.,selain itu penting juga hubungan individual setiap saat di antara manajer dan bawahanya yang teriakt dalam organisasi Agar organisasi selalu di names,manajer haruslah memberikan perintah kepada saran dan bawahan yang sudah di tempatkan pada posisi sesuai dengan kemampuanya.perintah dan sarang yang di berikan oelh manajer kepada bawahan tersebut harus jelas dan realitas.Karena kesamaran perintah dan saran yang di berikan oleh manajer kepaada bawahan akan memberikan dampak negative dalam pelaksanaanya. Salah satunya adalah

bawahan ragu melaksanakan kerja sehingga penyelesaian pekerjaan akan mengalami keterlambatan. d.Pemotivasian (motivating) Agar tercipta ke adaan kerja yang menggairahkan,manajer harus melaksanakan fungsinya,memotivasi bawahanya,Memotivasi dimaksud setiap perasaan,kehendak atau ke inginan yang sangat memengaruhi kemauan individu.Dengan demikian individu di dorong berperilaku dan bertindak mencapai tujuan. Manajaer haruslah menyadari bahwa motivasi yang mendorng bawahan untuk mau bekerja dengan giat dan konsekwensi berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lainya.Perbedaan tersebut di akibatkan oleh adanya perbedaan motiv,tujuan dan kebutuhan masing-masing individu untuk bekerja,juga karna perbedaan waktu dan tempat.Oleh karena itu,dalam memotivasi bawahan,manajer harus menyelidiki terlebih dahulu daya stimulus mana yang lebih tepat. e.Pengendalian (controlling) Dengan aktivitas pengendalian,berarti manajer harus mengevaluasi dan menilai pekerjaan yang di lakukan para bawahan.Demikian pula manajer harus mengevaluasi dan nilai pelaksanaan rencana kerja secara makro untuk mengetahui apakah pekerjaan di laksanakan sesuai dengan renana yang telah di tetapkan atau tidak. Pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang di berikan kepada bawahan tidaklah di maksud untuk mencari kesalahan bawahan semata-mata.Akan tetapi hal itu di lakukan untuk bimbingan bawahan agar pekerjaan yang di kerjakan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan.Dengan kata lain,Aktivitas pengendalian di maksud untuk mencari penyimpangan segingga tindakan perbaikan dapat mengoperasikan fungsinya,manajer berusaha membimbing bawahan kea rah terealisasinya tujuan organisasi. Keterkaitan fungsi manajemen di atas dapat di sajikan melalui Gambar 1.5 berikut

Gambar 1.5 Keterkaitan proses manajemen

PROSES MANAJEMEN

Menetapkan

tujuan dan langkah/tindakan yang pasti

Alokasi seluruh

sumber daya serta batasan otoritas dan tanggung jawab

Memastikan agar sumber daya di jalankan melalui perintah dan saran Menciptakan suasana yang kondusif dan menggairahkan Mengevaluasi rencana dan melakukan tindakan perbaikan

Umpan balik 2.Fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja Fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja merupakan penerapan fungsi sesuai dengan bidang kerja yang ada dalam organisasi.Fungsi yang di maksud sebagai berikut a.Fungsi ke uangan Dalam bidang ke uangan,manajer harus berusaha agar posisi ke uangan organisasi setiap saat dapat memberikan dana dalam aktivitas secara rutin maupun berkala. b.Fungsi ketenaga kerjaan Dalam bidang ketenaga kerjaan manajer harus agar bawahan selalu ada dalam kondisi moral dan disiplin kerja yang tinggi. Dengan kondisi moral dan disiplin yang tinggi, bawahan diharapkan mampumemeberikan angkakontribusi produktivitas kerja yang tinggi pula. Dengan tingginya angka produktivitaskerja berarti organisasi dapat mewujudkan tujuan. c.Fungsi Pemasaran

