INTISARI1 KONSENTRASI GEOGRAFIS SEKTOR EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT: Sebuah Aplikasi Indeks Ellison-Glaeser Tahun 1993-2003
Oleh: M. Firmansyah
Pembimbing: Prof. Mudrajad Kuncoro, SE, M.Soc.Sc. Ph.D
Penelitian ini mencoba menelusuri pertanyaan di sektor dan di daerah mana konsentrasi sektor ekonomi atau aktifitas ekonomi secara geografis suatu wilayah bila dilihat dari nilai tambah sektoral. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksploratif yaitu metode kuantitatif (indeks Ellison-Glaeser) diperkuat dengan metode kualitatif. Kemudian akan ditelusuri bagaimana pengaruh variabel spesifikasi regional dan spesifikasi industri dalam menentukan terjadinya konsentrasi, dengan menggunakan metode pooling analysis. Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam lingkup kabupaten dan kota wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dari tahun 1993-2003. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi atau pusat aktifitas ekonomi relatif kuat pada sektor pertanian, sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor pertambangan dan penggalian. Daerah yang menjadi pusat 1 Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada 2005
konsentrasi atau aktifitas ekonomi adalah Kota Mataram, sedangkan setelah tahun 1999 konsentrasi aktifitas ekonomi mulai nampak pada Kabupaten Sumbawa. Hasil pengujian ekonometrika dalam spesifikasi regional menunjukan jumlah pelanggan listrik (PLN) lebih berpengaruh dalam meningkatkan konsentrasi aktifitas ekonomi dari pada jumlah pelanggan air minum daerah (PDAM). Kemajuan dalam transportasi memberikan pengaruh yang kuat terhadap konsentrasi aktifitas ekonomi. Jumlah murid SMP tidak menentukan adanya konsentrasi aktifitas ekonomi, malah menunjukan hubungan yang bertolakbelakang, sedangkan jumlah murid SMA berpengaruh positif terhadap konsentrasi aktifitas ekonomi. Dalam spesifikasi industri, kompetisi atau persaingan dalam industri formal dan informal dapat menurunkan konsentrasi aktifitas ekonomi, namun pengaruh industri informal lebih kuat dibandingkan dengan industri formal. Keberadaan wirausaha dalam industri formal tidak berpengaruh dalam menentukan konsentrasi aktifitas ekonomi, sedangkan kekuatan wirausaha dalam industri informal menunjukan pengaruh yang sangat kuat dalam meningkatkan konsentrasi atau aktifitas sektoral ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Key Word: Konsentrasi Geografis, Spesifikasi Regional, Spesifikasi Industri.