KONSENTRASI H+ DAN PH CAIRAN TUBUH NORMAL SERTA PERUBAHAN YANG TERJADI PADA ASIDOSIS DAN ALKALOSIS. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, konsentrasi H+ darah normalnya dipertahankan dalam batas ketat sekitar nilai normal 0,00004 mEq/L (40 nEq/L). Variasi normal hanya sekitar 3 sampai 5 nEq/L, tetapi dalam kondisi yang ekstrem, konsentrasi H+ dapat bervariasi dari serendah 10 nEq/L sampai setinggi 160 nEq/L tanpa menyebabkan kematian. Oleh karena konsentrasi H+ normalnya rendah dan karena jumlah yang kecil ini tidak praktis, biasanya konsentrasi H+ dinyatakan dalam skala logaritma, dengan menggunakan satuan pH. pH berhubungan dengan konsentrasi H+ yang sebenarnya melalui rumus berikut ini (konsentrasi H+ dinyatakan dalam ekuivalen per liter): pH = log
1 = −log[H + ] [H + ]
Sebagai contoh, normal [H+] adalah 40 nEq/L (0,00000004 Eq/L). Oleh karena itu, pH normal adalah: pH = −log [0.00000004] pH = 7.4 Dari rumus ini, kita dapat melihat bahwa pH berbanding terbalik dengan konsentrasi H+; oleh karena itu, pH yang rendah berhubungan dengan konsentrasi H+ yang tinggi dan pH yang tinggi berhubungan dengan konsentrasi H+ yang rendah. Tabel 1 pH dan Konsentrasi H+ dalam Cairan Tubuh
Nilai pH normal darah arteri adalah 7,4; sedangkan pH darah vena dan cairan interstisial sekitar 7,35 akibat jumlah ekstra karbon dioksida (CO2) yang dibebaskan dari jaringan untuk membentuk H2CO3 dalam cairan ini. Oleh karena pH normal darah arteri adalah 7,4; seseorang dianggap mengalami asidosis bila pH turun di bawah nilai ini dan mengalami alkalosis bila pH meningkat di atas 7,4. Seseorang dapat hidup lebih dari beberapa jam dengan batas bawah pH sekitar 6,8; dan batas atas pH sekitar 8,0. pH intrasel biasanya sedikit lebih rendah daripada pH plasma karena metabolisme sel menghasilkan asam, terutama H,CO3. Bergantung pada jenis sel, pH cairan intraselular diperkirakan berkisar antara 6,0 dan 7,4. Hipoksia jaringan dan aliran darah yang buruk ke jaringan dapat menyebabkan akumulasi asam dan dapat menurunkan pH intrasel pH urine dapat berkisar dari 4,5 sampai 8,0; bergantung pada status asam-basa cairan ekstraselular. Seperti yang akan dibahas kemudian, ginjal berperan penting dalam mengoreksi kelainan konsentrasi H' cairan ekstraselular dengan mengekskresikan asam atau basa pada kecepatan yang bervariasi. Contoh ekstrem dari suatu cairan tubuh yang bersifat asam adalah HCl yang disekresikan ke dalam lambung oleh sel oksintik (parietal) dan mukosa lambung, seperti yang dibahas pada Bab 64. Konsentrasi H+ dalam sel ini sekitar 4 juta kali lebih besar daripada konsentrasi hidrogen dalam darah, dengan pH 0,8. Pada sisa dari bab ini, kita akan membahas pengaturan konsentrasi H+ cairan ekstraselular.