Dalam bidang pemasaran, manajer harus berusaha agar pelaksanaan aktivitas organisasi yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen dapat memenuhi para konsumen dengan sebaik-baiknya. d.Fungsi Pembelian Dalam bidang pembelian, manajer harus berusaha agar pembelian bahan baku dan bahan penolong dapat terjamin kualitasnya dan dengan harga serendah mungkin. Dengan demikian, bahan baku dan bahan penolong tersebutsetelah diproses mampu memberikan keluaran produksi yang berkualitas.

e.Fungsi Produksi Dalam bidang produksi, manajer harus berusaha agar barang dapat diproduksikan dengan teknik yang tidak berbelit. Dengan demikian, proses produksi tidak memerlukan alokasi dana dan waktu yang tinggi, srta kualitas produksi dapat terjamin. Secara singkat proses produktivitasdapat dicapai secara efisien dan efektif. Dalam pelaksanaan fungsi lain yang ada pada organisasi, manajer harus berusaha agar spesialisasi kerja yang alain dapat dilaksanakan sesuai dengan norma yang telah di tetapkan dan menuju ke arah terwujudnya tujuan. Memang fungsi manajer dan sudut spesialisasi kerja antara organisasi yang satu dan organisasi yang lain belum tentu sama. Hal ini di sebakan banyaknya perbedaan motif usaha dari organisasi yang bersangkutan. Namun, mungkin saja terjadi spesialisasi kerjayang sama antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain apabila aktivitas organisasi tersebut memang sejenis. 3. Fungsi manajer ke luar organisasi Fungsi manajer ke luar organisasi merupakan pelaksanaan aktivitas manajer yang berhubungan dengan pihak yang berkepentingan dengan organisasi maupun organisasi yang berkepentingan dengan pihak tertentu. Dalam penerapan fungsi ke luar organisasi, komunikasi, memegang peran yang sangat penting. Bahkan sampe proses komunikasi, penerapan fungsi hampir tidak mungkin berjalan. Fungsi manajer keluar organisasi, antara lain berupa: 1. Penyampaian informasi ekonomis kepada pihak yang berkepentingan dengan organsasi, misalnya kepada pemegang saham, investor, pemasok, pelanggan, bank,kreditur, pemerintah, dan sejenisnya; 2. Penyampaian informasi umum kepada pihak luar, misalnya pengumuman, pameran, siaran dan sejenisnya; 3. Kerja sama dengan pihak lain, pemerintah maupun swasta dalam maupun luar negeri.

Pelaksanaan fungsi manajer ke luar organisasi tidak selamanya harus sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan.Akan tetapi, seringkali timbul fubgsi manajer secara spontalitas. Misalnya, adanya kunjungan pihak luar ke dalam organisasi, timbulnya kerja sama dengan pihak lain yang kesemuanya tidak direncanakan. Oleh karena itu, amat sulit kiranya untuk mendetail jenis fungsi manajer keluar organisasi. Yang jelas secara garis besar, fungsi tersebut berbentuk komunikasi maupun kerja sama. Deskripsi ringkas mengenai fungsi manajemen tersebut disajikan pada tabel 1.5 berikut.

Tabel 1.5 Deskripsi ringkas fungsi manajemen

No

Sudut Pandang Fungsi

Deskripsi Fungsi

1.

Fungsi manajemen dari sudut proses

a.

Perencanaan

b.

Pengorganisasian

c.

Pengarahan

d.

Pemotivasian

e.

Pengendalian

a.

Fungsi keuangan

b.

Fungsi ketenaga kerjaan

c.

Fungsi pemasaran

d.

Fungsi pembelian

e.

Fungsi produksi

2. Fungsi manajemen berdasarkan spesialisasi kerja

3.

Fungsi keluar organisasi

a. Penyampaian informasi ekonomis kepada pihak luar organisasi b. Penyampaian informasi umum kepada pihak luar organisasi c.

Kerja sama dengan para pihak

BAB 2 PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN

2.1 . MAZHAB KLASIK Teori dan prinsip manajemen memberikan kemudahan dalam menentukan halhal yang harus dikerjakan untuk dapat secara efektif menjadi seorang manajer, yaitu orang yang menjalankan fungsi manajemen. Manajer dalam mengelola otoritasnya tanpa menggunakan teori dan prinsip, aktivitas berjalan hanyalah intuisi, firasat, dan harapan sehingga hasilnya tidak akan memeberikan kepuasan kepada berbagai pihak. Sebenarnya, belum terdapat teori apapun yang dapat diaplikasikan secara universal. Demikian pula, belum terdapat teori dan prinsip manajemen yang dapat

diaplikasikan dalam setiap situasi keorganisasian, baik dalam organisasi yang berskala sederhana maupun organisasi yang kompleks, dan organisasi dalam berbagai jenis usaha. Terdapat tiga mazhab (aliran) manajemen yang mengikuti perkembangannya. Pertama mazhap klasik yang terbagi menjadi dua cabang, yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik, kedua mazhab perilaku,dan ketiga mazhab ilmu manajemen. Secara detail masing-masing mazhab akan di deskripsikan secara ringkas melalui pembahasan berikut. 1.

Manajemen Ilmiah Cabang Mazhab Klasik Pertama

Para pengembang mazhab ini, antara lain Robert Owen, Carles Barbbage,Frederik W.Taylor, Henry L. Gantt, dan pasangan Gilberth. a. Robert Owen Robert Owen hidup pada tahun 1771-1858. Pada tahun 1800-an ia adalah seorang manajer pada beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanarls,Skotlandia. Pengalaman memimpin para bawahan di bawah umur, menyentuh hatinya untuk menyediakan perumahan yang layak bagi bawahan. Demikian pula, usaha lainnya dilakukan dengan caramenyediakan kebutuhan rumah tangga bagi para bawahan dengan harga yang relatif lebih renda dari pada harga pasar. Selain bertindak sebagai innovator dengan cara melakukan perbaikan menyeluruh pada kondisi kerja dalam pabrik yang dipipinnya, ia juga menetapkan mekanisme kerja spesifik yang mampu memberikan dampak meningkatnya produktifitas. Penilaian bawahan dilakukan secara terbuka setiap hari sehingga bukan hanyamemungkinkan para manajer mengetahui letak permasalahannya, tetapi juga memberikan kebanggaan dan mendorong kompetisi yang sehat. b. Charles Babbage Charles Babbage hidup pada tahun 1792-1871. Dasar keyakinan Babbage bahwa aplikasi prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya. Oleh karena itu, ia menggunakan banyak waktunyadalam mempelajari cara untuk membuat pekerjaan dalam pabrik lebih efisien. Hal ini di tunjang profesinya sebagai dosen matematika keturunan inggris. Prinsip pembagian kerja merupakan karya Babbage. Babbage berkeyakinan bahwa setiap pekerjaan dalam pabrik harus dipecah sehingga berbagai keterampilan yang terlibat dapat dipisahkan. Setiap bawahan dididik dengan satu keterampilan spesifik dan hanya diberikan tanggung jawab darisebagian proses. Cara ini memungkinkan berkurangnya biaya pendidikan yang mahal. Selain it, dengan seringnya melakukan pekerjaan yang sama diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan keterampilan bawahan.

c. Frederik W. Taylor hidup pada tahun 1856-1915. Ia merupakan satu tokoh menejemen ilmiah (scientific manajement) yang paling termashur sehingga mendapat sebutan sebagai bapak manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Guna meningkatkan produktivitas ini dicarilah cara untuk meningkatkan efisiensi bawahan.perlahan ia menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan inti manajemen ilmiah.Prinsip yang merupakan gagasan Taylor adalah 1 . pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya sehingga metode yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat di tentukan 2. seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja sehingga setiap pekerjaan dapat di beri tanggung jawab atas tugas yang paling cocok baginya. 3. pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk bawahan 4. kerja sama yang erat dan bersahabat antara manajemen dan bawahan (Stoner dan wankel,1986:30) d. Henry L. Gantt Henry L.Gantt hidup pada tahun 1861-1919.Rendahnya motivasi yang di capai mengakibatkan Gantt Meninggalkan sistem tariff upah di referensial untuk di ubah menjadi satu inovasi baru berupa inovasi kerja kepada para bawahan.Motivasi pertama bahwa setiap bawahan yang merampungkan pekerjaan yang di berikan kepadanya untuk satu hari ia berhak menerima bonus $ 50 sen untuk hari itu.Motivasi kedua mandor akan menerima bonus apabila seluruh bawahan juga mencapai standar tersebut Selain dua bentuk motivasi di atas,Gantt berusaha menyempurnakan gagasan Robert Owen dalam menggumpulkan hasil penilai atas pekerjaan bawahan. Langkah lain yang di ambil Gantt adalah memperkenalkan sistem baru untuk pengambaran jadwal produsi,yang sampai sekarang di kenal dengan Gantt chart. e. Pasangan Gilbert Frank B. hidup pada tahun 1868-1942 Sedangkan Lilian M.Gilberth sebagai istri hidup pada tahun 1878-1972.Pasangan Gilberth berpendapat bahwa studi gerak akan meningkatkan semangat kerja bagi bawahan karena ke untungan kerjanya fisiknya yang nyata dank arena dapat menunjukan perhatian manajemen pada para bawahan.Oleh karena itu,mereka mengembangkan suatu rencana tiga ke dudukan untuk kenaikan jabatan yang di maksud sebagai program pengembangan bawahan dan sekaligus dan mendorong moral kerja.

Sesuai dengan rencana tersebut,Seorang bawahan harus menegrjakan saat itu juga,mempersiapkan untuk jabatan yang lebih tinggi,dan melatih untuk menggantinya,seluruhnya dalam waktu yang berbarengan. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar artinya bagi dunia Kini.Hal ini di tunjukan untuk bahwa metode manajemen ilmiah.seperti studi gerak dan waktu (time and motion study),membawa kesadaran bahwa gerakan fisik dan alat yang terlibat dalam suatu pekerjaan dapat di buat lebih logis dan efisien.Selain itu penekanan pada sleksi dan kemampuan dalam pelatihan untuk meningkatkan evektivitas bawahan.Suatu hal yang penting di sumbangkan manajemen ilmiah berupa desain kerja,mendorong para manajer untuk mencari cara yang terbaik guna mengooperasikan suatu pekerjaan. Rincian mengenai inovasi mazhab manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik di sajikan pada Tabel 2.1 Mazhab berikut

No

Pengembangan

Tahun

Kontribusi terhadap Manajemen

1.

Robert Owen

1771-1858

a.Membangun perumahan bagi pekerja b.Menyediakan kebutuhan rumah tangga bagi pekerja. c.Meneapkan mekanisme kerja spesifik. d.Penilain harian terhadap para pekerja

secara terbuka 2.

Charles Babbage

1792-1871

Prinsip pembagian kerja sehingga setiap pekerjaan harus pecah dan setiap pekerja di didik dengan keterampilan spesifik untuk menyelesaikan pekerjaan.

3.

Frederik W.Taylor

1856-1951

Penemu manajemen ilmiah dengan prinsip a.Pengembangan manajemen ilmiah sebenarnya,mislnya metode terbaik untuk menyelesaikan setiap pekerjaan b.Seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja sehingga pekerjaan di beri tugas dan tanggung jawab yang cocok c.Kerja sama yang bersahabat antara manajemen dan pekerja.

4.

Henry L.Gantt

1861-1919

a.Meninggalkan sitem tariff upah di ferensial dan menggantinya denan motivasi kerja 1)Setiap pekerja yang menyelesaikan pekerjaanya di berikan bonus $ 50 sen 2)Mandor akan menerima bonus apabila seluruh pekerjaan mencapai tujuan b.Penggambaran jadwal produksi dengan Gantt Chart.

5.

Frank B.Gilberth

1868-1942

& Lilian M.Gilberth

1978-1972

Studi gerak dan waktu meningkatkan semangat kerja.Keduanya mengembangkan rencana tiga kedudukan,yaitu a.mengerjakan pekerjaan saat ini. b.mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi c.melatih penggantinya dalam waktu yang bersama

2.Teori organisasi klasik Cabang Mazhab Klasik Kedua Pengembangan teori Organisasi Klasik adalah Henry Fayol yang hidup pada tahun18411925.Timbulnya teori organisasi klasik sebagai dampak dari adanya organisasi yang kompleks.Fayol berpendapat bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat di identifikasi dan di analisis keyakinanya bahwa dengan peramalan ilmiah,metode manajemen yang tepat serta hasil yang memuaskan,pasti akan di peroleh dan dapat di akui sampai saat ini (Coubrough,1930) Kontribusi besar bagi pola piker manajemen menurut Fayol adalah manajemen bukanlah suatu bakat,tetapi suatu keterampilan seperti halnya keterampilan lainya.Oleh karena itu,manajemen dapat di ajarkan,asalkan prinsip yang mendasarinya di pahami dan teori umum mengenai manajemen di rumuskan.Dengan demikian,menjadi seorang manajer bukan karena pembawaan,tetapi pelatihan dan pengalaman memberikan andil yang besar. Dalam usahanya mengembangkan ilmu manajemen,Fayol memulainya dengan membagi perusahaan menjadi enam aktivitas yang saling bergantung.Aktivitas yang di maksud adalah sebagai berikut. 1.Fungsi teknis (technical),yaitu memproduksi dan membuat produk 2.Fungsi komersial (commercial),yaitu membeli bahan baku dan menjual produk 3.Fungsi financial (financial),yaitu memperoleh dan menggunakan modal 4.Fungsi ke amanan (security),yaitu melindungi para bawahan dan aktiva perusahaan 5.Fungsi akuntansi (accounting),yaitu mencatat dan mengecak biaya,ke untungan,dan utang-utang,menyiapkan neraca,serta menghimpun statistic. 6.Fungsi manajerial (managerial),Otoritasnya adalah pada fungsi manajerial sehingga ia mendefinisikan manajemen dengan cara membagi lima fungsi. 1.Perencanaan (planning),berarti menetukan suatu cara bertindak yang memungkinkan organisasi pada pencapaian tujuan 2.Pengorganisasian (organizing),berarti memobilitasi sumber daya manusia dan sumber aya alam dari organisasi untuk mewujudkan rencana menjadi suatu hasil 3.Pengombadoan (commanding),berarti memberikan pengarahan kepara bawahan dan mengusahakan mereka untuk mengerjakan pekerjaanya. 4.Pengordinasasian (coordinating),berarti memastikan bahwa sumber daya dan aktivatas organisasi bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan 5.Pengendalian (controlling),berarti pemantauan (monitoring) rencana untuk menjamin agar di kemukakan secara tepat

Konsep Fayol yang menyatakan bahya keterapilan manajemen dapat di terapkan pada semua jenis kelompo aktivitas apabila hal-hal lainya tidak berubah.Sampai saat ini,keterampilan manajemen semakin penting artinya di sekolah pemerintah, dan lembaga lainya.Prinsip manajemen yang di kembangkan Fayol yang mendasari perilaku manajerial yang efektif adalah 1.pembagian kerja (division of labor) 2.otoritas (authority) 3.disiplin (discipline) 4.kesatuan perintah (unity of command) 5.kesatuan arah (unity of direction) 6.menomor duakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum (subordina,tion of individual interest to the common goals) 7.pemberian upah (remuneration) 8.sentralisasi (centralization) 9. hierarki (hierarchy) 10.tertib (order) 11.keadilan (equity) 12.ke stabilan staf (stability of staf) 13.insiatif (initiative) dan 14.semangat korps (esprit de corps)

Tabel 2.2 Mazhab Teori Organisasi Klasik

No

Penembang

Tahun

Kontribusi terhadap manajemen

1.

Henry Fayol

1841-1925

a.Manajemen bukanlah suatu bakat tetapi suatu keterampilan sehingga bukanlah pembawaan,tetapi pelatihan dan pengalaman b.Membagi perusahaan ke dalam enam fungsi,yaitu 1)teknis 2)komersial 3)financial 4)keamanan 5)akuntansi,dan 6)manajerial Orientasiya adalah fungsi manajerial sehingga membaginya dalam lima fungsi,yaitu 1)perencanaan 2)pengorganisasian 3)pengomandoan 4)pengorganisasian,dan 5)pengendalian c.Mengembangkan prinsip manajemen ,yaitu 1)pembagian kerja 2)otoritas 3)disiplin 4)kesatuan perintah 5)kesatuan arah 6)mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi 7)pemberian upah

8)sentralisasi 9)hierarki 10)tertib 11)keadilan 12)kestabilan staf 13)inisiatif,dan 14)semangat korps

2.2 .MAZHAB PERILAKU Munculnya mazhab perilaku di sebabkan para manajer di perlukan bahwa dengan pendekatan klasik. Efisiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna tidak dapat di wujudkan.Seringkali para bawahan kurang mengikuti pola perilaku yang rasional dalam mengoperasikan pekerjaanya. Para pakar di bawah ini berusaha memperkuat teori organisasi klasik dengan wawasan sosiologi dan psikologi a.Hugo Munsterberg Hugo Munstoberg hidup pada tahun 1865-1961 dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam aplikasi psikologi guna membantu tercapainya tujuan produktivitas sebagai mana di harapkan oleh manajer lain.Dalam bukanya Phychology and in dustrial Efficiency di kemukakan bahwa peningkatan produktivitas dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut. 1.menemukan orang yang terbaik (bawahan yang kwalitas mentalnya terbaik untuk pekerjaan tersebut) 2.menciptakan pekerjaan yang terbaik (kondisi psikologis yang ideal untuk untuk mencapai produktivitas secara maksimum) 3.menggunakan pengaruh psikologis,yang di sebut pengaruh yang paling mungkin (the best possible effect) untuk memotivasi para bawahan b.Elton Mayo Elton mayo hidup pada tahun 1880-1949.Mayo pada beberapa eksperimenya menemukan bahwa insentif berupa financial apabila tidak di berikan tidak menyebabkan peningkatan

produktivitas.Kenaikan produktivitas di sebabkan oleh adanya sebuah rantai sikap yang rumit.Penyeliaan yang simaptik lebih memperkuat peningkatanya memotivasi kerja para bawahan. Berdasarkan hasil penelitianya,Mayo dan kawan-kawan menarik kesimpulan bahwa para bawahan akan bekerja lebih keras apabila meraka yakin bahwa manajemen mementingkan tentang ke sejahteraan (welfare) mereka dan para penyelia memberikan perhatian khusus kepadanya.Kesimpulan lain yang di kemukakan bahwa kelompok kerja informal (lingkungan sosial bawahan) memiliki pengaruh yang besar terhadap produktivitas. Diakui oleh para ilmuan manajemen sekarang bahwa Mayo setidaknya telah menemukan pernyataan lama Owen bahwa perhatian sebenarnya bagi para bawahan mesin-mesin penting (important machines) yang di maksud adalah dividen yang di bayarkan.Gaya manajer akan memberikan kontribusi yang besar terhadap produktivitas sehingga pellatih (training) manajemen perlu mendapatkan perhatian yang lebih mendalam.Perlu berorientasi pada pengajaran pada keterampilan manusia,bukan lagi keterampilan teknis Mayo mengusulkan [erlunya pelatihan yang perlu mendalam mengenai psikologi,sosiologi, dan antropoli serta menggunakan metode penelitian yang lebih canggih untuk menganalisis kemampuan dan lingkungan kerjanya.Ia memperkenalkan manusia sosial,di dorong oleh ke inginan membentuk hubungan dengan orang lain.para ahli perilaku misalnya ,maslow berpendapat bahwa konsep manusia aktualisasikan diri akan menerangkan lebih tetap tentang motivasi individu (Maslow,1964) Tidak dapat di mungkiri sampai sekarang bahwa para ilmuwan perilaku tentang memberikan kontribusi yang besar bagi pemahaman kita akan motivasi antar individu,perilaku kelompok,hubungan antar prribadi di tempat kerja, serta arti pentingnya pekerjaan bagi tiap individu.Hasil karya mereka menyebabkan para manajer menjadi lebih peka dalam melakukan hubungan dengan para bawahanya. Tabel 2.3 Mazhab Perilaku No

Pengembang

Tahun

Kontribusi terhadap Manajemen

1.

Hugo Munsterbeng

1865-1916

Peningkatan produktivitas di lakukan dengan cara a.menemukan orang terbaik untuk menyelesaiakn suatu pekerjaan. b.menciptakan pekerjaan yang terbaik untuk menciptakan produktivitas maksimum c.menggunakan pengaruh psikologis

untuk memotivasi para pekerja. 2.

Elton Mayo

1880-1949

Para pekerja akan bekerja lebih keras apabila mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka.mayo mengusulkan perlunya pelatihan yang mendalam tentang psikolog,sosiologi dan antropologi serta metode penelitian yang canggih.

2.3 MAZHAB ILMU MANAJEMEN Munculnya mazhab ilmu manajemen di latar belakangi oleh lahirnya rised operasi (Operation Research/OR) yang di bentuk oleh pemerintah inggris untuk menghadapi sejumlah permasalahan yang baru rumit dalam peperangan yang harus di pecahkannya pada permulaan agar dunia ke -2.Dengan di bentuk OR yang terdiri atas ahli matematika,ahli fisika dan ahli lainya.Inggris mampu mencapai terobosan teknologi dan strategi yang penting.Untuk memecahkan permasalahan yang sma.Amerika serikat membentuk tim OR yang sesuai dengan model inggris. Namun,dengan usainya perang maka OR di aplikasikan dalam menghadapi permasalahan industry sehingga teknologi industry mulai di gunakan.Lambat laun,ahli spesialis OR seringkali di panggil untuk membantu para manajer dalam memecahkan permasalahan yang sering di hadapi.Perkembangan computer elektronik, member dampak di rumuskanya produser OR menjadi mazhab ilmu manajemen. Konstribusi besar atas lahirnya teknik ilmu manajemen merupakan bagian yang telah stabil dari kelengkapan pemecahan permasalahaan dalam beberapa orga nisasi besar dalam segala motiv.Teknik ilmu manajemens di aplikasikan dalam aktivitas yang amat luas,misalnya pengarahan modal (capital budgeting),penjadwalan produksi (production scheduling),perencanaan program pengembangan bawahan,pengembangan strategi produk,dan sebagainya.

2.4 USAHA-USAH PERPADUAN Mazhab ilmu perilaku dan Mazhab ilmu manajemen,keduanya merupakan pendekatan yang penting dan penuh semangat terhadap penelitian,analisis dan pemecahan dan permasalahan manajemen.Oleh karena itu,teori klasik tetap penting artinya karena kenyataan menunjukan bahwa teori tersebut mampu memadukan perkembangan yang lebih baru menjadi desi dasar permasalahan tradisonal yang di identifikasikan oleh para pengamat mazhab klasik.

Perkembangan mazhab klasik,selanjutnya di kenal sebagai proses manajemen dan pendekatan operasional,Tidak di pungkiri bahwa sebagai besar titik beratnya dan beberapa persepikasinya masih bisa ditelusuri kembali pada para pengamat mazhab klasik sebelumnya.Sementara itu,perhatian utama dari masing-masing mazhab masih tetap sma.Kedua mazhab utama lainya cenderung untuk mminjam wawasan dan konsep sehingga sulit mencari batas di antara berbagai mazhab. Seringkali terdapat beberapa individu yang berusaha memadukan perspektif dari semua mazhab.Demikian pula,terdapat beberapa individu pelatih dan beberapa individu yang pelatihnya dan latar belakangnya hanya benar-benar pada suatu mazhab saja.Manfaat yang di harapkan dari mempelajari perkembangan dan perspektif ketiga mazhab adalah agar kelak calon manajer mampu memahami perpesefik koleganya.Demikian juga,ia mampu mempersiapkan kerja sama dnegan mereka secara efektif. Adanya integrasi perspektif dari beberapa mazhab merupakan suatu pendekatan konseptual yang menjanjikan bagi spesialisasi manajemen.Dua perspektif untuk integrasi tersebut adalah pendekatan sistem (approach system) dan pendekatan kontingensi (contingency approach).Pendekatan sistem terhadap manajemen memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang terpadu dengan maksud tertentu terdiri atas kompnenkomponen yang saling berhubungan.Pendekatan sistem ini secara terpisah berhubungan dengan berbagai komponen dari organisasi,tetapi memberikan kepada manajer suatu cara memandang terhadap organisasi sebagai keseluruhan yang utuh dan sebagai komponen dari yang lebih besar. Pendekatan sistem memberikan desain ketika individu dapat membuat perencanaan tindakan dan mengantisifpasi,baik akibat jangka pendek maupun jangka panjang,dan sekaligus memungkinkan untuk memahami akibat yang tidak terantisipasi. Pendekatan kontingensi di kembangkan oleh para manajer di usahakan untuk menerapka konsep-konsep mazhab utam ke dalm situasi yang nyata.Menurt pendekatan kontingennsi,tugas manajer adalah mengedintefikasikan tehnik yang dalam situasi tertentu dan pada waktu tertentu akan paling baik memberikan kontribusi pada pencapaian tujaun organisasi.Para bawahana memerlukan motivasi untuk meningkatnya produktivitasnya.Misalnya para pakar teori klasik dapat menyarankan suau program baru untuk penyederhanaan kerja (work simplification).Para ilmuan perilaku berusaha menciptakan suasana psikolog ,memotivasi dan mengusulkan pemerkayaan kerja (job enrichment).Para manajer yang terlatih tersebut dalam pendekatan kontigensi akan menerapkan teori tersebut dalam situasi tersebut. 1.Apabila bawahan yang terdidik di motivasi ooleh ke banggaan atas kemampuanya makan pengayaan kerja di anggap lebih efektif.

2.Apabila bawahan berpendidikan rendah dan kesempatan serta peralatan untuk melatihnya terbatas maka penyederhanaan kerja di pandang lebih baik. Pendekatan kontingensi memanfaatkan perspektif dengan memfokuskan secara detail secara karakteristik hubungan di antara komponen tersebut. Pendekatan kontingensi juga berusa untuk mendapatkan mendapatkan faktor-faktor yang menentukan dalam suatu tugas tertentu dan menjelaskan hubungan funsional antara faktor-faktor yang berkolerasi.Oleh karena itu,para pengamat pendekatan kontingen menggapnya sebagai cabang yang terkemuka dari mazhab pemikiran manajemen yang saat ini berkembang

http://mujihartopanga.blogspot.co.id/2014/05/bab-1-konsep-dasar-manajemen.html

Pengantar Manajemen

Bab 1 – Bab 10

Nama Kelompok 1 :

Almira Distynia Ainisyah Azzahra Nabila Zahratulsita Muhammad Hijrah Bimantoro Frans Silaen

Pendidikan Ekonomi Jurusan Ips Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya 2017

Related Documents

Konsep Dasar
May 2020 49
Konsep Dasar
November 2019 61
Konsep Dasar
November 2019 71
1. Konsep Dasar Entitas.docx
December 2019 26
Konsep Dasar Diare.docx
November 2019 27

More Documents from "hilal"